Sultan Hamengkubuwono x: penanggulangan hiv harus lokal             
Yogyakarta  (ANTARA News) - Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X menyatakan  penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia harus mengedepankan pendekatan  kelokalan agar pesannya dapat langsung sampai dan berjalan efektif.
"Menurut  saya, kita harus kembali dengan pendekatan kearifan lokal agar lebih  dan tujuan program lebih mengena," kata dia, dalam acara resepsi ramah  tamah dengan peserta Pernas AIDS IV, di Pendopo Keraton Kesultanan  Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, menjaga orang untuk selalu sehat  lebih penting daripada mengobati orang sakit, sehingga yang terpenting  dalam penanggulangan HIV adalah tindakan pencegahan agar jumlah orang  terinfeksi tidak bertambah banyak.
Dia juga menyatakan, untuk  menciptakan bangsa yang sehat harus multisektor, bukan hanya kewajiban  Kementerian Kesehatan dan institusi di bawahnya.
"Penanggulangan  HIV harus menjadi bagian dari perwujudan paradigma bangsa yang sehat,  sehingga tidak bisa hanya menjadi kewajiban kementerian kesehatan  sendiri," kata Sultan dalam sambutannya.
Dalam acara tersebut, ikut hadir sejumlah pejabat negara, diantaranya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar seribuan peserta Pernas AIDS IV 2011.
Sementara itu, Pertemuan Nasional (Pernas) AIDS IV akan diselenggarakan pada 3 hingga 6 Oktober mendatang di Yogyakarta.
Pertemuan  tersebut merupakan forum diskusi akbar para pemangku kepentingan dalam  setiap tingkatan dan sektor untuk melakukan review atas situasi epidemi  HIV.
Pernas AIDS IV akan melakukan review program penanggulangan  HIV dan AIDS selama lima tahun sejak Perpres 75/2006, pencapaian target  MDG untuk HIV dan AIDS menuju 2015 serta penanggulangan lima tahun ke  depan.
Pernas AIDS IV 2011 juga akan memberikan perhatian kepada review upaya penanggulangan HIV dan AIDS pada pengguna napza suntik.
Acara  itu diikuti oleh sekitar 1.500 peserta dari berbagai stake holder yang  berkait langsung dengan penanggulangan HIV dan AIDS, yaitu pemerintah,  LSM, masyarakat sipil, dan organisasi penggiat pencegahan HIV/AIDS.
Meskipun  acara baru dibuka pada Senin (3/10), namun panitia telah mengadakan  acara diskusi forum komunitas Pra Pernas dua hari menjelang pembukaan.
Acara  tersebut merupakan diskusi masyarakat sipil seperti Orang Terinfeksi  HIV, LSM, penggiat, dan organisasi kemasyarakatan yang konsern dalam  penanggulangan HIV dalam beberapa tahun terakhir. (ANT-046)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: