Minggu, 06 Februari 2011

Perilaku Organisasi dan Pengorganisasian Dalam Keperawatan

PERILAKU ORGANISASI


Perilaku Individu Perilaku Organisasi

Watak, Temperamen Membentuk perilaku
Ciri-ciri, Pembawaan organisasi

Cita-cita harapan

Tujuan individu Tujuan Organisasi

Faktor-faktor yang membentuk perilaku :
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Faktor pengalaman
Faktor pendidikan

Faktor pendidikan dalam organisasi sangat menentukan dalam membentuk perilaku organisasi.

Diperlukan pengetahuan mendalam tentang :
Tujuan organisasi
Falsafah
Jenis barang / jasa yang dihasilkan
Ilmu dan bidang spesialisasi yang diperlukan
Teknologi apa, sedang atau akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi
Misi apa yang diemban
Tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan
Jenis kegiatan yang harus diselenggarakan
Sarana mekanis apa / diperlukan dalam menjalankan kegiatan

Sebagian dari pendidikan, pengembangan keterampilan mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan perilaku. 
Bila anggota memiliki keterampilan tertentu akan mudah :
Ditempatkan pada satuan organisasi
Menetapkan pola karir --- tetap menunjukkan prestasi kerja
Mengarahkan perkembangan --- spesialisasi tertentu
Membantu dalam menghadapi kesukaran

Anggota organisasi jelas memperoleh tentang:
Tangga karir
Kesempatan yang terbuka
Jalur jelas mengembangkan diri
Perkembangan skala tanggung jawab dari masa ke masa di dalam organisasi

Sasaran perubahan :
Perubahan dalam struktur ( + ) / (- )
Prosedur kerja
Perubahan dalam hubungan kerja

Pengembangan organisasi
1. Bagan organisasi
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi seperti :
Rantai komando
Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
Pendelegasian wewenang
Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan keputusan operasional
Rentang kendali
Pengelompokan tugas-tugas yang sejenis dsb.

PENGORGANISASIAN DALAM KEPERAWATAN
Struktur organisasi formal :
Lini  sederhana, terlama

Menurut spesialisasi
- Medical Bedah
- Ibu & Anak
- Psikiatri
Menurut fungsi
- Bagian riset / inservice education
- Pemberi pelayanan keperawatan langsung

Keuntungan :
1. Jelas  tanggung jawab & wewenang
2. Mudah diatur
3. Informasi cepat  berantai sesuai tingkatnya
4. Untuk pegawai baru  mudah untuk orientasi
5. Spesialisasi berkembang

Kekurangan :
1. Spesialisasi :
- Pemisahan tugas
- Pekerjaan monoton
- Komunikasi sulit
2. Struktur Kaku
Perubahan sulit dilaksanakan. Contoh : peran pengawas  tidak berkembang
3. Birokrasi  pasif & tergantung pemimpin  autokrasi  lebih >>> instruksi dari pelaporan keatas  motivasi karena “ancaman”. Punisment sering digunakan.
4. Kurang koordinasi & integrasi antar divisi. Komunikasi lateral (-) komunikasi hanya dilingkungannya.
5. Tendensi  menggunakan pengetahuan yang ada.
6. Tendensi berkembangnya birokrasi tanpa kendali

Standar evaluasi efektivitas hubungan lini & staf
1. Garis wewenang jelas
2. Wewenang staf jelas
3. Hubungan fungsional jelas
4. Personil  konsultasi, nasehat
5. Personil service / pelayanan diketahui
6. Pelayanan tidak rancu
7. Penggunaan staf  efektif

Persepsi & Perubahan Diri Yan-Kep  pemimpin yang akan datang.
Prinsip :
1. Membutuhkan masukan  hasil kerja
2. Desain organisasi & struktur dikembangkan  kebutuhan organisasi
3. Organisasi formal  fleksibel
4. Organisasi formal  efisien

Dasar penilaian :
1. Kepuasan pasien
2. Kepuasan keluarga
3. Kepuasan staf
4. Kepuasan staf  reward
5. Kepuasan pengembangan profesional (karir, pendidikan)
6. Kepuasan staf  organisasi
7. Kepuasan manager
8. Hubungan dalam komunity
9. Organisasi sehat

PENGEMBANGAN ORGANISASI
Suatu perubahan berencana, suatu usaha menyeluruh, memerlukan dukungan dari pucuk pimpinan, yang dirancang untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi melalui penggunaan berbagai tehnik intervensi dengan menerapkan ilmu perilaku.

Mengapa perlu perubahan organisasi keperawatan ?
Kekuatan dari luar :
- Biaya meningkat
- Kelangkaan sumber daya
- Kebijakan
- Tingkat pendidikan tenaga kerja
- Kompleksitas pelayanan
- Tuntutan masyarakat
- Globalisasi
Kekuatan dari dalam :
- Teknologi semakin meningkat
- Sikap dan perilaku karyawan
- Strategi baru
- Motivasi berubah meningkat

PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan :
Perubahan lingkungan kerja

Kepuasan kerja
Meningkatnya produktivitas

Dicapai untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan
- Otonomi
- Akontabilitas

PERUBAHAN EFEKTIF (Edgar H.Schein, 1980)
- Tahap pencairan
- Tahap perubahan
- Tahap pembekuan

Perubahan melalui tiga cara :
Pendekatan struktur (Desentralisasi)
- Jalur komunikasi
- Aliran pekerjaan
- Tingkat managerial
Pendekatan tehnologi
- Perubahan alat
- Proses pelayanan
- Penelitian, dll
Pendekatan manusia (Pengembangan organisasi)
- Perubahan seleksi
- Latihan
- Hubungan
- Sikap & peran antar karyawan

Perubahan organisasi berencana.
Empat unsur pengubah :
1. Kelompok penekan dari dalam
Persatuan karyawan – ingin mengubah suasana
2. Kelompok penahan dari luar
Organisasi politik – PSIK
3. Konsultan pengembangan dari luar
4. Konsultan pengembang dari dalam

Tahap persiapan
Penelitian – apakah perlu perubahan
Penemuan agen pengubah
Kegiatan diagnosa dan identifikasi persoalan
Penyusunan rencana operasional
Hasil yang ingin di capai

Tahap perubahan :
(Cristine S. Becker)
Organisasi siap menerima perubahan
Pembentukan team
Pertemuan antar kelompok
Penentuan tujuan dan rencana
Pengelolaan konflik 
Pembentukan konflik
Latihan laboratorium

Chris Argyris
Diagnosa
Latihan keterampilan
Pengumpulan data
Penyajian data
Rencana tindakan
Penyusunan hubungan antar kelompok

Tehnik intervensi
Penggunaan kekuasaan
Re – Edukasi
Teori – Motivasi

Pemantapan 
Dapat bekerja > baik
Evaluasi
Hasil perubahan
Rencana tindak lanjut





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: