Mual-Muntah yang Tak Wajar Saat Hamil             
KOMPAS.com  - Nutrisi dan gizi yang cukup merupakan salah satu syarat penting yang  harus dipenuhi selama masa kehamilan. Namun, salah satu gangguan  terbesar penyerapan nutrisi ini disebabkan karena adanya rasa mual dan  muntah yang sering dialami ibu hamil.
"Mual dan muntah ini umum  terjadi pada ibu hamil. Sekitar 50-90 persen ibu hamil pasti mengalami  hal ini," ungkap dr Prima Progestian, SpOG, ahli kandungan dan  kebidanan, saat talkshow "Jangan Biarkan Rasa Mual Menghalangi  Asupan Nutrisi untuk Kehamilan Sehat", yang diadakan Anmum Materna di  Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (2/9/2011) lalu.
Ada  beberapa penyebab mual dan muntah yang sering dialami ibu hamil ini,  baik dari faktor internal seperti hormon, maupun faktor eksternal  seperti kondisi si ibu.
1. Perubahan hormon. Dalam masa  kehamilan, ibu hamil mengalami perubahan hormon dari dalam tubuhnya. Tak  heran hal ini akan membuat kondisi fisiologis ibu pun berubah.  Kandungan hormon yang paling tinggi pada ibu hamil adalah estrogen,  progesteron, dan HCG. "Ketiga hormon ini dituding sebagai penyebab utama  rasa mual. Hormon progesteron ini membuat relaksasi otot polos dan  membuat rahim tenang," tukas dokter yang berpraktik di Brawijaya Women  and Children Hospital, Jakarta Selatan, ini.
Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin)  juga merupakan salah satu hormon yang hanya dimiliki oleh ibu hamil  karena hormon ini dibentuk oleh janin agar rahim menjadi lebih kuat.  Semakin tinggi kandungan hormon ini, rasa mual akan semakin kuat, karena  hormon ini akan meningkat dua kali lipat. Misalnya, pada kehamilan  kembar.
2. Adanya infeksi. Mual dan muntah memang menjadi  kondisi umum pada ibu hamil, namun biasanya hal ini akan berlangsung  pada trimester pertama dan terjadi pada pagi hari (morning sickness).  "Namun pada beberapa kasus, sering sekali terjadi mual dan muntah  setelah melewati trimester pertama, dan bisa berlangsung sepanjang  hari," tukas dr Prima.
Rasa mual dan muntah yang sering dan berkepanjangan bisa dicurigai bahwa si ibu terserang infeksi bakteri Helicobacter pylori. Jika kecurigaan terserang infeksi ini tak ditanggapi dengan perawatan intensif, lambat laun ibu hamil akan terserang Hiperemesis gravidarum  (HG). Serangan ini menyebabkan ibu hamil mengalami mual-muntah hingga  usia kandungan 20 minggu, dimana apa pun yang dikonsumsi akan  dimuntahkan kembali. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas ibu hamil  sehari-hari, seperti saat bekerja di kantor.
3. Kondisi psikologis.  Banyak hal yang menyebabkan kondisi psikologis ibu hamil tak stabil.  Banyak pikiran ataupun stres juga bisa berpengaruh pada rasa mual dan  muntah. Tak hanya itu, motif ekonomi atau tak siap punya anak juga bisa  merangsang rasa mual. "Kondisi hamil di luar nikah, serta adanya  keinginan untuk mencari perhatian suami juga jadi penyebabnya,"  tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: