Oleh: Wastu Adi Mulyono
"Coba nanti kulihat, apa bisa kamu mewujudkan impianmu?"
Twing!!! Apa maksud kalimat ini ya? Sebuah dukungan atau sebuah ketidakpercayaan?
Cerita dimulai ketika saya mengikuti kegiatan mentoring kewirausahaan. Setelah mengikuti mentoring tersebut, semua pola pikir saya terhada wirausaha berubah total. Nilai-nilai dan keyakinan yang saya anut selama ini ternyata menurut para mentor telah menyebabkan tidak maju. Alam bawah sadar saya telah dibatasi untuk tidak maju oleh pikiran sendiri yang telah dibentuk bertahun-tahun.
Sewaktu hal ini saya utarakan pada orang tua saya, ternyata jawabannya persis sama seperti yang disampaikan oleh para mentor. Mereka sama sekali tidak sependapat. Lebih enak jadi pegawai. Kamu sudah dicuci otak! Mengejar sesuatu yang belum jelas.
Mendengar kata cuci otak saya terhenyak?? Saya dulu juga berpendapat begitu terhadap para pelaku pemboman di Bali. Pada para pengikut komunitas Eden dan lainnya. Benar ternyata memang saya mengalami cuci otak. Bayangkan saya, nilai dan pengalaman yang selama ini dengan kuat saya anut, bahkan saya bagikan pada para junior berupa nasihat nasihat bijak (sok nih!), ternyata harus berubah total. Jelas ini cuci otak!!!
Tetapi setelah dipikir-pikir, apa salahnya cuci otak? Bukankah sewaktu kita memberikan psikoterapi pada pasien gangguan jiwa juga merupakan proses cuci otak? Apa salahnya memutar jalan hidup? Berbalik kebelakan untuk ambil ancang-ancang tinggal landas dengan cepat? Bukan demikian yang terjadi sehingga pesawat jet dapat melesat ke udara? Pesawat tersebut harus berbalik dulu ke ujung landasan pacu sebelum berbalik untuk take off?
Saya menjadi tercenung? Bukan menyesali proses cuci otaknya, tetapi menyesali mengapa saya tidak mencuci otak saya dari dulu? Bertahun-tahun saya telah membatasi kreatifitas saya sendiri, menjajah anugrah Tuhan yang maha dahsyat dengan sesuatu yang bertajuk "bijaksana".
Bagaimana jika calon perawat juga kita cuci otak? !^&^7 Good Idea. Mulai sekarang kita cuci otak saja semua calon perawat dan para perawat. Semua perawat berhenti jadi perawat. Jeda dari kehidupan yang disebut dengan dunia keperawatan atau ners. Mundur ke belakang. Dihujat dan dihina, biarkan saja (...biaar doanya ma'bul).
Setelah itu..... Tinggal landas Coy!!! Ndak hidup begini terus. Kita buktikan kata kata di atas tadi.... "Coba nanti kulihat, apa bisa kamu mewujudkan impianmu?"