Sabtu, 07 Maret 2009
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Urolithiasis/Batu Ginjal
Urolithiasis atau Batu ginjal merupakan batu pada saluran kemih (urolithiasis), Urolithiasis sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000).
Insidens dan Etiologi Urolithiasis/Batu Ginjal
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik) Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik;
Faktor intrinsik, meliputi:
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif
Batu Kalsium
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor tejadinya batu kalsium adalah:
Batu struvit disebut juga batu sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.
Batu Urat
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak dialami oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan salisilat). Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mengalami penyakit ini. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH kurang dari 6, volume urine kurang dari 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria.
Patofisiologi Urolithiasis/Batu Ginjal
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal)
Gambaran Klinik dan Diagnosis Urolithiasis/Batu Ginjal
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis, ditemukan tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didaptkan demam/menggigil.
Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.
Pemeriksaan faal ginjal bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun urat dalam darah dan urine).
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radio-opak dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. Batu asam urat bersifat non opak (radio-lusen).
Pemeriksaan pieolografi intra vena (PIV) bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi opak atau batu non opak yang tidak tampak pada foto polos abdomen.
Ultrasongrafi dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV seperti pada keadaan alergi zat kontras, faal ginjal menurun dan pada pregnansi. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli (tampak sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis atau pengkerutan ginjal.
Penatalaksanaan Urolithiasis/Batu Ginjal
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.
Pencegahan Urolithiasis/Batu Ginjal
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalahupaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
Read More
Insidens dan Etiologi Urolithiasis/Batu Ginjal
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih. Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik) Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik;
Faktor intrinsik, meliputi:
- Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
- Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
- Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.
- Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
- Iklim dan temperatur
- Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
- Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
- Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).
- Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.
- Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.
- Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif
Batu Kalsium
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor tejadinya batu kalsium adalah:
- Hiperkasiuria: Kadar kasium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat terjadi karena peningkatan absorbsi kalsium pada usus (hiperkalsiuria absorbtif), gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal (hiperkalsiuria renal) dan adanya peningkatan resorpsi tulang (hiperkalsiuria resoptif) seperti pada hiperparatiridisme primer atau tumor paratiroid.
- Hiperoksaluria: Ekskresi oksalat urien melebihi 45 gram/24 jam, banyak dijumpai pada pasien pasca pembedahan usus dan kadar konsumsi makanan kaya oksalat seperti the, kopi instan, soft drink, kakao, arbei, jeruk sitrun dan sayuran hijau terutama bayam.
- Hiperurikosuria: Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah terbentuknya batu kalsium oksalat. Asam urat dalam urine dapat bersumber dari konsumsi makanan kaya purin atau berasal dari metabolisme endogen.
- Hipositraturia: Dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Keadaan hipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli ginjal, sindrom malabsorbsi atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka waktu lama.
- Hipomagnesiuria: Seperti halnya dengan sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium karena dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan dengan kalsium dengan oksalat
Batu struvit disebut juga batu sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.
Batu Urat
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak dialami oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan salisilat). Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mengalami penyakit ini. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH kurang dari 6, volume urine kurang dari 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria.
Patofisiologi Urolithiasis/Batu Ginjal
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal)
Gambaran Klinik dan Diagnosis Urolithiasis/Batu Ginjal
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat hidronefrosis, ditemukan tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didaptkan demam/menggigil.
Pemeriksaan sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.
Pemeriksaan faal ginjal bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun urat dalam darah dan urine).
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radio-opak dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. Batu asam urat bersifat non opak (radio-lusen).
Pemeriksaan pieolografi intra vena (PIV) bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi opak atau batu non opak yang tidak tampak pada foto polos abdomen.
Ultrasongrafi dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV seperti pada keadaan alergi zat kontras, faal ginjal menurun dan pada pregnansi. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli (tampak sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis atau pengkerutan ginjal.
Penatalaksanaan Urolithiasis/Batu Ginjal
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.
Pencegahan Urolithiasis/Batu Ginjal
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalahupaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
- Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per hari
- Diet rendah zat/komponen pembentuk batu
- Aktivitas harian yang cukup
- Medikamentosa
- Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
- Rendah oksalat
- Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria
- Rendah purin
- Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II
- Acute Pain Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.
- Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
- Deficient Fluid volume Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
- Deficient Knowledge Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Congestive Heart Failure
Jantung merupakan organ yang terpenting dalam sistem sirkulasi. Pekerjaan jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh pada saat bekerja atau menghadapi beban.
Apabila jantung tidak mampu memompakan darah dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh, maka disebut gagal jantung (Soeparman, 2000). Menurut Rilantono (2001) gagal jantung kiri dalam jangka panjang dapat diikuti dengan gagal jantung kanan, demikian juga gagal jantung kanan dalam jangka panjang dapat diikuti gagal jantung kiri. Bilamana kedua gagal jantung tersebut terjadi pada saat yang sama keadaan ini disebut gagal jantung congestif atau Congestive Heart Failure (CHF).
Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta atau sekitar 10% dari penduduk di Nusantara. Hasil analisa survei kesehatan rumah tangga Departemen Kesehatan Republik Indonesia melaporkan, penyakit kardiovaskuler kini menduduki jenjang tertinggi penyebab kematian. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan di negara-negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan rasio penderita gagal jantung di dunia satu sampai lima orang setiap 1.000 penduduk
Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi serius seperti syok kardiogenik, episode tromboemboli, efusi perikardium dan tamponade perikardium. Meskipun berbagai macam penyakit jantung seperti gangguan katup telah menurun akibat teknologi penatalaksanaan yang canggih, namun Congestive Heart Failure CHF masih tetap merupakan ancaman kesehatan yang dapat menimbulkan kematian (Brunner dan Suddarth, 2002).
Perawat sebagai salah satu anggota tim kesehatan mempunyai peran dalam melakukan asuhan keperawatan Pada Klien Dengan Congestive Heart Failure atau gagal jantung yang meliputi peran promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam upaya promotif perawat berperan dengan memberikan pendidikan kesehatan meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari penyakit sehingga dapat mencegah bertambahnya jumlah penderita. Dalam upaya preventif, perawat memberi pendidikan kesehatan mengenai cara–cara pencegahan agar klien tidak terkena penyakit dengan membiasakan pola hidup sehat. Peran perawat dalam upaya kuratif yaitu memberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah dan respon klien terhadap penyakit yang diderita, seperti: memberikan klien istirahat fisik dan psikologis, mengelola pemberian terapi Oksigen. Sedangkan peran perawat dalam upaya rehabilitatif yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien yang sudah terkena penyakit agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Congestive Heart Failure Selengkapnya DibawahAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Congestive Heart Failure
Hidup Sehat, Seks Pun Hebat
"Beberapa contoh gaya hidup yang tidak sehat adalah olahraga yang berlebihan, merokok, stres, dan terlampau banyak bekerja, kurang bergerak, makan yang berlebihan, dan tidurnya kurang," kata Nugroho.
Jika pola hidup yang seperti itu tetap dipertahankan, menurut Nugroho, seseorang berisiko terkena masalah dalam hidup seksualnya, seperti menurunnya gairah seksual, testosteron, dan muncul disfungsi ereksi.
Nugroho menambahkan, jika tidak ada intervensi pada perubahan pola hidup ini, yang bersangkutan tak hanya sulit ereksi, tetapi juga bakal terkena sindroma metabolik atau metabolic syndrome (MS). Yang termasuk dalam MS adalah obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, menurunnya hormon androgen dengan hormon utamanya testosteron.
Menurut Nugroho, jika seseorang mengalami MS, sebaiknya ia memerhatikan secara serius pola hidupnya. "Bagaimanapun pola hidupnya harus diubah menjadi pola hidup yang sehat, selain ia harus juga mendapatkan terapi testosteron," kata Nugroho.
Pola hidup sehat yang dijalankan akan membuat badan tidak kegemukan, kulit berminyak, rambut tidak rontok, tulang yang kuat, dan yang paling penting kehidupan seksual yang memuaskan.
Jika pola hidup yang seperti itu tetap dipertahankan, menurut Nugroho, seseorang berisiko terkena masalah dalam hidup seksualnya, seperti menurunnya gairah seksual, testosteron, dan muncul disfungsi ereksi.
Nugroho menambahkan, jika tidak ada intervensi pada perubahan pola hidup ini, yang bersangkutan tak hanya sulit ereksi, tetapi juga bakal terkena sindroma metabolik atau metabolic syndrome (MS). Yang termasuk dalam MS adalah obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, menurunnya hormon androgen dengan hormon utamanya testosteron.
Menurut Nugroho, jika seseorang mengalami MS, sebaiknya ia memerhatikan secara serius pola hidupnya. "Bagaimanapun pola hidupnya harus diubah menjadi pola hidup yang sehat, selain ia harus juga mendapatkan terapi testosteron," kata Nugroho.
Pola hidup sehat yang dijalankan akan membuat badan tidak kegemukan, kulit berminyak, rambut tidak rontok, tulang yang kuat, dan yang paling penting kehidupan seksual yang memuaskan.
Asuhan Keperawatan Schizophrenia Paranoid Perubahan Proses Pikir: Waham Kebesaran
Kehidupan manusia dewasa ini semakin sulit dan komplek serta semakin bertambahnya stressor psikososial akibat budaya masyarakat modern yang cenderung lebih sekuler, menyebabkan manusia tidak dapat menghindari tekanan-tekanan hidup yang mereka alami. Individu memiliki kemampuan adaptasi tersendiri dan daya pikul seseorang baik psikis maupun fisik maka orang tersebut akan mengalami gangguan fisik maupun psikis yang kemudian berlanjut menjadi psikotis, neurotis, ataupun sakit organis. salah satu kondisi psikotis yang banyak dijumpai karena ketidakseimbangan daya beban dan daya pikul adalah Schizophrenia.
Schizophrenia merupakan penyakit gangguan jiwa terberat yang dialami manusia. Prevalensi seumur hidup dari penyakit ini adalah kurang dari 1%, kemungkinan dalam rentang 0,5 - 0,8% (Kaplan dan Sadock, 1997).
Waham adalah keyakinan salah yang secara kokoh dipertahankan, walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Maramis, 1998). Waham muncul sebagai usaha untuk menurunkan kepanikan (Carpenito, 1998). Menurut Kaplan dan Sadock (1997), usia onset rata-rata penderita waham adalah sekitar 40 tahun. Sedangkan usia rentan untuk onset adalah dari 18 tahun sampai 90 tahun. Insiden pada wanita lebih banyak daripada pria. Gangguan waham diperkirakan merupakan diagnosis yang cukup stabil. Kurang dari 25 % dari semua klien waham menjadi Schizophrenia dan kurang dari 20 % menjadi gangguan mood. Sedangkan 50 % klien pulih pada follow-up jangka panjang.
Sedangkan waham kebesaran yaitu bahwa dia mempunyai kekuatan, pendidikan, kepandaian, atau kekayaan yang luar biasa, umpamanya dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil (Maramis, 1998). Waham sulit untuk dipatahkan, sehingga pada klien dengan waham kebesaran mempunyai kecenderungan melakukan tindak kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu peranan perawat sangat diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan waham kebesaran untuk mencegah dan melindungi klien dan orang lain dari bahaya perilaku kekerasan maupun kondisi yang ditimbulkan oleh waham. Prinsip perawatan pada klien waham adalah membina hubungan terapeutik, menangani waham dengan cara : tidak menentang ataupun mendukung waham, meyakinkan keberadaan klien dalam kondisi aman dan tidak terancam, tetap tenang di hadapan klien, kuatkan dan pusatkan pada realita, serta pengendalian aktivitas sehari-hari. Prinsip perawatan yang lain yaitu farmakologi.
Asuhan Keperawatan pada klien Schizophrenia Paranoid Selengkapnya dibawah
Askep Skizofrenia Paranoid Perubahan Proses Pikir Waham
Read More
Schizophrenia merupakan penyakit gangguan jiwa terberat yang dialami manusia. Prevalensi seumur hidup dari penyakit ini adalah kurang dari 1%, kemungkinan dalam rentang 0,5 - 0,8% (Kaplan dan Sadock, 1997).
Waham adalah keyakinan salah yang secara kokoh dipertahankan, walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Maramis, 1998). Waham muncul sebagai usaha untuk menurunkan kepanikan (Carpenito, 1998). Menurut Kaplan dan Sadock (1997), usia onset rata-rata penderita waham adalah sekitar 40 tahun. Sedangkan usia rentan untuk onset adalah dari 18 tahun sampai 90 tahun. Insiden pada wanita lebih banyak daripada pria. Gangguan waham diperkirakan merupakan diagnosis yang cukup stabil. Kurang dari 25 % dari semua klien waham menjadi Schizophrenia dan kurang dari 20 % menjadi gangguan mood. Sedangkan 50 % klien pulih pada follow-up jangka panjang.
Sedangkan waham kebesaran yaitu bahwa dia mempunyai kekuatan, pendidikan, kepandaian, atau kekayaan yang luar biasa, umpamanya dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil (Maramis, 1998). Waham sulit untuk dipatahkan, sehingga pada klien dengan waham kebesaran mempunyai kecenderungan melakukan tindak kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu peranan perawat sangat diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan waham kebesaran untuk mencegah dan melindungi klien dan orang lain dari bahaya perilaku kekerasan maupun kondisi yang ditimbulkan oleh waham. Prinsip perawatan pada klien waham adalah membina hubungan terapeutik, menangani waham dengan cara : tidak menentang ataupun mendukung waham, meyakinkan keberadaan klien dalam kondisi aman dan tidak terancam, tetap tenang di hadapan klien, kuatkan dan pusatkan pada realita, serta pengendalian aktivitas sehari-hari. Prinsip perawatan yang lain yaitu farmakologi.
Asuhan Keperawatan pada klien Schizophrenia Paranoid Selengkapnya dibawah
Askep Skizofrenia Paranoid Perubahan Proses Pikir Waham
Jumat, 06 Maret 2009
Rahasia Di Balik Ciuman
Di hari valentine ini, sebuah diskusi panel digelar para ilmuwan. Cukup menarik masalah yang dibicarakan, tak jauh dari persoalan kasih sayang, yakni misteri saat hati terpaut dan bibir tertanam di bibir (ciuman).
Kata para ahli itu, aksi ciuman akan diikuti dengan pelepasan zat-zat kimia yang bisa meredam hormon stres. "Senyawa kimia di ludah bisa jadi merupakan jalan untuk menilai pasangan," kata Wendy Hill, profesor ahli Neuroscience dari Lafayette College saat acara bertajuk American Association for the Advancement of Science berlangsung.
Dalam sebuah eksperimen, Hill menjelaskan, para pasangan heteroseksual yang adalah siswa college itu mengalami perubahan kadar senyawa kimia oksitosin dan kortisolnya saat mereka melakukan adegan ciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik.
Oksitosin, dikatakan Hill, mempengaruhi keeratan hubungan pasangan, sementara kortisol terkait dengan stres. Senyawa kimia dalam darah dan kelenjar ludah diteliti lalu diperbandingkan saat sebelum dan sesudah ciuman berlangsung.
Baik pria maupun wanita mengalami penurunan kadar kortisol setelah ciuman, menandakan kadar stres juga menurun.
Bagi pria, saat ciuman, menaiknya level oksitosin menandai ketertarikan yang kuat atas pasangannya, sementara pada wanita oksitosinnya justru menurun. "Tentu ini mengejutkan," ujar Hill.
Dalam sebuah uji coba kelompok yang menelaah efek berpegangan tangan, perubahan kimiawi juga terjadi dalam aksi ini, tetapi tak banyak yang bisa diungkapkan atau hasilnya tak jauh beda. Eksperimen ini, kata Hill, dilakukan di pusat kesehatan siswa di college tersebut. Dia berencana akan mengulanginya dengan rancangan "dalam suasana yang lebih romantis."
Bersama dengan Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio University, Hill bicara di sesi berjudul "The Science of Kissing."
Fisher sendiri mencatat, lebih dari 90 persen masyarakat dunia melakukan ciuman. Tindakan ini diyakininya memiliki tiga komponen antara lain dorongan seks, cinta romantis, dan keterikatan dengan seseorang.
Dorongan seks mendorong seseorang untuk menilai dan menentukan pasangan masing-masing, sementara cinta romantik menyebabkan mereka memfokuskan diri pada seorang individu; dan keterikatan pada seseorang, katanya, membuat seseorang membiarkan pribadi ini dalam jangka waktu lama membesarkan anak bersama-sama.
Pria, katanya, cenderung berpikir bahwa ciuman merupakan awal nge-seks atau kopulasi. Dia tegaskan, pria cenderung lebih suka sembarang cium. Meski begitu, senyawa kimia testosteron pria dapat segera bercampur di ludah wanita. Testosteron meningkatkan dorongan seksual bagi pria dan wanita.
"Saat Anda mencium, bagian tertentu di otak aktif," tambahnya. Cinta romantik dapat berlangsung lama, "Jika Anda mencium orang yang tepat."
Lateiner, sarjana ilmu klasik, mengobservasi bahwa ciuman kadang muncul dalam seni Yunani dan Romawi, meski secara luas dilakukan di samping kegiatan mencium kulit seseorang. Karena itu, berpotensi berbahaya bagi kehidupan seseorang kalau ciuman itu dilakukan pada orang yang salah dan saat yang kurang tepat.
Secara umum, ilmu pengetahuan tentang mencium—philematology—masih terus dijalankan. Demikian simpul Hill.
Kata para ahli itu, aksi ciuman akan diikuti dengan pelepasan zat-zat kimia yang bisa meredam hormon stres. "Senyawa kimia di ludah bisa jadi merupakan jalan untuk menilai pasangan," kata Wendy Hill, profesor ahli Neuroscience dari Lafayette College saat acara bertajuk American Association for the Advancement of Science berlangsung.
Dalam sebuah eksperimen, Hill menjelaskan, para pasangan heteroseksual yang adalah siswa college itu mengalami perubahan kadar senyawa kimia oksitosin dan kortisolnya saat mereka melakukan adegan ciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik.
Oksitosin, dikatakan Hill, mempengaruhi keeratan hubungan pasangan, sementara kortisol terkait dengan stres. Senyawa kimia dalam darah dan kelenjar ludah diteliti lalu diperbandingkan saat sebelum dan sesudah ciuman berlangsung.
Baik pria maupun wanita mengalami penurunan kadar kortisol setelah ciuman, menandakan kadar stres juga menurun.
Bagi pria, saat ciuman, menaiknya level oksitosin menandai ketertarikan yang kuat atas pasangannya, sementara pada wanita oksitosinnya justru menurun. "Tentu ini mengejutkan," ujar Hill.
Dalam sebuah uji coba kelompok yang menelaah efek berpegangan tangan, perubahan kimiawi juga terjadi dalam aksi ini, tetapi tak banyak yang bisa diungkapkan atau hasilnya tak jauh beda. Eksperimen ini, kata Hill, dilakukan di pusat kesehatan siswa di college tersebut. Dia berencana akan mengulanginya dengan rancangan "dalam suasana yang lebih romantis."
Bersama dengan Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio University, Hill bicara di sesi berjudul "The Science of Kissing."
Fisher sendiri mencatat, lebih dari 90 persen masyarakat dunia melakukan ciuman. Tindakan ini diyakininya memiliki tiga komponen antara lain dorongan seks, cinta romantis, dan keterikatan dengan seseorang.
Dorongan seks mendorong seseorang untuk menilai dan menentukan pasangan masing-masing, sementara cinta romantik menyebabkan mereka memfokuskan diri pada seorang individu; dan keterikatan pada seseorang, katanya, membuat seseorang membiarkan pribadi ini dalam jangka waktu lama membesarkan anak bersama-sama.
Pria, katanya, cenderung berpikir bahwa ciuman merupakan awal nge-seks atau kopulasi. Dia tegaskan, pria cenderung lebih suka sembarang cium. Meski begitu, senyawa kimia testosteron pria dapat segera bercampur di ludah wanita. Testosteron meningkatkan dorongan seksual bagi pria dan wanita.
"Saat Anda mencium, bagian tertentu di otak aktif," tambahnya. Cinta romantik dapat berlangsung lama, "Jika Anda mencium orang yang tepat."
Lateiner, sarjana ilmu klasik, mengobservasi bahwa ciuman kadang muncul dalam seni Yunani dan Romawi, meski secara luas dilakukan di samping kegiatan mencium kulit seseorang. Karena itu, berpotensi berbahaya bagi kehidupan seseorang kalau ciuman itu dilakukan pada orang yang salah dan saat yang kurang tepat.
Secara umum, ilmu pengetahuan tentang mencium—philematology—masih terus dijalankan. Demikian simpul Hill.
ASKEP ANAK ANEMIA
I. Konsep dasar penyakitAnemia merupakan kondisi di mana kurangnya kosentrasi sel darah merah atau menurunnya kadar haemoglobin dalam darah di bawah normalII. Penyakit anemia dapat dikelompokan sebagai berikut:a. Gangguan produksi yang dapat terjadi karena;1). Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia2). Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien3). Fungsi sel induk (stem sel )
Read More
Kamis, 05 Maret 2009
ASKEP BAYI SEPSIS
A. PengertianSepsis pada periode neonatal adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan penyakit sistemik simtomatik dan bakteri dalam darah.B. Etiologi dan EpidemiologiOrganisme tersering sebagai penyebab penyakit adalah Escherichia Coli dan streptokok grup B (dengan angka kesakitan sekitar 50 – 70 %), Stapylococcus aureus, enterokok, Klebsiella-Enterobacter sp., Pseudomonas aeruginosa,
Read More
PENERAPAN PANCASILA DALAM PROFESI KEPERAWATAN
BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSeorang perawat adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang perawat harus mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah juga manusia. Perawat harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini harus di lakukan karena perawat
Read More
ASKEP JIWA DENGAN KRISIS
A. DEFINISIKrisis adalah gangguan internal yang diakibatkan oleh suatu keadaan yang dapatmenimbulkan stress, dan dirasakan sebagai ancaman bagi individu. Krisis terjadi jika seseorang mengalami hambatan dalam mencapai tujuan hidupyang penting, dan tidak dapat diatasi dengan penggunaan metode pemecahan masalah(koping) yang biasa digunakan. Krisis terjadi melalui empat fase :Fase I : Ansietas
Read More
Rabu, 04 Maret 2009
Shape Your Body With Treadmill.
Every people have a certain dreams to have a great body. Many of them do all the way to have a good body. Way that most do is join with the diet program. There are a lot of diet programs but more of them have a side effect, even more people that doing this diet eventually become sick.
In other way, there are people doing regular exercise with going to the health centre or the gym every day, for them that have lot activities or very busy, they usually purchase fitness equipment to facilitate their exercise.
And this way is the most widely carried out to ensure that they keep the body fit and healthy. The most suitable tool for this purpose is treadmills.
In the market there are so many treadmills sold, before you purchase this tool, you must have enough information about this tool and choose an important tool in accordance with your needs. For more information you can visit smoothfitness.com.
The famous category is in cardio product. In addition there are many others, you can choose treadmills according to your financial. If you're looking for a simple increase in speed, you should choose Smooth 9.45ST. If you find that can be folded, you can choose Smooth 5.45. Go ahead specify your choice and do some practice to get the ideal body.
Read More
In other way, there are people doing regular exercise with going to the health centre or the gym every day, for them that have lot activities or very busy, they usually purchase fitness equipment to facilitate their exercise.
And this way is the most widely carried out to ensure that they keep the body fit and healthy. The most suitable tool for this purpose is treadmills.
In the market there are so many treadmills sold, before you purchase this tool, you must have enough information about this tool and choose an important tool in accordance with your needs. For more information you can visit smoothfitness.com.
The famous category is in cardio product. In addition there are many others, you can choose treadmills according to your financial. If you're looking for a simple increase in speed, you should choose Smooth 9.45ST. If you find that can be folded, you can choose Smooth 5.45. Go ahead specify your choice and do some practice to get the ideal body.
Kebersihan Tangan dan Kesehatan
Pilek, influenza, sakit perut (karena bakteri, parasit), diare dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui tangan. Berbagi kuman bakteri dengan orang lain dapat terjadi melalui tangan anda, dan menghentikan rutinitas olahraga anda dapat menurunkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Para ahli dibidang kesehatan sepakat bahwa satu hal dapat mencegah penularan penyakit-penyakit tersebut diatas melalui mencuci tangan dan kebersihan tangan, khususnya setelah menggunakan kamar kecil/toilet.
Menggunakan sabun cuci atau gel/jelly pembersih?
Sebagai seorang yang suka bepergian, tentunya anda sering menggunakan fasilitas umum seperti toilet. Fasilitas yang ada pada toilet akan sangat berbeda dan bervariasi dari satu ke tempat dengan tempat lainnya. Ada yang menyediakan sabun cuci dan air, jelly/gel pembersih tangan (hand sanitizer), atau tanpa kedua fasilitas tersebut. Untuk berjaga-jaga sebaiknya pada saat bepergian anda membawa gel/jel pembersih tangan dalam sebuah botol kecil apabila di tempat toilet umum tidak disediakan fasilitas untuk sabun cuci tangan atau gel pembersih tangan. Gel digunakan tanpa menggunakan air, cepat kering dan mudah digunakan serta dapat membunuh bakteri-bakteri yang dapat menularkan beberapa penyakit seperti diare atau sakit perut karena bakteri dan juga pilek. Apabila hanya tersedia sabun dan air, gunakan sabun dan air tersebut hingga berbusa kurang lebih selama 15-30 detik.
Kesehatan tangan, study kesehatan keluarga.
Sebuah study menarik tentang keluarga dengan satu anak pada hari mereka memberikan perawatan pada anaknya dimana mereka memberikan kepada anak pembersih tangan dan cara atau petunjuk penggunaannya, terdapat sebuah group kontrol yang hanya mendapatkan informasi tentang nutrisi. Ada group lain dimana pada group keluarga itu diberikan fasilitas pembersih dikamar mandi, dapur dan kamar perawatan bayi. Mereka juga memberikan petunjuk cara penggunaannya sebelum menyiapakan dan menghidangkan makanan, setelah menggunakan toilet atau mengganti popok bayi.
Hasil penelitian tersebut- pada saat salah satu anggota keluarga sakit gastrointestinal (saluran pencernaan) seperti sakit perut, mereka lebih tidak untuk menular kepada anggota keluarga lain seperti halnya pada keluarga yang tidak menggunakan pembersih tangan, hasilnya menunjukkan penurunan penularan sebanyak 59 %. Pada kasus pilek, influensa, penularan penyakit pada anggota keluarga lain juga dapat dikurangi apabila keluarga menggunakan pembersih atau sanitizer setelah batuk atau bersin dan lain sebagainya.
Gunakan Gel Pembersih tangan agar tetap sehat.
Buatlah sebuah tabung atau botol kecil pembersih tangan sebagai bagian yang penting dalam tas, ransel atau dompet anda. Berbagai macam formula baru baik untuk pelembab maupun pembersih tangan sudah tersedia. Gel jauh lebih lembut untuk tangan anda daripada cuci tangan dengan sabun dan air. Anda masih tetap perlu mencuci tangan anda dengan sabun dan air untuk menghilangkan debu-debu yang jelas terlihat oleh mata, tapi gel pembersih adalah pembersih ideal untuk pembersih tangan pada saat anda bepergian.
Selasa, 03 Maret 2009
Education Expo, dari Akper Muhammadiyah Makassar
Nama-nama mahasiwa panitia pameran
Education Expo, dari Akper Muhammadiyah Makassar
I.
1. Abdul Razak
2. Nani Nursani
3. Emy Kalsum
4. Nurul Asri
5. Kartika Saputri
6. Raden Wiarawan
II.
Read More
Education Expo, dari Akper Muhammadiyah Makassar
I.
1. Abdul Razak
2. Nani Nursani
3. Emy Kalsum
4. Nurul Asri
5. Kartika Saputri
6. Raden Wiarawan
II.
Hubungan Seks Selama Kehamilan, Bagaimana Agar Nyaman?, Kapan Berhubungan Seks Lagi Setelah Melahirkan?, Bisakah Hamil Lagi?
Tidak ada alasan untuk mengubah atau mengganti aktifitas seksual anda pada waktu anda hamil kecuali dokter atau para pemberi pelayanan kesehatan lainnya menyarankan lain atau hal yang sebaliknya. Hubungan seksual intercourse atau orgasme pada waktu kehamilan tidak akan mengganggu janin atau bayi di dalam rahim/kandungan, kecuali anda mempunyai masalah gangguan kesehatan. Ingatlah bahwa, janin atau bayi dalam kandungan anda dengan baik terlindungi dalam uterus oleh cairan amniotik yang mengelilinginya.
Dokter atau para pemberi pelayanan kesehatan mungkin akan menyarankan kepada anda agar tidak melakukan hubungan seksual intercourse pada awal kehamilan apabila anda mempunyai riwayat atau pernah mengalami keguguran. Seksual intercourse perlu anda batasi apabila anda memiliki komplikasi kehamilan tertentu, seperti perdarahan prematur. Anda perlu menanyakannya pada dokter ahli untuk memperjelas jika hal ini bearti anda dalam berhubungan seksual dibatasi dengan tanpa adanya penetrasi, tanpa orgasme atau dorongan seksual, seperti halnya komplikasi-komplikasi yang berbeda mungkin mebutuhkan pembatasan yang berbeda pula.
Sexual intercourse adalah kejadian penetrasi (masuknya) penis ke dalam vagina atas kehendak dua belah pihak.
Bagaimana Berhubungan Seks Yang Nyaman Selama Kehamilan?
Ketika usia kehamilan anda bertambah, perubahan posisi dalam berhubungan seksual mungkin menjadi suatu hal yang penting dalam kenyamanan hubungan seksual anda. Hal ini juga perlu dan benar anda lakukan setelah bayi anda lahir apabila anda ingin tetap berhubungan seksual dengan nyaman setelah melahirkan
Apabila memang perlu dan penting untuk menggunakan air atau minyak pelumas selama melakukan hubungan seksual atau seksual intercourse.
Selama intercourse, sebaiknya tidak merasakan rasa nyeri. Selama atau pada saat orgasme, akan terjadi kontraksi uterus. Apabila terjadi kontraksi yang terasa nyeri atau menetap, silahkan hubungi dokter atau pemberi pelayanan kesehatan. Serta hentikan hubungan seksual intercouse anda dan hubungi dokter secepatnya apabila anda mengalami perdarahan vagina berat atau jika cairan amnion anda rusak (Tidak ada penetrasi penis masuk ke dalam vagina setelah cairan amnion anda rusak).
Komunikasikan dengan pasangan anda tentang hubungan seks?
Bicarakan dengan pasangan anda. Katakan bagaimana perasaan anda, khususnya jika anda mempunyai perasaan yang aneh-aneh selama melakukan hubungan seksual pada waktu hamil. Sarankan juga kepada pasangan anda untuk mengatakan kepada anda, khususnya jika anda merasa ada perubahan dalam kemampuan bereaksi dari pasangan anda. Berkomunikasi dengan pasangan anda tentang hal-hal diatas dapat membantu anda dan pasangan anda paham dengan baik perasaan-perasaan anda dan dorongan seksual anda.
Apakah dorongan seksual anda berubah pada saat hamil?
Merupakan hal yang wajar pada saat anda hamil dimana dorongan untuk melakukan hubungan seksual menjadi berbeda sekarang. Perubahan hormon-hormon pada wanita pada saat hamil menyebabkan beberapa wanita mengalami suatu peningkatan dorongan seksual selama hamil, sementara hal berbeda terjadi pada wanita yang lain dimana mereka mungkin tidak tertarik untuk melakukan hubungan seksual yang mana seks aadalah hal yang menarik dan biasa mereka lakukan.
Pada awal trimester pertama, beberapa wanita biasanya kehilangan ketertarikan hubungan seks karena mereka kelelahan dan tidak merasa nyaman jika melakukan hubungan seksual, sementara pada wanita lain, mereka merasakan dorongan seksual yang sama seperti ketika mereka tidak hamil.
Apabila dokter memberikan batasan kepada anda dalam hubungan seks selama hamil, atau jika anda tidak merasa enak atau mood dalam seksual intercourse, ingatlah untuk memperbanyak waktu keintiman dengan pasangan anda. Menjadi intim dengan pasangan tidak berarti sampai melakukan intercourse ( penetrasi/masuknya penis ke dalam vagina atas kehendak dua belah pihak). Cinta dan perasaan dapat di ekspresikan dengan banyak cara.
Nikmati waktu kebersamaan anda dengan pasangan antara lain menghabiskan banyak waktu dengan pasangan dengan jalan-jalan yang romantis, candle lit dinner, saling memberikan sentuhan, usapan, belaian atau hal romantis lainnya satu sama lain.
Kapan waktu tercepat melakukan hubungan seksual setelah bayi anda lahir?
Pada umumnya, anda dapat melanjutkan kembali aktifitas seksual anda pada saat kondisi anda sudah pulih, setelah prdarahan anda yang anda alami karena melahirkan sudah berhenti, dan pada saat anda dan pasangan anda merasa nyaman untuk melakukan hubungan seks kembali.
Dokter mungkin akan menyarankan kepada anda agar anda menunggu setelah melewati masa awal postpartum sebelum melakukan intercourse dengan pasangan anda.
Pasca kehamilan, beberapa wanita mengalami penurunan lubrikasi pada vagina (cairan pelumas vagina) selama intercourse. Mungkin anda memerlukan cairan atau minyak pelumas selama melakukan hubungan seksual intercourse yang berguna untuk menurunkan ketidaknyamanan dalam seks karena vagina yang kering.
Bisakah Hamil lagi jika anda menyusui?
Pada wanita yang hanya menyusui bayinya dengan air susu ibu langsung akan mengalami penundaan atau keterlambatan ovulasi (keluarnya telur atau ovum dari ovarium) dan menstruasi. Tapi, ovulasi akan terjadi sebelum anda mulai mengalami siklus menstruasi kembali, maka ingatlah bahwa anda tetap dapat hamil pada masa-masa ini. Jadi untuk menghindari terjadinya kehamilan, gunakan metoda alat kontrasepsi yang dianjurkan dokter dan sesuai, cocok serta tepat untuk anda.
Minggu, 01 Maret 2009
Apabila Terjadi Kebakaran, Apakah Anda tahu Bagaiamana Cara Anda Agar Tetap Aman?
Bayangkanlah situasi berikut ini- Anda berada dalam sebuah ruangan yang dengan cepat penuh dengan asap kebakaran, yang membuat anda tidak bisa melihat. Sehingga keadaan menjadi gelap, panas, ribet dan menakutkan. Pada saat itu mungkin reaksi anda atau instink/respon /reflek pertama anda adalah bersembunyi-jangan lakukan hal ini sebelum api menjadi besar dan semua area terbakar, tanyakan pada orang tua anda apakah mereka mempunyai pintu darurat yang khusus digunakan sebagai jalan keluar dari kebakaran. Jika mereka tidak punya, maka bersama-sama dengan seluruh keluarga untuk menciptakan pintu darurat sebagai jalan keluar pada saat terjadi kebakaran dan lakukan latihan secara teratur 2 kali dalam setahun.
Berikut ini adalah alamat situs untuk mendownload sebuah tool atau perangkat yang dapat anda gunakan untuk membantu anda dalam menciptakan pintu darurat keluar pada saat terjadi kebakaran. Ingatlah, latihan teratur membuat apa yang anda rencanakan menjadi sempurna dan dapat menyelamatkan jiwa keluarga anda dari bahaya kebakaran.
Jangan pernah bermain-main atau mencoba menggunakan korek api atau berhati-hatilah dalam menggunakannya. Korek api sebaiknya hanya digunakan oleh orang dewasa. Tidak kalah penting anda juga perlu berhati-hati pada hal-hal disekitar anda yang bisa menyebabkan kebakaran, seperti kompor listrik, tungku api atau perapian, dan alat pemanas. Merupakan sebuah gagasan dan hal yang baik yaitu dengan menjaga jarak dengan benda-benda tersebut sedikitnya 3 kaki antara diri anda dengan peralatan-peralatan tersebut. Apabila anda mendapati adanya korek api, segera beritahukan pada orang dewasa agar meletakkannya dengan aman sehingga tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.
Berikut tips agar tetap aman dari kebakaran:
- Pasanglah di rumah anda sebuah alarm yang dapat mengetahui adanya asap kebakaran disetiap tingkat rumah anda dan di sisi luar area dari ruang tidur.
- Bantulah orang tua anda dalam melakukan test dan pemeriksaan alarm secara rutin tiap bulan dan mengganti battery alarm setahun sekali.
- Buat sebuah pintu atau jalan keluar darurat dan lakukan latihan secara rutin dengan seluruh anggota keluarga. Melakukan latihan pada malam hari setelah tidur akan membantu anda dalam melihat apabila bunyi alarm dapat mebangunkan anda.
- Jangan bermain-main dengan korek api atau sumber kebakaran lainnya.
Usulan Pengembangan Poltekkes Depkes
Pusdiknakes, Jakarta - Berdasarkan kajian dari pertemuan-pertemuan Tim pakar, Semiloka, Seminar nasional, dan terakhir pertemuan Pemantapan Program Badan PPSDM Kesehatan di Denpasar tanggal 2-4 Nopember 2004 dan pertemuan APTKI dengan Kepala Badan Litbang Depdiknas tanggal 10 Nopember 2004 membahas RPP Pendidikan Tinggi dan implikasinya terhadap pengembangan Poltekkes pasca Undang-Undang Sisdiknas, Kepala Pusdiknakes melalui surat Nomor DL.00.02.2.1.02211 tgl.24 Nopember 2004 telah mengajukan usul ke Kepala Badan PPSDM Kesehatan untuk dipertimbangkan menetapkan kebijakan guna mencegah terjadinya kesimpangsiuran dalam penafsiran tentang pengembangan Poltekkes pasca undang-undang Sisdiknas.
Saat ini seluruh Poltekkes Depkes merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) milik Departemen Kesehatan RI, namun demikian upaya yang dilakukan untuk mencari solusi pasca undang-undang sisdiknas patut dihargai walaupun hanya sebatas wacana karena PP tentang Pendidikan Kedinasan dan Pendidikan Tinggi belum ditetapkan.
Usulan yang diajukan untuk dijadikan kebijakan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Poltekkes Depkes :
Saat ini ada 2 acuan pengembangan Poltekkes pasca UU Sisdiknas :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 :
Pasal 29 dan penjelasan pasal 15 kaitannya dengan Pendidikan Kedinasan yang intinya Pendidikan Kedinasan hanya menyelenggarakan Pendidikan Profesi yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana.
2. Rancangan PP Pendidikan Tinggi :
1. Pasal 24
* ayat (1) Pendirian perguruan tinggi didasarkan atas persyaratan :
1. Memenuhi prinsip relevansi, kelayakan, dan mutu; dan
2. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana/prasarana, dan pembiayaan pendidikan sesuai Standard nasional pendidikan.
* ayat (2) Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh departemen lain/LPND, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus pula memenuhi persyaratan :
1. Perguruan Tinggi yang didirikan berbentuk badan hukum pendidikan; dan
2. Program-program studi yang diselenggarakan secara khas terkait dengan tugas dan fungsi departemen/LPND yang bersangkutan
3. Undang-undang sektor terkait yang menyatakan perlu adanya pendidikan sebagaimana dimaksud dalam butir (b)
2. Pasal 64
* ayat (1) Perguruan tinggi yang telah ada pada saat ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah ini selambat-lambatnya 15 (Lima Belas) tahun sejak diundangkannya Undang-Undang BHP
* ayat (2) Perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Departemen lain atau LPND sebelum berlakunya Undang-undang ini harus dialihkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini selambat-lambatnya selama 4 (empat) tahun
Pasal 24 ayat (2) memberikan peluang kepada Poltekkes Depkes untuk dirujuk agar Poltekkes tetap eksis keberadaannya dibawah Departemen Kesehatan dengan status Perguruan Tinggi BHP-MN. Dengan demikian ada perbedaan antara Pendidikan Kedinasan dengan Pendidikan Tinggi BHP-MN yang diselenggarakan oleh Departemen lain dan/atau LPND. Dari kedua dasar hukum di atas, diusulkan bahwa Poltekkes Depkes merujuk pada pasal 24 ayat (1) dan (2) RPP tentang Pendidikan Tinggi dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahwa Pasal 53 ayat (1) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas mengamanatkan "semua penyelenggaraan dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan"
2. Bahwa Pasal 20 ayat (1) dan (3) UU Nomor 20 Tahun 2003 memberikan peluang kepada Poltekkes Depkes sebagai Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisinya dapat ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas. Dengan demikian dapat pula menyelenggarakan pendidikan akademik (S1,S2 dan S3), pendidikan Vokasi (D1 sd. D4) serta pendidikan profesi.
3. Bahwa Pasal 24 ayat (2) RPP Pendidikan Tinggi, Poltekkes Depkes semuanya telah dipayungi oleh UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Bahwa Pasal 64 ayat (2) mengamanatkan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan Departemen lain atau LPND cukup waktu untuk menyesuaikan diri menjadi BHP-MN.
2. Berdasarkan uraian di atas, maka 32 Poltekkes dan 6 Akademi milik Depkes yang ada saat ini, masih tetap eks?s keberadaannya dibawah Departemen Kesehatan sambil menunggu ditetapkannya PP tentang Pendidikan Tinggi. Kami sarankan perlu adanya tim di tingkat Badan PPSDMK yang bertugas untuk mengkaji secara detail dan terencana persiapan Poltekkes Depkes yang layak menjadi Sekolah Tinggi, Institut atau bahkan Universitas dengan status BHP-MN yang RUU nya telah dipersiapkan oleh pemerintah cq. Depdiknas.
3. Center of Execellence (CE).
Dari pengarahan pimpinan Depkes beberapa waktu yang lalu, kriteria untuk menjadi CE, antara lain :
1. jurusan atau program studi (bukan Poltekkes)
2. Terdapatnya SDM yang cukup dan handal baik dalam hal jumlah ataupun kualitas
3. Adanya kegiatan dan kerjasama yang berskala nasional dan/ atau internasional
4. Adanya penerbitan/ jurnal yg diterbitkan
5. Pertimbangan geo-politis bahwa keberadaan CE tersebut dalam rangka menegakkan NKRI
Dengan demikian tidak semua Jurusan atau prodi menjadi CE. Kelak, CE yang terpilih diharapkan mendapat dukungan baik Dana, peralatan maupun pengembangan SDM nya dari Pusat.
Bila usulan ini menjadi kebijakan Depkes, Pusdiknakes akan mengembangkan dan membicarakan pada forum yang lebih luas di lingkungan Depkes tentang Pengembangan Poltekes Depkes pasca undang-undang Sisdiknas.
Semoga menjadi kenyataan
KEPALA PUSAT
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN,
Dr. Bambang Sardjono,MPH
NIP. 140127292 (pusdiknakes)
Tak Miliki Sertifikasi, Perawat Indonesia Kalah Bersaing
Pusdiknakes, Sulsel - Tenaga Keperawatan Indonesia (TKI) hingga saat ini belum mampu bersaing dengan TKI asal Asia lainnya dalam bursa tenaga keperawatan dunia. Hal itu dipicu belum dimilikinya sertifikasi keperawatan berstandar tinggi (profesional), termasuk kurang menguasai bahasa asing.
"Ini kekurangan TKI kita sebab belum ada lembaga yang bisa mengeluarkan sertifikasi tersebut, sementara Amerika, Jerman dan Malaysia membutuhkan ratusan ribu tenaga perawat profesional," kata Ketua Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Keperawatan, J. Ake belum lama ini.
Ake menambahkan, perlu sekali tenaga keperawatan dibekali keterampilan dan bahasa asing guna menghadapi persaingan kerja global di mancanegara, termasuk penyediaan lembaga sertifikasi tersebut di provinsi Sulsel.
"Tanpa bekal keahlian di bidang ini, perawat-perawat yang kita hasilkan hanya akan jago kandang tapi tidak bisa bersaing di bursa kerja mancanegara, sementara Amerika Serikat sekarang ini membutuhkan sekitar 200 ribu tenaga keperawatan yang memiliki sertifikasi profesional," ujarnya.
Wakil Gubernur Sulsel Syahrul menyambut baik rencana kegiatan lembaga pendidikan tersebut yang ikut memperhatikan perkembangan global TKI yang masih kurang mampu bersaing di luar negeri, termasuk perawat asal Sulsel.
Karena itu, pemerintah provinsi Sulsel sangat mendukung upaya Forum Komunikasi PTS Keperawatan di daerah ini dalam mencetak tenaga perawat yang handal, yang tidak hanya mampu menguasai bahasa tapi keterampilan keperawatan mereka setara dengan perawat-perawat luar negeri.(pusdiknakes)
Negara Maju Butuhkan Ribuan Perawat Indonesia
Pusdiknakes, Jakarta - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Binawan akan mencetak 40.000 tenaga perawat dengan standar internasional untuk memenuhi kebutuhan perawat dunia.
Ketua Yayasan Stikes Binawan Saleh Alwaini menyatakan hal itu di Jakarta, belum lama ini.
Ia menegaskan, dunia saat ini membutuhkan perawat dengan kualifikasi standar internasional. Pasalnya, peminat menjadi perawat di negara maju terus menurun.
Di sisi lain Indonesia memiliki pontensi besar untuk mendidik tenaga perawat. Namun, terbentur dengan fasilitas dan biaya pendidikan yang mahal.
Saat ini baru Stikes Binawan yang memiliki fasilitas dan kurikulum pendidikan perawat berstandar internasional. Terutama, setelah menjalin kerja sama dengan University of Technology Sydney (UTS) pada 2001.
Pada Senin (5/12), Stikes Binawan mendapat kunjungan kehormatan Menteri Negara Singapura untuk Urusan Luar Negeri Zainal Abidin Rashid. Saat itu, Zainal menyampaikan apresiasinya pada fasilitas, kurikulum dan tenaga pengajar sekolah tinggi itu.
Dalam kesempatan itu, Rashid yang didampingi Rektor Stikes Binawan Prof. Dr. Hazrul Azwar dan beberapa staf pengajar, melihat dari dekat aktivitas para mahasiswa di kelas mereka masing-masing.
Stikes Binawan yang didirikan oleh Yayasan Binawan pada 2001 dimkasudkan untuk mendidik tenaga perawat profesional untuk dikirim bekerja di luar negri. Khususnya Australia, Erapa dan Timur Tengah.
Dengan kurikulum internasional dan tenaga-tenaga pendidik dari dalam dan luar negri, lulusannya diyakini mempunyai kompetensi yang setara dengan para lulusan luar negeri di bidang keperawatan.
Setelah lulus dari Stikes Binawan, para lulusan masih melanjutkan pendidikan di UTS selama enam bulan untuk mendapatkan sertifikat registered nurse (RN) dan ijazah internasional bachelor of nursing. Hingga kini Stikes telah meluluskan 180 sarjana dari berbagai disiplin di bidang ilmu keperawatan.
Stikes Binawan memiliki laboratorium bahasa Inggris dan menerapkan English campus yang mewajibkan semua mahasiswa dan staf pengajar berinteraksi dalam bahasa Inggris. Tujuannya, membiasakan para mahasiswa berbicara bahasa Inggris.
Rashid menilai sebaiknya Stikes Binawan juga mengajar bahasa Arab untuk mempersiapkan para lulusannya bekerja di Timur Tengah. Dia juga menilai sekolah seperti itu juga sebaiknya didirikan di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi
(pusdiknakes)
Perawat, Dokter Filipina Berbondong-Bondong Ke Luar Negeri
Pusdiknakes, Manila - Sekitar 6.000 dokter di Filipina sedang belajar menjadi perawat. Tujuannya, agar bisa mendapat pekerjaan bergaji tinggi diluar negeri. Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque mengungkapkan hal itu di Manila belum lama ini. Duque mengungkapkan tahun lalu jumlah dokter yang belajar ilmu keperawatan bertambah 2 ribu orang.
Eksodus dokter dan perawat Filipina ke luar negeri, kata Duque, telah menciptakan situasi yang mengancam bagi sistem perawatan kesehatan. Sebuah satuan tugas telah dibentuk untuk meneliti dampaknya.
Tim tersebut sedang menyusun rancangan undang-undang yang akan mewajibkan para dokter untuk berpraktik di Filipina selama paling tidak tiga sampai empat tahun. Setelah itu, baru mereka dapat bekerja di luar negeri.
"Saya berpendapat masalah sebenarnya adalah migrasi dokter. Kami sekarang mempunyai demikian banyak perawat, lebih dari cukup untuk mengisi(kekosongan). Tetapi para dokter kami akan pergi," kata Duque.
Suatu studi Universitas Filipina menemukan bahwa antara tahun 2000 hingga 2003, lebih dari 50.000 perawat Filipina pergi ke luar negeri untuk bekerja, katanya.
Seorang dokter yang bekerja di suatu rumah sakit pemerintah di Filipina hanya berpenghasilan sekitar 25.000 peso (446 dolar AS) sebulan. Seorang dokter dapat berpenghasilan sekitar 8.000 dolar bila bekerja sebagai perawat di luar negeri.
Bahkan para pengacara, akuntan, dan insinyur mendaftarkan diri untuk dilatih sebagai perawat, katanya.
Para perawat Filipina dibutuhkan di Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan bahkan negara yang dekat dengan negara tersebut, yakni Singapura, dan Jepang.
Para pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa negara tersebut menghadapi kekurangan tenaga medis bila para tenaga profesionalnya dibidang kesehatan terus mencari pekerjaan di luar negeri
(pusdiknakes)
Bidan Delima, Minimal D3
Pusdiknakes, Jakarta - Bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkontribusi besar mendukung program peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
"Bidang mampu memberikan kontribusi besar dalam memberikan kesehatan terhadap masyarakat," kata Bupati Badung AA Gde Agung, ketika membuka sebuah seminar IBI Badung, kemarin.
Bupati menambahkan salah satu program IBI yang cukup inovatif dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan bagi praktek swasta adalah program Bidan Delima.
Bukti dari program ini adalah dengan telah dilaksanakannya pengukuhan dan peluncuran Bidan Delima sebanyak 57 orang.
Bupati Gde Agung juga mengharapkan kepada para bidan termasuk bidan swasta di bawah naungan kepengurusan IBI Kabupaten Badung, terus berupaya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi serta mencegah terjadinya mal praktek.
Para Bidan yang belum melanjutkan D III Kebidanan diingatkan untuk terus memprogramkan diri sehingga pada tahun 2010 seluruh Bidan di Kabupaten Badung telah memenuhi standar kualifikasi pendidikan.
"Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mencapai visi pembangunan Indonesia Sehat 2010," katanya.(pusdiknakes)
Ratusan Ribu Lowongan di Luar Negeri untuk Perawat dan Fisioterapis
Pusdiknakes, Jakarta - Peluang kerja lulusan tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri terbuka lebar. Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat serta negara Asia lainnya membutuhkan pasokan ratusan ribu tenaga perawat serta fisioterapis. Namun, peluang itu lebih banyak diisi oleh Filipina dan Thailand.
Pakar fisioterapi Korea Byong Yong Hwang serta anggota Ikatan Fisioterapis Asia Pasifik Johanes Harjono mengungkapkan hal itu di Jakarta, kemarin.
Hwang mengungkapkan, di sejumlah negara maju, ketersediaan tenaga di sektor kesehatan terus menurun. Hal itu dipicu beberapa faktor, mulai dari kecilnya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya usia harapan hidup yang memicu munculnya sejumlah masalah kesehatan. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan minat generasi muda di negara-negara tersebut untuk menggeluti sektor-sektor kesehatan.
Kondisi tersebut, kata Hwang, seharusnya segera diantisiapsi oleh Indonesia sebagai negara berkembang dengan sumber daya manusia yang melimpah. Pendidikan tenaga kesehatan seharusnya dipandang sebagai salah satu sektor yang prospektif. Menghasilkan tenaga kerja yang handal, bukan hanya siap bekerja di dalam negeri, namun juga memenuhi lowongan tenaga kesehatan di negara-negara maju.
?Sayangnya, belum semua universitas penyelenggara pendidikan kesehatan, yang mengelola sektor pendidikan ini dengan optimal. Padahal, kualifikasi yang dibutuhkan di luar negeri sangat tinggi, calon pekerja harus memiliki keterampilan sesuai perkembangan alat-alat modern,? kata Hwang.
Hal senada juga diungkapkan oleh Harjono yang juga Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul. Ia mengungkapkan, lulusan tenaga kesehatan Indonesia kerap terbentur oleh kualifikasi pendidikan. Pihak luar negeri umumnya mensyaratkan tenaga kesehatan minimal izasah sarjana. Sementara di Indonesia, pendidikan keperawatan, kebidanan, serta fisioterapi lebih banyak berbentuk diploma.
Guna mengantisipasi hal itu, Harjono mengungkapkan, pihaknya telah mengantisipasi dengan mempelopori pendidikan tenaga kesehatan dengan jenjang diploma empat setingkat sarjana. Namun, suplai tenaga kesehatan ke luar negeri kemudian terhambat dengan minimnya minat alumnus untuk meninggalkan Indonesia.
?Syaratnya memamg berat, harus menguasai Bahasa Inggris. Tapi, kalaupun mereka telah memnuhi kualifikasi itu, minat mereka untuk pergi ke luar negeri juga tidak tinggi. Masalahnya, di dalam negeri pun mereka belum kesulitan mencari kerja. Padahal, kalau ke luar negeri, pendapatnnya jelas berlipat dan bisa menjadi devisa negara,? kata Harjono.
Harjono menegaskan, kondisi itu kemudian diperparah dengan jumlah lulusan pendidikan kesehatan di Indonesia yang memang masih sangat minim. Pendidikan kesehatan belum dipandang sebagai jurusan yang menjanjikan. Alumnus SMA masih cenderung memilih jurusan-jurusan favorit yang konvensional semisal teknik, ekonomi serta hukum.
Salah satu faktor yang memicunya, kata Ketua Jurusan Fisioterapi Universitas Esa Unggul Sugijanto, adalah tingginya biaya kuliah. Kondisi itu dipicu oleh keharusan sekolah menyediakan alat-alat praktek yang masih diimpor dengan harga yang tidak murah.
?Kondisi perekonomian rakyat kita masih begini, ya dampaknya buat bersekolah terasa mahal. Sesudah lulus pun, kalau bekerja di Indonesia, gajinya kerap tidak seimbang dengan gaji yang diterima. Padahal, kalau mau bekerja di luar negeri, bisa sangat lumayan,? kata Sugijanto.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris mengungkapkan pihaknya mentargetkan peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal di luar negeri. Saat ini rasio jumlah tenaga kerja 60 banding 40. 60% tenaga informal, baru sisanya 40% berasal dari sektor formal.
Binawan Group, perusahaan penyalur tenaga kerja formal ke luar negeri setiap tahunnya mengirim tak kirang 773 perawat ke Kuwait. Mereka sedikitnya mendapat gaji bulanan US$1.500 dengan tujuh jam kerja dan cuti 40 hari dalam setahun.
Selain Kuwait, permintaan tenaga kerja juga datang dari negara -negara maju semisal Amerika Serikat serta Eropa dan juga negara tetangga semisal Malaysia. Amerika Serikat sendiri mebutuhkan 250.000 tenaga kesehatan setiap tahunnya.(pusdiknakes)
Undangan Perkonas 2008
Pusdiknakes, Jakarta - Bersama ini kami mengundang Saudara beserta Staf/Kajur/Kaprodi/Dosen untuk hadir pada Pertemuan Koordinasi Pengelola Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan (Perkonas Diknakes) tahun 2008 Selengkapnya
Read More
Peringatan Hut Kemerdekaan RI Ke-62 Di Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Pusdiknakes, Jakarta - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-62 tahun 2007, Badan PPSDM Kesehatan yang dikoordinir oleh Kopri Sub Unit Badan PPSDM Kesehatan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pertandingan olah raga dan seni, bhakti sosial, bazar serta kegiatan lainnya yang diikuti oleh unit-unit di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan. Kegiatan ini dipusatkan di Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Jl. Wijayakusuma Raya No 47 ¡V 48, Cilandak, Jakarta Selatan. Diselenggarakannya kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan sumber daya pegawai di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan.
Berbagai kegiatan pertandingan/perlombaan yang diselenggarakan meliputi, lomba volley ball, tarik tambang, balap bakiak beregu, tenis meja, bulu tangkis, balap karung, catur, lomba yel-yel, lomba kostum, joged balon, vokal grup, lomba presentasi bahasa Inggris, lomba scrabble dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan bhakti sosial meliputi donor darah, pemeriksaan mata gratis, pemeriksaan osteoporosis, serta kegiatan bazar.
Kepala Badan PPSDM Kesehatan Dr. Bambang Giatno R, MPH menyampaikan sambutan pembukaan Upacara Kemerdekaan HUT RI Ke-62
Kepala Badan PPSDM Kesehatan menyerahkan piala bergilir secara simbolis kepada Ketua panitia penyelenggara Lomba volley ball yang diikuti oleh semua kontingen
Lomba tarik tambang yang sangat menguras tenaga namun menarik perhatian penonton
Lomba yel - yel dengan menyerukan misi dan visi Depkes ¨ Memandirikan Masyarakat Hidup Sehat ¨
Lomba Vokal Grup yang melantunkan lagu-lagu perjuangan
Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diikuti oleh Karyawan dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan dengan tema sebagai berikut :
* Afta
* Otda (Otonomi Daerah)
* Save Papua
* Desa Siaga
* Sisdiknas
* Intenational Health Regulation
Kegiatan bhakti sosial sebagai berikut :
* Diadakan bazar dengan membagikan sembako gratis kepada warga yang membutuhkan dilingkungan sekitar Kantor Pusdiknakes
* Menjual sembako : gula, susu serta minyak dengan harga murah. Subsidi didapatkan dari Pusdiknakes serta partisipasi pejabat dan staff dilingkungan Depkes
* Pembagian kaca mata baca gratis kepada staff dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan.
* Pemeriksaan Osteoporosis, pemeriksaan mata secara gratis dan Donor darah. Bhakti sosial ..... penjualan Sembako Murah
Read More
Berbagai kegiatan pertandingan/perlombaan yang diselenggarakan meliputi, lomba volley ball, tarik tambang, balap bakiak beregu, tenis meja, bulu tangkis, balap karung, catur, lomba yel-yel, lomba kostum, joged balon, vokal grup, lomba presentasi bahasa Inggris, lomba scrabble dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan bhakti sosial meliputi donor darah, pemeriksaan mata gratis, pemeriksaan osteoporosis, serta kegiatan bazar.
Kepala Badan PPSDM Kesehatan Dr. Bambang Giatno R, MPH menyampaikan sambutan pembukaan Upacara Kemerdekaan HUT RI Ke-62
Kepala Badan PPSDM Kesehatan menyerahkan piala bergilir secara simbolis kepada Ketua panitia penyelenggara Lomba volley ball yang diikuti oleh semua kontingen
Lomba tarik tambang yang sangat menguras tenaga namun menarik perhatian penonton
Lomba yel - yel dengan menyerukan misi dan visi Depkes ¨ Memandirikan Masyarakat Hidup Sehat ¨
Lomba Vokal Grup yang melantunkan lagu-lagu perjuangan
Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diikuti oleh Karyawan dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan dengan tema sebagai berikut :
* Afta
* Otda (Otonomi Daerah)
* Save Papua
* Desa Siaga
* Sisdiknas
* Intenational Health Regulation
Kegiatan bhakti sosial sebagai berikut :
* Diadakan bazar dengan membagikan sembako gratis kepada warga yang membutuhkan dilingkungan sekitar Kantor Pusdiknakes
* Menjual sembako : gula, susu serta minyak dengan harga murah. Subsidi didapatkan dari Pusdiknakes serta partisipasi pejabat dan staff dilingkungan Depkes
* Pembagian kaca mata baca gratis kepada staff dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan.
* Pemeriksaan Osteoporosis, pemeriksaan mata secara gratis dan Donor darah. Bhakti sosial ..... penjualan Sembako Murah
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
-
03/01 - 03/08
(22)
- Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Urolithiasis...
- Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Congestive...
- Hidup Sehat, Seks Pun Hebat
- Asuhan Keperawatan Schizophrenia Paranoid Perubaha...
- Rahasia Di Balik Ciuman
- ASKEP ANAK ANEMIA
- ASKEP BAYI SEPSIS
- PENERAPAN PANCASILA DALAM PROFESI KEPERAWATAN
- ASKEP JIWA DENGAN KRISIS
- Shape Your Body With Treadmill.
- Kebersihan Tangan dan Kesehatan
- Education Expo, dari Akper Muhammadiyah Makassar
- Hubungan Seks Selama Kehamilan, Bagaimana Agar Nya...
- Apabila Terjadi Kebakaran, Apakah Anda tahu Bagaia...
- Usulan Pengembangan Poltekkes Depkes
- Tak Miliki Sertifikasi, Perawat Indonesia Kalah Be...
- Negara Maju Butuhkan Ribuan Perawat Indonesia
- Perawat, Dokter Filipina Berbondong-Bondong Ke Lua...
- Bidan Delima, Minimal D3
- Ratusan Ribu Lowongan di Luar Negeri untuk Perawat...
- Undangan Perkonas 2008
- Peringatan Hut Kemerdekaan RI Ke-62 Di Pusat Pendi...
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates