Sabtu, 27 Desember 2008

Sakit Kepala: Migrain/migren, Penyebab dan Pemicunya, Pengobatan dan Cara-cara Menghadapi, Mencegah serta Tips Mengurangi Nyeri

Apa penyebab sakit kepala migrain?. Sakit kepala migrain atau sepertinya disebabkan oleh perubahan-perubahan pada bagian kadar/ kimia tubuh yang disebut serotonin. Serotonin memerankan banyak pernanan di dalam tubuh, dan serotonin dapat berpengaruh pada pembuluh darah. Pada saat kadar serotonin dalam tubuh tinggi, pembuluh darah akan mengalami konstriksi atau penyusutan. Pada saat kadar serotonin turun, pembuluh darah akan mengalami dilatasi/pelebaran (pembengkakan). Pembengkakan yang terjadi tersebut dapat berakibat atau menyebabkan nyeri atau masalah-masalah lain.

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kadar serotonin di dalam tubuh seseorang, termasuk diantaranya kandar gula darah dalam tubuh, makanan tertentu dan perubahan tingkat estrogen pada wanita.

Seperti apa migren itu terasa?

Nyeri pada sakit kepala migrain dapat terasa sangat kuat atau nyeri hebat. Nyeri hebat tersebut dapat anda (penderita) peroleh dalam berbagai cara dari aktifitas harian anda. Sakit kepala Migraine tidak sama pada tiap orang. Kemungkinan gejal-gejala migren antara lain seperti terlihat pada daftar gejala-gejala dibawah ini.

Anda mungkin juga mempunyai firasat seperti suatu pemberitahuan dalam beberapa jam sampai satu hari sebelum anda mulai merasa sakit kepala. Suatu gejala pemberitahuan adalah perasaan-perasaan yang dapat penderita rasakan dan menunjukkan bahwa anda mendapatkan tanda bahwa migrain akan terjadi. Perasaan-perasaan tersebut meliputi tenaga berlebihan / hebat / kuat, keinginan makan, perubahan perasaan dan kelelahan atau letih.

Berikut ini Kemungkinan-kemungkinan gejala yang terjadi pada migrain antara lain:
  1. Nyeri yang amat hebat atau kepala terasa denyutan hebat (kenyut-kenyut) pada satu sisi atau kedua sisi kepala.
  2. Mual-mual atau muntah.
  3. Terjadi perubahan dalam penglihatan, termasuk penglihatan kabur atau timbul titik buta dimana anda tidak dapat melihat pada satu titik tertentu.
  4. Menjadi terganggu dengan cahaya (pencahayaan), kebisingan atau bau.
  5. Merasa lelah dan atau kebingungan.
  6. Hidung tersumbat.
  7. Perasaan pilek atau berkeringat.
  8. Kaku atau kepekaan pada leher.
  9. Kulit kepala menjadi peka (lembut).
  10. Light-headedness.
Jenis perbedaan sakit kepala migrain.

Sakit kepala migrain yang umum adalah klasik migrain dan migrain umum.

Migrain klasik dimulai dengan tanda-tanda permulaan yang disebut dengan aura. Aura seringkali berhubungan dengan perubahan dalam cara anda memandang atau melihat. Anda mungkin melihat bayangan cahaya atau warna-warna. Anda mungkin sesaat merasa kehilangan atau berkurangnya penglihatan, seperti penglihatan pada satu sisi.

Anda mungkin juga merasa ada sesuatu yang aneh seperti menusuk atau sensasi panas seperti membakar, otot terasa lemah atau lemas pada satu sisi tubuh. Anda mungkin mempunyai masalah gangguan dalam berbicara atau berkomunikasi. Anda juga mungkin merasa depresi, mudah tersinggung dan resah, gelisah.

Aura berlangsung sekitar 15-30 menit. Aura mungkin terjadi sebelum atau setelah nyeri kepala terjadi, dan terkadang nyeri kepala dan aura saling tumpang tindih atau terjadinya secara bersamaan, atau tanpa terjadinya nyeri kepala sama sekali. Nyeri kepala migren klasik mungkin terjadi pada satu atau kedua sisi kepala.

Migrain umum (common migrain) tidak diawali dengan terjadinya aura. Migrain umum mungkin dimulai lebih lambat dari migrain klasik, berakhir lebih lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri pada common migrain mungkin hanya terjadi pada satu sisi kepala.

Berapa lama biasanya migrain berakhir?

Migrain mungkin akan berakhir atau berhenti dari 4 sampai 72 jam. Migrain mungkin hanya terjadi sekali atau 2 kali dalam setahun, atau setiap hari terjadi. Wanita lebih mungkin mengalami migrain daripada laki-laki.

Hal-hal yang mungkin memicu migrain.

Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin menjadi pemicu migrain pada beberapa orang antara lain:
  1. Bau-bauan yang menyengat, lampu terang yang menyilaukan atau bunyi yang keras/kebisingan.
  2. Perubahan suhu/cuaca atau ketinggian.
  3. Kelelahan, stress atau depresi.
  4. Perubahan dalam pola tidur
  5. Beberapa makanan tertentu (lihat daftar makanan dibawah ini), khususnya makanan yang mengandung tiramin, sodium nnitrat atau fenilalanin.
  6. Tidak makan atau berpuasa.
  7. Siklus menstruasi, pil atau hormon untuk kontrasepsi.
  8. Aktifitas fisik atau olahraga berat, termasuk hubungan seksual.
  9. Merokok.
Berikut ini daftar makanan yang mungkin berpengaruh sebagai pencetus migrain:
  1. Makanan basi/kadaluarsa dari Makanan kaleng, daging olahan, termasuk bologna (sosis besar yang dipanggang), binatang buruan yang cacat, daging babi, ikan haring/baring, hot dog, pepperoni (mrica) dan sosis
  2. Keju kadaluarsa.
  3. Minuman beralkohol, khususnya wine.
  4. Aspartam.
  5. Buah alpokat.
  6. Biji-bijian kacang, termasuk kacang panjang, buncis, lima (buncis yang bijinya besar-besar), kacang hijau, pinto dan garbanzo.
  7. Ragi untuk membuat bir, termasuk ragi segar adonan kopi, donut dan roti sourdough.
  8. Caffeine yang berlebihan.
  9. Sop kalengan atau kaldu bungkus.
  10. Coklat, kakao/bubuk coklat atau buah carob.
  11. Produk susu yang dikulturasi seperti buttermilk atau susu yg terbuat dari sisa mentega.
  12. Buah ara.
  13. Kacang-kacangan lentil.
  14. Bahan pelunak makanan.
  15. Monosodium glutamate.
  16. Kacang dan selai kacang.
  17. Bawang bombai, kecuali dalam jumlah sedikit untuk bumbu masakan.
  18. Pepaya.
  19. Buah dari passion flower.
  20. Kulit kacang polong.
  21. Makanan yang diawetkan, atau dibumbui, seperti zaitun dan acar dan beberapa snack makanan.
  22. Kismis.
  23. Buah prem.
  24. Acar kubis.
  25. Garam jemuran.
  26. Kacang polong dingin(salju).
  27. Kecap.
Bagaimana migrain dapat terobati?

Ada dua jenis pengobatan migrain. Salah satu pengobatannya digunakan untuk mengurangi atau meringankan rasa nyeri kepala. Kebanyakan pengobatan ini sebaiknya dimulai secepat mungkin saat anda berpikir bahwa anda mengalami migrain. Sementara jenis pengobatan yang kedua adalah pengobatan yang digunakan untuk mencegah sakit kepala sebelum hal itu terjadi.

Dapatkan obat-obat tanpa resep dokter membantu mengurangi atau meringankan rasa nyeri?

Tentu saja dapat, obat-obat tanpa resep dokter yang dapat membantu meringankan rasa nyeri seperti aspirin, acetaminophen (tylenol), acetaminophen, spirin dan kombinasi kafein (excedrin migraine), ibuprofen (motrin), naproxen (aleve) dan ketoprofen (orudis KT).

Bagaimana dengan obat-obat dengan resep dokter?

Orang-orang dengan rasa nyeri yang lebih hebat mungkin memerlukan obat-obat dari resep dpkter. Obat-obat tersebut disebut dengan ergotamine (ergomar) dapat bekerja secara efektif tanpa kombinasi obat lain atau dengan kombinasi obat lain. Dihydroergotamine (migranal, D.H.E. 45) masih berhubungan dengan ergotamine dan dapat membantu penderita.

Obat lain untuk migrain dari resep antara lain sumatriptan (imitrex), zolmitriptan (zomig), natriptan (amerge), rizatriptan (maxalt), almotriptan (axert), eletriptan (relpax) dan frovatriptan (frova).

Jika rasa nyeri tidak hilang, obat-obat yang lebih kuat mungkin diperlukan, seperti narkotika (stadol yang disemprotkan pada hidung) atau obat yang mengandung barbiturat. Obat-obatan tersebut dapat berakibat pada kecanduan dan sebaiknya digunakan dengan hati-hati.

Dapatkah obat membantu anda untuk mencegah migraine?

Migraine dapat dicegah dengan obat, Obat untuk mencegah migraine mungkin sangat membantu jika sakit kepala migraine yang terjadi lebih dari 2 kali dalam satu bulan atau jika sakit kepala migraine mengganggu aktifitas atau pekerjaan anda. Beberapa contoh obat yang digunakan untuk mencegah migraine antara lain propranolol (inderal), timolol (blocadren), divalproex (depakote) dan beberapa antidepressant / obat anti depresi).

Hal lain yang dapat anda lakukan untuk mencegah migraine.

Cobalah untuk menghindari makanan-makanan atau hal-hal yang sepertinya menjadi penyebab migraine bagi anda. Cukup istirahat dan minum cukup banyak cairan. Cobalah untuk tenang dan kurangi stress atau tekanan dalam hidup anda.

Beberapa Tips mengurangi nyeri:
  1. Berbaringlah di tempat gelap dan sunyi.
  2. Taruh kompres dingin diatas dahi anda.
  3. Pijatlah kulit kepala anda dengan banyak tekanan.
  4. Berikan tekanan pada pelipis anda.

Rabu, 24 Desember 2008

Bolehkah Bayi Diberi Makan Terlalu Cepat?

Kadang sebagai orang tua yang sayang terhadap anaknya, sering kali ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya, contohnya bayi yang baru berumur 40 hari sudah diberi buah-buahan yang dihaluskan, dengan harapan bayi ini cepat tumbuh besar dan kuat karena sejak dini sudah terbiasa diberi makanan yang seharusnya belum bisa dikonsumsi. Bahkan ada sebagian orang tua muda yang salah anggapan yaitu jika anaknya dibiasakan makan sejak dini ( maksudnya masih baru berumur dibawah 4 bulan ), maka nantinya pencernaannya akan kuat dan jarang sakit karena sudah kebal atau kuat karena terbiasa diberi makanan sejak berusia dini. Apakah anggapan seperti ini benar?

Ada juga yang berpendapat bahwa asal makanan yang diberikan di blender dulu sampai halus tidak apa-apa, kan sama juga dengan susu yang biasa diminun, ada juga yang berpendapat asal buahnya yang diberikan tidak terlalu keras tidak apa-apa, seperti pisang, pepaya yang dikerok sampai halus, juga untuk sayuran asal yang diberikan bukan sayuran yang berserat tinggi tidak apa-apa. Bahkan ada juga yang anaknya yang baru berusia 3 bulan sudah diberi daging bakso yang dicacah, karena dulu orang tuanya juga diberi menu demikian dan tidak apa-apa sampai sekarang.

Kadang kita harus pintar-pintar memilih nasehat dari orang tua kita yang sering kali memberi nasehat agar cucunya cepat besar, ada nasehat yang bisa diterapkan tetapi ada juga yang tidak bisa diterapkan pada anak kita, contohnya yang seperti diatas (diberi makan daging bakso). Trus yang baik dan benar yang seperti apa ?
Bayi yang baru lahir sampai usia beberapa bulan biasanya hanya mengandalkan instingnya dan belum siap untuk belajar. Contohnya adalah insting menghisap ini adalah wajar terjadi pada bayi, sehingga dia akan menghisap setiap benda yang ditemuinya (ini sesuai dengan tahap perkembangan bayi pada tahap fase oral), sedangkan pemberian makanan padat (makanan yang dihaluskan) terlalu dini tidak bermanfaat sama sekali untuk bayi karena dia harus belajar untuk menelan makanan padat tersebut. Selain itu untuk menelan makanan tadi diperlukan otot rahang dan tenggorokan yang kuat, sedangkan bayi tadi jelas belum mampu. Kemudian jumlah kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi tidak memungkinkan untuk diberi makanan padat selain susu. Meskipun sudah dihaluskan hingga tampak seperti susu, makanan lain juga sangat tidak disarankan. Kemudian umur berapa yang paling tepat untuk diberikan makanan tambahan selain susu, umur yang paling tepat adalah umur 6 bulan, karena pada umur ini pencernaan bayi sudah siap untuk menerima makanan tambahan lain yang bervariasi. Pada usia ini bayi sudah bisa belajar, sehingga dia akan belajar untuk makan dan menelan lebih cepat. Diharapkan dengan semakin cepatnya bayi ini makan dan menelan, tidak akan terjadi susah makan dikemudian hari.


Selasa, 23 Desember 2008

Antibiotik: Apa, Dapatkah Melawan Semua Infeksi?, Kapan Menggunakan dan Kapan Tidak?, Apa yang Dapat Anda Lakukan, Hal-hal Yang Perlu Anda Ketahui

Antibiotik adalah jenis obat keras yang digunakan untuk pengobatan infeksi, termasuk penyakit-penyakit infeksi yang mengancam jiwa/kehidupan seseorang. Akan tetapi antibiotik dapat menyebabkan lebih banyak kerugian atau kerusakan daripada manfaat atau keuntungan yang diperoleh jika digunakan tidak dengan cara yang tepat. Anda dapat melindungi diri anda dan anggota keluarga anda dari hal-hal yang merugikan dan merusak akibat penggunaan antibiotik yang tidak dengan cara yang tepat dengan mengetahui kapan anda sebaiknya menggunakan antibiotik dan kapan anda sebaiknya tidak menggunakannya.

Apakah antibiotik bekerja melawan semua jenis infeksi?

Antibitik tidak dapat berfungsi untuk melawan semua jenis infeksi. Antibiotik hanya berfungsi dan bekerja melawan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan beberapa parasit tertentu. Antibiotik tidak dapat berfungsi dan bekerja melawan penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab pilek, flu dan hampir semua tipe batuk dan sakit tenggorokan.

Resistensi bakteri.

Biasanya obat-obat antibiotik membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Akan tetapi, beberapa bakteri menjadi kebal atau resisten terhadap antibiotik-antibiotik khusus. Hal ini berarti bahwa antibiotik itu tidak mampu lagi bekerja melawan bakteri. Sehingga dengan lebih cepat bakteri menjadi reisten/kebal jika antibiotik digunakan terlalu sering atau tidak digunakan dengan benar. (seperti tidak meminum antibiotik dengan penuh sampai habis antibiotik yagn diberikan sesuai dengan resep dokter).

Resistensi bakteri terhadap antibiotika terkadang dapat diobati dengan antibiotik yang berbeda yang mana bakteri itu belum resisten terhadap antibiotik yang berbeda tersebut. Pengobatan terhadap resistensi ini mungkin harus diberikan antibiotik secara intravena dalam perawatan dirumah sakit. Ada beberapa jenis resistensi bakteri terhadap antibiotik yang tidak dapat diobati.

Apa yang dapat anda lakukan untuk membantu diri anda dan anggota keluarga anda?
  1. Jangan berharap bahwa antibiotik dapat mengobati setiap jenis penyakit.
  2. Jangan minum obat jenis antibiotik untuk mengobati penyakit yang diakibatkan oleh virus, seperti pilek atau influenza. Hal atau tindakan terbaik yang dapat anda lakukan adalah membiarkan pilek dan influenza berjalan dengan sendirinya dan anda hanya mengurangi gejala-gejala yang terjadi. Terkadang hal ini berjalan antara 2 minggu atau lebih. Jika penyakit anda bertambah parah setelah 2 minggu, konsultasikan atau hubungi dokter. Dokter dapat memberikan kepada anda saran tentang apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi gejala-gejala, sementara itu tubuh anda sedang berjuang melawan virus yang menyerang anda.
Bagaimana anda mengetahui kapan anda memerlukan antibiotik?

Jawaban dari pertanyaan di atas tergantung pada apa penyebab infeksi yang anda derita. Berikut ini adalah dasar-dasar petunjuk yang dapat diikuti:
  1. Pilek dan influenza. Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Pilek dan flu tidak dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.
  2. Batuk atau bronkitis. Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh virus. Akan tetapi, jika anda mempunyai masalah dengan paru-paru anda atau suatu penyakit yang bertahan dalam waktu yang lama, mungkin benar bahwa bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini. Dokter mungkin akan memutuskan untuk mencoba menggunakan antibiotik untuk pengobatannya.
  3. Sakit ternggorokan. Sakit ternggokan rata disebabkan oleh virus dan tidak diperlukan antibiotik untuk pengobatannya. Akan tetapi, jenis sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptokokus (strep throat), adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Dokter dapat menentukan jika anda terserang infeksi tenggorokan dan dokter dapat memberikan resep obat antibiotik untuk pengobatannya.
  4. Infeksi Telinga. Ada beberapa tipe infeksi telinga. Antibiotik dapat digunakan untuk beberapa jenis atau tipe infeksi telinga, tapi tidak semua jenis infeksi telinga dapat menggunakan antibiotik untuk penyembuhannya. Maka dari itu hubungi dokter jika diperlukan.
  5. Infeksi Sinus (Sinusitis). Antibiotik seringkali digunakan untuk mengobati infeksi sinus. Meskipun demikian, suatu keadaan seperti hidung berair (meler-seperti gejala flu), lendir berwarna kuning atau hijau, tidak berarti secara signifikan bahwa anda memerlukan antibiotik.
Apa saja hal-hal lain yang perlu anda ketahui?

Jika dokter memberikan anda resep antibiotik, pastikan anda menjalankan apa yang diresepkan dokter sesuai dengan resep. Misalnya menghabiskan seluruh obat yang diberikan, minum sesuai aturan dan lain sebagainya. Bahkan jika anda sudah merasa baikan dalam beberapa hari setelah pengobatan dengan antibiotik. Hal ini untuk mengurangi kesempatan adanya bakteri tertinggal atau belum mati di dalam tubuh yang dapat berpotensi menjadi resisten terhadap antibiotik.

Anda juga dapat mencegah dan menghindari terkena penyakit infeksi dengan mepraktekkan sanitasi/kebersihan yang baik dalam diri anda dan keluarga anda. Mencuci tangan dengan sabun dan air, khususnya setelah memakai kamar kecil, kontak dengan feces (tinja) misalnya dari kotoran/tinja hewan peliharaan atau sehabis mengganti popok bayi, setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SINUSITIS

Kumpula Asuhan Keperawatan
Kumpulan Askep
Asuhan Keperawatan
Askep


Sinusitis


A. Pengertian
Sinusitis adalah merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau virus.


B. Etiologi

  1. Rinogen
    Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan oleh :
    • Rinitis Akut (influenza)
    • Polip, septum deviasi
  2. Dentogen
    Penjalaran infeksi dari gigi geraham atas
    Penyebabnya adalah kuman :
    • Streptococcus pneumoniae
    • Hamophilus influenza
    • Steptococcus viridans
    • Staphylococcus aureus
    • Branchamella catarhatis

C. Tanda dan Gejala

  1. Febris, pilek kental, berbau, bisa bercampur darah
  2. Nyeri pada :
    • Pipi : biasanya unilateral
    • Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
    • Gigi (geraham atas) homolateral.
  3. Hidung :
    • buntu homolateral
    • Suara bindeng

D. Pemeriksaan Penunjang
  1. Rinoskopi anterior :
    • Mukosa merah
    • Mukosa bengkak
    • Mukopus di meatus medius
  2. Rinoskopi postorior
    • Mukopus nasofaring
  3. Nyeri tekan pipi yang sakit
  4. Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit
  5. X Foto sinus paranasalis
    • Kesuraman
    • Gambaran “airfluidlevel”
    • Penebalan mukosa

E. Penatalaksanaan
  1. Drainage
    • Medical :
      • Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak)
      • Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
    • Surgikal : irigasi sinus maksilaris.
  2. Antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :
    • Ampisilin 4 x 500 mg
    • Amoksilin 3 x 500 mg
    • Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet
    • Diksisiklin 100 mg/hari
  3. Simtomatik
    • Prasetamol, metampiron 3 x 500 mg.
  4. Untuk kronis adalah :
    • Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
    • Irigasi 1 x setiap minggu (10-20)
    • Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel (biopsi)

Download Askep Sinusitis di sini dan di sini



Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Sinusitis

A. Pengkajian
  1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
  2. Riwayat Penyakit sekarang : penderita mengeluah hidung tersumbat,kepala pusing, badan terasa panas, bicara bendeng.
  3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
  4. Riwayat penyakit dahulu :
    • Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
    • Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
    • Pernah menedrita sakit gigi geraham
  5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
  6. Riwayat spikososial
    • Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
    • Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
  7. Pola fungsi kesehatan
    • Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
      Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping.
    • Pola nutrisi dan metabolisme
      Biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung
    • Pola istirahat dan tidur
      Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
    • Pola Persepsi dan konsep diri
      Klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri menurun
    • Pola sensorik
      Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
  8. Pemeriksaan fisik
    • status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
    • Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).

B. Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada hidung
  2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
  3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi /adnya secret yang mengental
  4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder peradangan hidung
  5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
  6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek

C. Intervensi
  1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung
    Tujuan : Nyeri klien berkurang atau hilang
    Kriteria hasil :
    • Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
    • Klien tidak menyeringai kesakitan.

    Intervensi :
    • Kaji tingkat nyeri klien
      R/: Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya
    • Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
      R/: Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri
    • Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
      R/: Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri
    • Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
      R/: Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.
    • Kolaborasi dengan tim medis :
      • Terapi konservatif :
        • Obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
        • Drainase sinus
      • Pembedahan :
        • Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilaris
        • Operasi Cadwell Luc
      R/: Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klien

  2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis (irigasi/operasi)
    Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
    Kriteria hasil:
    • Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
    • Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengobatannya.

    Intervensi :
    • Kaji tingkat kecemasan klien
      R/: Menentukan tindakan selanjutnya
    • Berikan kenyamanan dan ketentaman pada klien :
      • Temani klien
      • Perlihatkan rasa empati(datang dengan menyentuh klien)
      R/: Memudahkan penerimaan klien terhadap informasi yang diberikan
    • Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah dimengerti
      R/: Meingkatkan pemahaman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih kooperatif
    • Singkirkan stimulasi yang berlebihan misalnya :
      • Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang
      • Batasi kontak dengan orang lain /klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasan
      R/: Dengan menghilangkan stimulus yang mencemaskan akan meningkatkan ketenangan klien.
    • Observasi tanda-tanda vital
      R/: Mengetahui perkembangan klien secara dini.
    • Bila perlu, kolaborasi dengan tim medis
      R/: Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien


  3. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung) sekunder dari peradangan sinus
    Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous, purulen) dikeluarkan
    Kriteria hasil :
    • Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
    • Jalan nafas kembali normal terutama hidung

    Intervensi :
    • Kaji penumpukan secret yang ada
      R/: Mengetahui tingkat keparahan dan tindakan selanjutnya
    • Observasi tanda-tanda vital
      R/: Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan operasi
    • Koaborasi dengan tim medis untuk pembersihan sekret
      R/: Kerjasama untuk menghilangkan penumpukan secret/masalah

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M. G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000
Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis dan Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya
Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta

Askep
Asuhan Keperawatan
Kumpulan Askep
Kumpulan Asuhan Keperawatan

Senin, 22 Desember 2008

Gagal Jantung Kongestif: Penyebab, Bagaimana Agar Tetap Sehat dan Keluar Dari Perawatan Di Rumah Sakit.

Apa itu gagal jantung kongestif?. Adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kehilangan kemampuan dalam memompa darah. Hal ini dapat mengakibatkan pernafasan pendek, lemas dan penambahan volume cairan dalam tubuh karena retensi atau penimbunan cairan. Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) adalah suatu masalah kesehatan serius, tapi berbagai pengobatan dapat membantu penderita merasa lebih baik. Jika anda mengetahui banyak hal tentang gagal jantung kongestif, anda mempunyai kesempatan baik untuk keluar dari rumah sakit dan tetap sehat.

Apa Penyebab Gagal jantung kongestif?

Penyebab yang paling umum dari gagal jantung kongestif adalah:
  1. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  2. Serangan jantung (heart attack).
  3. Terlalu banyak alkohol pada alkoholisme.
  4. Infeksi virus pada jantung.
Apa yang dapat penderita lakukan untuk membantu penyembuhan gagal jantung kongestif?

Hindari makanan yang terlalu banyak garam dan makanan-makanan bergaram lainnya seperti sayuran atau sup kalengan, pizza dan keripik. Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan tubuh anda menahan air yang terlalu banyak (retensi cairan dalam tubuh). Konsultasikan dengan dokter sebelum anda menggunakan garam pengganti karena garam pengganti mengandung potasium yang mungkin tidak baik untuk anda konsumsi. Hal ini tergantung pada fungsi ginjal anda dan apasaja obat-obat yang anda minum pada saat itu. Pada beberapa orang memerlukan potasium dalam jumlah banyak dan disisi lain orang lain tidak memerlukan potasium.

Meskipun minum alkohol dalam jumlah kecil (satu kali minum dalm sehari) terlihat membantu pada beberapa orang yang berpenyakit jantung, minum alkohol yang berlebihan mungkin dapat menyebabkan gagal jantung dan bertentangan dengan kedokteran medis. Tanyakan pada dokter tentang berapa jumlah alkohol yang aman untuk anda minum.

Jagalah agar tekanan darah anda selalu terkontrol. Tekanan darah tinggi memberikan beban berlebihan pada jantung dan lama kelamaan berakibat pada lemahnya jantung.

Konsultasikan atau kunjungilah dokter untuk meminta rekomendasi sebelum anda mengkonsumsi atau minum obat dalam bentuk dan tujuan apapun. Beberapa obat arthritis yang umum dipakai seperti naproxen (Aleve) dan ibuprofen (Advil) dapat menyebabkan retensi cairan atau tertahannya cairan dalam tubuh.

Kapan anda sebaiknya menghubungi atau pergi ke dokter?

Konsultasikan, hubungi atau pergilah ke dokter jika anda mengalami hal-hal dibawah ini:
  1. Nafas pendek yang bertambah buruk.
  2. Bertambahnya berat badan lebih dari 5 pound dalam satu minggu.
  3. Pembengkakan kaki dimana hal ini baru terjadi pertama kalinya pada anda.
  4. Batuk atau timbul suara wheezing atau mengi pada malam hari,
  5. Nyeri dada atau terasa berat pada dada.
  6. Terdapat efek samping dari obat yang anda minum.
  7. Gagal menurunkan berat badan bahkan setelah anda meminum obat diuretik ( obat kencing)

Lose Your Weight With Goal For It.

Do you have a desire that has not been fulfilled? Surely we have a lot of desire that has not been fulfilled, for example, has a new house, buy a new car, and others. But there is one fact that is most important to improve our health and most often causes that make our body not healthy is over weight, this problem became quite important because many people that excess weight and feel hard to loose it. There are many people who despair because they can not reduce their weight, so that they become less confident and eventually make them fail in their work. There is a Goal For It that helps you make your desire come true.

Now it's time for you to realize your desire actually to reduce your weight with the help of the Goal For It. Achieve your desire to lose your weight as soon as possible. In here you will be taught to set your goals set them up immediately and achieve that by help of assistance.

Besides, with the goal for it, you will be joined by some members and help each other by providing support, spirit and the opportunity to work with each other. Therefore, once you set goals and achieve your goals with the Goal For It.




PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

Proses asuhan keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap :

a. Pengkajian

Pengkajian adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara lengkap dan sistematis yang dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual dapat ditentukan. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik.

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:

  1. Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.

  2. Diagnosa Keperawatan Resiko adalah menunjukkan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.

  3. Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan adalah menguraikan respon manusia terhadap tingkat kesehatan individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan yang tinggi.

Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:

1 Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang diidentifikasi dari daftar NANDA.

2. Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.

3. Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.

c. Perencanaan

Ada dua proses perencanaan :

  • Tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti.

Tujuan keperawatan dibuat sesuai dengan masalah yang timbul.
Tujuan dibagi nenjadi dua yaitu :

Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang tidak dicapai sebelum pemulangan tetapi memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau orang lain.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang biasanya harus dicapai sebelum pemulangan atau perpindahan ke tingkat perawatan yang kurang akut.
Tujuan yang ditetapkan harus mengarah pada masalah, apakah mencegah, mengurangi atau menghilangkannya

  • Intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.

d. Implementasi

Implementasi adalah adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995).

Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan, perawat melakukan kontrak dengan klien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran serta klien yang diharapkan.

e. Evaluasi

Evaluasi adalah menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinyu.


PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN



Minggu, 21 Desember 2008

Mengenal Formalin Jumat, 30 Desember 2005

Dkirim oleh ruslan muchtar


PEMBERITAAN mengenai formalin demikian gencar akhir-akhir ini. Padahal, penggunaan formalin pada makanan bukan hal baru dan sudah lama. Sebenarnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999 melarang penggunaan bahan kimia formalin untuk makanan.

Baru-baru ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Jakarta membuktikan aneka ragam ikan, mie, tahu dan kwetiau mengandung formalin.

Bagi kebanyakan orang, formalin adalah bahan yang lazim digunakan untuk pengawet mayat. Formalin mempunyai sifat khas dibanding disinfektan lain, sehingga lebih dipilih untuk mengawetkan mayat.

Formalin berasal dari larutan formaldehida dalam air dan pelarut lain, umumnya metanol yang berfungsi sebagai stabilisator, mempunyai cara yang unik dalam sifatnya sebagai disinfektan. Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan baru di permukaan.

Artinya, formalin tidak saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Bila disinfektan lainnya, seperti tetracycline, amikacin, baytril, mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya.


Berbagai Produk

Keberadaan formaldehida sendiri ada dalam berbagai macam produk. Formaldehida juga ditemukan pada asap rokok dan udara yang tercemar asap kendaraan bermotor. Selain itu bisa didapat juga pada produk-produk termasuk antiseptik, obat, cairan pencuci piring, pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet, dan bahan adhesif. Formaldehida juga ada dalam kayu lapis terutama bila masih baru. Kadar formaldehida akan turun seiring berjalannya waktu.

Jika seseorang membeli furnitur baru, sebaiknya selalu membuka jendela untuk menurunkan kadar formaldehida dalam ruangan.

Formaldehida secara natural sudah ada dalam bahan makanan mentah dalam kisaran 1 mg per kg hingga 90 mg per kg. Selain dikenal sebagai formalin, nama dagang formaldehida sendiri sangat beragam, di antaranya ivalon, quaternium-15, lysoform, formalith, BVF, metylene oxide, morbicid, formol, superlsoform dan lain-lain. Quaternium-15 ditemukan di hampir semua jenis produk perawatan.

Dan jangan heran bila formalin merupakan bahan yang biasa dipakai antara lain dalam sampo bayi, deodoran, parfum, cat rambut, cairan penyegar mulut, pasta gigi.

Sekarang, sejauh mana kadar toleransi pemakaian bahan kimia untuk berbagai produk, terutama produk kebutuhan rumah tangga?

Suatu bahan kimia dikatakan beracun bila berada di atas ambang batas yang diperbolehkan. American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan ambang batas (Threshold Limit Value/TLV) untuk formaldehida adalah 0,4 ppm. Sementara National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan paparan limit untuk para pekerja adalah 0,016 ppm selama periode 8 jam, sedangkan untuk 15 menit 0,1 ppm.

Dalam International Programme on Chemical Safety (IPCS) disebutkan bahwa batas toleransi formaldehida yang dapat diterima tubuh dalam bentuk air minum adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg.

Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari.

Hampir semua jaringan di tubuh mempunyai kemampuan untuk memecah dan memetabolisme formaldehida. Salah satunya membentuk asam format dan dikeluarkan melalui urine. Formaldehida dapat dikeluarkan sebagai CO2 dari dalam tubuh. Tubuh juga diperkirakan bisa memetabolisme formaldehida bereaksi dengan DNA atau protein untuk membentuk molekul yang lebih besar sebagai bahan tambahan DNA atau protein tubuh.

Formaldehida tidak disimpan dalam jaringan lemak. NIOSH menyatakan formaldehida berbahaya bagi kesehatan pada kadar 20 ppm. Sedangkan dalam Material Safety Data Sheet (MSDS), formaldehida dicurigai bersifat kanker.


Ambang Batas

Bila melihat ambang batas toleransi, ikan asin sotong yang diteliti Balai Besar POM, sebelum dicuci mempunyai kandungan formalin 6,77 ppm. Setelah dicuci tinggal 5,62 ppm atau 5,62 mg formalin dalam setiap 1 kg ikan asin sotong. Berdasarkan data tersebut, tubuh kemungkinan masih bisa menoleransi kandungan formaldehida bila dalam satu hari kita makan ikan asin dalam jumlah sekitar 2,5 kg. Dengan catatan, asupan formalin hanya dari ikan asin.

Berdasarkan informasi ini, sebaiknya dibuat nilai ambang batas yang jelas, dan menjelaskan ke masyarakat mengenai kandungan formalin yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, diperlukan cara mendidik produsen atau pedagang mengenai tingkat bahaya dan risiko yang dihadapi. Dengan demikian masyarakat tidak panik dan menolak semua bahan yang diperkirakan mengandung formalin.

Sebab formalin secara alamiah sudah ada di alam. Dan formalin menjadi berbahaya tidak saja ketika bercampur makanan, tetapi juga dalam udara dan masuk melalui pernapasan maupun kulit. (A-22)

Mewaspadai Virus Hepatitis C

Materi dikirim oleh sahabat. (ruslan muchtar )


Di antara tujuh jenis virus hepatitis, virus hepatitis C (VHC) adalah salah satunya yang wajib Anda waspadai. Virus yang menyebabkan infeksi pada hati (lever) ini secara genetik amat variatif, dan paling sering menyebabkan gejala sisa berupa hepatitis kronik, sirosis hati (kekerasan hati), dan kanker hati primer.

Dibandingkan dengan hepatitis B, VHC lebih ganas dan lebih sering menyebabkan penyakit hati menahun. Replikasi (pertumbuhan) virus ini juga sangat cepat hingga bisa mencapai 10 triliun sehari.

Selain virus hepatitis B dan C, terdapat lima virus hepatitis lainnya yakni hepatitis A, D, E, G, dan TT. Perbedaan antara virus hepatitis ini terletak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.

Hal penting yang perlu Anda catat, infeksi VHC bisa menular, yakni melalui darah. Adapun jalan utama penularannya adalah melalui transfusi darah atau produk darah yang belum di-skrining, pemakaian berulang jarum suntik (seperti kerap dilakukan oleh para pecandu narkoba suntik) atau alat medis lainnya yang tidak steril, dan tindik (telinga, hidung, bagian tubuh lain) dengan peralatan yang tidak steril. Data menunjukkan, sekitar 90 persen penderita hepatitis C di negara-negara maju adalah para pengguna atau mantan pengguna narkoba suntik, dan mereka yang pernah menerima transfusi darah atau produk darah yang tidak di-skrining.

Infeksi hepatitis C disebut juga sebagai infeksi terselubung. Ini karena infeksi dini VHC bisa jadi tidak bergejala atau bergejala ringan dan tidak khas sehingga umumnya terlewatkan dari pengamatan si penderita. Alhasil, ia pun tak berusaha mencari pengobatan ke dokter.

Di Indonesia, diperkirakan 90 persen penderita tidak sadar bahwa mereka terinfeksi. Banyaknya orang yang tidak terdiagnosis ini, tentu memiliki dampak serius karena mereka bisa bertindak sebagai carrier (pembawa virus) dan menularkan virus itu ke orang lain tanpa sadar.

Sebagian besar orang yang terinfeksi, pada awalnya merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala. Barulah, dalam tempo 10 - 20 tahun kemudian, gejala serius seperti penyakit kuning mulai muncul. Bahkan sejumlah pasien mengalami gejala yang progresif sehingga cangkok hati menjadi satu-satunya pilihan untuk menolong penderita.

Penyebab kematian
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sekitar tiga persen atau 170 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus ini. Penderita hepatitis C, menurut WHO, akan terus bertambah seiring laju pertambahan infeksi baru yang mencapai 3-4 juta setiap tahun. Tak pelak, hepatitis C pun kini masuk dalam kelompok 10 besar penyebab kematian umat manusia.

Bagaimana di Indonesia? Prof dr LA Lesmana PhD SpPD-KGEH FACP FACG mengatakan, angka kejadian hepatitis C di Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun bila memakai acuan angka kejadian rata-rata dunia yakni tiga persen, lalu dikalikan dengan sekitar 220 juta penduduk Indonesia maka akan diperoleh angka sekitar tujuh juta. Artinya, kira-kira terdapat tujuh juta penduduk Indonesia yang mengidap virus berbahaya ini. ''Prevalensi penyakit hepatitis C di negara-negara Afrika, Mediterania Timur, kawasan Pasifik Barat, dan Asia Tenggara, lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa Barat dan Amerika Utara,'' tutur konsultan penyakit dalam-gastroenterologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini.

Memang, sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. Walau begitu, infeksi VHC bisa disembuhkan asal diperiksa dan diobati sedini mungkin. Dalam hal ini, ada empat jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi VHC, yaitu uji Elisa anti-VHC, VHC kualitatif, tes genotipe, dan tes kesehatan hati.

Uji VHC kualitatif dilakukan jika tes Elisa menunjukkan, seseorang telah terpapar VHC. Untuk ini, dokter akan melakukan pemeriksaan VHC-PCR (Polymerase Chain Reaction). Sementara tes genotipe dilakukan untuk menentukan jenis VHC yang menginfeksi seseorang. Hasil tes ini akan menentukan lama pengobatan yang akan diberikan dokter.

Tes kesehatan hati meliputi ALT, yaitu tes darah yang mengukur enzim alanine amino-transferase yang biasanya terdapat dalam hati. Peningkatan ALT menandakan adanya suatu infeksi di hati. Ada kalanya juga dilakukan biopsi hati (dianjurkan, tapi tidak wajib). Ini adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengangkat sedikit jaringan hati untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui tingkat kerusakan hati atau menentukan bentuk penyakit hati lainnya. Tes umum lainnya adalah tes kimiawi darah, mengukur kadar trombosit, dan waktu protrombin.

VHC, pada dasarnya, tidak menular melalui kontak biasa seperti berpelukan, bersin, batuk, atau duduk berdekatan dengan pengidap Hepatitis C. Hepatitis C juga jarang ditularkan lewat aktivitas seksual, namun ada kecenderungan bahwa mereka yang memiliki banyak pasangan seksual juga berisiko lebih tinggi terinfeksi VHC. Jadi, hati-hatilah.
(bur