Sabtu, 12 Februari 2011

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

A. PENDAHULUAN

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan social klien baik actual yang timbul secara bertahap maupun mendadak, resiko tinggi.

Adapun langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi.

Yang mempengaruhi sistem asuhan keperawatan, antara lain :

  1. Kondisi kegawatan seringkali tidak terpredeksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat.
  2. Keterbatasan sumber daya dan waktu.
  3. Keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang Sangay mendasar.
  4. Tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi.
  5. Adanya saling ketergantungan yang Sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat.

B. PENGKAJIAN

1. Pengkajian primer

Pengkajian harus cepat tepat untuk mengidentifikasikan masalah actual atau resiko tinggi untuk mempertahankan anggota tubuh dan kehidupan

Prioritas penilaian yang dilakukan :

  1. Airway
  2. Breathing
  3. Circulation
  4. Desability
  5. Exposure

A. Airway

Apabila pasien tak memberikan respon kaji ada tidaknya sumbatan jalan nafas baik sumbatan jalan nafas total maupun partial, dimana sumbatan jalan nafas total apabila tidak segera diatasi dalam waktu 5 sampai 10 menit dapat terjadi apiksial, henti nafas, henti jantung. Obstruksi jalan nafas partial apabila tidak segera diatasi dapat terjadi oedem otak, paru, dan henti nafas yang diikuti henti jantung. Sumbatan jalan nafas partial sering disebabkan oleh :

Ø Dasar lidah bunyi snoring

Ø Benda asing bunyi gurgling

Ø Spasme laring bunyi crowing

Ø spasme bronchus bunyi wheezing

B. Breathing

Kaji dengan cara melihat (look), mendengar (listen), merasakan (feel).

  • Memastikan pasien bernafas atau tidak
  • Bila bernafas, pastikan bernafas dengan adequat atau tidak, yaitu :

ü Frekuensi pernafasan

ü Tidal volume

ü Trauma pernafasan

ü Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

ü Ada tidaknya penggunaan otot-otot bantu nafas dan retraksi intercostal, retraksi clavicular.

C. Circulation

Kaji :

* Denyut nadi yaitu :

o Iramanya

o Kuat lemahnya

o Jumlah (tachicardi, bradichardi)

o Dapat juga tidak terabanya nadi, terutama apabila tidak teraba nadi carotis atau nadi femoralis merupakan tanda jantung telah berhenti untuk orang dewasa, sedangkan untuk bayi atau anak apabila tidak teraba pada nadi brachialis.

* Tekanan darah

* Warna kulit, kelembaban kulit

* Pengisian kapiler

* Tanda-tanda perdarahan internal dan eksternal

D. Desability

Kaji :

* Tingkat kesadaran

§ GCS

§ AVPU (Alert, respon verbal, respon pain, Unrespon)

* Ukuran pupil, respon terhadap cahaya

* Gangguan sensorik motorik

E. Exposure

Kaji :

  • Tanda-tanda trauma
  • Oedema

2. Pengkajian sekunder

Pengkajian ini dilakukan setelah pengkajian airway, breathing, circulation ditemukan dan diatasi. Pengkajian sekunder meliputi :

1. Riwayat penyakit sekarang

ü Alasan masuk rumah sakit

ü Waktu kejadian hingga masuk rumah sakit

ü Mekanisme atau biomekanik

ü Lingkungan keluarga, kerja, masyarakat sekitar

2. Riwayat penyakit dahulu

ü Perawatan yang pernah dialami

ü Penyakit lainnya antara lain DM, Hipertensi, PJK dll

3. Riwayat penyakit keluarga

ü Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga

4. Pengkajian head to toe

ü Pengkajian kepala leher wajah

ü Pengkajian dada

ü Pengkajian abdomen dan pelvis

ü Pengkajian extremitas

ü Pengkajian tulang belakang

5. Pemeriksaan penunjang antara lain :

ü Pemeriksaan X ray

ü Pemeriksaan laboratorium

ü USG, dll

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori urgensi masalah berdasarkan pada sistem triade dan pengkajian yang telah dilakukan. Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada keadaan gawat darurat :

  1. tidak efektifnya bersihan jln nafas b/d penurunan kesadaran, penurunan reflek batuk, obstruksi trakeobronkeal dll.
  2. tidak efektifnya pola nafas b/d penurunan ekspansi paru, peningkatan nyeri, kelainan neuromuskuler, obstruksi trakeobronkeal, dll.
  3. Ggn pertukaran gas.
  4. Ggn perfusi jaringan.
  5. Penurunan curah jantung.
  6. Resiko injury : perdarahan, shock.
  7. Kelebihan atau kekurangan volume cairan.
  8. Hiper/ Hipo termi dll
  9. Ggn mobilitas fisik.
  10. Nyeri kronik.
  11. Resiko injury : jatuh. dll

D. RENCANA TINDAKAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Dalam menyusun rencana dan tindakan keperawatan sesuai tujuan yang ingin dicapai serta kriteria yang diharapkan yang dapat dilakukan dengan mandiri maupun hasil kolaborasi

E. EVALUASI

Evaluasi dilakukan tiap jam dan tiap 15 menit pada pasien dengan kategori emergency atau urgen

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

A. PENDAHULUAN

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan social klien baik actual yang timbul secara bertahap maupun mendadak, resiko tinggi.

Adapun langkah yang harus dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan evaluasi.

Yang mempengaruhi sistem asuhan keperawatan, antara lain :

  1. Kondisi kegawatan seringkali tidak terpredeksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat.
  2. Keterbatasan sumber daya dan waktu.
  3. Keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang Sangay mendasar.
  4. Tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi.
  5. Adanya saling ketergantungan yang Sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat.

B. PENGKAJIAN

1. Pengkajian primer

Pengkajian harus cepat tepat untuk mengidentifikasikan masalah actual atau resiko tinggi untuk mempertahankan anggota tubuh dan kehidupan

Prioritas penilaian yang dilakukan :

  1. Airway
  2. Breathing
  3. Circulation
  4. Desability
  5. Exposure

A. Airway

Apabila pasien tak memberikan respon kaji ada tidaknya sumbatan jalan nafas baik sumbatan jalan nafas total maupun partial, dimana sumbatan jalan nafas total apabila tidak segera diatasi dalam waktu 5 sampai 10 menit dapat terjadi apiksial, henti nafas, henti jantung. Obstruksi jalan nafas partial apabila tidak segera diatasi dapat terjadi oedem otak, paru, dan henti nafas yang diikuti henti jantung. Sumbatan jalan nafas partial sering disebabkan oleh :

Ø Dasar lidah bunyi snoring

Ø Benda asing bunyi gurgling

Ø Spasme laring bunyi crowing

Ø spasme bronchus bunyi wheezing

B. Breathing

Kaji dengan cara melihat (look), mendengar (listen), merasakan (feel).

  • Memastikan pasien bernafas atau tidak
  • Bila bernafas, pastikan bernafas dengan adequat atau tidak, yaitu :

ü Frekuensi pernafasan

ü Tidal volume

ü Trauma pernafasan

ü Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

ü Ada tidaknya penggunaan otot-otot bantu nafas dan retraksi intercostal, retraksi clavicular.

C. Circulation

Kaji :

* Denyut nadi yaitu :

o Iramanya

o Kuat lemahnya

o Jumlah (tachicardi, bradichardi)

o Dapat juga tidak terabanya nadi, terutama apabila tidak teraba nadi carotis atau nadi femoralis merupakan tanda jantung telah berhenti untuk orang dewasa, sedangkan untuk bayi atau anak apabila tidak teraba pada nadi brachialis.

* Tekanan darah

* Warna kulit, kelembaban kulit

* Pengisian kapiler

* Tanda-tanda perdarahan internal dan eksternal

D. Desability

Kaji :

* Tingkat kesadaran

§ GCS

§ AVPU (Alert, respon verbal, respon pain, Unrespon)

* Ukuran pupil, respon terhadap cahaya

* Gangguan sensorik motorik

E. Exposure

Kaji :

  • Tanda-tanda trauma
  • Oedema

2. Pengkajian sekunder

Pengkajian ini dilakukan setelah pengkajian airway, breathing, circulation ditemukan dan diatasi. Pengkajian sekunder meliputi :

1. Riwayat penyakit sekarang

ü Alasan masuk rumah sakit

ü Waktu kejadian hingga masuk rumah sakit

ü Mekanisme atau biomekanik

ü Lingkungan keluarga, kerja, masyarakat sekitar

2. Riwayat penyakit dahulu

ü Perawatan yang pernah dialami

ü Penyakit lainnya antara lain DM, Hipertensi, PJK dll

3. Riwayat penyakit keluarga

ü Penyakit yang diderita oleh anggota keluarga

4. Pengkajian head to toe

ü Pengkajian kepala leher wajah

ü Pengkajian dada

ü Pengkajian abdomen dan pelvis

ü Pengkajian extremitas

ü Pengkajian tulang belakang

5. Pemeriksaan penunjang antara lain :

ü Pemeriksaan X ray

ü Pemeriksaan laboratorium

ü USG, dll

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah keperawatan dapat teridentifikasi sesuai kategori urgensi masalah berdasarkan pada sistem triade dan pengkajian yang telah dilakukan. Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada keadaan gawat darurat :

  1. tidak efektifnya bersihan jln nafas b/d penurunan kesadaran, penurunan reflek batuk, obstruksi trakeobronkeal dll.
  2. tidak efektifnya pola nafas b/d penurunan ekspansi paru, peningkatan nyeri, kelainan neuromuskuler, obstruksi trakeobronkeal, dll.
  3. Ggn pertukaran gas.
  4. Ggn perfusi jaringan.
  5. Penurunan curah jantung.
  6. Resiko injury : perdarahan, shock.
  7. Kelebihan atau kekurangan volume cairan.
  8. Hiper/ Hipo termi dll
  9. Ggn mobilitas fisik.
  10. Nyeri kronik.
  11. Resiko injury : jatuh. dll

D. RENCANA TINDAKAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Dalam menyusun rencana dan tindakan keperawatan sesuai tujuan yang ingin dicapai serta kriteria yang diharapkan yang dapat dilakukan dengan mandiri maupun hasil kolaborasi

E. EVALUASI

Evaluasi dilakukan tiap jam dan tiap 15 menit pada pasien dengan kategori emergency atau urgen

Specifications Samsung Galaxy TAB Review

samsung price galaxy tabs $ 699 - Samsung Galaxy TAB feature using Android 2 . 2 and 3 megapixel camera, this phone definitely be one of hp which is very suitable in use today . Samsung latest HP galaxy tab is one mainstay of Samsung ' s latest product , perhaps this will also compete with the latest nokia banuyak is now a competitor , is now starting in love hp android by mobile phone users in Indonesia is , below are the specifications and features samsung galaxy tab: » 7 - inch TFT touchscreen display ( 1024 by 600 pixels resolution )» Weight of 13 ounces , or " about the weight of an unopened cans of soda . "» Thanks to its Lithe figure, it fits into the back pocket of your jeans, or the inside pocket of a blazer . » It runs on the Google Android 2 . 2 ( Froyo ) operating system. » Thanks to Android 2 . 2 , it supports Adobe Flash 10. 1 » It has two cameras: a 3 - megapixel one on the back ( with flash, DVD- quality video ) and a 1 . 3 - megapixel one on the front for videoconferencing and chat functionality. » It uses a 1 GHz processor Hummingbird» It has 16 gigabytes of on - board memory . It ' s Also expandable » It supports sharing and streaming Among DLNA supported devices ( TVs, laptops)» It carries a battery that ' s rated for 7 hours of video playback. » A Wi- Fi - only model is coming " in the near future. "» Optional accessories include an external keyboard , docking station with HDMI ports and a car dock . » Audio and video content comes via Samsung ' s new Media Hub . » It ' s available on all four U . S . carriers: Verizon , AT & T , Sprint and T - Mobile . The above are the specifications samsung galaxy tab , if there is a shortage maybe you can add it, congratulations choosing a samsung mobile phone see in terms of price and features , then compare it with blackberries, safe adventure .

Sikap ibu hamil terhadap pelayanan antenatal di puskesmas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memelihara kesehatan ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan antenatal yang teratur. Pemeriksaan antenatal merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Tujuannya yaitu untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Selain itu juga untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu sehingga keadaan post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental.
Untuk melakukan pemeliharaan dan pengawasan wanita hamil secara baik maka diperlukan suatu pelayanan antenatal yang berkualitas atau sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatalcare (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang ditentukan. (Depkes RI, 1992 : 1).
Suatu pelayanan yang berkualitas dapat dilihat diantaranya dari cakupan akses pelayanan antenatal kunjungan pertama (K1) dan cakupan pelayanan antenatal kunjungan keempat (K4) selain itu juga dapat dilihat dari bagaimana pelayanannya, sarana yang digunakan, petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal.
Menurut pedoman pelayanan antenatal di katakan bahwa pelayanan antenatal yang baik adalah bila target yang ditentukan di tingkat Nasional dapat dicapai yaitu : cakupan K1 minimal 80% cakupan K4 minimal 70 % yang diharapkan dapat mendukung pencapaian cakupan pertolongan persaliann oleh tenaga kesehatan sebesar 50 %. Target cakupan Pelayanan kebidanan dasar untuk KI 100%, untuk K4 90% dan untuk persalinan tenaga kesehatan 80% (Laporan evaluasi program seksi kesehatan keluarga Lampung Timur, 2003).
Dari hasil Pra survey ditemukan bahwa pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari telah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi tahunan (2003) yaitu cakupan pelayanan (K1) sebanyak : 99,4%, cakupan pelayanan (K4) sebanyak : 95,3%, persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 95,6 %. Jika dilihat dari target yang ditentukan, maka pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari sudah mencapai target, berarti pelayanan yang ditentukan sudah baik. Namun dari hasil wawancara dengan ibu hamil pada Pra survey bulan Desember 2003 dari 120 ibu hamil ada 30 yang mengeluh kurang puas dengan pelayanan antenatal yang diberikan. Ada yang mengeluh pada saat memeriksa kehamilan menunggu lama, ada bebarapa ibu hamil yang tidak mengetahui hasil dari pemeriksaan kehamilannya, yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang memberikan pelayanan.
Kepuasan pemakai pelayanan ini dapat dilihat dari pelayanannya, sarana yang digunakan dan petugas yang memberikan pelayanan. Atas dasar itulah penulis mengangkat masalah tentang : “Sikap Ibu Hamil terhadap Pelayanan Antenatal di Puskesmas Braja Harjosari tahun 2004”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana sikap ibu hamil terhadap pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari?

C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subyek penelitian : Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada bulan Mei 2004
2. Obyek penelitian : Sikap ibu hamil terhadap pelayanan antenatal, sarana pelayanan antenatal dan petugas yang memberikan pelayanan antenatal
3. Lokasi Penelitian : Puskesmas Braja Harjosari Kecamatan Braja Selebah Lampung Timur.
4. Waktu Penelitian : 18 – 21 Mei 2004

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sikap ibu hamil terhadap Pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui sikap ibu hamil terhadap Pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari.
b. Diketahui sikap ibu hamil terhadap sarana pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari.
c. Diketahui sikap ibu hamil terhadap petugas kesehatan yang memberikan Pelayanan antenatal di Puskesmas Braja Harjosari.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan (antenatal).
2. Bagi Instansi Puskesmas
Sebagai bahan pembinaan bagi staf puskesmas dan peningkatan mutu pelayanan serta manfaat sarana yang ada untuk mempertahankan pelayanan yang sudah baik.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan dengan penelitian antenatal.
4. Bagi Peneliti
Menambah dan memperluas wawasan serta meningkatkan Pengetahuan Penelitian khususnya tentang pelayanan antenatal.