Sabtu, 25 Oktober 2008
Spiritual Quotient
Kecerdasan spiritual atau yang sering disebut-sebut orang dengan Spiritual Quotient (SQ) --meskipun saya juga tidak mengerti mengapa quotient diartikan sebagai kecerdasan, padahal arti di kamus adalah hasil bagi-- mengarahkan hidup kita menjadi lebih bijak dan bahagia. Kecerdasan spiritual tidak didapatkan serta merta, tetapi melalui suatu proses pemahaman yang berlangsung terus menerus sepanjang kehidupan.
Memiliki kecerdasan spiritual ibarat suatu anugrah dalam kehidupan serba materialis ini. Perjalanan untuk memperolehnya bagaikan kuliah ribuan sks, dengan jenis P atau L (praktikkum atau lapangan). Setiap topik pun ada yang lulus ada juga yang harus ujian her (ulang). Yang jelas seluruh sks harus ditempuh, dan sks nya juga tidak dapat dipastikan jumlahnya.
Itu pemahaman juadul (jaman dulu). Jaman sekarang kecerdasan spiritual dapat dicapai secara instant. Baik cara manual maupun cara teknologi tinggi, semua menawarkan kemudahan untuk mencapai kecerdasan spiritual. Cara teknologi tinggi dapat dilakukan dengan mendengarkan musik-musik generator gelombang alfa otak. Cara ini di Indonesia dikembangkan oleh Erbe Sentanu. Kunjungi saja situsnya http://katahatiinstitute.com, atau http://digitalprayers.com. Kalau ingin lebih serius ikuti saja pelatihannya, luar biasa.
Cara manual untuk memperoleh kecerdasan spiritual adalah dengan cara mengikuti ajaran-ajaran agama. Ritus tertentu dalam setiap aliran agama selalu berimbas pada terbitnya kecerdasan spiritual. Meditasi, sembahyang, salat, yoga, dzikir semuanya membantu seseorang terarah ke pencapaian kecerdasan spiritual.
Kemudahan cara manual ternyata terletak pada mind-set. Selama ini kita sering mengatakan rileks itu sulit, atau kalau orang bergama islam mengatakan shalat khusu' itu susah. Padahal jika kita dapat mengubah mind set bahwa khusu' itu mudah, semua juga mudah. Persepsi tentang sulitnya shalat khusu' ini berakibat, ritual keagamaan menjadi semacam ritual tanpa makna apapun. Kalau kata ustadz, sekedar menggugurkan kewajiban.
Untuk yang beragama Islam silakan download petunjuk shalat khusu' yang mudah di link ini . Garansi 100 %, jika dibaca dan dipraktikkan pasti bisa. Kalau sudah bisa tinggal tunggu kuliah berikutnya di perjalanan spiritual yang lain.
Para manajer atau calon manajer seharusnya memiliki kecerdasan spiritual ini. Pengambilan keputusan penting pasti menimbulkan beban tersendiri, apalagi jika merugikan orang lain. Padahal pengambilan keputusan itu wajib. Jika tidak ada pengambilan keputusan, bisnis tidak berjalan. Apapun hasil keputusan yang kita buat jangan sampai merugikan orang lain dan paling tidak jangan sampai membuat kita tidak dapat tidur berhari-hari karenanya.
Selamat mencoba. Kelas kecerdasan spiritual sudah dibuka. Tinggal kita mau registrasi atau tidak, itu urusan kita sendiri. Jika ingin ikut kuliah ya silakan registrasi dan isi kartu rencana studinya ya.
Kamis, 23 Oktober 2008
Fobia Sosial dan Pengobatannya
- Malu seperti muka berubah kemerah-merahan
- Berkeringat
- Rasa mual, rasa tidak menyenangkan pada perut
- Gemetaran
- Sulit berbicara atau melakukan kontak mata dengan audience atau orang lain.
Pengobatan dan hal yagn bisa membantu
Digital Learning
Kuliah di jaman serba digital dan berwacana global menuntut kita untuk beradaptasi secara khusus, terutama untuk orang-orang yang terlanjur melabel dirinya gaptek (gagap teknologi). Harus ada (beli) laptop, padahal tidak mengerti sama sekali apa itu spec. Materi kuliah harus di download dari situs/blog dosen padahal tahunya cuma www.google.com., itupun dari tulisan di perut bus kota. Presentasi selalu menggunakan lcd proyektor. Belum lagi dengan pendekatan student centered learning, semua harus dicari oleh mahasiswa sendiri termasuk bahan-bahan kuliah.
Perjalanan beradaptasi juga tidak lepas dari godaan syetan. Bagaimana tidak tergoda, jika sudah bersemangat ingin menjelajah internet, eh... sinyal hotspot down, atau kalau tidak jaringan sedang down, atau kadang masalah ada pada laptop sendiri, setting prokxy diutak atik anak, macet dah!! Mau minta tolong Mr. IT lagi sibuk. Waduh bagaimana nih. Eh... memang setan diturunkan untuk menggoda manusia, salah seorang teman mendapatkan warisan dari senior. Nah... momentum yang sangat tepat dan menggiurkan. Kalau tidak banyak berdzikir dan sudah putus asa (tahap depresi) pasti lah akan diikuti jalan syetan.
Berkaitan dengan hal tersebut ada baiknya saya berbagi pengalaman. Bukan berarti pengalaman saya sangat banyak tetapi ada sedikit yang perlu untuk dibagi-bagi. Terutama kalau ingin mencari file-file pdf atau e book yang bermanfaat.
Kalau kita coba ketik di mesin pencari google frasa "pdf search engine" akan kita dapatkan banyak sekali yang tersedia. Cobalah untuk memilih salah satu. Saya coba yang paling atas yaitu www.pdf-search-engine.com. Jika sudah masuk ke situs tersebut ketikkan saja keyword yang diinginkan, pasti akan tersedia banyak sekali link. Tinggal klik saja salah satu.
Untuk mahasiswa UI sebaiknya sering-seringlah kunjungi http://lib.ui.ac.id. Ikuti terus perkembangannya setiap saat terutama saat sinyal hotspot penuh. Jika Anda beruntung akan dapatkan artikel-artikel up to date yang free.Simpan dengan baik, termasuk sumbernya. Ingat prinsip KAIZEN ya.
Selain itu saya juga mencoba menyimpan slide-slide yang digunakan dosen atas ijin beliau. Jika ingin download silakan saja kunjungi http://nurseconsultant.blogspot.com klik link koleksi slide. Atau langsung http://www.esnips.com/web/NursingEd . Jika Ada yang memiliki soft kopi slide juga dapat melakukan hal yang sama, atau dapat juga saya bantu upload nya.
Selamat belajar. Cepatlah sampai pada fase Resolusi, jangan fase depresinya diperpanjang.
Rabu, 22 Oktober 2008
TIPS MENGHALUSKAN TELAPAK TANGAN
Mungkin tak pernah anda kira sebelumnya kalau sisa ampas kopi bisa kita manfaatkan, apalagi buat obat. Gak percaya?? Mau tahu?? Caranya>>> Ambil sisa ampas kopi yang baru anda minum, kemudian gosokan ampas kopi tersebut pada telapak tangan anda beberapa saat, terakhir cucilah tangan anda dengan air. Lakukan hal ini setelah anda melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar yang melibatkan telapak tangan anda.
Tangan Halus Dengan Daun Pepaya
Lagi-lagi daun pepaya bisa buat obat. Kali ini kita gunakan sebagi obat untuk menghalusakan telapak tangan. Caranya>>> Ambil beberapa tangkai daun pepaya yang masih muda, cuci bersih, kemudian gosokan daun tersebut pada telapak tangan sampai daun tersebut hancur, diamkan selama kurang lebih 5 menit, lalu cuci telapak tangan sampai bersih.
Tangan Halus Dengan Teh Sisa
Ternyata makanan sisa itu masih bisa kita manfaatkan yach.. Contohnya teh! Setelah kita celup, teh tersebut bisa kita gunakan untuk obat penghalus telapak tangan. Mau?? Caranya>>> Ambil teh yang akan dibuang (yang baru juga bisa sich), lalu rendam dengan sisa teh tersebut kedalam air, terakhir remas-remas telapak tangan anda kedalam rendaman air teh tersebut. Lakukan hal ini setiap pagi hari.
“Tak kenal maka tak sayang”. Maka dari itu kasih comment yach biar kita kenal!!!
Selasa, 21 Oktober 2008
Being Healthy With Help Of Wii Fit.
For you Nintendo Wii fans can buy a Wii Fit here, more over here also was gotten various things games. You can search and select various games with cheaper prices than online stores other.
Besides that, to improve your health, you can buy a Wii Fit With Fitness Board, with these games you can monitor your health because these games are equipped with a fitness board, and with this board you can measure your BMI (Body Mass Index). So other than the joy you also can be a healthy while play with this games.
Sindrom Kembali Sekolah
Belajar seumur hidup adalah tuntutan suatu profesi. Artinya tidak ada kata "mandheg" dalam dunia profesi. Demikian juga profesi perawat. Sekali memilih perawat sebagai jalan hidup, mestinya tidak ada lagi pilihan kata berhenti belajar. Belajar yang dimaksud dapat melalui pelatihan, kursus, termasuk juga sekolah. Yang akan saya sampaikan pada posting ini adalah belajar lagi di bangku sekolah.
Hal terpenting untuk perawat berkerja yang sekolah lagi adalah menyadari adanya sindrom kembali sekolah "Shane's Returning to School Syndrom". Sindrom ini kurang lebih terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama tahap bulan madu kemudian tahap konflik dan terakhir tahap reintegrasi. Setiap orang pasti mengalami tahapan ini baik disadari maupun tanpa disadari.
Tahap bulan madu dimulai ketika seorang diterima di sekolah yang diinginkan. Maka senyum pun mengembang. Pamer ke sejawat, membusungkan dada, seolah-olah berkata " ini lho saya masih mampu sekolah." Rasa bangga, lega dan senang bercampur aduk menjadi satu pada tahap ini.
Tahap kedua adalah tahap depresi. Terjadi ketika seorang yang sekolah mulai kewalahan antara tugas pekerjaan dan tugas sekolah. Konflik dengan teman sekelas, sejawat di kantor, keluarga bahkan atasan memenuhi tahapan ini. Tekanan yang terus menerus menuntuk penggunaan energi yang berlebihan. Semua sumber daya seolah-oleh terkuras habis. Hal ini akhirnya membawa seseorang menjadi apatis atau sebaliknya menjadi lebih dewasa dan maju.
Tahap ketiga adalah tahap resolusi. Pilihan adaptasi yang selama tahap ketiga digunakan semakin mantap dipakai. Yang apatis kuliah asal-asal saja, mengerjakan yang dibutuhkan. Yang lain menjadi lebih tertantang, berpikir positif dan mengambil setiap peristiwa seb agai proses pematangan. Atau malah gagal tidak melanjutkan pendidikan, kembali ke lapangan dan menjadi penghambat perkembangan serta troubel maker.
Setiap orang bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Pilihan resolusi mana yang akan digunakan adalah merdeka untuk dipilih. Sarang saya meskipun kita gagal dalam beradaptasi pada saat ini, segeralah melakukan restrukturisasi cara berpikir agar kita tidak menjadi penghambat perkembangan di institusi kita atau menjadi kelompok laggard dalam distribusi perawat indonesia.
Tertarik untuk membaca lebih banyak, baca buku Conceptual Bases of Profesional Nursing karya Susan Leddy dan J Mae Pepper tahun 1993.
TIPS-TIPS SEPUTAR KULIT
Menghaluskan Kulit Dengan Daun Petai Cina
Kadang petai cina hanya sebagai pohon liar yang ada dikebun atau hutan, namun siapa yang nyangka kalau daunnya bisa dijadiin obat buat menghaluskan kulit. Mau?? Caranya>>> Ambil 5-6 tangkai daun petai cina yang masih muda, lalu diremas-remas hingga mengeluarkan air. Gosok pada seluruh tubuh ketika mandi. Biarkan selama beberapa menit, lalu bersihkan badan anda dengan sabun. Lakukan hal tersebut selama 2 kali seminggu pada pagi dan sore hari.
Melembutkan Kulit Dengan Beras Sangrai
Selain sebagai bahan makanan pokok, beras juga bermanfaat sebagai obat kesehatan, sebagai contoh bisa igunakan sebagai obat untuk menghaluskan kulit. Mau?? Caranya>>> Cuci bersih beras, kemudian goreng tanpa menggunakan minyak (sangrai) sampai kekuning-kuningan, lalu tumbuk hingga halus. Bila ramuan ini akan digunakan, campurkan dengan air jeruk nipis dan sedikit air. Aduk sampai kental dan gosokan ke se
Jeruk Bali Bisa Picu Kanker Payudara
Mereka meneliti 50.000 wanita menopause, dan menemukan wanita yang mengkonsumsi Jeruk Bali ditenggarai terkena resiko kanker payudara 30 persen, dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi Jeruk Bali.
Pasalnya, Jeruk Bali dapat meningkatkan hormon esterogen, hormon yang memiliki andil besar memicu kanker payudara.
”Jika Jeruk Bali berperan penting meningkatkan level metabolisme estrogen, maka tidak diragukan lagi bila jeruk ini meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara,” kata salah seorang peneliti.
Sementara ini para peneliti mengatakan, mereka masih membutuhkan riset lebih lanjut terhadap temuan mereka. Lagi pula, mereka hanya meneliti buah, belum dalam bentuk jus.
Sedangkan menurut hasil penelitian riset terdahulu bahwa kanker payudara dipicu faktor gaya hidup seperti minum alkohol, dan kelebihan berat badan.
Namun , ahli nutrisi dari British Nutrition Foundation, Dr Joanne Lunn, menilai penelitian itu penting bagi wanita yang melakukan diet dengan banyak memakan buah-buahan. Terlepas dari perlunya riset lebih lanjut, ada baiknya wanita mengurangi konsumsi Jeruk Bali.
Sumber: Rakyat Merdeka Expose
Pap Smear Selamatkan Wanita dari Kanker Serviks
Bahkan kanker serviks dapat dicegah. Caranya dengan melakukan pemeriksaan PAP Smear secara rutin bagi wanita yang telah menikah atau melakukan hubungan seks. PAP Smear pada dasarnya dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker serviks. Karena makin dini terdeteksi, makin mudah kanker serviks disembuhkan.
Pemeriksaan PAP Smear dilakukan dengan mengambil sel dari serviks, kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks. Langkah ini sebaiknya dilakukan pada hari ke 10-20 terhitung dari mulainya siklus haid.
Bila tidak ada kelainan, biasanya PAP Smear diulang sedikitnya setahun sekali. Namun bila ditemukan kelainan, konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis biasanya akan dilakukan untuk melakukan pengobatan seperti kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan.
Jadi, dengan pemeriksaan rutin, kanker bisa dideteksi sejak dini. Deteksi dini membuat kanker lebih mudah dan murah diatasi dengan kemungkinan sembuh lebih besar. Di seluruh dunia, kanker serviks adalah kanker ke dua yang banyak menyebabkan kematian pada perempuan.
Menurut WHO sekitar 490,000 perempuan di diagnosa menderita kanker serviks, 80% nya terjadi di negara berkembang, dan 240,000 di antaranya meninggal dunia.
Sumber: KompasDotCom
Senin, 20 Oktober 2008
KONSEP KELUARGA
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Mahasiswa akan dapat :
•Definisi keluarga
•Tipe-tipe keluarga
•Struktur dan fungsi keluarga
•Tumbuh kembang keluarga
•Tugas perkembangan keluarga
•Keperawatan kesehatan keluarga
•Tugas kesehatan keluarga
•Peran perawat keluarga
Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Dalam keperawatan, keluarga merupakan salah satu sasaran asuhan keperawatan. Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Nilai yang dianut keluarga dan latar belakang etnik/kultur yang berasal dari nenek moyang akan mempengaruhi interpretasi keluarga terhadap suatu penyakit. Masalah kesehatan dan adanya krisis perkembangan dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain karena keluarga merupakan satu kesatuan (unit).
1.Definisi Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :
a.Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b.Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
c.Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d.Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
e.Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
f.Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
g.Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.
h.Jonasik and Green (1992)
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).
i.Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.
j.National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.
k.Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
l.BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.
Istilah-istilah dalam keluarga:
•Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
•Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
•Kualitas keluarga
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera.
•Kemandirian keluarga
Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan kualitas dan keejahteraan keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab.
•Ketahanan Keluarga
Kondisi dinamik sebuah keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-material dan psikis-mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
•NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996), tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:
•Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau belum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB
•Sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
•Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan sosial psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi
•Sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat
•Sejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dari beberapa pengertian tentang keluarga, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah:
•Terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi
•Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap memperhatikan satu sama lain
•Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sendiri-sendiri
•Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota)
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan Lancaster (1995):
•Diikat dalam suatu tali perkawinan
•Ada hubungan darah
•Ada ikata batin
•Ada tanggung jawab masing-masing anggota
•Ada pengambilan keputusan
•Kerjasama diantara anggota keluarga
•Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
•Tinggal dalam satu rumah
2.Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami tipe keluarga yang ada..
A.Tradisional
•The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
•The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
•Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
•The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
•The extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan
•The single parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
•Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
•Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
•Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
•Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
•The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
B.Non-Tradisional
•The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
•The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
•Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
•The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yan ghidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
•Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana ”marital pathners”
•Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu
•Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
•Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
•Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
•Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
•Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
3.Struktur dan Fungsi Keluarga
A.Struktur Keluarga
Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur:
a. Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi)
b. Struktur yang hangat, menerima dan toleransi
c. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty and authenticity)
d. Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan
e. Struktur yang bebas : tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)
f. Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar)
g. Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)
h. Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional)
Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:
a.Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender, chanel-media, massage, environtment dan reciever.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1). Karakteristik pengirim yang berfungsi
• Yakin ketika menyampaikan pendapat
• Jelas dan berkualitas
• Meminta feedback
• Menerima feedback
2). Pengirim yang tidak berfungsi
Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang obyektif)
Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)
Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu ini bandel...”, ”kamu harus...”
Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
Komunikasi yang tidak sesuai
3). Karakteristik penerima yang berfungsi
•Mendengar
•Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
•Memvalidasi
4). Penerima yang tidak berfungsi
•Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
•Diskualifikasi, contoh : ”iya dech.....tapi....”
•Offensive (menyerang bersifat negatif)
•Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
•Kurang memvalidasi
5). Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
•Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
•Komunikasi terbuka dan jujur
•Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
•Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6). Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
•Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
•Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
•Kurang empati
•Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
•Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
•Komunikasi tertutup
•Bersifat negatif
•Mengembangkan gosip
b.Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
Perilaku peran
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
•Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)
•Referent power (seseorang yang ditiru)
•Resource or expert power (pendapat ahli)
•Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
•Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
•Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
•Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti::
•Konsensus
•Tawar menawar atau akomodasi
•Kompromi atau de facto
•Paksaan
d.Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
B. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
•Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
•Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
•Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
•Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat
•Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
•Affection
1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan
2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual
3). Menambah anggota baru
•Security and acceptance
1). Mempertahankan kebutuhan fisik
2). Menerima individu sebagai anggota
•Identity and satisfaction
1). Mempertahankan motivasi
2). Mengembangkan peran dan self image
3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas
•Affiliation and companionship
1). Mengembangkan pola komunikasi
2). Mempertahankan hubungan yang harmonis
•Socialization
1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)
2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal
3). Melepas anggota
•Controls
1). Mempertahankan kontrol sosial
2). Adanya pembagian kerja
3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992):
•Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
•Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
•Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga
•Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
•Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga
•Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
•Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang
•Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi keluarga dengan usila:
Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada usila dan memfokuskan pada:
•Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh
•Memberikan kenyamanan dan support
•Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat
•Menanamkan perasaan pengertian hidup
•Manajemen krisis
4.Sistem Keluarga
Keluarga dipandang sebagai system sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: plitik, agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). System keluarga terdiri dari bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian individual anggota keluarga.
Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka):
a.Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat interdependensi, interaktif dan mutual.
b.Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti : sosial, budaya, ekonomi,dll.
c.Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu masyarakat
d.Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran antar sistem
e.Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya.
5.Tumbuh Kembang Keluarga
Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-masing tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai tahap yang selanjutnya.
Menurut Duval tahap perkembangan keluarga adalah sebagai berikut:
•Tahap pembentukan keluarga
Dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dengan membentuk rumah tangga
•Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas utama untuk mendapat kan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan
•Tahap menghadapi bayi
Keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat tergantung pada kedua orangtuanya.
•Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. Anak sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya.
•Tahap menghadapi anak sekolah
Tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
•Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
•Tahap melepas anak ke masyarakat
Melepas anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga
•Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
•Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.
Tahap lingkaran kehidupan keluarga
Tahap lingkaran kehidupan keluarga Proses emosional transisi Perubahan status keluarga yang dibutuhkan untuk perkembangan
Keluarga dengan anak dewasa yang belum menikah Menerima pemisahan dengan orang tua
•Mengembangkan hubungan saudara yang intim
•Pemisahan dengan keluarga
•Mampu bekerja sendiri
Keluarga yang baru menikah Komitmen dengan sistem baru
•Membentuk sistem keluarga
•Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family dan teman-teman
Keluarga dengan anak muda/anak yang masih kecil Menerima generasi baru dari anggota yang ada dalam sistem • Mengambil peran orangtua
•Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family terhadap peran orangtua dan kakek nenek
•Menyediakan tempat untuk anaknya
Keluarga dengan anak remaja Meningkatkan fleksibilitas keluarga dari ketergantunga anak
•Perubahan hubungan orang tua-anak dari masuk remaja ke arah dewasa
•Memfokuskan kembali pada masa mencari teman dekat dan karir
•Memulai perubahan perhatian untuk generasi yang lebih tua
Keluar dan pindahnya anak-anak Menerima sistem yang keluar dan masukj dalam jumlah yang banyak ke dalam kelurga
•Membicarakan kembali sistem perkawinan sebagai keluarga dyad
•Mengembangkan hubungan orang dewasa ke orang dewasa diantara anak-anak yang sudah besar dengan orang tua
•Menyesuaikan hubungan termasuk kepada menantu dan cucu
•Menerima ketidakmampuan dan kematian dari orang tua (kakek/nenek)
Keluarga lansia Menerima perubahan dari peran generasi
•Mempertahankan diri sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial
•Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan
•Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka
•Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan
Tahap perkembangan keluarga menurut Spradley:
a.Pasangan baru (keluarga baru)
•Membina hubungan dan kepuasan bersama
•Menetapkan tujuan bersama
•Mengembangkan keakraban
•Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial
•Diskusi tentang anak yang diharapkan
b.Child bearing (menanti kelahiran)
•Persiapan untuk bayi
•Role masing-masing dan tanggung jawab
•Persiapan biaya
•Adaptasi dengan pola hubungan seksual
•Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua
c.Keluarga dengan anak pra-remaja
•Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga
•Merencanakan kelahiran anak kemudian
•Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga
d.Keluarga dengan anak sekolah
•Menyediakan aktivitas untuk anak
•Biaya yang diperlukan semakin meningkat
•Kerjasama dengan penyelenggara kerja
•Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan
•Sistem komunikasi keluarga
e.Keluarga dengan anak remaja
•Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda
•Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga
•Mencegah adanya gap komunikasi
•Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga
f.Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
•Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber
•Penataan kembali tanggung jawab antar anak
•Kembali suasana suami istri
•Mempertahankan komunikasi terbuka
•Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu
g.Keluarga dengan usia pertengahan
•Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
•Tanggung jawab semua tugas rumah tangga
•Keakraban pasangan
•Mempertahankan kontak dengan anak
•Partisipasi aktivitas sosial
h.Keluarga dengan usia lanjut
•Persiapan dan menghadapi masa pensiun
•Kesadaran untuk saling merawat
•Persiapan suasana kesepian dan perpisahan
•Pertahankan kontak dengan anak cucu
•Menemukan arti hidup
•Mempertahankan kontak dengan masyarakat
6.Keperawatan Kesehatan Keluarga
Health care activities, health beliefs, and health values merupakan bagian yang dipelajari dari sebuah keluarga. Sehat dan sakit merupakan bagian dari kehidupan, perilaku individu menunjukkan sebagaimana anggota keluarga yang harus dipelajari. Friedman (1992) mengidentifikasi dengan jelas kepentingan pelayanan keperawatan yang terpusat pada keluarga (family-centered nursing care), yaitu:
•Keluarga terdiri dari anggota yang saling ketergantungan satu sama lainnya (interdependent) dan berpengaruh dengan yang lainnya. Jika salah satu sakit maka anggota keluarga yang lain juga merupakan bagian yang sakit.
•Adanya hubungan yang kuat diantara keluarga dengan status kesehatan anggotanya, maka anggota keluarga sangat penting peranannya dalam setiap pelayanan keperawatan
•Tingkat kesehatan anggota keluarga sangat signifikant dengan aktivitas di dalam promosi kesehatannya
•Keadaan sakit pada salah satu anggota keluarga dapat sebagai indikasi problem yang sama di dalam anggota yang lainnya
Pada spesialisasi sekarang ini, pelayanan kesehatan, terutama pelayanan pengobatan, pengawasan kesehatan keluarga dan koordinasi macam-macam pelayanan kesehatan oleh tim kesehatan makin menjadi kewajiban perawat. Sehubungan dengan adanya spesialisasi dan superspesialisasi dalam pengobatan, maka orientasi pelayanan kesehatan serta cara-cara penyampaian berubah dari orientasi rumah sakit ke masyarakat, dari orientasi penyakit ke kesehatan dan dari orientasi pengobatan ke pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan sebagai sarannya. Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima pelayanan perawatan dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu: tingkat individu, tingkat family atau keluarga dan tingkat community atau masyarakat.
Tingkat individu
Perawat memberi pelayanan perawatan kepada individu dengan kasus-kasus tertentu, pasien dengan TBC, pasien dengan DM, ibu hamil dan sebagainya yang mereka jumpai di poliklinik. Perawat melihat kasus ini sebagai individu dengan memperhatikan atau tanpa memberi perhatian kepada keluarga atau masyarakat dimana pasien ini adalah anggotanya. Individu yang menjadi sasaran perawatan dan yang menjadi pusat perhatian adalah masalah kesehatan individu itu serta pemecahan masalahnya. Keluarga pasien tidak mutlak diikutsertakan dalam pemecahan masalah.
Tingkat keluarga
Dalam tingkatan ini yang menjadi sasaran pelayanan adalah keluarga. Yang dimaksud keluarga di sini adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Dalam tingkatan ini, anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akan dirawat sebagai anggota keluarga. Yang menjadi pusat dari perawatan adalah keluarga. Maka perawat akan menghadapi pasien yaitu keluarga dengan ibu hamil, keluarga dengan ayah berpenyakit TBC, keluarga dengan anak retardasi mental, dll.
Tingkat masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan dari keluarga-keluarga. Kata masyarakat mengandung arti geografis dan sosio-budaya. Yang menjadi obyek dan subyek perawatan adalah kelompok masyarakat pada daerah tertentu dengan permasalahan kesehatan, misalnya masyarakat dengan kejadian demam berdarah atau cholera
7.Beban kasus keluarga
Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah macam kasus dalam keluarga yang dipelihara/dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya keluarga yang ditangani oleh perawat adalah keluarga-keluarga yang mempunyai masalah dan kebanyakan keluarga ini adalah keluarga dengan penghasilan yang rendah. Hal ini akan dimengerti karena kebutuhan akan pelayanan dan bimbingan perawatan lebih tinggi pada kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah,.
Dalam pemberian perawatan keluarga pengambilan keputusan tetap pada keluarga. Perawat hanya membantu keluarga dalam mendapatkan keterangan dan pandangan yang realistik terhadap masalah keunggulan dan kelemahan tiap tindakan yang mereka hadapi. Sehingga semua penentuan kebijakan dan keputusan adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab keluarga, dimana perawat hanya memfasilitasinya.
8.Tugas kesehatan keluarga
Seperti individu, keluargapun mempunyai cara-cara tertentu untuk mengatasi masalah kesehatan. Kegagalan dalam mengatasinya akan mengakibatkan penyakit atau sakit terus menerus dan keberhasilan keluarga untuk berfungsi sebagai satu kesatuan akan berkurang. Dalam perawatan kesehatan keluarga, kata-kata ”mengatasi dengan baik”, diartikan sebagai kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatannya sendiri. Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman adalah:
•Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga.
•Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
•Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
•Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
•Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukkan pemanfaatan dengan baik akan fasilitas-fasilitas kesehatan
9.Peran perawat keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
•Pendidik
•Koordinator
•Pelaksana
•Pengawas kesehatan
•Konsultan
•Kolaborasi
•Fasilitator
•Penemu kasus
•Modifikasi lingkungan.
Daftar pustaka
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process. Philiphines: UP College on Nursing Diliman
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Shirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and Research. Philadelphia : F. A Davis Company
Tahapan dari proses keperawatan keluarga
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
1.Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Sosial
e. Spiritual
2.Perumusan diagnosis keperawatan
3.Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4.Pelaksanaan asuhan keperawtan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5.Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Prinsip Pemberian Asuhan Keperawatan pada Keluarga
1.Bekerjasama dengan keluarga secara kolektif
2.Mulai sesuai dengan kemauan keluarga
3.Sesuaikan NCP dengan tahap perkembangan keluarga
4.Terima dan akui struktur keluarga
5.Penekanan pada kemampuan keluarga.
Tahap Pengkajian (Assessment)
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Pengkajian dapat juga diartikan sebagai tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya (Effendy, 1998).
Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, suatu ukuran atau suatu penilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma-norma yang diambil dari kepercayaan, nilai-nilai, prinsip-prinsip, aturan-aturan dan harapan-harapan, teori, konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga.
Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :
1.Wawancara
Berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik, mental, sosial-budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dsb.
2.Observasi-pengamatan
Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan saja. Misalnya : yang berkaitan dengan lingkungan fisik (ventilasi, penerangan, kebersihan, dsb).
3.Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (head to toe)
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan, berkaitan dengan keadaan fisik. Misalnya : kehamilan, kelainan organ tubuh, dan tanda-tanda penyakit.
4.Data sekunder (studi dokumentasi)
Contoh : hasil laboratorium, hasil rontgen, pap smear, dll. Studi yang berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak, diantaranya KMS, kartu keluarga dan catatan-catatan kesehatan lainnya.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data umum :
Nama kepala keluarga (KK), alamat dan telpon, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga dan komposisi keluarga. Selain itu, perlu dikaji pula tentang :
a. Tipe keluarga :
menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
b. Suku bangsa :
mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
c. Agama :
mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
d. Status sosial ekonomi keluarga :
status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Misalnya : keluarga Bpk. A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 8 tahun dan anak kedua berusia 5 tahun, maka keluarga Bpk. A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga, serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. Misalnya : keluarga tengah baya, yang seharusnya sudah mampu mendirikan keluarga sendiri, tetapi belum mempunyai rumah sendiri sehingga beberapa tugas tidak terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imuniasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga, serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur peran
d. Nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :
1). Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda-gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.
2). Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
- Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
- Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
- Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
- Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
3). Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa, dan cara perawatannya)
- Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial)
- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
4). Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat. Hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki
- Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
- Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
- Sejauhmana keluarga mengatahui upaya pencegahan penyakit
- Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
- Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
5). Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Hal yang perlu dikaji adalah :
- Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
- Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
- Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dan metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, serta sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan
- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
7. Pemeriksaan fisik
Dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
link : http://72.14.235.104/search?q=cache:h_gsO79jhTEJ:yenibeth.wordpress.com/2008/06/15/proses-keperawatan-keluarga/+keperawatan+keluarga&hl=id&ct=clnk&cd=12&gl=id
JUDUL KTI MAHASISWA (Rencana)
Minggu, 19 Oktober 2008
Nyeri Perut Sebelah Kanan .
Jadi kalau kita mengalami nyeri perut di sebelah kanan, tinggal melihat bagian atas atau bawah, bila yang nyeri bagian atas, kemungkinan yang mengalami gangguan adalah organ-organ yang terletak pada bagian kanan atas tadi, diantara berbagai organ tadi, yang paling sering terjadi gangguan pada sebelah kanan atas adalah Gangguan Hati, Radang pada kandung empedu akibat adanya batu, serta kadang-kadang bisa terjadi radang usus kecil. Tetapi kalau tempat nyeri berada agak ditengah dan rasa nyerinya sampai menembus kebelakang, bisa-bisa organ Ginjal yang lagi mengalami masalah.
Sedangkan bila nyeri timbul di sebelah kanan bawah, penyebab yang paling sering adalah radang dari usus buntu / Appendicitis, kemudian penyebab lain yang cukup sering adalah infeksi saluran kencing, atau pada wanita patut dicurigai adanya radang saluran indung telur.
Untuk membedakan antara usus buntu dengan infeksi saluran kencing yaitu :
Pada usus buntu gejala yang menyertai adalah demam, bisa juga disertai rasa mual sampai muntah dan kadang bisa juga disertai diare, biasanya nyeri yang timbul kuat sekali sampai si penderita selalu membungkukkan badannya karena menahan nyeri di bagian perut kanan bawah.
Sedangkan pada infeksi saluran kencing biasanya adalah sering kencing, rasa nyeri bila kencing, juga rasa perih pada waktu kencing, juga bisa disertai demam tinggi dan rasa mual muntah juga. Gambaran diatas untuk membantu mengenali apabila ada gangguan disekitar daerah tersebut, untuk memastikannya masih memerlukan pemeriksaan lain yang lebih teliti dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anda.
Manfaat Yoga Untuk Seks
Manfaat yoga selain membuat Anda relaks dan tenang, dapat pula membantu Anda saat melakukan aktivitas seksual. Menurut Ellen Barrett, penulis buku Sexy Yoga, yoga membentuk tubuh yang kuat dan lentur sehingga membuat Anda mudah melakukan lebih banyak variasi gerakan atau posisi dalam bercinta. Masih belum percaya? Berikut adalah lima alasan lain mengapa Anda 'wajib' mengenal yoga.
Melancarkan Aliran Darah
Sama halnya jika Anda melakukan olahraga pada umumnya, yoga juga dapat melancarkan aliran darah. Pada posisi yoga tertentu, seperti posisi elang, gerakan tersebut langsung melatih otot panggul Anda dan melancarkan aliran darah pada bagian panggul. "Semakin sering Anda melatih otot ini, ruang gerak Anda akan semakin luas," ujar Becky Jeffers, Direktur Berman Centre for female sexual health and menopause manajement di Chicago. Menurut Becky, melatih otot panggul akan membantu Anda melakukan kontraksi dan relaksasi lebih kuat yang akhirnya membawa Anda pada pengalaman orgasme yang lebih lama.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Ketika Anda melakukan gerakan-gerakan yoga, Anda melatih konsentrasi pikiran dan fokus Anda. Hal ini membuat Anda semakin fokus pada apa yang Anda lakukan. "Ketika Anda menerima diri sendiri, Anda akan tahu apa yang dibutuhkan untuk bisa menikmati aktivitas seksual bersama pasangan," ujar Becky lagi. Anda bisa mengkomunikasikan perasaan ini kepada pasangan saat Anda berdua melakukan aktivitas tersebut.
Mengurangi Rasa Sakit
Bagi beberapa perempuan yang aktif, terutama yang suka olahraga lari, otot pinggul dan paha yang tegang terkadang bisa menghambat aktivitas seks. Yoga membantu untuk merilekskan otot tersebut. "Otot panggul yang tegang dapat mempengaruhi bagaimana panggul itu berkontraksi saat Anda melakukan aktivitas seks," ujar Becky. Satu bagian otot yang tegang dapat mempengaruhi gerak otot lainnya sehingga orgasme pun tidak bisa maksimal dan permainan cinta Anda tidak bisa dinikmati secara maksimal.
Jadi, santai saja, dan biarkan semuanya mengalir, dan orgasme akan datang
Memberikan Sensasi "Lebih Hidup"
Gerakan segitiga dalam posisi duduk bersila dalam yoga menstimulasi cakra Anda. Menurut filosofi Timur, kehidupan seks diatur oleh beberapa cakra. Cakra adalah pusat energi yang mengitari tubuh Anda. "Ketika cakra Anda sehat dan bekerja baik, kehidupan seks Anda juga akan sehat dan memuaskan," tutur Becky. Tiga cakra paling berpengaruh pada aktivitas seks Anda adalah the root chakra (pada daerah perineum, area antara tulang vagina dan anus), the sacral chakra (bagian tengah perut bagian bawah), dan the heart chakra (bagian tengah dada). Gerakan-gerakan yoga membuat darah mengalir lancar menuju area-area sensitif tersebut dan membuka prana (semangat hidup) Anda. Hal tersebut akan membuat Anda lebih terbuka dan lebih bereksplorasi pada aktivitas seksual dan Anda menjadi pribadi yang lebih bahagia.
Sumber : http://BelajarYoga.Usahaku.Info
PROMO PAKET VCD Original from GoodLife Entertainment
BETTER SEX THROUGH YOGA ( 3VCD)
Harga : Rp. 87.000*
Untuk pembelian, silahkan hubungi kami di :
HP/SMS : 0852 2802 5480 / 022-92019123
Email : yogha01@yahoo.com.sg
Jual: VCD Belajar Antenatal Yoga for Future Mother
Ada Teks Bahasa Indonesia-nya
Beberapa latihan pernapasan sederhana dan tehnik pengendoran saat kehamilan dan proses kelahiran. Latihan yang dilakukan secara teratur akan sangat berguna. Cara pelatihan ini merupakan dasar yoga yang baik untuk ibu bersantai dan mempersiapkan secara fisik dan mental untuk bersalin.
Gerakan pernapasan adalah sangat penting guna mengurangi rasa sakit saat bersalin. Jenis gerakan antara lain seperti gerakan meniru gaya kodok yang membutuhkan banyak tekanan pada tulang belakang dan membantu mengurangi nyeri punggung, kucing merupakan postur tegak lurus yang baik untuk bayi agar dapat melewati rongga pinggul dengan mudah.
Tipe : VCD - Original from GoodLife Entertainment
Harga : Rp. 29.000*
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
-
10/19 - 10/26
(15)
- Spiritual Quotient
- Fobia Sosial dan Pengobatannya
- Digital Learning
- TIPS MENGHALUSKAN TELAPAK TANGAN
- Being Healthy With Help Of Wii Fit.
- Sindrom Kembali Sekolah
- TIPS-TIPS SEPUTAR KULIT
- Jeruk Bali Bisa Picu Kanker Payudara
- Pap Smear Selamatkan Wanita dari Kanker Serviks
- KONSEP KELUARGA
- Tahapan dari proses keperawatan keluarga
- JUDUL KTI MAHASISWA (Rencana)
- Nyeri Perut Sebelah Kanan .
- Manfaat Yoga Untuk Seks
- Jual: VCD Belajar Antenatal Yoga for Future Mother
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates