Minggu, 28 November 2010

UNICEF Apresiasi Keberhasilan Indonesia Atasi Tetanus




Badan PBB untuk Dana Anak-anak (UNICEF) memberikan sambutan positif atas keberhasilan Indonesia mengatasi penyakit tetanus neonatal dan maternal di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.
Dalam surat elektronik yang dikirimkan ke ANTARA di Bogor, Sabtu, juru bicara UNICEF Indonesia Lely Djuhari mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam mengatasi penyakit tetanus neonatal dan maternal di Sumatera perlu mendapatkan sambutan positif.
"Keberhasilan Indonesia mengatasi penyakit tetanus neonatal dan maternal di Sumatera sangat mengagumkan," kata Lely Djuhari.
Tetanus berasal darei bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit tetranus adalah sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku.
Maternal dapat diartikan sebagai penyakit yang diderita wanita yang timbul selama kehamilan, persalinan atau nifas seperti anemia, penyakit kardiovaskuler, serebro vaskuler, hepatitis infeksiosa hingga ginjal.
Menurut Lely Djuhari, kerja keras yang ditunjukkan Indonesia berhasil mengeliminasi penyebaran penyakit tetanus neonatal dan maternal di Sumatra.
Keberhasilan Indonesia, lanjut Lely, ditunjukkan dengan semakin minimnya masyarakat yang tertular dua jenis penyakit tersebut.
"UNICEF menyambut baik pengumuman minggu ini bahwa penyakit tetanus neonatal dan maternal secara resmi mencapai status eliminasi di provinsi Sumatra," tambah perwakilan UNICEF Indonesia Angela Kearney.
Dikatakannya, eliminasi didefinisikan sebagai satu kasus atau kurang per 1,000 kelahiran di setiap kabupaten/kota.
Kearney mengatakan, pencapaian tersebut diraih berkat kerja keras pemerintah pusat dan daerah untuk menyelenggarakan imunisasi tetanus toxoid rutin untuk wanita hamil dan anak-anak di lingkungan sekolah, serta imunisasi tetanus toxoid masal untuk tiap wanita berusia subur di daerah beresiko tinggi terhadap tetanus neonatal.
"Ini adalah kabar baik bagi wanita dan anak perempuan di Sumatera," demikian Angela Kearney.

sumber: yangcongcheng