Bayi Belajar Nangis dan Tertawa dalam Rahim             
Untuk  pertama kalinya, sekelompok peneliti mampu menunjukkan bahwa ekspresi  wajah berkembang pada kehamilan usia 24-36 minggu. Setelahnya, gerakan  wajah janin akan menjadi lebih kompleks. (Dailymail.co.uk)
VIVAnews - Perkembangan janin di dalam rahim  memang sangat menakjubkan dan selalu menarik untuk diketahui. Penelitian  baru-baru ini menunjukkan bahwa bayi belajar mengekspresikan  kebahagiaan dan kesedihan sejak di dalam kandungan.
Bayi di dalam  rahim mengembangkan berbagai gerakan wajah sedemikian rupa dan sangat  mungkin untuk diidentifikasikan sebagai ekspresi tertawa dan menangis.
Untuk  pertama kalinya, sekelompok peneliti mampu menunjukkan bahwa ekspresi  wajah berkembang pada kehamilan usia 24-36 minggu. Setelahnya, gerakan  wajah janin akan menjadi lebih kompleks.
Seperti dilansir dari  Female First, mereka meneliti rekaman video gerakan wajah janin yang  diperoleh dari mesin USG 4D pada tahap akhir kehamilan. Mereka meneliti  janin yang sama setelah mereka memastikan bahwa janin dalam keadaan  sehat pada hasil pindai minggu ke 20, 24, dan 36. Mereka menemukan bahwa  pergerakan wajah janin menjadi lebih kompleks dari waktu ke waktu.
Janin  pada tahap pertama pengamatan di minggu ke 24 mampu menggerakkan satu  otot wajah mereka. Mereka merenggangkan bibir mereka atau membuka mulut  mereka. Di minggu ke 35, janin mulai menggabungkan sejumlah gerakan otot  wajah, misalnya menggabungkan perenggangan bibir, menurunkan alis mata,  dan memperdalam alur nasolabial (garis bawah pipi) sehingga menjadi  ekspresi yang dikenali.
"Ini adalah wawasan baru yang menarik  dalam proses perkembangan janin. Penelitian ini untuk pertama kalinya  menunjukkan bahwa pada janin yang sehat ada perkembangan kompleks  gerakan wajah," ujar Profesor statistik sosial Brian Francis dari  Universitas Lancaster Fakultas Matematika dan Statistik, yang tergabung  dalam tim peneliti.
Meskipun janin tidak dapat membuat suara, ini  berarti sebelum dilahirkan bayi sudah belajar bagaimana mengekspresikan  beberapa ekspresi wajah seperti menangis dan tertawa.
Dalam  penelitian sebelumnya, diketahui bahwa bayi berkedip sebelum dilahirkan,  serta diidentifikasikan bahwa mereka cemberut di dalam rahim. "Namun,  dalam penelitian ini untuk pertama kalinya kami telah mengembangkan  metode coding dan analisis untuk melacak peningkatan kompleksitas  gerakan ekspresi wajah janin," ujar Dr Nadja Reissland dari Universitas  Durham.
Para peneliti berpendapat bahwa gerakan-gerakan tersebut  dikembangkan sebelum bayi merasakan emosi, sama seperti gerakan latihan  pernapasan di dalam rahim.
Para peneliti kini merencanakan untuk  melihat apakah pergerakan wajah janin dapat membedakan ibu yang merokok  selama kehamilan dan yang bukan perokok. Mereka juga akan memeriksa  perkembangan yang berkaitan dengan ekspresi marah, tersenyum, dan sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: