Jumat, 08 April 2011

Asuhan Keperawatan Nefrotic Syndrome


BAB I
PEMBAHASAN


2. 1 DEFINISI

Ø Nefrotic Syndrome adalah merupakan gejala yang disebabkan oleh adanya Injury Glomerural yang terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema.

Ø Nefrotic Syndrome adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hypoalbuminemia, dan hyperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat heturia, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. (Ngastiyah.1997. Perawatan Anak Sakit. Hal 304. Jakarta. EGC)

Ø Nefrotic Syndrome adalah merupakan suatu sindroma yang ditandai dengan proteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia, dan edema.
(A. Aziz Alimul Hidayat.2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Buku 2. hal 100 jakarta : Salemba Medika)

Ø Nefrotic Syndrome adalah sindroma yang ditandai oleh proteinuria masif, hypoalbuminemia, edema dan hyperlipidemia. Insiden tertinggi pada usia 3-4 tahun, rasio lelaki dan perempuan 2:1.
(Arif Mansjoer. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. jilid 2. hal 488 Jakarta : Media Aesculapus)


2.2 ETIOLOGI

Penyebab Nefrotik Sindrom belum diketahui secara pasti, tetapi pada umumnya penyebab Nefrotik Sindrom dibagi menjadi:
1. Nefrotik Sindrom Bawaan
Diturunkan sesbagai resesif autosomal atau karena reaksi fotometernal yaitu resisten terhadap semua pengobatan.
2. Nefrotik Sindrom Sekunder
Disebabkan oleh:
- Malaria Kaurtona dan parasit lainnya
- Penyakit kolagen seperti Lupus Eritematosus Diseminata, Purpura Anafilaktolid
- Glomerulonefritis akut atau glomerulonefritis kronis, trombosis vena renalis
- Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, sengatan lebah, racun oak, air raksa.
- Amilodosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis membranoproliferatif hipokomple mentatik.

3. Nefrotik Sindrom Idiopatik
(tidak diketahui sebabnya atau juga disebut nefrotik sindrom primer).
Berdasarkan histopatologis yang tampak pada biopsy ginjal dengan pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop electron, churg dkk.

Membagi dalam 4 golongan yaitu:
1. Kelainan minimal
- Dengan mikroskop biasa glomerulus tampak normal
- Mikroskop electron tampak foot prosessus sel epitel berpadu
- Dengan cara imonofluoresesin ternyata tidak terdapat IgG atau immunoglobulin beta-IC pada bidang kapiler glomerulus
- Prognosis lebih baik

2. Nefropati Membranosa
- Semua glomerulus menunjukkan penebalan dinding kapiler yang terbesar tanpa prolifersi sel
- Prognosis kurang baik

3. Glomerulonefritik Poliferatif
- Eslidatif Difus terdapat proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel polimorfonukleus, prognosis jarang baik tetapi kadang-kadang terdapat penyembuhan setelah pengobatan yang lama
- Penebalan batang lobural (lobural stalk thickening) terdapat proliferasi sel mesangial yang terbesar dan penebalan batang lonural
- Buklan sabit (crescent) didapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi sel epitel sampai kapsular I dan visceral, prognosis buruk
- Glomeruloneferitis membranoproliferatif, proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrtian yang menyerupai membrane basalis di mesangium. Titer globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis tidak baik.
- Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas

4. Glomerulosklerosis Fokal Segmental
Pada kelainan ini yang mencolok sclerosis glomerulus sering disertai atropi tubulus prognosis buruk.


2.3 MANISFESTASI KLINIS
1. Edema, periorbital dan tergantung, pitting, edema muka, dan berlanjut ke abdomen daerah genetal dan ekstremitas bawah.
2. Anoreksia
3. Fatigue
4. Nyeri abdomen
5. Berat badan meningkat
6. Oliguria
7. Bila edema berat dapat timbul dispnue akibat efusi pleura

Download Lengkap Askep Nefrotic Syndrome