salah satu pihak yang ikut dalam riset ini, dampaknya bagi kesehatan belum terungkap secara detail. "Masalah otak dalam penelitian ini masih bisa dikategorikan dalam batas normal," ujar Martin Arns, salah satu peneliti dari Brainclinics Diagnostics, seperti dikutip detikINET dari PCWorld, . Sehingga diperlukan studi jangka panjang untuk memutuskan pengaruhnya bagi kesehatan secara lebih detail, imbuhnya. Dalam penelitian tersebut, dari 300 orang yang diteliti sebanyak 100 orang merupakan pengguna ponsel rutin, 100 orang tidak menggunakan ponsel dan 100 orang lagi hanya kadang-kadang menggunakan ponsel. Perbedaan aktivitas otak di antara ketiga kelompok ini diukur dengan metode quantitive electroencephalographic (EEG) dan fungsi neuropsikologi seperti perhatian, memori, fungsi pelaksana dan kepribadian. Salah satu hasilnya, pengguna ponsel rutin menunjukkan aktivitas otak yang melambat ketika diukur dengan metode EEG, demikian juga dalam hal alpha peak frequency yang berpengaruh terhadap gerak antisipasi tubuh. Kelompok riset ini merupakan gabungan antara Brainclinics Diagnostics dan Radbound University asal Belanda, Institute of Psychiatry di London serta The Brain Resource Co. Ltd. Sydney. Dalam jangka panjan, mereka juga berencana akan menambah sekitar 17.000 orang untuk dilibatkan dalam penelitian lebih lanjut.