Dalam kehidupan sehari-hari, selain buat menyirih, pinang juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Pinang mempunyai beberapa sifat yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Buah ini antara lain bersifat anthelmintica yang berguna meluruhkan cacing dan adstringensia untuk menciutkan selaput lendir.
Sifat meluruhkan cacing ini sudah lama digunakan nenek moyang kita untuk menyembuhkan penyakit cacingan di pedesaan. Di samping itu, pinang juga bersifat merangsang (stimulansia), menghentikan pendarahan (haermostatica), dan antisifilis.
Pinang (Areca catechu, L) yang dulu biasa digunakan sebagi pendamping sirih untuk dikunyah, telah lama dipercaya memiliki berbagai khasiat. Disamping sebagai obat cacing, pinang efektif sebagai obat diare, penyakit kulit seperti kudis, kurap, panu, penurun demam, mengatasi kembung, hingga masalah keputihan dan sebagai pelancar haid.
Khasiat biji pinang untuk menyembuhkan cacingan telah diteliti di Pusat Penelitian Bioteknologi ITB. Terbukti, biji pinang efektif melawan cacing perut.
Sejumlah senyawa alkaloid terkandung dalam buah pinang, antara lain zat arekolin, arekaidin, arekain, guvacin, arekolidin, guvakolin, isoguvakolin, dan kolin. Arekolin yang banyak terdapat pada biji pinang bersifat racun dan bertindak sebagai nikotin ke sistem saraf, efeknya, dapat memberantas parasit seperti cacing dalam tubuh manusia.
Sementara itu, biji pinang yang diperas dapat mengeluarkan senyawa orekolin yang bermanfaat mengeluarkan cacing dari dalam tubuh.
Pinang atau biasa disebut Jambe (Jawa), Pining, Boni (Sumatra), Gahat, Kahat, Taan, Pinang (Kalimantan), termasuk keluarga palem. Pohonnya berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek.
Buahnya berupa buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 4-7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah oranye. Buah pinang berbiji tunggal, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda.
Cara pengobatan untuk cacingan sangat mudah. Rebus 30 gram serbuk biji pinang bersama 2 gelas air. Terus didihkan selama 1 jam sampai air agak surut. Setelah itu angkat dan dinginkan. Minum sebelum sarapan.
Meski alami, pinang juga memiliki efek samping seperti mual dan muntah jika dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Berikut ini beberapa manfaat tanaman pinang dan cara menggunakannya:
1. Meningkatkan gairah
Ambil satu biji buah pinang yang belum mengeras. Kerat-kerat kemudian kunyah dan makan. Cara lain: ambil satu biji buah pinang kemudian hancurkan dan rebus dalam dua gelas air. Tunggu sampai menjadi satu gelas. Kedua cara itu sama khasiatnya, akan meningkatkan gairah.
2. Obat cacingan
Siapkan seperempat potong buah pinang, setengah jari rimpang temulawak, dan setengah jari rimpang kunyit. Semua bahan tersebut direbus kemudian disaring. Minum air hasil saringan tersebut untuk mengatasi cacingan.
3. Menguatkan gigi dan gusi
Ambil beberapa biji buah pinang. Iris menjadi beberapa bagian, kemudian kunyah irisan tersebut.
4. Sakit pinggang
Ambil beberapa lembar daun pinang. Tumbuk daun tersebut dan hangatkan. Setelah itu tumbukan tersebut dikompreskan di tempat yang sakit.
5. Kudis
Parut satu biji buah pinang. Campur dengan seperempat sendok teh kapur sirih dan air secukupnya. Oleskan di bagian yang sakit.
6. Difteri
Siapkan dua biji buah pinang kemudian rebus dalam dua gelas air. Tunggu sampai tersisa menjadi 1 1/2 gelas. Tambahkan satu sendok makan madu dan aduk rata. Minum perlahan-lahan untuk menyembuhkan difteri.
www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: