Wanita Lebih Berisiko Alami Gangguan Mata             
Jum'at, 14 Oktober 2011, 11:03 WIB
Mutia Nugraheni                                     
Mata sehat (Corbis)
VIVAnews - Kapan terakhir Anda memeriksakan  mata ke dokter? Atau, Anda malah tidak pernah ke dokter mata? Jangan  menyepelekan kesehatan mata. Meskipun Anda tak memiliki keluhan,  sebaiknya periksakan mata secara teratur.
Itu karena wanita lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan mata dibandingkan pria. Dilansir dari prevention.com, dua pertiga warga Amerika Serikat yang mengalami gangguan penglihatan, baik yang ringan hingga yang berat, adalah wanita. 
Ada  lima alasan mengapa wanita lebih berisiko mengalami gangguan mata,  seperti degenerasi makula terkait usia dan retinopati diabetes. Ingin  tahu apa saja? Berikut pemicunya, menurut lembaga nirlaba kesehatan  wanita, Lighthouse International.
1. Wanita hidup lebih lama  dibandingkan pria. Ini membuat wanita lebih berisiko mengalami  degenerasi makula, katarak, dan glaukoma atau kebutaan
2. Beberapa  masalah mata, secara intrinsik lebih umum terjadi pada wanita. Seperti,  sindroma mata kering, yang mungkin disebabkan oleh penggunaan pil  kontrasepsi dan menopause. 
Mata kering juga dapat disebabkan  penyakit autoimun yang lebih sering menyerang wanita, seperti Sindrom  Sjögren, rheumatoid arthritis, lupus, dan multiple sklerosis.
3. Kehamilan juga dapat menyebabkan perubahan dalam refraksi (resep lensa) wanita dan sindrom mata kering.
4.  Masalah penyakit seperti migrain yang kerap menyerang dapat menyebabkan  gangguan visual dan  sensitivitas cahaya pada mata.  Sedangkan bila  mengidap diabetes, maka ia akan terserang diabetes retinopati. Jika yang  diderita adalah diabetes gestasional, maka dalam 5 hingga 10 tahun ke  depan dapat memunculkan risiko serius kebutaan permanen.
5.  Fluktuasi hormon yang dialami wanita selama hidupnya juga jadi pemicu  masalah gangguan mata. Seperti penggunaan pil kontrasepsi atau terapi  penggantian hormon yang dapat memiliki efek samping seperti pembekuan  pembuluh darah dan stroke. Ini mungkin secara langsung atau tidak  langsung menyebabkan masalah penglihatan.