• home

ASUHAN KEPERAWATAN

  • HOME
  • DOWNLOAD ASUHAN KEPERAWATAN
  • Cara Mendapatkan Password

Senin, 17 November 2008

DIET DIABETE MELLITUS

di 21.40
DIET PADA PENYAKIT
DIABETES MELITUS

PENGERTIAN
Diet adalah pola konsumsi makanan yang berkembang menurut kebutuhan fisiologis, faktor – faktor budaya dan religius, ketersediaan, biaya/harga dan kesenangan pribadi. Ada banyak macam diet terapeutik yang diterapkan untuk penanganan penyakit. Diantaranya Diabetes Mellitus, diet rendah lemak, diet tinggi protein, serta diet rendah garam.

TUJUAN DIET
1.Memberikan makanan sesuai kebutuhan.
2.Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal.
3.Mempertahankan berat badan menjadi normal.
4.Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat menyebabkan pingsan.
5.Mengurangi/mencegah komplikasi.


Bahan Makanan yang dianjurkan
> Sumber protein : ikan, telur, ayam tanpa kulit, tempe, tahu.
> Sayuran : sayur kangkung, ketimun, tomat, terong.
> Buah : apel, jeruk, papaya, jambu air.

Bahan makanan yang dibatasi
> Semua sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, roti gandum, jagung, kentang, mie, ketan.
> Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh : Sardinese, sosis, kornet.
> Sayuran : bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang.
> Buah : nanas, mangga, sirsak, pisang.

Bahan makanan yang dihindarkan
> Gula pasir, gula merah, gula batu, madu.
> Makanan/minuman yang manis : kue manis, dodol, sirup, selai, coklat, permen, susu kental manis, soft drink.
> Bumbu yang manis : saus tiram, kecap manis.
> Buah yang manis dan diawetkan : durian, nangka, tape.
> Minuman yang mengandung alcohol.
Read More

CARA MENGATASI EJAKULASI DINI DENGAN SENAM KEGEL

di 04.53 Label: Kesehatan



Disebut senam Kegel karena diperkenalkan pertama kali oleh seorang ginekolog bernama dr. Kegel pada 1948.
Sebenarnya tujuan pertama kali senam Kegel adalah untuk memperbaiki ketidakmampuan menahan kencing pada
wanita setelah melahirkan dengan cara melatih otot pubococygeus. Ternyata senam Kegel ini tidak hanya
mengatasi ketidakmampuan menahan kencing, tetapi juga meningkatkan kepuasan seksual.Dimana letak otot
pubococygeus? Anda bisa menemukan saat kencing. Cobalah untuk menahan aliran kencing dan teruskan kembali.
Otot untuk menghentikan dan meneruskan kembali aliran kencing itulah otot yang akan dilatih.



Cara melakukan senam Kegel>>> Kontraksikan otot pubococygeus (sama seperti yang Anda lakukan saat menahan kencing)
selama 6-8 detik. Kemudian rileks selama 6 detik. Ulangi lagi sampai 8-12 kali. Sehari disarankan untuk melakukannya 3 kali.
Hasilnya akan tampak pada 3-4 minggu. Dengan catatan: senam tersebut dilakukan secara teratur.




Senam Kegel yang dilakukan secara teratur akan membuat otot-otot vagina kencang,
sehingga cengkreman vagina pada penis saat bersenggama bertambah kuat.
Dampaknya lebih kepekaan rangsang vagina. Senam ini juga bisa dilakukan oleh pria dengan manfaat yang sangat besar.
Dengan senam Kegel, pria dapat meningkatkan kemampuan mengontrol dan mengatasi ejakulasi dini,
ereksi lebih lama dan kepuasan seksual saat orgasme pun bisa dialami. Senam Kegel sangat sederhana dan mudah dilakukan.
Anda bisa melakukan kapan dan di mana saja. Saat di kantor, antri di bank, nonton TV atau bertelepon.
Bahkan Anda pun bisa memulainya sekarang juga.



Senam kegel juga dapat dilakukan setelah melahirkan karena senam kegel
merupakan salah satu gerakan senam untuk senam setelah melahirkan atau senam nifas. Untuk hasil terbaik,
senam kegel perlu dilakukan secara konstan setiap hari. Hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari.
Kebanyakan orang akan merasakan perubahan setelah 3 atau 4 minggu dengan berlatih beberapa menit setiap hari.
Baik wanita maupun pria akan merasakan perubahan menakjubkan dengan kenikmatan saat senggama dan orgasme lebih intensif.




Selain senam Kegel sangat dianjurkan untuk melatih otot lengan, bahu, lutut, paha, dan bagian tubuh lainnya.
Untuk itu dapat dilakukan olahraga seperti jogging, renang, atau gerakan-gerakan dengan hentakan rendah (low impact).
Selamat mencoba,semoga anda berhasil.




Dari Berbagai Sumber


Read More

Minggu, 16 November 2008

TIPS MENCARI CINTA SEJATI

di 07.28 Label: Tentang Cinta


Berfikir tentang pasangan ideal yang ingin kamu kenali akan membantu kamu mengenali dia,
ketika kamu akhirnya bertemu dengan orang yang tepat.



Kamu tidak mampu mencintai seseorang atau apa saja kalau kamu tidak menghormati mereka.
Orang pertama yang patut kamu hormati ialah dirimu sendiri. Untuk mulai menghormati diri sendiri,
kita patut bertanya pada diri sendiri apa yang aku hormati dalam diriku? Untuk mendapat perasaan hormat dari orang lain,
bahkan dari orang yang kamu tidak suka, kita patut bertanya pada diri sendiri, apa yang aku hormati dalam diri mereka?



Jika kamu mau menerima cinta, kamu harus mampu memberikannya terlebih dahulu. Makin banyak cinta kamu beri,
makin banyak yang akan kamu terima. Mencintai sama artinya dengan memberi cinta tulus pada dirimu sendiri.
Belajarlah untuk melakukan berbagai macam kebaikan. Formula rahasia untuk meciptakan hubungan yang ceria,penuh cinta,
dan abadi adalah dengan selalu berfikir, Apa yang dapat aku beri? dan bukan Apa yang akan aku dapat?


Untuk mencari cinta sejati,kamu mesti mencari sahabat sejati terlebih dahulu.
Cinta bukan berarti mata kalian saling berpandangan, tapi lebih berarti bersama-sama melihat ke satu tujuan.
Untuk mencintai seseorang seutuhnya, kamu harus mencintai kepribadiannya, bukan fisiknya.
Persahabatan adalah tanah dimana benih cinta dapat tumbuh. Jika kamu ingin membawa cinta ke suatu hubungan,
kamu harus menciptakan persahabatan terlebih dahulu.



Sentuhan adalah salah satu ekspresi cinta yang paling kuat,menghancurkan dinding pemisah dan menyatukan suatu hubungan.
Sentuhan membuat kita lebih dapat merasakan getaran cinta yang sebenarnya.
Tetapi agama Islam melarang kita bersentuh-sentuhan tatkala bercinta, kekuatan ini difokuskan kepada suami isteri.
























































Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):


Read More

Sabtu, 15 November 2008

Infeksi Saluran Kemih Pada wanita, kenapa lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, penyebab, tips pencegahan serta pegnobatannya

di 21.04 Label: Kesehatan Wanita
Apa penyebab infeksi saluran kemih?. Kebanyakan infeksi pada saluran kemih/kencing atau perkemihan disebabkan oleh bakteri. Ada bagian organ dari sistem perkemihan atau traktus urinarius anda dapat menjadi terinfeksi. Bagian saluran perkemihan atau urinarius anda yang dapat terinfeksi antara lain: ginjal, ureter, kandung kemih/kencing/bladder dan uretra. Bagian yang paling sering terinfeksi yaitu pada kandung kemih dan uretra.

Bagaimana anda dapat mengetahui jika anda terkena infeksi saluran kemih?
Berikut ini adalah daftar tanda-tanda kemuingkinan dari infeksi saluran kemih. Mual-mual, nyeri punggung belakang, dan demam mungkin merupakan tanda-tanda dari infeksi pada ginjal. Segera periksakan dan hubungi dokter jika anda mempunyai tanda dan gejala tersebut.

Tanda-tanda kemungkinan infeksi saluran kemih:
  • Adanya sensasi seperti terbakar saat buang air kecil
  • Merasa seperti ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  • Merasa ingin buang air kecil tapi tidak bisa keluar.
  • Air seni yang keluar hanya sedikit.
  • Air seni keruh, berbau atau berdarah.
Kenapa wanita lebih sering mengalami infeksi saluran kemih daripada pria?
Wanita cenderung lebih sering terinfeksi saluran kemih daripada pria karena bakteri dapat menjangkau kandung kemih dengan lebih mudah pada wanita ketimbang pada pria. Panjang urethra pada wanita lebih pendek dari pada urethra pada pria, sehingga bakteri yang akan menyerang mempunyai jarak yang lebih pendek dan dekat untuk berjalan kesana.

Urethra pada wanita letaknya juga berdekatan dengan rektum. Sehingga bakteri-bakteri dan microorganisme lainnya dapat dengan mudah berjalan dan menjangkau uretra dan menyebabkan infeksi.

Hubungan seksual mungkin juga menjadi salah satu sebab infeksi saluran kemih pada wanita dikarenakan bakteri dan microorganisme dapat terdorong masuk ke uretra. Pemakaian suatu alat diafragma (alat kontrasepsi pencegah kehamilan) dapat berperan penting timbulnya infeksi karena diafragma mendorong urethra secara berlawanan dan membuat uretra lebih sulit untuk mengosongkan kandung kemih dengan sempurna. Sehingga urine atau air seni yang masih terisisa didalam kandung kemih lebih mungkin menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya bakteri dan microorganisme lainnya dan menyebabkan infeksi.

Bagaimana infeksi saluran kemih dapat terobati?
Jika dokter berpikir bahwa anda terkena infeksi saluran kemih, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan sampel urine atau air seni anda untuk pemeriksaan bakteri yang terkandung pada urine. Kemudian dokter akan memberikan resep antibiotik untuk anda jika dalam pemeriksaan anda positif terdiagnosa infeksi saluran kemih. Biasanya, gejala-gejala infeksi akan menghilang dalam 1-2 hari setelah anda memulai pengobatan dengan antibiotik. Pastikan anda meminum semua obat yang diberikan dokter, bahkan jika kondisi anda sudah membaik.

Dokter mungkin juga akan menyarankan suatu obat untuk mengurangi rasa sakit pada saluran perkemihan yagn terinfeksi dan membuat anda merasa lebih baik, sementara itu antibiotik yang anda minum bekerja. Mungkin ada salah satu obat yang anda minum berdampak urine menjadi berwarna kuning terang. Jadi jangan terkejut saat anda buang air kecil.

Apa yang dapat anda lakukan jika anda sering mengalami infeksi saluran kencing?
Jika anda sering mengalami infeksi saluran kencing, anda dapat mencoba saran dan anjuran dibawah ini. Konsultasikan dengan dokter tentang apa saja perubahan-perubahan yang dapat anda lakukan dan membantu anda.

Dokter mungkin juga akan memberikan kepada anda obat-obatan dalam dosis rendah untuk beberapa bulan atau jangka lama untuk mencegah infeksi kambuh kembali.

Jika hubungan seks adalah yang menjadi sebab timbulnya infeksi saluran kemih, dokter mungkin akan merekomendasikan dan menyarankan kepada anda untuk mengkonsumsi dalam dosis tunggal dan dosis rendah antibiotik setelah berhubungan seksual untuk mencegah infeksi saluran kemih.

Berikut ini Tips-tips pencegahan infeksi saluran kemih:
  • Minumlah cukup banyak air untuk membersihkan bakteri. Meminum juz berry/cranberry bisa juga membantu mencegah infeksi saluran kemih. Akan tetapi, jika anda sedang mengkonsumsi warfarin (coumadin-koagulansia), periksakan dulu ke dokter sebelum minum juz cranberry untuk pencegahan infeksi saluran kemih. Dokter mugkin akan menyesuaikan dosis warfarin yang anda konsumsi atau diperlukan pemeriksaan darah untuk mengatur dosis yang boleh anda konsumsi.
  • Jangan menahan jika anda ingin buang air kecil. Buang air kecil jika memang anda ingin dan perlu.
  • Bersihkan daerah terkait setelah buang air besar dari depan ke belakang.
  • Buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual untuk membantu membersihkan bakteri keluar.
  • Gunakan cukup lubrikasi (pelicin/pelumas) untuk melumasi vagina selama hubungan seks. Cobalah gunakan lubrikasi dengan sedikit pelumas seperti K-Y jelly sebelum berhubungan jika vagina tidak terlalu kering.
  • Jika anda sering mengalami infeksi saluran kemih, anda mungkin perlu menghindari pemakaian diafgrama sebagai metode kontrasepsi. Tanyakan kepada dokter tentang pilihan metode lainnya dalam kontrasepsi.
Seberapa seriuskah infeksi saluran kemih?
Infeksi saluran kemih dapat menjadi sangat menyakitkan. Tetapi, obat-obatan dapat membantu agar tidak menjadi ancaman serius bagi kesehatan anda.

Organ ginjal anda dapat juga terinfeksi, yang dapat menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Infeksi pada ginjal biasanya memerlukan pengobatan antibiotik dalam jangka panjang dan terkadang perlu pengobatan dengan perawatan di rumah sakit.
Read More

PESERTA TOURING TASIKMALAYA-PANGANDARAN SINGGAH DI GREEN CANYON

di 19.09 Label: Kabar Pangandaran

Setelah melewati beberapa tempat wisata di Pangandaran, siang tadi (Sabtu, 15 Okt 2008), para peserta Touring Tasikmalaya - Pangandaran
singgah di tempat wisata Green Canyon Cijulang. Ratusan peserta yang semuanya mengendarai Tiger itu
tampak memadati area terminal Green Canyon. Para petugas kepolisianpun disibukan dengan mengatur lalu lintas disekitar area tersebut. Setelah beberapa jam beristirahat, mereka kembali diberangkatkan ke tempat puncak acara, yakni di Pantai Pangandaran. Rencana malam ini, puncak acara tersebut akan dimeriahkan oleh group band Gigi.




















































Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):


Read More

Keperawatan Maternitas

di 15.17 Label: ASUHAN KEPERAWATAN
keperawatan maternitas keperawatan maternitas keperawatan maternitas


ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASA
POST PARTUM / NIFAS

Pengertian
•Nifas / puerperium: periode waktu / masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil.
•Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil.
•Waktu sekitar 6 minggu
•Involusi: proses perubahan organ repro.
•Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis normal.
Periode nifas, dibagi 3:
•Immediate puerperium
Segera setelah persalinan sampai 24 jam setelah persalinan.
•Early puerperium
1 hari – 7 hari setelah melahirkan.
•Later puerperium
Waktu 1 minggu – 6 minggu setelah melahirkan.

Perubahan / adaptasi masa nifas
• Involusi uterus dan pengeluaran lochea.
• Perubahan fisik
• Lactasi
• Perubahan sistem tubuh
• Perubahan psikologis

Perubahan fisik dan fisiologis

• Uterus
• Lochea
• Serviks
• Vulva dan vagina
• Perineum
• Kembalinya ovulasi dan menstruasi
• Dinding perut dan peritonium
• Laktasi
• Sistem gastrointestinal
• Traktus urinarius
• Sistem kardiovaskuler
• Tanda vital
• Darah
• Berat badan
• Menggigil
• Post partum
• Diaphoresis
• Afterpains
Involusi disebabkan oleh:
• Iskemia : Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus-menerus → kompresi pembuluh darah dan anemia setempat.
• Otolisis : Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri.
• Atrofi : Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen jumlah besar → atrofi karena penghentian estrogen.
Bekas luka plasenta → sembuh dalam 6 minggu
Perlambatan – disebut sub involusio – gejala :
• Lochea menetap / merah segar
• Penurunan fundus uteri lambat
• Tonus uteri lembek
• Tidak ada perasaan mules.
Segera setelah persalinan – perlu pengawasan
• Jam I : tiap 15 menit
• Jam II : tiap 30 menit
• Jam III – IV : 2x
• Selanjutnya : tiap 8 jam

Pengeluaran Lokia (Lochea)
Lochea : sekret yang berasal dari kavum uteru dan vagina dalam masa nifas
Jenis :
• Lochea rubra / lochea kruenta :
o Keluar pada hari 1-3
o Warna merah, hitam
o T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c, lanugo dan mekonium.
• Lochea sanguinolenta :
o Keluar hari 3-7
o Darah bercampur lendir
• Lochea serosa :
o Keluar hari 7-14
o Warna kekuningan
• Loceha alba :
o Keluar setelah hari 14
o Warna putih
Bau lokia agak amis → bau busuk : infeksi
Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)

Perubahan Fisik
Serviks : menutup
• Segera setelah lahir – tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.
• 2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari
• 1 minggu : masuk 1 jari
• Setelah 1 minggu : serviks menutup.
Vulva dan vagina :
Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum hamil dan rugae vagina mulai muncul, labia lebih menonjol.
Himen – ruptur → karunkulae mirtiformis
Perineum :
Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju saat persalinan. Setelah 5 hari tonus mulai kembali tetapi tidak sekencang sebelum hamil.
Kembalinya ovulasi dan menstruasi :
• Pada ibu yan menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke 6-8 pp.
• Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi menstruasi anovulatory 1 x atau lebih (80% ibu menyusui) → terjadi infertilitas.
Dinding perut dan peritonium
Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen – ligamen rotundum – sehingga kadang-kadang menyebabkan uterus jatuh kebelakang → perlu latihan untuk mengembalikan tonus, dapat dilakukan setelah hari II PP.
Payudara – lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi. Payudara → lebih besar, lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan dimulainya lactasi.
Perubahan-perubahan payudara → lactasi : → hamil
• Proliferasi jaringan – untuk kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma, lemak.
• Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna kuning (colostrum)
• Hipervaskularisasi – terdapat pada permukaan dan bagian dalam mamma.

Perubahan Sistem Tubuh
Sistem Gastrointestinal :
• Pada awal klien merasa lapar
• Kadang diperlukan waktu 3-4 hari – faat usus N
• Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari → karena kemampuan asupan makanan menurunkan gerakan tubuh berkurang, pengosongan usus sebelum melahirkan (lavemen), rasa sakit di daerah perineum.
Traktus Urinarius :
Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena spasme sfinkter dan edema pada VU karena kompresi antara kepala janin dan os pubis selama persalinan
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP → pengaruh hormon estrogen menurunkan diuresis
Sistem Kardiovaskuler :
• Volume darah kembali ke keadaan tidak hamil
• Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari ke-5.
• Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam 2-3 minggu.

Perubahan Lain
Tanda Vital :
Suhu :
• Suhu ♀ inpartu tidak lebih 37,2ºC
• PP tidak naik ± 0,5ºC dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0ºC → infeksi (>).
• Normal setelah 12 jam PP
Nadi :
• Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa nifas umumnya nadi lebih dari suhu
• Kadang terjadi hipertensi post partum → hilang setelah 2 bulan.


Berat badan
• Segera setelah melahirkan BB turun 5-6 kg karena pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban.
• Masa nifas dini BB menurun ± 2,5 kg, karena puerpera diuresis.
• 6-8 mg PP BB akan normal
Afterpains (mules setelah persalinan)
• terjadi selama 2-3 hari PP
• karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat menyusui.
• Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri.

Perubahan Psikologis
• Karena adanya perubahan hormonal, terkurasnya cadangan fisik untuk hamil dan melahirkan, keadaan kurang tidur, lingkungan yang asing, kecemasan akan bayi, suami atau anak yang lain.
• Setelah bayi lahir → masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.
Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :
• Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu – ayah – anak → “psikis honeymoon” masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
• Bonding and Attachment (ikatan kasih)
Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu – ayah – anak dan tetap dalam ikatan kasih.
Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih.
• Phase pada masa nifas
Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilaku ♀ ketika beradaptasi dengan perannya:
o Phase “Taking In”
o Phase “Taking Hold”
o Phase “Letting Go”

o Phase “Taking In”
 Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya – minta diperhatikan – pasif dan ketergantungan, tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan. Menginginkan informasi tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.
 Berlangsung 1-2 hari
 Bufas perlu istirahat, makan, minum adekuat.
o Phase “Taking Hold”
 Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulai duduk, jalan, belajar tentang perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.
 Berlangsung ± 10 hari.
o Phase “Letting Go”
 Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran dan tanggung jawab baru, terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga.

Masalah kesehatan jika yang sering dialami pada ibu PP
• Murung pasca melahirkan (post partum blues)
o Sering dimanifestasikan pada hari ketiga atau ke 4, memuncak pada hari ke 5 – 14 PP.
o Gejala meliputi : episode menangis, merasa sangat lelah, insomnia, mudah tersinggung, sulit konsentrasi.
• Depresi pasca melahirkan (post partum depression)
o 25% dialami ibu PP
o Gejala dini pada 3 bulan pertama PP sampai bayi berusia 1 tahun.
o Etiologi : belum pasti, penelitian : faktor biologis perubahan hormonal, faktor psikolgis, faktor sosial seperti tidak mendapat dukungan suami, hubungan perkawinan tidak harmonis.
• Psikosa pasca melahirkan (post partum psychosis)
o Jarang terjadi pada ibu dengan abortus, tubuh bayi dalam kandungan / lahir.
o Gejala terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa: delusi, halusinasi dan perilaku yang tidak wajar.
o Penyebab mungkin berhubungan: perubahan tingkat hormonal, stress psikologis dan fisik, sifat pendukung tidak memadai
Read More

Jumat, 14 November 2008

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

di 22.57 Label: ASUHAN KEPERAWATAN

Pendahuluan
Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawat daruratan psikiatri. Meskipun suicide adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif pada depresi, penyalahgunaan NAPZA , skizofrenia, gangguan kepribadian( paranoid, borderline, antisocial), suicide tidak bisa disamakan dengan penyakit mental. Ada 4 hal yang krusial yang perlu diperhatikan oleh perawat selaku tim kesehatan diantaranya adalah : pertama, suicide merupakan perilaku yang bisa mematikan dalam seting rawat inap di rumah sakit jiwa, Kedua, factor – factor yang berhubungan dengan staf antara lain : kurang adekuatnya pengkajian pasien yang dilakukan oleh perawat, komunikasi staf yang lemah, kurangnya orientasi dan training dan tidak adekuatnya informasi tentang pasien. Ketiga, pengkajian suicide seharusnya dilakukan secara kontinyu selama di rawat di rumah sakit baik saat masuk, pulang maupun setiap perubahan pengobatan atau treatmen lainnya. Keempat, hubungan saling percaya antara perawat dan pasien serta kesadaran diri perawat terhadap cues perilaku pasien yang mendukung terjadinya resiko bunuh diri adalah hal yang penting dalam menurunkan angka suicide di rumah sakit. Oleh karena itu suicide pada pasien rawat inap merupakan masalah yang perlu penanganan yang cepat dan akurat. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai factor resiko terjadinya bunuh diri, instrument pengkajian dan managemen keperawatannya dengan pendekatan proses keperawatanya.
Apa penghalang dan penghambat dalam perawatan klien resiko bunuh diri?
Beberapa hambatan dalam melakukan managemen klien dengan bunuh diri adalah pasien yang dirawat dalam waktu yang cukup singkat sehingga membuat klien kurang mampu mengungkapkan perasaannya tentang bunuh diri. Kurang detailnya tentang pengkajian resiko bunuh diri pada saat masuk dan banyak perawat kurang melakukan skrening akan resiko bunuh diri. Disamping itu 2 dari 3 orang yang melakukan suicide adalah diketahui oleh perawat dalam beberapa bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa tenaga kesehatan kurang memberikan intervensi yang adekuat. Lebih lanjut banyak perawat mungkin takut untuk menanyakan tentang masalah bunuh diri pada pasien atau bahkan tidak mengetahui bagaimana untuk menanyakan jika pasien memiliki pikiran untuk melakukan suicide.
Pengertian bunuh diri
Rentang respon perlindungan diri ( self –protective) adalah :

Adatif<...........................................................................>Maladaptif

Self enhancement Growth promoting Indirect self- Self injury Suicide
risk taking destruktive behaviour
Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh stress
Perilaku bunuh diri berkembang dalam rentang d
iantaranya :
  • Suicidal ideation, Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa melakukan aksi/ tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekan. Walaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati

  • Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri,

  • Suicidal threat, Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yan dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya .

  • Suicidal gesture, Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri. Tindakan yang dilakukan pada fase ini pada umumnya tidak mematikan, misalnya meminum beberapa pil atau menyayat pembuluh darah pada lengannya. Hal ini terjadi karena individu memahami ambivalen antara mati dan hidup dan tidak berencana untuk mati. Individu ini masih memiliki kemauan untuk hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. Tahap ini sering di namakan “Crying for help” sebab individu ini sedang berjuang dengan stress yang tidak mampu di selesaikan.

  • Suicidal attempt, Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan . walaupun demikian banyak individu masih mengalami ambivalen akan kehidupannya.

  • Suicide. Tindakan yang bermaksud membunuh diri sendiri . hal ini telah didahului oleh beberapa percobaan bunuh diri sebelumnya. 30% orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Suicide ini yakini merupakan hasil dari individu yang tidak punya pilihan untuk mengatasi kesedihan yang mendalam.

Penyebab Bunuh diri
  1. Faktor genetic dan teori biologi

Factor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada keturunannya. Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya resiko buuh diri.
  1. Teori sosiologi

Emile Durkheim membagi suicide dalam 3 kategori yaitu : Egoistik (orang yang tidak terintegrasi pada kelompok social) , atruistik (Melakukan suicide untuk kebaikan masyarakat) dan anomic ( suicide karena kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi dengan stressor).
  1. Teori psikologi

Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah yang diarahkan pada diri sendiri.
  1. Penyebab lain

Ø Adanya harapan untuk reuni dan fantasy.
Ø Merupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan
Ø Tangisan untuk minta bantuan
Ø Sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan yang lebih baik
Pengkajian resiko bunuh diri
Sebagai perawat perlu mempertimbangkan pasien memiliki resiko apabila menunjukkan perilaku sebagai berikut :
Ø Menyatakan pikiran, harapan dan perencanaan tentang bunuh diri
Ø Memiliki riwayat satu kali atau lebih melakukan percobaan bunuh diri.
Ø .Memilki keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri.
Ø Mengalami depresi, cemas dan perasaan putus asa.
Ø Memiliki ganguan jiwa kronik atau riwayat penyakit mental
Ø Mengalami penyalahunaan NAPZA terutama alcohol
Ø Menderita penyakit fisik yang prognosisnya kurang baik
Ø Menunjukkan impulsivitas dan agressif
Ø Sedang mengalami kehilangan yang cukup significant atau kehilangan yang bertubi-tubi dan secara bersamaan
Ø Mempunyai akses terkait metode untuk melakukan bunuh diri misal pistol, obat, racun.
Ø Merasa ambivalen tentang pengobatan dan tidak kooperatif dengan pengobatan
Ø Merasa kesepian dan kurangnya dukungan sosial.
Banyak instrument yang bisa dipakai untuk menentukan resiko klien melakukan bunuh diri diantaranya dengan SAD PERSONS












NO
SAD PERSONS
Keterangan
1
Sex (jenis kelamin)
Laki laki lebih komit melakukan suicide 3 kali lebih tinggi dibanding wanita, meskipun wanita lebih sering 3 kali dibanding laki laki melakukan percobaan bunuh diri
2
Age ( umur)
Kelompok resiko tinggi : umur 19 tahun atau lebih muda, 45 tahun atau lebih tua dan khususnya umur 65 tahun lebih.
3
Depression
35 – 79% oran yang melakukan bunuh diri mengalami sindrome depresi.
4
Previous attempts (Percobaan sebelumnya)
65- 70% orang yang melakukan bunuh diri sudah pernah melakukan percobaan sebelumnya
5
ETOH ( alkohol)
65 % orang yang suicide adalah orang menyalahnugunakan alkohol
6
Rational thinking Loss ( Kehilangan berpikir rasional)
Orang skizofrenia dan dementia lebih sering melakukan bunuh diri disbanding general populasi
7
Sosial support lacking ( Kurang dukungan social)
Orang yang melakukan bunuh diri biasanya kurannya dukungan dari teman dan saudara, pekerjaan yang bermakna serta dukungan spiritual keagaamaan
8
Organized plan ( perencanaan yang teroranisasi)
Adanya perencanaan yang spesifik terhadap bunuh diri merupakan resiko tinggi
9
No spouse ( Tidak memiliki pasangan)
Orang duda, janda, single adalah lebih rentang disbanding menikah
10
Sickness
Orang berpenyakit kronik dan terminal beresiko tinggi melakukan bunuh diri.
Dalam melakukan pengkajian klien resiko bunuh diri, perawat perlu memahami petunjuk dalam melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data yang akurat. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara adalah :
  1. Tentukan tujuan secara jelas.

Dalam melakukan wawancara, perawat tidak melakukan diskusi secara acak, namun demikian perawat perlu melakukannya wawancara yang fokus pada investigasi depresi dan pikiran yang berhubungan dengan bunuh diri.
  1. Perhatikan signal / tanda yang tidak disampaikan namun mampu diobservasi dari komunikasi non verbal.

Hal ini perawat tetap memperhatikan indikasi terhadap kecemasan dan distress yang berat serta topic dan ekspresi dari diri klien yang di hindari atau diabaikan.
  1. Kenali diri sendiri.

Monitor dan kenali reaksi diri dalam merespon klien, karena hal ini akan mempengaruhi penilaian profesional.
  1. Jangan terlalu tergesa – gesa dalam melakukan wawancara. Hal ini perlu membangun hubungan terapeutik yang saling percaya antara perawat dank lien.

  2. Jangan membuat asumsi

Jangan membuat asumsi tentang pengalaman masa lalu individu mempengaruhi emosional klien.
  1. Jangan menghakimi, karena apabila membiarkan penilaian pribadi akan membuat kabur penilaian profesional.

Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian :
  1. Riwayat masa lalu :

Ø Riwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri
Ø Riwayat keluarga terhadap bunuh diri
Ø Riwayat gangguan mood, penyalahgunaan NAPZA dan skizofrenia
Ø Riwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik.
Ø Klien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian boderline, paranoid, antisosial
Ø Klien yang sedang mengalami kehilangan dan proses berduka
  1. Symptom yang menyertainya

a. Apakah klien mengalami :
Ø Ide bunuh diri
Ø Ancaman bunh diri
Ø Percobaan bunuh diri
Ø Sindrome mencederai diri sendiri yang disengaja
b. Derajat yang tinggi terhadap keputusasaan, ketidakberdayaan dan anhedonia dimana hal ini merupakan faktor krusial terkait dengan resiko bunuh diri.
Bila individu menyatakan memiliki rencana bagaimana untuk membunuh diri mereka sendiri. Perlu dilakukan penkajian lebih mendalam lagi diantaranya :
Ø Cari tahu rencana apa yang sudah di rencanakan
Ø Menentukan seberapa jauh klien sudah melakukan aksinya atau perencanaan untuk melakukan aksinya yang sesuai dengan rencananya.
Ø Menentukan seberapa banyak waktu yang di pakai pasien untuk merencanakan dan mengagas akan suicide
Ø Menentukan bagaiamana metoda yang mematikan itu mampu diakses oleh klien.
Hal – hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan pengkajian tentang riwayat kesehatan mental klien yang mengalami resiko bunuh diri :
Ø Menciptakan hubungan saling percaya yang terapeutik
Ø Memilih tempat yang tenang dan menjaga privacy klien
Ø Mempertahankan ketenangan, suara yang tidak mengancam dan mendorong komunikasi terbuka.
Ø Menentukan keluhan utama klien dengan menggunakan kata – kata yang dimengerti klien
Ø Mendiskuiskan gangguan jiwa sebelumnya dan riwayat pengobatannya
Ø Mendaptakan data tentang demografi dan social ekonomi
Ø Mendiskusikan keyakinan budaya dan keagamaan
Ø Peroleh riwayat penyakit fisik klien
Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh diri
Pengertian : Resiko untuk mencederai diri yang mengancam kehidupan
NOC
Impulse Control, Suicide Self-Restraint
Tujuan
Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri
Indicator
  • Menyatakan harapannya untuk hidup

  • Menyatakan perasaan marah, kesepian dan keputusasaan secara asertif.

  • Mengidentifikasi orang lain sebagai sumber dukungan bila pikiran bunuh diri muncul.

  • Mengidentifikasi alaternatif mekanisme coping

NIC
Active Listening, Coping Enhancement, Suicide Prevention, Impulse Control Training, Behavior Management: Self-Harm, Hope Instillation, Contracting, Surveillance: Safety
Aktivitas keperawatan secara umum :
1. Bantu klien untuk menurunkan resiko perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri, dengan cara :
Ø Kaji tingkatan resiko yang di alami pasien : tinggi, sedang, rendah.
Ø Kaji level Long-Term Risk yang meliputi : Lifestyle/ gaya hidup, dukungan social yang tersedia, rencana tindakan yang bisa mengancam kehidupannya, koping mekanisme yang biasa digunakan.
2. Berikan lingkungan yang aman ( safety) berdasarkan tingkatan resiko , managemen untuk klien yang memiliki resiko tinggi;
Ø Orang yang ingin suicide dalam kondisi akut seharusnya ditempatkan didekat ruang perawatan yang mudah di monitor oleh perawat.
Ø Mengidentifikasi dan mengamankan benda – benda yang dapat membahayakan klien misalnya : pisau, gunting, tas plastic, kabel listrik, sabuk, hanger dan barang berbahaya lainnya.
Ø Membuat kontrak baik lisan maupun tertulis dengan perawat untuk tidak melakukan tindakan yang mencederai diri Misalnya : ”Saya tidak akan mencederai diri saya selama di RS dan apabila muncul ide untuk mencederai diri akan bercerita terhadap perawat.”
Ø Makanan seharusnya diberikan pada area yang mampu disupervisi dengan catatan :
    • Yakinkan intake makanan dan cairan adekuat

    • Gunakan piring plastik atau kardus bila memungkinkan.

    • Cek dan yakinkan kalau semua barang yang digunakan pasien kembali pada tempatnya.

Ø Ketika memberikan obat oral, cek dan yakinkan bahwa semua obat diminum.
Ø Rancang anggota tim perawat untuk memonitor secara kontinyu.
Ø Batasi orang dalam ruangan klien dan perlu adanya penurunan stimuli.
Ø Instruksikan pengunjung untuk membantasi barang bawaan ( yakinkan untuk tidak memberikan makanan dalam tas plastic)
Ø Pasien yang masih akut diharuskan untuk selalu memakai pakaian rumah sakit.
Ø Melakukan seklusi dan restrain bagi pasien bila sangat diperlukan
Ø Ketika pasien sedang diobservasi, seharusnya tidak menggunakan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya. Perlu diidentifikasi keperawatan lintas budaya.
Ø Individu yang memiliki resiko tinggi mencederai diri bahkan bunuh diri perlu adanya komunikasi oral dan tertulis pada semua staf.
3. Membantu meningkatkan harga diri klien
Ø Tidak menghakimi dan empati
Ø Mengidentifikasi aspek positif yang dimilikinya
Ø Mendorong berpikir positip dan berinteraksi dengan orang lain
Ø Berikan jadual aktivitas harian yang terencana untuk klien dengan control impuls yang rendah
Ø Melakukan terapi kelompok dan terapi kognitif dan perilaku bila diindikasikan.
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mendapatkan dukungan social
  • Informasikan kepada keluarga dan saudara klien bahwa klien membutuhkan dukungan social yang adekuat

  • Bersama pasien menulis daftar dukungan sosial yang di punyai termasuk jejaring sosial yang bisa di akses.

  • Dorong klien untuk melakukan aktivitas social

5. Membantu klien mengembangkan mekanisme koping yang positip.
  • Mendorong ekspresi marah dan bermusuhan secara asertif

  • Lakukan pembatasan pada ruminations tentang percobaan bunuh diri.

  • Bantu klien untuk mengetahui faktor predisposisi ‘ apa yang terjadi sebelum anda memiliki pikiran bunuh diri’

  • Memfasilitasi uji stress kehidupan dan mekanisme koping

  • Explorasi perilaku alternative

  • Gunakan modifikasi perilaku yang sesuai

  • Bantu klien untuk mengidentifikasi pola piker yang negative dan mengarahkan secara langsung untuk merubahnya yang rasional.

7. Initiate Health Teaching dan rujukan, jika diindikasikan
Ø Memberikan pembelajaran yan menyiapkan orang mengatasi stress (relaxation, problem-solving skills).
Ø Mengajari keluarga technique limit setting
Ø Mengajari keluarga ekspresi perasaan yang konstruktif
Ø Intruksikan keluarga dan orang lain untuk mengetahui peningkatan resiko : perubahan perilaku, komunikasi verbal dan nonverbal, menarik diri, tanda depresi.
Daftar Pustaka
CAPTAIN, C, ( 2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6(3), May/June 2008, p 46–53
Varcarolis, E M (2000). Psychiatric Nursing Clinical Guide, WB Saunder Company, Philadelphia.
Stuart, GW and Laraia (2005). Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Elsevier Mosby, Philadelphia
Shives, R (2008). Basic concept of psychiatric and Mental Health Nursing, Mosby, St Louis.
Kaplan and Saddock (2005). Comprehensive textbook of Psychiatry, Mosby, St Louis.
Carpenito, LJ (2008). Nursing diagnosis : Aplication to clinical practice, Mosby St Louis.


Read More
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Lihat versi seluler
Langganan: Postingan ( Atom )
 photo banner300x250-biru.gif

Blog Archive

  • 2016 (1)
    • 09/18 - 09/25 (1)
      • PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0...
  • 2015 (10)
    • 10/11 - 10/18 (1)
    • 09/13 - 09/20 (1)
    • 09/06 - 09/13 (1)
    • 07/05 - 07/12 (1)
    • 05/17 - 05/24 (6)
  • 2014 (1)
    • 04/13 - 04/20 (1)
  • 2012 (770)
    • 02/19 - 02/26 (5)
    • 02/12 - 02/19 (10)
    • 02/05 - 02/12 (4)
    • 01/29 - 02/05 (27)
    • 01/22 - 01/29 (88)
    • 01/15 - 01/22 (101)
    • 01/08 - 01/15 (169)
    • 01/01 - 01/08 (366)
  • 2011 (4477)
    • 12/25 - 01/01 (336)
    • 12/18 - 12/25 (62)
    • 12/11 - 12/18 (70)
    • 12/04 - 12/11 (77)
    • 11/27 - 12/04 (40)
    • 11/20 - 11/27 (67)
    • 11/13 - 11/20 (198)
    • 11/06 - 11/13 (187)
    • 10/30 - 11/06 (340)
    • 10/23 - 10/30 (32)
    • 10/16 - 10/23 (109)
    • 10/09 - 10/16 (80)
    • 08/14 - 08/21 (75)
    • 08/07 - 08/14 (81)
    • 07/31 - 08/07 (82)
    • 07/24 - 07/31 (65)
    • 07/17 - 07/24 (91)
    • 07/10 - 07/17 (47)
    • 07/03 - 07/10 (44)
    • 06/26 - 07/03 (53)
    • 06/19 - 06/26 (59)
    • 06/12 - 06/19 (47)
    • 06/05 - 06/12 (65)
    • 05/29 - 06/05 (63)
    • 05/22 - 05/29 (77)
    • 05/15 - 05/22 (115)
    • 05/08 - 05/15 (65)
    • 05/01 - 05/08 (104)
    • 04/24 - 05/01 (45)
    • 04/17 - 04/24 (70)
    • 04/10 - 04/17 (134)
    • 04/03 - 04/10 (72)
    • 03/27 - 04/03 (18)
    • 03/20 - 03/27 (47)
    • 03/13 - 03/20 (68)
    • 03/06 - 03/13 (40)
    • 02/27 - 03/06 (56)
    • 02/20 - 02/27 (77)
    • 02/13 - 02/20 (76)
    • 02/06 - 02/13 (198)
    • 01/30 - 02/06 (194)
    • 01/23 - 01/30 (132)
    • 01/16 - 01/23 (196)
    • 01/09 - 01/16 (202)
    • 01/02 - 01/09 (121)
  • 2010 (2535)
    • 12/26 - 01/02 (156)
    • 12/19 - 12/26 (65)
    • 12/12 - 12/19 (73)
    • 12/05 - 12/12 (84)
    • 11/28 - 12/05 (80)
    • 11/21 - 11/28 (68)
    • 11/14 - 11/21 (63)
    • 11/07 - 11/14 (50)
    • 10/31 - 11/07 (50)
    • 10/24 - 10/31 (36)
    • 10/17 - 10/24 (58)
    • 10/10 - 10/17 (35)
    • 10/03 - 10/10 (31)
    • 09/26 - 10/03 (21)
    • 09/19 - 09/26 (26)
    • 09/12 - 09/19 (55)
    • 09/05 - 09/12 (65)
    • 08/29 - 09/05 (33)
    • 08/22 - 08/29 (70)
    • 08/15 - 08/22 (45)
    • 08/08 - 08/15 (35)
    • 08/01 - 08/08 (37)
    • 07/25 - 08/01 (27)
    • 07/18 - 07/25 (19)
    • 07/11 - 07/18 (30)
    • 07/04 - 07/11 (56)
    • 06/27 - 07/04 (28)
    • 06/20 - 06/27 (22)
    • 06/13 - 06/20 (30)
    • 06/06 - 06/13 (21)
    • 05/30 - 06/06 (5)
    • 05/16 - 05/23 (6)
    • 05/09 - 05/16 (29)
    • 05/02 - 05/09 (59)
    • 04/25 - 05/02 (28)
    • 04/18 - 04/25 (38)
    • 04/11 - 04/18 (70)
    • 04/04 - 04/11 (59)
    • 03/28 - 04/04 (65)
    • 03/21 - 03/28 (89)
    • 03/14 - 03/21 (218)
    • 03/07 - 03/14 (95)
    • 02/28 - 03/07 (135)
    • 02/21 - 02/28 (102)
    • 01/03 - 01/10 (68)
  • 2009 (1652)
    • 12/27 - 01/03 (36)
    • 12/20 - 12/27 (22)
    • 12/13 - 12/20 (100)
    • 12/06 - 12/13 (45)
    • 11/29 - 12/06 (24)
    • 11/22 - 11/29 (22)
    • 11/15 - 11/22 (19)
    • 11/08 - 11/15 (28)
    • 11/01 - 11/08 (11)
    • 10/25 - 11/01 (17)
    • 10/18 - 10/25 (38)
    • 10/11 - 10/18 (33)
    • 10/04 - 10/11 (15)
    • 09/27 - 10/04 (21)
    • 09/20 - 09/27 (7)
    • 09/13 - 09/20 (84)
    • 09/06 - 09/13 (35)
    • 08/30 - 09/06 (48)
    • 08/23 - 08/30 (118)
    • 08/16 - 08/23 (26)
    • 08/09 - 08/16 (34)
    • 08/02 - 08/09 (35)
    • 07/26 - 08/02 (31)
    • 07/19 - 07/26 (14)
    • 07/12 - 07/19 (16)
    • 07/05 - 07/12 (28)
    • 06/28 - 07/05 (26)
    • 06/21 - 06/28 (76)
    • 06/14 - 06/21 (26)
    • 06/07 - 06/14 (21)
    • 05/31 - 06/07 (43)
    • 05/24 - 05/31 (38)
    • 05/17 - 05/24 (26)
    • 05/10 - 05/17 (52)
    • 05/03 - 05/10 (15)
    • 04/26 - 05/03 (38)
    • 04/19 - 04/26 (32)
    • 04/12 - 04/19 (22)
    • 04/05 - 04/12 (20)
    • 03/29 - 04/05 (40)
    • 03/22 - 03/29 (43)
    • 03/15 - 03/22 (18)
    • 03/08 - 03/15 (14)
    • 03/01 - 03/08 (22)
    • 02/22 - 03/01 (12)
    • 02/15 - 02/22 (9)
    • 02/08 - 02/15 (11)
    • 02/01 - 02/08 (19)
    • 01/25 - 02/01 (37)
    • 01/18 - 01/25 (21)
    • 01/11 - 01/18 (33)
    • 01/04 - 01/11 (31)
  • 2008 (700)
    • 12/28 - 01/04 (13)
    • 12/21 - 12/28 (9)
    • 12/14 - 12/21 (57)
    • 12/07 - 12/14 (5)
    • 11/30 - 12/07 (18)
    • 11/23 - 11/30 (33)
    • 11/16 - 11/23 (31)
    • 11/09 - 11/16 (23)
    • 11/02 - 11/09 (18)
    • 10/26 - 11/02 (11)
    • 10/19 - 10/26 (15)
    • 10/12 - 10/19 (13)
    • 10/05 - 10/12 (25)
    • 09/28 - 10/05 (2)
    • 09/21 - 09/28 (14)
    • 09/14 - 09/21 (19)
    • 09/07 - 09/14 (43)
    • 08/31 - 09/07 (3)
    • 08/24 - 08/31 (33)
    • 08/17 - 08/24 (65)
    • 08/10 - 08/17 (4)
    • 08/03 - 08/10 (26)
    • 07/27 - 08/03 (6)
    • 07/20 - 07/27 (19)
    • 07/13 - 07/20 (18)
    • 07/06 - 07/13 (60)
    • 06/29 - 07/06 (53)
    • 06/22 - 06/29 (49)
    • 06/15 - 06/22 (11)
    • 06/08 - 06/15 (4)

Popular Posts

  • ASKEP NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
    ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
  • Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Post Partum Di RSUD
    KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
  • PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM
    PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
  • PATHWAY HEMATEMESIS MELENA
    Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
  • PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
    PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
  • Ikterus
    DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
  • Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)
    Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
  • Materi Kesehatan: Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
     Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
  • Diagnosa Keperawatan Aktual
    Konsep Dasar Diagnosa Keperawatan Aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses kepera...
  • PATHWAY COMBUSTIO
    Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...

Statistik

© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates