Sabtu, 27 Desember 2008
Sakit Kepala: Migrain/migren, Penyebab dan Pemicunya, Pengobatan dan Cara-cara Menghadapi, Mencegah serta Tips Mengurangi Nyeri
- Nyeri yang amat hebat atau kepala terasa denyutan hebat (kenyut-kenyut) pada satu sisi atau kedua sisi kepala.
- Mual-mual atau muntah.
- Terjadi perubahan dalam penglihatan, termasuk penglihatan kabur atau timbul titik buta dimana anda tidak dapat melihat pada satu titik tertentu.
- Menjadi terganggu dengan cahaya (pencahayaan), kebisingan atau bau.
- Merasa lelah dan atau kebingungan.
- Hidung tersumbat.
- Perasaan pilek atau berkeringat.
- Kaku atau kepekaan pada leher.
- Kulit kepala menjadi peka (lembut).
- Light-headedness.
- Bau-bauan yang menyengat, lampu terang yang menyilaukan atau bunyi yang keras/kebisingan.
- Perubahan suhu/cuaca atau ketinggian.
- Kelelahan, stress atau depresi.
- Perubahan dalam pola tidur
- Beberapa makanan tertentu (lihat daftar makanan dibawah ini), khususnya makanan yang mengandung tiramin, sodium nnitrat atau fenilalanin.
- Tidak makan atau berpuasa.
- Siklus menstruasi, pil atau hormon untuk kontrasepsi.
- Aktifitas fisik atau olahraga berat, termasuk hubungan seksual.
- Merokok.
- Makanan basi/kadaluarsa dari Makanan kaleng, daging olahan, termasuk bologna (sosis besar yang dipanggang), binatang buruan yang cacat, daging babi, ikan haring/baring, hot dog, pepperoni (mrica) dan sosis
- Keju kadaluarsa.
- Minuman beralkohol, khususnya wine.
- Aspartam.
- Buah alpokat.
- Biji-bijian kacang, termasuk kacang panjang, buncis, lima (buncis yang bijinya besar-besar), kacang hijau, pinto dan garbanzo.
- Ragi untuk membuat bir, termasuk ragi segar adonan kopi, donut dan roti sourdough.
- Caffeine yang berlebihan.
- Sop kalengan atau kaldu bungkus.
- Coklat, kakao/bubuk coklat atau buah carob.
- Produk susu yang dikulturasi seperti buttermilk atau susu yg terbuat dari sisa mentega.
- Buah ara.
- Kacang-kacangan lentil.
- Bahan pelunak makanan.
- Monosodium glutamate.
- Kacang dan selai kacang.
- Bawang bombai, kecuali dalam jumlah sedikit untuk bumbu masakan.
- Pepaya.
- Buah dari passion flower.
- Kulit kacang polong.
- Makanan yang diawetkan, atau dibumbui, seperti zaitun dan acar dan beberapa snack makanan.
- Kismis.
- Buah prem.
- Acar kubis.
- Garam jemuran.
- Kacang polong dingin(salju).
- Kecap.
- Berbaringlah di tempat gelap dan sunyi.
- Taruh kompres dingin diatas dahi anda.
- Pijatlah kulit kepala anda dengan banyak tekanan.
- Berikan tekanan pada pelipis anda.
Rabu, 24 Desember 2008
Bolehkah Bayi Diberi Makan Terlalu Cepat?
Ada juga yang berpendapat bahwa asal makanan yang diberikan di blender dulu sampai halus tidak apa-apa, kan sama juga dengan susu yang biasa diminun, ada juga yang berpendapat asal buahnya yang diberikan tidak terlalu keras tidak apa-apa, seperti pisang, pepaya yang dikerok sampai halus, juga untuk sayuran asal yang diberikan bukan sayuran yang berserat tinggi tidak apa-apa. Bahkan ada juga yang anaknya yang baru berusia 3 bulan sudah diberi daging bakso yang dicacah, karena dulu orang tuanya juga diberi menu demikian dan tidak apa-apa sampai sekarang.
Kadang kita harus pintar-pintar memilih nasehat dari orang tua kita yang sering kali memberi nasehat agar cucunya cepat besar, ada nasehat yang bisa diterapkan tetapi ada juga yang tidak bisa diterapkan pada anak kita, contohnya yang seperti diatas (diberi makan daging bakso). Trus yang baik dan benar yang seperti apa ?
Bayi yang baru lahir sampai usia beberapa bulan biasanya hanya mengandalkan instingnya dan belum siap untuk belajar. Contohnya adalah insting menghisap ini adalah wajar terjadi pada bayi, sehingga dia akan menghisap setiap benda yang ditemuinya (ini sesuai dengan tahap perkembangan bayi pada tahap fase oral), sedangkan pemberian makanan padat (makanan yang dihaluskan) terlalu dini tidak bermanfaat sama sekali untuk bayi karena dia harus belajar untuk menelan makanan padat tersebut. Selain itu untuk menelan makanan tadi diperlukan otot rahang dan tenggorokan yang kuat, sedangkan bayi tadi jelas belum mampu. Kemudian jumlah kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi tidak memungkinkan untuk diberi makanan padat selain susu. Meskipun sudah dihaluskan hingga tampak seperti susu, makanan lain juga sangat tidak disarankan. Kemudian umur berapa yang paling tepat untuk diberikan makanan tambahan selain susu, umur yang paling tepat adalah umur 6 bulan, karena pada umur ini pencernaan bayi sudah siap untuk menerima makanan tambahan lain yang bervariasi. Pada usia ini bayi sudah bisa belajar, sehingga dia akan belajar untuk makan dan menelan lebih cepat. Diharapkan dengan semakin cepatnya bayi ini makan dan menelan, tidak akan terjadi susah makan dikemudian hari.
Selasa, 23 Desember 2008
Antibiotik: Apa, Dapatkah Melawan Semua Infeksi?, Kapan Menggunakan dan Kapan Tidak?, Apa yang Dapat Anda Lakukan, Hal-hal Yang Perlu Anda Ketahui
- Jangan berharap bahwa antibiotik dapat mengobati setiap jenis penyakit.
- Jangan minum obat jenis antibiotik untuk mengobati penyakit yang diakibatkan oleh virus, seperti pilek atau influenza. Hal atau tindakan terbaik yang dapat anda lakukan adalah membiarkan pilek dan influenza berjalan dengan sendirinya dan anda hanya mengurangi gejala-gejala yang terjadi. Terkadang hal ini berjalan antara 2 minggu atau lebih. Jika penyakit anda bertambah parah setelah 2 minggu, konsultasikan atau hubungi dokter. Dokter dapat memberikan kepada anda saran tentang apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi gejala-gejala, sementara itu tubuh anda sedang berjuang melawan virus yang menyerang anda.
- Pilek dan influenza. Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Pilek dan flu tidak dapat disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.
- Batuk atau bronkitis. Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh virus. Akan tetapi, jika anda mempunyai masalah dengan paru-paru anda atau suatu penyakit yang bertahan dalam waktu yang lama, mungkin benar bahwa bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini. Dokter mungkin akan memutuskan untuk mencoba menggunakan antibiotik untuk pengobatannya.
- Sakit ternggorokan. Sakit ternggokan rata disebabkan oleh virus dan tidak diperlukan antibiotik untuk pengobatannya. Akan tetapi, jenis sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptokokus (strep throat), adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Dokter dapat menentukan jika anda terserang infeksi tenggorokan dan dokter dapat memberikan resep obat antibiotik untuk pengobatannya.
- Infeksi Telinga. Ada beberapa tipe infeksi telinga. Antibiotik dapat digunakan untuk beberapa jenis atau tipe infeksi telinga, tapi tidak semua jenis infeksi telinga dapat menggunakan antibiotik untuk penyembuhannya. Maka dari itu hubungi dokter jika diperlukan.
- Infeksi Sinus (Sinusitis). Antibiotik seringkali digunakan untuk mengobati infeksi sinus. Meskipun demikian, suatu keadaan seperti hidung berair (meler-seperti gejala flu), lendir berwarna kuning atau hijau, tidak berarti secara signifikan bahwa anda memerlukan antibiotik.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SINUSITIS
Kumpulan Askep
Asuhan Keperawatan
Askep
Sinusitis
A. Pengertian
Sinusitis adalah merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau virus.
B. Etiologi
- Rinogen
Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan oleh :- Rinitis Akut (influenza)
- Polip, septum deviasi
- Rinitis Akut (influenza)
- Dentogen
Penjalaran infeksi dari gigi geraham atas
Penyebabnya adalah kuman :- Streptococcus pneumoniae
- Hamophilus influenza
- Steptococcus viridans
- Staphylococcus aureus
- Branchamella catarhatis
- Streptococcus pneumoniae
C. Tanda dan Gejala
- Febris, pilek kental, berbau, bisa bercampur darah
- Nyeri pada :
- Pipi : biasanya unilateral
- Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
- Gigi (geraham atas) homolateral.
- Pipi : biasanya unilateral
- Hidung :
- buntu homolateral
- Suara bindeng
- buntu homolateral
D. Pemeriksaan Penunjang
- Rinoskopi anterior :
- Mukosa merah
- Mukosa bengkak
- Mukopus di meatus medius
- Mukosa merah
- Rinoskopi postorior
- Mukopus nasofaring
- Mukopus nasofaring
- Nyeri tekan pipi yang sakit
- Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit
- X Foto sinus paranasalis
- Kesuraman
- Gambaran “airfluidlevel”
- Penebalan mukosa
- Kesuraman
E. Penatalaksanaan
- Drainage
- Medical :
- Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak)
- Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
- Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak)
- Surgikal : irigasi sinus maksilaris.
- Medical :
- Antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :
- Ampisilin 4 x 500 mg
- Amoksilin 3 x 500 mg
- Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet
- Diksisiklin 100 mg/hari
- Ampisilin 4 x 500 mg
- Simtomatik
- Prasetamol, metampiron 3 x 500 mg.
- Prasetamol, metampiron 3 x 500 mg.
- Untuk kronis adalah :
- Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
- Irigasi 1 x setiap minggu (10-20)
- Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel (biopsi)
- Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
Download Askep Sinusitis di sini dan di sini
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Sinusitis
A. Pengkajian
- Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
- Riwayat Penyakit sekarang : penderita mengeluah hidung tersumbat,kepala pusing, badan terasa panas, bicara bendeng.
- Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
- Riwayat penyakit dahulu :
- Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
- Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
- Pernah menedrita sakit gigi geraham
- Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
- Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
- Riwayat spikososial
- Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
- Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
- Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
- Pola fungsi kesehatan
- Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping. - Pola nutrisi dan metabolisme
Biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung - Pola istirahat dan tidur
Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek - Pola Persepsi dan konsep diri
Klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri menurun - Pola sensorik
Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
- Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
- Pemeriksaan fisik
- status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
- Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).
- status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
B. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada hidung
- Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
- Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi /adnya secret yang mengental
- Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder peradangan hidung
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
- Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek
C. Intervensi
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung
Tujuan : Nyeri klien berkurang atau hilang
Kriteria hasil :- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
- Klien tidak menyeringai kesakitan.
Intervensi :- Kaji tingkat nyeri klien
R/: Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya - Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
R/: Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri - Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
R/: Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri - Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
R/: Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien. - Kolaborasi dengan tim medis :
- Terapi konservatif :
- Obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
- Drainase sinus
- Obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
- Pembedahan :
- Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilaris
- Operasi Cadwell Luc
- Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilaris
- Terapi konservatif :
- Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
- Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis (irigasi/operasi)
Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang
Kriteria hasil:- Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
- Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengobatannya.
Intervensi :- Kaji tingkat kecemasan klien
R/: Menentukan tindakan selanjutnya - Berikan kenyamanan dan ketentaman pada klien :
- Temani klien
- Perlihatkan rasa empati(datang dengan menyentuh klien)
- Temani klien
- Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit yang dideritanya perlahan, tenang seta gunakan kalimat yang jelas, singkat mudah dimengerti
R/: Meingkatkan pemahaman klien tentang penyakit dan terapi untuk penyakit tersebut sehingga klien lebih kooperatif - Singkirkan stimulasi yang berlebihan misalnya :
- Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang
- Batasi kontak dengan orang lain /klien lain yang kemungkinan mengalami kecemasan
- Tempatkan klien diruangan yang lebih tenang
- Observasi tanda-tanda vital
R/: Mengetahui perkembangan klien secara dini. - Bila perlu, kolaborasi dengan tim medis
R/: Obat dapat menurunkan tingkat kecemasan klien
- Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
- Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung) sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous, purulen) dikeluarkan
Kriteria hasil :- Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
- Jalan nafas kembali normal terutama hidung
Intervensi :- Kaji penumpukan secret yang ada
R/: Mengetahui tingkat keparahan dan tindakan selanjutnya - Observasi tanda-tanda vital
R/: Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan operasi - Koaborasi dengan tim medis untuk pembersihan sekret
R/: Kerjasama untuk menghilangkan penumpukan secret/masalah
- Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
Doenges, M. G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000
Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis dan Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya
Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta
Askep
Asuhan Keperawatan
Kumpulan Askep
Kumpulan Asuhan Keperawatan
Senin, 22 Desember 2008
Gagal Jantung Kongestif: Penyebab, Bagaimana Agar Tetap Sehat dan Keluar Dari Perawatan Di Rumah Sakit.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Serangan jantung (heart attack).
- Terlalu banyak alkohol pada alkoholisme.
- Infeksi virus pada jantung.
- Nafas pendek yang bertambah buruk.
- Bertambahnya berat badan lebih dari 5 pound dalam satu minggu.
- Pembengkakan kaki dimana hal ini baru terjadi pertama kalinya pada anda.
- Batuk atau timbul suara wheezing atau mengi pada malam hari,
- Nyeri dada atau terasa berat pada dada.
- Terdapat efek samping dari obat yang anda minum.
- Gagal menurunkan berat badan bahkan setelah anda meminum obat diuretik ( obat kencing)
Lose Your Weight With Goal For It.
Now it's time for you to realize your desire actually to reduce your weight with the help of the Goal For It. Achieve your desire to lose your weight as soon as possible. In here you will be taught to set your goals set them up immediately and achieve that by help of assistance.
Besides, with the goal for it, you will be joined by some members and help each other by providing support, spirit and the opportunity to work with each other. Therefore, once you set goals and achieve your goals with the Goal For It.
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
Proses asuhan keperawatan adalah proses yang terdiri dari 5 tahap :
a. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara lengkap dan sistematis yang dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien, baik fisik, mental, sosial, maupun spiritual dapat ditentukan. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium dan diagnostik.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah analisa data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan risiko tinggi.
Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:
Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
Diagnosa Keperawatan Resiko adalah menunjukkan respon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.
Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan adalah menguraikan respon manusia terhadap tingkat kesehatan individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan yang tinggi.
Komponen Pernyataan Diagnosa Keperawatan adalah:
1 Problem (masalah atau kebutuhan) adalah nama atau label diagnosa yang diidentifikasi dari daftar NANDA.
2. Faktor risiko / faktor yang berhubungan adalah penyebab atau alasan yang dicurigai dari respon yang telah diidentifikasi dari pengkajian.
3. Definisi karakteristik (tanda dan gejala):
manifestasi yang diidentifikasi dalam pengkajian yang menyokong diagnosa keperawatan.
c. Perencanaan
Ada dua proses perencanaan :
Tujuan dan hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang telah dikaji, hasil yang diharapkan harus spesifik, realistik, dapat diukur, menunjukkan kerangka waktu yang pasti.
Tujuan keperawatan dibuat sesuai dengan masalah yang timbul.
Tujuan dibagi nenjadi dua yaitu :
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang tidak dicapai sebelum pemulangan tetapi memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien dan/atau orang lain.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang biasanya harus dicapai sebelum pemulangan atau perpindahan ke tingkat perawatan yang kurang akut.
Tujuan yang ditetapkan harus mengarah pada masalah, apakah mencegah, mengurangi atau menghilangkannya
- Intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Implementasi
Implementasi adalah adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995).
Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan, perawat melakukan kontrak dengan klien dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan serta peran serta klien yang diharapkan.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan. Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinyu.
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN
Minggu, 21 Desember 2008
Mengenal Formalin Jumat, 30 Desember 2005
PEMBERITAAN mengenai formalin demikian gencar akhir-akhir ini. Padahal, penggunaan formalin pada makanan bukan hal baru dan sudah lama. Sebenarnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999 melarang penggunaan bahan kimia formalin untuk makanan.
Baru-baru ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Jakarta membuktikan aneka ragam ikan, mie, tahu dan kwetiau mengandung formalin.
Bagi kebanyakan orang, formalin adalah bahan yang lazim digunakan untuk pengawet mayat. Formalin mempunyai sifat khas dibanding disinfektan lain, sehingga lebih dipilih untuk mengawetkan mayat.
Formalin berasal dari larutan formaldehida dalam air dan pelarut lain, umumnya metanol yang berfungsi sebagai stabilisator, mempunyai cara yang unik dalam sifatnya sebagai disinfektan. Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan baru di permukaan.
Artinya, formalin tidak saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan di bawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Bila disinfektan lainnya, seperti tetracycline, amikacin, baytril, mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya.
Berbagai Produk
Keberadaan formaldehida sendiri ada dalam berbagai macam produk. Formaldehida juga ditemukan pada asap rokok dan udara yang tercemar asap kendaraan bermotor. Selain itu bisa didapat juga pada produk-produk termasuk antiseptik, obat, cairan pencuci piring, pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet, dan bahan adhesif. Formaldehida juga ada dalam kayu lapis terutama bila masih baru. Kadar formaldehida akan turun seiring berjalannya waktu.
Jika seseorang membeli furnitur baru, sebaiknya selalu membuka jendela untuk menurunkan kadar formaldehida dalam ruangan.
Formaldehida secara natural sudah ada dalam bahan makanan mentah dalam kisaran 1 mg per kg hingga 90 mg per kg. Selain dikenal sebagai formalin, nama dagang formaldehida sendiri sangat beragam, di antaranya ivalon, quaternium-15, lysoform, formalith, BVF, metylene oxide, morbicid, formol, superlsoform dan lain-lain. Quaternium-15 ditemukan di hampir semua jenis produk perawatan.
Dan jangan heran bila formalin merupakan bahan yang biasa dipakai antara lain dalam sampo bayi, deodoran, parfum, cat rambut, cairan penyegar mulut, pasta gigi.
Sekarang, sejauh mana kadar toleransi pemakaian bahan kimia untuk berbagai produk, terutama produk kebutuhan rumah tangga?
Suatu bahan kimia dikatakan beracun bila berada di atas ambang batas yang diperbolehkan. American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH) menetapkan ambang batas (Threshold Limit Value/TLV) untuk formaldehida adalah 0,4 ppm. Sementara National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan paparan limit untuk para pekerja adalah 0,016 ppm selama periode 8 jam, sedangkan untuk 15 menit 0,1 ppm.
Dalam International Programme on Chemical Safety (IPCS) disebutkan bahwa batas toleransi formaldehida yang dapat diterima tubuh dalam bentuk air minum adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg.
Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari.
Hampir semua jaringan di tubuh mempunyai kemampuan untuk memecah dan memetabolisme formaldehida. Salah satunya membentuk asam format dan dikeluarkan melalui urine. Formaldehida dapat dikeluarkan sebagai CO2 dari dalam tubuh. Tubuh juga diperkirakan bisa memetabolisme formaldehida bereaksi dengan DNA atau protein untuk membentuk molekul yang lebih besar sebagai bahan tambahan DNA atau protein tubuh.
Formaldehida tidak disimpan dalam jaringan lemak. NIOSH menyatakan formaldehida berbahaya bagi kesehatan pada kadar 20 ppm. Sedangkan dalam Material Safety Data Sheet (MSDS), formaldehida dicurigai bersifat kanker.
Ambang Batas
Bila melihat ambang batas toleransi, ikan asin sotong yang diteliti Balai Besar POM, sebelum dicuci mempunyai kandungan formalin 6,77 ppm. Setelah dicuci tinggal 5,62 ppm atau 5,62 mg formalin dalam setiap 1 kg ikan asin sotong. Berdasarkan data tersebut, tubuh kemungkinan masih bisa menoleransi kandungan formaldehida bila dalam satu hari kita makan ikan asin dalam jumlah sekitar 2,5 kg. Dengan catatan, asupan formalin hanya dari ikan asin.
Berdasarkan informasi ini, sebaiknya dibuat nilai ambang batas yang jelas, dan menjelaskan ke masyarakat mengenai kandungan formalin yang berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, diperlukan cara mendidik produsen atau pedagang mengenai tingkat bahaya dan risiko yang dihadapi. Dengan demikian masyarakat tidak panik dan menolak semua bahan yang diperkirakan mengandung formalin.
Sebab formalin secara alamiah sudah ada di alam. Dan formalin menjadi berbahaya tidak saja ketika bercampur makanan, tetapi juga dalam udara dan masuk melalui pernapasan maupun kulit. (A-22)
Mewaspadai Virus Hepatitis C
Dibandingkan dengan hepatitis B, VHC lebih ganas dan lebih sering menyebabkan penyakit hati menahun. Replikasi (pertumbuhan) virus ini juga sangat cepat hingga bisa mencapai 10 triliun sehari.
Selain virus hepatitis B dan C, terdapat lima virus hepatitis lainnya yakni hepatitis A, D, E, G, dan TT. Perbedaan antara virus hepatitis ini terletak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.
Hal penting yang perlu Anda catat, infeksi VHC bisa menular, yakni melalui darah. Adapun jalan utama penularannya adalah melalui transfusi darah atau produk darah yang belum di-skrining, pemakaian berulang jarum suntik (seperti kerap dilakukan oleh para pecandu narkoba suntik) atau alat medis lainnya yang tidak steril, dan tindik (telinga, hidung, bagian tubuh lain) dengan peralatan yang tidak steril. Data menunjukkan, sekitar 90 persen penderita hepatitis C di negara-negara maju adalah para pengguna atau mantan pengguna narkoba suntik, dan mereka yang pernah menerima transfusi darah atau produk darah yang tidak di-skrining.
Infeksi hepatitis C disebut juga sebagai infeksi terselubung. Ini karena infeksi dini VHC bisa jadi tidak bergejala atau bergejala ringan dan tidak khas sehingga umumnya terlewatkan dari pengamatan si penderita. Alhasil, ia pun tak berusaha mencari pengobatan ke dokter.
Di Indonesia, diperkirakan 90 persen penderita tidak sadar bahwa mereka terinfeksi. Banyaknya orang yang tidak terdiagnosis ini, tentu memiliki dampak serius karena mereka bisa bertindak sebagai carrier (pembawa virus) dan menularkan virus itu ke orang lain tanpa sadar.
Sebagian besar orang yang terinfeksi, pada awalnya merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala. Barulah, dalam tempo 10 - 20 tahun kemudian, gejala serius seperti penyakit kuning mulai muncul. Bahkan sejumlah pasien mengalami gejala yang progresif sehingga cangkok hati menjadi satu-satunya pilihan untuk menolong penderita.
Penyebab kematian
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sekitar tiga persen atau 170 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus ini. Penderita hepatitis C, menurut WHO, akan terus bertambah seiring laju pertambahan infeksi baru yang mencapai 3-4 juta setiap tahun. Tak pelak, hepatitis C pun kini masuk dalam kelompok 10 besar penyebab kematian umat manusia.
Bagaimana di Indonesia? Prof dr LA Lesmana PhD SpPD-KGEH FACP FACG mengatakan, angka kejadian hepatitis C di Indonesia belum diketahui secara pasti. Namun bila memakai acuan angka kejadian rata-rata dunia yakni tiga persen, lalu dikalikan dengan sekitar 220 juta penduduk Indonesia maka akan diperoleh angka sekitar tujuh juta. Artinya, kira-kira terdapat tujuh juta penduduk Indonesia yang mengidap virus berbahaya ini. ''Prevalensi penyakit hepatitis C di negara-negara Afrika, Mediterania Timur, kawasan Pasifik Barat, dan Asia Tenggara, lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa Barat dan Amerika Utara,'' tutur konsultan penyakit dalam-gastroenterologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini.
Memang, sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. Walau begitu, infeksi VHC bisa disembuhkan asal diperiksa dan diobati sedini mungkin. Dalam hal ini, ada empat jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau infeksi VHC, yaitu uji Elisa anti-VHC, VHC kualitatif, tes genotipe, dan tes kesehatan hati.
Uji VHC kualitatif dilakukan jika tes Elisa menunjukkan, seseorang telah terpapar VHC. Untuk ini, dokter akan melakukan pemeriksaan VHC-PCR (Polymerase Chain Reaction). Sementara tes genotipe dilakukan untuk menentukan jenis VHC yang menginfeksi seseorang. Hasil tes ini akan menentukan lama pengobatan yang akan diberikan dokter.
Tes kesehatan hati meliputi ALT, yaitu tes darah yang mengukur enzim alanine amino-transferase yang biasanya terdapat dalam hati. Peningkatan ALT menandakan adanya suatu infeksi di hati. Ada kalanya juga dilakukan biopsi hati (dianjurkan, tapi tidak wajib). Ini adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengangkat sedikit jaringan hati untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui tingkat kerusakan hati atau menentukan bentuk penyakit hati lainnya. Tes umum lainnya adalah tes kimiawi darah, mengukur kadar trombosit, dan waktu protrombin.
VHC, pada dasarnya, tidak menular melalui kontak biasa seperti berpelukan, bersin, batuk, atau duduk berdekatan dengan pengidap Hepatitis C. Hepatitis C juga jarang ditularkan lewat aktivitas seksual, namun ada kecenderungan bahwa mereka yang memiliki banyak pasangan seksual juga berisiko lebih tinggi terinfeksi VHC. Jadi, hati-hatilah.
(bur
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
-
12/21 - 12/28
(9)
- Sakit Kepala: Migrain/migren, Penyebab dan Pemicun...
- Bolehkah Bayi Diberi Makan Terlalu Cepat?
- Antibiotik: Apa, Dapatkah Melawan Semua Infeksi?, ...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SINUSITIS
- Gagal Jantung Kongestif: Penyebab, Bagaimana Agar ...
- Lose Your Weight With Goal For It.
- PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
- Mengenal Formalin Jumat, 30 Desember 2005
- Mewaspadai Virus Hepatitis C
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates