Jumat, 31 Desember 2010

Solid Ovarium Tumor

SOLID OVARIUM TUMOR

Pengertian

Solid Ovarium Tumor adalah tumor jinak ovarium dan golongan “b” menurut histologik IPGO untuk tumor-tumor ovarium jenis epitel. Tumor ini dapat terjadi pada semua golongan umur , tetapi lebih sering pada usia 50 tahun (60 %) sedangkan pada masa reproduksi kira-kira 30 % dan pada usia lebih muda sebanyak 10 %.

Rangsangan peritonium atau gangguan mekanik

Patofisiologi

Perasaan tidak enak di perut dan gangguan ringan pada saluran pencernaan

Terputarnya tangkai tumor, Tumor pecah, Tumor infeksi, sumbatan sal. Pencernaan

Acute abdomen

Penekanan diafragma

Gangguan Rasanyaman

Gangguan/ perubahan perfusi jaringan

Sesak


Prognosis

Stadium I dan II tidak memberikan gegaja yang khas sehingga sulit penentuan diagnosa dini.

Stadium III dan IV Bisa diketahui karena sudah memberikan tanda dan gejala Nyeri perut, sesak, perdarhan pervaginam,anemia, pembesaran lingkaran abdomen, benjolan perut bagian bawah, asites.

Pemeriksaan Diagnostik

Fisik

Laboratorium

Laparoskopi

USG /C.T.Scan

Histopatologi

Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas b/d penurunan ekspansi paru karena desakan diafragma, bendungan cairan pleura

Gangguan rasa nyaman b/d penekanan masa tumor

Gangguan/perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen selular yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.

Intervensi Keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas b/d Penurunan ekspansi paru karena desakan diafragma, bendungan cairan pleura

Tujuan : Setelah diberikan tindakan Keperawatan dan Medis pola nafas efektif

Intervensi

Rasional

Tinggikan kepala

Kaji frekuensi, kedalam pernafasan dan ekspansi dada

Beri penjelasan pasien untuk nafas dalam

Berikan oksigen tambahan

Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernafasan.

Mengetahui frekuesi,kedalaman dan ekspansi dada setelah diberi intervensi.

Memberikan kenyamanan bernafas.

Memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d penekanan masa tumor

Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan dan Medis rasa nyaman nyeri berkurang

Intervensi

Rasional

Berikan kompres hangat

Berikan obat analgetika sesuai terapi

Memberikan rangsangan vasodilatasi dan vaskularisasi jaringan

Membantu mengurangi dan menekan rasa nyeri pada pusat persyarafan.

Gangguan/perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen selular yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.

Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan dan Medis perfusi jaringan dapat diatasi

Intervensi

Rasional

Kaji tanda vital, warna kulit, ujung jari

Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh.

Nilai hasil lab.HB/HT dan jumlah SDM GDA.

Berikan SDM atau PRC sesuai program terapi

Memberikan informasi mengenai perfusi

Memperlancar vaskularisasi kejaringan perifer.

Mengidentifikasi/memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko perdarahan. Dan memaksimalkan transportasi oksigen kejaringan.


Daftar Pustaka

Marilynn E.Doenges, ( 2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

Rustam E. Harahap, (1994), Kanker Ginekologi,PT Gramedia, Jakarta.

Sarwono Prawirohardjo, (1999), Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

-----------(1994), Pedomam Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: