Sabtu, 21 November 2009
Contoh Olahraga Teratur Selama Seminggu
Melanjutkan artikel terdahulu tentang Rahasia Tubuh Sehat, artikel berikut ini akan memberikan kepada anda contoh olahraga teratur Exercise Regimen) selama seminggu yang bisa anda kerjakan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan anda mulai hari senin sampai hari minggu. Lakukanlah olahraga teratur dan sebaiknya lakukanlah 4-6 kali dala seminggu dengan durasi 30-60 enit.
Senin
- Berlatih nafas dalam-dalam/deep breathing (pagi, siang dan malam)
- Jalan cepat selama 30 menit.
- 5-10 menit peregangan/stretching
- Satu pose keseimbangan
Selasa
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam)
- Yoga, 45-60 menit
Rabu
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam).
- 30 menit jalan-jalan dengan dengan selang-seling 3 menit mendadak langkah cepat dan 3 menit langkah sedang .
- 5-10 menit peregangan
- Satu pose keseimbangan.
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam).
- 30-60 menit olahraga pilates
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam).
- 30 menit jalan-jalan
- 5-10 menit strecthing
- Satu pose keseimbangan.
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam).
- Jalan kaki 30 menit
- 20 menit olahraga kekuatan/angkat beban
- 5-10 enit peregangan/strecthing
- Latiahn keseibangan.
- Latihan nafas dalam-dalam (pagi, siang dan malam).
- 45-60 enit berlatih yoga
Apakah anda mempunyai tip dan trik menjaga dan memelihara kesehatan tubuh agar tetap prima? Apa saja program olahraga mingguan anda? Silahkan share di form komentar dibawah ini.
Kamis, 19 November 2009
PERAWATAN PADA PASIEN EVAKUASI DENGAN PESAWAT
Untuk dapat memberikan rasa nyaman kepada pasien selama evakuasi berlangsung, diperlukan pengetahuan mengenai beban-bebn dan bahaya-bahaya dalam penerbangan. Banyal usaha yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan keadaan khusus dari pasien melalui peralatan yang ada dan merekayasanya untuk mencapai kebutuhan.
Cara dan Prosedur untuk memberi rasa nyaman.
• Mengurangi kelelahan (Fatique. Pasien yang memakai tandu (stretcher )memerlukan perencanaan dan perawatan yang banyak. Disamping pengaruh menurunnyatekanan atmosfir, tekanan O2, kelembaban dan kebisingan, mereka juga mengalami vibrasi yang terus-menerus. Macam-macam usaha perawatan dapat dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Bila kondisi pasien tidak boleh bangun dan tidak ada kontraindikasi, tersedia sandaran untuk meninggikan kepala. Sandaran pungung adalah cara yang terbaik dan mudah untuk melakukan elevasi kepala, dengan pasien tetap terpasang seatbelt pada tandu.
2. Apabila tidak tersedia peralatan khusus, elevasi kepala dengan bantal dapat mengurangi kelelahan sambil memberi ganjalan untuk tungkai bawah.
• Perubahan Posisi.
Disamping pergerakan elevasi kepala dan ganjalan tungkai bawah,juga diperlukan pergantian posisi. Pergantian posisi hendaknya dilakukan tiap 2 jam, untuk penerbangan kurang dari 2 jam, sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Tidur.
Dalam penerbangan yang lama, pasien hendaknya diberikan bantal dan extra selimut untuk mengurangi rasa dingin berlebihan dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin. Earflug yang disposable sebaiknya diberikan untuk menguangi kebisingan, mengecilkan lampu-lampu dalam penerbangan akan memberikan suasana untuk tidur dan relakasasi. Suatu posisi yang kurang nyaman akan menganggu tidur
• Fasilitas Toilet.
Meskipun lokasi toilet diberitahukan sebelum penerbangan, hal ini tidak ada gunanya untuk pasien yang berbaring, akan lebih baik bila pasien dianjurkan untuk miksi sebelum penerbangan, apabila pasien tidak terpasang kateter.
Tanda-tanda Vital
1. Memonitor tand-tanda Vital. Karena pengaruh-penaruh buruk dari penerbangan,tanda-tanda vital harus selalu diperhatikan. Tanda-tanda ini perlu dimonitor secara cermat, karena perubahan tersebut dapat merupakan indikasi yang membahayakan.
2. Suhu, Nadi, dan Respirasi. Suhu, nadi dan respirasi sebaiknya diukur dan dicatat apabila terjadi kenaikkan suhu badan, nadi yang abnormal. Selama penerbangan, suhu, nadi dan respirasi harus diukur pada pasien yang gawat, yang menderita luka di kepala, proses meradang, infeksi atau dehydrasi. Persyaratan-persyaratan laintergantung pada kondisi pasien dan kebijaksanaan perawatan.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah tidak selalu dapat didengar karena bising pesawat terbang, sehingga mungkin perlu dilakukan palpitasi.
1. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan sebelum pre flight. Apabila tidak tersedia monitor elektronik atau stethoscope akustik, maka usahakan pengukuran tekanan darah sebelum take off dengan stethoscope dan palpasi pada pasien yang memerluka monitor selama penerbangan. Keduacara pengukuran tersebut dapat berselisih 8 – 10 mm Hg. Denganmendapatkan dua angka tersebut sebelum terbang akan merupakan data sebagai pegangan.
2. Untuk mengadakan pengukuran tekanan darah secara palpasi, lingkaran mansetnya pada lengan atas, tentukan letak radialis dengan jari kedua dan ketigadaritangan yang sama dan pompa mansetnya dengan tangan yang lain. Lepaskan udara dari manset pelan-pelan dan bacalah manometer aneroidnya. Angka yang terlihat padawaktu nadi radialis teraba menunjukkansistolik. Tekanan ini dicatat sebagai Sistolik, dengancara ini dapat ditentukan diastoliknya.
• Pemeriksaan Neurologis. Tergantung keadaan pasien, perlu ditentukan pupil derajat kesadaran yang dicatat berdasarkan jadual khusus. Perludilakukan kekuatan remasanjari-jari, respons sensorik dan motorik. Keterangan tanda-tanda vital sebelum pre flight sangat diperlukan. Kebiasaan ini akan memberikan indeks dasar dalam penentuan perubahan-perubahan kondisi pasien selama penerbangan. Prosedur-prosedur rutin mengenai perawatan dan kenyamanan pasien berlaku untuk angkutan udara.
• Pemberian Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan selama penerbangan sedapat mungkin diberikan sesuai dengan jadual pemberian pada fasilitas asal. Catatlah waktunya sesuai dengan watu dari zona daerah fasilitas yang dituju. Tujuan dari pemberian perawatan atau pengobatan adalah untuk mempertahankan kontinuitas dari perawatan pasien sejak dari RS pemberangkatn sampaipada RS tujuan tanpa kelambatan selama pasien berada dalam pesawat.
Cara dan Prosedur untuk memberi rasa nyaman.
• Mengurangi kelelahan (Fatique. Pasien yang memakai tandu (stretcher )memerlukan perencanaan dan perawatan yang banyak. Disamping pengaruh menurunnyatekanan atmosfir, tekanan O2, kelembaban dan kebisingan, mereka juga mengalami vibrasi yang terus-menerus. Macam-macam usaha perawatan dapat dilakukan untuk meringankan kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Bila kondisi pasien tidak boleh bangun dan tidak ada kontraindikasi, tersedia sandaran untuk meninggikan kepala. Sandaran pungung adalah cara yang terbaik dan mudah untuk melakukan elevasi kepala, dengan pasien tetap terpasang seatbelt pada tandu.
2. Apabila tidak tersedia peralatan khusus, elevasi kepala dengan bantal dapat mengurangi kelelahan sambil memberi ganjalan untuk tungkai bawah.
• Perubahan Posisi.
Disamping pergerakan elevasi kepala dan ganjalan tungkai bawah,juga diperlukan pergantian posisi. Pergantian posisi hendaknya dilakukan tiap 2 jam, untuk penerbangan kurang dari 2 jam, sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Tidur.
Dalam penerbangan yang lama, pasien hendaknya diberikan bantal dan extra selimut untuk mengurangi rasa dingin berlebihan dan memberikan rasa nyaman sebanyak mungkin. Earflug yang disposable sebaiknya diberikan untuk menguangi kebisingan, mengecilkan lampu-lampu dalam penerbangan akan memberikan suasana untuk tidur dan relakasasi. Suatu posisi yang kurang nyaman akan menganggu tidur
• Fasilitas Toilet.
Meskipun lokasi toilet diberitahukan sebelum penerbangan, hal ini tidak ada gunanya untuk pasien yang berbaring, akan lebih baik bila pasien dianjurkan untuk miksi sebelum penerbangan, apabila pasien tidak terpasang kateter.
Tanda-tanda Vital
1. Memonitor tand-tanda Vital. Karena pengaruh-penaruh buruk dari penerbangan,tanda-tanda vital harus selalu diperhatikan. Tanda-tanda ini perlu dimonitor secara cermat, karena perubahan tersebut dapat merupakan indikasi yang membahayakan.
2. Suhu, Nadi, dan Respirasi. Suhu, nadi dan respirasi sebaiknya diukur dan dicatat apabila terjadi kenaikkan suhu badan, nadi yang abnormal. Selama penerbangan, suhu, nadi dan respirasi harus diukur pada pasien yang gawat, yang menderita luka di kepala, proses meradang, infeksi atau dehydrasi. Persyaratan-persyaratan laintergantung pada kondisi pasien dan kebijaksanaan perawatan.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah tidak selalu dapat didengar karena bising pesawat terbang, sehingga mungkin perlu dilakukan palpitasi.
1. Pengukuran tekanan darah harus dilakukan sebelum pre flight. Apabila tidak tersedia monitor elektronik atau stethoscope akustik, maka usahakan pengukuran tekanan darah sebelum take off dengan stethoscope dan palpasi pada pasien yang memerluka monitor selama penerbangan. Keduacara pengukuran tersebut dapat berselisih 8 – 10 mm Hg. Denganmendapatkan dua angka tersebut sebelum terbang akan merupakan data sebagai pegangan.
2. Untuk mengadakan pengukuran tekanan darah secara palpasi, lingkaran mansetnya pada lengan atas, tentukan letak radialis dengan jari kedua dan ketigadaritangan yang sama dan pompa mansetnya dengan tangan yang lain. Lepaskan udara dari manset pelan-pelan dan bacalah manometer aneroidnya. Angka yang terlihat padawaktu nadi radialis teraba menunjukkansistolik. Tekanan ini dicatat sebagai Sistolik, dengancara ini dapat ditentukan diastoliknya.
• Pemeriksaan Neurologis. Tergantung keadaan pasien, perlu ditentukan pupil derajat kesadaran yang dicatat berdasarkan jadual khusus. Perludilakukan kekuatan remasanjari-jari, respons sensorik dan motorik. Keterangan tanda-tanda vital sebelum pre flight sangat diperlukan. Kebiasaan ini akan memberikan indeks dasar dalam penentuan perubahan-perubahan kondisi pasien selama penerbangan. Prosedur-prosedur rutin mengenai perawatan dan kenyamanan pasien berlaku untuk angkutan udara.
• Pemberian Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan selama penerbangan sedapat mungkin diberikan sesuai dengan jadual pemberian pada fasilitas asal. Catatlah waktunya sesuai dengan watu dari zona daerah fasilitas yang dituju. Tujuan dari pemberian perawatan atau pengobatan adalah untuk mempertahankan kontinuitas dari perawatan pasien sejak dari RS pemberangkatn sampaipada RS tujuan tanpa kelambatan selama pasien berada dalam pesawat.
PERSPEKTIF PERAWATAN ANAK
Konsep :
1. Anak tidak dianggap sebagai miniature dari orang dewasa tetapi sebagai
individu yang unik.
2. Sebagai individu unik mempunyai kebutuhan khusus dan berbeda dengan anak lain
sesuai tahap perkembangan.
3. Orientasi bukan pada pengobatan anak sakit tetapi pada pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan,
4. Perawat tidak hanya merawat anak sakit tapi bertanggung jawab secara komprehensif
membedakan Asuhan keperawatan yang memungkinkan pemenuhankebutuhan bagi anak dan
keluarganya
5. Asuhan Keperawatan dipandang sebagai suatu proses dan perawat dipandang sebagai
orang yang dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta dapat
menciptakan suatu kondisi terhadap orang lain terutama orang tua agar dapat
berfungsi lebih efektif dalam merawat anaknya.
PERAN PERAWAT YANG BERTUGAS DI BAGIAN ANAK
Konsep :
Pada prinsipnya berpusat pada kesejahteraan anak dan keluarga
1. Family Advocacy (sebagai penghubung).
•Perawat bekerjasama dengan anggota keluarga mengidentifikasi kebutuhan anak dan
merencanakan intervensi perawatan yang sesuai.
•Perawat berusaha meyakinkan keluarga tentang tersedianya pelayanan kesehatan
yang sesuai.
2. Health Teaching
•Anticipatory Guidence. Memberitahukan kepada orangtua tahapan-tahapan
perkembangan). anak, sehingga orangtua sadar akan apa yang terjadi, sehingga
dapat diantisipasi
•Perawat memberikan pendidikan kesehatan yang tepat, missal : perawat mengajarkan
tentang kebersihan.
3. Support (Counseling
• Memperhatikan kebutuhan emosional, diperlukan support / conseling.
• Support adalah mendengarkan, memberikan sentuhan serta kehadiran fisik yang merupakan komunikasi non verbal.
• Counseling adalah bertukar pendapat untuk mengatasi masalah, tehnik untuk mengekspresiakn perasaan dan pikiran untuk membantu keluarga dalam mengatasi stress.
4. Therapeutik
• Perawat berperan dalam memenuhi kebutuhan fisik dan mental, makan, mandi, pakaian, ganti balutan, keamanan, sosialisasi dan rehabilitasi
• Tugas utama :
1. Health Promotion, Health Prevention, Restoration, Rehabilitation.
2. Perawatan secara Holistik hanya dapat diciptakan melalui pendekan interdisipliner, tetap memandang sebagai suatu kesatuan, karena itu perlu kordinasi dari berbagai tenaga kesehatan.
3. Health Care Planning, merencanakan dalam setiap tingkatan, perawar menjalankan berbagai dimensi pencegahan, merencanakan perawatan dengan melihat berbagai aspek tumbuh kembang anak meliputi : nutrisi, imunisasi, keamanan, perawatan , disiplin dan sosialisasi.
Rabu, 18 November 2009
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA
STANDAR I: PENGKAJIAN
Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien
Rasional
Pengkajian dengan wawancara – membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif secara budaya dan linguistik, wawancara, observasi perilaku, pencatatan, dan pengkajian pasien yang komprehensif dan system yang relevan memampukan perawat kesehatan jiwa untuk dapat bersuara dalam penilaian keadaan klinis dan merencanakan intervensi untuk pasien.
Kondisi Keperawatan
Kesadaran diri
Observasi akurat
Komunikasi terapeutik
Dimensi asuhan yang responsive
Perilaku Keperawatan
Membuat kontrak keperawatan
Mengumpulkan informasi dari pasien dan keluarga
Validasi data kepada pasien
Mengorganisasi data
Elemen Kunci
Identifikasi alasan pasien mencari pertolongan
Kaji factor risiko berhubungan dengan keamanan pasien yang meliputi potensi terjadinya:
* Bunuh diri atau membahayakan diri
* Perilaku kekerasan
* Gejala putus zat
* Reaksi alergi atau reaksi efek samping obat
* Kejang
* Jatuh atau kecelaksaan
* Kabur dari rumah sakit
* Instabilitas fisiologis
Pengkajian yang menyeluruh kondisi biopsikososial terhadap kebutuhan pasien berhubungan dengan penanganan yang diberikan meliputi:
* Penilaian kondisi sehat sakit pasien dan keluarganya
* Perawatan jiwa sebelumnya pada diri pasien maupun keluarganya
* Pengobatan saat ini
* Respon koping fisiologis
* Status respons koping mental
* Sumber-sumber koping, meliputi motivasi terhadap perawatan dan hubungan yang
mendukung
* Mekanisme koping yang adaptif maupun yang maladaptive
* Masalah-masalah psikososial dan lingkungan
* Penilaian fungsi global
* Pengetahuan, kekuatan, dan defisit
STANDAR II: DIAGNOSIS
Perawat kesehatan jiwa menganalisa data hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis.
Rasional
Dasar pemberian asuhan keperawatan jiwa adalah mengakui dan identifikasi pola respons penyakit jiwa dan masalah mental baik actual maupun potensial
Kondisi Keperawatan
Pembuatan keputusan yang logis
Pengetahuan tentang parameter normal
Berpikir induktif atau deduktif
Peka terhadap budaya
Perilaku Keperawatan
Identifikasi pola-pola dalam data
Membandingkan data dengan kondisi normal
Menganalisa dan sintesa data
Identifikasi masalah dan kekuatan
Validasi masalah dengan pasien
Memformulasikan diagnosis keperawatan
Membuat prioritas masalah
Elemen Kunci
Diagnosis harus mencerminkan respon koping adaptif dan maladaptive didasarkan pada kerangka kerja keperawatan semisal NANDA
Diagnosis harus berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan atau keadaan penyakit seperti yang tertulis dalam DSM atau ICD (Indonesia: PPDGJ)
Diagnosis seharusnya berfokus pada fenomena dari perawat kesehatan jiwa
STANDAR III: IDENTIFIKASI HASIL
Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual terhadap pasien
Rasional
Dalam konteks memberikan asuhan keperawatan, tujuan akhirnya adalah mempengaruhi outcome kesehatan dan meningkatkan status kesehatannya.
Kondisi Keperawatan
Keterampilan berpikir kritis
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Merumuskan hipotesis
Menspesifikasi hasil yang diharapkan
Memvalidasi tujuan dengan pasien
Elemen Kunci
Hasil (outcome) seharusnya diidentifikasi bersama-sama dengan pasien
Hasil seharusnya diidentifikasi sejelas dan seobyektif mungkin
Hasil yang dituliskan dengan jelas membantu para perawat untuk menentukan efektifitas dan efisiensi intervensi mereka.
Sebelum merumuskan hasil yang diharapkan perawat harus menyadari bahwa pasien mencari bantuan seringkali mempunyai tujuan mereka sendiri
Kualitas Kriteria Hasil
· Spesifik dari pada (general) umum
· Measurable (dapat diukur/obyektif) dari pada subyektif
· Attainable (dapat dicapai) dari pada unrealistic
· Current (sekarang) dari pada outdate
· Addequate jumlahnya dari pada terlalu banyak atau terlalu sedikit
· Muttual dari pada satu sisi
STANDAR IV: PERENCANAAN
Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan dalam bentuk tindakan tertulis untuk mencapai hasil yang diharapkan
Rasional
Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara sistematis, dengan proses dokumen, dan mencapai hasil yang diharapkan oleh pasien.
Kondisi Keperawatan
Aplikasi teori
Identifikasi aktivitas keperawatan
Validasi rencana dengan pasien
Elemen Kunci
Rencana asuhan keperawatan harus bersifat individual (khas) untuk pasien
Intervensi yang direncanakan seharusnya didasarkan pada pengetahuan terbaru dalam area praktek keperawatan kesehatan jiwa
Perencanaan dilakukan dalam kolaborasi dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Dokumentasi rencana asuhan adalah aktivitas keperawatan yang penting.
STANDAR V: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan
Rasional
Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, perawat kesehatan jiwa menggunakan rentang intervensi yang lebar yang dirancang untuk mencegah sakit mental dan fisik, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa menyeleksi intervensi sesuai dengan level praktek mereka. Pada level dasar, perawat mungkin memilih konseling, terapi lingkungan, meningkatkan kemampuan perawatan diri, skrining intake dan evaluasi, intervensi psikobiologikal, pendidikan kesehatan, manajemen kasus, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, intervensi krisis, asuhan berbasis komunitas, perawatan kesehatan jiwa di rumah, telehealth, dan pendekatan-pendekatan yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. Sebagai tambahan pilihan intervensi untuk perawat kesehatan jiwa tingkat dasar, pada tingkat lanjut perawat jiwa (APRN PMH) dapat memberikan konsultasi, melaksanakan psikoterapi, dan memberikan obat farmakologi di mana diizinkan oleh undang-undang.
Kondisi Keperawatan
Pengalaman klinis sebelumnya
Pengetahuan tentang penelitian
Dimensi responsive dan tindakan dari asuhan
Perilaku Keperawatan
Mempertimbangkan sumber yang tersedia
Mengimplementasikan aktivitas keperawatan
Menghasilkan alternatif-alternatif
Berkoordinasi dengan anggota tim lainnya
Elemen Kunci
Intervensi keerawatan seharusnya merefleksikan pendekatan holistic biopsikososial dalam merawat pasien
Intervensi keperawatan diimplementasikan dengan cara yang aman, efisien, dan penuh kasih saying (caring)
Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang diimplementasikan tergantung pada undang-undang praktek perawat, kualifikasi perawat (meliputi pendidikan, pengalaman dan sertifikasi), tempat pembnerian asuhan, dan inisiatif perawat.
STANDAR VA: KONSELING
Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau memulihkan kembali kemampuan koping sebelumnya, mengembangkan kesehatan jiwa, dan mencegah penyakit jiwa dan kecacatan.
STANDAR VB: TERAPI LINGKUNGAN
Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, dan mempertahankan lingkungan yang terapeutik bekerja sama dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
STANDAR VC: AKTIVITAS PERAWATAN DIRI
Perawat kesehatan jiwa menyusun intervensi sekitar aktivitas keseharian pasien untuk mengembangkan kemampuan perawatan diri dan kesehatan fisik dan mental.
STANDAR VD: INTERVENSI PSIKOBIOLOGIKAL
Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan tentang intervensi psikobiologikal dan mengaplikasikan keterampilan klinis untuk mengembalikan status kesehatan pasien dan mencegah terjadinya kecacatan di masa depan.
STANDAR VE: PENDIDIKAN KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa melalui pendidikan kesehatan membantu pasien mencapai pola hidup yang memuaskan, produktif dan sehat.
STANDAR VF: MANAJEMEN KASUS
Perawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk mengkoordinir pelayanan kesehatan yang komprehensif dan menjamin perawatan berkesinambungan
STANDAR VG: PROMOSI KESEHATAN DAN MEMPERTAHANKAN KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa menggunakan strategi dan intervensi untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit jiwa
INTERVENSI PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA LANJUT
Intervensi berikut ini(VH – VJ) dapat dilaksanakan hanya oleh Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa
STANDAR VH: PSIKOTERAPI
Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ) menggunakan psikoterapi individu, kelompok, dan keluarga, dan penanganan terapeutik lainnya untuk membantu pasien mencegah penyakit jiwa dan disabilitas dan dalam meningkatkan status kesehatan mental dan kemampuan berfungsi.
STANDAR VI: MERESEPKAN OBAT FARMAKOLOGI
Perawat SKJ menggunakan otoritasnya untuk membuat resep, prosedur dan penanganan sesuai dengan peraturan perundangan (di Indonesia belum bias).
STANDAR VJ: KONSULTASI
Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan perawat lain dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan berdampak perubahan pada system.
EVALUASI
STANDAR VI: EVALUASI
Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi proses pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Rasional
Asuhan keperawatan adalah proses yang dinamis meliputi perubahan pada status kesehatan pasien sepanjang waktu, memberikan tambahan data, diagnosa berbeda, dan modifikasi dalam rencana asuhan. Karenanya evaluasi adalah proses berkesinambungan dalam menilai efek keperawatan dan regiment asuhan terhadap status kesehatan pasien dan hasil yang diharapkan.
Kondisi Keperawatan
Supervisi
Analisa diri
Peer review
Partisipasi pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Membandingkan respons pasien dan criteria hasil yang diharapkan
Review proses keperawatan
Memodifikasi proses keperawatan sesuai kebutuhan
Berpartisipasi dalam aktivitas peningkatan mutu
Elemen Kunci
Evaluasi adalah proses terus menerus (ongoing process)
Partisipasi pasien dan keluarga adalah penting
Pencapaian tujuan seharusnya didokumentasikan dan revisi rencana asuhan seharusnya diimplementasikan dengan sesuai
Read More
Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien
Rasional
Pengkajian dengan wawancara – membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif secara budaya dan linguistik, wawancara, observasi perilaku, pencatatan, dan pengkajian pasien yang komprehensif dan system yang relevan memampukan perawat kesehatan jiwa untuk dapat bersuara dalam penilaian keadaan klinis dan merencanakan intervensi untuk pasien.
Kondisi Keperawatan
Kesadaran diri
Observasi akurat
Komunikasi terapeutik
Dimensi asuhan yang responsive
Perilaku Keperawatan
Membuat kontrak keperawatan
Mengumpulkan informasi dari pasien dan keluarga
Validasi data kepada pasien
Mengorganisasi data
Elemen Kunci
Identifikasi alasan pasien mencari pertolongan
Kaji factor risiko berhubungan dengan keamanan pasien yang meliputi potensi terjadinya:
* Bunuh diri atau membahayakan diri
* Perilaku kekerasan
* Gejala putus zat
* Reaksi alergi atau reaksi efek samping obat
* Kejang
* Jatuh atau kecelaksaan
* Kabur dari rumah sakit
* Instabilitas fisiologis
Pengkajian yang menyeluruh kondisi biopsikososial terhadap kebutuhan pasien berhubungan dengan penanganan yang diberikan meliputi:
* Penilaian kondisi sehat sakit pasien dan keluarganya
* Perawatan jiwa sebelumnya pada diri pasien maupun keluarganya
* Pengobatan saat ini
* Respon koping fisiologis
* Status respons koping mental
* Sumber-sumber koping, meliputi motivasi terhadap perawatan dan hubungan yang
mendukung
* Mekanisme koping yang adaptif maupun yang maladaptive
* Masalah-masalah psikososial dan lingkungan
* Penilaian fungsi global
* Pengetahuan, kekuatan, dan defisit
STANDAR II: DIAGNOSIS
Perawat kesehatan jiwa menganalisa data hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis.
Rasional
Dasar pemberian asuhan keperawatan jiwa adalah mengakui dan identifikasi pola respons penyakit jiwa dan masalah mental baik actual maupun potensial
Kondisi Keperawatan
Pembuatan keputusan yang logis
Pengetahuan tentang parameter normal
Berpikir induktif atau deduktif
Peka terhadap budaya
Perilaku Keperawatan
Identifikasi pola-pola dalam data
Membandingkan data dengan kondisi normal
Menganalisa dan sintesa data
Identifikasi masalah dan kekuatan
Validasi masalah dengan pasien
Memformulasikan diagnosis keperawatan
Membuat prioritas masalah
Elemen Kunci
Diagnosis harus mencerminkan respon koping adaptif dan maladaptive didasarkan pada kerangka kerja keperawatan semisal NANDA
Diagnosis harus berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan atau keadaan penyakit seperti yang tertulis dalam DSM atau ICD (Indonesia: PPDGJ)
Diagnosis seharusnya berfokus pada fenomena dari perawat kesehatan jiwa
STANDAR III: IDENTIFIKASI HASIL
Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual terhadap pasien
Rasional
Dalam konteks memberikan asuhan keperawatan, tujuan akhirnya adalah mempengaruhi outcome kesehatan dan meningkatkan status kesehatannya.
Kondisi Keperawatan
Keterampilan berpikir kritis
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Merumuskan hipotesis
Menspesifikasi hasil yang diharapkan
Memvalidasi tujuan dengan pasien
Elemen Kunci
Hasil (outcome) seharusnya diidentifikasi bersama-sama dengan pasien
Hasil seharusnya diidentifikasi sejelas dan seobyektif mungkin
Hasil yang dituliskan dengan jelas membantu para perawat untuk menentukan efektifitas dan efisiensi intervensi mereka.
Sebelum merumuskan hasil yang diharapkan perawat harus menyadari bahwa pasien mencari bantuan seringkali mempunyai tujuan mereka sendiri
Kualitas Kriteria Hasil
· Spesifik dari pada (general) umum
· Measurable (dapat diukur/obyektif) dari pada subyektif
· Attainable (dapat dicapai) dari pada unrealistic
· Current (sekarang) dari pada outdate
· Addequate jumlahnya dari pada terlalu banyak atau terlalu sedikit
· Muttual dari pada satu sisi
STANDAR IV: PERENCANAAN
Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan dalam bentuk tindakan tertulis untuk mencapai hasil yang diharapkan
Rasional
Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara sistematis, dengan proses dokumen, dan mencapai hasil yang diharapkan oleh pasien.
Kondisi Keperawatan
Aplikasi teori
Identifikasi aktivitas keperawatan
Validasi rencana dengan pasien
Elemen Kunci
Rencana asuhan keperawatan harus bersifat individual (khas) untuk pasien
Intervensi yang direncanakan seharusnya didasarkan pada pengetahuan terbaru dalam area praktek keperawatan kesehatan jiwa
Perencanaan dilakukan dalam kolaborasi dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Dokumentasi rencana asuhan adalah aktivitas keperawatan yang penting.
STANDAR V: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan
Rasional
Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, perawat kesehatan jiwa menggunakan rentang intervensi yang lebar yang dirancang untuk mencegah sakit mental dan fisik, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa menyeleksi intervensi sesuai dengan level praktek mereka. Pada level dasar, perawat mungkin memilih konseling, terapi lingkungan, meningkatkan kemampuan perawatan diri, skrining intake dan evaluasi, intervensi psikobiologikal, pendidikan kesehatan, manajemen kasus, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, intervensi krisis, asuhan berbasis komunitas, perawatan kesehatan jiwa di rumah, telehealth, dan pendekatan-pendekatan yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. Sebagai tambahan pilihan intervensi untuk perawat kesehatan jiwa tingkat dasar, pada tingkat lanjut perawat jiwa (APRN PMH) dapat memberikan konsultasi, melaksanakan psikoterapi, dan memberikan obat farmakologi di mana diizinkan oleh undang-undang.
Kondisi Keperawatan
Pengalaman klinis sebelumnya
Pengetahuan tentang penelitian
Dimensi responsive dan tindakan dari asuhan
Perilaku Keperawatan
Mempertimbangkan sumber yang tersedia
Mengimplementasikan aktivitas keperawatan
Menghasilkan alternatif-alternatif
Berkoordinasi dengan anggota tim lainnya
Elemen Kunci
Intervensi keerawatan seharusnya merefleksikan pendekatan holistic biopsikososial dalam merawat pasien
Intervensi keperawatan diimplementasikan dengan cara yang aman, efisien, dan penuh kasih saying (caring)
Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang diimplementasikan tergantung pada undang-undang praktek perawat, kualifikasi perawat (meliputi pendidikan, pengalaman dan sertifikasi), tempat pembnerian asuhan, dan inisiatif perawat.
STANDAR VA: KONSELING
Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau memulihkan kembali kemampuan koping sebelumnya, mengembangkan kesehatan jiwa, dan mencegah penyakit jiwa dan kecacatan.
STANDAR VB: TERAPI LINGKUNGAN
Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, dan mempertahankan lingkungan yang terapeutik bekerja sama dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
STANDAR VC: AKTIVITAS PERAWATAN DIRI
Perawat kesehatan jiwa menyusun intervensi sekitar aktivitas keseharian pasien untuk mengembangkan kemampuan perawatan diri dan kesehatan fisik dan mental.
STANDAR VD: INTERVENSI PSIKOBIOLOGIKAL
Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan tentang intervensi psikobiologikal dan mengaplikasikan keterampilan klinis untuk mengembalikan status kesehatan pasien dan mencegah terjadinya kecacatan di masa depan.
STANDAR VE: PENDIDIKAN KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa melalui pendidikan kesehatan membantu pasien mencapai pola hidup yang memuaskan, produktif dan sehat.
STANDAR VF: MANAJEMEN KASUS
Perawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk mengkoordinir pelayanan kesehatan yang komprehensif dan menjamin perawatan berkesinambungan
STANDAR VG: PROMOSI KESEHATAN DAN MEMPERTAHANKAN KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa menggunakan strategi dan intervensi untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit jiwa
INTERVENSI PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA LANJUT
Intervensi berikut ini(VH – VJ) dapat dilaksanakan hanya oleh Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa
STANDAR VH: PSIKOTERAPI
Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ) menggunakan psikoterapi individu, kelompok, dan keluarga, dan penanganan terapeutik lainnya untuk membantu pasien mencegah penyakit jiwa dan disabilitas dan dalam meningkatkan status kesehatan mental dan kemampuan berfungsi.
STANDAR VI: MERESEPKAN OBAT FARMAKOLOGI
Perawat SKJ menggunakan otoritasnya untuk membuat resep, prosedur dan penanganan sesuai dengan peraturan perundangan (di Indonesia belum bias).
STANDAR VJ: KONSULTASI
Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan perawat lain dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan berdampak perubahan pada system.
EVALUASI
STANDAR VI: EVALUASI
Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi proses pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Rasional
Asuhan keperawatan adalah proses yang dinamis meliputi perubahan pada status kesehatan pasien sepanjang waktu, memberikan tambahan data, diagnosa berbeda, dan modifikasi dalam rencana asuhan. Karenanya evaluasi adalah proses berkesinambungan dalam menilai efek keperawatan dan regiment asuhan terhadap status kesehatan pasien dan hasil yang diharapkan.
Kondisi Keperawatan
Supervisi
Analisa diri
Peer review
Partisipasi pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Membandingkan respons pasien dan criteria hasil yang diharapkan
Review proses keperawatan
Memodifikasi proses keperawatan sesuai kebutuhan
Berpartisipasi dalam aktivitas peningkatan mutu
Elemen Kunci
Evaluasi adalah proses terus menerus (ongoing process)
Partisipasi pasien dan keluarga adalah penting
Pencapaian tujuan seharusnya didokumentasikan dan revisi rencana asuhan seharusnya diimplementasikan dengan sesuai
Selasa, 17 November 2009
Tips Jitu Meningkatkan Rangking Blog
Sudah banyak sebenarnya posting tentang alexa rank. Ada yang menerangkan tentang apa itu alexa rank, untuk apa alexa rank, pengaruhnya terhadap iklan, cara menaikan alexa rank, dan sebagainya. Bermacam-macam cara dan trik yang sudah dituliskan, yang bisa jadi malah membingungkan bagi pemula. Kadang-kadang ada beberapa cara yang dianjurkan seseorang sepertinya bertentangan dengan yang lainnya.
Tidak ada masalah sebenarnya apapun trik yang dilakukan. Mereka yang memberikan trik pada dasarnya atas dasar pengalaman yang telah didapatkan. Jadi, tidak soal apakah mau mengikuti cara si A, B, atau C. Atau bisa jadi menggabungkan berbagai macam cara, siapa tahu hasilnya lebih paten. Atau punya trik sendiri yang mungkin lebih bagus dari yang sudah ada. Nah, yang terakhir ini boleh bagi-bagi ke sini.
Pengalaman di blog ini sendiri kurang lebih seperti biasa, sebagai pemula, telah mencoba beberapa macam trik yang disarankan. Hasilnya ? macam-macam. Pernah suatu ketika mencoba satu trik dan yang terjadi malah terjun bebas ke angka 6 jutaan, padahal sebelumnya di angka 3 jutaan. Mencoba trik yang lain, hasilnya tidak jauh berbeda. Akhirnya, biarlah apa adanya, toh bukan blog khusus bisnis juga.
Tetapi sambil iseng dicoba juga beberapa cara. Siapa tahu, kalau iseng biasanya suka berhasil. Cara yang dilakukan sederhana saja, pertama menambahkan widget alexa. Kedua, menambahkan "Sparky" - The Alexa Toolbar for Firefox pada browser mozilla firefox. Ketiga menjadikan blog sebagai Main Home Page pada browser atau bisa juga dengan mem-bookmark blog. Keempat, menambahkan fasilitas ping otomatis ketika posting. Kelima, posting rutin secara berkala. Dan keenam, membuat link antar posting yang satu dengan yang lainnya.
Begitu kita membuat blog, meski tidak untuk tujuan mencari uang (moneyblog) tetap saja kita tertarik untuk memperhatikan parameter yang sering digunakan dan dikaitkan dengan urusan blogging, seperti ranking Alexa, Google pagerank, trafik dan sebagainya. Barangkali sebagian Anda tidak setuju, silakan saja :D Namun bila Anda tertarik, langkah-langkah standar dan mudah berikut ini sudah banyak terbukti membantu meningkatkan Alexa rank:
1. Pasang Alexa Widget
Dengan memasang widget Alexa berarti Anda telah memasukkan blog Anda dalam database Alexa sehingga setiap pengunjung blog Anda akan tercatat melalui javascript widget tersebut. Ini merupakan cara paling penting namun mudah dilakukan, cukup copy paste script yang bisa kita download dari situs Alexa. Anda bisa klik link di bawah ini untuk mendapatkan script tersebut.
2. Pasang Alexa Toolbar
Fungsi dari Alexa toolbar ini adalah untuk menghimpun data dari pengguna toolbar tersebut tentang halaman apa saja yang diakses. Jadi bila Anda memasang toolbar ini dan menjadikan blog/website Anda sebagai homepage dari browser yang Anda pakai, tentunya akan sangat membantu dalam meningkatkan ranking Alexa.
Prinsip kerjanya bukan hanya blog atau website Anda saja, melainkan setiap website yang dikunjungi oleh browser yang terinstall toolbar ini. Tapi, bukankah blog/website Anda sendiri yang sering Anda kunjungi :) .
Toolbar Alexa ini dibedakan untuk browser Internet Explorer dan Mozilla Firefox. Silakan klik link di bawah ini sesuai browser yang Anda gunakan.
FireFox:
Internet Explorer:
3. Tingkatkan Trafik Pengunjung
Pada dasarnya inilah fungsi dari Alexa rank, untuk meranking blog/website berdasarkan pengunjung atau popularitas suatu website. Semakin banyak pengunjung suatu wesite maka peringkat Alexa-nya pun semakin baik.
4. Buat Posting Tentang Alexa
Sebenarnya hal ini lebih ke arah poin no. 3, yakni meningkatkan pengunjung, karena seperti kita tahu banyak blogger yang tertarik tentang Alexa rank ini, termasuk di dalamnya tips dan cara-cara untuk menaikkan ranking Alexa. Jadi dengan posting tentang Alexa diharapkan akan mendapatkan aliran trafik ke website atau blog yang membahas Alexa.
Saya kira dengan cara-cara di atas sudah cukup untuk meningkatkan ranking Alexa blog Anda.
Read More
Tidak ada masalah sebenarnya apapun trik yang dilakukan. Mereka yang memberikan trik pada dasarnya atas dasar pengalaman yang telah didapatkan. Jadi, tidak soal apakah mau mengikuti cara si A, B, atau C. Atau bisa jadi menggabungkan berbagai macam cara, siapa tahu hasilnya lebih paten. Atau punya trik sendiri yang mungkin lebih bagus dari yang sudah ada. Nah, yang terakhir ini boleh bagi-bagi ke sini.
Pengalaman di blog ini sendiri kurang lebih seperti biasa, sebagai pemula, telah mencoba beberapa macam trik yang disarankan. Hasilnya ? macam-macam. Pernah suatu ketika mencoba satu trik dan yang terjadi malah terjun bebas ke angka 6 jutaan, padahal sebelumnya di angka 3 jutaan. Mencoba trik yang lain, hasilnya tidak jauh berbeda. Akhirnya, biarlah apa adanya, toh bukan blog khusus bisnis juga.
Tetapi sambil iseng dicoba juga beberapa cara. Siapa tahu, kalau iseng biasanya suka berhasil. Cara yang dilakukan sederhana saja, pertama menambahkan widget alexa. Kedua, menambahkan "Sparky" - The Alexa Toolbar for Firefox pada browser mozilla firefox. Ketiga menjadikan blog sebagai Main Home Page pada browser atau bisa juga dengan mem-bookmark blog. Keempat, menambahkan fasilitas ping otomatis ketika posting. Kelima, posting rutin secara berkala. Dan keenam, membuat link antar posting yang satu dengan yang lainnya.
Begitu kita membuat blog, meski tidak untuk tujuan mencari uang (moneyblog) tetap saja kita tertarik untuk memperhatikan parameter yang sering digunakan dan dikaitkan dengan urusan blogging, seperti ranking Alexa, Google pagerank, trafik dan sebagainya. Barangkali sebagian Anda tidak setuju, silakan saja :D Namun bila Anda tertarik, langkah-langkah standar dan mudah berikut ini sudah banyak terbukti membantu meningkatkan Alexa rank:
1. Pasang Alexa Widget
Dengan memasang widget Alexa berarti Anda telah memasukkan blog Anda dalam database Alexa sehingga setiap pengunjung blog Anda akan tercatat melalui javascript widget tersebut. Ini merupakan cara paling penting namun mudah dilakukan, cukup copy paste script yang bisa kita download dari situs Alexa. Anda bisa klik link di bawah ini untuk mendapatkan script tersebut.
2. Pasang Alexa Toolbar
Fungsi dari Alexa toolbar ini adalah untuk menghimpun data dari pengguna toolbar tersebut tentang halaman apa saja yang diakses. Jadi bila Anda memasang toolbar ini dan menjadikan blog/website Anda sebagai homepage dari browser yang Anda pakai, tentunya akan sangat membantu dalam meningkatkan ranking Alexa.
Prinsip kerjanya bukan hanya blog atau website Anda saja, melainkan setiap website yang dikunjungi oleh browser yang terinstall toolbar ini. Tapi, bukankah blog/website Anda sendiri yang sering Anda kunjungi :) .
Toolbar Alexa ini dibedakan untuk browser Internet Explorer dan Mozilla Firefox. Silakan klik link di bawah ini sesuai browser yang Anda gunakan.
FireFox:
Internet Explorer:
3. Tingkatkan Trafik Pengunjung
Pada dasarnya inilah fungsi dari Alexa rank, untuk meranking blog/website berdasarkan pengunjung atau popularitas suatu website. Semakin banyak pengunjung suatu wesite maka peringkat Alexa-nya pun semakin baik.
4. Buat Posting Tentang Alexa
Sebenarnya hal ini lebih ke arah poin no. 3, yakni meningkatkan pengunjung, karena seperti kita tahu banyak blogger yang tertarik tentang Alexa rank ini, termasuk di dalamnya tips dan cara-cara untuk menaikkan ranking Alexa. Jadi dengan posting tentang Alexa diharapkan akan mendapatkan aliran trafik ke website atau blog yang membahas Alexa.
Saya kira dengan cara-cara di atas sudah cukup untuk meningkatkan ranking Alexa blog Anda.
Minggu, 15 November 2009
Deteksi Dini Pada Masa Nifas
Masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir ketika alat – alat kandunga seperti sebelum hamil.Perubahan yang terjadi pada masa nifas :1. Suhu badanSuhu badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 0 C. sesudah partus dapat naik + 0,5 0 C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,0 0C sesudah 12 jam pertama melahirkan, umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu badan lebih dari
Read More
Jantung
EtiologiSebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan katup yang sering dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosis mitral dengan insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabungan antara insufisiensi aorta dan stenosis aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.Faktor PredisposisiPeningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi
Read More
Ginjal
Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomic ginjal dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil pemeriksaan laboratorium.perubahan natomi terdapat peningkatan pembuluh darah dan ruangan interstisial pada ginjal. Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 cm dan kembali normal setelah melahirkan. Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk
Read More
Tuberkulosis Paru
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, BB menurun, kadang-kadang ada batuk darah, dan sakit di dada. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan adanya ronkhi basal, suara caverne atau pleural effusion.
Read More
RUBELLA
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%). Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella:a. Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)b. Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)c. Alat pendengaran (tuli)d. Susunan syaraf
Read More
RUBELLA Dalam Kehamilan atau Kandungan
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%). Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella:1)Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)2)Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)3)Alat pendengaran (tuli)4)Susunan syaraf pusat (
Read More
Masa Klimakterium atau Menopause
Pengertian klimateriumKlimakteriumadalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal seniumdan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.Pengertian menopauseMenopauseadalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rataterjadi pada umur 51 tahun. Tanda-tanda awal dari klimaterium dan menopauseTandaawal klimateriumMasa ini ditandai denngan berbagai
Read More
Asuhan Kebidanan Post Partum Fisiologis
DEFINISI PUERPERIUM / NIFASAdalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu.(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi, 1983)
Read More
PENANGANAN PASIEN DENGAN TETANUS
Pengertian Tetanus :
Yaitu infeksi spesifik yang disebabkan oleh Closteridium tetani, yaitu bakteri yang bisa membentuk spora yang untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi yang an-aerobic (tidak mengandung oksigen).
Jadi sangat penting diingat jika menghadapi pasien dengan luka yang dalam, terutama jika terdapat jaringan mati sebagai media yang baik untuk pertumbuhan kuman.
Kuman tetanus merupakan kontaminasi yang bisa berasal dari tanah biasa / normal, yang masuk ke dalam badan sewaktu kecelakaan atau operasi, misalnya sewaktu tertusuk, anatara lain di telapak kaki.
Masa inkubasi antara 48 jam sampai 3 minggu. Makin singkat masa inkubasinya, makin parah gejala-gejalanya.
Toxin yang diproduksi oleh kuman tersebut adalah neurotoxin, yang mudah menempel pada sel-sel syaraf, dan menyeabkan otot-otot kejang secara terus-menerus (sustained spasm ) dan sangat hebat, sehingga mudah menimbulkan kelelahan yang bisa disusul oleh kematian.
Gejala-gejalanya :
1. Kelelahan atau sakit otot.
2. Spasmus otot.
• Trismus jika pada rahang (lock jaw).
• Epithotonus jika mengenai otot-otot tulang belakang, sehingga terlihat sebagai ekstensi spinal.
• Kesulitan menelan jika yang kena otot-otot pharynx.
• Kesulitan bernapas jika kena otot-otot pernapasan.
• Pada tetanus yang parah bisa terjadi spasmus otot-otot secara menyeluruh (generalized), semua otot-otot kejang, pernapasan tertahan / terhenti, pasien biru (cyanosis), dan selanjutnya terjadi anoxia cerebral. Bila keadaan yang demikian berlangsung lama atau erulang-ulang, akan terjadi kerusakan otak, dan pasien bisa meninggal.
Pencegahan ( Prophylaxis).
1. Immunisasi aktif, dengan pemberian Toxoid Tetanus, yang merupakan satu-satunya cara profilaksis yang efektif. (contoh salah satu cara pemberian immunisasi aktif : 3 kali suntikan ½ ml, sekarang, 6 minggu dan 9 bulan kemudian). TT termasuk / disertakan dalam triple antigen yan kini diberikan pada bayi-bayi. Diperlukan dosis Booster ( penyokong, tambahan) setiap 5 tahun, atau setelah terjadi trauma yang beraat.
2. Immunisasi pasif, dengan Anti Tetanus Serum (ATS), yang harus diberikan hanya kepada pasien yang tidak pernah di immunisasi aktif, dan yang mendapat luka dengan kecenderungan ditulari kuman tetanus (tetanus prone wound).
Pengobatan seorang penderita dengan gejala-gejala tetanus :
Dalam praktek, angka kematian bisa ditekan sampai nol, jika yang dihadapi penderita tetanus dalam keadaan dini, dan diberikan pengobatan secara adekwat (cukup, memadai).
Kuman tetanus bisa dibasmi dengan antibiotic golongan Penicillin dengan dosis besar, tetapi obat-obat tersebut tidak berpengaruh terhadap toxin yang sudah menempel pada sel-sel syaraf.
Pasien tetanus dengan sendirinya akan pulih dari proses penyakitnya, asalkan pasien bisa dipertahankan hidup dengan mengikuti cara perawatan dan pengobatan yang adekwat.
Yaitu infeksi spesifik yang disebabkan oleh Closteridium tetani, yaitu bakteri yang bisa membentuk spora yang untuk pertumbuhannya memerlukan kondisi yang an-aerobic (tidak mengandung oksigen).
Jadi sangat penting diingat jika menghadapi pasien dengan luka yang dalam, terutama jika terdapat jaringan mati sebagai media yang baik untuk pertumbuhan kuman.
Kuman tetanus merupakan kontaminasi yang bisa berasal dari tanah biasa / normal, yang masuk ke dalam badan sewaktu kecelakaan atau operasi, misalnya sewaktu tertusuk, anatara lain di telapak kaki.
Masa inkubasi antara 48 jam sampai 3 minggu. Makin singkat masa inkubasinya, makin parah gejala-gejalanya.
Toxin yang diproduksi oleh kuman tersebut adalah neurotoxin, yang mudah menempel pada sel-sel syaraf, dan menyeabkan otot-otot kejang secara terus-menerus (sustained spasm ) dan sangat hebat, sehingga mudah menimbulkan kelelahan yang bisa disusul oleh kematian.
Gejala-gejalanya :
1. Kelelahan atau sakit otot.
2. Spasmus otot.
• Trismus jika pada rahang (lock jaw).
• Epithotonus jika mengenai otot-otot tulang belakang, sehingga terlihat sebagai ekstensi spinal.
• Kesulitan menelan jika yang kena otot-otot pharynx.
• Kesulitan bernapas jika kena otot-otot pernapasan.
• Pada tetanus yang parah bisa terjadi spasmus otot-otot secara menyeluruh (generalized), semua otot-otot kejang, pernapasan tertahan / terhenti, pasien biru (cyanosis), dan selanjutnya terjadi anoxia cerebral. Bila keadaan yang demikian berlangsung lama atau erulang-ulang, akan terjadi kerusakan otak, dan pasien bisa meninggal.
Pencegahan ( Prophylaxis).
1. Immunisasi aktif, dengan pemberian Toxoid Tetanus, yang merupakan satu-satunya cara profilaksis yang efektif. (contoh salah satu cara pemberian immunisasi aktif : 3 kali suntikan ½ ml, sekarang, 6 minggu dan 9 bulan kemudian). TT termasuk / disertakan dalam triple antigen yan kini diberikan pada bayi-bayi. Diperlukan dosis Booster ( penyokong, tambahan) setiap 5 tahun, atau setelah terjadi trauma yang beraat.
2. Immunisasi pasif, dengan Anti Tetanus Serum (ATS), yang harus diberikan hanya kepada pasien yang tidak pernah di immunisasi aktif, dan yang mendapat luka dengan kecenderungan ditulari kuman tetanus (tetanus prone wound).
Pengobatan seorang penderita dengan gejala-gejala tetanus :
Dalam praktek, angka kematian bisa ditekan sampai nol, jika yang dihadapi penderita tetanus dalam keadaan dini, dan diberikan pengobatan secara adekwat (cukup, memadai).
Kuman tetanus bisa dibasmi dengan antibiotic golongan Penicillin dengan dosis besar, tetapi obat-obat tersebut tidak berpengaruh terhadap toxin yang sudah menempel pada sel-sel syaraf.
Pasien tetanus dengan sendirinya akan pulih dari proses penyakitnya, asalkan pasien bisa dipertahankan hidup dengan mengikuti cara perawatan dan pengobatan yang adekwat.
Apabila Artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini
Asuhan Keperawatan Fraktur
FRAKTURI. PENGERTIANFraktur adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan. (E. Oerswari, 1989 : 144).Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 : 347).Fraktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Fraktur terbuka
Read More
CUCI TANGAN YANG EFEKTIF
Pentingnya Mencuci Tangan
Kulit adalah benteng pertahanan pertama dari tangan anda dari organisme pathogen. Selama kulit itu utuh, kulit juga tidak tertembus oleh virus seperti HIV, Hepatitis dan sebagainya, sehingga perawatan dan hygiene kulit sangat penting. Memelihara supaya tangan anda tetap bersih adalah sangan penting untuk mencegah infeksi silang.
Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling penting untuk mencegah infeksi silang. Cara berikut ini adalah suatu cara yang direkomendasikan sebagai tehnik yang efektif dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, dan setiap langkah butuh waktu kira-kira 10 detik ( 5 x gerakan ). Langkah 2, 4, 5 dan 6 harus dilakukan untuk kedua tangan ( kiri dan kanan )
1. Telapak dan telapak kanan dan kiri. ( Palm to Palm ).
2. Telapak dan punggung tangan bergantian ( Palm over dorsum ).
3. Telapak tangan kanan dan kiri, khusus sela jari (Palm to Palm fingers inter laced).
4. Punggung jari dari tangan berlawanan (Back of fingers to opposing palms).
5. Putar ibu jari dalam telapak tangan yang berlawanan (Rotate thumbs in palm).
6. Gososk ujung jari di telapak tangan yang berlawanan, kiri dan kanan (Rotate fingers in palm).
Pakai sabun biasa (kalau ada yang PH netral), tanpa zat tambahan seperti pewangi keras, alcohol yang cenderung mengeringkan kulit, terutama yang frekuensi cuci tangannya sering. Kalau perlu pakai krem pelembab yang baik akan mengembalikan kulit yang menjadi kering karena terlalu sering dicuci.
Alat Bantu Lain
Kulit anda tidak tertembus apabila tetap utuh. Terpotong / teriris, lecet, tergores, ada lesi dan dermatitis harus ditutup dengan penutup yang kedap air untuk perlindungan tambahan. Jika anda menyentuh cairan tubuh atau bahan yang mencurigakan / potensi menularkan penyakit atau ada lesi/luka yang tidak dapat ditutup, maka anda harus selalu pakai sarung tangan.
Kapan perlu mencuci tangan ?
1. Waktu tiba di Unit.
2. Waktu tangan kotor.
3. Sebelum makan.
4. Sebelum dan sesudah menolong pasien.
5. Sesudah membersihkan / menyeka hidung.
6. Sesudah tindakan / membersihkan sesuatu.
7. Sebelum dan sesudah pakai sarung tangan.
8. Sesudah pergi kekamar kecil / toilet / WC.
9. Sebelum meninggalkan Unit.
Apabila artikel ini berkenan bagi Anda
Silahkan DownLoad
Disini
buah Persimmon untuk Pelindung Jantung
An apple a day keep doctor away. Slogan itu bisa jadi harus runtuh setelah adanya penelitian yang memperbandingkan kehebatan antara apel dan buah persimmon. Hasil penelitian yang dilaporkan Reuters Health, New York itu, menyatakan bahwa buah berwarna oranye kemerahan itu lebih baik ketimbang apel, terutama untuk memelihara kesehatan jantung.Persimmon mengandung serat dua kali lebih banyak
Read More
julukan beberapa jenis buah segar serta manfaatnya bagi kesehatan
Inilah julukan beberapa jenis buah segar serta manfaatnya bagi kesehatan.Kiwi: Kecil tapi kuat.Buah ini mengandung potasium, magnesium, vitamin E dan serat.Kandungan Vitamin C dua kali lipat lebih banyak dibanding jeruk.Apel: Satu apel setiap hari menjauhkan kita dari dokter!Meskipun kandungan vitamin C sedikit, apel mengandung zat antioksidan dan flavonoid yang dapat meningkatkan aktivitas
Read More
Sphingomielin sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan kecerdasan anak
Sphingomielin sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan kecerdasan anak. Zat gizi ini terdapat dalam ASI, daging dan susu hewan, serta kedelai.Komponen utama pembentuk otak adalah lemak, sedangkan komponen pembentuk sel-sel saraf baru di dalam otak adalah protein. Selain itu, vitamin dan mineral tertentu juga berperan untuk pertumbuhan otak. Salah satu zat gizi penting dalam perkembangan otak
Read More
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
-
11/15 - 11/22
(19)
- Contoh Olahraga Teratur Selama Seminggu
- PERAWATAN PADA PASIEN EVAKUASI DENGAN PESAWAT
- PERSPEKTIF PERAWATAN ANAK
- STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA
- Tips Jitu Meningkatkan Rangking Blog
- Deteksi Dini Pada Masa Nifas
- Jantung
- Ginjal
- Tuberkulosis Paru
- RUBELLA
- RUBELLA Dalam Kehamilan atau Kandungan
- Masa Klimakterium atau Menopause
- Asuhan Kebidanan Post Partum Fisiologis
- PENANGANAN PASIEN DENGAN TETANUS
- Asuhan Keperawatan Fraktur
- CUCI TANGAN YANG EFEKTIF
- buah Persimmon untuk Pelindung Jantung
- julukan beberapa jenis buah segar serta manfaatnya...
- Sphingomielin sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ...
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates