Selasa, 01 Juli 2008

Mencari Jalan Spiritual

Oleh: Wastu Adi Mulyono

Seorang mentor pernah bertanya pada kami, "Pernah dengar lomba baca Qur'an?" Kami pun serempak menjawab, "Pernah!!!!!"
Kemudian Beliau bertanya lagi, "Pernah dengar lomba melaksanakan Qur'an?" Kami pun kebingungan menjawabnya. Pernah-enggak-pernah-enggak-pernah... Akhirnya kami cuma diam. "He... hee, ketahuan Nih," Membaca memang sering, tapi kalau melaksanakan? dilombakan?

Pertanyaan mentor tersebut telah menggelitik hati kecil saya. Wah, selama ini yang mengaku pemimpin, manajer, ketua dan lain sebagainya itu apa juga sudah melaksanakan kitab suci masing-masing dengan benar Ya? Seandainya.....

Ah, untukt apa memikirkan perbuatan orang lain. Lebih baik introspeksi diri. Kalau dipikir-pikir selama ini saya terlalu sombong. Mengaku-aku perawat manajer, tapi tidak dapat mengatur anak buah dengan baik.

Perjalanan waktu membawa saya, pada buku Quantum Ikhlas, karya Erbe Sentanu. Menarik juga buku ini, apalagi ada embel-embel ikhlas. Buku itu juga melampirkan kesaksian-kesaksian orang yang sukses menerapkan ikhlas. Wah Andai saya dapat memimpin dengan ikhlas, pasti anak buah akan bekerja dengan ikhlas juga. Saya pun bertekad mengikuti salah satu pelatihan. Level paling awal adalah Mind Fokus.

Selama 1 hari mulai pukul delapan sampai pukul enam malam, kami pun menjalani sesi-sesi dengan tertib. Tidak seperti pelatihan motivasi yang sering saya ikuti, kali ini sesinya berjalan lancar, tenang. Latihan-latihan pun berjalan dengan lancar.

Hal yang paling menarik buat saya sebenarnya cuma cara berdoa yang mudah terkabul. Nah!
Kalau semua doa saya terkabul, pasti hebat. Perawat Indonesia yang maju, sejahtera...Duh Gusti... Alangkah senangnya.

Meskipun demikian, seperti pelatihan-pelatihan yang saya ikuti sebelumnya, tidak mudah bagi saya untuk menerima apa adanya. Logika yang kuat sebagai akibat pelatihan ketrampilan hidup yang didominasi otak kiri sepanjang hayat, banyak menghambat proses internalisasi. Tapi untuk kali ini, saya betul-betul mengikhlaskan diri untuk dapat menerima teori-terori kuantum dalam aplikasinya dengan doa. Terima saja, Lah. Tidak ada ruginya buat saya.

Menjelang sesi akhir, menit akhir, pelatihan... barulah saya merasakan apa itu gelombang alfa, teta. Sayang sekali, tidak dari dulu saya kenal gelombang ini. Kalau saja sudah sejak dulu ada metode dan teknologi seperti ini pasti saya sudah jadi yang lebih baik.

Baiklah Ners, saya merekomendasikan Anda mengikuti pelatihan ini. Jika semua perawat berdoa dengan metode ini, saya berkeyakinan, impian kita terwujud dalam waktu dekat ini. Selamat mencoba mencari jalan spiritual ini. Masih belum percaya? Coba saja, tidak ada ruginya.