Selasa, 19 April 2011

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN HYPERBILIRUBINEMIA


1.     Pengertian
Menurut buku Ilmu Kesahatan Anak II FK Unair Surabaya, 1989 : 257mengatakan bahwa Hyperbilirubinemia adalah meningkatnya kadar bilirubin dalamdarah yang biasanya diserta dengan ikterus. Kadar bilirubin normal adalah 0 – 1mg/%.
Sedangkan menurut Wong Dounal and Whaley Lucille, 1990 : 1236mengatakan hyperbilirubiemia ( joundace) pada bayi baru lahir adalah timbunandari serum bilirubin melebihi batas normal ( 5 – 7 mg/100 dl)

Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulitdan mukosa karena adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatankadar bilirubin dalam darah.
Ikterus dibedakan pada bayi menjadi 3, yaitu :
a.      Ikterus Fisiologik
Disebut Ikterus fisiologik bila :
1)     Timbul pada hari kedua danketiga
2)     kedua bilirubin indirek tidakmelampaui 10 mg % pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg % pada neonatus kurangbulan
3)     Kecepatan peningkatan kadarbilirubin tidak melebihi 5 mg % per hari
4)     Kadar bilirubin direk tidak melebihi1 mg %
5)     Ikterus menghilang pada 10 haripertama
6)     Tidak terbukti mempunyaihubungan dengan keadaan patologi
b.     Ikterus Patologik
Disebut ikterus patologikbila :
1)     Ikterus terjadi pada 24 jampertama
2)     kedua bilirubin indirekmelampaui 10 mg % pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg % pada neonatus kurangbulan
3)     Kecepatan peningkatan kadarbilirubin melebihi 5 mg % per hari
4)     Ikterus menetap sesudah 2pertamamg %
5)     Kadar bilirubin direk  melebihi 1 mg %
6)     Ikterus yang mempunyai hubungandengan proses hemolitik, infeksi berat atau keadaan patologik lain yang telahdiketahuikeadaan patologi
c.      kern-ikteus
adalah suatu sindroma neurologik yang timbul sebagai akibatpenimbunanbilirubin tak terkonjugasi dalam sel-sel otak. Kerusakan ini terjadipada korpus striatus, thalamus, nucleus subtalamus, hypokampus, nucleus merahdan nucleus pada dasar ventrikulus ke IV.. Gejala Kern Ikterus pada permulaankurang jelas, dapat berupa mata yang berputar, letargi, kejang, tak mau makan,tonus otot meningkat, leher kaku dan akhirnya epistotonus (purnawan Junaidi,dkk, 1982 : 548)

2.     Etiologi
Secara garis besar etiologi ikterus neonatorum dapat dibagi sebagaiberikut :
a.      Produksi yang berlbihan yangmelebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya. Terdapat pada hemolisis yangmeningkat  akibat inkompetibleitasgolongan darah. (Rh,  ABO antagonis, ataudefisiensi ensim G6PD)
b.     Gangguan pada prosespengambilan dan kenjugasi hepar dapat disebabkan oleh imaturasi hepar,kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, hypoksia, dan gangguan fungsihepar dan infeksi
c.      Gangguan dalam transportasi.Untuk dapat diangkut ke hepar bilirubin diikat oleh albumin terlebih dahulu.Defisiensi albumin menyebabkan lebih banayak bilirubin indirek bebas dalamdarah yang mudah melekat pada otak
d.     Gangguan dalam sekresi dapatterjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar, akibat penyakit heparbawaan, infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain. (ngastiyah, 1997 :199)

* bila kita perhatikan pada sudut kanan terlihat angka menghitungmundur...Apabila timer
   berhitung mundur maka akan menampilkan gambar bertuliskanSKIP AD, Klik SKIP AD untuk
   menuju halaman web yang dituju.