• home

ASUHAN KEPERAWATAN

  • HOME
  • DOWNLOAD ASUHAN KEPERAWATAN
  • Cara Mendapatkan Password

Selasa, 24 Mei 2011

GANGGUAN PERKEMIHAN REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI
di 04.53
358 photo banner300x250-biru.gif
GANGGUAN PERKEMIHAN
REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI

 Sistim perkemihan terdiri dari : Ginjal, Ureter, Kandung kemih, Uretra : Ginjal menyaring sisa metabolisme, ekskresi dalam larutan air, dikeluarkan melalui saluran ureter, kandung seni, uretra.
 Ginjal : - rettroperitonial, disamping columna vertebralis, - kapsul, hilus (a. renalis, v. renalis, ureter), - parencyme (bagian fungsional, terdiri dari cortex, medulla  pyramid). – papila, pelvis renalis (calyx minor, calyx mayor), - arteri renalis : 20-25% cardiac out put, - renal blood flow 600-1300ml/menit, - vena, sal. Limfe, saraf.
 Mikrokopic anatomi : - Nephron adalah unit terkecil dari ginjal (1-1,25 juta/ginjal); berada di cortex dan medulla; 2 tipe nefron : cortical dan juxta medullary nepron.

- 2 komponen nephron :
a. Sistem vaskuler : a. renalis  arteriol aferent, glomerulus, arteriol eferent  peritubular artery/vasa recta.
b. Sitem tubulus : Bowman capsul, tubulus proximal, loop henle (descending, ascending)  colecting ductules(papila} pelvis renalis, juxta glomerulus cell  regulasi hormon renin. Mocula densa : reseptor perubahan volume dan tekanan.


FUNGSI GINJAL

FUNGSI EKSKRESI :
1. Mengeluarkan nitrogen sisa metabolisme; urea, asam urat, kreatinin.
2. Regulasi elektrolit dalam batas normal .
3. Mempertahankan pH plasma 7,4 dengan mengeluarkan H+ dan membentuk kembali HCO3-.
4. Mempertahankan osmolaritas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah sekresi air.

FUNGSI NON EKSKRESI.
1. Menghasilkan renin  untuk pengaturan tekanan darah.
2. Menghasilkan eritropoitin faktor  stimulasi produksi eritrosit disumsum tulang.
3. Metabolisme vit. D menjadi bentuk aktifnya.
4. Degradasi insulin.
5. Menghasilkan prostaglandin.

FISIOLOGI DASAR GINJAL

ULTRAFILTRASI GLOMERULUS.
 Renal Blood Flow (RBF) 25 % CO  +/- 120 ml/menit
 Hematokrit 45 %  aliran plasma ginjal 660 ml/menit (0,55 x 1,200).
 1/5 plasma atau 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsul bowman  disebut GFR = proses ulfafiltrasi.
 Komposisi = plasma, kecuali protein, ada 3 kelompok :
1. Elektrolit (Na, K, Ca, Mg, Bikarbonas, Klorida, Fosfat).
2. Non elektrolit (glukosa, asam amino, metabolit akhir)
3. Protein : urea, asam urat, kreatinin

REABSORPSI DAN SEKRESI TUBULUS
 Setelah filtrasi  reabsorbsi selektif  pori-pori  kapiler.
 Terjadi sekresi.
 Proses sekresi dan absorbsi : melalui transpor aktif atau pasif.


GAGAL GINJAL ACUT
ACUTE RENAL FAILLURE

Batasan : Kegagalan fungsi ginjal yang berjalan cepat, berakibat penimbunan sisa metabolisme nitrogen (azotemia), yang bukan disebabkan faktor ekstra renal.
 Reversible dan beda dgn. GGK : GGK mundur pelan-pelan, irreversible.
 Patofisiologi :
 Terjadi penimbunan bahan sisa metabolisme.
 Kadar BUN : S.creatinin=20:1 (gg.ekstra renal =30:1).
 Jenis :prerenal, intrarenal, post renal.
 Prerenal : RBF turun  ischemia ginjal.
 bila RBF dipulihkan (volume darah dipulihkan, syok diatasi, cardiac output normal)  membaik.
 bila hipoperfusi berlangsung lama  ischemia  intrarenal faillure (syok, CHF, anafilaksis, sepsis).
 IntrarenalARF : - kerusakan ginjal akibat nefrotoksik, reaksi radang/imunologik : GNA, hepatorenal syndrome, vaskulitis, ATN.
 Postrenal : - obstruksi sal. Dari calices  meatus uretrha.
- diatas kdg seni : bilateral, kecuali bila hanya 1 ginjal.
- Obstruksi uropati  batu ginjal, striktura urethra, BPH, Ca prostrat, Ca buli, Ca cerviks.


FASE GAGAL GINJAL AKUT

 Onset : terjadinya faktor presipitasi sampai timbul oliguria beberapa jam sampai beberapa hari.
 Oliguria : berlangsung 1 minggu sampai beberapa minggu, BUN, S creatin meningkat, urine < 400ml/24jam, Bj urine rendah, kelainan sedimen urine +.  Diuresis : high output phase : diuresis meningkat sampai 10 liter/24 jam, berlangsung 2-6 minggu, BUN tak meningkat lagi.  Recovery : BUN mulai turun, sampai normal.  Convalescent : BUN normal, namun pasien merasa masih lemah. ETIOLOGI GAGAL GINJAL AKUT  Hipotensi berat akibat : perdarahan hebat, penyakit jantung, dehidrasi, DIC(Disseminaled Intravasculer Coagulation).  Kristal asam urat, reaksi tranfusi hemolitik, komplikasi infeksi (pielonepritis), GNA< vaskulitis.  Hepato renal syndrome pada chirosis.  Acute tubular necrosis : tersering akibat kerusakan nefron karena ischemia atau bahan toksik (nefrotoksik), ginjal menerima 1200 ml/menit, 20-25% CO. bahan nefrotoksik : obat antibiotik, analgesik, bahan kontras. PREVALENSI GAGAL GINJAL AKUT  Peran perawat sangat penting : mengetahui awal ggn. ginjal dari pemeriksaan fisik, laboratorium (  dikoreksi  pulih).  Pemeriksaan fisik :  status cairan tubuh volume darah berkurang, urine berkurang.  Pemeriksan ginjal : ggn. kosentrasi air : BJ rendah, Na tinggi, BUN, S Creatinin, urinalisis.  Obat yang diberikan : nefrotoksik? ASSESMENT HISTORY :  Penyebab potensial – lihat status : paparan bahan nefrotoksik, tranfusi, trauma, operasi, perdarahan  iskemia ginjal.  Penyakit ginjal sebelumnya, peny. Sistemik (DM), peny. Kolagen SLE, hipertensi.  Peny. Akut : faringitis, influenza, gastroenteritis, perdarahan masif, syok, CHF.  Post renal : ggn. aliran kencing – jumlah urine, warna urine, nocturia.  Proses obstruksi : batu, karsinoma,  penting mencari sebab GGA yang reversibel. MANIFESTASI KLINIS :  Gejala dan tanda tergantung dari penyebab : prerenal, intrarenal, dan post renal.  Faktor prerenal  hipoperfusi  hipotensi, achikardi, output urine berkurang CVP turun, lethargy.  sesuai gejala penyebab : CHF, dehidrasi.  Intra renal : mengenai glomerulus dan tubulus  pada acut tubular nekrosis. evaluasi adanya urine berkurang, hipotensi, CVP meningkat, tachicardia.  Post renal : mencerminkan adanya obstruksi saluran bawah : oliguria, intermiten anuria, uremia berat, sulit kencing.  Perhatikan gejala uremia : neusea, vomiting, sakit kepala, BB naik, Edema perifer, tremor, kelainan jantung. PSIKOSOSIAL : -- Keluarga/penderita perlu support emosional, menjelaskan prosedur, menjawab pertanyaan untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerjasama. LABORATORIUM : -- BUN, S Creatinin meningkat, perubahan kadar elektrolit, Hb, asidosis metabolit, kelainan urine. RADIOGRAFI :  Foto perut : ukuran ginjal dan batu.  CT Scan, USG, aortarenal angiografi, cystoscopy, retrograde pyelography.  Renal biopsi : bila penyebab tak jelas/penyakit imunologik. PENGELOLAAN DEFISIT VOLUME CAIRAN :  Tujuan : 1. Mempertahankan kestabilan volume cairan dgn. Mengatur keseimbangan keluar masuknya cairan. 2. Mempertahankan kadar elektrolit dalam batas aman.  Tindakan :  Nonsurgikal :A. Obat-2an : yang mengganggu ginjal/ekskresi melalui ginjal. Volume darah harus normal sebelum pemberian diuretik. B. Diit : katabolisme meningkat  pemecahan protein  azotemia  perlu hiperalimentasi TPN (bila oral tak bisa). C. Dialisis.  Indikasi : uremia >, persistent hyperkalemia, persistent acidosis, hiponatremia berat, pericarditis, adanya toksin yang dialisable, perlu profilaksis.
 Masalah : keadaan pasien tak dapat dilakukan pembedahan pembuatan A-V Shunt atau A-V fistula dan menunggu baik.

PERSIAPAN HOME CARE.
 Tergantung keadaan saat pulang.
 Perlu follow up ginjal : laboratorium darah/urina, kontrol.
 Pengaturan diit/ konsultasi ah;li diit.
 Keluarga : penjelasan timbulnya GGA  hindari faktor pencetus, gejala gagal ginjal  berobat sedini mungkin.




GAGAL GINJAL KRONIK

GGK = Cronic Renal Failure.
 Ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme/kelebihan air.
 ESRD (End Stage Renal Disease)  keadaan irreversible.
 Urremia = Sign, syntom, perubahan biokimiawi.
 Fase awal  dapat dikontrol dgn. Diit dan retriksi air.
 Bila tak dapat mempertahankan fungsi tubuh  perlu ginjal buatan (dialisis).

INSIDENT : meningkat adanya sarana/alat pengganti fungsi ginjal.

PATOFISIOLOGI

Perubahan Patologik :
 Disfungsi ginjal (gangguan GFR, ggn. ekskresi air dan sisa metabolisme, ggn. elektrolit) timbul akibat perubahan patologik.
 Ginjal mampu mempertahankan GFR s/d 70-80% fungsi ginjal terganggu.
 Terdapat 2 kel. Nefron (sakit;sehat) nefron sehat mengadakan kompensasi  bila <20%  gangguan GFR.  Ekskresi solute : ginjal menurunkan water reabsorption :  Hipostenuria (daya kosentrasi urine berkurang) dan poliuria  tanda awal CRF  dapat terjadi dehidrasi.  Progresif  daya kosentrasi hilang  isothenuria.  BUN naik; dehidrasi/afterload. Perubahan Metabolik :  Terjadi peningkatan BUN dan S Creatinin  disebut azotemia.  Urea : sisa metabolisme protein.  S Creatinin : dari creatin dan phosphocreatin oto  meningkat tergantung : muscle mass. Aktifitas fisik, dan diit.. Untuk menentukan fungsi ginjal : pemeriksaan Creatini cleareance. Gangguan Morfologi : akibat penyakit urinary tract. 1. Obstruksi uropathy : akibat batu, neoplasma, prostrat, dan striktura urethrae. Hambatan aliran  tek. Pada ginjal, hipoksia, atropi, pembentukan batu. 2. Peny. Ginjal akibat : infeksi, peny. Vaskuler (hipertensi), immunologik, metabolik(DM), congenital. PERJALANAN GAGAL GINJAL KRONIK Stage I : Cadangan ginjal berkurang :  Fungsi ginjal berkurang, belum terjadi timbunan sisa metabolisme dan bagian ginjal yang sakit mengadakan kompensasi. Stage II : Insufisiensi ginjal :  Sisa metabolisme mulai menumpuk, karena bagian ginjal yg. Sehat tak dapat kompensasi lagi dan derajat insufisiensi ditentukan oleh penurunan GFR.  Pengelompokan ringan (40-80% N); sedang (15-40%N); berat (2-20%N). Stage III : End Stage Renal Disease/GGT.  Sejumlah besar metabolisme berada dalam darah.  Ginjal tak mampu homeostasis; perlu terapi dialisis. ASSESMENT HISTORY:  Tanyakan : umur, seks, perubahan berat badan, penyakit sekarang dan masa lalu (faringitis, prostat, HT, DM, TBC, SLE, dsb), riwayat keluarga, obat-obatan yang dipakai (nefrotoksik).  Bagaimana diit? dan Keluhan gastrointestinal ? serta keluhan GGK. MANIFESTASI KLINIK:  Penyakit multi sistem : manifestasi akibat perubahan volume cairan dan gangguan komposisi cairan tubuh.  Cardiovaskuler : HT, Anemia, edema, CHF, pericarditis, perdarahan abnormal, uremia.  Respirasi : nafas dalam, kussmaul, bau nafas = air kencing, hillair pneumonitis, SOB (Shortness Of Breath), edema paru.  Neurologi : sakit kepala, lemah, mengantuk, insomnia, muscle twitching, konvulsi, koma, neuropati periferal.  Gastrointestinal : anorexia, nausea, vomiting, rasa kecap tak enak/metalik, konstipasi, diare, dan GI bleeding.  Genitourinary : perubahan frekwensi kencing, hematuria, perubahan urine, proteinuria.  Dermatology, Integumen : uremic frost, kulit kekuningan, kering, pruritus, purpura, echymosis.  Psikososial. LABORATORIUM  Kadar dalam darah : Na, K, pH, Fosfor, Hb, BUN, S Creatinin.  Urinalysis : protein, glukosa, sedimen.  Perbandingan BUN : creatinin normal = 1:20; bila BUN meningkat  dehidrasi, intake protein tinggi. RADIOLOGI  KUB : bentuk, ukuran, posisi, kalsifikasi.  IVP, retrograde pyelography, aortorenal angiography (indikasi, kontraindikasi).  Pemeriksaan lain : USG, MRI, Renal biopsi. PENGELOLAAN Pengaturan cairan dengan tujuan :  Mencapai dan mempertahankan keseimbangan air dan elektrolit.  Meminimalkan resiko komplikasi dari gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Tindakan : 1. Obat :  Waspada efek samping obat dan tempat metabolisme.  Hindari obat tertentu, sesuaikan dosis obat: 1. Vitamin tertentu, pemberian setelah dialisis. 2. Antasida – Aluminium hidroksida  mengikat fosfat, - Magnesium  hindari. 3. Kalau perlu laxative, hati-hati obat HT, Antibiotik, Insulin, Diuretik, Narkotik. Diit dengan tujuan : 1. Mempertahankan status nutrisi dan berat badan ideal sesuai : umur, tinggi, bentuk tubuh. 2. Mempertahankan pemeriksaan lab. Dalam batas aman. 3. Sesuai dengan pengaturan diit. Prinsip : 1. Pengaturan intake protein : batasi protein - GFR rendah tanpa dialisis : 0,55-0,60 gram protein/kg/hr. - Dgn hemodialisis  protein >:1.0-1,3g/kg/hr.
2. Pengaturan/batasi intake cairan (1500-3000ml/hr).
3. Restriksi intake natrium (1-3g/hr), kalium (70meq/hr), fosfor.
4. Pemberian vitamin dan mineral (calsium dan vit. D).
5. Pemberian kalori cukup.

HEMODIALISIS

 Salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal.
 Tujuan : mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal.
 Prinsip : darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel  ginjal artifisial transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding, molekul besar (protein) tidak.
 Mekanisme transport solute :
a. Difusi : - kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran: temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.
b. Ultrafiltrasi : air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah, membawa bahan terlarut.
 APLIKASI DIFUSI DAN ULTRAFILTRASI.
A. Difusi : - Sirkuit hemodialisis : dializer, darah, larutan HD, arah berlawanan.
- Darah meninggalkan alat HD dengan kadar sisa metabolisme lebih rendah : 1. Efek Blood Flow., 2. Efek Alat Dialisis yang Efisien, 3. Efek Flow Larutan HD. 4. Efek BM (Berat Molekul).
B. Ultrafiltrasi : untuk pengambilan air.
C. Pengaturan asam basa : netralisasi asam, larutan HD basa (bikarbonas, asetat).

 Komponen sistem Dialisis :
1. Dialyzer : hollow fiber atau pararel plat construction,  artifisial kidney : 4 komponen . kompartemen darah, dialisat, membran semipermeabel, Struktur pendukung : membran material : celulosa, substitute celulosa, dan sintetik.




2. Dialisat : -
- Air, bahan kimia, bebas sisa metabolisme/obat.
- Mikroorganisme tak dapat lewat membran  tak perlu steril.
- Air harus memenuhi standart kontaminan : Al,Cu, Chloramin.
- Komposisi dpt. Diubah sesuai keperluan  koreksi ggn elektrolid K/Na; mengandung asetat/bikarbonas.
- Suhu : 100 derajat F/37,8 derajat C.

 Mesin dialisis : dilengkapi alat monitor problem yang potensial : suhu dialisat, adanya air di tube, kebocoran darah kedialisat, perubahan tekanan dikompartemen darah dan dialisat  alarm.
 Saat dialisis : darah dan cairan dialisat dipompa dengan arah berlawanan.
 Dialisat : cairan elektrolit mirip plasma.
 Pada sisi lain membran : darah pasien, mengandung metabolit air, elektrolit berlebihan,  berpindah kecairan dialisat.
 Dikerjakan sampai keadaan seimbang.

 Antikoagulan : heparin, - mencegah pembekuan darah dalam dializer/pipa. – tetap aktif selama 4-6jam setelah pemberian. – hindari tindakan yang berakibat perdarahan. – observasi perdarahan. – antidotum : PROTAMIN SULFAT.
 Vaskuler Acces Route : aliran darah 200-300ml/menit dalam waktu lama.
 1. Temporary : percutaneus venous canula, subclavia, femoral.
 2. Permanent : AV-fistula, -internal A-V fistula.

 Acute Dialisis : Indikasi : 1. Uremic syndrome : gejala dan keluhan. 2. Hiperkalemia. 3. Asidosis. 4. Overload. 5. Lain-lain : intoksikasi obat, hipernatrimea, hiperkalsemia, hiperuricaemia, metabolik alkalosis.
 Chronic Dialysis : Indikasi : Clearance Creatinin lebih rendah dari harga tertentu (<7-11ml/mnt untuk orang dewasa BB 75 kg).

KOMPLIKASI

 Vascular Access :
Temporary :
1. Related to Cannula Insertion : - Insertion related complikation a. subclavia : pnemotoraks, hematotorakx, brachial plexus injury, terkena vena cava superior  perdarahan mediastinum, aritmia karena rangsang endocard (terlalu dalam).
2. Komplikasi lambat : infeksi, kloting of catheter, trombosis/strictura v subclavia, bleeding.

Permanent :
1. AV-fistula : a. radialis  v cephalica : poor flow, pseudoaneurisma, trombosis, infeksi, ischemia lengan, edema, congstive heart failure.
2. Arteriovenosus graft : graft infection, stenosis dan trombosis, aneurysma/pseudoaneurisma, dll.

HEMODIALYSIS DAN PERITONEAL DIALYSIS

HAEMODIALISIS
Keuntungan :
- Efisien, jangka waktu pendek.

Komplikasi :
- disequilibrium syndrome.
- kejang otot.
- perdarahan.
- emboli udarah
- perubahan hemodinamik, hipotensi, aritmia, anemia.

Kontra Indikasi :
- hemodinamik tak stabil.

Access
- vasculer access route.

Procedur :
- compleks
- specially trained registered nurse required.

Nursing Implications :
- vascular access care.
- restric diet. PERITONEAL DIALISIS

- mudah, komplikasi hemodinamik berkurang.

- protein loss
- peritonitis.
- hiperglikemia.
- respiratory distres.
- perforasi usus.



- perlekatan peritoneal yg ekstensif.
- peritoneal fibrosis, baru operasi perut.

- Intraabdominal catheter.


- simple.
- special training not needed.



- abdominal catheter care.

- more flexible diet.
Tweet
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
 photo banner300x250-biru.gif

Blog Archive

  • 2016 (1)
    • 09/18 - 09/25 (1)
  • 2015 (10)
    • 10/11 - 10/18 (1)
    • 09/13 - 09/20 (1)
    • 09/06 - 09/13 (1)
    • 07/05 - 07/12 (1)
    • 05/17 - 05/24 (6)
  • 2014 (1)
    • 04/13 - 04/20 (1)
  • 2012 (770)
    • 02/19 - 02/26 (5)
    • 02/12 - 02/19 (10)
    • 02/05 - 02/12 (4)
    • 01/29 - 02/05 (27)
    • 01/22 - 01/29 (88)
    • 01/15 - 01/22 (101)
    • 01/08 - 01/15 (169)
    • 01/01 - 01/08 (366)
  • 2011 (4477)
    • 12/25 - 01/01 (336)
    • 12/18 - 12/25 (62)
    • 12/11 - 12/18 (70)
    • 12/04 - 12/11 (77)
    • 11/27 - 12/04 (40)
    • 11/20 - 11/27 (67)
    • 11/13 - 11/20 (198)
    • 11/06 - 11/13 (187)
    • 10/30 - 11/06 (340)
    • 10/23 - 10/30 (32)
    • 10/16 - 10/23 (109)
    • 10/09 - 10/16 (80)
    • 08/14 - 08/21 (75)
    • 08/07 - 08/14 (81)
    • 07/31 - 08/07 (82)
    • 07/24 - 07/31 (65)
    • 07/17 - 07/24 (91)
    • 07/10 - 07/17 (47)
    • 07/03 - 07/10 (44)
    • 06/26 - 07/03 (53)
    • 06/19 - 06/26 (59)
    • 06/12 - 06/19 (47)
    • 06/05 - 06/12 (65)
    • 05/29 - 06/05 (63)
    • 05/22 - 05/29 (77)
      • Justin Bieber Lips Kiss Selena in Indonesia
      • Justin Bieber & Selena Gomez kissing Top Jet Sky
      • 10 Cara Tingkatkan Metabolisme Anda
      • Prepare Sony PlayStation 4
      • 10 Hal yang harus dihindari setelah makan
      • Bunga Rosela
      • 9 tips mengatasi stress di tempat kerja
      • Kumis Kucing
      • Mahkota Dewa
      • Ceremai
      • Pandan
      • Serai
      • BRONCHOGENIC CARCINOMA
      • Pengaruh Metabolisme terhadap Pembakaran Lemak
      • Ida Jean Orlando
      • FLORENCE NIGHTINGALE
      • Yamaha R15
      • Opera Mini 6 for iOS
      • Fat Level Point
      • Sejarah Imunisasi dan Penemunya
      • Tips Cara Melangsikan Tubuh
      • Tips Menghilangkan Keriput Dengan Bahan Alami
      • Tips Mengatasi Kulit Kering
      • 10 Tips Sehat Bagi Wanita
      • Manfaat Teripang Laut untuk Kesehatan
      • 20 Makanan Terbaik Untuk Menurunkan Berat Badan (B...
      • Terapi Suntik vitamin C
      • Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah
      • Tips Merawat Kulit Wajah Dengan Buah
      • Cara Menghilangkan Jerawat Pada Wajah
      • Ventricular septal defect Closure
      • 8 Patient safety tips
      • Khasiat Vitamin C dan kolagen untuk kecantikan
      • Berjemur Bikin Sperma Lincah
      • Lampo3 Coupe Sport Car
      • PATHWAY CANCER OVARIUM
      • 20 Makanan Terbaik Untuk Menurunkan Berat Badan (B...
      • Cara Turunkan 2,5 Kg dalam Sehari
      • Trik Ber-High Heels
      • Bibir Tampil Seksi dan Menawan
      • LAPORAN PENDAHULUAN MULTIPLE FRAKTUR
      • LAPORAN PENDAHULUAN TIFUS ABDOMINALIS
      • INTRANATAL CARE
      • INFEKSI SUSUNAN SARAF
      • LAPORAN PENDAHULUAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
      • LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN...
      • PIJAT BAYI
      • GLAUKOMA
      • SATUAN ACARA PENGAJARAN PERAWATAN IBU POST PARTUM
      • TRIAGE SCENARIO
      • ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
      • DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG
      • GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE)
      • GAGAL GINJAL AKUT
      • GANGGUAN PERKEMIHAN REVIEW ANATOMI DAN FISIOLOGI
      • 7 Langkah Mudah Merias Mata
      • Bibir Tampil Seksi dan Menawan
      • 5 Langkah mendapatkan kulit indah
      • Cegah Kosmetik dari Serangan Bakteri
      • Olahraga Apa Untuk Membakar Lemak?
      • Manfaat Coklat bagi Kesehatan
      • Cara Melangsikan Tubuh
      • Wanita Lebih Sulit Tertawa Daripada Pria
      • Samarkan Wajah Lelah dengan Riasan
      • Holiday Make up Tips
      • Pengaturan Olahraga untuk Membakar Lemak
      • KONSEP DASAR HARGA DIRI RENDAH
      • LAPORAN PENDAHULUAN Gangguan Alam Perasaan: Depresi
      • LAPORAN PENDAHULUAN CEDERA KEPALA BERAT
      • Asuhan Keperawatan KLIEN dengan ARDS (Adult Respi...
      • ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE
      • KONSEP DASAR UROLITHIASIS
      • TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN
      • Kata-kata Mutiara
      • TIPS TINGKAT KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA
      • Tips Bercinta Agar Hamil
      • Kurang Tidur Picu Kegemukan
    • 05/15 - 05/22 (115)
    • 05/08 - 05/15 (65)
    • 05/01 - 05/08 (104)
    • 04/24 - 05/01 (45)
    • 04/17 - 04/24 (70)
    • 04/10 - 04/17 (134)
    • 04/03 - 04/10 (72)
    • 03/27 - 04/03 (18)
    • 03/20 - 03/27 (47)
    • 03/13 - 03/20 (68)
    • 03/06 - 03/13 (40)
    • 02/27 - 03/06 (56)
    • 02/20 - 02/27 (77)
    • 02/13 - 02/20 (76)
    • 02/06 - 02/13 (198)
    • 01/30 - 02/06 (194)
    • 01/23 - 01/30 (132)
    • 01/16 - 01/23 (196)
    • 01/09 - 01/16 (202)
    • 01/02 - 01/09 (121)
  • 2010 (2535)
    • 12/26 - 01/02 (156)
    • 12/19 - 12/26 (65)
    • 12/12 - 12/19 (73)
    • 12/05 - 12/12 (84)
    • 11/28 - 12/05 (80)
    • 11/21 - 11/28 (68)
    • 11/14 - 11/21 (63)
    • 11/07 - 11/14 (50)
    • 10/31 - 11/07 (50)
    • 10/24 - 10/31 (36)
    • 10/17 - 10/24 (58)
    • 10/10 - 10/17 (35)
    • 10/03 - 10/10 (31)
    • 09/26 - 10/03 (21)
    • 09/19 - 09/26 (26)
    • 09/12 - 09/19 (55)
    • 09/05 - 09/12 (65)
    • 08/29 - 09/05 (33)
    • 08/22 - 08/29 (70)
    • 08/15 - 08/22 (45)
    • 08/08 - 08/15 (35)
    • 08/01 - 08/08 (37)
    • 07/25 - 08/01 (27)
    • 07/18 - 07/25 (19)
    • 07/11 - 07/18 (30)
    • 07/04 - 07/11 (56)
    • 06/27 - 07/04 (28)
    • 06/20 - 06/27 (22)
    • 06/13 - 06/20 (30)
    • 06/06 - 06/13 (21)
    • 05/30 - 06/06 (5)
    • 05/16 - 05/23 (6)
    • 05/09 - 05/16 (29)
    • 05/02 - 05/09 (59)
    • 04/25 - 05/02 (28)
    • 04/18 - 04/25 (38)
    • 04/11 - 04/18 (70)
    • 04/04 - 04/11 (59)
    • 03/28 - 04/04 (65)
    • 03/21 - 03/28 (89)
    • 03/14 - 03/21 (218)
    • 03/07 - 03/14 (95)
    • 02/28 - 03/07 (135)
    • 02/21 - 02/28 (102)
    • 01/03 - 01/10 (68)
  • 2009 (1652)
    • 12/27 - 01/03 (36)
    • 12/20 - 12/27 (22)
    • 12/13 - 12/20 (100)
    • 12/06 - 12/13 (45)
    • 11/29 - 12/06 (24)
    • 11/22 - 11/29 (22)
    • 11/15 - 11/22 (19)
    • 11/08 - 11/15 (28)
    • 11/01 - 11/08 (11)
    • 10/25 - 11/01 (17)
    • 10/18 - 10/25 (38)
    • 10/11 - 10/18 (33)
    • 10/04 - 10/11 (15)
    • 09/27 - 10/04 (21)
    • 09/20 - 09/27 (7)
    • 09/13 - 09/20 (84)
    • 09/06 - 09/13 (35)
    • 08/30 - 09/06 (48)
    • 08/23 - 08/30 (118)
    • 08/16 - 08/23 (26)
    • 08/09 - 08/16 (34)
    • 08/02 - 08/09 (35)
    • 07/26 - 08/02 (31)
    • 07/19 - 07/26 (14)
    • 07/12 - 07/19 (16)
    • 07/05 - 07/12 (28)
    • 06/28 - 07/05 (26)
    • 06/21 - 06/28 (76)
    • 06/14 - 06/21 (26)
    • 06/07 - 06/14 (21)
    • 05/31 - 06/07 (43)
    • 05/24 - 05/31 (38)
    • 05/17 - 05/24 (26)
    • 05/10 - 05/17 (52)
    • 05/03 - 05/10 (15)
    • 04/26 - 05/03 (38)
    • 04/19 - 04/26 (32)
    • 04/12 - 04/19 (22)
    • 04/05 - 04/12 (20)
    • 03/29 - 04/05 (40)
    • 03/22 - 03/29 (43)
    • 03/15 - 03/22 (18)
    • 03/08 - 03/15 (14)
    • 03/01 - 03/08 (22)
    • 02/22 - 03/01 (12)
    • 02/15 - 02/22 (9)
    • 02/08 - 02/15 (11)
    • 02/01 - 02/08 (19)
    • 01/25 - 02/01 (37)
    • 01/18 - 01/25 (21)
    • 01/11 - 01/18 (33)
    • 01/04 - 01/11 (31)
  • 2008 (700)
    • 12/28 - 01/04 (13)
    • 12/21 - 12/28 (9)
    • 12/14 - 12/21 (57)
    • 12/07 - 12/14 (5)
    • 11/30 - 12/07 (18)
    • 11/23 - 11/30 (33)
    • 11/16 - 11/23 (31)
    • 11/09 - 11/16 (23)
    • 11/02 - 11/09 (18)
    • 10/26 - 11/02 (11)
    • 10/19 - 10/26 (15)
    • 10/12 - 10/19 (13)
    • 10/05 - 10/12 (25)
    • 09/28 - 10/05 (2)
    • 09/21 - 09/28 (14)
    • 09/14 - 09/21 (19)
    • 09/07 - 09/14 (43)
    • 08/31 - 09/07 (3)
    • 08/24 - 08/31 (33)
    • 08/17 - 08/24 (65)
    • 08/10 - 08/17 (4)
    • 08/03 - 08/10 (26)
    • 07/27 - 08/03 (6)
    • 07/20 - 07/27 (19)
    • 07/13 - 07/20 (18)
    • 07/06 - 07/13 (60)
    • 06/29 - 07/06 (53)
    • 06/22 - 06/29 (49)
    • 06/15 - 06/22 (11)
    • 06/08 - 06/15 (4)

Popular Posts

  • Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Post Partum Di RSUD
    KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
  • ASKEP NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
    ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
  • PATHWAY HEMATEMESIS MELENA
    Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
  • PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM
    PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
  • Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)
    Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
  • PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
    PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
  • Ikterus
    DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
  • Materi Kesehatan: Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
     Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
  • PATHWAY COMBUSTIO
    Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
  • Askep Kolostomi
    ASUHAN KEPERAWATAN KOLOSTOMI A. Pengertian Kolostomi adalah pembukaan suatu bagian kolon ke permukaan abdomen untuk mengalihkan feses baik...

Statistik

© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates