Minggu, 28 November 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI/ANAK DENGAN GLOMERULUNEFRITIS AKUT (GNA)



PENGERTIAN
ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang tersering ialah karena kuman streptokokus.

INSIDENS
1. Glomerulusnefritis paling sering terjadi pada anak usia sekolah
2. Usia insidens puncak adalah antara 2 sampai 6 tahun
3. Terdapat predominasi anak laki-laki pada masa kanak-kanak tetapi tidak ada kecenderungan anak laki-laki atau anak perempuan pada masa remaja.
4. Enam puluh sampai delapan puluh persen anak dengan glomerulusnefritis akut memiliki riwayat infeksi saluran pernafasan atas atau otitis media ( biasanya anak sehat sebelum infeksi)


PATHOFISIOLOGI
Glomerulusnefritis akut adalah bentuk nefritis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini berupa inflamasi glomeruli yang umumnya terjadi setelah infeksi saluran pernafasan atas, infeksi streptokokus. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit kompleks imun. Cedara pada glomeruli terjadi karena kompleks antigen-antibody yang terperangkap dalam saringan glomerulus. Glomeruli terjadi edema dan terinfiltrasi leukosit polimorfonuklear, yang menyumbat lumen kapiler. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya filtrasi plasma, sehingga tertimbun air berlebihan dan terjadi retensi natrium. Plasma resultan dan cairan interstisial menyebabkan bendungan sirkulasi dan edema. Hipertensi berhubungan dengan glomerulonefritis.


GEJALA :
· sembab preorbita pada pagi hari (75%)
· malaise, sakit kepala, muntah, panas, dan anoreksia
· ascites
· takikardia, takipnea, rales pada paru, dan cairan dalam rongga pleura
· hipertensi
· air kemih merah seperti air daging, oligori, kadang-kadang anuria
· pada pemeriksaan radiologik didapatkan tanda bendungan pembuluh darah paru, cairan dalam rongga pleura dan kardiomegali.



DASAR DATA PENGKAJIAN

1. Aktifitas /istirahat
    Gejala : keletihan, kelemahan, malaise
    Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus.
2. Sirkulasi
    Tanda : - hipertensi ringan sampai sedang (timbul karena vasospasme atau iskhemia ginjal dan berhungan
                  dengan gejala sereberum serta kelainan jantung)
                - Takikardia
                - Edema periorbital
                - Anak pucat
3. Eliminasi
    Gejala : - perubahan pola berkemih biasanya oligori kadang anuria
                - diare
    tanda : perubahan warna urine contoh hematuri 9 (kencing berwarna merah seperti daging)
4. Makanan / cairan : - Tidak ada nafsu makan
                                 - muntah
    tanda : perubahan turgor kulit / kelembaban edema (pada wajah dipagi hari, lalu menyebar ke abdomen
    dan ekstermitas disiang hari)
5. Neurosensori
    Gejala : sakit kepala, panas
6. Nyeri / kenyamanan
    Gejala : sakit kepala, perut tidak nyaman
    Tanda : perilaku berhati-hati, gelisah.
7. Pernafasan
    Gejala : nafas pendek
    Tanda : takhipnea, rales pada paru, dan cairan dalam rongga pleura



PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laju endap darah meninggi, kadar Hb menurun sebagai akibat hipervolemia (retensi garam dan air) pada pemeriksaan urine didapatkan jumlah urine mengurang, berat jenis meninggi. Hematuri makroskopis ditemukan pada 50% pasien. Ditemukan pula albumin (+), eritrosit (++), leukosit (+), silinder leukosit, eritrosit dan hialin.

Albumin serum sedikit menuruun demikian juga komplemen serum (globulin beta-IC) Ureum dan kreatinin meningkat. Titer antistreptosilin umumnya meningkat, kecuali kalau infeksi sterptokokus yang mendahului hanya mengenai kulit saja.

Uji fungsi ginjal normal pada 50% pasien.



DIAGNOSA KEPERAWATAN

· Kelebihan volume cairan
· Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
· Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit


INTERVENSI KEPERAWATAN

· Kelebihan volume cairan
  1. pertahankan tirah baring dan jaga anak nyaman sampai terjadi diuresis, setelah diuresis, anjurkan aktivitas
      yang tenang.
  2. pantau dengan cermat tanda-tanda vital (khususnya tekanan darah
  3. bila ada hipertensi, batasi asupan natrium dan beri obat yang diinstruksikan
  4. pantau urine terhadap protein dan adanya darah
  5. timbang berat badan tiap hari
  6. auskultasi paru dan bunyi jantung
  7. catat intake dan output klien
  8. pantau adanya komplikasi –perubahan nyata pada tanda-tanda vital, perub. Tampilan atau volume urine, peningkatan bb yang berlebihan, gangguan penglihatan, gangguan motorik, aktivitas kejang, nyeri hebat atau perubahan perilaku.

· Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
  1. kaji /catat pemasukan diet
  2. berikan makan sedikit tapi sering
  3. tingkatkan asupan nutrisi yang adekuat, anjurkan makanan tinggi karbohidrat, sajikan makanan kesukaan
  4. tawarkan perawatan mulut
  5. timbang bb tiap hari
  6. batasi asupan kalium jika terjadi hiperkalemia

· Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit
  1. kaji ulang penyakit, prognosis, dan factor pencetus bila diketahui
  2. jelaskan tingkat fungsi ginjal
  3. motivasi keluarga untuk mengobservasi karakteristik urine dan jumlah/ frekuensi pengeluaran


Perencanaan pulang dan perawatan dirumah :
1. bekali keluarga dengan pengetahuan tentang penyakit anak dan rencana pengobatan
2. instruksikan tentang pengobatan anak selama dirumah
3. instruksikan orang tua dan anak tentang bagaimana memantau tekanan darah dan berat badan, dan mendapatkan urinalisis untuk beberapa bulan, perjanjian pemerikasaan tindak lanjut juga harus diatur
4. minta orang tua menghubungi dokter jika ada perubahan kondisi anak
5. jelaskan batasan-batasan diet pada orang tua



HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Fungsi ginjal anak kembali normal
2. anak dan keluarga memahami perlunya perawatan dirumah dan pemeriksaan tindak lanjut.