Oleh: Wastu Adi Mulyono
Belajar seumur hidup adalah tuntutan suatu profesi. Artinya tidak ada kata "mandheg" dalam dunia profesi. Demikian juga profesi perawat. Sekali memilih perawat sebagai jalan hidup, mestinya tidak ada lagi pilihan kata berhenti belajar. Belajar yang dimaksud dapat melalui pelatihan, kursus, termasuk juga sekolah. Yang akan saya sampaikan pada posting ini adalah belajar lagi di bangku sekolah.
Hal terpenting untuk perawat berkerja yang sekolah lagi adalah menyadari adanya sindrom kembali sekolah "Shane's Returning to School Syndrom". Sindrom ini kurang lebih terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama tahap bulan madu kemudian tahap konflik dan terakhir tahap reintegrasi. Setiap orang pasti mengalami tahapan ini baik disadari maupun tanpa disadari.
Tahap bulan madu dimulai ketika seorang diterima di sekolah yang diinginkan. Maka senyum pun mengembang. Pamer ke sejawat, membusungkan dada, seolah-olah berkata " ini lho saya masih mampu sekolah." Rasa bangga, lega dan senang bercampur aduk menjadi satu pada tahap ini.
Tahap kedua adalah tahap depresi. Terjadi ketika seorang yang sekolah mulai kewalahan antara tugas pekerjaan dan tugas sekolah. Konflik dengan teman sekelas, sejawat di kantor, keluarga bahkan atasan memenuhi tahapan ini. Tekanan yang terus menerus menuntuk penggunaan energi yang berlebihan. Semua sumber daya seolah-oleh terkuras habis. Hal ini akhirnya membawa seseorang menjadi apatis atau sebaliknya menjadi lebih dewasa dan maju.
Tahap ketiga adalah tahap resolusi. Pilihan adaptasi yang selama tahap ketiga digunakan semakin mantap dipakai. Yang apatis kuliah asal-asal saja, mengerjakan yang dibutuhkan. Yang lain menjadi lebih tertantang, berpikir positif dan mengambil setiap peristiwa seb agai proses pematangan. Atau malah gagal tidak melanjutkan pendidikan, kembali ke lapangan dan menjadi penghambat perkembangan serta troubel maker.
Setiap orang bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Pilihan resolusi mana yang akan digunakan adalah merdeka untuk dipilih. Sarang saya meskipun kita gagal dalam beradaptasi pada saat ini, segeralah melakukan restrukturisasi cara berpikir agar kita tidak menjadi penghambat perkembangan di institusi kita atau menjadi kelompok laggard dalam distribusi perawat indonesia.
Tertarik untuk membaca lebih banyak, baca buku Conceptual Bases of Profesional Nursing karya Susan Leddy dan J Mae Pepper tahun 1993.