
dan kemahiran berbahasa yang lebih baik. ''Sebanyak enam uji tes kognitif dilaksanakan memperlihatkan hasil yang jauh lebih baik pada mereka-mereka lansia yang mengkonsumsi lebih banyak ikan dari pada mereka-mereka yang tidak,'' kata Dr.A. David Smith dari Universitas Oxford, Inggris. Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa dampaknya akan terlihat jelas saat di mana dalam kondisi konsumsi ikan meningkat hingga melewati ambang batas sekitar 80 gram per hari. Smith dan rekan-rekannya meneliti kemampuan kognitif yang berkaitan dengan asupan ikan dan makanan asal laut lainnya setiap harinya yang melibatkan 2.031 wanita dan pria dengan kisaran usia 70 hingga 74 tahun yang diambil dari populasi masyarakat umum di Norwegia barat. Dari sejumlah 1.951 orang yang ikut dalam penelitian tersebut didapatkan semakin sering seseorang menerima asupan ikan dan aneka makanan asal laut yang kandungan lemaknya sedikit dalam menu makanan utama mereka sehari-hari maka mereka mampu melakukan sedikitnya enam tes koginitif dengan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka-mereka yang tidak. Lansia yang mengkonsumsi roti isi ikan sedikitnya tiga kali dalam seminggu memperoleh hasil yang jauh lebih baik pada sedikitnya tiga tes kognitif, dikatakan oleh para peneliti. Sementara para lansia yang mengkonsumsi hanya minyak ikan setiap harinya memiliki hasil tes yang jauh lebih baik sedikitnya untuk satu tes kognitif. Para peneliti mengatakan pentingnya melakukan penelitian lanjut untuk menentukan keuntungan kognitif memang diakibatkan dari asupan ikan dari jenis tertentu. ''Selanjutnya kita juga perlu meneliti lebih lanjut komposisi kandungan yang terdapat dalam ikan-ikan tersebut,'' kata Smith. ''Karena kami menemukan ikan berlemak sama baiknya dengan ikan tanpa lemak jadi kemungkinan asam lemak Omega 3 lah yang memberikan manfaat bagi kemampuan kognitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: