Sabtu, 29 November 2008
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dewasa dengan masalah keperawatan isolasi sosial. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan sesuai dengan panduan yang diberikan, sehingga Saudara siap menangani pasien gangguan jiwa dengan gejala isolasi sosial yang ada di wilayah binaan Saudara. Selamat mempelajari modul ini.
Pengkajian Pasien Isolasi sosial
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Untuk mengkaji pasien isolasi sosial Saudara dapat menggunakan wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Read More
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dewasa dengan masalah keperawatan isolasi sosial. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan sesuai dengan panduan yang diberikan, sehingga Saudara siap menangani pasien gangguan jiwa dengan gejala isolasi sosial yang ada di wilayah binaan Saudara. Selamat mempelajari modul ini.
Pengkajian Pasien Isolasi sosial
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Untuk mengkaji pasien isolasi sosial Saudara dapat menggunakan wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN SELANJUTNYA LIHAT DIBAWAH
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
RESTRAINT
Restraint ( dalam psikiatrik ) secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstrimitas individu yang berperilaku di luar kendali yang bertujuan memberikan keamanan fisik dan psikologis individu.
Restraint ( fisik ) merupakan alternative terakhir intervensi jika dengan intervensi verbal, chemical restraint mengalami kegagalan.
Seklusi merupakan bagian dari restraint fisik yaitu dengan menempatkan klien di sebuah ruangan tersendiri untuk membatasi ruang gerak dengan tujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan klien.
Hal-hal yang penting diperhatikan pada restraint :
Read More
Restraint ( fisik ) merupakan alternative terakhir intervensi jika dengan intervensi verbal, chemical restraint mengalami kegagalan.
Seklusi merupakan bagian dari restraint fisik yaitu dengan menempatkan klien di sebuah ruangan tersendiri untuk membatasi ruang gerak dengan tujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan klien.
Hal-hal yang penting diperhatikan pada restraint :
- Pada kondisi gawat darurat, restraint/seklusi dapat dilakukan tanpa order dokter
- Sesegera mungkin ( < 1 jam ) setelah melakukan restraint/seklusi, perawat melaporkan pada dokter untuk mendapatkan legalitas tindakan baik secara verbal maupun tertulis
- Intervensi restraint/seklusi dibatasi waktu : 4 jam untuk klien berusia > 18 th, 2 jam untuk usia 9-17 th, dan 1 jam untuk umur < 9 tahun
- Evaluasi dilakukan 4 jam I untuk klien > 18 th, 2 jam I untuk anak-anak dan usia 9-17 tahun
- Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia > 18 th dan 4 jam untuk usia < 17 tahun
- Selama restraint/seklusi klien diobservasi tiap 10-15 menit, focus obsevasi :
- Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan restraint/seklusi
- Nutirisi dan hidrasi
- Sirkulasi dan range of motion ekstrimitas
- Vital sign
- Hygiene dan eliminasi
- Status fisik dan psikologis
- Kesiapan klien untuk dibebaskan dari restraint dan seklusi
- Baju restraint
- Tali
- Bantalan untuk melindungi tulang yang menonjol
Keselamatan Senjata Api Di Rumah, Apa yang Bisa Anda Lakukan dan Cara-cara Mencegah, Melindungi dan Menghindarkan Keluarga Dari Bahaya Senjata Api
Mengapa keselamatan senjata itu penting?. Kita mungkin pernah mendengar sebuah cerita tentang seorang anak yang terbunuh dengan tidak sengaja oleh senjata api di rumah atau dirumah temannya. Tragedi tersebut sebenarnya dapat kita cegah jika kita mengikuti aturan keselamatan kecil yang sebenarnya sederhana.
Kebanyakan orang tua mengetahhui bahwa toko-toko atau outlet elektrik sebaiknya ditutup dan alat-alat pembersih berkimia dan bahan beracun lainnya sebaiknya dijauhkan dari anak-anak. Akan tetapi, lebih banyak anak-anak dengan usia dibawah 10 tahun terbunuh oleh senjata api daripada oleh bahan beracun atau terbunuh karena faktor dan sebab elektrik. Luka tembak senjata api adalah penyebab timbulnya cedera atau luka yang fatal disamping karena kecelakaan mobil atau kendaraan bermotor. Hal ini berarti bahwa keselamatan senjata api di dalam rumah adalah sama pentingnya menggunakan sabuk pengaman dalam mobil anda.
Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi keluarga anda dari bahaya senjata api?
Jika ada senjata api di dalam rumah anda, jauhkan senjata tersebut dari jangkauan anak-anak dan teman-temannya. Senjata tersebut juga harus dijauhkan dari anggota keluarga yang mengalami depresi, siapa saja yang kejam atau kasar terhadap orang atau anggota keluarga lain, pemakai obta-obat terlarang, peminum minuman keras/alkohol/alkoholisme atau orang dengan penyakit alzheimer.
Anak-anak secara alami mempunyai rasa ingin tahu dan suka mengexplore apa yang ingin mereka tahu atau temui. Jika terdapat senjata api di dalam rumah anda, kondisikan senjata itu dalam keadaan terkunci dan kosong, pisahkan dari peluru, dan dengan kunci/gembok yang hanya tersedia atau diberikan kepada orang dewasa yang bertangung jawab. Ajarakan kepada anak anda apa yang harus dilakukan jika mereka (anak) menemukan senjata api, bahkan jika senjatanya tidak jelas apakah itu senjata asli atau hanya maianan. Ajarakan pada mereka untuk mengingat kata-kata ini: stop",Go away, Don't Touch, Tell an Adult (beritahukan kepada orang dewasa).
Sebelum anak anda bermain ke rumah teman-temannya, rumah tetangga, tanyakan pada yang punya rumah, apakah mereka mempunyai senjata api di dalam rumah dan jika ada, apakah senjata tersebut dalam kondisi kosong dan terkunci.
Pada anak remaja sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Pada saat anak remaja sedang marah atau depresi, mereka lebih mungkin untuk melukai diri mereka sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri jika mereka dapat dengan mudah mendapatkan senjata api. Yang terbaik adalah untuk tidak mempunyai senjata api di dalam rumah jika didalam rumah terdapat anggota keluarga yang depresi, berpikir tentang bunuh diri atau sdang dan dalam masalah.
Adakah cara-cara lain untuk menghindarkan kehidupan keluarga anda dari kekerasan dan bahaya akibat senjata api?
Anak-anak belajar bagaimana bertingkah laku melalui dan dengan melihat dan melakukan apa yang orang dewasa disekitar mereka kerjakan. Yang terbaik bagi orang tua adalah berbicara dengan damai/tentram di dalam rumah, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi sebagai pengganti marah atau kekerasan fisik dan memperlakukan orang dengan rasa hormat.
Bagi orang yang ingin membesarkan anak-anaknya dengan tentram dan damai mungkin juga memilih untuk tidak membiarkan anak-anak mereka menonton acara tv tentang kekerasan, bermain video game yang terdapat unsur satu tokoh pemain dalam video game melukai tokoh lainnya atau bermain dengan mainan-mainan yang bersenjata bohongan atau seolah-olah bersenjata.
Pada anak-anak yang menonton acara tv tentang kekerasan dan bermain video game kekerasan berkemungkinan untuk memeragakan atau meniru perilaku kekerasan tersebut. Anak-anak yang menonton acara kekerasan dalam tv atau video barangkali mempunyai masalah dalam pemahaman bahwa kekerasan di dalam dunia nyata sebenarnya menyakiti orang.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN KRISIS
Definisi Krisis adalah :
Konsep krisis :
Faktor yang berpengaruh :
Faktor resiko :
Macam krisis :
1. Krisis maturasi/krisis perkembangan
Tipe krisis yang lain (Townsend, 2006):
Tahap perkembangan krisis :
Fase 1
INTERVENSI KRISIS
Tujuan intervensi krisis adalah resolusi, berfokus pada pemberian dukungan terhadap individu sehingga individu mencapai tingakat fungsi seperti sebelum krisis, atau bahkan pada tingkat fungsi yang lebih tinggi. Selain itu juga untuk membantu individu memecahkan masalah dan mendapatkan kembali keseimbangan emosionalnya.
Peran intervener adalah membantu individu dalam :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Read More
- Suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dalam kehidupan seseorang yang mengganggu keseimbangan selama mekanisme coping individu tersebut tidak dapat mecahkan masalah
- Ganggaun internal yang disebabkan oleh kondisi penuh stress atau yang dipersepsikan oleh individu sebagai ancaman
Konsep krisis :
- Krisis terjadi pada semua individu, tidak selalu patologis
- Krisis dipicu oleh peristiwa yang spesifik
- Krisis bersifat personal
- Krisis bersifat akut, tidak kronis, waktu singkat ( 4-6 minggu )
- Krisis berpotensi terhadap perkembangan psikologis atau bahkan akan membaik
Faktor yang berpengaruh :
- Pengalaman problem solving sebelumnya
- Persepsi individu terhadap suatu masalah
- Adanya bantuan atau bahkan hambatan dari orang lain
- Jumlah dan tipe krisis sebelumnya
- Waktu terakhir mengalami krisis
- Kelompok beresiko
- Sense of mastery
- Resilence; factor perlindungan berupa perilaku yang berkontribusi terhadap keberhasilan koping dengan stress lain. Faktor perlindungan antara lain kompetensi social, ketrampilan memecahkan masalah, otonomi, berorientasi pada tujuan, ide belajar, dukungan keluarga, dukungan social. Resilient ( individu yang tabah/ulet ) mempunyai harga diri tinggi, berdaya guna, mempunyai keterampilan memecahkan masalah, mempunyai kepuasan dalam hubungan interpersonal.
Faktor resiko :
- Wanita
- Etnik minoritas
- Kondisi social ekonomi rendah
- Problematik predisaster functioning and personality
Macam krisis :
1. Krisis maturasi/krisis perkembangan
- Dipicu oleh stressor normal dalam proses perkembangan
- Terjadi pada masa transisi proses pertumbuhan dan perkembangan. Setiap tahap perkembangan tergantung pada tahap sebelumnya, setiap tahap perkembangan merupakan tahap krisis bila tidak difasilitasi untuk dapat menyelesaikan tugas perkembangan
- Misal : Masuk sekolah, pubertas, menikah, meninggalan rumah, menjadi orang tua, pensiun dll
- Merupakan respon terhadap peristiwa traumatic yang tiba-tiba dan tidak dapat dihindari yang mempunyai pengaruh besar terhadap peran dan identitas seseorang
- Cenderung mengikuti proses kehilangan, seperti kehilangan pekerjaan, putus sekolah, putus cinta, penyakit terminal, kehamilan/kelahiran yang tidak diinginkan. Respon yang biasa mucul terhadap kehilangan adalah depresi
- Kesulitan dalam beradaptasi dengan krisis situasional ini berhubungan dengan kondisi dimana seseorang sedang berjuang menyelesaikan krisis perkembangan
- Krisis yang terjadi di luar kemampuan individu. Adanya situasi yang diakibatkan kehilangan multiple dan perubahan lingkungan yang luas
- Contoh : terorisme, kebakaran, gempa bumi, banjir, perang
Tipe krisis yang lain (Townsend, 2006):
- Dispisitional crises, merupakan respon akut terhadap stressor eksternal
- Crises of anticipated life transition, suatu transisi siklus kehidupan yang normal yang diantisipasi secara berlebihan oleh individu saat merasa kehilangan kendali
- Crises resulting from traumatic stress, krisis yang dipicu oleh stressor eksternal yang tidak diharapkan sehingga individu merasa menyerah karena kurangnya atau bahkan tidak mempunyai control diri.
- Developmental crises, krisis yang terjadi sebagai respon terhadap situasi yang mencetuskan emosi yang berhubungan dengan konflik kehidupan yang tidak dapat dipecahkan
- Crises reflecting psychopathology, misalnya neurosis, schizophrenia, borderline personality
- Psychiatric emergency, krisis yang secara umum telah mengalami kerusakan yang parah terhadap fungsi kehidupan. Misalnya acute suicide, overdosis, psikosis akut, marah yang tidak terkontrol, intoksikasi alcohol, reaksi terhadap obat-obatan halusinogenik
Tahap perkembangan krisis :
Fase 1
- Individu dihadapkan pada stressor pemicu
- Kecemasan meningkat, individu menggunakan teknik problem solving yang biasa digunakan
- Kecemasan makin meningkat karena kegagalan penggunan teknik problem solving sebelumnya
- Individu merasa tidak nyaman, tak ada harapan, bingung
- Untuk mengatasai krisis individu menggunakan semua sumber untuk memecahkan masalah, baik internal maupun eksternal
- Mencoba menggunakan teknik problem solving baru, jika efektif terjadi resolusi
- Kegagalan resolusi
- Kecemasan berubah menjadi kondisi panic, menurunnya fungsi kognitif, emosi labil, perilaku yang merefleksikan pola pikir psikotik
INTERVENSI KRISIS
Tujuan intervensi krisis adalah resolusi, berfokus pada pemberian dukungan terhadap individu sehingga individu mencapai tingakat fungsi seperti sebelum krisis, atau bahkan pada tingkat fungsi yang lebih tinggi. Selain itu juga untuk membantu individu memecahkan masalah dan mendapatkan kembali keseimbangan emosionalnya.
Peran intervener adalah membantu individu dalam :
- Menganalisa situasi yang penuh stress
- Mengungkapkan perasaan tanpa penilaian
- Mencari cara untuk beradaptasi dengan stress dan kecemasan
- Memecahkan masalah dan mengidentifikasi strategi dan tindakan
- Mencari dukungan ( keluarga, teman, komunitas )
- Menghindari stress yang akan datang dengan anticipatory guidance
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Resiko perilaku kekerasan yang diarahkan pada orang lain diri sendiri
- Koping individu inefektif
- Cemas
- Gangguan proses pikir
- Resiko bunuh diri
- Harga diri rendah situasional
- Koping keluarga inefektif
- Post-trauma respons
- …….
Free Jurnal Kesehatan Jiwa
Jurnal Kesehatan Jiwa
Read More
- FaktorRisikoDepresipadaPasienGeriatridiRSUPN Dr. CiptoMangunkusumo
- Hubungan antara Gangguan Depresi Ibu dengan Gangguan Mental Anaknya yang Berusia 12-47 Bulan dan Menderita Talasemia
- Depresi pada Penyakit Parkinson
- Proporsi Gangguan Depresi pada Penyalahguna Zat yang Menjalani Rehabilitasi
- Dampak Medis dan Psikososial Penyalahgunaan Inhalan
- Diagnosis dan Penggunaan Psikofarmaka pada Fobia Sosial
- Peran Dopamin pada Gangguan Spektrum Autistik
Jumat, 28 November 2008
Memahami dan Mengenal Kesehatan Emosional Remaja, Bantuan Yang Bisa Diberikan, Cara-cara Menyiapkan Remaja, Tanda Bahaya dan Penanganannya
Apa yang sebaiknya kita ketahui tentang kesehatan emosional remaja? Masa usia remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak/kecil ke masa usia dewasa. Usia remaja sering melawan dengan menjadi tergantung dengan orang tuannya sementara mereka berkeinginan kuat untuk menjadi diri yang mandiri. Mereka juga merasa bingung dengan perubahan-perubahan fisik dan emosional yang mereka lalui.
Pada waktu yang sama, usia remaja mungkin menghadapi berbagai tekanan dari teman-temannya untuk menyesuaikan diri dan dari orang tua mereka serta dari orang dewasa lainnya untuk berbuat baik. Pada usia belasan tahun adalah penting jika anak anda menonjolkan kepribadiannya.
Apa bantuan yang dapat anda berikan?
Komunikasikan rasa cinta anda terhadap anak anda adalah salah satu hal terpenting yang dapat anda lakukan. Anak-anak beranggapan tentang diri mereka sendiri secara global melalui bagaimana orang tua mereka bereaksi terhadap mereka. Untuk alasan ini, merupakan hal penting bagi orang tua untuk membantu buah hati mereka agar merasa senang, gembira, baik tentang diri mereka. Selain itu, penting untuk memberitahukan pentingnya anda dan menentukan batasan-batasan dan harapan seperti meminta dengan tegas dan jujur, pengendalian diri dan rasa hormat terhadap orang lain, sambil tetap membiarkan remaja untuk memiliki keleluasaan atau kelonggaran sendiri.
Seringkali Para orang tua mencari jati diri remaja hanya dari masalah yang mereka buat, dan mereka mungkin memberikan umpan balik yang biasanya bersifat negatif dan kecaman atau kritik pada remaja mereka. Meskipun para remaja memerlukan feedback atau umpan balik, mereka lebih merespon terhadap umpan balik yang positif. Ingatlah agar memberikan pujian tindakan-tindakan dan perilaku yang sesuai, pantas, baik, dan positif agar dapat membantu remaja merasa berharaga dan berprestasi dan memeperkuat nilai-nilai keluarga anda.
Menempatkan hubungan kasih sayang dari awal dalam suatu hubungan orang tua dan anak akan dapat membantu anda dan anak anda melewati masa-masa remaja.
Lembaga pendidikan akademi psikiatri anak dan remaja amerika (The American Academy of Child and Adolescent Psychiatry/AACAP) menyarankan cara-cara bagi para orang tua dalam mempersiapkan anak-anak mereka pada saat usia belasan tahun/remaja. Cara-cara tersebut antara lain:
- Menyediakan suatu lingkungan rumah yang aman dan penuh kasih sayang
- Menciptakan suasana kejujuran, kepercayaan dan saling menghormati
- Memeperbolehkan kebebasan dan ketegasan sesuai umur.
- Mengembangkan suatu hubungan yang mendukung atau mendorong para remaja untuk berbicara pada para orang tua saat mereka gelisah atau dalam masalah.
- Mengajarkan tanggung jawab bagi dan terhadap anak termasuk anda sendiri.
- Mengajarkan tanggung jawab dasar terhadap pekerjaan rumah tangga.
- Mengajarkan pentingnya menerima keterbatasan-keterbatasan yang sudah ditetapkan sesuai usia.
Apa saja tanda-tanda peringatan yang sebaiknya anda perhatikan?
Ingatlah bahwa anak remaja anda mungkin bereksperimen dengan harga dirinya, ide atau pendapatnya, gaya rambut dan cara berpakaian untuk mendefinisikan dan menjelaskan tentang jati diri mereka. Ini adalah tingkah laku yang biasanya normal terjadi pada remaja dan anda tidak perlu mencemaskannya. Akan tetapi, perilaku yang tidak sesuai, tidak pantas dan negatif atau merusak dan merugikan dapat menjadi satu tanda dari masalah dan tanda peringatan untuk diperhatikan.
Usia remaja, khususnya mereka yang merasa kurang harga dirinya atau mempunyai masalah keluarga adalah remaja dengan resiko tinggi untuk timbulnya perilaku-perilaku merugikan, negatif atau merusak diri sendiri seperti penggunaan obat-obat terlarang, alkoholisme atau perilaku seksual yang menyimpang dan tidak aman. Depresi dan gangguan pola makan (tidak teratur) adalah merupakan isu-isu kesehatan yang sering dihadapi para remaja.
Berikut ini mungkin tanda-tanda peringatan atau tanda bahaya bahwa anak anda sedang mempunyai masalah:
- Terlihat resah dan gelisah
- Berat badan turun atau bertambah
- Gangguan konsentrasi
- Perasaan sedih yang terus menerus
- Tidak peduli dengan orang lain atau hal-hal lain.
- Kurang atau tidak memiliki motivasi
- Lemah, lesu, kehilangan energi/tenaga dan kurang atau tidak tertarik dalam beraktifitas.
- Merasa rendah diri dan tidak berharga
- Susah tidur
- Melawan undang-undang atau aturan
Apa yang sebaiknya anda lakukan jika terjadi masalah-masalah diatas?
Bekerja bersama-sama untuk menjaga dan memelihara komunikasi terbuka. Jika anda menduga ada suatu masalah, tanyakan kepada anak remaja anda apa yang mengganggunya. Jangan abaikan suatu masalah dengan harapan masalah tersebut akan pergi dengan sendirinya. Akan lebih mudah untuk menanggulangi masalah-masalah yang ada saat masalah tersebut masih kecil atau ringan. Hal ini juga memberikan anda dan anak anda kesempatan untuk belajar bagaimana bekerja melalui masalah itu secara bersama-bersama. Jangan kuatir untuk meminta bantuan dalam berususan atau berhadapan dengan anak remaja anda. Banyak sekali sumber-sumber bantuan yang dapat anda minta, seperti dokter, psikolog atau konsultan lainnya.
Cholesterol Control Tips
What is Cholesterol?
Cholesterol is a fatty substance found in our blood which is created by the liver. It plays a vital role in metabolic activities as well as formation of hormones and Vitamin D. The level of cholesterol in our body fluctuates depending upon the food we intake.
Causes of High Cholesterol
Cholesterol may be caused due to the following:
1. Excessive Intake of Alcohol
2. Lack of Exercises or Physical activities
3. Consumption of foods rich in fats (saturated) and high in cholesterol
4. Age of above 45 years for men and 55 years for women
5. If your body weight (Body Mass Index) is more than the normal or average weight (Overweight)
6. Family History of High Cholesterol
Effects of High Cholesterol
Although our body requires cholesterol for various functions, the excess of cholesterol level may cause adverse effects. It will damage the arteries which slow down the process of blood flow to our heart. High Cholesterol level leads to cardiac problems such as heart attack, stroke etc.
Tips to control Cholesterol
One has to be very careful in lowering the level of cholesterol in order to prevent themselves from heart diseases and other health issues. One can control high cholesterol level by consuming foods lower in saturated fats, performing exercises combined with intake of medicines. The following can help in controlling Cholesterol:
1. Eat Healthy diet which includes vegetables and fruits
2. Avoid eating junk foods like chips or other foods that are rich in cholesterol or saturated fats
3. Involve in some physical activities (like walking or playing some games)
4. Perform exercise on a daily basis which will not only help to control cholesterol but also help you to maintain an overall healthy body
5. Follow some weight loss plan after consulting a weight loss expert
6. Consult your Doctor who may prescribe some medication to control cholesterol which could be combined along with the dieting & exercises.
7. Avoid smoking and excessive intake of alcohols
(Source:healthtipsite.com)
Read More
Cholesterol is a fatty substance found in our blood which is created by the liver. It plays a vital role in metabolic activities as well as formation of hormones and Vitamin D. The level of cholesterol in our body fluctuates depending upon the food we intake.
Causes of High Cholesterol
Cholesterol may be caused due to the following:
1. Excessive Intake of Alcohol
2. Lack of Exercises or Physical activities
3. Consumption of foods rich in fats (saturated) and high in cholesterol
4. Age of above 45 years for men and 55 years for women
5. If your body weight (Body Mass Index) is more than the normal or average weight (Overweight)
6. Family History of High Cholesterol
Effects of High Cholesterol
Although our body requires cholesterol for various functions, the excess of cholesterol level may cause adverse effects. It will damage the arteries which slow down the process of blood flow to our heart. High Cholesterol level leads to cardiac problems such as heart attack, stroke etc.
Tips to control Cholesterol
One has to be very careful in lowering the level of cholesterol in order to prevent themselves from heart diseases and other health issues. One can control high cholesterol level by consuming foods lower in saturated fats, performing exercises combined with intake of medicines. The following can help in controlling Cholesterol:
1. Eat Healthy diet which includes vegetables and fruits
2. Avoid eating junk foods like chips or other foods that are rich in cholesterol or saturated fats
3. Involve in some physical activities (like walking or playing some games)
4. Perform exercise on a daily basis which will not only help to control cholesterol but also help you to maintain an overall healthy body
5. Follow some weight loss plan after consulting a weight loss expert
6. Consult your Doctor who may prescribe some medication to control cholesterol which could be combined along with the dieting & exercises.
7. Avoid smoking and excessive intake of alcohols
(Source:healthtipsite.com)
Allergy Tips, Symptoms and Treatment
Allergy is a condition in which a person exhibits hyper-sensitivity to certain substances like food, dust, pollen, molds etc. Substances that cause allergy are known as Allergens. Individuals suffering from allergy are at a great risk of acquiring respiratory disorders like Asthma.
There are various types of Allergy like Food Allergy, Latex Allergy, Seasonal Allergy, Drug Allergy, Insect Sting etc. Allergies can be treated depending upon their causes. One has to consult a doctor for a proper and effective treatment. Although most of the allergies are not so serious some may lead to fatality.
Allergy is a condition which cannot be cured but its symptoms can be treated. Medications like Anti-Histamines are useful in treating allergy patients. Apart from the medications one can adopt few principles which would help to avoid further allergies.
Individuals suffering from allergy (esp. dust, molds, pollen) should keep their living environment clean and hygienic. Dust allergy is one of the common types of allergies. Persons suffering from this type of allergy can avoid cleaning works especially where there is lot of dust accumulated. If going out in traffic they can use air-filters.
Persons suffering from Food Allergy can avoid the particular type of food which caused allergy to them. Some may be allergic to latex or cosmetics. Avoiding usage of such materials is a must for those.
The basic rule for allergy patients is to avoid or stay away from the allergens. This is possible to some extent but there are certain circumstances when it is not possible. At that point of time the individual can intake the medications prescribed by a Doctor or visit his Doctor if required.
(Source:healthtipsite.com)
Read More
There are various types of Allergy like Food Allergy, Latex Allergy, Seasonal Allergy, Drug Allergy, Insect Sting etc. Allergies can be treated depending upon their causes. One has to consult a doctor for a proper and effective treatment. Although most of the allergies are not so serious some may lead to fatality.
Allergy is a condition which cannot be cured but its symptoms can be treated. Medications like Anti-Histamines are useful in treating allergy patients. Apart from the medications one can adopt few principles which would help to avoid further allergies.
Individuals suffering from allergy (esp. dust, molds, pollen) should keep their living environment clean and hygienic. Dust allergy is one of the common types of allergies. Persons suffering from this type of allergy can avoid cleaning works especially where there is lot of dust accumulated. If going out in traffic they can use air-filters.
Persons suffering from Food Allergy can avoid the particular type of food which caused allergy to them. Some may be allergic to latex or cosmetics. Avoiding usage of such materials is a must for those.
The basic rule for allergy patients is to avoid or stay away from the allergens. This is possible to some extent but there are certain circumstances when it is not possible. At that point of time the individual can intake the medications prescribed by a Doctor or visit his Doctor if required.
(Source:healthtipsite.com)
10 Healthy Sleep Tips
The following ten tips can help you achieve sleep and the benefits it provides. These tips are intended for "typical" adults, but not necessarily for children or persons experiencing medical problems.
1. Maintain a regular bed and wake time schedule including weekends.
Our sleep-wake cycle is regulated by a "circadian clock" in our brain and the body's need to balance both sleep time and wake time. A regular waking time in the morning strengthens the circadian function and can help with sleep onset at night. That is also why it is important to keep a regular bedtime and wake-time, even on the weekends when there is the temptation to sleep-in.
2. Establish a regular, relaxing bedtime routine such as soaking in a hot bath or hot tub and then reading a book or listening to soothing music.
A relaxing, routine activity right before bedtime conducted away from bright lights helps separate your sleep time from activities that can cause excitement, stress or anxiety which can make it more difficult to fall asleep, get sound and deep sleep or remain asleep. Avoid arousing activities before bedtime like working, paying bills, engaging in competitive games or family problem-solving. Some studies suggest that soaking in hot water (such as a hot tub or bath) before retiring to bed can ease the transition into deeper sleep, but it should be done early enough that you are no longer sweating or over-heated. If you are unable to avoid tension and stress, it may be helpful to learn relaxation therapy from a trained professional. Finally, avoid exposure to bright before bedtime because it signals the neurons that help control the sleep-wake cycle that it is time to awaken, not to sleep.
3. Create a sleep-conducive environment that is dark, quiet, comfortable and cool.
Design your sleep environment to establish the conditions you need for sleep – cool, quiet, dark, comfortable and free of interruptions. Also make your bedroom reflective of the value you place on sleep. Check your room for noise or other distractions, including a bed partner's sleep disruptions such as snoring, light, and a dry or hot environment. Consider using blackout curtains, eye shades, ear plugs, "white noise," humidifiers, fans and other devices.
4. Sleep on a comfortable mattress and pillows.
Make sure your mattress is comfortable and supportive. The one you have been using for years may have exceeded its life expectancy – about 9 or 10 years for most good quality mattresses. Have comfortable pillows and make the room attractive and inviting for sleep but also free of allergens that might affect you and objects that might cause you to slip or fall if you have to get up during the night.
5. Use your bedroom only for sleep and sex.
It is best to take work materials, computers and televisions out of the sleeping environment. Use your bed only for sleep and sex to strengthen the association between bed and sleep. If you associate a particular activity or item with anxiety about sleeping, omit it from your bedtime routine. For example, if looking at a bedroom clock makes you anxious about how much time you have before you must get up, move the clock out of sight. Do not engage in activities that cause you anxiety and prevent you from sleeping.
6. Finish eating at least 2-3 hours before your regular bedtime.
Eating or drinking too much may make you less comfortable when settling down for bed. It is best to avoid a heavy meal too close to bedtime. Also, spicy foods may cause heartburn, which leads to difficulty falling asleep and discomfort during the night. Try to restrict fluids close to bedtime to prevent nighttime awakenings to go to the bathroom, though some people find milk or herbal, non-caffeinated teas to be soothing and a helpful part of a bedtime routine.
7. Exercise regularly. It is best to complete your workout at least a few hours before bedtime.
In general, exercising regularly makes it easier to fall asleep and contributes to sounder sleep. However, exercising sporadically or right before going to bed will make falling asleep more difficult. In addition to making us more alert, our body temperature rises during exercise, and takes as much as 6 hours to begin to drop. A cooler body temperature is associated with sleep onset... Finish your exercise at least 3 hours before bedtime. Late afternoon exercise is the perfect way to help you fall asleep at night.
8. Avoid caffeine (e.g. coffee, tea, soft drinks, chocolate) close to bedtime. It can keep you awake.
Caffeine is a stimulant, which means it can produce an alerting effect. Caffeine products, such as coffee, tea, colas and chocolate, remain in the body on average from 3 to 5 hours, but they can affect some people up to 12 hours later. Even if you do not think caffeine affects you, it may be disrupting and changing the quality of your sleep. Avoiding caffeine within 6-8 hours of going to bed can help improve sleep quality.
9. Avoid nicotine (e.g. cigarettes, tobacco products). Used close to bedtime, it can lead to poor sleep.
Nicotine is also a stimulant. Smoking before bed makes it more difficult to fall asleep. When smokers go to sleep, they experience withdrawal symptoms from nicotine, which also cause sleep problems. Nicotine can cause difficulty falling asleep, problems waking in the morning, and may also cause nightmares. Difficulty sleeping is just one more reason to quit smoking. And never smoke in bed or when sleepy!
10. Avoid alcohol close to bedtime.
Although many people think of alcohol as a sedative, it actually disrupts sleep, causing nighttime awakenings. Consuming alcohol leads to a night of less restful sleep.
If you have sleep problems...
Use a sleep diary and talk to your doctor. Note what type of sleep problem is affecting your sleep or if you are sleepy when you wish to be awake and alert. Try these tips and record your sleep and sleep-related activities in a sleep diary. If problems continue, discuss the sleep diary with your doctor. There may be an underlying cause and you will want to be properly diagnosed. Your doctor will help treat the problem or may refer you to a sleep specialist.
(Source:sleepfoundation.org)
Read More
1. Maintain a regular bed and wake time schedule including weekends.
Our sleep-wake cycle is regulated by a "circadian clock" in our brain and the body's need to balance both sleep time and wake time. A regular waking time in the morning strengthens the circadian function and can help with sleep onset at night. That is also why it is important to keep a regular bedtime and wake-time, even on the weekends when there is the temptation to sleep-in.
2. Establish a regular, relaxing bedtime routine such as soaking in a hot bath or hot tub and then reading a book or listening to soothing music.
A relaxing, routine activity right before bedtime conducted away from bright lights helps separate your sleep time from activities that can cause excitement, stress or anxiety which can make it more difficult to fall asleep, get sound and deep sleep or remain asleep. Avoid arousing activities before bedtime like working, paying bills, engaging in competitive games or family problem-solving. Some studies suggest that soaking in hot water (such as a hot tub or bath) before retiring to bed can ease the transition into deeper sleep, but it should be done early enough that you are no longer sweating or over-heated. If you are unable to avoid tension and stress, it may be helpful to learn relaxation therapy from a trained professional. Finally, avoid exposure to bright before bedtime because it signals the neurons that help control the sleep-wake cycle that it is time to awaken, not to sleep.
3. Create a sleep-conducive environment that is dark, quiet, comfortable and cool.
Design your sleep environment to establish the conditions you need for sleep – cool, quiet, dark, comfortable and free of interruptions. Also make your bedroom reflective of the value you place on sleep. Check your room for noise or other distractions, including a bed partner's sleep disruptions such as snoring, light, and a dry or hot environment. Consider using blackout curtains, eye shades, ear plugs, "white noise," humidifiers, fans and other devices.
4. Sleep on a comfortable mattress and pillows.
Make sure your mattress is comfortable and supportive. The one you have been using for years may have exceeded its life expectancy – about 9 or 10 years for most good quality mattresses. Have comfortable pillows and make the room attractive and inviting for sleep but also free of allergens that might affect you and objects that might cause you to slip or fall if you have to get up during the night.
5. Use your bedroom only for sleep and sex.
It is best to take work materials, computers and televisions out of the sleeping environment. Use your bed only for sleep and sex to strengthen the association between bed and sleep. If you associate a particular activity or item with anxiety about sleeping, omit it from your bedtime routine. For example, if looking at a bedroom clock makes you anxious about how much time you have before you must get up, move the clock out of sight. Do not engage in activities that cause you anxiety and prevent you from sleeping.
6. Finish eating at least 2-3 hours before your regular bedtime.
Eating or drinking too much may make you less comfortable when settling down for bed. It is best to avoid a heavy meal too close to bedtime. Also, spicy foods may cause heartburn, which leads to difficulty falling asleep and discomfort during the night. Try to restrict fluids close to bedtime to prevent nighttime awakenings to go to the bathroom, though some people find milk or herbal, non-caffeinated teas to be soothing and a helpful part of a bedtime routine.
7. Exercise regularly. It is best to complete your workout at least a few hours before bedtime.
In general, exercising regularly makes it easier to fall asleep and contributes to sounder sleep. However, exercising sporadically or right before going to bed will make falling asleep more difficult. In addition to making us more alert, our body temperature rises during exercise, and takes as much as 6 hours to begin to drop. A cooler body temperature is associated with sleep onset... Finish your exercise at least 3 hours before bedtime. Late afternoon exercise is the perfect way to help you fall asleep at night.
8. Avoid caffeine (e.g. coffee, tea, soft drinks, chocolate) close to bedtime. It can keep you awake.
Caffeine is a stimulant, which means it can produce an alerting effect. Caffeine products, such as coffee, tea, colas and chocolate, remain in the body on average from 3 to 5 hours, but they can affect some people up to 12 hours later. Even if you do not think caffeine affects you, it may be disrupting and changing the quality of your sleep. Avoiding caffeine within 6-8 hours of going to bed can help improve sleep quality.
9. Avoid nicotine (e.g. cigarettes, tobacco products). Used close to bedtime, it can lead to poor sleep.
Nicotine is also a stimulant. Smoking before bed makes it more difficult to fall asleep. When smokers go to sleep, they experience withdrawal symptoms from nicotine, which also cause sleep problems. Nicotine can cause difficulty falling asleep, problems waking in the morning, and may also cause nightmares. Difficulty sleeping is just one more reason to quit smoking. And never smoke in bed or when sleepy!
10. Avoid alcohol close to bedtime.
Although many people think of alcohol as a sedative, it actually disrupts sleep, causing nighttime awakenings. Consuming alcohol leads to a night of less restful sleep.
If you have sleep problems...
Use a sleep diary and talk to your doctor. Note what type of sleep problem is affecting your sleep or if you are sleepy when you wish to be awake and alert. Try these tips and record your sleep and sleep-related activities in a sleep diary. If problems continue, discuss the sleep diary with your doctor. There may be an underlying cause and you will want to be properly diagnosed. Your doctor will help treat the problem or may refer you to a sleep specialist.
(Source:sleepfoundation.org)
10 Essential Health Tips (The Basics to Practice Every Day)
"He who has health has hope, and he who has hope has everything." -Arabian Proverb
1. Move More
Make it a daily challenge to find ways to move your body. Climb stairs if given a choice between that and escalators or elevators. Walk your dog; chase your kids; toss balls with friends, mow the lawn. Anything that moves your limbs is not only a fitness tool, it's a stress buster. Think 'move' in small increments of time. It doesn't have to be an hour in the gym or a 45-minute aerobic dance class or tai chi or kickboxing. But that's great when you're up to it. Meanwhile, move more. Thought for the day: Cha, Cha, Cha…. Then do it!
2. Cut Fat
Avoid the obvious such as fried foods, burgers and other fatty meats (i.e. pork, bacon, ham, salami, ribs and sausage). Dairy products such as cheese, cottage cheese, milk and cream should be eaten in low fat versions. Nuts and sandwich meats, mayonnaise, margarine, butter and sauces should be eaten in limited amounts. Most are available in lower fat versions such as substitute butter, fat free cheeses and mayonnaise. Thought for the day: Lean, mean, fat-burning machine…. Then be one!
3. Quit Smoking
The jury is definitely in on this verdict. Ever since 1960 when the Surgeon General announced that smoking was harmful to your health, Americans have been reducing their use of tobacco products that kill. Just recently, we've seen a surge in smoking in adolescents and teens. Could it be the Hollywood influence? It seems the stars in every movie of late smoke cigarettes. Beware. Warn your children of the false romance or 'tough guy' stance of Hollywood smokers. Thought for the day: Give up just one cigarette…. the next one.
4. Reduce Stress
Easier said than done, stress busters come in many forms. Some techniques recommended by experts are to think positive thoughts. Spend 30 minutes a day doing something you like. (i.e.,Soak in a hot tub; walk on the beach or in a park; read a good book; visit a friend; play with your dog; listen to soothing music; watch a funny movie. Get a massage, a facial or a haircut. Meditate. Count to ten before losing your temper or getting aggravated. Avoid difficult people when possible. Thought for the day: When seeing red, think pink clouds….then float on them.
5. Protect Yourself from Pollution
If you can't live in a smog-free environment, at least avoid smoke-filled rooms, high traffic areas, breathing in highway fumes and exercising near busy thoroughfares. Exercise outside when the smog rating is low. Exercise indoors in air conditioning when air quality is good. Plant lots of shrubbery in your yard. It's a good pollution and dirt from the street deterrent. Thought for the day: 'Smoke gets in your eyes'…and your mouth, and your nose and your lungs as do pollutants….hum the tune daily.
6. Wear Your Seat Belt
Statistics show that seat belts add to longevity and help alleviate potential injuries in car crashes. Thought for the day: Buckle down and buckle up.
7. Floss Your Teeth
Recent studies make a direct connection between longevity and teeth flossing. Nobody knows exactly why. Perhaps it's because people who floss tend to be more health conscious than people who don't? Thought for the day: Floss and be your body's boss.
8. Avoid Excessive Drinking
While recent studies show a glass of wine or one drink a day (two for men) can help protect against heart disease, more than that can cause other health problems such as liver and kidney disease and cancer. Thought for the day: A jug of wine should last a long time.
9. Keep a Positive Mental Outlook
There's a definitive connection between living well and healthfully and having a cheerful outlook on life. Thought for the day: You can't be unhappy when you're smiling or singing.
10. Choose Your Parents Well
The link between genetics and health is a powerful one. But just because one or both of your parents died young in ill health doesn't mean you cannot counteract the genetic pool handed you. Thought for the day: Follow these basic tips for healthy living and you can better control your own destiny.
(Source: health-fitness-tips.com)
Read More
1. Move More
Make it a daily challenge to find ways to move your body. Climb stairs if given a choice between that and escalators or elevators. Walk your dog; chase your kids; toss balls with friends, mow the lawn. Anything that moves your limbs is not only a fitness tool, it's a stress buster. Think 'move' in small increments of time. It doesn't have to be an hour in the gym or a 45-minute aerobic dance class or tai chi or kickboxing. But that's great when you're up to it. Meanwhile, move more. Thought for the day: Cha, Cha, Cha…. Then do it!
2. Cut Fat
Avoid the obvious such as fried foods, burgers and other fatty meats (i.e. pork, bacon, ham, salami, ribs and sausage). Dairy products such as cheese, cottage cheese, milk and cream should be eaten in low fat versions. Nuts and sandwich meats, mayonnaise, margarine, butter and sauces should be eaten in limited amounts. Most are available in lower fat versions such as substitute butter, fat free cheeses and mayonnaise. Thought for the day: Lean, mean, fat-burning machine…. Then be one!
3. Quit Smoking
The jury is definitely in on this verdict. Ever since 1960 when the Surgeon General announced that smoking was harmful to your health, Americans have been reducing their use of tobacco products that kill. Just recently, we've seen a surge in smoking in adolescents and teens. Could it be the Hollywood influence? It seems the stars in every movie of late smoke cigarettes. Beware. Warn your children of the false romance or 'tough guy' stance of Hollywood smokers. Thought for the day: Give up just one cigarette…. the next one.
4. Reduce Stress
Easier said than done, stress busters come in many forms. Some techniques recommended by experts are to think positive thoughts. Spend 30 minutes a day doing something you like. (i.e.,Soak in a hot tub; walk on the beach or in a park; read a good book; visit a friend; play with your dog; listen to soothing music; watch a funny movie. Get a massage, a facial or a haircut. Meditate. Count to ten before losing your temper or getting aggravated. Avoid difficult people when possible. Thought for the day: When seeing red, think pink clouds….then float on them.
5. Protect Yourself from Pollution
If you can't live in a smog-free environment, at least avoid smoke-filled rooms, high traffic areas, breathing in highway fumes and exercising near busy thoroughfares. Exercise outside when the smog rating is low. Exercise indoors in air conditioning when air quality is good. Plant lots of shrubbery in your yard. It's a good pollution and dirt from the street deterrent. Thought for the day: 'Smoke gets in your eyes'…and your mouth, and your nose and your lungs as do pollutants….hum the tune daily.
6. Wear Your Seat Belt
Statistics show that seat belts add to longevity and help alleviate potential injuries in car crashes. Thought for the day: Buckle down and buckle up.
7. Floss Your Teeth
Recent studies make a direct connection between longevity and teeth flossing. Nobody knows exactly why. Perhaps it's because people who floss tend to be more health conscious than people who don't? Thought for the day: Floss and be your body's boss.
8. Avoid Excessive Drinking
While recent studies show a glass of wine or one drink a day (two for men) can help protect against heart disease, more than that can cause other health problems such as liver and kidney disease and cancer. Thought for the day: A jug of wine should last a long time.
9. Keep a Positive Mental Outlook
There's a definitive connection between living well and healthfully and having a cheerful outlook on life. Thought for the day: You can't be unhappy when you're smiling or singing.
10. Choose Your Parents Well
The link between genetics and health is a powerful one. But just because one or both of your parents died young in ill health doesn't mean you cannot counteract the genetic pool handed you. Thought for the day: Follow these basic tips for healthy living and you can better control your own destiny.
(Source: health-fitness-tips.com)
Kamis, 27 November 2008
Depo Provera: apa, Cara Kerja, Keefektifan, Berapa Lama sebaiknya Digunakan, Efek Samping, Kontraindikasi dan dapatkah Digunakan Pada Ibu Menyusui?
Depo-Provera (medroxyprogesterone acetate) adalah suatu obat yang hampir sama dengan progesteron. Progesteron adalah suatu hormon yang normalnya diproduksi oleh ovarium setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi pada wanita. Depo-Provera adalah suatu jenis obat yang diberikan dengan cara injeksi yang berfungsi sebagai pencegah kehamilan untuk jangka waktu 3 bulan dan diberikan suntikan kembali tiap 3 bulan.
Bagaimana cara kerja Depo-Provera?
Depo-Provera mencegah kehamilan dengan cara mencegah timbulnya ovulasi (proses keluarnya telur dari ovarium). Jika telur atau ovum tidak dikeluarkan maka kehamilah tidak mungkin dapat terjadi. Depo-Provera diberikan 1 suntikan pada otot pantat atau otot lengan atas. Suntikan atau injeksi pertama sebaiknya diberikan antara 5 hari setelah mulainya periode/masa menstruasi normal, dan suntikan sebaiknya diulang kembali setiap 3 bulan.
Apakah metoda kontrasepsi ini efektif?
Tidak, Depo-Provera hanya bekerja sekitar 3 bulan. Maka dari itu suntikan Depo-Provera harus diulangi kembali setiap 3 bulan sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Setelah wanita menghentikan pemakaian Depo-Provera, ovarium pada wanita tersebut akan berfungsi kembali dalam waktu singkat setelah penghentian pemakain depo-provera. Walaupun demikian, untuk dapat hamil perlu waktu rata-rata 9-10 bulanan setelah pemberian suntikan depo-provera terakhir.
Berapa lama sebaiknya anda menggunakan depo provera?
Anda sebaiknya tidak menggunakan depo-provera selama lebih dari 2 tahun kecuali tidak ada alat kontrasepsi lain yang tepat dan cocok untuk anda. Penggunaan depo-provera dapat menyebabkan anda kehilangan calcium yang tersimpan pada tulang. Semakin lama anda menggunakan depo-provera, semakin besar pula calcium anda akan hilang. Calcium mungkin tidak dapat kembali secara utuh ketika anda berhenti menggunakan depo-provera. Kondisi tersebut dapat menjadi pemicu timbulnya osteoporosis.
Adakah efek samping?
Kebanyakan wanita mengalami beberapa perubahan dalam masa menstruasi pada saat pemakain depo provera, diantaranya menstruasi yang tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan waktunya, tidak terjadi perdarahan sama sekali. Setelah satu tahun pengguanaan, sekitar 50 % wanita tanpa mengalami perdarahan/menstruasi sama sekali. Ketiadaan siklus/periode menstruasi tersebut tanpa ada atau timbul rasa sakit dan siklus menstruasi biasanya akan kembali normal setelah pemakaian depo provera dihentikan. Jika perdarahan menstruasi hebat dan terus menerus terjadi pada diri anda, maka anda sebaiknya pergi ke dokter. Beberapa kemungkinan efek samping lain dari penggunaan depo provera antara lain berat badan bertambah, sakit kepala, gugup/nerves, ketidaknyamanan pada perut, lemas, lemah, pening dan pusing.
Bolehkan menggunakan depo provera saat menyusui?
Depo provera dapat digunakan dengan aman pada wanita yang sedang menyusui. Penelitian jangka panjang pada bayi yang ibunya menggunakan depo provera pada saat menyusui dihasilkan tidak terdapat efek samping buruk.
Siapa saja yang sebaiknya tidak menggunakan depo provera?
Depo provera sebaiknya tidak digunakan pada wanita dengan kriteria dibawah ini:
- Penyakit liver/hati
- Mempunyai riwayat penyakit phlebitis atau stroke
- Perdarahan dari vagina tanpa sebab yang jelas
- Kanker payu dara atau organ-organ reproduksi lainnya.
- Diketahu atau diduga hamil
- Alergi terhadap depo provera
CARA MENANGKAP IKAN DENGAN KUNANG-KUNANG DAN CARA MEMOTONG KACA DENGAN GUNTING
Ada cara yang mudah loh untuk menangkap ikan! Caranya>>> Siapkan botol yang jernih.
Carilah kunang-kunang kurang lebih sebanyak 10 ekor dan masukkan kunang-kunang tersebut kedalam
botol tersebut dan tutuplah rapat-rapat. Botol diikatkan dengan seutas tali kuat-kuat
dan kemudian masukkan jaring serok ke kali yang banyak ikannya dan botol tadi juga ikut dimasukkan.
Ikan-ikan akan tertarik dengan isi botol tadi dan kita tinggal menyerok ikan tersebut.
Anda dapat memotong kaca tanpa bantuan alat khusus hanya dengan menggunakan
gunting biasa yang agak besar dan kuat. Caranya>>> Masukkan kaca tadi kedalam
bak mandi dan guntinglah kaca tersebut dibawah permukaan air.
Maka kaca tidak akan retak.
Gak percaya??? Percayalah!!!
Rabu, 26 November 2008
Kecanduan Alkohol, Bagaimana Mengetahui Jika Anda Mempunyai Masalah Dengan Alkohol, Pengaruh Alkohol, Alkoholisme? Kenapa Sebaiknya Berhenti?
Bagaimana anda dapat mengatakan jika alakohol adalah suatu masalah untuk anda?. Alkohol adalah suatu masalah jika alkohol menyebabkan timbulnya berbagai masalah dalam bagian hidup anda. Masalah-masalah tersebut antara lain dalam kesehatan anda, pekerjaan anda dan kehidupan anda dirumah serta masalah-masalah lain dalam bagian hidup anda. Anda mungkin bermasalah dengan alkohol jika anda berpikir tentang: minum hampir setiap waktu, jika anda tetap mencoba berhenti dari dalam diri anda sendiri tapi tidak bisa berhenti atau jika anda sering minum secara berlebih dari apa yang anda rencanakan.
Tanyakan pada diri anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
Jika jawabannya adalah iya antara 1 atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini, anda mungkin mempunyai masalah dengan alkohol. Sudahkan anda pernah merasa:
- Perlu mengurangi minum minuman keras?
- Terganggu oleh kritik-kritik karena minum minuman keras?
- Bersalah karena minum minuman keras.
- Seolah-seolah perlu minuman keras pada pagi hari?
Yang bermasalah dengan alkohol?
Kebanyakan orang hanya berpikir "gelandangan/pemalas perkampungan jembel" pada saat mereka berpikir tentang seseorang yang bermasalah dengan alkohol. Ini adalah sebutan dari tahap akhir dari berbagai masalah alkohol, saat seorang peminum alkohol kehilangan anggota keluarganya, pekerjaan dan kesehatan karena penyalahgunaan alkohol. Anda tidak dapat mencapai tahap ini dalam waktu semalam.
Anda mungkin memperlihatkan sedikit perubahan-perubahan nyata sepanjang hari, bermula dengan minum minuman keras lebih dari yang anda kehendaki atau rencanakan atau lebih dari dosis keamaan saat anda melakukan kegiatan seperti mengendarai mobil atau sepeda motor.
Kebanyakan orang merasa sulit untuk mengakui jika alkohol merupakan suatu masalah baginya. Seringkali orang disekitar anda mungkin melihat bahwa itu adalah suatu masalah anda sebelum anda mengetahuinya. Pikirkan tentang hal-hal yang disebutkan disini. Pikirkan tentang apa yang teman-teman dan keluarga anda katakan kepada anda tentang kebiasaan minum anda. Kemudian konsultasikan dengan dokter tentang masalah anda tersebut.
Kebanyakan orang merasa sulit untuk mengakui jika alkohol merupakan suatu masalah baginya. Seringkali orang disekitar anda mungkin melihat bahwa itu adalah suatu masalah anda sebelum anda mengetahuinya. Pikirkan tentang hal-hal yang disebutkan disini. Pikirkan tentang apa yang teman-teman dan keluarga anda katakan kepada anda tentang kebiasaan minum anda. Kemudian konsultasikan dengan dokter tentang masalah anda tersebut.
Berikut adalah tanda-tanda lain bahwa alkohol adalah suatu masalah.
- Kecelakaan
- Kecemasan atau kekhawatiran
- Menjadi pencuriga yang luar biasa.
- Tidak sadar/Berkurang atau hilangnya daya ingat.
- Depresi
- Mengemudi sementara sedang dalam pengaruh alkohol.
- Insomnia
- Hilangnya harga diri.
- Tidak melakukan perawatan diri sendiri
- Prestasi kerja rendah
- Menjalani hari-hari dengan rasa sakit pada waktu bangun pagi setelah minum minuman keras yang terlalu banyak
- Tangan gemetaran/tremor
- Pada laki-laki terjadi gangguan dalam ereksi (disfungsi ereksi)
Bagaimana alkohol berpengaruh pada kesehatan anda?
Alkohol paling dikenal dengan baik sebagai penyebab sirrosis hati, penyakit liver/hati. Disamping itu, alkohol meberikan banyak pengaruh pada kesehatan anda. Alkohol merupakan penyabab utama kematian dan cedera karena kecelakaan. Akohol juga dapat berpengaruh pada buruk pada bayi selama kehamilan. Alkohol dapat menyebabkan sakit maag/lambung dikarenakan ulserasi atau perlukaan lambung hingga berdarah atau iritasi lapisan lambung.
Apa saja sebab-sebab alkoholisme?
Penyebab alkoholisme tidak sepenuhnya diketahui. Riwayat alkoholisme pada suatu keluarga (ada anggota keluarga yang juga senang minum alkohol/alkoholisme) lebih memungkinkan terjadinya alkoholisme pada seseorang. faktor gender juga turut berperan, dan laki-laki kelihatannya lebih beresiko tinggi daripada wanita. Beberapa orang minum alkohol untuk menghilangkan atau membebaskan diri dari kecemasan, depresi, tegangan, kesendirian, keragu-raguan diri atau ketidakbahagiaan.
Mengapa sebaiknya anda berhenti minum minuman keras?
Berhenti minum alkohol adalah satu-satunya cara untuk mengehentikan penyebab masalah alkohol dalam hidup anda. Mungkin tidak mudah untuk berhenti dari alkoholisme. Tapi usaha anda untuk berhenti akan dibayar dengan kondisi kesehatan yang lebih baik, hubungan dengan teman dan anggota keluarga serta masaryarakat yang harmonis dan bisa juga berarti suatu prestasi. Saat anda berpikir untuk berhenti, anda mungkin ingin dan perlu membuat daftar alasan-alasan untuk berhenti minum alkohol.
Bagaimana cara berhenti?
Langkah awal adalah sadar bahwa andalah yang mengendalikan perilaku anda sendiri. Itu adalah satu-satunya kontrol yang nyata yang anda punyai dalam kehidupan anda. Jadi gunakanlah kesadaran anda sebagai kontrol perilaku anda. Langkah-langkah selanjutnya adalah:
- Berkomitmen untuk berhenti. Sekali anda memutuskan untuk berhenti, anda dapat membuat rencana-rencan untuk memastikan kesuksesan anda.
- Cari dan dapatkan bantuan dari dokter yang kompeten. Dokter dapat menjadi pendukung terbaik bagi anda. Alkoholisme adalah suatu jenis penyakit, dan alkoholisme dapat diobati. Bicarakan dan konsultasikan dengan dokter atau konsultan tentang masalah anda agar dapat terbantu dan teratasi.
- Dapatkan dukungan. Hubungi atau lakukan kontak dengan organisasi/kelompok atau lembaga konsultasi nasional ketergantungan alkohol dan obat. Mereka dapat memberikan kepada anda perangkat dan dukungan yang anda butuhkan untuk berhenti dari alkoholisme. Mintalah dukungan dan bantuan dari teman dan anggota keluarga anda juga.
Ketika anda minum alkohol, tubuh anda mencoba untuk mengejar pengaruh atau efek-efek tekanan/depresant dari alkohol. Hal ini akan membangun toleransi terhadap alkohol yang mengarahkan pada gejala-gejala penarikan hebat pada saat orang-orang yang terbiasa minum alkohol berlebihan berhenti dari kebiasaan tersebut.
Gejala penarikan alkohol hebat termasuk diantaranya melihat bayangan yang tidak-tidak, serangan dan mengigau hebat (kebingungan, melihat gambaran hidup, tremor hebat (gemetaran), menjadi sangat pencuriga), dan bahkan dapat terjadi kematian. Inilah mengapa anda perlu perawatan dari dokter jika anda sebelumnya peminum berat dan mencoba untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Selasa, 25 November 2008
PSIKOTIK (PSYCHOTIC)
PSIKOTIK/PSYCHOTIC
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.
Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
Apabila saudara menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini, lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.
• Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson
• Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker
• Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi dengan obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
5). Rujukan
Tindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat diatasi melalui tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :
• Kasus baru gangguan psikotik
• Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk
Gangguan Psikotik kronik
Gambaran perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada.
Beberapa kondisi yang dapat menjadi diagnosis banding psikosis akut diantaranya adalah :
Berikut ini akan diuraikan tentang penatalaksanaan pada pasien psikotik kronik secara medik.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi, waham, isolasi sosial, defisit perawatan diri. Beberapa informasi yang dapat saudara sampaikan pada pasien dan keluarga antara lain :
Beberapa topik yang dapat menjadi fokus konseling adalah :
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik kronik :
1. Antipsikotik yang mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg; 1 – 3 kali sehari
• Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 – 3 kali sehari
Dosis harus serendah mungkin; hanya untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi
2. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah episode pertama penyakitnya dan lebih lama sesudah episode berikutnya
3. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang disuntikkan jika pasien gagal untuk minum obat oral
4. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul :
Beberapa kriteria perlunya rujukan kasus adalah :
Read More
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.
Gangguan Psikotik Akut
Gambaran utama perilaku:
- Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
- Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
- Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
- Kebingungan atau disorientasi
- Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik
- Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
- Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)
- Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
- Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
- Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik.
- Epilepsi
- Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol
- Febris karena infeksi
- Demensia dan delirium atau keduanya
- Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain
- Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak
- Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
- Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja
- Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan, mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta keamanan setempat
- Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya:
- Keluarga atau teman harus mendampingi pasien
- Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
- Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
- Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien
- Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
- Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
Apabila saudara menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku di bawah ini, lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.
• Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi dengan suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson
• Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker
• Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi dengan obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
5). Rujukan
Tindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak dapat diatasi melalui tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :
• Kasus baru gangguan psikotik
• Kasus dengan efek samping motorik yang berat atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk
Gangguan Psikotik kronik
Gambaran perilaku
Untuk menetapkan diagnosa medik psikotik kronik data berikut merupakan perilaku utama yang secara umum ada.
- Penarikan diri secara sosial
- Minat atau motivasi rendah, pengabaian diri
- Gangguan berpikir (tampak dari pembicaraan yang tidak nyambung atau aneh)
- Perilaku aneh seperti apatis, menarik diri, tidak memperhatikan kebersihan yang dilaporkan keluarga
- Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi
- Melaporkan bahwa individu mendengar suara-suara
- Keyakinan yang aneh dan tidak masuk akal sepert : memiliki kekuatan supranatural, merasa dikejar-kejar, merasa menjadi orang hebat/terkenal
- Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh seperti : merasa ada hewan atau objek yang tak lazim di dalam tubuhnya
- Bermasalah dalam melaksanakan pekerjaan atau pelajaran
Beberapa kondisi yang dapat menjadi diagnosis banding psikosis akut diantaranya adalah :
- Depresi jika ditemukan gejala depresi (suasana perasaan yang menurun atau sedih, pesimisme, perasaan bersalah)
- Gangguan bipolar jika ditemukan gejala mania (eksitasi, suasana perasaan meningkat, penilaian diri yang berlebihan)
- Intoksikasi kronik atau putus zat karena alkohol atau zat/bahan lain (stimulansia, halusinogenik)
- Efek penggunaan zat psikoaktif atau gangguan depresif dan gangguan ansietas menyeluruh jika berlangsung setelah satu periode abstinensia (misalnya, sekitar 4 minggu)
Berikut ini akan diuraikan tentang penatalaksanaan pada pasien psikotik kronik secara medik.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga.
tentang asuhan keperawatan pada pasien halusinasi, waham, isolasi sosial, defisit perawatan diri. Beberapa informasi yang dapat saudara sampaikan pada pasien dan keluarga antara lain :
- Gejala penyakit jiwa (perilaku aneh dan agitasi)
- Antisipasi kekambuhan
- Penanganan psikosis akut
- Pengobatan yang akan mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan
- Perlunya dukungan keluarga terhadap pengobatan dan rehabililtasi pasien
- Perlunya organisasi kemasyarakatan sebagai dukungan yang berarti bagi pasien dan keluarga
Beberapa topik yang dapat menjadi fokus konseling adalah :
- Pengobatan dan dukungan keluarga terhadap pasien
- Membantu pasien untuk berfungsi pada taraf yang optimal dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari
- Kurangi stress dan kontak dengan stres
Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik kronik :
1. Antipsikotik yang mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg; 1 – 3 kali sehari
• Chlorpromazine 100-200 mg ; 1 – 3 kali sehari
Dosis harus serendah mungkin; hanya untuk menghilangkan gejala, walaupun beberapa pasien mungkin membutuhkan dosis yang lebih tinggi
2. Obat anti psikotik diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah episode pertama penyakitnya dan lebih lama sesudah episode berikutnya
3. Obat antipsikotik mempunyai efek jangka panjang yang disuntikkan jika pasien gagal untuk minum obat oral
4. Berikan terapi untuk mengatasi efek samping yang mungkin timbul :
- Kekakuan otot (distonis dan spasme akut), yang dapat diatasi dengan obat anti parkinson atau benzodiazepine yang disuntikkan
- Kegelisahan motorik yang berat (Akatisia) yang dapat diatasi dengan pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker
- Obat anti Parkinson yang dapat mengatasi gejala parkinson (antara lain trihexyphenidil 2 mg sampai 3 kali sehari, ekstrak belladonna 10-20 mg 3x sehari, diphenhydramine 50 mg 3 x sehari)
Beberapa kriteria perlunya rujukan kasus adalah :
- Semua kasus baru dengan gangguan psikotik
- Depresi atau mania dengan gejala psikotik.
- Perlu kepastian diagnosis dan terapi yang paling sesuai pada kasus kronis
- Keluarga merasakan terbebani dengan kondisi pasien dan memerlukan konsultasi dengan pelayanan masyarakat yang sesuai
- Pertimbangkan konsultasi untuk kasus dengan efek samping motorik yang berat
halusinasi Penglihatan Trisnawati
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. (Menkes, 2005).
Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan (Depkes), dr H Syafii Ahmad MPH, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap Negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Di sisi lain, tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stres tersebut. (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, 2007).
Menurut Prof.Dr Azrul Azwar, Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan dan World Health Organization (WHO) memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia. Bahkan berdasarkan data studi World Bank di beberapa negara menunjukkan 8,1% dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) disebabkan oleh masalah gangguan kesehatan jiwa yang menunjukkan dampak lebih besar dari TBC (7,2%), kanker (5,8%, jantung (4,4%, dan malaria (2,6%). (www.kbi.gemari.or.id : 11 Oktober 2001, diambil tanggal 21 November 2008).
Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar Mph, Dirjen Bina Kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain yang ada di masyarakat. Adapun jenis gangguan kesehatan jiwa yang banyak diderita masyarakat Indonesia antara lain psikosis, demensia, retardasi mental, mental emosional usia 4-15 tahun, mental emosional lebih dari 15 tahun dan gangguan kesehatan jiwa lainnya. (www.kbi.gemari.or.id : 11 Oktober 2005, diambil tanggal 21 November 2008).
Gangguan-gangguan tersebut menunjukkan seperti klien berbicara sendiri, mata melihat kekanan-kekiri, jalan mondar-mandir, sering tersenyum sendiri dan sering mendengar suara-suara. Sedangkan halusinasi adalah merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan. dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra yaitu persepsi palsu. (Maramis, 2005).
Berdasarkan data dari Medical Record BPRS Dadi Makassar Profinsi Sulaweai Selatan menunjukkan pasien halusinasi yang dirawat pada tiga tahun terakhir sebagai berikut: pada tahun 2006 jumlah pasien 8710 dengan halusinasi sebanyak 4340 orang (52%), tahun 2007 jumlah pasien 9245 dengan halusinasi sebanyak 4430 orang (49%), tahun 2008 (Januari- Maret) jumlah pasien 2294 dengan halusinasi sebanyak 1162 orang.
Agar perilaku kekerasan tidak terjadi pada klien halusinasi maka sangat dibutuhkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Asuhan Keperawatan perubahan sensori halusinasi penglihatan pada klien Tn ”K” di bangsal Sawit BPRS Dadi Sulawesi Selatan Tanggal tahun 2008.
B. Tujuan Penulisan
Untuk lebih jelas apa yang ingin dicapai atau diungkapkan dalam karya tulis ini, penulis mengemukakan pokok tujuan penulisan sebagai berikut.
1) Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan di BPRS Dadi Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
2) Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
b. Membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
c. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
d. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
e. Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
f. Dapat membandingkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang penulis dapatkan.
C. Manfaat Penulisan
Penulis mengharapkan karya tulis ini dapat digunakan untuk :
1. Akademik
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi pendidikan D III keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan keperawatan dimasa yang akan datang.
2. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di RS dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa khususnya dengan kasus halusinasi penglihatan.
3. Klien dan Keluarga
Sebagai bahan masukan bagi klien dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya, juga dapat memberikan kepuasan bagi keluarga klien atas asuhan keperawatan yang diberikan.
4. Tenaga Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) bagi instansi terkait khususnya di dalam meningkatkan pelayanan perawatan pada klien dengan halusinasi penlihatan.
D. Metodologi penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut:
1) Tempat, waktu pelaksanaan pengambilan kasus
Pelaksanaan pengambilan kasus dilakukan di bangsal sawit BPRS Dadi Makassar pada tahun 2008.
2) Teknik pengumpulan data
Penulis melakukan asuhan keperawatan secara langsung terhadap kasus halusinasi penglihatan dengan melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Yaitu penulis membaca referensi yang mempunyai hubungan dengan konsep dan teori yang terkait dengan halusinasi penglihatan.
b. Tehnik Observasi
Penulis secara langsung melakukan pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhaadap perilaku klien sehari-hari.
c. Tehnik Wawancaran
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung pada klien, keluarga, perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat.
d. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data dari status klien, catatan keperawatan di serta mengadakan diskusi dengan tim kesehatan untuk dianalisa sebagai data yang mendukung masalah klien.
Read More
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. (Menkes, 2005).
Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan (Depkes), dr H Syafii Ahmad MPH, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap Negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Di sisi lain, tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stres tersebut. (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, 2007).
Menurut Prof.Dr Azrul Azwar, Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan dan World Health Organization (WHO) memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia. Bahkan berdasarkan data studi World Bank di beberapa negara menunjukkan 8,1% dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) disebabkan oleh masalah gangguan kesehatan jiwa yang menunjukkan dampak lebih besar dari TBC (7,2%), kanker (5,8%, jantung (4,4%, dan malaria (2,6%). (www.kbi.gemari.or.id : 11 Oktober 2001, diambil tanggal 21 November 2008).
Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar Mph, Dirjen Bina Kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain yang ada di masyarakat. Adapun jenis gangguan kesehatan jiwa yang banyak diderita masyarakat Indonesia antara lain psikosis, demensia, retardasi mental, mental emosional usia 4-15 tahun, mental emosional lebih dari 15 tahun dan gangguan kesehatan jiwa lainnya. (www.kbi.gemari.or.id : 11 Oktober 2005, diambil tanggal 21 November 2008).
Gangguan-gangguan tersebut menunjukkan seperti klien berbicara sendiri, mata melihat kekanan-kekiri, jalan mondar-mandir, sering tersenyum sendiri dan sering mendengar suara-suara. Sedangkan halusinasi adalah merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan. dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra yaitu persepsi palsu. (Maramis, 2005).
Berdasarkan data dari Medical Record BPRS Dadi Makassar Profinsi Sulaweai Selatan menunjukkan pasien halusinasi yang dirawat pada tiga tahun terakhir sebagai berikut: pada tahun 2006 jumlah pasien 8710 dengan halusinasi sebanyak 4340 orang (52%), tahun 2007 jumlah pasien 9245 dengan halusinasi sebanyak 4430 orang (49%), tahun 2008 (Januari- Maret) jumlah pasien 2294 dengan halusinasi sebanyak 1162 orang.
Agar perilaku kekerasan tidak terjadi pada klien halusinasi maka sangat dibutuhkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Asuhan Keperawatan perubahan sensori halusinasi penglihatan pada klien Tn ”K” di bangsal Sawit BPRS Dadi Sulawesi Selatan Tanggal tahun 2008.
B. Tujuan Penulisan
Untuk lebih jelas apa yang ingin dicapai atau diungkapkan dalam karya tulis ini, penulis mengemukakan pokok tujuan penulisan sebagai berikut.
1) Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan di BPRS Dadi Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
2) Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
b. Membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
c. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
d. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
e. Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi penglihatan.
f. Dapat membandingkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang penulis dapatkan.
C. Manfaat Penulisan
Penulis mengharapkan karya tulis ini dapat digunakan untuk :
1. Akademik
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi pendidikan D III keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan keperawatan dimasa yang akan datang.
2. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di RS dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa khususnya dengan kasus halusinasi penglihatan.
3. Klien dan Keluarga
Sebagai bahan masukan bagi klien dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya, juga dapat memberikan kepuasan bagi keluarga klien atas asuhan keperawatan yang diberikan.
4. Tenaga Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) bagi instansi terkait khususnya di dalam meningkatkan pelayanan perawatan pada klien dengan halusinasi penlihatan.
D. Metodologi penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut:
1) Tempat, waktu pelaksanaan pengambilan kasus
Pelaksanaan pengambilan kasus dilakukan di bangsal sawit BPRS Dadi Makassar pada tahun 2008.
2) Teknik pengumpulan data
Penulis melakukan asuhan keperawatan secara langsung terhadap kasus halusinasi penglihatan dengan melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Yaitu penulis membaca referensi yang mempunyai hubungan dengan konsep dan teori yang terkait dengan halusinasi penglihatan.
b. Tehnik Observasi
Penulis secara langsung melakukan pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhaadap perilaku klien sehari-hari.
c. Tehnik Wawancaran
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung pada klien, keluarga, perawat, dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat.
d. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data dari status klien, catatan keperawatan di serta mengadakan diskusi dengan tim kesehatan untuk dianalisa sebagai data yang mendukung masalah klien.
Berapa jumlah Gangguan Jiwa?
Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa, dengan empat jenis penyakit langsung yang ditimbulkannya yaitu depresi, penggunaan alkohol, gangguan bipolar, dan skizofrenia.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa.
Menurut Ketua Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Irmansyah, satu dari lima orang dewasa pernah mengalami gangguan jiwa dari jenis biasa sampai yang serius.
Gangguan jiwa dalam berbagai bentuk, merupakan penyakit yang sering dijumpai pada semua lapisan masyarakat. Dapat dialami oleh siapa saja, bukan hanya dimiliki oleh mereka yang hidup mapan, kata Spesialis Kesehatan Jiwa FKUI itu dalam wokhshop Upaya perlindungan terhadap penderita gangguan jiwa baru-baru ini di Jakarta.
Irmansyah menuturkan penderita gangguan jiwa di Indonesia adalah kelompok masyarakat yang rentan untuk mengalami berbagai pelanggaran HAM (ham asasi manusia) dan diperlakukan tidak adil. Pelanggaran HAM itu terjadi karena adanya stigma dan diskriminasi, pemahaman yang salah serta tidak ada atau kurang memadainya peraturan yang melindungi penderita.
Dia menyebutkan kesehatan mental merupakan suatu kesejahteraan, yaitu seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu mengatasi tekanan kehidupan normal, dapat hidup dengan produktif dan mampu untuk memberikan kontribusi pada masyarakat.
Jadi jelas kesehatan mental lebih dari sekadar terbebas dari gangguan mental, dan sangat penting bagi seseorang, keluarga dan masyarakatnya.
Sebagai penyakit, katanya, gangguan jiwa mempunyai banyak bentuk gejala. Dalam klasifikasi yang dipakai di Indonesia, Pedoman Penggolongan Gangguan jiwa terdapat lebih dari seratus penyakit. Penggolongan ini penting karena tiap jenis gangguan memiliki cara pengobatan sendiri.
Beberapa contoh gangguan jiwa yang sering, katanya, a.l. gangguan jiwa serius seperti skizofrenia, ansietas (kecemasan) dan depresi. Sebenarnya setiap jenis gangguan ada variasi yang luas dari yang ringan hingga berat. Sehingga penyebutan gangguan jiwa untuk semua jenis gangguan jiwa dapat membuat salah pengertian dan menyesatkan, ujarnya.
Gangguan jiwa serius gejalanya disebut psikosis seperti mendengar suara-suara saat tidak ada orang lain di sekitarnya, kepercayaan yang aneh atau ketakutan-ketakutan, kebingungan, perilaku yang agitatif, emosional atau berbicara ngawur.
Irmansyah menambahkan gejala-gejala psikologis bukan berarti penderita itu adalah orang yang jahat, aneh, bodoh, pemalas atau orang yang jorok.
Mereka hanyalah seorang dengan gangguan jiwa, seorang yang menderita penyakit. Begitu juga orang dengan ansietas dan depresi. Mereka bukan orang yang lemah, hilang ingatan, atau orang dengan masalah kepribadian, tapi mereka adalah orang dengan kondisi medis yang memerlukan pengobatan, katanya.
Dia menuturkan semua gangguan jiwa dapat mengganggu fungsi kehidupan seseorang, karena gejala ansietas, depresi dan psikosis kehidupan rutin, kehidupan sosial, pekerjaan serta kehidupan dalam keluarga jadi terganggu.
Karena itu, lanjutnya, seseorang dengan gangguan jiwa apapun itu, harus segera mendapatkan pengobatan. Keterlambatan pengobatan akan semakin kerugikan penderita, keluarga dan masyarakat.
Sayangnya, ujarnya, untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang besar di Indonesia tidak didukung oleh sumber-sumber tenaga, fasilitas maupun kebijakan kesehatan mental yang memadai.
Secara keseluruhan sumber daya yang kita miliki masih jauh dari mencukupi. Tempat tidur untuk pasien gangguan mental hanya tersedia 0,4:10.000 penduduk, begitu juga dengan tenaga profesional. Psikiater, misalnya, hanya 1:500.000 penduduk, tenaga profesional juga jauh dari mencukupi, kata Irmansyah.
Sumber: Bisnis Indonesia
Read More
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa.
Menurut Ketua Departemen Psikiatri FKUI/RSCM Irmansyah, satu dari lima orang dewasa pernah mengalami gangguan jiwa dari jenis biasa sampai yang serius.
Gangguan jiwa dalam berbagai bentuk, merupakan penyakit yang sering dijumpai pada semua lapisan masyarakat. Dapat dialami oleh siapa saja, bukan hanya dimiliki oleh mereka yang hidup mapan, kata Spesialis Kesehatan Jiwa FKUI itu dalam wokhshop Upaya perlindungan terhadap penderita gangguan jiwa baru-baru ini di Jakarta.
Irmansyah menuturkan penderita gangguan jiwa di Indonesia adalah kelompok masyarakat yang rentan untuk mengalami berbagai pelanggaran HAM (ham asasi manusia) dan diperlakukan tidak adil. Pelanggaran HAM itu terjadi karena adanya stigma dan diskriminasi, pemahaman yang salah serta tidak ada atau kurang memadainya peraturan yang melindungi penderita.
Dia menyebutkan kesehatan mental merupakan suatu kesejahteraan, yaitu seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu mengatasi tekanan kehidupan normal, dapat hidup dengan produktif dan mampu untuk memberikan kontribusi pada masyarakat.
Jadi jelas kesehatan mental lebih dari sekadar terbebas dari gangguan mental, dan sangat penting bagi seseorang, keluarga dan masyarakatnya.
Sebagai penyakit, katanya, gangguan jiwa mempunyai banyak bentuk gejala. Dalam klasifikasi yang dipakai di Indonesia, Pedoman Penggolongan Gangguan jiwa terdapat lebih dari seratus penyakit. Penggolongan ini penting karena tiap jenis gangguan memiliki cara pengobatan sendiri.
Beberapa contoh gangguan jiwa yang sering, katanya, a.l. gangguan jiwa serius seperti skizofrenia, ansietas (kecemasan) dan depresi. Sebenarnya setiap jenis gangguan ada variasi yang luas dari yang ringan hingga berat. Sehingga penyebutan gangguan jiwa untuk semua jenis gangguan jiwa dapat membuat salah pengertian dan menyesatkan, ujarnya.
Gangguan jiwa serius gejalanya disebut psikosis seperti mendengar suara-suara saat tidak ada orang lain di sekitarnya, kepercayaan yang aneh atau ketakutan-ketakutan, kebingungan, perilaku yang agitatif, emosional atau berbicara ngawur.
Irmansyah menambahkan gejala-gejala psikologis bukan berarti penderita itu adalah orang yang jahat, aneh, bodoh, pemalas atau orang yang jorok.
Mereka hanyalah seorang dengan gangguan jiwa, seorang yang menderita penyakit. Begitu juga orang dengan ansietas dan depresi. Mereka bukan orang yang lemah, hilang ingatan, atau orang dengan masalah kepribadian, tapi mereka adalah orang dengan kondisi medis yang memerlukan pengobatan, katanya.
Dia menuturkan semua gangguan jiwa dapat mengganggu fungsi kehidupan seseorang, karena gejala ansietas, depresi dan psikosis kehidupan rutin, kehidupan sosial, pekerjaan serta kehidupan dalam keluarga jadi terganggu.
Karena itu, lanjutnya, seseorang dengan gangguan jiwa apapun itu, harus segera mendapatkan pengobatan. Keterlambatan pengobatan akan semakin kerugikan penderita, keluarga dan masyarakat.
Sayangnya, ujarnya, untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang besar di Indonesia tidak didukung oleh sumber-sumber tenaga, fasilitas maupun kebijakan kesehatan mental yang memadai.
Secara keseluruhan sumber daya yang kita miliki masih jauh dari mencukupi. Tempat tidur untuk pasien gangguan mental hanya tersedia 0,4:10.000 penduduk, begitu juga dengan tenaga profesional. Psikiater, misalnya, hanya 1:500.000 penduduk, tenaga profesional juga jauh dari mencukupi, kata Irmansyah.
Sumber: Bisnis Indonesia
Kelainan Jiwa Pada Masa Kanak-kanak
DEFINISI
KELAINAN DESINTEGRATIF PADA MASA KANAK-KANAK
Pada Kelainan Desintegratif Pada Masa Kanak-kanak (Psikosa Desintegratif, Sindroma Heller), seorang anak yang tampaknya normal, setelah berumur 3 tahun mulai berlaku seperti anak dibawah umur 3 tahun (terjadi kemunduran fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa, yang sebelumnya normal).
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang ditemukan kelainan otak degeneratif.
Anak mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi, kemunduran perilaku non-verbal dan hilangnya ketrampilan tertentu.
Gejalanya berupa:
- penurunan kemampuan bersosialisasi
- penurunan pengendalian buang air besar dan berkemih
- penurunan kemampuan berbahasa ekspresif (menyatakan perasaan) atau reseptif (menerima)
- penurunan kemampuan motorik
- kurang mau bermain
- gagal untuk menjalin hubungan dengan anak sebaya
- gangguan perilaku non-verbal
- kosa katanya berkurang
- tidak mampu memulai atau mengikuti suatu percakapan.
Tanda terpenting dari kelainan ini adalah bahwa sampai usia 2 tahun, perkembangan terjadi secara normal, tetapi kemudian terjadi penurunan kemampuan secara bertahap.
Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hilangnya/berkurangnya 2 dari 3 area fungsi (fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa).
Kelainan desintegratif pada masa kanak-kanak tidak dapat diobati maupun disembuhkan.
Prognosisnya buruk dan jika kemundurannya berat, maka anak akan selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan fungsinya.
SKIZOFRENIA PADA MASA KANAK-KANAK
Skizofrenia Pada Masa Kanak-kanak adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perilaku dan pemikiran yang abnormal, yang mulai timbul diantara usia 7 tahun dan awal masa remaja.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi yang pasti bukan disebabkan oleh pola asuh yang jelek.
Skizofrenia pada masa kanak-kanak biasanya muncul pada usia 7 tahun. Anak mulai menarik diri dari pergaulan, kehilangan minatnya dalam kegiatannya sehari-hari dan mengalami perubahan dalam fikiran dan persepsi (wawasan).
Gejala-gejala lainnya adalah:
- Bloking : tiba-tiba fikirannya terputus/terhambat
- Perseverasi : mengulang respon yang sama terhadap pertanyaan yang berbeda
- Ideas of reference : suatu keyakinan bahwa kata-kata atau sikap orang lain ditujukan kepadanya
- Halusinasi : penginderaan yang tidak berdasarkan atas kenyataan obyektif (melihat, mendengar maupun merasakan sesuatu yang sesungguhnya tidak ada)
- Delusi (waham) : keyakinan yang salah, yang tidak dapat dirubah melalui penalaran atau bujukan
- Emosi tumpul : emosi yang datar; suara maupun ekspresi wajahnya tidak memberikan respon terhadap perubahan emosional (mereka tidak memberikan respon terhadap kejadian yang dalam keadaan normal bisa menyebabkan mereka tertawa atau menangis)
- Paranoid : suatu ketakutan atau kecurigaan bahwa orang lain berencana untuk mencelakakan dirinya atau bahwa orang lain mengendalikan fikirannya
- Pengendalian fikiran : suatu keyakinan bahwa orang lain atau kekuasaan seseorang mengendalikan fikirannya.
Skizofrenia tidak dapat disembuhkan, meskipun beberapa gejala bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan psikoterapi.
Obat anti-psikosa bisa membantu memperbaiki beberapa kelainan kimia di dalam otak. Yang sering digunakan adalah tiotiksen dan haloperidol. Tetapi anak-anak lebih peka terhadap efek samping dari obat anti-psikosa, seperti tremor, gerakan yang menjadi lambat dan kejang otot; karena itu pemakaiannya harus diawasi secara ketat.
Jika gejalanya memburuk, untuk sementara waktu anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit, sehingga dosis obat bisa disesuaikan dan dapat dilakukan pengawasan terhadap usaha untuk melukai dirinya sendiri maupun orang lain.
Beberapa anak harus tetap menjalani perawatan di rumah sakit.
DEPRESI
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan atau kejadian menyedihkan dan tidak sebanding dengan kejadian tersebut serta tetap berlangsung untuk waktu yang cukup lama.
Depresi yang berat relatif jarang ditemukan pada anak-anak, tetapi sering terjadi pada saat remaja. Depresi pada anak-anak usia sekolah bisa menimbulkan masalah.
Depresi pada anak-anak bisa dipicu oleh berbagai peristiwa atau masalah berikut:
- Kematian orang tua
- Perpindahan seorang teman
- Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan sekolah
- Kesulitan dalam berteman
- Penyalahgunaan obat atau alkohol.
Beberapa anak bisa mengalami depresi tanpa terlebih dahulu mengalami peristiwa yang menyedihkan. Pada anak-anak tersebut, anggota keluarga yang lain sebelumnya telah mengalami depresi; karena itu penelitan menyebutkan bahwa depresi cenderung diturunkan.
Gejala-gejalanya adalah:
- Perasaan sedih
- Apati
- Menarik diri dari teman-teman dan lingkungan sosialnya
- Kegembiraannya berkurang
- Merasa ditolak dan tidak dicintai
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Kadang berperilaku lucu atau konyol
- Terus menerus menyalahkan dirinya
- Nafsu makannya berkurang
- Penurunan berat badan
- Murung
- Mempunyai fikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Bisa diberikan obat anti-depresi, yang bekerja dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan kimia di dalam otak.
Yang paling sering diberikan adalah penghambat reuptake serotonin, seperti fluoksetin, sertralin dan paroksetin. Anti-depresi golongan trisiklik jarang digunakan pada anak-anak karena memiliki efek samping yang berarti.
Selain obat-obatan, juga dilakukan psikoterapi, baik secara perorangan maupun dalam kelompok serta terapi keluarga.
MANIA & KELAINAN MANIK-DEPRESIF
Mania adalah suatu keadaan dimana seorang anak tampak sangat gembira dan aktif, serta berfikir dan berbicara sangat cepat. Bentuk mania yang tidak terlalu berat adalah hipomania.
Manik-Depresif adalah suatu periode dari mania yang bergantian dengan depresi.
Mania dan hipomania jarang ditemukan pada anak-anak.
Manik-depresif sangat jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan suasana hati yang jelas, tetapi hal ini biasanya bukan merupakan pertanda dari manik-depresif.
Penyebabnya tidak diketahui.
Gejalanya serupa dengan manik-depresif pada dewasa.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Pengobatannya rumit, biasanya terdiri dari kombinasi dari obat-obat untuk menstabilkan suasana hati (misalnya lithium, carbamazepin dan asam valproat).
Sebaiknya anak dikonsultasikan kepada ahli jiwa anak.
PERILAKU BUNUH DIRI
Perilaku Bunuh Diri terdiri dari:
# Isyarat bunuh diri : aksi bunuh diri yang tidak berakibat fatal
# Usaha bunuh diri : aksi bunuh diri yang bisa berakibat fatal tetapi tidak berhasil dilakukan
# Bunuh diri : suatu tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa pelaku.
Perilaku bunuh diri sering ditemukan pada anak-anak yang lebih tua, terutama pada remaja.
Suatu usaha bunuh diri merupakan pertanda yang jelas dari kelainan mental, (biasanya depresi).
Perilaku bunuh diri seringkali dicetuskan oleh:
# Peristiwa kehilangan, misalnya kehilangan pacar, kehilangan lingkungan yang akrab (sekolah, tetangga, teman) karena harus berpindah tempat tinggal dan kehilangan harga diri setelah percekcokan dengan keluarga
# Penderitaan akibat kehamilan yang tidak direncanakan
# Hukuman dalam keluarga yang mempermalukan dirinya.
Motif dari bunuh diri adalah keinginan untuk memanipulasi atau menghukum orang lain dengan fikiran bahwa mereka akan merasa menyesal jika saya mati.
Kadang seorang anak melakukan bunuh diri karena meniru orang lain, misalnya meniru idolanya.
Orang tua, dokter, guru dan teman bisa mengenali anak atau remaja yang melakukan usaha bunuh diri, misalnya dari perubahan perilakunya.
Setiap isyarat bunuh diri harus ditanggapi secara serius. Pernyataan seperti "Seandainya saya tidak pernah dilahirkan ke dunia ini" atau "Saya ingin tidur dan tidak pernah terbangun lagi", bisa menunjukkan suatu keinginan yang kuat untuk melakukan bunuh diri.
Resiko tinggi melakukan bunuh diri ditemukan pada anak yang:
- Salah satu anggota keluarga, teman dekat atau teman sebayanya telah melakukan tindakan bunuh diri
- Salah satu anggota keluarganya baru saja meninggal
- Kecanduan obat
- Menderita kelainan tingkah laku.
Setiap usaha bunuh diri merupakan keadaan darurat. Jika usaha tersebut sudah dapat diatasi dan dicegah, anak bisa dirawat di rumah sakit atau tetap di rumah, tergantung kepada besarnya resiko jika anak tetap di rumah dan kapasitas keluarga untuk memberikan dukungan.
Keseriusan suatu usaha bunuh diri tergantung kepada sejumlah faktor:
- perencanaan (perencanaan yang matang menunjukkan keseriusan usaha bunuh diri)
- cara yang digunakan (pemakaian pistol lebih serius daripada overdosis obat)
- cedera yang terjadi.
Jika keluarga menunjukkan kasih sayang dan kepedulian, maka hasil dari pencegahan perilaku bunuh diri akan lebih baik.
Respon yang negatif atau tidak bersifat mendukung dari orang tua akan memperburuk keadaan.
Pada beberapa kasus, tindakan yang terbaik adalah merawat anak di rumah sakit. Anak dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, terutama jika anak mengalami depresi berat atau menderita kelainan jiwa lainnya (misalnya skizofrenia). Biasanya anak akan ditangani oleh ahli jiwa dan dokter keluarga. Pemulihan meliputi pembangunan kembali moral anak dan mengembalikan ketenangan emosi di dalam keluarga.
KECEMASAN KARENA BERPISAH
Kelainan Kecemasan Karena Berpisah adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan pada seorang anak akibat jauh dari rumah atau berpisah dengan orang-orang yang dekat dengannya.
Kecemasan karena berpisah pada batas tertentu adalah normal dan terjadi hampir pada semua anak, terutama bayi dan balita.
Kelainan kecemasan karena berpisah adalah suatu kecemasan yang berlebihan yang melampaui tingkat perkembangan anak seusianya. Kelainan ini biasanya dipicu oleh kematian anggota keluarga, teman atau hewan peliharaan, maupun perpindahan tempat tinggal atau perubahan di sekolah.
Gejalanya adalah:
- kecemasan yang berlebihan ketika berpisah dari ibunya
- khawatir kehilangan ibu atau khawatir ibunya mengalami bencana
- sering tidak mau perigi ke sekolah atau tempat lain karena takut berpisah
- sering tidak mau tidur jika tidak mau ditemani oleh orang dewasa
- tidak mau ditinggal sendirian dalam suatu ruangan
- di rumah selalu mengikuti orangtuanya kemanapun pergi
- mimpi buruk
- keluhan fisik yang berulang.
Anak seringkali tidak mau pergi ke sekolah, karena itu tujuan utama dari pengobatan adalah segera mengembalikan anak ke sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan terapi suportif (terutama yang diselenggarakan oleh orang tua dan guru).
Pada kasus yang lebih berat, diberikan obat anti-cemas dan anti-depresi.
Pada kasus yang sangat berat, anak mungkin perlu menjalani perawatan di rumah sakit.
KELAINAN SOMATOFORMIS
Kelainan Somatoformis adalah sekumpulan kelainan dimana suatu masalah psikis menyebabkan terjadinya gejala fisik yang menyulitkan atau melumpuhkan.
Seorang anak dengan kelainan somatoformis bisa memiliki sejumlah gejala tanpa adanya penyebab fisik, yaitu berupa nyeri, gangguan pernafasan dan kelemahan. Anak seringkali menunjukkan gejala penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga lainnya.
Anak biasanya tidak menyadari hubungan antara gejala dengan masalah psikis yang mendasarinya.
Jenis kelainan somatoformis yang utama adalah:
# Kelainan Konversi
Anak merubah masalah psikis menjadi gejala fisik.
Contohnya lengan atau tungkainya tampak lumpuh, menjadi tuli atau buta atau berpura-pura kejang.
# Kelainan Somatisasi
Menyerupai kelainan konversi, tetapi anak menunjukkan gejala yang lebih samar.
# Hipokondriasis
Anak terobsesi oleh fungsi tubuh (misalnya denyut jantung, pencernaan dan berkeringat) dan merasa yakin bahwa dia menderita penyakit yang serius padahal sesungguhnya semua baik-baik saja.
Angka kejadian kelainan konversi dan hipokondriasis pada anak perempuan dan anak laki-laki adalah sama, tetapi lebih sering ditemukan pada remaja putri daripada remaja laki-laki.
Kelainan somatisasi hampir selalu terjadi pada anak perempuan.
Sebelum menetapkan bahwa seorang anak menderita kelainan somatoformis, terlebih dahulu seorang dokter harus yakin bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menyebabkan timbulnya gejala.
Biasanya tidak dilakukan pemeriksan laboratorium menyeluruh karrena dikhawatirkan anak akan semakin yakin bahwa mereka memang menderita kelainan fisik.
Jika tidak ditemukan kelainan fsik, dokter berbicara dengan anak dan anggota keluarga untuk mencoba menemukan masalah psikis yang mendasarinya atau untuk menemukan adanya masalah dalam hubungan antar anggota keluarga.
Anak mungkin akan menolak usulan untuk menemui psikoterapis karena takut konflik psikis yang disembunyikannya akan terungkap. Tetapi jika hal ini dilakukan secara bertahap dan perlahan, tanpa pemaksaan, lama-lama anak akan merubah perilakunya.
Menenangkan anak dan memberikan dukungan bisa membantu meminimalkan gejala-gejala fisik,
Jika tindakan tersebut gagal, biasanya anak dirujuk ke ahli jiwa anak-anak.
Read More
KELAINAN DESINTEGRATIF PADA MASA KANAK-KANAK
Pada Kelainan Desintegratif Pada Masa Kanak-kanak (Psikosa Desintegratif, Sindroma Heller), seorang anak yang tampaknya normal, setelah berumur 3 tahun mulai berlaku seperti anak dibawah umur 3 tahun (terjadi kemunduran fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa, yang sebelumnya normal).
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang ditemukan kelainan otak degeneratif.
Anak mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi, kemunduran perilaku non-verbal dan hilangnya ketrampilan tertentu.
Gejalanya berupa:
- penurunan kemampuan bersosialisasi
- penurunan pengendalian buang air besar dan berkemih
- penurunan kemampuan berbahasa ekspresif (menyatakan perasaan) atau reseptif (menerima)
- penurunan kemampuan motorik
- kurang mau bermain
- gagal untuk menjalin hubungan dengan anak sebaya
- gangguan perilaku non-verbal
- kosa katanya berkurang
- tidak mampu memulai atau mengikuti suatu percakapan.
Tanda terpenting dari kelainan ini adalah bahwa sampai usia 2 tahun, perkembangan terjadi secara normal, tetapi kemudian terjadi penurunan kemampuan secara bertahap.
Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hilangnya/berkurangnya 2 dari 3 area fungsi (fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa).
Kelainan desintegratif pada masa kanak-kanak tidak dapat diobati maupun disembuhkan.
Prognosisnya buruk dan jika kemundurannya berat, maka anak akan selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan fungsinya.
SKIZOFRENIA PADA MASA KANAK-KANAK
Skizofrenia Pada Masa Kanak-kanak adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perilaku dan pemikiran yang abnormal, yang mulai timbul diantara usia 7 tahun dan awal masa remaja.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi yang pasti bukan disebabkan oleh pola asuh yang jelek.
Skizofrenia pada masa kanak-kanak biasanya muncul pada usia 7 tahun. Anak mulai menarik diri dari pergaulan, kehilangan minatnya dalam kegiatannya sehari-hari dan mengalami perubahan dalam fikiran dan persepsi (wawasan).
Gejala-gejala lainnya adalah:
- Bloking : tiba-tiba fikirannya terputus/terhambat
- Perseverasi : mengulang respon yang sama terhadap pertanyaan yang berbeda
- Ideas of reference : suatu keyakinan bahwa kata-kata atau sikap orang lain ditujukan kepadanya
- Halusinasi : penginderaan yang tidak berdasarkan atas kenyataan obyektif (melihat, mendengar maupun merasakan sesuatu yang sesungguhnya tidak ada)
- Delusi (waham) : keyakinan yang salah, yang tidak dapat dirubah melalui penalaran atau bujukan
- Emosi tumpul : emosi yang datar; suara maupun ekspresi wajahnya tidak memberikan respon terhadap perubahan emosional (mereka tidak memberikan respon terhadap kejadian yang dalam keadaan normal bisa menyebabkan mereka tertawa atau menangis)
- Paranoid : suatu ketakutan atau kecurigaan bahwa orang lain berencana untuk mencelakakan dirinya atau bahwa orang lain mengendalikan fikirannya
- Pengendalian fikiran : suatu keyakinan bahwa orang lain atau kekuasaan seseorang mengendalikan fikirannya.
Skizofrenia tidak dapat disembuhkan, meskipun beberapa gejala bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan psikoterapi.
Obat anti-psikosa bisa membantu memperbaiki beberapa kelainan kimia di dalam otak. Yang sering digunakan adalah tiotiksen dan haloperidol. Tetapi anak-anak lebih peka terhadap efek samping dari obat anti-psikosa, seperti tremor, gerakan yang menjadi lambat dan kejang otot; karena itu pemakaiannya harus diawasi secara ketat.
Jika gejalanya memburuk, untuk sementara waktu anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit, sehingga dosis obat bisa disesuaikan dan dapat dilakukan pengawasan terhadap usaha untuk melukai dirinya sendiri maupun orang lain.
Beberapa anak harus tetap menjalani perawatan di rumah sakit.
DEPRESI
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan atau kejadian menyedihkan dan tidak sebanding dengan kejadian tersebut serta tetap berlangsung untuk waktu yang cukup lama.
Depresi yang berat relatif jarang ditemukan pada anak-anak, tetapi sering terjadi pada saat remaja. Depresi pada anak-anak usia sekolah bisa menimbulkan masalah.
Depresi pada anak-anak bisa dipicu oleh berbagai peristiwa atau masalah berikut:
- Kematian orang tua
- Perpindahan seorang teman
- Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan sekolah
- Kesulitan dalam berteman
- Penyalahgunaan obat atau alkohol.
Beberapa anak bisa mengalami depresi tanpa terlebih dahulu mengalami peristiwa yang menyedihkan. Pada anak-anak tersebut, anggota keluarga yang lain sebelumnya telah mengalami depresi; karena itu penelitan menyebutkan bahwa depresi cenderung diturunkan.
Gejala-gejalanya adalah:
- Perasaan sedih
- Apati
- Menarik diri dari teman-teman dan lingkungan sosialnya
- Kegembiraannya berkurang
- Merasa ditolak dan tidak dicintai
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Kadang berperilaku lucu atau konyol
- Terus menerus menyalahkan dirinya
- Nafsu makannya berkurang
- Penurunan berat badan
- Murung
- Mempunyai fikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Bisa diberikan obat anti-depresi, yang bekerja dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan kimia di dalam otak.
Yang paling sering diberikan adalah penghambat reuptake serotonin, seperti fluoksetin, sertralin dan paroksetin. Anti-depresi golongan trisiklik jarang digunakan pada anak-anak karena memiliki efek samping yang berarti.
Selain obat-obatan, juga dilakukan psikoterapi, baik secara perorangan maupun dalam kelompok serta terapi keluarga.
MANIA & KELAINAN MANIK-DEPRESIF
Mania adalah suatu keadaan dimana seorang anak tampak sangat gembira dan aktif, serta berfikir dan berbicara sangat cepat. Bentuk mania yang tidak terlalu berat adalah hipomania.
Manik-Depresif adalah suatu periode dari mania yang bergantian dengan depresi.
Mania dan hipomania jarang ditemukan pada anak-anak.
Manik-depresif sangat jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan suasana hati yang jelas, tetapi hal ini biasanya bukan merupakan pertanda dari manik-depresif.
Penyebabnya tidak diketahui.
Gejalanya serupa dengan manik-depresif pada dewasa.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Pengobatannya rumit, biasanya terdiri dari kombinasi dari obat-obat untuk menstabilkan suasana hati (misalnya lithium, carbamazepin dan asam valproat).
Sebaiknya anak dikonsultasikan kepada ahli jiwa anak.
PERILAKU BUNUH DIRI
Perilaku Bunuh Diri terdiri dari:
# Isyarat bunuh diri : aksi bunuh diri yang tidak berakibat fatal
# Usaha bunuh diri : aksi bunuh diri yang bisa berakibat fatal tetapi tidak berhasil dilakukan
# Bunuh diri : suatu tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa pelaku.
Perilaku bunuh diri sering ditemukan pada anak-anak yang lebih tua, terutama pada remaja.
Suatu usaha bunuh diri merupakan pertanda yang jelas dari kelainan mental, (biasanya depresi).
Perilaku bunuh diri seringkali dicetuskan oleh:
# Peristiwa kehilangan, misalnya kehilangan pacar, kehilangan lingkungan yang akrab (sekolah, tetangga, teman) karena harus berpindah tempat tinggal dan kehilangan harga diri setelah percekcokan dengan keluarga
# Penderitaan akibat kehamilan yang tidak direncanakan
# Hukuman dalam keluarga yang mempermalukan dirinya.
Motif dari bunuh diri adalah keinginan untuk memanipulasi atau menghukum orang lain dengan fikiran bahwa mereka akan merasa menyesal jika saya mati.
Kadang seorang anak melakukan bunuh diri karena meniru orang lain, misalnya meniru idolanya.
Orang tua, dokter, guru dan teman bisa mengenali anak atau remaja yang melakukan usaha bunuh diri, misalnya dari perubahan perilakunya.
Setiap isyarat bunuh diri harus ditanggapi secara serius. Pernyataan seperti "Seandainya saya tidak pernah dilahirkan ke dunia ini" atau "Saya ingin tidur dan tidak pernah terbangun lagi", bisa menunjukkan suatu keinginan yang kuat untuk melakukan bunuh diri.
Resiko tinggi melakukan bunuh diri ditemukan pada anak yang:
- Salah satu anggota keluarga, teman dekat atau teman sebayanya telah melakukan tindakan bunuh diri
- Salah satu anggota keluarganya baru saja meninggal
- Kecanduan obat
- Menderita kelainan tingkah laku.
Setiap usaha bunuh diri merupakan keadaan darurat. Jika usaha tersebut sudah dapat diatasi dan dicegah, anak bisa dirawat di rumah sakit atau tetap di rumah, tergantung kepada besarnya resiko jika anak tetap di rumah dan kapasitas keluarga untuk memberikan dukungan.
Keseriusan suatu usaha bunuh diri tergantung kepada sejumlah faktor:
- perencanaan (perencanaan yang matang menunjukkan keseriusan usaha bunuh diri)
- cara yang digunakan (pemakaian pistol lebih serius daripada overdosis obat)
- cedera yang terjadi.
Jika keluarga menunjukkan kasih sayang dan kepedulian, maka hasil dari pencegahan perilaku bunuh diri akan lebih baik.
Respon yang negatif atau tidak bersifat mendukung dari orang tua akan memperburuk keadaan.
Pada beberapa kasus, tindakan yang terbaik adalah merawat anak di rumah sakit. Anak dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, terutama jika anak mengalami depresi berat atau menderita kelainan jiwa lainnya (misalnya skizofrenia). Biasanya anak akan ditangani oleh ahli jiwa dan dokter keluarga. Pemulihan meliputi pembangunan kembali moral anak dan mengembalikan ketenangan emosi di dalam keluarga.
KECEMASAN KARENA BERPISAH
Kelainan Kecemasan Karena Berpisah adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan pada seorang anak akibat jauh dari rumah atau berpisah dengan orang-orang yang dekat dengannya.
Kecemasan karena berpisah pada batas tertentu adalah normal dan terjadi hampir pada semua anak, terutama bayi dan balita.
Kelainan kecemasan karena berpisah adalah suatu kecemasan yang berlebihan yang melampaui tingkat perkembangan anak seusianya. Kelainan ini biasanya dipicu oleh kematian anggota keluarga, teman atau hewan peliharaan, maupun perpindahan tempat tinggal atau perubahan di sekolah.
Gejalanya adalah:
- kecemasan yang berlebihan ketika berpisah dari ibunya
- khawatir kehilangan ibu atau khawatir ibunya mengalami bencana
- sering tidak mau perigi ke sekolah atau tempat lain karena takut berpisah
- sering tidak mau tidur jika tidak mau ditemani oleh orang dewasa
- tidak mau ditinggal sendirian dalam suatu ruangan
- di rumah selalu mengikuti orangtuanya kemanapun pergi
- mimpi buruk
- keluhan fisik yang berulang.
Anak seringkali tidak mau pergi ke sekolah, karena itu tujuan utama dari pengobatan adalah segera mengembalikan anak ke sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan terapi suportif (terutama yang diselenggarakan oleh orang tua dan guru).
Pada kasus yang lebih berat, diberikan obat anti-cemas dan anti-depresi.
Pada kasus yang sangat berat, anak mungkin perlu menjalani perawatan di rumah sakit.
KELAINAN SOMATOFORMIS
Kelainan Somatoformis adalah sekumpulan kelainan dimana suatu masalah psikis menyebabkan terjadinya gejala fisik yang menyulitkan atau melumpuhkan.
Seorang anak dengan kelainan somatoformis bisa memiliki sejumlah gejala tanpa adanya penyebab fisik, yaitu berupa nyeri, gangguan pernafasan dan kelemahan. Anak seringkali menunjukkan gejala penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga lainnya.
Anak biasanya tidak menyadari hubungan antara gejala dengan masalah psikis yang mendasarinya.
Jenis kelainan somatoformis yang utama adalah:
# Kelainan Konversi
Anak merubah masalah psikis menjadi gejala fisik.
Contohnya lengan atau tungkainya tampak lumpuh, menjadi tuli atau buta atau berpura-pura kejang.
# Kelainan Somatisasi
Menyerupai kelainan konversi, tetapi anak menunjukkan gejala yang lebih samar.
# Hipokondriasis
Anak terobsesi oleh fungsi tubuh (misalnya denyut jantung, pencernaan dan berkeringat) dan merasa yakin bahwa dia menderita penyakit yang serius padahal sesungguhnya semua baik-baik saja.
Angka kejadian kelainan konversi dan hipokondriasis pada anak perempuan dan anak laki-laki adalah sama, tetapi lebih sering ditemukan pada remaja putri daripada remaja laki-laki.
Kelainan somatisasi hampir selalu terjadi pada anak perempuan.
Sebelum menetapkan bahwa seorang anak menderita kelainan somatoformis, terlebih dahulu seorang dokter harus yakin bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menyebabkan timbulnya gejala.
Biasanya tidak dilakukan pemeriksan laboratorium menyeluruh karrena dikhawatirkan anak akan semakin yakin bahwa mereka memang menderita kelainan fisik.
Jika tidak ditemukan kelainan fsik, dokter berbicara dengan anak dan anggota keluarga untuk mencoba menemukan masalah psikis yang mendasarinya atau untuk menemukan adanya masalah dalam hubungan antar anggota keluarga.
Anak mungkin akan menolak usulan untuk menemui psikoterapis karena takut konflik psikis yang disembunyikannya akan terungkap. Tetapi jika hal ini dilakukan secara bertahap dan perlahan, tanpa pemaksaan, lama-lama anak akan merubah perilakunya.
Menenangkan anak dan memberikan dukungan bisa membantu meminimalkan gejala-gejala fisik,
Jika tindakan tersebut gagal, biasanya anak dirujuk ke ahli jiwa anak-anak.
Proses Keperawatan
Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
Bersifat teratur dan sistematis.
Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
Memberikan asuhan keperawatan secara individual
klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
Melakukan interview/wawancara.
Riwayat kesehatan/keperawatan
Pemeriksaan fisik
Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
Read More
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
Bersifat teratur dan sistematis.
Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
Memberikan asuhan keperawatan secara individual
klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
Dapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
•1. Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
Melakukan interview/wawancara.
Riwayat kesehatan/keperawatan
Pemeriksaan fisik
Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
•2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
•3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
•4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.
Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.
SEKALI PASANG IKLAN, LANGSUNG TERINDEKS DIRATUSAN WEB IKLAN
Salah satu cara untuk meningkatkan traffic blog/ website kita adalah dengan memasang iklan pada berbagai website iklan, selain juga submit ke berbagai search engine, blogwalking, dll.
Dengan memasang iklan, otomatis akan banyak yang melihat iklan kita. Tapi bayangkan saja kalau kita ingin memasang iklan kita pada seratus website iklan, berapa banyak waktu yang kita habiskan hanya utuk pasang iklan?
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini telah hadir sebuah website yang mempunyai fungsi ganda, yakni hanya dengan kita mengirim satu kali iklan, iklan kita langsung tersebar pada ratusan website iklan.
Yupz, KirimIklan.Com . Wesite asli Indonesia ini bisa menjadi solusi bagi para blogger yang ingin memasang iklan secara cepat.
Baiklah, bagi anda yang ingin mencoba kinerja website ini, silahkan anda daftar disini . Setelah anda memasukan data diri anda dengan lengkap, kemudian cek email ada, dan bukalah email dari KirimIklan.Com untuk mendapatkan password anda. Selanjutnya anda bisa Login dengan alamat email dan password anda.
Untuk mengirim iklan, klik Member Area, dan pilih Mulai Mengirim Iklan.
Selamat Mencoba...
Read More
Dengan memasang iklan, otomatis akan banyak yang melihat iklan kita. Tapi bayangkan saja kalau kita ingin memasang iklan kita pada seratus website iklan, berapa banyak waktu yang kita habiskan hanya utuk pasang iklan?
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini telah hadir sebuah website yang mempunyai fungsi ganda, yakni hanya dengan kita mengirim satu kali iklan, iklan kita langsung tersebar pada ratusan website iklan.
Yupz, KirimIklan.Com . Wesite asli Indonesia ini bisa menjadi solusi bagi para blogger yang ingin memasang iklan secara cepat.
Baiklah, bagi anda yang ingin mencoba kinerja website ini, silahkan anda daftar disini . Setelah anda memasukan data diri anda dengan lengkap, kemudian cek email ada, dan bukalah email dari KirimIklan.Com untuk mendapatkan password anda. Selanjutnya anda bisa Login dengan alamat email dan password anda.
Untuk mengirim iklan, klik Member Area, dan pilih Mulai Mengirim Iklan.
Selamat Mencoba...
Senin, 24 November 2008
jurnal kardiovaskuler
Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran darah koroner karena arterosklerosis yang merupakan proses degeneratif, di samping banyak faktor lain. Karena itu dengan bertambahnya usia harapan hidup manusia Indonesia, kejadiannya akan makin meningkat dan menjadi suatu penyakit yang penting; apalagi sering menyebabkan kematian mendadak.(1)
Tujuh jenis penyakit jantung terpenting ialah :
1. Penyakit jantung koroner (penyebab 80% kematian penyakit jantung)
2. Penyakit jantung akibat hipertensi (9%)
3. Penyakit jantung rernatik (2-3%)
4. Penyakit jantung kongenital (2%)
5. Endokarditis bakterialis (1-2%)
6. Penyakit jantung sifilitik (1%)
7. Cor pulmonale (1%),
8. dan lain-lain (5%).(4)
jurnal kardiovaskuler selanjutnya bisa anda download dibawah,
Read More
Tujuh jenis penyakit jantung terpenting ialah :
1. Penyakit jantung koroner (penyebab 80% kematian penyakit jantung)
2. Penyakit jantung akibat hipertensi (9%)
3. Penyakit jantung rernatik (2-3%)
4. Penyakit jantung kongenital (2%)
5. Endokarditis bakterialis (1-2%)
6. Penyakit jantung sifilitik (1%)
7. Cor pulmonale (1%),
8. dan lain-lain (5%).(4)
jurnal kardiovaskuler selanjutnya bisa anda download dibawah,
- Penyakit Jantung Koroner
- Current Trends of Treatment in Hypertension
- Peranan Penghambat Reseptor Angiotensin II dalam Hipertrofi Ventrikel Kiri
- Angiotensin-II dan Remodelling Vaskuler
- Disfungsi Endotel dan Obat Antihipertensi
- Pengalaman Klinis Transplantasi Jantung
- Pengenalan Miopati Mitokondria
- Efek Teh Hitam [(Camellia sinensis O.K. Var. Assamica (Mast)] ter-hadap Plak Aterosklerosis pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) strain New Zealand White
- Kenaikan Kadar Hemoglobin setelah Pemberian Epoeitin Alfa (HEMAPO®) selama 12 Minggu pada Penderita Gagal Ginjal yang Menjalani Hemodialisis
free jurnal kesehatan
Anda dapat mendownload free jurnal kesehatan, secara gratis jangan kuatir gak ada pake password disini gratis, silahkan download di link-link dibawak ini.
boleh juga request jika ada yang nyari jurnal kesehatan mudah mudahan saya bisa nyarikan:
KESEHATAN JIWA
Kesehatan Jiwa (Mental Health) di Kehidupan Modern
Diagnosis dan Penatalaksanaan Depresi Pascastroke
Gangguan Fungsi atau Perilaku Seksual dan Penanggulangannya
Antidepresan Pemicu Disfungsi Seksual
Penanganan Psikologik pada Obesitas
Aspek Klinik dan Farmakoterapi Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktiv
Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya
DOWNLOAD
Kebidanan
FAKTOR RISIKO PLASENTA PREVIA
HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI SOLUSIO PLASENTA
PRO-KONTRA PENANGANAN AKTIF EKLAMPSIA DENGAN SEKSIO SESAREA
GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL DI RUMAH SAKIT
KARAKTERISTIK KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
PERANAN ENDOTHELIAL PROGENITOR CELL DALAM NEOVASKULARISASI.
DOWNLOAD
Read More
boleh juga request jika ada yang nyari jurnal kesehatan mudah mudahan saya bisa nyarikan:
KESEHATAN JIWA
Kesehatan Jiwa (Mental Health) di Kehidupan Modern
Diagnosis dan Penatalaksanaan Depresi Pascastroke
Gangguan Fungsi atau Perilaku Seksual dan Penanggulangannya
Antidepresan Pemicu Disfungsi Seksual
Penanganan Psikologik pada Obesitas
Aspek Klinik dan Farmakoterapi Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktiv
Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya
Kebidanan
FAKTOR RISIKO PLASENTA PREVIA
HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI SOLUSIO PLASENTA
PRO-KONTRA PENANGANAN AKTIF EKLAMPSIA DENGAN SEKSIO SESAREA
GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL DI RUMAH SAKIT
KARAKTERISTIK KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
PERANAN ENDOTHELIAL PROGENITOR CELL DALAM NEOVASKULARISASI.
DOWNLOAD
Hubungan antara Tubuh dan Pikiran: Bagaimana Emosi/Perasaan Berpengaruh Terhadap Kesehatan serta Tips Meningkatkan Kesehatan emosional
Apakah yang disebut dengan kesehatan emosional?. Orang-orang yang mempunyai kesehatan emosional yang baik adalah mereka yang sadar atau menyadari akan pikiran mereka, perasaan mereka dan tingkah laku/perilaku mereka. Mereka telah mempelajari cara-cara sehat untuk mengatasi permasalahan dan stress/tekanan-tekanan yang mana semua itu adalah merupakan bagian dari hidup yang wajar. Mereka merasa sehat akan kondisi dalam diri mereka dan mempunyai hubungan yang sehat.
Meskipun demikian, banyak sekali hal-hal atau kejadian yang terjadi dalam rutinitas kehidupan anda yang dapat mengacaukan dan mengganggu kesehatan emosional anda dan mendorong ke arah timbulnya perasaan sangat sedih, stress, tertekan dan cemas. Hal-hal atau kejadian-kejadian tersebut antara lain:
- Pemutusan hubungan kerja atau di PHK dari pekerjaan
- Ditinggal pergi anak (karena meninggal, pergi dari rumah) atau pulang ke rumah.
- Berususan dengan kematian dari seorang yang dicintai.
- Perceraian atau pernikahan.
- Menderita suatu penyakit atau cedera
- Mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
- Mengalami permasalah keuangan/finansial
- Pindah rumah atau mempunyai momongan/bayi.
Perubahan-perubahan yang baik dapat menjadi tekanan/stress seperti halnya perubahan-perubahan buruk dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana emosi/perasaan dapat mempengaruhi kesehatan?
Tubuh anda merespon terhadap cara anda berpikir, merasakan dan bertingkah laku. Ini yang disebut dengan hubungan tubuh dengan pikiran (mind/body connection). Pada saat anda tertekan, stress, cemas atau kebingungan, sedih, tubuh anda mencoba untuk memberitahukan kepada anda bahwa ada sesuatu yang tidak benar. Sebagai contoh, tekanan darah tinggi atau ulkus atau luka pada usus mungkin akan berkembang lebih parah setelah suatu kejadian khusus yang bersifat sangat menekan/stressful, seperti meninggalnya seseorang yang dicintai dan lain sebagainya.
Berikut ini mungkin tanda-tanda fisik yang menunjukkan kesehatan emosional anda keluar dari batas keseimbangan:
- Nyeri punggung
- Perubahan dalam selera atau nafsu makan.
- Nyeri dada
- Diare atau Konstipasi
- Mulut kering
- Kelelahan berat/ekstrem
- Nyeri dan sakit secara umum
- Sakit Kepala
- Naiknya tekanan darah/hipertensi
- Insomnia (gangguan tidur)
- Pusing
- Palpitation atau jantung berdebar-debar
- Gangguan dalam masalah seksual
- Nafas pendek/sesak nafas.
- Leher kaku/kencang
- Berkeringat
- Terganggunya perut
- Bertambah atau berkurangnya berat badan.
- Sakit atau gangguan pada perut
Kesehatan emosional yang buruk dapat memperlemah sistem imunitas atau kekebalan tubuh, menjadikan anda lebih rentan terserang flu dan infeksi-infeksi lain selama kesulitan atau kesehatan emosional buruk. Juga, saat anda merasa tertekan, cemas atau gelisah, anda mungkin tidak melakukan perawatan kesehatan dengan baik sebagaimana yang sebaiknya anda lakukan pada saat kesehatan emosional anda baik. Anda mungkin merasa tidak suka beraktifitas, makan makanan bergizi atau minum obat yang disarankan dan diberikan dokter. Penyalahgunaan dan minum alkohol, merokok atau penyalahgunaan obat terlarang mungkin juga menjadi tanda dari kesehatan emosional yang buruk.
Mengapa dokter perlu mengetahui kondisi emosi anda?
Anda mungkin tidak biasa membicarakan dengan dokter tentang perasaan-perasaan atau masalah-masalah dalam kehidupan pribadi anda. Tetapi ingat, bahwa dokter tidak selalu dapat memberitahukan kepada anda bahwa anda saat ini merasa stress, tertekan, cemas atau gelisah hanya dengan melihat anda. Adalah penting untuk jujur kepada dokter anda jika anda mempunyai perasaan-perasaan tersebut. Pertama, dokter akan memastikan bahwa masalah-masalah kesehatan anda yang lain bukanlah penyebab timbulnya tanda-tanda fisik diatas. Jika tanda-tanda yang muncul bukan disebabkan masalah kesehatan yang lain, anda dan dokter dapat menunjuk bahwa emosi/perasaanlah yang menyebabkan timbulnya tanda-tanda fisik ketidakseimbangan emosi. Dokter mungkin akan menyarankan cara-cara penanganan gejala dan tanda fisik yang anda alami sekaligus bersamaan dengan itu, anda berupaya memperbaiki kesehatan emosional anda.
Jika perasaan-perasaan negatif anda sangat kuat yang mana mereka mencegah diri anda untuk menikmati hidup dan hal tersebut tidak hilang, itu mengindikasikan dengan khusus dan utama bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin mengalami apa yang sering dokter sebut sebagai major depression (DEPRESI BERAT). Depresi adalah suatu kondisi atau penyakit medis yang dapat diobati dengan konsultasi secara individu, obat atau kombinasi dua cara pengobatan tersebut.
Bagaimana anda dapat memperbaiki kesehatan emosional?
Pertama, cobalah untuk mengenal emosi atau perasaan anda dan memahami mengapa anda mengalaminya. Buatlah list dan kelompokkan penyebab dari kesedihan, stress dan kecemasan dalam kehidupan anda. Hal ini dapat membantu anda dalam memanaj atau mengelola atau mengontrol kesehatan emosional anda. Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin dapat membantu.
Nyatakan perasaan-perasaan anda dalam cara-cara yang sesuai/tepat.
Jika anda merasa stress, sedih, cemas yang menimbulkan atau mempengaruhi masalah-masalah fisik, mempertahankan/membiarkan perasaan-perasaan itu tetap ada dapat membuat perasaan anda bertambah buruk. Hal yang baik adalah membiarkan orang terdekat anda mengetahui pada saat sesuatu sedang mengganggu anda. Akan tetapi, sebaliknya tetap memendam perasaan sedih, cemas, stress dalam pikiran anda, membuat keluarga dan orang-orang terdekat anda tidak dapat memberikan bantuan kepada anda dalam menghadapi perasaan-perasaan tersebut secara tepat dan sesuai. Pada kondisi-kondisi dan situasi seperti itu, mintalah seseorang dari luar situasi yang anda alami seperti dokter, seorang konsultan ahli atau penasehat keagamaan untuk memberikan saran dan dukungan guna membantu anda dalam memperbaiki kesehatan emosional anda.
Jika anda merasa stress, sedih, cemas yang menimbulkan atau mempengaruhi masalah-masalah fisik, mempertahankan/membiarkan perasaan-perasaan itu tetap ada dapat membuat perasaan anda bertambah buruk. Hal yang baik adalah membiarkan orang terdekat anda mengetahui pada saat sesuatu sedang mengganggu anda. Akan tetapi, sebaliknya tetap memendam perasaan sedih, cemas, stress dalam pikiran anda, membuat keluarga dan orang-orang terdekat anda tidak dapat memberikan bantuan kepada anda dalam menghadapi perasaan-perasaan tersebut secara tepat dan sesuai. Pada kondisi-kondisi dan situasi seperti itu, mintalah seseorang dari luar situasi yang anda alami seperti dokter, seorang konsultan ahli atau penasehat keagamaan untuk memberikan saran dan dukungan guna membantu anda dalam memperbaiki kesehatan emosional anda.
Jalani hidup anda dengan tenang atau seimbang.
Cobalah agar pikiran anda tidak terbelenggu atau terganggu dengan masalah pekerjaan, sekolah atau masalah rumah yang dapat memicu timbulnya perasaan-perasaan negatif pada diri anda. Ini bukan berarti anda harus berpura-pura atau seolah-olah anda senang saat anda merasa stress, tertekan, cemas atau gelisah. Merupakan hal penting untuk menghadapi perasaan-perasaan negatif yang anda rasakan tersebut, tapi cobalah untuk memfokuskan pada hal-hal positif dalam kehidupan anda juga.
Beberapa studi dan penelitian menunjukkan bahwa mempunyai paradigma atau cara pandang yang positif dapat meningkatkan atau memperbaiki kualitas hidup seseorang dan mendorong atau menaikkan tingkat kesehatan seseorang. Anda mungkin juga perlu mencari cara-cara atau metode untuk menghilangkan hal-hal dalam hidup anda yang membuat anda merasa stress atau tertekan.
Beberapa studi dan penelitian menunjukkan bahwa mempunyai paradigma atau cara pandang yang positif dapat meningkatkan atau memperbaiki kualitas hidup seseorang dan mendorong atau menaikkan tingkat kesehatan seseorang. Anda mungkin juga perlu mencari cara-cara atau metode untuk menghilangkan hal-hal dalam hidup anda yang membuat anda merasa stress atau tertekan.
Tenangkan badan dan pikiran anda.
Metode-metode relaksasi seperti meditasi adalah cara-cara yang bermanfaat yang dapat membawa emosi atau perasaan anda menjadi seimbang. Meditasi adalah suatu bentuk pengendalian pikiran dan bisa dalam bermacam-macam bentuk. Sebagai contoh anda mungkin melakukannya dengan berolahraga, nafas dalam-dalam (tarik dan keluar nafas). Mintalah saran kepada dokter tentang cara atau metode-metode relaksasi.
Perawatan diri sendiri.
Untuk dapat mempunyai kesehatan emosional yang baik, adalah penting untuk melakukan perawatan tubuh dengan beberapa cara antara lain: secara rutin diet atau memakan makanan sehat, cukup istirahat dan tidur dan aktifitas fisik atau berolahraga untuk membebaskan emosi atau perasaan-perasaan terpendam. Hindari makan secara berlebihan dan jangan menggunakan obat-obat terlarang, narkotika atau alkohol. Penggunaan obat-obat terlarang, narkotika atau alkohol hanya menyebabkan masalah-masalah lain disamping masalah emosional yang sudah anda alami, sperti masalah keluarga dan masalah kesehatan.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
-
11/23 - 11/30
(33)
- ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
- RESTRAINT
- Keselamatan Senjata Api Di Rumah, Apa yang Bisa An...
- ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN DENGAN KRISIS
- Free Jurnal Kesehatan Jiwa
- Memahami dan Mengenal Kesehatan Emosional Remaja, ...
- Cholesterol Control Tips
- Allergy Tips, Symptoms and Treatment
- 10 Healthy Sleep Tips
- 10 Essential Health Tips (The Basics to Practice ...
- Depo Provera: apa, Cara Kerja, Keefektifan, Berapa...
- CARA MENANGKAP IKAN DENGAN KUNANG-KUNANG DAN CARA ...
- Kecanduan Alkohol, Bagaimana Mengetahui Jika Anda ...
- PSIKOTIK (PSYCHOTIC)
- halusinasi Penglihatan Trisnawati
- Berapa jumlah Gangguan Jiwa?
- Kelainan Jiwa Pada Masa Kanak-kanak
- Proses Keperawatan
- SEKALI PASANG IKLAN, LANGSUNG TERINDEKS DIRATUSAN ...
- jurnal kardiovaskuler
- free jurnal kesehatan
- Hubungan antara Tubuh dan Pikiran: Bagaimana Emosi...
- Askep Glaukoma
- SISTEM PENGINDERAAN
- Stres dan Adaptasi
- Organisasi Profesi Keperawatan
- Askep Marasmus
- KELUHAN KESEHATAN AKIBAT PENGGUNAAN LAPTOP PADA MA...
- Kampus Virtual
- TIPS-TIPS UNTUK WC DAN KAMAR MANDI
- Hipertensi
- TBC Pada Anak
- Pilek Dan Batuk Pada Bayi
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates