Selasa, 18 November 2008
BANYAK perempuan bertahan dan mempertahankan perkawinannya karena pertimbangan akan masa depan anak, walaupun dari perkawinan itu sendiri perempuan tidak memperoleh haknya akan kebahagiaan diri.
Sampai hari ini, setelah hidup bersama sebagai istri selama 27 tahun, saya tidak pernah merasakan apa arti hidup bahagia.
Memang dari segi materi dapat dikatakan cukup berlimpah, tetapi dari segi mental saya benar-benar terpuruk. Kecuali perlakuannya terhadap saya, suami saya pun tidak peduli akan kebutuhan kehangatan kasih yang saya dambakan. Kalaupun saya bertahan dalam perkawinan ini hanyalah karena ketiga anak saya.
Suami saya memang pengusaha yang berhasil, tetapi dia sangat egois dan kalau bicara atau berkomentar seenak sendiri, sama sekali tidak memerhatikan perasaan orang lain, apalagi terhadap saya dan anak-anak. Yang amat saya sesali adalah dia begitu kejam terhadap anak laki-laki nomor satu. Sejak sekitar usia dua tahun setengah kalau anak nakal (yang sebetulnya kenakalan biasa atau agak rewel saat tidak enak badan), maka tanpa segan anak disabet dengan lidi sampai badannya bilur-bilur. Saat anak itu sekitar usia tiga tahun, tiba-tiba anak itu menjerit menangis keras dengan suara ketakutan. Waktu itu saya sedang menyusui adiknya yang baru usia tiga minggu. Saya bergegas bangun untuk melihat apa yang terjadi, Bu.
Anak itu disiram air dan sedang diangkat akan dimasukkan ke bak mandi. Hal itu terjadi pada sekitar pukul tujuh malam. Ia rewel karena mengantuk dan suami saya terganggu konsentrasinya, sementara dia sedang menyelesaikan pembukuan perusahaan kami.
Anak itu langsung saya rebut dari tangannya. Saya sedih, Ibu, karena sejak saat itu anak pertama saya tersebut takut sekali bila didekati ayahnya.
Apalagi saat anak menjelang remaja, semakin kejam pula cara ayahnya menghukum. Anak disuruh berdiri menghadap tembok dan dipukul dengan ikat pinggang beberapa kali, sambil dicaci maki dengan kata-kata kasar, seperti anak bodoh, goblok, tolol.
Sedih saya, Bu, bila mengingat bagaimana anak saya dihukum ayahnya. Sebenarnya saat suami saya sedang tenang, saya sering menyarankan untuk tidak menghukum anak pertamanya dengan cara kejam seperti itu, tetapi dia selalu berdalih bahwa tanpa digembleng dengan keras dan kejam seperti itu, anak itu akan manja dan tidak bisa kerja.
Akibat hukuman tersebut, anak saya jadi pendiam, kurang berani, kurang inisiatif. Kecuali itu, rupanya diam-diam anak tersebut juga dendam terhadap ayahnya sehingga sampai saat ini (usia 26 tahun) selalu menghindarkan diri dari komunikasi dengan ayahnya.
Ia pun sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan ayahnya. Saya khawatir, karena siapa lagi yang akan menggantikan ayahnya meneruskan perusahaan yang sudah sedemikian besar bila bukan anak itu. Saya bingung, tetapi tidak tahu mau berbuat apa, sementara semakin tua karakter suami saya semakin tidak menyenangkan.” Demikianlah keluhan Ny D (53).
Analisis
Dari ungkapan Ny D, sebenarnya ada dua masalah yang diutarakan. Yang pertama adalah masalah kehidupan perkawinannya yang sama sekali tidak membuat Ny D merasa bahagia karena cara suaminya berkomunikasi tidak membuatnya merasa nyaman, bahkan sering merasa terpojok dan terdiam seribu basa.
Persoalan kedua adalah masalah anak sulungnya yang sangat membenci ayahnya dan menghindari komunikasi dengan ayahnya, padahal dialah satu-satunya pewaris perusahaan keluarga di kemudian hari karena kedua anak lainnya perempuan.
Pola asuh yang diterapkan Tn D terhadap anaknya adalah dominan, otoriter, keras, dan kejam. Anak akan menderita pengalaman traumatis oleh perlakuan ayah dan menyisakan luka batin mendalam.
Ada dua kemungkinan sikap mental eksesif yang akan berkembang oleh pengalaman traumatis masa kecil anak:
(1). Bila pada dasarnya anak berwatak keras, ia pun kelak akan meniru dan menjadikan karakter ayahnya sebagai bagian dari dirinya. Ia akan menjadi orang yang berkepribadian dominan, keras, bahkan sadis-agresif dan tidak mampu berkompromi dengan lingkungan.
(2). Bila pada dasarnya dia berwatak lemah, ia akan menjadi berkepribadian submisif, cenderung menempatkan diri di bawah otoritas orang lain, tidak berani berkata ”tidak” (tidak asertif), terkesan menunggu inisiatif orang lain, bahkan tidak berani mengambil keputusan, baik bagi lingkungannya maupun bagi dirinya sendiri.
Apa pun reaksi eksesifnya, kedua peluang perkembangan kepribadian yang eksesif tersebut tetap akan menyisakan rasa dendam kesumat, kebencian yang intens terhadap ayahnya.
Perbedaannya, pada reaksi eksesif yang pertama, dendam kesumat dimunculkan dalam perilaku agresif-sadistis pada lingkungan. Anak akan dengan mudah terpicu mengungkap reaksi agresif yang terkadang destruktif.
Sementara reaksi eksesif yang kedua muncul dalam bentuk sikap tidak berani ambil inisiatif, tetapi bersifat pasif-agresif, yaitu sikap diam, tetapi bergeming, artinya bertahan pada sikap perlawanan tidak tergoyahkan, kaku, dan tidak fleksibel.
Makian, cercaan menyakitkan hati, dan merendahkan harga diri anak, apalagi disertai hukuman fisik yang berlebihan, hanya akan menyisakan dendam kesumat eksesif terebut di atas kemudian hari. Jadi, mengapa kita tidak mencari tahu tentang cara menghukum anak yang bersifat mendidik?
Jumat, 10 Oktober 2008

1. Saya berharap pasangan lebih menarik secara fisik.
2. Saya berharap pasangan punya uang lebih banyak.
3. Saya berharap pasangan meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga.
4. Saya berharap pasangan memberi kebebasan lebih banyak.
5. Saya berharap pasangan lebih sering menemani anak-anak bermain dan belajar.
6. Saya berharap pasangan mengurangi keinginannya untuk bercinta dan bercinta tanpa lihat situasi dan kondisi.
7. Saya berharap pasangan mau lebih sering bercinta.
8. Saya berharap pasangan lebih royal.
9. Saya berharap pasangan tidak sering berargumentasi yang membuat saya merasa terpojok.
10. Saya berharap pasangan menghilangkan perilaku genitnya di luaran terhadap lawan jenis.
11. Saya berharap pasangan bisa lebih romantis.
12. Saya berharap pasangan mau lebih banyak meluangkan waktu untuk sekadar ngobrol dengan saya.
13. Saya berharap pasangan mengurangi kecerewetannya.
14. Saya berharap pasangan lebih menghargai keluarga besar saya.
15. Saya berharap pasangan lebih memperluas wawasannya.
16. Saya berharap pasangan mampu membuat keputusan yang lebih bijak dalam hal apa pun.
17. Saya berharap pasangan punya karier yang lebih bagus.
18. Saya berharap pasangan bisa lebih menghargai saya.
19. Saya berharap pasangan menunjukkan sikap lemah lembut, terutama saat berbicara pada saya.
20. Saya berharap andaikata saya bisa menikah dengan orang yang lain.
MAKNA PEROLEHAN NILAI:
Jika lebih dari 60% Anda menjawab "benar" dari 20 pernyataan di atas, tampaknya Anda jenuh dengan perkawinan Anda sehingga boleh dikatakan kondisi perkawinan Anda lumayan gawat. Banyak masalah yang selama ini tak terselesaikan. Ini tampak dari pernyataan Anda yang berandai-andai ingin mengubah keadaan. Jangan cuma berandai-andai. Jika Anda ingin bertahan dalam perkawinan dengan sejumlah perubahan, tampaknya sudah waktunya bagi Anda dan pasangan meminta bantuan ahli. Tepatnya konselor perkawinan yang karena tuntutan profesinya akan memberi pandangan netral untuk mencari solusi yang tepat bagi Anda berdua.
Minggu, 07 September 2008
Penelitian ilmiah tentang hubungan selera musik dengan kepribadian dilakukan Professor Adrian North dari Heriot-Watt University. Dengan melibatkan puluhan ribu orang di seluruh dunia, ia mengklaim risetnya sebagai penelitian terbesar untuk jenis riset serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Kepada BBC, Jumat (5/9), North menggambarkan risetnya ini sebagai suatu hal yang mengejutkan dan signifikan. "Kami selalu menduga adanya hubungan antara selera musik dan kepribadian. Ini adalah untuk pertamakalinya bahwa kami telah berhasil menelitinya dalam detil yang nyata. Belum pernah ada satu pun yang meneliti dengan skala seperti ini sebelumnya," tegasnya.
Hasil temuan paling menarik dari riset North adalah adanya kemiripan antara penggila musik klasik dan heavy metal. "Salah satu yang paling mengejutkan adalah adanya kesamaan antara penggemar musik klasik dan heavy metal. Mereka sama-sama kreatif, tenang tetapi tidak outgoing," ungkapnya.
North juga menyatakan riset ini akan sangat berguna bagi kepentingan marketing. "Jika Anda memahami selera musik seseorang, maka Anda akan dapat mengatakan seperti pada pribadinya, siapa dan menjual apa," tambahnya.
Dalam risetnya, North meminta lebih dari 36.000 partisipan dari seluruh dunia untuk merata-ratakan 104 jenis musik. Mereka juga ditanya mengenai aspek kepribadian. Riset ini masih akan berlanjut dan Prof North, yang juga Dekan Fakultas Psikologi Heriot-Watt University, berencana melibatkan partisipan untuk ikut ambil bagian mengisi kuisioner singkat secara online.
Musik dan Tipe Kepribadian Anda :
BLUES : Percaya diri tinggi , kreatif, outgoing, gentle dan tenang
JAZZ : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing dan tenang
CLASSIC : Percaya diri tinggi, kreatif, introvert dan tenang
RAP : Percaya diri tinggi, outgoing
OPERA : Percaya diri tinggi, kreatif, gentle
COUNTRY dan WESTERN : Pekerja keras, outgoing
REGGAE : Percaya diri tinggi, kreatif, bukan pekerja keras, outgoing, gentle dan tenang
DANCE : Kreatif, outgoing, tidak gentle
INDIE : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak gentle
BOLLYWOOD : Kreatif, outgoing
ROCK/HEAVY METAL : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerjakeras, tidak outgoing, gentle, tenang
POP : Percaya diri tinggi, tidak kreatif, pekerja keras, outgoing, gentle, tidak tenang
SOUL : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle, tenang
PENGGEMAR komputer, pemilik alamat e-mail, atau para milis, barangkali sering heran karena tiba-tiba mendapat kiriman tulisan yang entah dari mana asalnya. Kiriman tulisan itu kadang bisa membuat geram, sebal, risih, jijik, namun kadang ada pula yang bisa membuat kita tersenyum sendiri karena tergelitik. Berikut ini salah satu kiriman tulisan menggelitik yang masuk ke e-mail redaksi. Meski para milis sudah membaca tulisan yang aslinya berbahasa Inggris ini , tak ada ruginya kita membagi senyum pada khalayak yang lebih luas lagi.
Dikatakan, menurut sebuah studi, identitas seksual Anda bisa terbaca lewat huruf pertama nama Anda. Jangan percaya kalau uraiannya terasa memojokkan diri Anda, sebab kemungkinan besar huruf pertama nama penulis artikel ini adalah K:
A Anda tak romantis tetapi lebih tertarik pada tindakan. Bersama Anda, apa yang dilihat adalah yang didapat. Anda tidak punya kesabaran untuk bermain mata dan tak mau repot meladeni seseorang yang malu-malu kucing, manis, pura-pura sopan dan amat memikat hati. Anda adalah seseorang di garis depan. Ketika tiba saatnya berhubungan seks, tindakan adalah yang penting bukan isyarat-isyarat tak jelas. Daya tarik fisik pasangan adalah penting untuk Anda. Anda menemukan bahwa perburuan dan tantangan sangat menggairahkan. Dari penampilan luar Anda tidak tampak sebagai orang yang penuh gairah dan seksi. Anda tidak memberi tahu orang banyak tentang gairah dan keseksian Anda. Kebutuhan fisik adalah perhatian utama Anda.
B Anda menyemburkan getaran sensualitas yang malas. Anda menyukai suasana romantis, penuh dengan suasana jamuan makan malam penuh dengan anggur. Anda senang menerima hadiah-hadiah sebagai tanda cinta dari pasangan. Anda ingin dimanja dan tahu bagaimana memanjakan pasangan. Anda sangat pribadi dalam menunjukkan rasa cinta dan khususnya saat bercinta. Anda akan menahan semuanya sampai segala sesuatunya sesuai dengan persetujuan Anda. Anda dapat mengontrol hasrat dan puasa dari seks bila harus demikian. Anda membutuhkan sensasi dan pengalaman baru. Anda ingin bereksperimen.
C Anda adalah pribadi yang sangat sosial oleh karenanya penting untuk punya hubungan pribadi. Anda butuh kedekatan dan kebersamaan. Anda harus dapat bicara dengan pasangan sebelum, selama dan sesudah bercinta. Anda ingin obyek kasih sayang Anda dapat diterima secara sosial dan kelihatan ganteng/cantik. Anda melihat kekasih sebagai teman dan pendamping. Anda adalah orang yang sangat seksi dan sensual, butuh seseorang untuk menghargai dan hampir memuja diri Anda. Ketika ini tidak tercapai, Anda punya kemampuan untuk pergi dalam waktu lama tanpa aktivitas seks. Anda adalah seorang ahli dalam mengontrol keinginan.
D Sekali kepala Anda memberi tahu bahwa Anda butuh seseorang, Anda mulai bergerak dengan penuh semangat untuk mengejarnya. Anda tak menyerah dengan mudah. Anda adalah orang yang sangat ngemong dan peduli bila orang lain punya masalah. Anda adalah orang yang sangat seksi, bergairah, setia dan penuh semangat dalam membina hubungan meski kadang posesif dan pencemburu. Seks bagi Anda adalah hal menyenangkan yang harus dinikmati. Anda terdorong oleh hal eksentrik dan tak biasa, bebas dan terbuka.
E Kebutuhan terbesar Anda adalah bicara. Jika teman kencan Anda bukan pendengar yang baik, hubungan Anda bisa buruk. Pasangan Anda harus menarik secara intelektual. Jika tidak, Anda tak akan tertarik secara seksual padanya. Anda butuh teman untuk seorang kekasih sekaligus pendamping untuk teman tidur. Anda membenci ketidakharmonisan dan gangguan tetapi menikmati perdebatan sesekali ketika tampak membuat hal-hal menjadi rusuh. Anda senang main mata karena tantangan lebih penting dibanding tindakan seksual. Namun sekali Anda memberikan hati, Anda adalah orang yang sangat setia. Ketika Anda tak punya teman tidur yang baik, Anda akan tertidur dengan sebuah buku bagus di sisi Anda. (Terkadang, dalam kenyataan Anda lebih memilih buku yang baik).
F Anda termasuk orang idealis dan romantis serta seorang pemuja lawan-jenis. Anda mencari pasangan hidup yang terbaik. Anda senang main mata tetapi sekali berkomitmen, Anda sangat setia pada pasangan. Anda sensual, seksi dan bergairah secara pribadi. Di muka publik Anda tampak senang pamer, mewah dan gagah. Anda terlahir sebagai orang romatis. Adegan cinta dramatis adalah fantasi favorit Anda di masa silam. Anda adalah kekasih yang amat baik hati.
G Anda orang yang sangat pemilih, mencari kesempurnaan pada diri sendiri dan kekasih. Anda hanya menanggapi kekasih yang secara intelektual sama atau lebih dan orang yang dapat meningkatkan status. Anda orang yang sensual dan tahu bagaimana meraih puncak stimulasi erotis karena Anda mengerjakannya dengan amat cermat. Anda dapat menjadi seseorang yang amat aktif secara seksual ketika menemukan waktu yang tepat. Tugas-tugas dan tanggung jawab mengatasi hal-hal lain. Anda mungkin sulit dekat secara emosi pada seorang kekasih tetapi tidak kesulitan dekat secara seksual.
H Anda mencari pasangan yang dapat menaikkan reputasi dan mendapatkan keterampilan. Anda sangat baik terhadap kekasih sekali waktu menjalani komitmen. Hadiah-hadiah Anda sebenarnya merupakan investasi bagi pasangan. Sebelum menjalani komitmen, Anda cenderung berhemat dan berhati-hati terhadap pengeluaran dan kebiasaan berkencan serta sama hati-hatinya dengan keterlibatan secara seksual. Anda adalah kekasih yang sensual dan sabar.
I Anda memiliki kebutuhan besar untuk dicintai dan dihargai… bahkan keinginan untuk dipuja. Anda menikmati kemewahan, sensualitas dan kenikmatan ragawi. Anda mencari kekasih yang tahu apa yang dikerjakan. Anda tidak tertarik pada seorang amatir kecuali amatir yang membutuhkan seorang tutor. Anda cerewet dan menghabiskan banyak tenaga untuk membuat keinginan terpenuhi. Anda butuh eksperimen dan mencoba mode baru untuk kegiatan seks. Anda mudah bosan sehingga membutuhkan petualangan dan perubahan seksual. Anda lebih sensual daripada seksual tetapi kadang menurun menjadi terlalu bernafsu.
J Anda sangat romantis dan terkait dengan kemewahan cinta. Memiliki pasangan adalah hal yang sangat penting bagi Anda. Anda bebas dalam menyatakan cinta dan ingin mengambil kesempatan, mencoba pengalaman seks dan pasangan baru, membuat semuanya terasa enak. Otak memicu Anda. Anda harus merasa bahwa pasangan mendorong secara intelektual. Bila tidak, Anda akan kesulitan menjaga hubungan dengannya. Anda membutuhkan cinta, disayang, minum anggur dan makan malam untuk tahu bahwa Anda dihargai.
K Tak ada kata lain : Anda benar-benar luar biasa mengagumkan.
L Anda sangat romatis, idealis kadang percaya bahwa mencintai berarti berkorban.
Anda mengakhiri hubungan atau berhenti menarik hati orang yang punya masalah tak biasa. Anda melihat diri sendiri sebagai penyelamat kekasih. Anda tulus, penuh kasih, penuh nafsu dan mimpi. Anda mudah jatuh cinta. Anda berfantasi dan terdorong oleh film dan majalah. Anda tidak mengatakan rahasia hidup kepada orang lain. Tak juga fantasi seksual Anda.
M Emosional dan bersemangat. Ketika terlibat dalam sebuah hubungan, Anda melempar seluruh diri Anda di dalamnya. Tak ada yang bisa menghentikan Anda, tak ada satu palang pun yang menghalangi Anda. Anda habis-habisan dan mengidamkan seseorang yang sama penuh kasih dan bersemangat. Anda percaya pada kebebasan seksual total. Anda ingin mencoba semua. Pasokan energi seksual Anda tak ada matinya. Anda juga senang bertindak seperti ‘ibu’ bagi pasangan.
N Anda payah di tempat tidur.
O Anda sangat tertarik terhadap kegiatan seksual tetapi sangat tertutup dan malu mengakui hasrat ini. Anda dapat mengarahkan banyak dari energi seksual itu untuk menghasilkan uang dan atau mencari kekuasaan. Anda dengan mudah dapat memperpanjang periode lajang Anda. Anda penuh kasih, penuh gairah, pecinta seks menuntut hal yang sama dari pasangan. Seks adalah hal yang serius sehingga Anda meminta keragaman intensitas dan ingin mencoba semua. Kadang gairah Anda berubah menjadi posesif yang harus terus dicek.
P Anda sangat sadar akan norma sosial. Anda tak akan memikirkan melakukan sesuatu yang membahayakan citra atau reputasi. Penampilan itu penting. Oleh karenanya Anda membutuhkan pasangan yang kelihatan tampan/cantik. Anda juga butuh pasangan yang pandai. Anehnya, Anda kadang memandang pasangan sebagai musuh untuk mendorong getaran seks. Anda relatif bebas dari gangguan seksual. Anda mau bereksperimen dan mencoba cara-cara baru. Anda sangat sosial dan sensual. Anda menikmati main mata dan membutuhkan cukup banyak penghargaan dari segi fisik.
Q Anda butuh aktivitas dan dorongan konstan. Anda punya banyak sekali energi fisik. Tidak mudah bagi seorang pasangan untuk tetap bersama dengan Anda, baik secara seksual maupun hal lain. Anda adalah kekasih yang antusias dan cenderung tertarik pada orang dari kelompok etnis lain. Anda butuh roman, jantung hati dan bunga dan banyak perbincangan untuk menaikkan gairah dan berlanjut ke kegiatan seks.
R Anda orang yang sangat logis dan sangat berorientasi pada tindakan. Anda butuh seseorang yang dapat mengikuti langkah dan secara intelektual menyamai, lebih cerdas lebih baik. Anda menjadi bergairah lebih cepat karena dorongan pikiran dibanding badan yang indah. Namun ketertarikan fisik amat penting bagi Anda. Anda harus merasa bangga pada pasangan. Secara pribadi Anda sangat seksi tapi Anda tak meminta, Anda ingin berlaku sebagai guru. Seks itu penting, karenanya Anda dapat menjadi pasangan yang sangat menuntut.
S Anda sangat tertutup, menahan diri dan malu. Anda sangat seksi, sensual dan bergairah tetapi tak membiarkan hal ini. Hanya dalam keintiman pribadi Anda membiarkan alam membuka rahasia Anda. Ketika seks menjadi hal fundamental, Anda adalah seorang ahli. Anda tahu semua trik kecil, dan sanggup bersandiwara atau bermain-main dan membuat kehidupan cinta menjadi sangat serius. Anda punya kesabaran untuk menunggu orang yang tepat.
T Anda sangat sensitif, pribadi dan pasif secara seksual. Anda menyukai pasangan yang mengambil pimpinan. Musik, lampu temaram dan pikiran romantis menaikkan gairah Anda. Anda berfantasi tetapi tidak mudah jatuh cinta. Ketika sedang kasmaran, Anda romantis, idealis, menggelegak dan amat bersemangat. Anda menikmati saat pikiran dan perasaan terdorong, terangsang dan tergoda. Anda adalah orang yang mahir dalam bermain mata. Anda mampu membuat hubungan sesuai dengan mimpi, seringkali yang ada di kepala Anda.
U Anda bersikap antusias dan idealis ketika sedang jatuh cinta. Ketika tidak sedang jatuh cinta, Anda jatuh cinta dengan cinta itu sendiri dan selalu mencari seseorang untuk dipuja. Anda melihat roman sebagai tantangan. Anda adalah seorang penjelajah dan butuh petualangan, kehebohan dan kebebasan. Anda hanya berurusan dengan hubungan yang potensial. Anda merasa nikmat memberi hadiah dan nikmat melihat pasangan terlihat cantik/tampan. Dorongan seks Anda kuat dan bernafsu untuk langsung dikagumi. Anda ingin menempatkan kesenangan pasangan di atas keinginan diri sendiri.
V Anda pribadi individualis dan butuh kebebasan, ruang dan kehebohan. Anda menunggu sampai kenal seseorang dengan baik sebelum berkomitmen. Mengenal seseorang berarti menjiwainya. Anda merasa butuh mengerti isi kepalanya untuk mengerti apa yang membuatnya bergerak. Anda tertarik pada orang bertipe eksentrik. Seringkali ada perbedaan usia antara Anda dan pasangan. Anda menikmati bahaya, gairah dan ketegangan. Adegan gay membuat Anda bergairah meskipun Anda bukan gay sama sekali.
W Anda sangat bangga, tekun dan menolak tak menjawab tantangan ketika mengejar cinta. Ego Anda dipertaruhkan. Anda romantis, idealis dan sering jatuh cinta dengan cinta itu sendiri dan tidak melihat pasangan sebagai dirinya sendiri. Anda merasa benar-benar melemparkan seluruh diri Anda ke dalam hubungan. Tak ada yang terlalu baik untuk pasangan. Anda menikmati percumbuan.
X Anda butuh stimulasi konstan karena mudah bosan. Anda dapat berpacaran dengan lebih dari satu orang dengan mudah. Anda tak dapat mematikan pikiran. Anda terus bicara selagi bercinta. Anda punya hubungan cinta yang hebat, semuanya oleh diri sendiri dan di dalam kepala.
Y Anda seksi, sensual dan sangat mandiri. Bila tak mendapatkannya dengan cara Anda sendiri, Anda menghentikan segala sesuatunya. Anda ingin mengontrol hubungan yang tidak selalu berjalan dengan baik. Anda merespon dorongan fisik, menikmati sentuhan di leher dan menghabiskan berjam-jam hanya untuk menyentuh, merasakan dan mengeksplorasi. Namun jika Anda menghabiskan waktu mencari uang, Anda akan menghentikan kesenangan ragawi ini sementara waktu. Anda meraa perlu membuktikan pada diri sendiri dan pasangan betapa hebatnya Anda sebagai seorang kekasih. Anda ingin umpan balik soal kinerja. Anda teman tidur yang terbuka, mendorong dan romantis.
Z Bagi Anda bisnis harus didahulukan dibanding urusan seks. Jika Anda diganggu urusan karir, bisnis atau urusan uang, Anda akan susah untuk rilek dan mendapat mood untuk bercinta. Anda idealis romantis terhadap tanggung jawab dan merasa harus sangat sensual. Anda tak pernah kehilangan kontrol terhadap emosi. Anda sangat hati-hati sebelum memberikan hati dan tubuh untuk urusan satu ini. Sekali Anda berkomitmen, Anda akan lekat seperti lem.
Senin, 18 Agustus 2008

1. Tanyalah pada diri Anda sendiri apa sebenarnya prioritas yang mesti Anda capai. Manusia merindukan lebih dari sekadar bertahan hidup, keamanan, sensualitas, dan kelebihan-kelebihan material. Manusia juga menginginkan arti dan tujuan, cinta dan rasa memiliki, penilaian diri, kreativitas, dan pedoman dari yang tinggi. Buatlah daftar apa yang kurang dari diri Anda dalam hidup. Kemudian buatlah prioritas.
2. Jangan terlalu serius (menyiksa) diri sendiri. Deepak Chopra mencoba melakukan meditasi dan latihan fisik secara teratur setiap hari. Namun, dia sendiri tidak kompulsif atau neurosis soal makanan yang mesti dia konsumsi. "Aku tidak sampai menyiksa diri sendiri. Santai saja," katanya. Orang Jawa menyebutnya: sakmadya saja, secukupnya saja.
3. Hiduplah dengan keyakinan. Hiduplah di atas angan-angan dan harapan. Harapan adalah pertanda adanya keputusasaan. "Saya hidup melampaui harapan dan keputusasaan," ucap Deepak Chopra.
4. Hiduplah dalam kekinian. Sekarang ini merupakan momen paling nyata yang Anda miliki. Tetaplah fokus pada yang Anda hadapi sekarang di tempat Anda berada saat ini. Lihatlah segala sesuatu dengan penuh perhatian setiap momennya. Terimalah semuanya dengan sepenuh hati, totalitas, sehingga Anda dapat menghargainya, belajar, dan akhirya mempersilakan semuanya pergi dengan sendiri.
MUNGKIN Anda sudah membaca buku tentang kecerdasan emosi dan ingin tahu tentang seberapa tinggi kecerdasan emosi Anda? Kuis berikut ini dapat membantu mengukur tingkat gejolak emosi Anda.
Daniel Goleman, psikolog lulusan Harvard University dan penulis buku Emotional Intelligence pernah mengatakan, bahwa keberhasilan seseorang dalam hidupnya tidaklah terutama disebabkan oleh IQ-nya, tetapi lebih-lebih bagaimana emosionalitasnya dapat dimanajemeni dengan baik. Dengan kata lain, keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan emosinya.
Memang, tidak satu pun alat tes yang bisa dipakai untuk mengukur kecerdasan emosi seseorang secara tepat, tetapi ada banyak situasi dimana gejolak emosi yang Anda rasakan dapat diukur. Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan petunjuk kasar untuk mengukur kecerdasan emosi yang Anda miliki.
Ingin tahu? Jawablah dengan jujur pertanyaan yang ada. Jawaban yang Anda pilih harus merupakan kecenderungan sikap yang muncul spontan dari dalam batin Anda. Jangan berpikir dua kali atau bahkan mencoba menebak-nebak jawaban.
Pertanyaan
1. Anda berada dalam sebuah pesawat dan tiba-tiba goncangan sangat keras terasa di dalam pesawat dan mulai mengacaukan segala sesuatu yang ada dalam pesawat. Apa yang Anda lakukan?
a. Melanjutkan membaca buku/majalah, nonton film dan sedikit tidak peduli pada goncangan yang terjadi.
b. Waspada atas situasi darurat ini, dengan seksama memperhatikan petunjuk pramugari dan membaca buku panduan mengenai keadaan darurat.
c. Antara a dan b.
d. Tidak yakin, saya tidak pernah memperhatikannya.
2. Anda sedang menemani sekelompok anak berumur sekitar 4 tahunan ke sebuah taman. Lalu, salah satu dari mereka (anak gadis) mulai menangis karena anak-anak lain tidak mau bermain dengannya. Apa yang Anda lakukan?
a. Membiarkan anak-anak itu di kejauhan.
b. Bicara pada anak gadis itu dan menolong dia agar yang lainnya mau bermain dengannya.
c. Dengan lembut membujuk anak gadis itu agar tidak menangis.
d. Mencoba mengalihkan perhatian anak gadis itu dengan menunjukkan sesuatu yang lain yang bisa dia pakai untuk bermain.
3. Asumsikan bahwa Anda adalah seorang murid sekolah menengah yang mengharapkan mendapat nilai A dalam suatu kursus, tetapi ternyata Anda hanya mendapat nilai C untuk ujian tengah semester kali ini. Apa yang Anda lakukan?
a. Anda mulai membuat sebuah rancangan kasar untuk memperbaiki nilai dan berniat mengatasi masalah sesuai rencana Anda.
b. Berniat untuk melakukan yang lebih baik di kemudian hari.
c. Mengatakan pada diri sendiri bahwa hal itu bukanlah masalah, lalu Anda mulai berkonsentrasi pada mata palajaran lain dimana Anda mendapat nilai lebih tinggi.
d. Pergi menghadap dosen dan meminta kepadanya agar nilai Anda menjadi baik.
4. Bayangkan bahwa Anda seorang salesman dari sebuah perusahaan asuransi dan mendapat panggilan dari seorang klien yang memiliki prospek bagus buat perusahaan Anda. Namun ada 14 klien lain yang sedang ribut dan menunggu Anda, sehingga Anda menjadi patah semangat. Apa yang Anda lakukan?
a. Meneleponnya hari itu juga dan berharap hari esok akan lebih beruntung.
b. Menilai kualitas diri Anda; melihat kelemahan mana yang menghambat pekerjaan Anda
c. Mencoba sesuatu yang baru untuk panggilan selanjutnya dan tetap berusaha keras.
d. Memikirkan pekerjaan lain.
5. Anda adalah seorang manajer dalam sebuah organisasi dan Anda selalu mencoba untuk menghormati perbedaan ras dan etnik. Sementara itu, Anda mendengar seseorang mengucapkan canda yang menyinggung persoalan ras. Apa yang Anda lakukan?
a. Acuhkan saja, itu ‘kan hanya sekadar canda.
b. Memanggil orang tersebut, memintanya menghadap Anda untuk ditegur
c. Mengatakan langsung bahwa canda seperti itu tidak akan mendapat toleransi dalam organisasi Anda.
d. Meminta orang yang mengatakan canda itu untuk mengikuti pelatihan mengenai perbedaan/pluralitas.
6. Anda mencoba menenangkan teman yang hendak memukul seseorang, karena mobil yang dikendarainya hampir ditabrak dari depan. Apa yang Anda lakukan?
a. Mengatakan padanya agar melupakan saja, lalu dia tidak mempermasalahkan lagi dan tidak ada perjanjian apa pun yang dibuatnya.
b. Mencoba mengalihkan perhatian dengan memutar lagu kesayangannya.
c. Mencoba meredakan emosinya dan membujuk agar memperbaiki hubungan.
d. Mengatakan padanya seandainya yang akan menabrak itu dia, apa yang dirasakannya? Juga ketika melihat pengemudi itu dibawa ke UGD.
7. Anda dan pasangan sedang bertukar argumentasi (bertengkar), sampai suatu ketika kata-kata yang Anda ucapkan tidak enak didengar. Ucapan itu membuat Anda berdua kecewa dan masing-masing menjadi marah. Padahal Anda tidak menghendaki hal itu. Apa yang Anda lakukan?
a. Berhenti selama 20 menit , lalu melanjutkan diskusi.
b. Hentikan argumen Anda, diam, tidak peduli terhadap apa yang disampaikan pasangan Anda.
c. Minta maaf, dan meminta pasangan Anda untuk meminta maaf juga.
d. Berhenti sejenak, berpikir beberapa saat, lalu mencoba menjelaskan pernyataan Anda setepat mungkin.
8. Anda telah ditunjuk menjadi pemimpin sebuah tim kerja. Sebagai orang yang kreatif, Anda mencoba memulai perkerjaan. Apa yang pertama kali Anda lakukan?
a. Membuat agenda dan melakukan diskusi atas berbagai masalah. Anda menggunakan kesempatan ini sebagai sarana membangun kebersamaan.
b. Meminta anak buah Anda mengatur kesempatan agar mereka dapat mengenal satu sama lain.
c. Mumpung masih segar, Anda mulai dengan bertanya pada setiap orang; bagaimana menyelesaikan masalah.
d. Memulai dengan model brainstorming, memberi semangat dan kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan ide seliar apa pun.
9. Anak laki-laki Anda yang berumur 3 tahun sangat pemalu, sensitif, dan sedikit takut dengan tempat dan orang baru sejak dia lahir. Apa yang Anda lakukan?
a. Menerima bahwa dia memang memiliki temperamen pemalu. Anda mencoba melindungi dia dari situasi-situasi yang mungkin bisa mengecewakannya.
b. Membawa dia ke psikiater anak untuk meminta bantuan.
c. Mencoba membuat dia terus menerus mengalami tempat-tempat baru dan bertemu dengan orang-orang, sehingga rasa takutnya hilang.
d. Mencoba mengatur secara baik/memberi kesempatan dia agar dapat belajar bertemu dengan orang-orang dan tempat baru.
10. Sudah sejak kecil Anda ingin belajar musik dan sekarang Anda mendapat kesempatan untuk memulainya, walau sekadar untuk senang-senang saja. Untuk itu, Anda ingin menggunakan waktu sebaik mungkin.
a. Secara teratur setiap hari Anda akan meluangkan waktu untuk belajar.
b. Memilih bagian yang sudah sedikit Anda kuasai dan dapat membuat kemampuan Anda berkembang
c. Melakukan latihan hanya kalau ada mood.
d. Memilih bagian yang sama sekali tidak Anda ketahui dan Anda berusaha keras mempelajarinya.
Penilaian
Berikan nilai pada setiap jawaban yang Anda pilih, sesuai dengan kotak di bawah ini. Jumlahkan.
200 = Nilai Tertinggi
175
150
125
100 = Rata-rata
75
50
25
0 = Anda lebih baik mencobanya lain waktu
a b c d
1 20 20 20 0
2 0 20 0 0
3 20 0 0 0
4 0 0 20 0
5 0 0 20 0
6 0 5 5 20
7 20 0 0 0
8 0 20 0 0
9 0 5 0 20
10 0 20 0 0
AKHIR-akhir ini, kita dikejutkan oleh maraknya berbagai tindak kriminal yang membuat dulu kuduk berdiri. Mulai dari pembunuhan berantai hingga pembunuhan dengan memotong seluruh bagian tubuh atau kerap disebut mutilasi.
Banyaknya kasus kriminal yang dapat dikategorikan sebagai sadis tersebut tentu memunculkan ketakutan, rasa horor bagi banyak orang. Apalagi dalam beberapa kasus, pelakunya yang sering disebut sebagai psikopat, tak tampak sebagai orang yang sadis dari penampilan luarnya.
Tindak kriminal yang dilakukannya pun seringkali tersimpan relatif lama bahkan dari anggota keluarga terdekat seperti misalnya dalam kasus yang terjadi pada Ryan. Artinya, sangat mungkin saat ini masih banyak orang dengan potensi besar melakukan berbagai tindakan yang membahayakan ini. Hanya saja kehadirannya belum bisa dikenali secara jelas. Lalu seperti apakah sosok psikopat tersebut?
Unik
Menurut APA (dalam Port. 2007) dan Lynn (2008), ada beberapa karakter umum dari orang yang mengalami gangguan psikopat yang seringkali disamakan dengan gangguan kepribadian antisosial. Karakter tersebut adalah kurang memiliki empati dan kesadaran diri terkait kehadiran orang lain, kesulitan mengontrol keinginan/impulsif, dan sering berperilaku manipulatif. Mereka ini tidak tahu bagaimana merasa bersalah.
Semua hal yang dilakukan hanya bertujuan untuk memenuhi apa yang diinginkannya, tidak peduli jika hal itu berarti harus melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, berbuat curang, berbohong, bahkan membunuh.
Celakanya, Karakter-karakter tersebut ternyata tidak jelas terlihat dari penampilan luar. Para psikopat umumnya justru memiliki penampilan luar yang menarik dan memiliki tingkat inteligensi yang relatif tinggi. Penampilan menarik dan kemampuan memanipulasi perilaku karena didukung inteligensi yang baik inilah yang membuat para psikopat relatif mudah malang melintang di sekitar kita tanpa kita menyadarinya.
Dalam banyak kasus, masyarakat bahkan dapat saja ”terpikat” dengan penampilan luar para psikopat ini hingga mengabaikan akibat buruk dari tindak kejahatan yang dilakukannya. Bahkan para ahli jiwa pun seringkali mengalami kesulitan untuk mengidentifikasinya (Lynn.2008).
Sigmund Freud juga membicarakan fenomena ini ketika membahas mengenai penyesatan superego (mewakili moral masyarakat) oleh id (mewakili keinginan impulsif). Di sini, tindakan tidak bermoral menjadi sulit diidentifikasi bahkan justru dilegalkan oleh kelihaian individu dalam mencari cara memenuhi keinginan impulsifnya.
Mengapa menjadi Psikopat
Seperti halnya beberapa gangguan psikologis lain, sangat sulit mencari penyebab pasti seseorang menjadi psikopat. Ada banyak faktor yang mendorong munculnya gangguan ini. Beberapa di antaranya adalah:
1. Faktor biologi
Blair, dkk dalam LaBrode (2007) meneliti adanya kemungkinan faktor biologis yang menyebabkan seseorang menjadi psikopat. Faktor biologi yang dimaksud di sini adalah tidak/kurang berfungsinya prefrontal cortex dan Amygdala di bagian otak sehingga menyebabkan individu tidak memiliki beberapa kemampuan antara lain belajar dari lingkungan (pada akhirnya sulit membedakan baik dan buruk) dan melakukan respon takut (sulit mengalami ketakutan ketika melakukan perbuatan yang melanggar norma). Individu semacam ini akan sulit merasakan perasaan bersalah dan juga sulit untuk ikut merasakan kesakitan dari orang yang disakitinya.
2. Faktor lingkungan
Faktor yang paling menentukan adalah ketika individu tumbuh dalam keluarganya. Munculnya beberapa permasalahan dalam keluarga seperti tidak diajarkannya anak untuk memiliki kemampuan sosial (empati, memahami orang lain, dll) perceraian orang tua dan kekerasan pada anak dapat mendorong munculnya pribadi psikopat.
LaBrode (2007) mengungkapkan kasus para pembunuh berantai yang ternyata pada masa kecilnya mengalami kejadian-kejadian tidak menyenangkan dan cenderung traumatis. Para pembunuh berantai ini memiliki sejarah antara lain kekerasan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak dan kehilangan pengasuhan dan kelekatan sehat dengan orang tua terutama ibu.
Kejahatan yang dituduhkan kepada Ryan mungkin pada akhirnya terbongkar dan terlihat jelas. Akan tetapi, saat ini, masih banyak lagi kejahatan yang berlangsung begitu tersembunyi oleh kelihaian pelakunya melakukan manipulasi sehingga sulit dilihat oleh masyarakat banyak namun sebenarnya memberi akibat yang jauh lebih merusak. Meskipun disebabkan oleh banyak faktor, kita dapat meminimalkan kengerian ini dengan belajar dan mengajarkan cinta dan kemampuan sosial lainnya mulai dalam keluarga kita masing-masing.
Minggu, 17 Agustus 2008
TETAPLAH senandungkan lagu Don't Worry Be Happy. Lagu yang tenar di era 1980-an ini ternyata benar adanya. Sebuah penelitian menunjukkan, merasakan kebahagiaan membuat hidup bakal lebih awet dan lama.
"Kebahagiaan tidak menyembuhkan, tetapi melindungi kita dari penyakit," ujar Ruut Veenhoven dari Universitas Erasmus di Rotterdam dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan bulan depan.
Setelah meninjau kembali 3 penelitian yang telah dilakukan di berbagai belahan dunia selama periode hingga 30 tahun, profesor asal Belanda ini mengatakan bahwa efek bahagia pada panjang umur itu sama dengan kalau kita membandingkan antara orang yang merokok dan yang tidak merokok.
Merasa bahagia, katanya, dapat memperpanjang usia 7,5 hingga 10 tahun.
Temuan ini membawa pada sebuah pertanyaan baru yang cukup sulit dijawab, yakni soal penyebab bahagia. Apa yang bisa membuat seseorang bahagia?
Dan terkait dengan pertanyaan ini perlu kita cermati gejala yang menarik di negara-negara maju. Materi begitu diupayakan sedemikian rupa. Namun setelah dicapai, di tempat ini, kelebihan materi atau kelimpahan rezeki ternyata dianggap sebagai sesuatu yang tak lagi memuaskan hidup mereka.
Pertanyaan atas kebahagian muncul, dianalisis, dan menjadi pertanyaan yang serius untuk dicari tahu. Beberapa mengungkapkan jawaban yang kemudian jatuh pada keadaan yang disebut hedonis (mengutamakan kenikmatan materi, fisik).
"Ide bahwa ada situasi yang disebut bahagia dan kita dapat menjelaskan ciri-ciri mengenai rasa dan bagaimana mengukurnya, jelas-jelas merupakan ide subversif," ungkap Bill McKibben dalam bukunya Deep Economy: The Wealth of Communities and the Durable Future, 2007.
Ini akan membuat para pemuja ekonomi berpikir untuk meningkatkan kekayaan. Padahal, bertambahnya materi, kekayaan, hanya menyumbang sedikit bagi munculnya kebahagiaan seseorang. Demikian hasil riset itu.
Namun, kebahagiaan dapat muncul akibat suasana persahabatan yang hangat dan menyenangkan, juga karena faktor-faktor sosial seperti kemerdekaan, demokrasi, pemerintahan yang efektif, dan aturan hukum yang ditegakkan.
Dalam temuan Veenhoven, yang dipublikasikan di Journal of Happiness Studies, sebuah media ilmiah yang didirikan tahun 2000, bukti bahwa rasa bahagia sangat berpengaruh atas kehidupan seseorang ditemukan pada sekelompok biarawati di Amerika Serikat. Mungkin karena mereka didukung oleh komunitas yang saling mendukung, kedekatan antarpribadi dan kesatuan hati dan budi yang terjadi di antara mereka.
Lirik lagu dari pemenang Grammy 1989 Be Happy terinspirasi dari guru terkenal dari India, Meher Baba. Saat ini, di lebih dari 100 negara, dari Butan di Pegunungan Himalaya hingga Amerika Serikat dan Australia, para ahli ekonomi berupaya membuat indikator "kebahagiaan" (satu bentuk indeks kualitas hidup yang baru) ke dalam ukuran pertumbuhan.
Kebahagiaan, menurut para spesialis, yang diterima oleh masyarakat umum diartikan sebagai "penghargaan atas hidup seseorang sebagai manusia utuh".
Dalam tulisan ini, Veenhoven pertama-tama mencermati statistik untuk melihat apakah kegembiraan membawa pengaruh bagi orang yang sakit. Yang ditemui justru kebahagiaan memang membantu mengurangi derita yang dialami pasien kanker. Namun, secara umum kebahagiaan tidak akan memperpanjang hidup mereka.
Di antara warga masyarakat yang sehat, sebaliknya, kebahagiaan terbukti melindungi mereka dari sakit. Ini berarti memperlama hidup mereka.
Orang yang bahagia lebih mudah waspada akan berat badannya, lebih mengerti dan memahami gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul di dalam dirinya, cenderung lebih moderat bila mereka perokok dan peminum, dan secara keseluruhan hidup mereka lebih sehat. Mereka juga lebih aktif, lebih terbuka terhadap dunia, lebih percaya diri, membantu membuat keputusan yang tepat, dan membangun jaringan sosial yang kuat.
"Selama ini kita tahu bahwa rasa bahagia akan membuat fisik kita menjadi sehat, tapi kita tidak tahu persisnya bagaimana. Kesedihan atau rasa kurang bahagia kronis mengaktifkan respons bertempur dalam diri kita. Artinya, kondisi ini bakal mengancam diri sendiri karena jangka lama bakal membuat kita sendiri hipertensi dan respons kekebalan tubuh menurun", tulisnya
Untuk meningkatkan rasa gembira perlu ada riset tambahan atas efek-efek kondisi tempat tinggal, sekolah, atau lingkungan yang mengelilingi hidup kita dalam waktu lama. Apakah semua itu membuat kita bahagia?
Bahkan, penelitian atas kepuasan kerja dan tempat kerja pun memengaruhi kebahagiaan seseorang. Karena itu, pemerintah perlu mengajari atau setidaknya memberikan suasana yang nyaman pada rakyatnya untuk bisa hidup nyaman sehingga semua orang bisa menikmati hidup dan mendapatkan makna yang berarti dalam hidupnya.
"Jika kita merasa tidak sehat, kita akan pergi ke dokter umum," katanya. "Jika kita merasa tidak bahagia, tak ada ahli dalam hal itu. Kita harus mengupayakan sendiri. Petunjuk profesional bagaimana caranya agar bisa hidup bahagia sampai sekarang belum ada," tuturnya. Ini jelas merupakan pertanda nyata kegagalan pasar dan ekonomi. Pada akhirnya, tanpa hal ini pun banyak orang merasa lebih bahagia.
Jumat, 11 Juli 2008
JUMLAH penderita gangguan jiwa di daerah perkotaan terus meningkat seiring dengan makin beratnya tekanan hidup, baik secara ekonomi maupun sosial seiring dengan menaiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka umumnya mengalami gangguan psikologis dan perilaku sehingga menurunkan produktivitas mereka dan menghambat interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.
"BBM itu faktor dominonya kemana-mana. Harga-harga makin naik, sehingga banyak orang depresi," kata Sekretaris Rumah Sakit Jiwa/RSJ Menur Provinsi Jawa Timur dr Hendro Riyanto yang sedang berada di Jakarta, Rabu (9/7).
Di RSJ Menur menurut Kepala Sub Bidang Rekam Medik dan Informasi Bambang Nuji, jumlah pasien rawat inap di RSJ mengalami peningkatan terutama pada bulan Mei 2008 yakni mencapai 200 pasien. Ini adalah angka tertinggi selama satu semester 2008 untuk pasien rawat inap. Januari 2008 sebanyak 182 pasien, Februari 2008 158 pasien, Maret 2008 179 pasien, April 2008 188 pasien, Mei 2008 200 pasien dan Juni 2008 165 pasien.
Sedangkan untuk pasien rawat jalan di bulan Januari 2008 sebanyak 2.151 kunjungan, Februari 2008 1.923 kunjungan, Maret 2008 1.958 kunjungan, April 2008 1.152 kunjungan, Mei 2008 2.121 kunjungan, Juni 2008 2.141 kunjungan.
"Total pasien rawat inap Januari-Juni 2008 sebanyak 1.072, dan pasien rawat jalan Januari-Juni 2008 ada 12.445 kunjungan," kata Bambang Nuji. Hendro Riyanto mengatakan, menaiknya jumlah pasien di RSJ juga akibat penggunaan kartu Asuransi Kesehatan bagi Masyarakat Miskin/Askeskin, sehingga mereka bisa berobat gratis.
"90 persen pasien yang menderita gangguan jiwa ini adalah orang miskin, dan 70 persen di antaranya disebabkan karena masalah ekonomi, seperti menganggur, korban Pemutusan Hubungan Kerja/PHK sehingga keluarganya terlantar dan dia terganggu jiwanya," kata Hendro Riyanto
Selain itu, persoalan yang kini terjadi di Surabaya adalah makin banyaknya gelandangan psikotik yang berkeliaran di kota Surabaya karena tidak diurus keluarga mereka. Mereka ini ditampung di Dinas Sosial. Jumlahnya ada 600 orang. Kalau kondisinya parah, baru mereka dibawa ke RSJ Menur untuk berobat, kata Hendro Riyanto.
Untuk itu, dr Fidiansyah SpKJ, Wakil Direktur Medik Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan Jakarta, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/7), menyatakan pemerintah seharusnya meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan jiwa. Hal ini bisa ditempuh dengan menempatkan kesehatan jiwa sebagai salah satu kesehatan dasar yang harus diberikan di setiap pusat kesehatan masyarakat.
Saat ini, jumlah penderita gangguan jiwa ringan dan sedang sangat banyak di kalangan masyarakat. Diperkirakan, 20-30 persen dari total populasi penduduk di perkotaan mengalami gangguan jiwa ringan dan berat. Selain itu, sekitar satu persen dari total jumlah penduduk mengalami gangguan jiwa berat sehingga harus mendapat pengobatan di rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan jiwa lain.
Sayangnya, sampai saat ini jumlah penderita gangguan jiwa yang telah mendapat pengobatan masih sangat terbatas. Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa, kami mengadakan mobil keliling pelayanan kesehatan jiwa yang mengunjungi puskesmas-puskesmas di Jakarta. Selain mendeteksi warga yang mengalami gangguan jiwa, mobil keliling ini juga untuk mempermudah pasien yang sudah selesai dirawat di rumah sakit jiwa untuk kontrol secara teratur, ujarnya.
Penderita gangguan jiwa harus kontrol secara teratur untuk mengatasi gangguan neurotransmiter di dalam tubuhnya. Jika tidak berobat secara teratur dengan dosis yang sangat kecil, maka penderita bisa mengalami kekambuhan. Penderita gangguan jiwa itu seperti penyakit lain yang membutuhkan pengobatan dalam jangka panjang. "Kondisi kesehatan jiwanya harus terus dikontrol agar bisa beraktivitas sehari-hari secara normal," kata Fidiansyah.
Penyebab gangguan kejiwaan itu multifaktor, bukan hanya karena tekanan ekonomi, ujarnya menambahkan. Jika penderita gangguan jiwa ringan dan berat tidak segera ditangani, maka gejalanya akan bertambah berat dan bisa mengakibatkan munculnya perilaku anarkhis dalam menghadapi persoalan pribadi dan sosial. Hal ini bisa dilihat dalam sejumlah kerusuhan yang dilakukan sekelompok masyarakat.
Rabu, 02 Juli 2008
LEPAS dari lingkungan rumah untuk pertama kalinya, misalnya saat anak pertama kali menjalani pendidikan di taman kanak-kanak, merupakan tugas yang tidak mudah, baik bagi anak maupun orang tua.
Salah satu permasalahan yang biasa muncul adalah rasa cemas anak untuk berpisah dari orang tua atau pengasuhnya. Para psikolog menyebutnya dengan separation anxiety disorder, yaitu ketakutan dan tegangan yang berlebihan pada anak ketika diminta berpisah dari figur lekat utama.
Tegangan ini dapat muncul dalam bentuk kekhawatiran terhadap keamanan orang yang berpisah darinya, menolak pergi ke sekolah, gangguan tidur, dan keluhan-keluhan sakit fisik. Barlow & Beck (dalam Weems & Carrion, 2003) menjelaskan bahwa kecemasan pada anak umumnya terjadi karena peran proses belajar, pemikiran, dan aspek fisiologis dari gangguan kecemasan.
Ketika permasalahan seperti ini terjadi pada anak Anda, maka jangan paksakan anak untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya karena dapat menambah pengalaman negatif anak yang berdampak pada munculnya seri permasalahan selanjutnya. Selain perlu mengetahui penyebab utamanya, Anda juga perlu segera melakukan sesuatu sebelum permasalahan berikutnya muncul.
Salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mencapai dua tujuan tersebut adalah mengajaknya bermain. Axline (1947) mengatakan bahwa bermain merupakan media alami bagi ekspresi diri anak. Permainan yang Anda lakukan bersama anak ini dapat menjadi sebuah terapi, yang disebut terapi bermain (Schaefer, 2003).
Dengan terapi bermain, anak memiliki kesempatan untuk ‘memainkan’ perasaan dan permasalahannya, anak merasa menjadi orang yang paling penting, mengatur situasi dan dirinya, tidak ada kritikan dan aturan, dan dapat diterima secara penuh (Axline, 1947). Situasi seperti ini sangat kondusif untuk anak yang sedang mengalami kecemasan, sehingga rasa amannya terpenuhi.
Dalam tulisan ini akan diperkenalkan salah satu jenis terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan, yakni terapi bermain, khususnya dengan pendekatan kognitif perilakuan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam tahap terapi bermain dengan pendekatan ini antara lain:
1. Membangun rasa aman.
Ketika anak mengalami kecemasan karena harus berelasi dengan dunia baru, hal yang dibutuhkan anak adalah rasa aman, maka ciptakan rasa aman pada diri anak dengan menungguinya di sekolah untuk beberapa saat.
2. Merubah pemikiran yang salah.
Anak yang mengalami kecemasan berpisah biasanya telah mengembangkan pemikiran yang salah tentang dunia barunya, misalnya dengan menganggap teman-teman barunya nakal, gurunya galak, pelajarannya sulit, atau hal-hal negatif lainnya. Pemikiran anak ini perlu segera diubah dengan cara memperlihatkan fakta yang sebaliknya.
3. Ajak anak bermain bersama.
Permainan yang digunakan tergantung pada pilihan anak. Yakinkan bahwa anak menjadi aktor utama dalam permainan tersebut dan beri kesempatan untuk banyak bermain peran. Melalui peran sebagai aktor utama ini, anak telah mengekspresikan secara bebas apa yang sedang dialaminya. Manfaatkan ekspresi anak ini untuk menggali apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama kecemasan anak.
"Terhitung sejak Januari hingga Juni 2008, sudah sebanyak 452 perkara yang masuk ke kami, yang jumlahnya terbagi sisa perkara tahun lalu sebanyak 82 perkara dan 370 yang masih dalam proses," kata Abang Muhammad Hasbi, di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan, menurut data pihaknya angka gugatan perceraian yang ditanganinya setiap tahun mengalami peningkatan. "Entah apa penyebabnya, apakah karena semakin banyak orang yang tidak memahami norma-norma perkawinan atau karena kesadaran masyarakat untuk menggugat di pengadilan semakin tinggi," katanya.
Kebanyakan, alasan gugatan perceraian karena kebutuhan ekonomi yang tidak dapat dipenuhi oleh kaum laki-laki sejak awal perkawinan, sehingga memicu pihak perempuan untuk mengajukan gugatan perceraian, di samping ada alasan lain.
Ia menambahkan, saat ini sebanyak 311 perkara gugatan perceraian, dan 59 perkara dalam tahap permohonan. Secara keseluruhan perkara yang sudah diputus sampai tanggal 24 Juni 2008 sebanyak 354 perkara.
"Sementara perkara yang belum diputus sebanyak 98 perkara, terdiri dari 84 perkara dalam tahap gugatan, dan 14 perkara tahap permohonan. Di tingkat banding lima kasus, satu perkara putus," ujarnya.
Dari data Pengadilan Agama Pontianak ada sembilan perkara yang masuk dalam tahap kasasi atau banding. Sementara enam perkara kasasi diajukan ke Pengadilan Negeri Agama, dan sudah satu perkara yang diputus.
Ia juga mengeluhkan, masih banyaknya akta cerai yang tidak diambil, baik oleh pemohon maupun termohon, sehingga saat ini menumpuk di Pengadilan Agama," katanya.
Berdasarkan data Pengadilan Agama Bantul kasus perceraian tahun 2007 mencapai 699 kasus, padahal tahun 2006 baru 577 kasus. Tahun 2008 ini sampai dengan bulan Mei sudah ada 336 kasus.
Tren kasus perceraian di Bantul terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebulan rata-rata ada 60 kasus yang kami tangani. Sebagian besar karena faktor perselisihan. Perselisihan dipicu karena pihak laki-laki menelantarkan atau tidak memberikan nafkah kepada istrinya. "Kondisi ini memaksa pihak istri mengajukan gugatan cerai," kata Humas Pengadilan Agama Bantul, Jalaluddin, di kantornya, Rabu (25/6).
Menurut Jalaluddin, penelantaran adalah dampak dari kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarga. Pihak suami tidak sanggup memberikan nafkah karena sulit mencari pekerjaan atau upah yang diterimanya tidak mencukupi. "Selain ekonomi motif lain adalah hadirnya orang ketiga yang membuat hubungan keduanya tidak harmonis. Sebagian besar yang bercerai berusia antara 30-40 tahun," katanya.
Beberapa kurun waktu terakhir, kasus perceraian selalu didominasi cerai gugat. Hal ini membuktikan bahwa perempuan tidak lagi takut dan merasa tabu menggugat cerai suaminya. Kalau dulu istri masih takut dan selalu dinilai negatif, tetapi sekarang pemahaman masyarakat sudah lain. "Hal tersebut adalah dampak semakin terbukanya informasi," katanya.
Jalaluddin menambahkan, untuk menekan angka perceraian, KUA harus lebih sering memberikan nasehat pra-perkawinan. Nasehat itu sangat dibutuhkan agar pasangan matang dan mantap memutuskan pernikahannya. "Kematangan ini menjadi bekal untuk kelangsungan perkawinannya," ujarnya.
Sebelum diputuskan cerai, kedua pasangan diberi solusi perdamaian terlebih dahulu. Namun, langkah ini biasanya jarang membuahkan hasil. Mereka tetap kukuh dengan pendirian masing-masing. "Nasihat kami untuk berdamai pun dengan mudahnya diabaikan," kata Muhamad Udiyono, Panitera Muda Hukum pengadilan Agama Bantul.
Selasa, 01 Juli 2008
MIMPI sering menemani tidur kita, datang tanpa diundang dan sering pergi tanpa berbekas. Di antara Anda ada yang pernah bermimpi sama berulang kali. Apakah ini normal, atau menandakan sesuatu yang berbahaya? Mengapa mimpi ini kembali lagi dan lagi?
Inilah penjelasan psikolog Leila Ch Budiman dalam rubrik Konsultasi Psikologi untuk menjawab pertanyaan Ted, Fi dan Pop.
Diajak kawin - Bapak Ted di Bali
(Juga buat Pop yang memimpikan ibunya sebagai monster yang menyeramkan bermata satu dan mengejar-ngejar dirinya setelah ibunya mencaci maki calon pilihannya)yang memimpikan ibunya sebagai monster yang menyeramkan bermata satu dan mengejar-ngejar dirinya setelah ibunya mencaci maki calon pilihannya)
Bu Lei, tahun lalu saya (Ted, 60) bermimpi diajak kawin kakak ipar saya yang telah meninggal dunia. Dalam mimpi itu ajakannya saya tolak meskipun istri saya menyetujui. Mimpi ini berulang lagi sebulan kemudian, dengan modus yang sama sampai empat kali. Dua kali dengan kakak ipar yang sudah meninggal, sekali dengan teman wanita sekampung, lainnya dengan teman wanita yang di luar negeri. Impian yang terakhir baru-baru ini dan seluruh ajakan kawin saya tolak. Di antara keempat wanita itu hanya satu yang pernah punya hubungan khusus dengan saya. Itu pun sebatas ciuman, tidak lebih dari itu, juga terjadi sudah lebih dari 30 tahun lalu.
Setelah mimpi, badan saya lemas dan mimpi itu sangat sulit saya lupakan sampai mengganggu konsentrasi kerja saya sampai dua minggu lamanya. Saya juga mengalami perubahan dalam pergaulan dengan wanita. Saya lebih tertarik kepada mereka, terutama di kampus dan puas kalau dapat mengajaknya ngobrol atau makan kudapan bersama. Jika beberapa hari tidak saya lakukan ini, saya gelisah tidak menentu.
Sementara itu ada keinginan kuat mengajak istri saya ke masa lalu, saat kami baru menikah. Ingin sekali kembali ke masa ketika kami hidup berdua, hubungan intim. Istri saya siap dan penuh pengertian, tetapi sering dapat kendala dari lingkungan dan keluarga.
Apakah mimpi-mimpi itu tidak berbahaya? Apakah ketertarikan saya kepada teman wanita dan keinginan saya kembali ke kehidupan awal pernikahan saya dengan istri saya adalah gejala psikis yang wajar?
Dua bulan mimpi yang sama – Fi di Jabar
AssWrWb Bu Leila, saya (30) ibu rumah tangga yang bahagia dengan dua putra yang baik dan sehat. Suami mencintai saya, sangat jujur dan penuh pengertian. Suami adalah segalanya bagi saya. Saya sangat mensyukuri dan menikmati sekali keadaan ini.
Akhir-akhir ini ada hal yang sangat mengganggu pikiran saya. Dalam dua bulan terakhir ini saya terus-terusan bermimpi teman SMA. Padahal saya tidak pernah lagi berhubungan setelah memutuskan tidak berharap lagi padanya. Ini dua tahun sebelum saya mengenal dan menikah dengan suami saya.
Memang dulu saya pernah jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Dia hanya penjual tempe yang kurus, kalem, tetapi pintar. Melihatnya memakai sepeda kumbang yang butut adalah pemandangan terindah yang saya rasakan saat itu. Mati-matian saya menyembunyikan perasaan saya dan saya terbakar karena cemburu kalau dia memerhatikan cewek lain. Hanya ketika akan berpisah, dia sedikit memerhatikan saya dan tidak pernah menyatakan cinta kepada saya.
Sekarang sudah tujuh tahun saya menikah dengan suami yang selalu berusaha memanjakan saya, tanpa ujung-pangkal tiba-tiba mimpi itu datang terus. Bu, bagaimana caranya agar mimpi-mimpi itu hilang dan tidak mengganggu lagi?
Bapak Ted, Fi, dan Pop yang lagi gandrung bermimpi,
Benar, mimpi sering menemani tidur kita. Dia datang tanpa diundang dan seringkali pergi tanpa berbekas, hanya beberapa saja yang kita ingat. Mimpi senantiasa menemani tidur orang, sejak dia bayi sampai matinya. Ini gejala wajar, sewajar napas kita. Jadi, tidak dapat dihilangkan Fi. Bahkan psikiater Dr Mehta mengatakan mimpi itu berguna untuk membersihkan diri dari ”disturb feelings” (perasaan mengganggu) yang tidak mau kita akui.
Sigmund Freud sejak lama melihat pentingnya mimpi untuk mengerti masalah seseorang sebab mimpi adalah ”The royal road to the unconscious” (jalan ”tol” ke alam bawah sadar ) dalam bukunya yang terkenal The Interpretations of Dreams. Dari mimpi-mimpi inilah dapat dianalisis berbagai keinginan, ketakutan, perasaan yang tersembunyi.
Ada pula ahli yang mengatakan isi mimpi tidak begitu penting sebab itu hanyalah gejala fisiologis otak dalam usaha mengistirahatkan berbagai gugus neuronnya saja. Itu pula sebabnya isi impian seringkali tidak jelas, cukup kacau, dan tidak masuk akal.
Jika ada kerusakan dalam otak yang menyebabkan orang itu tidak bisa melihat atau tidak dapat mendengar, impiannya mengenai penglihatan dan pendengaran juga terganggu, bahkan dapat pula hilang (G William Domhoff, The scientific study of dreams, Washington, 2002). Jadi selama impian kita masih seru dan banyak ragamnya tandanya berbagai fungsi itu pun masih oke.
Bapak Ted, yang mulai menginjak masa sepuh, tetapi berulang kali mimpi diajak kawin beberapa wanita, mungkin tanpa sadar Anda ingin mengecap kembali suasana romantis. Dari keinginan yang samar-samar diajak kawin yang telah meninggal) jadi tambah nyata (yang terakhir si dia pernah dicium). Impian itu pun menguatkan kepercayaan diri untuk mendekati perempuan. Syukurlah jika Bapak Ted lebih getol mendekati istrinya daripada pergi ke orang lain. Apakah keinginan ini wajar? Ya, wajar, asalkan dengan perempuan lain ”kudapan” bersama tidak jadi kelonan bersama!
Jeng Pop yang memimpikan bundanya menjadi monster yang menyeramkan adalah refleksi perasaannya sendiri terhadap ibunya yang melabrak kekasihnya. Jika sikap ibunya lebih lembut dan rasional mungkin impian Jeng Pop tidak seram lagi alias minus sang monster.
Dinda Fi, meski cinta SMA itu sudah tutup buku, ia tetap masih tercatat dalam bawah sadarmu yang sewaktu-waktu bisa tersembul keluar dalam mimpi. Betapapun gangguan mimpi, lebih ringan daripada gangguan sebenarnya? Sering kali yang tidak kita dapatkan terasa lebih menarik dari yang didapat. Jika Anda menikah dengan ”pacar” SMA itu, mungkin tiap malam Anda akan memimpikan suamimu yang sekarang!
Berbahayakah mimpi? Tidak, selama posisinya tetap jadi mimpi, jangan di-upgrade dan diyakini sebagai ”ramalan jelek” dan ”nasib jelek”.
Senin, 30 Juni 2008
Jangan percaya bila ada pasangan yang mengaku tak pernah konflik. Karena yang namanya perkawinan, akan senantiasa diintai oleh konflik, dari konflik kecil hingga besar. Soalnya, suami-istri itu merupakan dua pribadi yang berbeda. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai keinginan dan sikap yang berbeda. Misi, tujuan, dan visi perkawinan mereka juga berbeda. "Nah, perbedaan-perbedaan ini merupakan unsur yang bisa menimbulkan konflik," ujar Ieda Poernomo Sigit Sidi.
Tak masalah apakah pasangan tersebut sudah berpacaran dalam waktu lama sekalipun, "konflik tetap saja akan muncul," lanjut Ieda. Karena begitu memasuki perkawinan, kedua pribadi yang berbeda ini akan dipertemukan. "Nah, pada waktu bertemu itulah bisa saja aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan konflik," tambah psikolog wanita, anak, dan keluarga ini. Maklumlah, setelah menikah orang biasanya baru tahu semuanya, termasuk segala hal yang jelek dari pasangannya. Makanya, nggak aneh lagi kalau kemudian timbul konflik.
Jenis Konflik
Perlu diketahui, segala hal bisa menjadi pemicu timbulnya konflik dalam perkawinan. Soal selera, misalnya. Suami tak suka sayur lodeh tapi malah sayur itu yang sering dimasak oleh si istri lantaran ia suka. Terang dong si suami kesal, "Sudah tahu aku enggak suka sayur lodeh, tapi kok masih kamu suguhkan juga?"
Begitu juga soal pengaturan waktu pada suami-istri, baik waktu di dalam maupun di luar rumah. Misalnya, "Saya sudah pulang, tapi kok kamu belum pulang. Berapa kali dalam seminggu kamu meninggalkan rumah di akhir pekan?" Belum lagi soal pengasuhan anak yang berbeda, "Apalagi jika masing-masing merasa dirinya benar, paling tahu, paling bisa menjanjikan kesuksesan buat anak," kata Ieda.
Demikian pula dalam hal berhubungan seks, mulai soal tempat tidurnya sampai ke cara-cara berhubungan. Bahkan, bentuk komunikasi di antara suami-istri pun bisa menimbulkan konflik. "Kita berkomunikasinya dengan cara bagaimana? Apakah mengatakan semua apa yang kita simpan atau hanya diam saja, memendam semua di dalam hati? Hal ini bisa menimbulkan konflik karena satu sama lain tidak cocok."
Bagaimana tanggapan si pasangan terhadap perbedaan-perbedaan tersebut juga bisa menimbulkan konflik. Misalnya, dia "telan" saja apa yang ada dengan pikiran, "Memang sudah nasib saya begini." Atau, malah dia cari makanan di luar, misalnya, dan makanan di rumah enggak "disenggol" sama sekali. "Nah, itu, kan, konlik lagi!" tukas Ieda.
Yang pasti, semakin luas perbedaan di antara suami-istri akan semakin memungkinkan munculnya konflik-konflik besar, sehingga usaha suami-istri untuk mempertemukan persepsi, visi dan misi dalam membina rumah tangga menjadi lebih besar lagi. Itulah mengapa Ieda kerap menganjurkan untuk mencari pasangan se-level agar tak terlalu jauh "jurang" perbedaannya, sehingga konflik yang muncul pun tak terlalu tajam.
Namun begitu, bukan berarti kita salah pilih pasangan bila kemudian konflik datang bertubi-tubi. Karena dengan siapapun kita menikah, toh, tak menjamin perkawinan kita bakal terbebas dari konflik. Iya, kan! Yang sering terjadi adalah, kita salah duga atau salah niat, begitu kata Ieda. Misalnya, "Biarin, deh, nanti kalau sudah kawin ia juga akan sadar dengan sendirinya." Padahal, tidak demikian. Karena, terangnya, "karakter seseorang sudah terbentuk hingga ia dewasa dan menikah." Selain itu, "Setiap orang mempunyai hak untuk menjadi dirinya sendiri."
Mengelola Konflik
Lantas, bagaimana, dong? "Ya, suami-istri harus berusaha mempertemukan karakter yang berbeda itu," tukas Ieda. Dalam bahasa lain, kita harus bisa mengelola konflik yang ada dengan baik. "Suami-istri harus melihat konflik sebagai suatu titik yang menunjukkan adanya perbedaan, dan oleh karena itu ada yang harus dipertemukan, disepakati, serta dipahami bersama-sama. Dengan demikian, konflik tersebut ibarat tumpukan batu bata yang ditata untuk menjadi sebuah bangunan kokoh," tuturnya.
Jadi, tandas Ieda, suami-istri, khususnya pasangan muda, tak perlu takut dengan adanya konflik yang muncul dalam rumah tangga. "Justru dengan adanya konflik akan membuat suami-istri menjadi berkembang dan maju. Mereka akan menjadi semakin matang." Karena konflik adalah fundamen untuk membentuk rumah tangga. Dengan demikian, suami-istri akan mampu bertahan terhadap goncangan lain yang lebih besar.
Nah, agar kita bisa mengelola konflik dengan baik, maka kita harus membicarakan perbedaan yang ada dengan pasangan. "Tapi sebelum membicarakannya kita harus lihat situasi dan kondisinya dulu, apakah memang bisa dibicarakan pada saat itu ataukah perlu waktu dan tempat khusus untuk membicarakannya?" Ieda mengingatkan. Soalnya, kita, kan sedang berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda. Sementara dalam situasi konflik kita biasanya tengah dilanda emosi. Nah, biasanya kalau orang lagi emosi, apa saja bisa keluar sehingga persoalan bisa merembet-rembet ke mana-mana. Kalau sudah begitu, bukannya menyelesaikan masalah malah mempertajam masalah. Iya, kan!
Untuk itu, saran Ieda, sebaiknya yang berkepala dingin harus membantu yang sedang panas. "Namanya pasangan, maka keseimbangan harus tetap dijaga." Misalnya, "Tadi aku telepon kamu ke kantor, kok, kamu enggak ada. Ke mana, sih?" Bila reaksinya malah meledak, tanggapilah dengan kepala dingin, "Aku cuma tanya, kok. Ya, sudah kalau kamu enggak suka menjawabnya." Nanti, setelah keduanya tenang dan mesra, bicarakan kembali masalah tersebut, "Tadi aku cuma tanya, tapi, kok, kamu marah. Jadi bagaimana sebaiknya agar kamu enggak marah?" Dengan begitu, masing-masing jadi belajar untuk saling memahami.
Tapi jangan mentang-mentang harus memperhatikan situasi dan kondisi, lantas konflik tersebut disimpan dalam waktu lama. Karena kalau terlalu lama, pasangan Anda akan heran dan lupa pada masalah tersebut, "Kok, baru sekarang dibuka?" "Cukuplah sehari atau dua hari hingga seminggu ditundanya," kata Ieda. Sambil Anda mencari waktu penyelesaian kala pasangan Anda sedang dalam situasi emosi yang enak, tak menunggu sesuatu atau mengerjakan sesuatu.
Memang, diakui Ieda, pasangan muda cenderung lebih mudah meledak. "Saya kira karena faktor emosi. Karena kalau pemahaman, sampai berapa puluh tahun pun setiap pasangan harus belajar terus dalam memahami pasangannya. Jangan lupa, manusia itu dinamis, berkembang terus, sehingga sikap pasangan Anda 5 tahun lagi belum tentu sama dengan yang sekarang." Karena itulah yang diperlukan adalah kemampuan pengendalian emosi.
Harap dipahami, lanjut Ieda, keluarga kita mungkin bisa memahami dan tak protes dengan ekspresi kemarahan kita. Entah itu dengan cara meledak-ledak atau bungkam 1000 bahasa dan mengunci diri di kamar. Tapi ketika kita memasuki perkawinan, pasangan kita belum tentu terbiasa dan mengerti bahwa kita itu kalau marah seperti itu, dan dia pun belum tentu bisa menerima. "Jadi, kita harus menyadari dulu, apakah kebiasaan kita marah tersebut merugikan diri kita dan orang lain atau tidak. Dengan adanya kesadaran tersebut, maka bisa ada perubahan. Kalau tidak, ya, jangan harap akan ada perubahan."
Bila kita tetap ngotot, misalnya, "Ya, terserah. Pokoknya beginilah cara aku marah. Sejak dulu juga aku memang begini. Siapa suruh kamu mau jadi pasanganku!", menurut Ieda, sebaiknya tak usah kawin saja. "Yang namanya perkawinan itu membutuhkan penyesuaian. Masing-masing pihak harus berusaha untuk saling menyesuaikan. Jangan cuma maunya membawa caranya sendiri," tuturnya.
Tentunya pihak yang lain harus memberi kesempatan kepada pasangannya untuk berubah. Jangan malah menuntut agar pasangannya berubah dalam sekejap, karena tak ada orang yang bisa berubah dalam satu waktu. "Jadi, bicarakanlah berdua dan buatlah kesepakatan bersama." Misalnya, "Oke, kalau aku mulai ngomong keras atau teriak-teriak, kamu ingatkan." Si pasangan pun, "Oke, jadi kalau aku kasih isyarat telunjuk di bibir berarti kamu harus mulai memelankan omongan kamu, ya. Dan kamu tidak boleh marah karenanya." Nah, hasilnya akan enak bukan?
Cari Pihak Ketiga
Bila konflik dapat diselesaikan dengan baik, lanjut Ieda, hubungan suami-istri akan bertambah dekat. "Timbul wawasan baru pada salah satu pihak bahwa pasangannya, 'Oh, begitu, toh, kamu itu.' Ia jadi lebih mengenal pasangannya sehingga membuang prasangka-prasangka yang ada." Tapi kalau tak terselesaikan, apalagi kedua-duanya ngotot dengan maunya sendiri, maka akan merusak perkawinan.
Selain itu, masing-masing pihak juga harus introspeksi diri agar konflik tak terus-menerus terjadi pada kasus yang sama. Dari sini bisa diketahui, apakah selagi konflik terjadi, kita memberikan kontribusi untuk mendekatkan atau malah merusak. Kalau kontribusinya merusak, ya, nggak heran jika konfliknya mengenai yang itu-itu lagi.
Jadi, tandas Ieda, bila ada konflik, "Anda harus lihat, mengapa konflik itu bisa terjadi? Pahami latar belakangnya, kemudian tarik ke depan, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik itu? Anda mau ngotot terus atau diselesaikan."
Bila ternyata konflik tersebut tak bisa diselesaikan berdua, saran Ieda, carilah pihak ketiga untuk mendapatkan masukan. "Lebih baik konselor perkawinan. Selain profesional, ia juga tak ada ikatan emosional apa-apa." Lagipula, dengan menghubungi konselor perkawinan, disamping dapat membantu menyelesaikan konflik, juga dapat membantu untuk mengembangkan kemampuan kita dalam me-manage konflik.
Seperti dipaparkan Molly Crockett, psikolog dari Universitas Cambridge dalam Journal Science, serotonin yang juga dikenal sebagai neurotransmitter (penghantar signal saraf) dan menjadi target obat-obatan antidepresan, diyakini dapat membuat respon seseorang menjadi agresif bila kadarnya dalam otak terbatas atau berkurang.
Peran penting serotonin dalam mengendalikan impulse memang masih kontroversial, namun Crockett dan timnya mengklaim bahw riset mereka merupakan yang pertama membuktikan adanya hubugan kausalitas yang sebenarnya.
"Oleh sebab kami dapat memanipulasi secara langsung kadar serotonin serta mengobservssi dampaknya terhadap perilaku, kami dapat menyimpulkan adanya hubungan sebab akibat antara serotonin dan respon agresif," ungkap Crockett.
Riset yang digagas Crocket. juga telah membantu mengungkap misteri mengapa seseorang menjadi sangat murka atau agersif ketika lapar. Dalam kondisi perut kosong, terang peneliti, produksi asam amino esensial menurun. Padahal, asam amino yang berasal dari makanan inilah yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan serotonin.
Selama riset, Crockett beserta timnya menggunakan pengetahuan mereka untuk memanipulasi kadar serotonin pada 20 orang sehat yang menjadi obyek penelitian. Partisipan diminta untuk melakukan permainan situasi guna menguji respon mereka terhadap adil atau tidaknya dalam penawaran uang.
Dari pantauan terlihat bahwa partisipan yang memiliki kadar serotonin rendah cenderung ingin menyisihkan atau mengalahkan yang lain, bahkan saat tersudut sekalipun. Hal itu ditunjukkan sebagai cara untuk menghukum seseorang yang membuat penawaran.
"Itu adalah respon yang dikendalikan amarah," ungkap Crockett.
Hasil temuan ini menurut Crockett setidaknya dapat membantu para dokter dalam mengobati pasien penderita depresi dan gangguan kecemasan. Para dokter dapat mengajarkan pasien bagaimana mengatur emosi saat membuat keputusan, khususnya dalam situasi sosial.
Minggu, 29 Juni 2008
Orang dengan kepribadian histrionik perilakunya ditandai sikap selalu berupaya menarik perhatian lingkungan sebanyak-banyaknya demi kepuasan dan kenyamanan diri dengan berbagai cara. Cara yang dirasa efektif adalah mengeluhkan gangguan kesehatan.
Umumnya pribadi histrionik adalah orang yang cerdas dan verbalisasinya canggih sehingga mudah memanipulasi lingkungan. Lingkungan akan yakin pada penyakit yang dia derita dan akan memberi pelayanan, perhatian, dan kasih yang dia inginkan.
Mengapa dia menggunakan penyakit? Karena lingkungan budaya kita memungkinkan orang berlindung di balik penyakit demi kasih sayang, perhatian, dan pelayanan. Orang sakit mendapat tempat paling istimewa, dia bisa melepas tanggung jawab tanpa malu, dia juga bisa mendapat buah-buahan, makanan berlimpah, dan lepas sejenak dari tuntutan hukum, seperti banyak kejadian sakit mendadak pada tahanan kelas kakap di negeri tercinta ini.
Kasus
Saya sering tiba-tiba diserang rasa lemah, tidak berdaya, keluar keringat dingin, jantung berdebar keras, yang biasanya diikuti napas tersengal.
Serangan itu akan diikuti rasa cemas, bahkan saya terkadang takut mati, Bu. Bila sudah dipijit, digosok minyak angin, baru enak dan setelah berbaring beberapa jam pelan-pelan pulih kembali.
Serangan seperti ini bermula suatu hari beberapa bulan lalu saat saya terserang diare. Saya mengunjungi beberapa dokter, tetapi dokter tidak menemukan penyebabnya. Pemeriksaan laboratorium klinis, tekanan darah, sampai MRI saya lalui, semua hasilnya baik, tetapi penyakit saya tidak kunjung sembuh.
Akhirnya, saya dirujuk ke psikiater dan diberi beberapa obat penenang. Memang obat itu membuat tidur lebih nyenyak dan ketika bangun merasa sehat sebentar, tetapi tanpa diduga saya masih sering terserang penyakit itu.
Saat ini saya tidak lagi bekerja karena perusahaan yang saya dirikan sudah dipegang anak saya. Saya berkonsultasi kepada Ibu karena ingin tahu apa yang terjadi dalam diri saya. Demikian Ny K (53) dengan nada lantang dan jelas, serta kondisi fisik tampak kokoh, bugar, bahkan dapat dikatakan gemuk.
Tn K (54) menambahkan: Istri saya sebenarnya pribadi yang kokoh, pekerja keras, dan punya antisipasi masa depan yang sangat bagus. Dia merintis beberapa usaha demi masa depan anak-anak kami dan semua diawali dengan kerja keras, mandiri dan ambisi tinggi. Dia berhasil walaupun sering membuat anak-anaknya yang harus menjalankan usahanya terseret-seret ritme kerja ibunya. Saya akui beberapa tahun lalu saya agak tergelincir dan pernah sekadar ”main mata” dengan seorang gadis. Alhamdulillah belum sampai mendalam, istri saya tahu. Memang terjadi keributan, tetapi saya berjanji tidak akan melakukan lagi. Karena hanya keledai yang akan mengulang kesalahan, ya Bu. Saya duga peristiwa inilah yang mengawali keluhan penyakit beruntun yang istri saya sampaikan. Padahal, hasil pemeriksaan fisiknya begitu prima.
Dinamika pikologis
Ny K adalah orang yang cerdas dan memiliki ambisi prestasi tinggi, tetapi kecenderungan memaksakan kehendaknya sangat ekstrem. Artinya, bila Ny K memiliki keinginan, ia akan berupaya semaksimal mungkin agar tercapai, apa pun caranya.
Selain itu, kebutuhan akan perhatian dan sikap posesif terhadap apa pun yang dia miliki, seperti terhadap suami, juga sangat tinggi. Contohnya, setelah peristiwa ”main mata”, bila suami mendapat tugas ke luar kota, maka dengan upaya keras dia selalu berhasil mendapat tiket untuk akhirnya dapat mendampingi suami bertugas di luar kota.
Hal lain yang kemudian tercermati suami, bila karena waktu mendesak dan gagal memperoleh tiket, Ny K akan serta-merta terserang penyakit itu sehingga terkesan sangat menderita dan tidak berdaya, memohon agar suami tidak jadi berangkat ke luar kota karena Ny K takut mati saat suami tak di rumah. Dengan alasan serangan penyakit istri tersebut, Tn K meminta izin kepada atasan tidak jadi ke luar kota.
Analisis
Ny K berkepribadian histrionik. Aspek psikis dan fisik individu terkait erat dan saling mengisi satu sama lain. Artinya, bila sesuatu terjadi pada aspek psikis, maka aspek fisik pun terpengaruh dan sebaliknya. Kekhawatiran ditinggal suami merupakan stimulasi yang sangat berpengaruh terhadap kerja fungsi psikofisiologis sehingga kelenjar keringat aktif dan terjadi mobilisasi kerja saraf jantung. Serentak Ny K terserang keluhan di atas, yaitu berkeringat dingin, debaran jantung meningkat, napas tersengal, dan tidak berdaya.
Gangguan fungsi psikofisiologis tersebut merupakan efek gangguan fungsi psikis oleh keinginan kuat selalu bisa menyertai suami ke mana pun pergi dan keinginan kuat menghambat kepergian suami dengan memunculkan gejala fisik tersebut.
Ny K memiliki kepribadian histrionik dengan kecenderungan memanipulasi lingkungan agar memperoleh pemuasan kebutuhan akan perhatian berlebih dari lingkungan. Dengan kecerdasan tinggi, Ny K berhasil menampilkan perilaku teatrikal (permainan sandiwara). Sakit tanpa dasar gangguan organik jelas itu bisa saja tidak disadari Ny K, tetapi sangat menguntungkan karena bisa memaksa suami membatalkan perjalanan dinas dan mendampingi dia. Apalagi dengan alasan tambahan buatan, yaitu takut mati.
Konseling
* Menyadarkan dinamika psikologis yang menjadi penyebab dasar penyakit Ny K.
* Memfasilitasi pemanfaatan potensi positif Ny K, seperti kecerdasannya dan kegigihan dalam meraih prestasi kerja.
* Meningkatkan keyakinan diri dan kepercayaan akan kesetiaan suami.
* Menyadarkan bahwa lari pada penyakit bukanlah solusi pemecahan masalah yang matang dan mantap, apalagi bila seringnya suami menghindar dari dinas ke luar kota akan berpengaruh terhadap karier suami.
Blog Archive
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4477)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (65)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
-
Konsep Dasar Diagnosa Keperawatan Aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses kepera...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates