Sabtu, 15 Mei 2010
Khasiat dan Manfaat Petai Cina
Nama Latin : Leucaena leucocephala, Lmk. de wit
Sinonim : Leucaena glauca, Benth.
Familia : Mimesaceae
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Cacingan, Gairah seks, Luka baru dan bengkak; Tluseben (kasura);
Read More
Sinonim : Leucaena glauca, Benth.
Familia : Mimesaceae
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Cacingan, Gairah seks, Luka baru dan bengkak; Tluseben (kasura);
Pemanfaatan :
1. Diabetes Melitus
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas
(seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan
secara teratur.
2. Cacingan
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas
air panas (seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
3. Meningkatkan gairah seks
Bahan: 1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir
kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu;
Cara membuat: semua Materials tersebut dioplos sampai merata
Cara Menggunakan: diminum sekaligus
4. Luka baru dan bengkak
Bahan: daun petai cina secukupnya
Cara membuat: ditumbuk halus atau dikunyah
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka / bengkak
5. Tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging: kayu, bambu)
Bahan: daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur;
Cara membuat: daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi
dapur secukupnya, diaduk sampai merata;
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian
dibalut dengan kain pembalut.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Biji dari buah polong petai cina (Leucaena leucocephala) yang sudah tua setiap 100 gram mempunyai nilai kandungan kimia berupa : - Kalori 148 kalori, - Protein 10,6 gram, - Lemak 0,5 gram, - Hidrat arang 26,2 gram, - Kalsium 155 miligram, - fosfor 59 gram, - Zat besi 2,2 gram, - Vitamin A 416 SI, - Vitamin B1 0,23 miligram - Vitamin C 20 miligram.
Sumber : Ensiklopedia Tanaman Obat
1. Diabetes Melitus
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas
(seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan
secara teratur.
2. Cacingan
Bahan: Biji petai cina yang sudah tua dan kering;
Cara membuat: digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus (dibuat
bubuk). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ - 1 gelas
air panas (seperti membuat kopi).
Cara Menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
3. Meningkatkan gairah seks
Bahan: 1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir
kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu;
Cara membuat: semua Materials tersebut dioplos sampai merata
Cara Menggunakan: diminum sekaligus
4. Luka baru dan bengkak
Bahan: daun petai cina secukupnya
Cara membuat: ditumbuk halus atau dikunyah
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka / bengkak
5. Tlusuben (benda-benda yang masuk ke dalam daging: kayu, bambu)
Bahan: daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur;
Cara membuat: daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi
dapur secukupnya, diaduk sampai merata;
Cara Menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian
dibalut dengan kain pembalut.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Biji dari buah polong petai cina (Leucaena leucocephala) yang sudah tua setiap 100 gram mempunyai nilai kandungan kimia berupa : - Kalori 148 kalori, - Protein 10,6 gram, - Lemak 0,5 gram, - Hidrat arang 26,2 gram, - Kalsium 155 miligram, - fosfor 59 gram, - Zat besi 2,2 gram, - Vitamin A 416 SI, - Vitamin B1 0,23 miligram - Vitamin C 20 miligram.
Sumber : Ensiklopedia Tanaman Obat
Tip Diet/Makan sehat 5: Makan Lebih Banyak Karbohidrat sehat dan Biji-Bijian
Pilihlah jenis karbohidrat dan sumber serat yang sehat, khususnya biji-bijian utuh, untuk sumber energi anda. Selain menjadikan lezat dan memuaskan, biji-bijian yang kaya akan phytochemical dan antioksidan, yang akan membantu kita terlindung dari penyakit jantung koroner, beberapa jenis kanker tertentu, dan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang makan biji-bijian utuh cenderung memiliki jantung yang lebih sehat.
Definisi singkat mengenai karbohidrat yang sehat dan tidak sehat karbohidrat
karbohidrat yang Sehat (kadang-kadang dikenal sebagai good carbs) termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran. karbohidrat yang sehat akan dicerna secara perlahan, membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan menjaga tingkat gula darah dan insulin tetap stabil.
karbohidrat yang tidak sehat (bad carbs) adalah makanan seperti tepung terigu, gula pasir dan nasi putih yang telah dilucuti dari dedak, serat dan zat-zat gizi. Karbohidrat yang tidak sehat akan dicerna degan cepat dan menyebabkan lonjakan peningkatan kadar gula darah dan energi.
Sertakan berbagai biji-bijian dalam diet sehat Anda termasuk gandum, beras coklat (brown rice), millet, quinoa, dan jelai (barley). Lakukan beberapa ekperimen dengan berbagai jenis biji-bijian yang berbeda untuk mencari dan menemukan yang mana yang anda suka.
Quinoa adalah butiran-seperti tanaman mahkota (sejenis padi-padian, mirip gandum). Quinoa berasal dari Amerika Selatan dan merupakan makanan tradisional orang pribumi. Tinggi nilai zat besi, magnesium dan serat, quinoa sangat baik dan mengandung nilai gizi yang seimbang. Quinoa juga mengandungi set asam amino esensial, yang menjadikannya salah satu dari sedikit sayuran untuk menawarkan sumber protein yang lengkap. Quinoa juga merupakan makanan karbohidrat yang rendah indeks glycaemic, jadi merupakan pilihan baik bagi mereka yang sedang mempertahankan berat badan.
Barley, adalah sejenis serealia untuk ternak, penghasil malt, dan sebagai makanan kesehatan. Jelai adalah anggota suku padi-padian (Poaceae).
Pastikan Anda benar-benar mendapatkan sumber karbohidrat dari biji-bijian utuh/murni. Perlu diketahui bahwa, berbagai jenis biji-bijian, 100% gandum, atau dedak, tidak berarti bahwa sebuah produk adalah dari biji-bijian utuh. Lihatlah pada Stempel/label/tanda biji-bijian utuh yang baru. Jika tidak ada stempel untuk menemukan kata-kata "gandum" atau "gandum 100%," dan periksalah bahan-bahan yang terkandung didalamnya.
Cobalah pencampuran berbagai biji-bijian sebagai langkah awal untuk beralih ke biji-bijian utuh. Jika biji-bijian utuh/murni, seperti beras coklat dan gandum murni, tidak terkesan baik pada awalnya, mulailah dengan mencampur apa yang biasanya Anda gunakan dengan biji-bijian. Secara bertahap anda dapat meningkatkan konsumsi biji-bijian utuh/murni hingga 100%.
Hindari: biji-bijian yang dimurnikan seperti roti, pasta, dan sereal sarapan pagi yang bukan dari biji-bijian utuh/murni.
Serat/Fiber: Sebuah komponen penting dalama diet yang sehat
Serat pangan, ditemukan dalam makanan nabati (buah, sayur dan biji-bijian) adalah sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat. Serat membantu mendukung diet yang sehat dengan membantu Anda merasa kenyang lebih cepat dan untuk merasa kenyang lebih lama, serta menjaga kadar gula darah tetap stabil. Diet sehat berisi sekitar 20-30 gram serat sehari, tapi kebanyakan dari kita hanya mendapatkan sekitar setengah dari jumlah yang diperlukan.
Dua jenis tipe serat dibagi dalam dua jenis yaitu serat yang larut/dapat dipecah (Soluble fiber) dan dan serat yang tidak larut/tidak dapat dipecah (Insoluble fiber).
Soluble fiber adalah jenis serat yang dapat larut dalam air dan juga dapat membantu menurunkan lemak-lemak dalam darah dan mempertahankan gula darah. sumber utama/primer antara lain dari kacang-kacangan, buah dan produk dari gandum.
Insoluble fiber adalah jenis serat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga akan langsung melalui sistem pencernaan. Serat jenis Ini ditemukan dalam produk biji-jian murni (whole grain) dan sayuran.
Jumat, 14 Mei 2010
Anastesi Untuk Khitan
Anestesi
Sircumsisi pada umumnya menggunakan anestesi lokal, teknik anastesi yang dipakai biasanya blok, infiltrasi atau gabungan keduanya.
Anestesi Pada Sirkumsisi metode Flashcutter
Khitan dengan Flashcutter dapat dilakukan anestesi dengan teknik Infiltrasi maupun
blok. Bergantung pada kondisi atau kebiasaan dengan mempertimbangkan kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Anestesi Infiltrasi

Daerah penyuntikan disesuaikan dengan lokasi persarafan.
Secara anatomis, cabang-cabang saraf yang mempersarafi penis berada pada sekitar jam 11 dan jam 1, cabang cabangnya sekitar di jam 5, jam 7 serta daerah frenulum.
Lokasi penyuntikan adalah sekitar ½ - 2/3 proksimal batang penis secara subkutis agak kedalam sedikit agar obat masuk ke tunika albuginea.

Jarum disuntikan di daerah dorsum penis proksimal secara sub kutan, gerakkan kekanan, aspirasi, tarik jarum sambil menginjeksikan cairan anestesi, jarum jangan sampai keluar kemudian arahkan jaruh ke lateral kiri, ulangi seperti lateral kanan. Kemudian jarum injeksikan di daerah ventral dan lakukan infiltrasi seperti diatas sehingga pada akhirnya terbentuk Ring Block Massage penis, karena obat anestesi membutuhkan waktu untuk bekerja. Tunggu 3-5 menit kemudian dilakukan test dengan menjepit ujung preputium dengan klem. Apabila belum teranestesi penuh ditunggu sampai dengan anestesi bekerja kira-kira 3-5 menit berikutnya.
Pada batas tertentu bila dipandang perlu dapat dilakukan tambahan anestesi.
ANASTESI BLOK

Bertujuan memblok semua impuls sensorik dari batang penis melalui pemblokiran nervus pudendus yang terletak dibawah fasia Buch dan ligamentum suspensorium dengan cara memasukkan cairan anestesi dengan jarum tegak lurus sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis osis pubis sampai menembus fasia Buch.
Obat anestesi
Yang banyak digunakan adalah Lidokain HCL2%, baik yang ditambah adrenalin (Pehacain) ataupun tidak. Untuk anestesi infiltrasi dapat diencerkan sampai 0,5% dengan aquabides, dimaksudkan untuk mengurangi resiko intoksikasi obat. Dapat pula lidokain dioplos dengan markain dengan perbandingan 50-70:30-50, untuk mendapatkan onset cepat dan durasi yang lama.
Reaksi toksik dapat terjadi karena kesalahan penyuntikan sehingga obat masuk ke pembuluh darah atau karena dosis yang terlampau tinggi
Sumber: Teknik Khitan By dr. Asep Permana, S.Ked.
Bila Artikel ini berkenan bagi AndaSilahkan DownLoadDisini
Sircumsisi pada umumnya menggunakan anestesi lokal, teknik anastesi yang dipakai biasanya blok, infiltrasi atau gabungan keduanya.
Anestesi Pada Sirkumsisi metode Flashcutter
Khitan dengan Flashcutter dapat dilakukan anestesi dengan teknik Infiltrasi maupun
blok. Bergantung pada kondisi atau kebiasaan dengan mempertimbangkan kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Anestesi Infiltrasi

Daerah penyuntikan disesuaikan dengan lokasi persarafan.
Secara anatomis, cabang-cabang saraf yang mempersarafi penis berada pada sekitar jam 11 dan jam 1, cabang cabangnya sekitar di jam 5, jam 7 serta daerah frenulum.
Lokasi penyuntikan adalah sekitar ½ - 2/3 proksimal batang penis secara subkutis agak kedalam sedikit agar obat masuk ke tunika albuginea.

Jarum disuntikan di daerah dorsum penis proksimal secara sub kutan, gerakkan kekanan, aspirasi, tarik jarum sambil menginjeksikan cairan anestesi, jarum jangan sampai keluar kemudian arahkan jaruh ke lateral kiri, ulangi seperti lateral kanan. Kemudian jarum injeksikan di daerah ventral dan lakukan infiltrasi seperti diatas sehingga pada akhirnya terbentuk Ring Block Massage penis, karena obat anestesi membutuhkan waktu untuk bekerja. Tunggu 3-5 menit kemudian dilakukan test dengan menjepit ujung preputium dengan klem. Apabila belum teranestesi penuh ditunggu sampai dengan anestesi bekerja kira-kira 3-5 menit berikutnya.
Pada batas tertentu bila dipandang perlu dapat dilakukan tambahan anestesi.
ANASTESI BLOK

Bertujuan memblok semua impuls sensorik dari batang penis melalui pemblokiran nervus pudendus yang terletak dibawah fasia Buch dan ligamentum suspensorium dengan cara memasukkan cairan anestesi dengan jarum tegak lurus sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis osis pubis sampai menembus fasia Buch.
Obat anestesi
Yang banyak digunakan adalah Lidokain HCL2%, baik yang ditambah adrenalin (Pehacain) ataupun tidak. Untuk anestesi infiltrasi dapat diencerkan sampai 0,5% dengan aquabides, dimaksudkan untuk mengurangi resiko intoksikasi obat. Dapat pula lidokain dioplos dengan markain dengan perbandingan 50-70:30-50, untuk mendapatkan onset cepat dan durasi yang lama.
Reaksi toksik dapat terjadi karena kesalahan penyuntikan sehingga obat masuk ke pembuluh darah atau karena dosis yang terlampau tinggi
Sumber: Teknik Khitan By dr. Asep Permana, S.Ked.
Kamis, 13 Mei 2010
Tabloid ners berganti motto, sebagai penyaji berita kesehatan terpercaya
Sebagai tabloid baru di dunia kesehatan, bulan ini (baca mei) telah melahirkan volume ke 9. Tabloid ners, merupakan penyaji berita terpercaya di kalangan komunitas kesehatan, sehingga merangsang gairah para pembaca di tanah air untuk selalu berlangganan dengan tabloid tersebut, agar mendapatkan berita /informasi dan artikel-artikel menarik yang dapat menambah wawasan di bidang kesehatan baik
Read More
Puisi Sungai
sungai
airmu mengalir dengan deras dan jernih
tak ada noda yang mengotori dari hari kehari
kau tempat kami mencuci
tempat kami bermain
mencari ikan kesana kemari
dengan senang hati
sungai
dirimu panjang membentang tempat kami berenang
bersama ikan ikan
sungai banyak sekali budimu
kami akan menjagamu oh sungai..
by : lii unsa baroro
Read More
airmu mengalir dengan deras dan jernih
tak ada noda yang mengotori dari hari kehari
kau tempat kami mencuci
tempat kami bermain
mencari ikan kesana kemari
dengan senang hati
sungai
dirimu panjang membentang tempat kami berenang
bersama ikan ikan
sungai banyak sekali budimu
kami akan menjagamu oh sungai..
by : lii unsa baroro
Rabu, 12 Mei 2010
Tinjauan efek samping alat kontrasepsi pada akseptor KB PIL
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya cukup padat. Kepadatan ini dapat dilihat dari jumlah kelahiran sekitar 5.000.000 (lima juta) jiwa pertahun (Manuaba, 1998). Oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk dapat menurunkan laju pertumbuhanpenduduk dan angka kelairan yang masih cukup tinggi. Salah satu upaya yang ditempuh yaitu dengan mencanangkan Program Keluarga Berencana. Program ini berkembang pesat sehingga mampu menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
Secara umum tujuan KB adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia (Sarwono, 1992)
Salah satu usaha dalam program keluarga berencana adalah membatasi jumlah kelahiran dengan metode kontrasepsi. Sekarang ini tersedia metode kontrasepsi yang dapat diandalkan untukmemilih secara bebas dan relatif mudah seperti : Pil, Suntik, Inplant, IUD. Pada umumnya masyarakat lebih memilih alat kontrasepsi yang sifatnya praktis dan efektifitasnya tinggi seperti pil dan suntik (Hartanto, 2002). Kontrasepsi hormonal seperti pil sejak pertama kali digunakan pada tahun 1955, jumlah wanita yang meminum pil setiap waktu meningkat menjadi 65 juta, pil yang digunakan dewasa ini berbeda dari pil yang digunakan 20 tahun silam, pil sekarang berisi hormon estrogen dan progesteron lebih rendah dari pil yang dahulu dan jauh lebih aman (Jones, 1997). Setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping seperti gangguan haid, perubahan berat badan, pusing/sakit kepala dan kenaikan tekanan darah, mual-mual dan muntah, keputihan (Hartanto, 2002).
Kejadian efek samping KB Pil :
a. Nasional 34,57 % dari 652.562 akseptor KB Pil ( www.Google.com,2004)
b. Propinsi 25,07 % dari 702 akseptor KB Pil ( BKKBN Kota, 2004. Rek. Kab. F/II/KB/00/BL)
c. Kodya 23,31 % dari 502 akseptor KB Pil ( BKKBN Kota, 2004. Rek. Kab. F/II/KB/00/BL)
d. Kecamatan 41,34 % dari 208 akseptor KB Pil ( BKKBN Kota, 2004. Rek. Kab. F/II/KB/00/BL)
Berdasarkan hasil pra survey di daerah Tulung Salak Kelurahan Langkapura Kemiling Bandar Lampung dengan jumlah PUS sebesar 392 dan jumlah akseptor KB secara keseluruhan 274 orang yang terdiri dari 120 akseptor KB suntik, akseptor KB Pil 100 orang, Akseptor KB IUD 20, akseptor KB Implant 25 orang, akseptor MOW 5 orang, dan akseptor MOP 4 orang.
Sedangkan kejadian efek samping KB Pil di desa Tulung Salak Langkapura adalah seperti dalam tabel berikut :
Tabel 1. Efek Samping KB Pil di Tulung Salak Kelurahan Langkapura pada Bulan Mei 2004.
No. Efek Samping Jumlah Prosentase (%)
1
2
3
4
5
6 Gangguan Haid
Sakit Kepala
Kenaikan Tensi Darah
Perubahan Berat Badan
Mual
Keputihan 5
6
4
9
10
5 5
6
4
9
10
5
Jumlah 49 100
Sumber : Puskesmas Pembantu Tulung Salak Kelurahan Langkapura 2004.
Dari uraian pada latar belakang di atas maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang “ Gambaran mengenai efek samping yang dialami oleh akseptor KB Pil di Tulung Salak Kelurahan Langkapura Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang, penulis membuat rumusan masalah adalah “Bagaimanakah gambaran efek samping pada akseptor KB Pil di Tulung Salak Kelurahan Langkapura Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung?”
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi :
1. Sifat Penelitian : Penelitian Deskriptif
2. Objek Penelitian : Efek samping KB Pil
3. Subjek Penelitian : Ibu-ibu akseptor KB Pil
4. Lokasi Penelitian : Tulung Salak Kelurahan Langkapura
5. Waktu Penelitian : Juni 2004.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang efek samping yang terjadi pada ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi pil.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami gangguan haid.
b. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami Sakit Kepala
c. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami kenaikan tekanan darah
d. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami perubahan Berat Badan.
e. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami Mual
f. Diperolehnya gambaran tentang akseptor KB Pil yang mengalami Keputihan
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Puskesmas Kemiling
Agar dapat dimanfaatkan sebagai asuhan dalam pembinaan akseptor KB, mencegah timbulnya drop out.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang efek samping KB Pil sehingga dapat sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat khususnya pada mata kuliah asuhan kebidanan KB dan Metode penelitian.
3. Instansi Pendidikan Kebidanan
Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di Institusi Pendidikan khususnya bagi para pembaca
4. Akseptor KB Pil
Dapat menambah wawasan pemahaman pada akseptor KB Pil dan mau menerima, serta mampu mengatasi bila terjadi efek samping pada dirinya.

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIA oleh bidan di puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program menjaga mutu adalah suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Syaifuddin, 2002).
Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang cukup penting ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (Syaifuddin, 2002).
Syarat pelayanan kesehatan yang baik setidak-tidaknya dapat dibedakan atas 13 macam, yakni tersedia (availabel), menyeluruh (comprehensive), terpadu (integrated), berkesinambungan (continue), adil dan merata (equity), mandiri (sustainable), wajar (aapropriate), dapat diterima (acceptable), dapat dipahami (accessible), dapat dijangkau (affordable), efektif (effective), efisien (efficient), serta bermutu (quality) (Syaifuddin, 2002).
Ketiga belas syarat pelayanan kesehatan ini sama pentingnya. Namun pada akhir ini, dengan makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran disatu pihak serta makin baiknya tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonomi penduduk dipihak lain, tampak syarat mutu makin bertambah penting. Mudah dipahami karena apabila pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diselenggarakan, bukan saja akan dapat menghindari terjadinya pelbagai efek samping (side effect) karena penggunaan pelbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, tetapi sekaligus juga akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat (heallth needs and demands) yang semakin meningkat (Syaifuddin, 2002).
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (comprehensive heallth care services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas menjalankan beberapa usaha pokok (gasic health care services) yang meliputi beberapa program, salah satunya yaitu Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (Muninjaya, 1999).
Peningkatan kualitas Kesehatan Ibu dan Anak sangat berkaitan dengan pelayanan kebidanan. Pada pertemuan pengelola Safe Motherhood dari negara-negara di wilayah SEARO / Asia Tenggara pada tahun 1995, disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannya perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya, WHO SEARO mengembangkan standar pelayanan kebidanan (DepKes RI, 2002).
Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan diukur, relistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa standar pelayanan perlu dimiliki oleh setiap pelaksana pelayanan. Standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari (DepKes RI, 2002).
Untuk itu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri dan neonatal khususnya bidan, harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh bidan di Puskesmas diharapkan akan dapat mengatasi kecenderungan peningkatan angka kesakitan. kepusaan pasien yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provibilitas rumah sakit, sedangkan sikap karyawan terhadap pasien yang akan berdampak terhadap kepuasan pasien dimana kebutuhan pasien dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan.
Standar pelayanan menentukan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan elemen penting dalam kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Kepuasan merupakan sesuatu yang subjektif dan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Interaksi faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kepuasan seseorang terhadap pelayanan yang diterimanya.
Didalam undang-undang pokok kesehatan tanggal 15-10-1960 BAB 1 Pasal 1 telah dinyatakan bahwa ”Tiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikut sertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah” (Yasmin, 1994).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, para ibu dan keluarganya serta masyarakat lainnya, disamping sebagi obyek, juga harus diikutsertakan dalam usaha-usaha BKIA yang bersangkutan. Dimana hal tersebut merupakan azas integrasi dari pelayanan dalam usaha KIA, sehingga secara optimal usaha-usaha BKIA yang bersangkutan akan dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan dalam kegiatan BKIA tersebut (Yasmin, 1994).
Di dalam Pasal 9 No. 2, juga telah dinyatakan bahwa, tujuan pokok Undang-Undang yang dimaksud adalah sebagai berikut :
”Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak sampai usia 5 tahun, menjaga dan mencegah jangan sampai ketiga subjek ini tergolong dalam ”Vulnerable Group” atau Golongan Terancam bahaya (Yasmin, 1994).
Dari hasil wawancara pada saat pra survey bulan Maret 2007 yang peneliti lakukan dengan salah satu pasien setelah mendapat pelayanan KIA di Puskesmas Punggur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pasien tersebut merasa kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan di Puskesmas Punggur dan selain itu peneliti juga memperoleh data jumlah pasien yang mendapat pelayanan di ruang KIA Puskesmas Punggur adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kunjungan Pasien di Ruang KIA Puskesmas Punggur
Bulan / Tahun Bayi / Balita Ibu Hamil
Januari 2007 171 70
Februari 175 51
Dari uraian di atas, untuk mengetahui bagaimanakah tingkat kepuasan berlangsung dalam melaksanakan suatu standar mutu pelayanan kesehatan pasien di ruang KIA, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambil judul ”Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan KIA oleh Bidan di Puskesmas Punggur Kabupaten Lampung Tengah”. Selain itu belum pernah diadakan penelitian serupa di Puskesmas tersebut.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimanakah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIA yang terdiri dari pemeriksaan ibu hamil, KB, ibu nifas atau ibu menyusui, oleh Bidan di Puskesmas Punggur ?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Di dalam penulisan ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak menyimpang jauh dari kontek data dan memberi kejelasan arah sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subyek Penelitian : Pasien yang memanfaatkan / mendapatkan pelayanan di ruang KIA
3. Objek Penelitian : Tingkat Kepuasan Pasien
4. Lokasi Penelitian : Di ruang KIA Puskesmas Punggur Lampung Tengah
5. Waktu Penelitian : Setelah proposal disetujui
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIA oleh Bidan di Puskesmas Punggur Lampung Tengah.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini untuk mengetahui :
a. Tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pemeriksaan ibu hamil yang diberikan oleh Bidan di Puskesmas Punggur.
b. Tingkat kepuasan ibu yang mendapat pelayanan KB oleh Bidan di Puskesmas Punggur.
c. Tingkat kepuasan ibu nifas atau ibu menyusui yang memeriksakan diri, terhadap pelayanan yang diberikan oleh oleh Bidan di Puskesmas Punggur
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penelitian serta bahan untuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama kuliah. Khususnya mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat dan metodologi penelitian.
2. Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Punggur
Sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas, khususnya pada Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3. Manfaat Bagi Prodi Kebidanan Metro
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro, khususnya untuk memperluas cakrawal dibidang pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya
4. Manfaat Bagi Ilmu dan Teknologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4477)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (65)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
-
Konsep Dasar Diagnosa Keperawatan Aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses kepera...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates