Sabtu, 21 Agustus 2010

Tips Sehat dan Kasiat Teh Oolong, Horse Chestnut, Jahe, Rosemary

Minum teh Oolong

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan penyakit eksim ringan (mild eczema) yang minum teh oolong tiga kali sehari menunjukkan perbaikan dari gatal yang dirasakan dan perbaikan gejala lainnya. Senyawa dalam teh yang disebut polyphenol yang memberikan efek perbaikan pada gatal dan gejala lainnya.

Herbal horse chestnut

Untuk varises, bisa anda coba dengan menggunakan horse chestnut, yaitu ekstrak herbal dimana dalam sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa horse chestnut dapat memperkuat pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan. ramuan ini juga tersedia dalam bentuk krim topikal, meskipun tidak banyak bukti yang ditunjukkan.

Menggosok, Memijat Pelipis

Kurangi ketegangan sakit kepala anda dengan mengusap atau menggosook dengan minyak peppermint, balsem macan (Tiger Balm), atau minyak bunga putih pada peipis anda. Ketiga obat tersebut mengandung mentol, yang memiliki sifat analgesik atau mengurangi rasa sakit.

Jahe

Kandungan minyak atsiri dalam jahe telah lama dibuat sebagai obat herbal yang berguna untuk gangguan obstruksi/sumbatan pada hidung dan dada. Tuangkan 2 gelas air mendidih kedalam jahe yang sudah diparut dan sebelumnya dikupas sedalam satu inchi biarkan selama 10 menit, dan peras. Tambahkan sejumput atau dua lada merah (cayenne pepper) kedalam air dan minumlah jika diperlukan.

Mnghirup Rosemary

Menurut beberapa penelitian, menghirup bau aromatik herbal dari rosemary ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan memori atau daya ingat. Untuk tetap tajam, cobalah menghirup atau mencium rosemary segar untuk dapat menghirup aroma minyak esensial rosemary sebelum menghadapi tes atau pertemuan penting.

Bersahabat dengan pahit

Lawanlah nafsu dan keinginan besar anda untuk memakan makanan bergula/makanan manis dan menganut pada pendekatan pengobatan Cina: Makan makanan seperti endive, radicchio, masakan hijau (cooked greens), dan buah zaitun

Kemenkes Tambah Kaya Si Miskin Tetap Sengsara


RMOL. Dewan Perwakilan Rakyat dikecam. Sebab, para politisi telah menyetujui pengajuan penambahan anggaran Kementerian Kesehatan dalam RABPN Perubahan sebesar Rp 1,04 triliun. Artinya, anggaran Kemenkes 2010 mencapai Rp 22,4 triliun.

Kecaman antara lain disua­ra­kan oleh Forum Indonesia Un­tuk Transparansi Anggaran (Fitra). Koor­dinator Advokasi dan In­vestigasi Fitra, Uchok Sky Kha­dafi, membeberkan, Kemenkes saat ini sudah mendapat alokasi ang­garan cukup besar, yakni Rp 21,4 triliun. Ditambah dengan pe­nam­bahan anggaran yang dise­tujui DPR, maka total yang diha­biskan kementerian pimpinan En­dang Rahayu Sedyaningsih pada 2010 mencapai Rp 22,4 triliun atau naik sekitar 86 persen diban­dingkan APBN 2009 Rp19,2 triliun. Sebuah angka yang cukup besar, melihat am­bu­radulnya pelayanan kesehatan selama ini.

“Padahal, kalau mau diselidiki sebenarnya penambahaan alokasi anggaran Kemenkes ini bukan untuk kepentingan kesehatan rakyat miskin, tapi lebih men­dong­krak naiknya anggaran biro­kras. KPK dan BPK harus terjun menginvetigasi,” kata Uchok kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, naiknya anggaran birokrasi, antara lain penam­ba­haan anggaran Rp 700 miliar ha­nya untuk membayar tunjangan te­naga dokter, dokter gigi pega­wai tidak tetap (PTT) 13.094, dokter gigi spesialis 86, dan bidan PTT 47.848.

Kemudian, alokasi anggaran Rp 300 miliar hanya untuk pengadaan buku, permebelan, bus sekolah, pengadaan alat bantu belajar-mengajar, rehabi­litas gedung, dan pengadaan lis­trik, sumur/air dan sarana air lim­bah. Untuk kepentingan rakyat lang­sung hanya Rp 40 miliar, yakni berupa kegiatan pengem­bangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puske­mas di daerah.

Begitupun, kalau melihat anggaran kesehatan pada APBN 2010 yang telah disetujui DPR ta­hun lalu, telah dipagu pada ki­saran Rp 21,4 triliun. Yang paling be­sar adalah untuk belanja pe­gawai, Rp 2,9 triliun, belanja barang dan jasa Rp 10 triliun, belanja modal Rp 2,1 triliun, dan belanja sosial Rp 6,8 triliun.

Kata dia, dengan penambahaan alokasi anggaran dalam APBN-P 2010, maka akan ada penam­bahaan alokasi anggaran. Perta­ma, alokasi anggaran belanja pegawai di Kemenkes bertambah Rp 700 miliar. Jadi, dengan adanya penam­bahaan anggaran ini berarti anggaran belanja pegawai akan menjadi Rp 3,7 triliun.

Selain itu, alokasi anggaran un­tuk belanja pegawai akan ber­tambah sekitar Rp 4,1 triliun, apa­bila anggaran yang lain untuk belanja barang dan jasa, termasuk pegawai, yaitu perjalanan dinas, perjalanan luar negeri, penye­leng­garaan operasional dan pemeli­haraan, dan administrasi kegiatan.

“Dengan demikian, alokasi ang­garan untuk kepentingan biro­krasi sebesar Rp 7,4 triliun atau 35 persen dari total alokasi ang­garan tambahaan Rp 22, 4 triliun,” kata Uchok.

Menurut dia, alokasi anggaran untuk kepentingan belanja birokrasi terlalu mahal bila dibandingkan dengan program-program kegiatan yang pro­rakyat. Sebab, alokasi anggaran yang prorakyat hanya Rp 5 tri­liun, yang direncanakan untuk pro­gram pengadaan Bantuan So­sial Operasional Askeskin di kelas III Rp 4 triliun, dan bantuan ba­gi masyarakat miskin melalui Jam­kesmas Rp 1 triliun.

“Jadi, anggaran kesehatan untuk orang miskin hanya 22 persen dari total anggaran sebesar Rp 22,4 triliun,” tamahnya.

Jadi, alokasi anggaran Rp 5 triliun kalau diberikan kepada 32,53 juta orang miskin (berda­sar­kan data BPS tahun 2009), ma­ka setiap orang miskin akan me­nerima Rp 153.704 untuk setiap tahun, atau sebulan hanya Rp 12.809.

Itu jelas sangat kontrakdiktif bila dibandingkan dengan asuransi kesehatan anggota DPR. Seorang anggota DPR menerima asuransi kesehatan Rp 66.457.143 per tahunnya, dengan fasilitas VVIP atau Rp 5,5 juta per bulan. Total anggaran asuransi DPR adalah Rp 37,2 miliar.

“Alokasi anggaran untuk kesehatan orang miskin tidak pernah dipikirkan. Pemerintah selalu menutup mata dan lepas tangan. Pemerintah sepertinya menganggap orang miskin sebagai orang asing yang membebani keuangan negara saja,” katanya.

Melihat belanja operasional Menkes, hati pasti tercabik-cabik. Operasional Menkes dalam setahun bisa mencapai Rp 19 miliar (diluar gaji). Dan setiap bulan, bisa membelanjakan Rp 1,5 miliar, atau Rp. 52 juta per hari. (Lihat tabel Uraian dan Opersional Anggaran Belanja Menkes).

Pengadaan barang dan jasa pada Kemenkes tidak merinci apa yang akan dibeli atau diadakan oleh perusahaan, tetapi hanya secara umum dijelaskan bahwa Kemenkes akan mengadakan laboratorium.

Uchok menambahkan, alokasi anggaran pengadaan barang dan jasa Rp 959,2 miliar di 10 lembaga berpotensi di-mark up. “Ini juga dibuktikan ketika penegak hukum banyak mem­bong­kar kasus-kasus korupsi di Kemenkes.”

Ditanya mengenai hal yang sama, Direktur LBH Kesehatan Iskandar Sitorus menyatakan, kenai­kan anggaran tidak berko­lerasi lurus dengan peningkatan pela­yanan publik mengenai ke­sehatan. Kenaikan APBN dan pe­nambahan APBN-P hanya untuk mem­percantik diri dan perluasan bangunan serta memperbanyak fasilitas. Selain itu, Kemenkes justru mempernbayak kun­jungan-kunjungan yang tidak perlu.

“Wajar jika tuduhan miring tentang pemanfaatan anggaran yang tidak halal. Alasannya, daya serapnya bukan kepada publik,” katanya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Kemenkes tidak mau menukar program Jamkesmas dengan sis­tem jaminan layanan kese­hantan yang diamanatkan undang-un­dang. Padahal, menurut dia, kalau Kemenkes berani, setidaknya sera­pan angaran terhadap biro­krasi akan terjawab. “Yang men­jadi persoalan, birokrasi di bawah tidak mau diserap publik. Struktur di bawah Kemenkes ini yang perlu diperhatikan.”

Menurut dia, publik harus tahu, anggaran yang besar itu, penga­lo­kasiannya kemana? Jangan hanya DPR dan pemerintah saja yang tahu, publik hanya dinina­bobokan anggaran kesehatan yang naik.

Sekalipun penggodokan ang­ga­rannya ada di DPR, hanya be­sarannya saja. Sedangkan untuk satuannya mereka tidak tahu ke mana larinya.

“Untuk itu, men­­ja­di tanggung jawab BPK dan KPK untuk mengawasi anggaran dan mengauditnya,” katanya.

“Kerjanya Belum Beres”

Irgan Chairul Mahfiz, Wakil Ketua Komisi IX

Wakil Ketua Komisi IX Irgan Chairul Mahfiz, berpendapat, kine­rja Kementerian Kesehatan belum menunjukkan perfor­man­ce yang membanggakan. Undang-Undang Kesehatan No 36/2009 mengamanatkan ang­ga­ran kesehatan sebesar lima persen dari APBN. “Na­mun, fak­tanya yang terealisasi baru 2,5 persen lebih dikit,” katanya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Sah-sah saja anggaran Kemenkes dinaikkan meng­ingat banyaknya masyarakat di ne­geri ini yang membutuhkan pe­layanan kesehatan dari pe­me­rintah. Namun, harus dibarengai kinerja yang bagus dari Ke­men­kes ter­hadap pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia .

Menurut dia, komitmen peningkatan sarana-prasana masih sangat jauh terutama di daerah-daerah perbatasan dan pedalaman. Tidak hanya itu, di daerah perkotaan pun pelayanan kesehatan pemerintah ini tidak optimal. Terbukti banyak yang me­milih berobat ke rumah swata, bahkan ke luar negeri. “Ini indikator yang meng­indi­kasikan ke tidak maksimalan kinerja.”

Persoalan lain adalah menyangkut daya serap. Kemenkes kurang bisa berkoordinasi dengan derah. “Tenaga medis seperti dokter, bidan perawat dan fasilitas kesehatan di daerah sering menjadi kendala yang tidak bisa dipecahkan,” katanya.

Mengingat banyaknya item dan besarnya anggaran, dia me­minta KPK dan BPK turun tangan mengaudit dana dan kinerja.

“Buat apa DPR per­juang­kan kenaikan anggaran kalau implematasinya tidak bagus,” katanya.

“Kami Butuh Dukungan”

Bambang Sulistomo, Staf Khusus Menteri Kesehatan

Staf Khusus Menteri Keseha­tan, Bambang Sulistomo, me­nyatakan, penambahan ang­ga­ran untuk Kementerian Kes­ehatan, terutama untuk men­cu­kupi penyiapan atas kebutuhan te­naga kesehatan di daerah pendalaman, terpencil, yang selama ini menjadi kendala.

Selain itu, peningkatan anggaran itu, untuk mening­katkan kualitas pelayanan dan dana operasional kesehatan di Pus­kesmas-Puskesmas.

“Kemenkes bersyukur atas peningkatan anggaran tersebut,” katanya kepada Rakyat Merdeka, lewat pesan singkatnya.

Untuk menjawab keraguan ber­bagai pihak, Kemenkes mem­buka diri dan meng­harapkan penga­wasan masya­rakat, agar semua program pela­yanan dan jaminan kesehatan kese­hatan masyarakat semakin baik. “Kita butuh dukungan semua pihak,” katanya.

TNI Tidak Pernah Berniat Perang Dengan Malaysia

Karo Humas Kemenhan, Brigjen I Wayan Midhio Memberikan Klarifikasi

Karo Humas Kemenhan, Brig­jen I Wayan Midhio menyata­kan, TNI tidak pernah berniat un­tuk berperang dengan pa­sukan Malaysia. TNI justru te­rus menjalin kerja sama dengan Malaysia.

Hal ini disampaikan I Wa­yan untuk meluruskan berita di halaman ini, edisi Kamis, 19 Agustus 2010 yang ber­judul “Prajurit Malaysia Selalu Over Acting”. Ter­utra­ma di paragraf pertama me­nge­nai pernyataan “Mereka terus saja over acting. Jadinya terjadi perselisihan dilapangan”.

I Wayan meluruskan, per­selisihan tersebut terjadi bukan karena prajurit Diraja Malaysia yang over acting. Tetapi dise­babkan karena kesalahpa­haman akibat belum dise­pakatiya batas-batas laut kedua negara.

Selanjunya, I Wayan juga meluruskan penjelasan pada paragraf ke-7 yang menyatakan “Tetapi jika Malaysia tidak mau membuat kesepakatan juga dengan pemerintah maka pada prinsipnya TNI AL sudah siap”.

Kata dia, paragraf itu seolah menggambarkan kalau TNI mau berperang. Padahal TNI tidak pernah berniat untuk berperang dengan pasukan Malaysia. TNI justru terus menjalin kerja sama dengan Malaysia. [RM]

sumber: http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=1759

Anggaran Kesehatan Belum Sesuai Amanat Undang-Undang

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. TEMPO/ Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Alokasi anggaran kementerian kesehatan yang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 sebesar Rp 26,2 triliun, belum memenuhi amanat Undang Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


"Sebetulnya anggaran masih kurang juga, tapi tentu saja kami akan diberi kenaikan anggaran secara bertahap," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang ditemui di kantornya, Jumat (20/8)
Pada pasal 171 ayat (1) UU Kesehatan berbunyi: “Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5 % (lima persen) dari anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji”. Pada ayat (2) : “Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10 % (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji”.
Belanja negara dalam RAPBN 2011 sebesar Rp 1.202 triliun. Seharusnya alokasi biaya kesehatan sesuai UU Kesehatan adalah Rp 60,1 triliun (5 persen).
Endang mengakui bahwa untuk menambah anggaran, perlu pemanfaatan yang baik. "Kemarin itu, kami belum bagus tentang penilaian keuangannya, jadi kami juga harus benahi dulu. Mereka juga akan melihat kalau anggaran ditambah, tapi yang dulu aja tidak diserap, juga jadi pertanyaan," kata dia.
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan tahun 2009 turun derajat karena mendapat opini Tidak Memberi Pendapat dari Badan Pemeriksa Keuangan. Padahal, tahun 2008 mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian. Endang berjanji akan memperbaiki kinerja sumber daya manusia di kementeriannya.
Untuk program tahun depan, Endang menyatakan akan menyamaratakan Bantuan Operasional Kesehatan untuk Puskesmas. "Sekarang kan sebagian ada yang dapat Rp 100 juta, ada yang Rp 18 juta, ada yang Rp 22 juta. 2011 kami upayakan dapat yang sama. Kalau bisa 100 juta per tahun," ujarnya.
Cakupan jaminan kesehatan masyarakat, kata Endang, tahun depan diupayakan mengikutkan 17 juta pekerja sektor informal. "Kami juga akan menambah kategori bagi penderita Thallasemia agar bisa mendapatkan jaminan," ujarnya.
dianing sari

Pedagang di Karawang Jual Daging Tiren



Liputan6.com, Karawang: Petugas gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar razia di sejumlah pasar, Jumat (20/8). Hasilnya, petugas menemukan beberapa pedagang yang diduga menjual ayam tiren atau mati kemarin. Selain itu petugas juga menemukan makanan yang telah kedaluwarsa. Meski begitu petugas tidak menyita makanan itu.

Petugas gabungan di Sleman, Yogyakarta, juga menggelar razia daging kedaluwarsa maupun barang yang sudah tidak boleh dikonsumsi di Pasar Tempel. Di pasar itu, petugas menemukan dan menyita daging ayam yang diduga tiren serta puluhan produk makanan kedaluwarsa.

Sementara itu, ikan asin yang mengandung formalin ditemukan petugas ketika menggelar sidak di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten. Formalin juga ditemukan pada cumi-cumi asin. Sidak sengaja dilengkapi laboratorium mini yang ditempatkan di sebuah mobil keliling milik Balai POM. Sidak dilakukan menyusul banyaknya keluhan warga soal daging ayam tiren.

Di Tegal, Jawa Tengah, sidak yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan setempat menemukan daging ayam dengan kadar air tinggi serta daging sapi impor Australia tanpa dilengkapi surat keterangan kesehatan daging. Daging berkadar air tinggi diduga telah direndam atau dicuci terlebih dahulu agar bobot daging lebih berat sehingga menguntungkan jika dijual. Sebagian daging kemudian diambil petugas/ untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Di Magelang, Jateng, petugas Dinas Perternakan dan Perikanan memeriksa daging yang dibawa penjual di tepi jalan sebelum diperdagangkan. Dalam razia itu petugas menemukan daging gelonggongan. Namun daging asal Boyolali tersebut tidak disita karena akan dijual ke luar daerah Magelang. Aparat akan menyita jika daging akan dijual di Magelang.(IAN)

sumber:
http://berita.liputan6.com/daerah/201008/292350/Pedagang.di.Karawang.Jual.Daging.Tiren

Stakeholder Penempatan Inginkan LTSP Di Sumsel

Aribowo Suprayogi
Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf.


Liputan6.com, Palembang: Kalangan penempatan TKI Sumsel mengharapkan adanya sinergi antara instansi pemerintah. Belum sinkronnya koordinasi, semisal pemeriksaan kesehatan TKI dan pemeriksaan kepolisian sering menganggu penempatan TKI. "Kami mengharapkan adanya Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP)," ujar Ketua Perhimpulan PPTKIS Sumsel Gandirius di sela-sela diskusi dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat di Hotel Bumi Asih Palembang, Sumatra Selatan, Jum’at (20/8).

Menurut Gandi, LTSP Sumsel diperlukan agar layanan penempatan utamanya dalam hal pengurusan dokumen dan keabsahan keberangkatan TKI. "Hingga kini pengiriman TKI kami sering terganggu," tegas Gandi

Menjawab harapan LTSP, Jumhur mengatakan, keberadaan LTSP memang terbukti menguntungkan stakeholder penempatan TKI. Di NTB, semua layanan TKI mulai dari pajak, asuransi, kesehatan dan lainnya mampu dilakukan lebih cepat, muran, dan aman. Selain di NTB, di Sumatra Utara, pemdanya juga sudah mengeluarkan Surat Keputusan persetujuan pendirian LTSP di wilayahnya.

Sementara menjawab pertanyaan Masnayu dari PT Kurnia Bina Rizki, Kasubdit Pelayanan Kesehatan TKI Elia Rosalina Afif mengatakan, di Palembang sejak 2005 sudah ada dua sarana kesehatan, yaitu RSUP Moh Husin dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK).

Ditambahkan Elin, sapaan akrab Elia Rosalina, Pemerintah Malaysia memang menetapkan setiap Sarkes harus memiliki notice pelantikan yang dikeluarkan oleh Kedubes Malaysia di Jakarta.

"Dari dua Sarkes itu, hanya Sarkes BBLK yang sudah confirm akan dikeluarkan notice pelantikannya, Selasa pekan depan," terang Elin, seraya menyebutkan soal tarif pemeriksaan kesehatan itu ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, antara Rp 250 ribu hingga Rp 400 ribu.(ARI)

How to Get Pregnant

How to Get Pregnant

How to get pregnant. Wondering how to get pregnant? Maximize your fertility — and know when to seek help. Some couples seem to get pregnant simply by talking about it. For others, it takes plenty of patience and a bit of luck. If you're wondering how to get pregnant, start the old-fashioned way. Here's what you need to know — and when to seek help.

Understanding when you're most fertile

Conception is based on an intricate series of events. Every month, hormones from your pituitary gland stimulate your ovaries to release an egg, or ovulate. Once the egg is released, it travels to one of the fallopian tubes. If you want to conceive, now's the time. But how can you tell when you're ovulating? For many women, it's like hitting a moving target.

Keep an eye on the calendar

Use your day planner or another simple calendar to mark the day your period begins each month. Also track the number of days each period lasts. If you have a consistent 28-day cycle, ovulation is likely to begin about 14 days after the day your last period began.

If your cycles are somewhat long, subtract 18 from the number of days in your shortest cycle. When your next period begins, count ahead this many days. The next week is a reasonable guess for your most fertile days.

  • Pros. Calendar calculations can be done simply on paper.
  • Cons. Many factors may affect the exact timing of ovulation, including illness, stress and exercise. Counting days is often inaccurate, especially for women who have irregular cycles.

Watch for changes in cervical mucus

Just before ovulation, you might notice an increase in clear, slippery vaginal secretions — if you look for it. These secretions typically resemble raw egg whites. After ovulation, when the odds of becoming pregnant are slim, the discharge will become cloudy and sticky or disappear entirely.

  • Pros. Changes in vaginal secretions are often an accurate sign of impending fertility. Simple observation — particularly inside the vagina — is all that's needed.
  • Cons. Judging the texture or appearance of vaginal secretions can be fairly subjective.

Track your basal body temperature

This is your body's temperature when you're fully at rest. Ovulation may cause a slight increase in temperature — typically less than one degree. You'll be most fertile during the two to three days before your temperature rises. You can assume ovulation has occurred when the slightly higher temperature remains steady for three days or more.

Use an oral thermometer to monitor your basal body temperature. Try the digital variety or one specifically designed to measure basal body temperature. Simply take your temperature every morning before you get out of bed. Plot the readings on graph paper and look for a pattern to emerge.

  • Pros. It's simple. The only cost is the thermometer. It's often most helpful to determine when you've ovulated and judge if the timing is consistent from month to month.
  • Cons. The temperature change may be subtle, and the increase comes too late for conception — after ovulation has already happened. It can be inconvenient to take your temperature at the same time every day, especially if you have irregular sleeping hours.

Try an ovulation predictor kit

Over-the-counter ovulation kits test your urine for the surge in hormones that takes place before ovulation. For the most accurate results, follow the instructions on the label to the letter.

  • Pros. Ovulation kits can identify the most likely time of ovulation or even provide a signal before ovulation actually happens. They're available without a prescription in most pharmacies.
  • Cons. Ovulation kits often lead to excessively targeted sex — and timing sex so precisely can invite being too late. For some women, the cost of ovulation kits is prohibitive.

Maximizing fertility

When you're trying to conceive, consider these simple do's and don'ts.

Do:

  • Have sex regularly. If you consistently have sex two or three times a week, you're almost certain to hit a fertile period at some point. For healthy couples who want to conceive, there's no such thing as too much sex. For many couples, this may be all it takes.
  • Have sex once a day near the time of ovulation. Daily intercourse during the days leading up to ovulation may increase the odds of conception. Although your partner's sperm concentration will drop slightly each time you have sex, the reduction isn't usually an issue for healthy men.
  • Make healthy lifestyle choices. Maintain a healthy weight, include physical activity in your daily routine, eat a healthy diet, limit caffeine and keep stress under control. The same good habits will serve you and your baby well during pregnancy.
  • Consider preconception planning. Your health care provider can assess your overall health and help you identify lifestyle changes that may improve your chances for a healthy pregnancy. Preconception planning is especially helpful if you or your partner have any health issues.
  • Take your vitamins. Folic acid (vitamin B-9) plays an essential role in a baby's development. A daily prenatal vitamin or folic acid supplement beginning a few months before conception significantly reduces the risk of spina bifida and other neural tube defects.

Don't:

  • Smoke. Tobacco changes the cervical mucus, which may keep sperm from reaching the egg. Smoking may also increase the risk of miscarriage and deprive your developing baby of oxygen and nutrients. If you smoke, ask your health care provider to help you quit before conception. For your family's sake, vow to quit for good.
  • Drink alcohol. Alcohol is off-limits if you're pregnant — or hope to be.
  • Take medication without your health care provider's OK. Certain medications — even those available without a prescription — can make it difficult to conceive. Others may not be safe once you're pregnant.

When to consult a doctor

With frequent unprotected sex, most healthy couples conceive within one year. Others need a bit of help.

If you're in your early 30s or younger and you and your partner are in good health, try it on your own for one year before consulting a doctor. You may want to seek help sooner if you're age 35 or older, or you or your partner has known or suspected fertility issues.

Infertility affects men and women equally — and treatment is available. Depending on the source of the problem, your gynecologist, your partner's urologist or your family doctor may be able to help. In some cases, a fertility specialist may offer the best hope. ( MayoClinic.com )

Tips : 9 Cara Membuat Otak Anda Berpikir Lebih Cepat

Otak manusia pada dasarnya merupakan komputer biologis. Ia membutuhkan makanan, oksigen, dan ia juga butuh latihan. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kekuatan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan memanipulasinya. Anda mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuatnya menjadi lebih baik. Hal-hal di bawah ini akan membuat otak Anda bekerja lebih baik.

1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya, jadi mengapa tidak memberikannya kapsul minyak ikan setiap hari untuk meningkatkan kekuatannya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.

2. Seks secara teratur
Berhubungan seks dapat melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan otak, menurut buku terkini “Teach yourself. Training your brain” yang ditulis oleh pengajar senior dan seorang ahli biologi. Seks adalah bentuk sempurna dari latihan, yang juga meningkatkan peredaran darah ke otak. Ia dapat mengurangi stress dan ketegangan yang menurunkan efisiensi kinerja otak.

3. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat otak Anda tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika Anda tidak berlatih secara reguler, ia akan kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara maksimal.

4. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Sebuah perjalanan di pinggiran kota, dekat sungai atau sekedar di taman akan membantu Anda menyingkirkan awan kelabu dan membantu pikiran Anda tetap jernih.

5. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat sindrom dementia (kemunduran otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan perdaran darah dan koneksi saraf yang baik.

6. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Pastikan Anda tertawa setiap harinya.

7. Menjadi kreatifif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian walaupun Anda yakin Anda payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan Anda untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

8. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai otak dari seorang juggler (pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.

9. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan Anda
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC2).

Cobalah lihat anak-anak, mereka penuh dengan imajinasi, dan mereka belajar lebih banyak pada tahun-tahun awal kehidupan mereka lebih daripada apa yang kita pelajari selama satu dekade. Bebaskan pikiran Anda dari penjara pikiran “seorang dewasa”, Anda akan menemukan cara berpikir yang belum pernah ada sebelumnya, Anda mungkin akan membuat penemuan besar yang berikutnya.

Sumber http://terselubung.blogspot.com/2008/12/9-cara-membuat-otak-anda-berpikir-lebih_01.html

http://top10-indonesia-dunia.blogspot.com/2010/05/tips-9-cara-membuat-otak-anda-berpikir.html

Gawat !!! Wabah Kolera Kembali Muncul di Dunia

GENEVA, KOMPAS.com - Kolera kembali muncul di beberapa bagian dunia. Seorang ahli Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Kamis (19/8), mengatakan, wabah kini sedang terjadi di Nigeria dan Kamerun. Koordinator kelompok WHO mengenai kolera, Claire-Lise Chaignat, mengatakan, tercatat 2.849 kasus kolera di Kamerun, termasuk 222 orang yang tewas sejak Mei.

WHO juga mencatat 837 kasus kolera di Nigeria utara sejak pertengahan Juni, termasuk 30 korban tewas. ”Angka kematian akibat kolera di negara-negara itu antara lain 3,6 persen dari total infeksi di Nigeria dan 7,8 persen di Kamerun. Angka ini terlalu tinggi dibandingkan dengan ambang 1,0 persen yang lazim,” tambahnya.

Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu, Kamis, juga mengumumkan jumlah korban yang jauh lebih tinggi. Dia mengatakan, korban tewas telah meningkat menjadi 231 orang dari total 4.600 orang yang terinfeksi.
(Getty Images/Justine Gerardy)
Dua pria Zimbabwe beristirahat di sebuah tenda rehidrasi kolera rumah sakit Musina, perbatasan Zimbabwe-Afrika Selatan, 11 Desember 2008

Dishub DKI Siapkan Tenda dan Posko Kesehatan

JAKARTA - Untuk memberi kenyamanan para pemudik lebaran mendatang, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyiapkan fasilitas peristirahatan seperti tenda untuk berteduh, lengkap dengan toiletnya, serta posko kesehatan. Semuanya bisa ditemui di 15 terminal mudik, empat terminal utama, serta 11 terminal bantuan.

Kabid Pengendalian Operasional Dishub DKI Jakarta, Hulman Sitorus menerangkan, seluruh fasilitas itu dapat dinikmati pemudik pada H-7 hingga H+7 lebaran, di 11 terminal bantuan. Ke-11 terminal bantuan tersebut yaitu di Tanjung Priok, Rawamangun, Grogol, Pinangranti, Muara Angke, Pasar Minggu, Rawabuaya, Tanah Merdeka, Safari Darma Rata, di daerah Mampang yaitu Jl Kapten Tendean, serta lokasi Damri Kemayoran.

"Sedangkan di empat terminal utama, fasilitas tersebut memang sudah ada di terminal itu sebelumnya," ujarnya.

Keempat terminal utama tersebut yaitu Terminal Pulo Gadung, Kali Deres, Kampung Rambutan dan Lebakbulus. Sementara, selain fasilitas peristirahatan, ungkap Hulman lagi, ke-15 terminal tersebut juga dilengkapi dengan posko kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dishub juga menyebut akan menyiapkan 6.114 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebagai Angkutan Lebaran 2010, yang (keberadaannya) tersebar di 15 terminal bus mudik. Dengan rincian, bus reguler AKAP 2.435 unit dan 3.157 unit AKAP non-DKI, bus bantuan 280 unit, serta bus cadangan sebanyak 242 unit dari tujuh perusahaan otobus.

Ribuan armada ini akan mengangkut jumlah pemudik yang diprediksikan mencapai 2,3 juta jiwa. Jumlah ini disebutkan meningkat dibandingkan tahun lalu, yang tercatat hanya sebanyak 2,2 juta jiwa. (pes)

sumber: http://www.jpnn.com/read/2010/08/20/70561/Dishub-DKI-Siapkan-Tenda-dan-Posko-Kesehatan

Dana Kesehatan Gakin Ditambah Rp 750 Juta

BANGKALAN – Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda) di Bangkalan yang dianggarkan senilai Rp 750 juta hanya cukup sampai September 2010. Karena itu, DPRD setempat mengajukan dana tambahan Rp 750 juta lagi melalui Perubahan Anggaran Keuangan (APBD Perubahan) 2010. Dana itu untuk menutup kebutuhan tiga bulan berikutnya hingga Desember 2010.

’’Dari hitungan kami, tiap bulan diperkirakan ada dana Rp 250 juta yang diperlukan untuk masyarakat miskin di RSD Bangkalan. Sehingga kalau yang ada sekarang Rp 750 juta, berarti kurang Rp 750 juta. Kami akan memperjuangkan dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) yang kini di bahas di komisi- komisi,’’ ujar Ismail Hasan, wakil ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Jumat (20/8).

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi D Mukaffi Kholil menyatakan akan memberi prioritas kebutuhan dana untuk bidang kesehatan bagi masyarakat miskin. ’’Kalau memang anggarannya kurang, kami akan mengakomodasi keperluan bagi masyarakat kurang mampu ini,’’ ungkapnya.

Direktur RSD Bangkalan, drg Yusro, membenarkan kemungkinan pihaknya bakal mendapatkan alokasi dana Rp 750 juta dalam PAK mendatang untuk pelayanan kesehatan masyarakat miskin. ’’Kalau untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, saya yakin Pemkab Bangkalan akan memberi prioritas,’’ ujarnya. kas

sumber: http://www.surabayapost.co.id/

Menkes Dan 17 Ormas Tandatangani MOU Kesehatan

JAKARTA ( Berita ) : Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan 17 organisasi masyarakat menandatangani nota kesepakatan (MoU) sebagai bentuk komitmen bersama terkait pembangunan kesehatan.

Penandatanganan MoU dengan organisasi masyarakat yang terdiri dari organisasi agama, organisasi wanita, dan kwartir Nasional Gerakan Pramuka itu dilakukan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.

Organisasi tersebut antara lain PB Nahdatul Ulama, PP Fatayat NU, PP Muslimat NU, PP Muhammadiyah, PP Aisiyah, PP Al Hidayah, Persatuan Islam (Persis), Pemudi Persis, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki).

Selain itu, Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persekutuan Pelayanan Kesehatan Kristen di Indonesia (Pelkesi), Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dharma Wanita Persatuan, Persatuan Wanita Nasional (Perwanas), serta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Menurut Menkes tujuan penandatanganan nota kesepakatan adalah untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Promosi kesehatan diantaranya meliputi bidang Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Sadar Gizi, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Usia Lanjut, Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular, Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di berbagai tatanan, Pembinaan Desa Siaga, Pembinaan Daerah Bermasalah Kesehatan serta Pembinaan Promosi Kesehatan di RS.

“Kerja sama ini merupakan inisiasi kemitraan dengan berbagai kelompok potensial untuk membangun komitmen dan kerja sama aktif dalam pembangunan kesehatan dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kesehatan serta tujuan Millenium Development Goals (MDGs),” katanya.

Endang menambahkan, kerja sama ini juga didasarkan pada kewajiban setiap orang untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain.

“Masyarakat diharapkan aktif, baik secara perseorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan,” katanya. (ant)

sumber : http://beritasore.com/2010/08/20/menkes-dan-17-ormas-tandatangani-mou-kesehatan/

Menkes Tandatangani MOU Kesehatan

JAKARTA, (PRLM).- Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih menandatangani Nota Kesepakatan (MOU) dengan 17 organisasi masyarakat sebagai bentuk komitmen bersama terkait dengan pembangunan kesehatan, meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian hidup bersih dan sehat.

Penandatanganan MOU dengan organisasi masyarakat yang terdiri dari organisasi keagamaan, organisasi wanita, dan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka itu berlangsung di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (20/8).

"Kerja sama ini merupakan inisiasi kemitraan dengan berbagai kelompok potensial untuk membangun komitmen dan kerjasama aktif dalam pembangunan kesehatan dalam mencapai visi dan misi Kementerian Kesehatan serta tujuan Millenium Development Goals (MDGs)," katanya.

Dijelaskan, upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat di antaranya mencakup bidang kesehatan ibu dan anak, keluarga sadar gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan usia lanjut, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di berbagai tatanan, dan pembinaan desa siaga.

Menurut Menkes, kemitraan dalam pembangunan kesehatan telah diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yaitu setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.

Selain itu, setiap orang berkewajiban untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.

“Masyarakat diharapkan aktif, baik secara perseorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan,” katanya. (A-94/A-26).***

sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/120405

RSHS Larang Kerja Sama dengan ”Susu Formula”

RSHS Larang Kerja Sama dengan ”Susu Formula”
PASTEUR,(GM)-
Seluruh dokter anak, kebidanan, dan kandungan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dilarang melakukan kerja sama dengan produsen susu formula dalam menyelenggarakan kegiatan. Hal ini sebagai upaya untuk membantu menegakkan komitmen pemerintah dalam menggalakkan penggunaan air susu ibu (ASI).

Demikian disampaikan Dirut RSHS, dr. Rizal Chaidir kepada wartawan dalam acara buka puasa bersama dengan wartawan dan jajaran direksi RSHS di ruang sidang RSHS, Jln. Pasteur, Senin (16/8) malam. Menurut Rizal, meski secara resmi edaran pelarangan tersebut belum diterima, namun pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.

Apalagi, tambahnya, pelarangan tersebut merupakan instruksi dari Kementerian Kesehatan supaya tidak ada kerancuan dalam penggalaan ASI eksklusif bagi bayi 6 bulan.

"Di satu sisi pemerintah menggalakkan dan mendorong para ibu untuk memberikan ASI eksklusif hingga enam bulan. Namun di sisi lain, yang berada di belakangnya (sponsornya) adalah produsen susu bayi. Jika ini dibiarkan, maka masyarakat akan bingung, mana yang harus dituruti, ASI atau susu formula," ungkapnya.

Rizal mengatakan, tidak semua pihak yang ada di lingkungan RSHS bersinggungan dengan produsen susu bayi tersebut. Hanya beberapa kalangan saja, yaitu dokter anak/spesialis, kebidanan, dan kandungan.

"Dengan adanya instruksi dari Menteri Kesehatan, saya dengan sangat meminta kepada para dokter anak, kebidanan, dan kandungan untuk tidak lagi meminta kerja sama atau disponsori susu formula tersebut. Dan kepada mereka yang dimaksud, dapat menerimanya dengan secara arif dan bijaksana," ujarnya.

Kebijakan untuk tidak boleh melibatkan produsen susu bayi formula sebagai sponsor, lanjutnya, hanya dilakukan di lingkungan internal RSHS. "Lain halnya jika dilakukan di luar RSHS, kami tidak dapat berbuat apa-apa. Hal itu berarti ada di wilayah ikatan profesi para dokter tersebut atau Dinas Kesehatan yang lebih berwenang," katanya.

Sudah disosialisasikan

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dr. Gunadi S. Bhinekas, M.Kes. kepada "GM", Selasa (17/8), mengatakan, instruksi tersebut sudah jauh hari telah disosialisasikan baik kepada pribadi dokter anak/kebidana dan bahkan hingga institus/ikatan profesinya. Secara teknis, selain pelarangan kegiatan yang disponsori olen susu formula bayi, sejumlah tempat praktik juga dilarang ditempeli/membagikan leaflet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan susu tersebut.

Tetapi, diakui Gunadi, dalam praktiknya ada saja yang memang masih menggunakan hal-hal yang dilarang tersebut. Mengenai sanksi, Gunadi mengatakan, hal itu dikembalikan kepada para dokter anak/bidan itu sendiri.

"Program ASI eksklusif kan merupakan program kami di kesehatan. Jika dilanggar, dikembalikan pada sanksi moral sajalah. Karena mereka ini (dokter anak/bidan) lebih mengerti dengan kemampuan ilmunya. Jadi ini dikembalikan pada kesadaran diri sendiri saja," tambahnya. (B.107)**

Sumber:
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20100818034156&idkolom=tatarbandung

Acara Wisuda STIKes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan

Kapusdiknakes Kemenkes RI Dr Asjikin Iman H Dahclan MHA di Acara Wisuda STIKes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan, Daerah Tertinggal di Indonesia Butuh 7.000 Dokter Spesialis dan 49.000 Perawat Mahir

Ketua STIkes Nauli Husada Sibolga Dra Meiyati Simatupang SST MKes bersama para civitas akademika saat melantik wisudawan D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan AKbid Budi Mulia Medan, Senin (16/8) pada acara Wisuda Ahli Madya Stikes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan di Aula Hotel Bumi Asih Pandan di Pandan (foto SIB/Marlon Pasaribu)

• Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga yang Diwisuda 143 Orang, Akbid Budi Mulia Medan 28 Orang

Sibolga (SIB)
Kapusdiknakes Badan PPSMDK Kemenkes RI Dr Asjikin Iman H Dahclan MHA menjelaskan, Kab/Kota se- Indonesia yang masih tergolong daerah tertinggal dan terpencil saat ini membutuhkan sebanyak 7.000 tenaga dokter spesialis ditambah 49.000 tenaga perawat mahir dan ditargetkan TA 2012 mendatang kebutuhan tersebut sudah didistribusikan secara merata di masing-masing daerah.
“Kita akui saat ini masih banyak daerah yang belum memiliki tenaga dokter spesialis dan sesuai data yang ada kebutuhan di daerah-daerah tersebut mencapai 7.000 tenaga dokter spesialis,” jelas dia menjawab wartawan usai mengikuti acara wisuda Ahli Madya D3 Keperawatan, Ahli Madya Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan Ahli Madya Kebidanan Akbid Budi Mulia Medan Yayasan Pendidikan Winda Nauli, Senin (16/8) di Aula Hotel Bumi Asih Pandan di Jalan Raya Sidempuan Pandan Kab Tapteng.
Keberadaan dokter spesialis masih terkonsentrasi di kota-kota besar namun terkesan jarang dokter spesialis yang mau ke daerah dan salah satu kendala ialah penegakan HAM dimana Kementrian saat ini tidak bisa “memaksa”.
“Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal di atas dengan menggalakkan program mitra spesialis yakni tenaga perawat mahir yang tetap mendapat dampingan dokter spesialis,” kata dia seraya menambahkan posisi perawat saat ini bukan lagi “pembantu” dokter melainkan mitra dokter dalam melaksanakan tugas.
Sebelumnya, Asjikin dalam sambutan tertulisnya menambahkan Kemenkes RI saat ini telah menetapkan kebijakan untuk mengasramakan peserta didik ditambah pilihan pengembangan kegiatan pramuka sebagai kegiatan ekstra kurikuler.
“Kebijakan tersebut diambil dalam rangka menambah wawasan peserta didik terkait kepemimpinan, komunikasi, toleransi dan disiplin,” katanya seraya mengatakan, seorang tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sehingga dibutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi didukung etika bagaimana memberikan pelayanan yang baik dan benar kepada klien.
Kepada para wisudawan diingatkan untuk memaknai pelantikan dan angkat sumpah dengan lebih mendalam dan bertanggungjawab. Apabila wisuda diartikan telah selesai proses pendidikan dengan perolehan keilmuan dan keterampilan maka pelantikan dan angkat sumpah lebih pada makna sudah memiliki kewenangan untuk melaksanakan apa yang sudah diperoleh melalui pendidikan. Jagalah tanggungjawab yang sudah diberikan tersebut.
Ketua Yayasan Pendidikan Winda Nauli Ir HB Gultom MMA dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ketua STIKes Nauli Husada Sibolga Dra Meiyati Simatupang SST MKes menjelaskan, Akbid/ Akper Nauli Husada Sibolga telah berubah bentuk dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Nauli Husada Sibolga dengan izin Mendiknas No. 107/D/O/2009 tanggal 21 Juli 2009 meliputi program studi S-1 Kesehatan Masyarakat, D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan.
Wisuda yang dilaksanakan meliputi 143 wisudawan/ i D-III Keperawatan/D-III Kebidanan STIKes Nauli Husada Sibolga dan 28 wisuda Akbid Budi Mulia Medan.
“Wisudawan yang telah lulus menjadi perawat dan bidan diingatkan ilmu di bidang kesehatan manusia akan selalu berkembang sesuai tatanan kehidupan oleh karena itu tetaplah belajar dan jangan cepat berpuas diri,” katanya seraya menambahkan tugas yang diemban bukanlah hal yang ringan akan tetapi memerlukan suatu kecakapan, kecerdasan, kesabaran dan keterampilan yang harus dilaksanakan secara professional.
Turut memberikan kata sambutan perwakilan Koordinator Kopertis Wilayah I, Walikota Sibolga diwakili Kadis Pendidikan Kota Sibolga Drs Rustam Manalu MPd dan Kadis Kesehatan Pempropsu diwakili Kasi Pendidikan Hanif SPd SKP MPd.
Wisuda diawali barisan prosesi, upacara nasional dilanjutkan pembukaan sidang terbuka senat STIkes Nauli Husada Sibolga dan Akbid Budi Mulia Medan, laporan pendidikan dan pengumuman kelulusan, pengambilan sumpah sekaligus penandatanganan naskah, pelantikan lulusan dan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Aptisi, Dirut RSU Dr FL Tobing Sibolga Drg Tunggul Sitanggang, Ketua Yayasan Sembiring Drs Yohannes Sembiring dan rombongan, Ketua IBI Kota Sibolga, Ketua PPNI Kota Sibolga, rohaniawan, orangtua wisudawan, dosen dan staff Prodi D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan. (T3/s)

Sumber: http://hariansib.com/?p=136651

Stikes Yapika Buka Kelas Rumah Sakit

Makassar, Tribun - Sebanyak 350 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yapika Makassar melakukan praktik belajar lapangan (PBL) selama satu bulan di rumah sakit. Mereka adalah mahasiswa program studi kesehatan masyarakat, keperawatan, dan kebidanan.

Ratusan mahasiswa tersebut baru saja menyelasikan program PBL sambil memanfaatkan masa libur semester dengan kegiatan praktik di rumah sakit.
Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah, mengatakan, untuk prodi kesahatan masyarakat mereka praktik di Kelurahan Parangbanua, Gowa. Sedangkan mahasiswa keperawatan dan kebidanan mereka praktik di beberapa rumah sakit mitra Stikes Yapika.
"Mereka baru saja menyelesaikan program PBL tersebut. Untuk prodi kesehatan masyarakat dan keperawatan mereka praktik selama satu bulan. Sedangkan kebidanan selama dua bulan. Bagi yang praktik di Rumah Sakit mereka praktik klinik keperawatan dan patologi," ujar Hadidjah kepada Tribun di kampus Stikes Yapika, Sultan Alauddin No 98, Makassar, Jumat (20/8).
Hadidjah mengatakan, mahasiswa yang kuliah di kampus yang dipimpinnya tersebut memang dipersiapkan menjadi perawat atau bidan yang berpengalaman sehingga waktu praktiknya lebih banyak.
"Setiap semester mereka melakukan praktik di rumah sakit selama satu hingga dua bulan. Sehingga mereka lebih terampil. Bahkan, untuk menjadi perawat atau bidan dengan kualitas lulusan yang bisa bersaing dengan tenaga keperawatan dan kebidanan lulusan universitas lain," katanya.
Itu karena mahasiswa dituntut belajar dan memanfaatkan waktu liburan panjang untuk praktik di rumah sakit.
"Sekarang ini, sesuai peraturan pemerintah, manajemen rumah sakit mewajbkan para perawatnya minimal bergelar sarjana. Jadi para perawat atau ners (nurse) yang masih menyandang status ahli madya harus lanjut kuliah," kata Hadidjah.
Karena kebutuhan tersebut, Stikes Yapika menyediakan kelas khusus. Sebab para perawat tersebut rata-rata harus bekerja terlebih dahulu di rumah sakit.
"Banyak mahasiswa kelas ners (nurse) B ini orang-orang tua. Bahkan ada yang sudah mau pensiun. Tapi karena aturan, maka mereka tetap harus kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana," lanjutnya. Stikes Yapika pun sampai harus membuka kelas RS Ibnu Sina atau kelas RS Labuang Baji.
Tak hanya memanfaatkan waktu libur, mahasiswa juga sudah didorong untuk praktik sejak tahun pertama atau masuk semester kedua. Hal tersebut juga didukung dengan kurikulum yang sejalan, yakni sejak semester dua sudah banyak muatan mata kuliah praktik.
"Kurikulum kita juga sangat mendukung bagi mahasiswa untuk mengenal praktik sejak awal. Sebab di sini, mahasiswa dituntut lebih menjadi praktisi atau tenaga siap pakai," kata Hadidjah.
Saat ini, Stikes juga telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Makassar dan Gowa. Seperti RS Haji, RS Labuang Baji, RS Ibnu Sina, RS Faisal, RS Dadi, RSUD Syekh Yusuf, dan RSUD Salewangang Maros.
Tak hanya dengan rumah sakit, khusus untuk program studi kesehatan masyarakat, analis kesehatan, dan analis kimia, Hadidjah menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Sulsel, PT Kimia Farma, Balai Besar POM, dan perusahaan lainnya.(ana)

Pendaftaran maba hingga 17 September
STIKES Yapika saat ini masih membuka pendaftaran mahasiswa baru. Pendaftaran mahasiswa baru di kampus yang belokasi di Jl Sultan Alauddin ini masih dibuka hingga 17 September mendatang.
"Saat ini sudah ada ratusan calon mahasiswa baru yang mendaftar. Kami masih membuka pendaftaran hingga 17 September," ujar Ketua Stikes Yapika, St Hadidjah.
Untuk program S1 Keperawatan Stikes Yapika juga membuka untuk kelas Ners B atau untuk mahasiswa lanjutan dari program diploma tiga (D3). Program ini dibuka untuk para perawat rumah sakit yang ingin meraih gelar sarjana keperawatan.(ana)

sumber:
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/124112/Stikes-Yapika-Buka-Kelas-Rumah-Sakit

"Pemerintah Gratiskan Biaya Persalinan"

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pemerintah akan menanggung biaya persalinan masyarakat mulai 2011. Hal itu dilakukan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan. Namun, "(Persalinan lewat) dukun tidak kami tanggung," kata Endang di Jakarta, Jumat (20/8/2010).


Menurut Endang, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1,45 triliun untuk kepentingan tersebut. Warga negara yang berhak menikmati fasilitas itu adalah warga yang tidak mampu.

Adapun persalinan yang dibiayai meliputi persalinan normal, caesar, maupun yang mengalami komplikasi ketika melahirkan. Tempat persalinan yang ditanggung adalah di bidan, poliklinik desa, hingga kamar kelas III di rumah sakit umum

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Dr Prijo Sidipratomo, SpRad(K), menyambut baik kebijakan ini. Menurut dia, hal itu bisa menekan kecelakaan akibat keterlambatan penanganan persalinan. "Kalau gratis kan masyarakat tak perlu takut lagi untuk langsung mendatangi ahli medis," kata dia.

Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi saat persalinan, menurut Prijo, adalah keterlambatan penanganan. Namun, Prijo mengingatkan, pembebasan biaya persalinan saja belum cukup untuk menurunkan angka kematian. "Penanganan pra-persalinan juga harus diperhatikan."

Prijo berpendapat, pemerintah juga harus memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Ia mencontohkan anemia, yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi, bisa menyebabkan perdarahan, yang menjadi salah satu faktor kematian.

Langkah lain, kata Prijo, pemerintah juga harus mengatur kembali penugasan dokter dalam menangani persalinan. Pasalnya, selama ini persalinan hanya dilimpahkan kepada bidan dan ahli kebidanan (spesialis obstetri ginekologi).

Dia mengusulkan agar dokter umum juga diberdayakan untuk menangani persalinan. Apalagi saat ini rasio dokter dibanding masyarakat di Indonesia sudah mendekati ideal, yakni 1 : 3.000. Idealnya satu dokter untuk 2.500 orang.

Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia, menurut data yang dikeluarkan secara serentak oleh Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia-Pasifik (UNESCAP), Program Pembangunan PBB (UNDP), UNFPA, dan WHO, pada 2009 mengalami kenaikan dari 307 (tahun sebelumnya) menjadi 420 per 100 ribu penduduk.

Sementara itu, data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional 2009 menunjukkan angka kematian di Indonesia menurun dari 307 pada 2002-2003 menjadi 228 per 100 ribu penduduk. Target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) pada 2015, angka kematian ibu harus menjadi 102 per 100 ribu penduduk.

Menteri kesehatan mengimbau, meski digratiskan, sebaiknya masyarakat tetap merencanakan kehamilan. "Jangan mentang-mentang persalinan ditanggung pemerintah lalu punya anak banyak," kata dia. Sebab, mereka yang memiliki anak hingga lima atau enam anak tetap menyimpan risiko bersalin tinggi. "Tapi juga tidak boleh ada lagi bayi yang ditahan tempat layanan kesehatan karena alasan biaya."

DIANING SARI | PINGIT ARIA

Sumber: Koran Tempo, 21 Agustus 2010

Cara Mengatasi Bau Mulut

Pernah mengalami masalah dengan bau mulut? Pastinya membuat anda kurang percaya diri kan! Apalagi saat bulan puasa seperti sekarang. Walau bau mulut saat puasa bernilai pahala, tapi tetap saja cukup risih.

Sebenarnya apa penyebab bau mulut?

Bau mulut (halitosis) dapat muncul akibat tidak teraturnya kegiatan membersihkan gigi. Bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius, seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan mulut penyebab napas tak sedap di antaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis. Bau mulut juga bisa muncul gara-gara makanan yang anda konsumsi dan kebiasaan tidak sehat lain, seperti merokok.

Bagaimana cara menyembuhkan bau mulut?

Cara paling mudah untuk menghilangkan bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin membersihkan gigi, terutama setelah makan sahur. Karena setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat. Selain dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, berikut beberapa tips mengatasi bau mulut:
  • Perbanyak konsumsi air putih.
  • Perbanyak konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan wortel.
  • Stop merokok dan minum alkohol.
  • Periksa ke dokter gigi anda minimal enam bulan sekali.
Berikut cara tambahan untuk mengobati bau mulut secara alami:

Bahan:
- Cengkih (3-5 biji)
- Air (secukupnya)

Pemakaian:
Ambil 3-5 biji bunga cengkih. Seduh dengan air secukupnya kurang lebih 5 menit, lalu dinginkan. Gunakan air ini untuk berkumur.

Semoga semua tips untuk mengatasi dan menghilangkan bau mulut diatas bisa bermanfaat bagi anda yang mengalami bau mulut tidak sedap.

ngantuk banget

tar jadwalnya berburu dan meramu jadi sekarang waktunya tidur biar nanti badan menjadi seger... ayo turu ru jreng... nina bobo o nina bobo kalo tidak bobo digigit nyamuk jreng..jreng..

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK

KONSEP DASAR DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
KESEHATAN ANAK • Kesehatan merupakan fenomena kompleks ( WHO ) • Indikator :
– Mortalitas – Morbiditas

• PENTING
– Kel. usia risti terhadap gangguan/penyakit tertentu – Kemajuan pengobatan dan pencegahan – Bidang khusus konseling kesehatan

BEBERAPA FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN ANAK
• Masalah-masalah kesehatan
• • • • • • Penyakit infeksi Undernutrition Kecelakaan dan keracunan Penyakit menahun Penyakit yang memerlukan tindakan operasi Masalah yang sering terjadi pada setiap tingkat perkembangan

• Perkembangan IPTEK Kesehatan

ANGKA MORTALITAS DAN MORBIDITAS
• 11 juta balita dunia meninggal/tahun karena infeksi • 54% berkaitan dengan kurang gizi ( WHO, 2002) • AKB : 35/000 KH • Angka kurang gizi (Depkes, 2004)
– – – – 1989 ; 37,% 2000 : 24,7% 2001 : 26,1% 2002 : 27,3% 2003 : 27,5% BBLR : 350.000 bayi / tahun

• Proporsi Penyakit penyebab kematian bayi hasil :
– – – – – – Penyakit system pernafasan Gangguan perinatal Diare Penyakit sistem syaraf Tetanus Infeksi dan parasit lain 29,5 % 29,3 % 13,9 % 5,5 % 3,68% 3,5 %

FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
• KEPERAWATAN ANAK
– konsisten dengan pengertian keperawatan

• TUJUAN DAN MANFAAT
– Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga. – Meningkatkan kepuasaan anak dan keluarga – Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan

KUNCI FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK….1)
FAMILY CENTERED CARE • Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan individu mendukung, menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989). • Konsep dasar Family Center Care
– Enabling: melibatkan keluarga – Empowering : pengambil keputusan

ATRAUMATIC CARE • Tujuan utama : “DO NO HARM” yaitu :
– Mencegah/mengurangi anak berpisah dari orang tua – Perlindungan – Mencegah/mengurangi trauma fisik dan nyeri

KUNCI FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK….2)
PRIMARY NURSING • Mendukung pelaksanaan askep anak • Menjadikan asuhan yang konsisten dan berfokus pada keluarga sebagai komponen integral pada perencanaan dan pelaksanaan. CASE MANAGEMENT • Sistem pemberian asuhan yang seimbang antara biaya dan kualitas.

MODEL KONSEPTUAL / PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK…1)
Lingkungan

Anak Keluarga

Keperawatan

Kesehatan

MODEL KONSEPTUAL / PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK…2)
ANAK • • • • • Masa anak-anak : Bayi – Remaja Makhluk bio-psiko-sosio-kultural-spiritual Masing-masing anak : Unik Bukan miniatur dewasa Memiliki kebutuhan khusus sesuai dengan tahap perkembangan

HAK-HAK ANAK ( DEKLARASI PBB)
• Bebas dari diskriminasi • Berkembang secara fisik dan mental • Mempunyai nama dan bangsa • Mendapat gizi, rumah, rekreasi dan yankes yang cukup • Mendapat perawatan khusus jika mengalami cacat • Menerima cinta, pengertian dan keamanan • Menerima pendidikan dan mengembangkan kemampuannya • Yang pertama mendapat pertolongan ketika ada bencana • Dilindungi dari pengabaian, kekejaman dan eksploitasi • Dididik dalam semangat persahabatan di tengah masyarakat.

MODEL KONSEPTUAL / PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK…3)
KELUARGA • Family/keluarga sebagai sistem • Orang tua bertanggung jawab terhadap anak • Keluarga memiliki tipe yang berbeda,sehingga pola asuh beda • Anak adalah bagian dari keluarga LINGKUNGAN • Adalah semua kondisi yang berada di sekitar anak dan keluarga yang selalu berinteraksi dan akan mempengaruhi system tersebut.

MODEL KONSEPTUAL / PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
KESEHATAN • Merupakan kondisi yang utuh dan dinamis dari individu baik fisik, mental, sosial, spiritual sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan secara baik KEPERAWATAN • Merupakan bagian integral dari system kesehatan yang bertujuan memberikan bantuan keperawatan kepada pasien menggunakan metode proses keperawatan. • Proses Keperawatan
– – – – Proses berfikir ilmiah Kerangka kerja praktek Identifikasi dan menyelesaikan suatu masalah Tahap : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi

STANDAR KEPERAWATAN ANAK..1)
• Membantu anak & klg mencapai & mempertahankan tingkat kesehatan yg optimal • Membantu klg mencapai & mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan personal anggota klg & fungsi optimal dari klg

• Melakukan intervensi pada anak & klg yg mempunyai resiko terserang penyakit • Meningkatkan kondisi lingkungan agar terbebas dari bahaya sehingga dapat tumbuh & berkembang secara optimal

STANDAR KEPERAWATAN ANAK…2)

• Menanggulangi perubahan status kesehatan & terjadinya pergeseran perkembangan yg optimal • Memberikan intervensi & terapi yg sesuai utk tetap mampu melangsungkan hidup & sembuh dari penyakit
• Membantu klien & keluarga memahami, mengatasi situasi traumatik selama sakit.

PRINSIP PERAWATAN ANAK
• Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua anak • Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak • Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual dan fisiknya sendiri • Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik

PERAN KELUARGA DALAM KEPERAWATAN ANAK
• KELUARGA:
– Suatu sistem terbuka : – terdapat sub / komponen, memiliki tujuan/fungsi, interrelasi dan interdependensi, dipengaruhi oleh system luar.

• FUNGSI KELUARGA:
– Merawat fisik anak – Mendidik anak untuk menyesuaikan dengan kultur – Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak secara psikologis/emosional.

ELEMEN KUNCI FAMILY-CENTERED CARE
• Mengenal bahwa keluarga bersifat menetap pada kehidupan anak, sedangkan personil dan sistem pelayanan berfluktuasi • Memfasilitasi kolaborasi orang tua dan perawat pada semua tingkat asuhan • Menghormati keanekaragaman ras, budaya, dan sosio ekonomi dalam keluarga • Mengenali kekuatan keluarga dan perorangan serta menghormati perbedaan • Mendorong dan memfasilitasi dukungan keluarga dan jaringan kerja • Mengerti dan memasukkan kebutuhan perkembangan bayi, anak, remaja dan keluarga dalam sistem asuhan. • Menerapkan sistem asuhan yang dpt dilaksanakan secara fleksibel

PERAN PERAWAT ANAK
• • • • • • • • Family advocacy/caring Disease prevention/Health promotion Health education Support/counseling Therapeutic role Coordination/Collaboration Research Health care planning

TREND ISSUE KEPERAWATAN ANAK
• Pergeseran pelayanan kesehatan utama
– Pengobatan penyakit  Promosi kesehatan  Pengembangan peran


Biaya perawatan di RS meningkat.
– Perlu pengembangan model pelayanan keperawatan di rumah dan di PHC.

• •

Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi peran perawat anak Perubahan Demografi
– Semakin meningkatnya jumlah penduduk (anak)  pelaksanaan askep anak semakin meningkat khususnya kualitas asuhan yang diberikan.


Perawat anak harus selalu berupaya mengembangkan diri melalui pendidikan berlanjut.

@ TERMOMETER TELINGA

TERMOMETER TELINGA MENGGUNAKAN INFRARED

Suhu tubuh dimonitor secara rutin untui keperluan klinis menggunakan termometTERMOMETER TELINGA MENGGUNAKAN INFRARED

Suhu tubuh dimonitor secara rutin untui keperluan klinis menggunakan termometer telinga dengan infrared, yang mengukur energi yang dipancarkan dari gendang telinga pasien selama waktu yang ditentukan. Termometer ini terdiri dari suatu wave guide (tabung untuk mengumpulkan energi yang dipancarkan oleh telinga, sensor IR untuk mengubah energi menjadi sinyal listrik, pengaturan pancaran untuk menyesuaikan kalibrasi termometer IR (TIR) terhadap karakteristik dari obyek yang diukur, sebuah rangkaian kompensasi sensor suhu yang memastikan bahwa variasi suhu di dalam TIR tidak ditransfer pada output akhir.

Gambar 1. Blok diagram termometer infrared

Membran timpani di dalam telinga memancarkan energi infrared. Membran timpani secara klinis dianggap cukup mewakili suhu tubuh karena letaknya berdekatan dengan hypothalamus yang merupakan pengatur suhu tubuh. Membran ini sendiri sukup tipis dan hampir transparan, sehingga dapat diasumsikan membran tersebut merupakan jalur yang untuk memancarkan energi IR dari dalam tubuh, sehingga energi yang dipancarkan oeh membran timpani dapat dianggap sebagai indikasi dari suhu tubuh bagian dalam.

Energi yang dipancarkan oleh membran ini dialirkan melalui suatu tabung yang dimasukkan ke dalam telinga, dan sebuah shutter dibuka menggunakan switch sehingga IR yang dipancarkan diterima oleh sensor IR. Periode pembukaan shutter biasanya berkisar 0.1 sampai 0.3 detik.

Energi IR jatuh pada sebuah cristal pyroelectric tipis yang yang menghasilkan muatan proporsional dengan energi yang diterimanya. Pelepasan muatan dari kristal mengirimkan pulsa arus ke penguat, filter, MUX, ADC, selanjutnya ke mikroprocessor untuk diproses dan ditampilkan hasil pengukuran temperaturnya.

Temperatur yang terukur dihitung dari persamaan berikut :

dimana Tb = suhu pasien, χ = konstanta (= , T0 = suhu referensi (=310˚ K) , NT adalah total flux radiasi IR, yang dirumuskan sebagai berikut:

dengan A adalah area tubuh (target) efektif, σ = kontanta Stefan Boltzman (=5.67 x 10-8 W/m2.K4), εa = emisivitas dari sekitar (sensor), Tb adalah suhu tubuh, Ta = suhu sensor, keduanya dalam Kelvin.

Ambient sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dari sensor adalah termistor. Sensor IR yang digunakan adalah sensor piroelectrik yang diikuti oleh konverter arus ke tegangan. Akurasi sensor ini sekitar 1˚C, dan keunggulannya adalah hanya kontak dengan lubang telinga (bukan gendang telinga), mudah digunakan, dan respon yang relatif cepat. Termometer jenis ini cocok untuk digunakan pada pasien anak-anak atau pasien dengan resiko tinggi. Ketidakakuratan termometer ini terjadi jika lubang telinga melengkung atau membran timpani tertutup oleh serumen.

_

(a) (b)

Gambar 2. Contoh perangkat termometer IR (a) termometer . (b)tabung telinga

Referensi:

Webster,J.G, 2004, Bioinstrument, New York, Wiley

http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/eartherm.html

er telinga dengan infrared, yang mengukur energi yang dipancarkan dari gendang telinga pasien selama waktu yang ditentukan. Termometer ini terdiri dari suatu wave guide (tabung untuk mengumpulkan energi yang dipancarkan oleh telinga, sensor IR untuk mengubah energi menjadi sinyal listrik, pengaturan pancaran untuk menyesuaikan kalibrasi termometer IR (TIR) terhadap karakteristik dari obyek yang diukur, sebuah rangkaian kompensasi sensor suhu yang memastikan bahwa variasi suhu di dalam TIR tidak ditransfer pada output akhir. Gambar 1. Blok diagram termometer infrared Membran timpani di dalam telinga memancarkan energi infrared. Membran timpani secara klinis dianggap cukup mewakili suhu tubuh karena letaknya berdekatan dengan hypothalamus yang merupakan pengatur suhu tubuh. Membran ini sendiri sukup tipis dan hampir transparan, sehingga dapat diasumsikan membran tersebut merupakan jalur yang untuk memancarkan energi IR dari dalam tubuh, sehingga energi yang dipancarkan oeh membran timpani dapat dianggap sebagai indikasi dari suhu tubuh bagian dalam. Energi yang dipancarkan oleh membran ini dialirkan melalui suatu tabung yang dimasukkan ke dalam telinga, dan sebuah shutter dibuka menggunakan switch sehingga IR yang dipancarkan diterima oleh sensor IR. Periode pembukaan shutter biasanya berkisar 0.1 sampai 0.3 detik. Energi IR jatuh pada sebuah cristal pyroelectric tipis yang yang menghasilkan muatan proporsional dengan energi yang diterimanya. Pelepasan muatan dari kristal mengirimkan pulsa arus ke penguat, filter, MUX, ADC, selanjutnya ke mikroprocessor untuk diproses dan ditampilkan hasil pengukuran temperaturnya. Temperatur yang terukur dihitung dari persamaan berikut : dimana Tb = suhu pasien, χ = konstanta (= , T0 = suhu referensi (=310˚ K) , NT adalah total flux radiasi IR, yang dirumuskan sebagai berikut: dengan A adalah area tubuh (target) efektif, σ = kontanta Stefan Boltzman (=5.67 x 10-8 W/m2.K4), εa = emisivitas dari sekitar (sensor), Tb adalah suhu tubuh, Ta = suhu sensor, keduanya dalam Kelvin. Ambient sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dari sensor adalah termistor. Sensor IR yang digunakan adalah sensor piroelectrik yang diikuti oleh konverter arus ke tegangan. Akurasi sensor ini sekitar 1˚C, dan keunggulannya adalah hanya kontak dengan lubang telinga (bukan gendang telinga), mudah digunakan, dan respon yang relatif cepat. Termometer jenis ini cocok untuk digunakan pada pasien anak-anak atau pasien dengan resiko tinggi. Ketidakakuratan termometer ini terjadi jika lubang telinga melengkung atau membran timpani tertutup oleh serumen. _
(a) (b) Gambar 2. Contoh perangkat termometer IR (a) termometer . (b)tabung telinga Referensi: Webster,J.G, 2004, Bioinstrument, New York, Wiley http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/eartherm.html