Jumat, 01 Mei 2009
Kasus Flu Babi di Dunia
Di Mexico : 149 orang meninggal dengan symptome flu babi. Terus ditemukan 26 orang diantara yang meninggal itu terjangkit tertulari flu babi.
Di USA : 40 confirmed tertular
Di canada : 6 confirmed tertular
Di GB : 10 confirmed tertulari, tapi cuma 1 yang dicurigai positif karena tertulari flu babi
Di Spanyol: 1 confirmed tertular, 20 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di Denmark: 8 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di Sweden : 5 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Norway : 1 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di German . 3 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di perancis . 1 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Israel : 2 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di New Zealand : 14 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Colombia . 9 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Peru : 1 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi..
dari koran harian yang saya baca, saya dapatkan info:
-Flu babi menular diantara manusia, sama prosesnya seperti flu biasa. Symptomnya sama: demam, batuk-batuk, sakit sakit dipersendian, mual, diare, dll
-Penyakit ini datangnya emang dari babi. Virusnya jadi *mutan*, kombinasi dari flu manusia biasa, flu burung dan flu babi jadi satu jadi virus baru flu babi type A H1N1
-Kemungkinan kecil tertular dari daging babi atau produk dengan kandungan babi, karena virus mati pada suhu minimum 70drajat C
Sumber :
- Milis Kota Bogor
- TS : Dina , dyn_dina@yahoo.com
Tambahan dari saya :
Di Jepang dan Korea Selatan juga ditemukan kasus Flu Babi
Read More
Di USA : 40 confirmed tertular
Di canada : 6 confirmed tertular
Di GB : 10 confirmed tertulari, tapi cuma 1 yang dicurigai positif karena tertulari flu babi
Di Spanyol: 1 confirmed tertular, 20 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di Denmark: 8 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di Sweden : 5 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Norway : 1 kasus masih diselidiki, kemungkinana besar flu babi
Di German . 3 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di perancis . 1 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Israel : 2 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di New Zealand : 14 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Colombia . 9 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi
Di Peru : 1 kasus masih diselidiki, kemungkinan besar flu babi..
dari koran harian yang saya baca, saya dapatkan info:
-Flu babi menular diantara manusia, sama prosesnya seperti flu biasa. Symptomnya sama: demam, batuk-batuk, sakit sakit dipersendian, mual, diare, dll
-Penyakit ini datangnya emang dari babi. Virusnya jadi *mutan*, kombinasi dari flu manusia biasa, flu burung dan flu babi jadi satu jadi virus baru flu babi type A H1N1
-Kemungkinan kecil tertular dari daging babi atau produk dengan kandungan babi, karena virus mati pada suhu minimum 70drajat C
Sumber :
- Milis Kota Bogor
- TS : Dina , dyn_dina@yahoo.com
Tambahan dari saya :
Di Jepang dan Korea Selatan juga ditemukan kasus Flu Babi
Tip dan Trik Kesehatan Sendi
Setiap orang ingin sehat dan tetap sehat dalam hidupnya. Kesehatan ini termasuk kesehatan sendi, setiap orang pasti menginginkan tips dan trik sehat termasuk juga tip dan trik kesehatan sendi untuk membantu menjaga dan membuat sendi menjadi sehat dan tetap sehat. Kesehatan sendi membuat pergerakan menjadi lebih banyak dan fleksibel bagi tiap orang. Hal ini penting bagi siapa saja yang ingin sehat khususnya pada masa usia lanjut.
Sendi yang sehat dapat memberikan kebebasan yang anda perlukan dalam kehidupan yang aktif. Sendi yang sehat juga meminimalkan rasa nyeri saat ini dan masa yang akan datang. Ada beberapa tip dan trik yang dapat membantu menjaga sendi yang sehat. Ada tiga tip utama atau trik yang seseorang sebaiknya mengingat ketika berkeinginan memperoleh sendi yang sehat.
- Lakukan beberapa olahraga
- Dinginkan Persendian dengan es
- Pertahankan berat badan sehat.
Tips pertama bukanlah sebuah trik, tapi lebih dari sebuah pilihan gaya hidup. Lakukan beberapa olahraga. Menggunakan sendi-sendi akan menjaga sendi-sendi tersebut dari kekakuan sendi. Sendi yang kaku tidak memberikan atau membiarkan pergerakan yang bebas. Pergerakan yang terbatas dalam sendi-sendi berarti mengurangi aktifitas tubuh seseorang. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada sendi, yang mana tak seorangpun menginginkannya.
Olahraga yang dilakukan perlu divariasi untuk mendapatkan keuntungan maksimal pada sendi-sendi. Ada tiga jenis olahraga yang berbeda yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga kesehatan persendian. Jenis pertama adalah olahraga aerobik yang berdampak rendah atau tidak membebani tubuh (tidak sampai kelelahan) dan akan memberikan pergerakan sendi tanpa ketegangan. Jenis olahraga yang baik seperti berenang, jalan santai atau bersepeda. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal seseorang sebaiknya mencoba melakukan olahraga dengan gerakan ringan 2 kali dalam seminggu.
Tip olahraga berikutnya akan membantu sendi-sendi menjadi sehat adalah melakukan beberapa olahraga yang akan menguatkan sendi-sendi dan tubuh anda. Yang termasuk olahraga ini seperti angkat beban atau latihan olahraga dengan mengerahkan cukup atau energi tinggi, seperti kickboxing atau pilates. Cobalah untuk melakukannya 2 kali dalam seminggu. Untuk yang itu mungkin tidak bisa bangun dan melakukan olahraga yang menguatkan dengan tenaga yang banyak, cobalah beberapa olahraga yang memperkuat sendi yang tidak terlalu berat dan membebani. Beberpa olahraga dengan efek yang tidak terlalu berat antara lain: duduk di bangku/kursi dan menggunakan beban atau botol berisi air untuk memulai menguatkan sendi-sendi. Atau mulailah dengan melakukan tugas-tugas rumah sederhana dan melakukan pergerakan besar pada saat melakukannya.
Olahraga yang selanjutnya sebaiknya dilakukan untuk memperoleh sendi-sendi yang sehat adalah beberpa olahraga stretching/peregangan dan latihan relaksasi. Hal ini bisa dalam bentuk jenis olahraga yoga teratur dan rutin, atau gerakan sederhana yang secara rutin dilakukan yang mana gerakan ini membiarkan sendi-sendi dan tubuh menjadi meregang. Anda perlu melakukan peregangan pada bagian-bagian tubuh seperti leher, bahu, lengan, tangan, pergelangan tangan, jari-jari, punggung, pinggul, lutut, dan kaki. Hal ini sebaiknya dilakukan satu minggu penuh. Keseluruhan dari 3 jenis olahraga tersebut sebaiknya dilakukan sebagai alternatif dan sebaiknya tidak atau jangan terlalu berat atau membebani tubuh dan berakibat kelelahan dan efek buruk lainnya bagi tubuh.
Trik berikutnya yang turut berperan bagi kesehatan sendi adalah mendinginkan sendi. Hal ini khususnya berlaku pada sendi-sendi setelah melakukan olahraga dan pada sendi-sendi yang sakit/cedera. Hal ini dapat anda lakukan dengan es, es akan mencegah pembengkakan dan dapat membantu mengurangi nyeri yang mungkin dirasakan pada sendi anda.
Tips selanjutnya adalah menjaga berat badan yang sehat. Trik tubuh yang sudah sempurna dilakukan adalah menopang banyak berat badan pada sendi yang kecil. Hal ini terutama berlaku untuk sendi lutut. Lutut menopang seluruh berat badan tubuh anda. Semakin banyak berat badan yang ditopang oleh lutut untuk membawa bantalan berlebih yang disediakan oleh tulang rawan yang kelelahan dan berakibat nyeri. Hanya dengan mengurangi 11 pound berat badan anda dapat menurunkan nyeri arthritis pada wanita sekitar 50 %. Itu adalah jumlah pengurangan rasa nyeri yang cukup besar.
KesimpulanKebanyakan pria dan wanita yang ingin memiliki, menjaga atau mendapatkan sendi yang sehat, mereka dapat mencoba tips dan trik di atas. Untuk memulainya adalah dengan tips pertama yang mungkin akan menuntut beberapa perubahan dalam pola dan gaya hidup, tapi seseorang perlu melakukan beberapa olahraga yang akan menguatkan dan meregangkan sendi-sendi mereka. Trik berikutnya adalah mendinginkan sendi dengan menaruh es pada sendi khususnya pada sendi yang sudah melakukan olahraga atau pada sendi yang cedera/sakit. Hal ini akan membantu mencegah pembengkakan dan mengurangi rasa nyeri pada sendi. Tips ketiga adalah mencoba, mempertahankan serta mendapatkan berat badan yang sehat sesuai BMI (Body Mass Index-indek massa tubuh), sehingga tubuh tidak membawa berat badan yang berlebihan sehingga berakibat keletihan dan ketidaksehatan sendi.
Fakta-fakta mengenai Swine Influenza (Flu Babi)
Kalbe.co.id - Influenza, biasanya dikenal dengan sebutan FLU, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Swine influenza virus (SIV) merupakan Orthomyxovirus yang bersifat endemik pada populasi babi.
Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia (radang paru-paru), akan berakibat pada kematian.
Penyakit virus flu babi pertama dikenal sejak tahun 1918, pada saat itu didunia sedang terdapat wabah penyakit influenza secara pandemik pada manusia yang menelan korban sekitar 21 juta orang meninggal dunia. Kasus tersebut terjadi pada akhir musim panas. Pada tahun yang sama dilaporkan terjadi wabah penyakit epizootik pada babi di Amerika tengah bagian utara yang mempunyai kesamaan gejala klinis dan patologi dengan influensa pada manusia.
Karena kejadian penyakit ini muncul bersamaan dengan kejadian penyakit epidemik pada manusia, maka penyakit ini disebut flu pada babi.
EPIDEMIOLOGI (Penyebaran Penyakit)
Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan. Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya kekebalan aktif. Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan menularkannya pada babi. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di kandang babi di Eropa dan di Amerika. Beberapa kasus infeksi juga terbukti disebabkan oleh sero tipe asal manusia. Penyakit pada manusia umumnya terjadi pada kondisi musim dingin. Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah dilaporkan.
ETIOLOGI (Penyebab Penyakit)
Penyebab influenza yang ditemukan pada babi, bersamaan dengan penyakit yang langsung menyerang manusia. Pertama kali, virus influenza babi diisolasi tahun 1930, sudah banyak aspek dari penyakit tersebut yang diungkapkan, antara lain meliputi tanda klinis, lesi (luka pada saluran pernafasan), imunitas, transmisi, adaptasi virus terhadap hewan percobaan dan hubungan antigenik dengan virus influenza lainnya serta kejadian penyakit di alam.
Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia.
Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia adalah tipe A dan B. Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenik yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).
Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia..
Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk yang sama dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal kekebalannya saja. Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase (N).
Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, WILSON MITH menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine kidney (MDCK).
KEJADIAN PENYAKIT
Pada kejadian wabah penyakit, masa inkubasi sering berkisar antara 1-2 hari, tetapi bisa 2-7 hari dengan rata-rata 4 hari. Penyakit ini menyebar sangat cepat hampir 100% babi yang rentan terkena, dan ditandai dengan apatis, sangat lemah, enggan bergerak atau bangun karena gangguan kekakuan otot dan nyeri otot, eritema pada kulit, anoreksia, demam sampai 41.8oC. Batuk sangat sering terjadi apabila penyakit cukup hebat, dibarengi dengan muntah eksudat lendir, bersin, dispnu diikuti kemerahan pada mata dan terlihat adanya cairan mata. Biasanya sembuh secara tiba-tiba pada hari ke 5-7 setelah gejala klinis. Terjadi tingkat kematian tinggi pada anakanak babi yang dilahirkan dari induk babi yang tidak kebal dan terinfeksi pada waktu beberapa hari setelah dilahirkan. Tingkat kematian pada babi tua umumnya rendah, apabila tidak diikuti dengan komplikasi. Total kematian babi sangat rendah, biasanya kurang dari 1%. Bergantung pada infeksi yang mengikutinya, kematian dapat mencapai 1-4%.
Beberapa babi akan terlihat depresi dan terhambat pertumbuhannya. Anak-anak babi yang lahir dari induk yang terinfeksi pada saat bunting, akan terkena penyakit pada umur 2-5 hari setelah dilahirkan, sedangkan induk tetap memperlihatkan gejala klinis yang parah. Pada beberapa kelompok babi terinfeksi bisa bersifat subklinis dan hanya dapat dideteksi dengan sero konversi. Wabah penyakit mungkin akan berhenti pada saat tertentu atau juga dapat berlanjut sampai selama 7 bulan. Wabah penyakit yang bersifat atipikal hanya ditemukan pada beberapa hewan yang mempunyai manifestasi akut. Influensa juga akan menyebabkan abortus pada umur 3 hari sampai 3 minggu kebuntingan apabila babi terkena infeksi pada pertengahan kebuntingan kedua. Derajat konsepsi sampai dengan melahirkan selama tejadi wabah penyakit akan menurun sampai 50% dan jumlah anak yang dilahirkan pun menurun.
FLU BABI PADA MANUSIA
Orang yang bekerja dengan unggas dan babi memiliki resiko yang tinggi untuk terpapar penyakit infeksi menular antara hewan dan manusia (zoonosis). Pernah dilaporkan kejadian transmisi influenza dari babi ke pekerja, pada tahun 2004 oleh Universiti of Iowa. Kejadian wabah pada tahun 2009 ini merupakan reassortment nyata pada beberapa strain influeanza A subtipe H1N1, termasuk strain endemik pada manusia dan dua strain endemik pada babi, seperti avian influenza.
CDC melaporkan bahwa gejala dan transmisi flu babi dari manusia ke manusia terjadi seperti kejadian flu musiman, demam seperti biasa, kehilangan nafsu makan, keletihan dan batuk. Beberapa mengalami sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare. Penyakit bisa menular dari leleran yang tersebar melalui bersin, batuk dari penderita.
Flu babi tidak dapat menyebar melalui produk-produk babi, artinya tidak ditularkan melalui makanan. Flu babi pada manusia paling berpeluang menular pada 5 - 10 hari pertama setelah terinfeksi, terutama pada anak-anak dan pada saat kondisi tubuh lemah.
PENCEGAHAN
Untuk pencegahan infeksi, direkomendasikan untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun sanitizer berbahan dasar alkohol, terutama jika bepergian di tempat umum. Hindari menyentuh mata, hidung, mulut sebelum membersihkan tangan terlebih dahulu. Jika batuk, tutup dengan tissue dan buang segera ke tempat sampah, dan cuci tangan kembali.
Virus flu babi rentan terhadap obat-obat seperti amantadine, rimantadine, oseltamivir dan zanamivir, namun untuk wabah 2009 ini, direkomendasikan pengobatan menggunakan oseltamivir dan zanamivir. Vaksin untuk manusia H1N1 tidak efektif melindungi terhadap H1N1 flu babi, walaupun strain virusnya sama, namun secara antigentik berbeda.
TUMBUH KEMBANG REMAJA
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa, dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual, peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.Remaja dapat dibagi menjadi tiga sub fase yaitu :1. Early adolescent (11 – 14 th)2. Middle adolescent
Read More
ASKEP MENARIK DIRI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRII. KONSEP DASAR Isolasi adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak ( Carpenito, 1998 )Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain
Read More
ASKEP MENINGITIS & HIDROCEPHALUS
a. PengertianMeningitis bakterial adalah suatu keadaan dimana meningens atau selaput dari otak mengalami inflamasi oleh karena bakteri (Sharon & Terry; 1993; 303).Hidrocephalus adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan intrkranial yang disebabkan karena adanya penumpukan cerebrospinal fluid didalam ventrikel otak (Sharon & Terry; 1993; 292). Hidrocephalus adalah suatu keadaan dimana
Read More
ASKEP HALUSINASI
A. PengertianHalusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan ( Sheila L Vidheak, 2001 : 298 ).Halisinasi adalah sensori yang timbul berdasarkan pada stimulus internal yang tidak sesuai kenyataan ( Ruth F. Cvaven, 2002 ; 1179 ).Halusinasi adalah penginderaan tanpa sumber rangsangan eksternal ( Vavold I. Koplen, 1998 : 267 ).Jenis – jenis
Read More
ASKEP DIC
Pengertian Disseminated Intravascular Coagulation adalah suatu sindrom yang ditandai dengan adanya perdarahan/kelainan pembekuan darah yang disebabkan oleh karena terbentuknya plasmin yakni suatu spesifik plasma protein yang aktif sebagai fibrinolitik yang di dapatkan dalam sirkulasi Penyebab Fetus mati dalam kandungan Abortus Trauma Bisa ular Syok Infeksi Anoksemia Asidosis
Read More
PARTOGRAF
1. Suatu grafik yang menggambarkan kemajuan persalianan dan merekam keadaan ibu dan janin.2. Bekerja secara system monitor dini dan memutuskan kapan pasien harus dirujuk, dibantu atau diselesaikan persalinannya.TUJUAN MEMPELAJARI PARTOGRAF1. Memahami konsep partograf2. Dapat mencatat pengamatan dalam grafik dengan tepat3. Dapat memahami beda fase laten dengan fase aktif4. Dapat menafsirkan
Read More
ASKEP TETANUS
A. TINJAUAN TEORI I. PengertianTetanus adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh kekakuan dan kejang otot, tanpa disertai gangguan kesadaran, sebagai akibat dari toksin kuman closteridium tetani II. EtiologiSering kali tempat masuk kuman sukar dikteahui teteapi suasana anaerob seperti pada luka tusuk, lukakotor, adanya benda asing dalam luka yang menyembuh , otitis media, dan cairies gigi,
Read More
ASKEP GAGAL GINJAL KRONIK (Chronic Renal Failure)
PengertianGagal ginjal kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) yang berlangsung perlahan-lahan, karena penyebab yang berlangsung lama dan menetap , yang mengakibatkan penumpukan sisa metabolit (Toksik uremik) sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan gejala sakit. Toksik uremik adalah bahan yang dituduh sebagai penyebab sindrom klinik uremia. Toksik
Read More
ASKEP GAGAL GINJAL AKUT (GGA)
PENGERTIAN Sekumpulan gejala mengakibatkan disfungsi ginjal secara mendadak.PATOFISIOLOGI Hilangnya fgs ginjal sec mdadak akibat : à kegagalan sirkulasi renal à disfungsi tubulus à disfungsi glomerulus Dimanifestasikan dengan : - anuria (urine < 50 ml/jam) - oliguria (urine < 400-500 ml/24 jam) - peningkatan BUN - kreatis serum - hiperkalemia - retensi sodium.ETIOLOGI Prerenal : akibat kond
Read More
ASKEP GANGGUAN BICARA
I. Pendahuluan Kemampuan bahasa membedakan manusia dan binatang. Kemampuan bahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada siystem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori, motorik, psikologis, emosi dan lingkungan disekitar anak. ( Soetjiningsih.1995 ). Perkembangan ucapan serta bahasa yang didapat
Read More
ASKEP LEUKEMIA AKUT
EPIDEMOLOGIInsidensi Leukemia di Amerika adalah 13 per 100.000 penduduk /tahun (Wilson, 1991). Leukemia pada anak berkisar pada 3 – 4 kasus per 100.000 anak / tahun. Untuk insidensi ANLL di Amerika Serikat sekitar 3 per 200.000 penduduk pertahun. Sedang di Inggris, Jerman, dan Jepang berkisar 2 – 3 per 100.000 penduduk pertahun (Rahayu, 1993, cit Nugroho, 1998). Pada sebuah penelitian tentang
Read More
ASKEP ENCEPHALITIS
PENGERTIANEnsefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.PATOGENESIS ENSEFALITISVirus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara: Setempat:virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu
Read More
ASKEP HEMOROID
PengertianHemoroid dalah varises dari pleksus hemoroidalis yang menimbulkan keluhan keluhan dan gejala – gejala.Varises atau perikosa : mekarnya pembuluh darah atau pena ( pleksus hemoroidalis ) sering terjadi pada usia 25 tahun sekitar 15 %.EtiologiPenyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :1) Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organikkelainan organik yang
Read More
ASKEP EPILEPSI
A. PENGERTIAN.Epilepsi adalah suatu gejala atau manifestasi lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel neuron saraf pusat yang dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, gerakan involunter, fenomena sensorik abnormal, kenaikan aktivitas otonom dan berbagai gangguan fisik.B. ETIOLOGI.1. Idiopatik.2. Acquerit : kerusakan otak, keracunan obat, metabolik, bakteri.- trauma lahir- trauma kepala-
Read More
ASKEP DELIRIUM
ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN DELIRIUMI. KONSEP DASARA. PendahuluanPsikosa secara sederhana dapat didefinisikan sebai suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Keadaa ini dapat digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius, yang timbuk karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan ganggua kemampuan berpikir, bereakasi
Read More
ASKEP CA. MAMMAE
Pengertian Carsinoma Mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan mammae yang tidak normal/abnormal yang terbatas yang bertumbuh perlahan karena suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar jaringan mamae yang banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan cepat dan segera bermetastase.Penyakit kanker payudara/mammae adalah penyakit keganasan yang
Read More
Donate
Jika anda menganggap Teguhsubianto.blogspot.com website sedikit membantu anda, dan apabila Anda bersimpati kepada situs ini, sekarang bisa ikut berpartisipasi dan membantu Teguhsubianto.blogspot.com website agar menjadi lebih baik dan maju lagi.
Silahkan kirim donasi Anda melalui rekening di bawah :
Rekening :
Bank BRI, Cabang Cepu, No Rek: 0215-01-015995-50-4 a.n Arvianti Dwi Anggraeni
Donasi ini tidak bersifat mengikat dan Donasi ini Teguhsubianto.blogspot.com anggap sebuah keikhlasan dari pembaca dan pengunjungnya. Dan untuk jumlahnya tidak ada batas minimum. Anda bisa memberikan donasi berapapun.
Semoga Teguhsubianto.blogspot.com website akan tampil lebih baik lagi untuk kedepannya
Konfirmasikan donasi Anda melalui email subiantoteguh@yahoo.com atau teguh_subianto@yahoo.co.id dengan menyebutkan nama, jumlah transfer,
ex ; Teguh Rp 250.000
Kamis, 30 April 2009
SYOK
PENDAHULUAN
Syok atau renjatan merupakan suatu keadaan patofisiologik dinamik yang mengakibatkan hipoksia jaringan dan sel. Karena hipoksia pada syok terjadi gangguan metabolik sel, sehingga dapat timbul kerusakan irreversible pada jaringan organ vital. Bila terjadi kondisi seperti ini penderita meninggal dunia. Syok bukan merupakan penyakit dan tidak selalu disertai kegagalan perfusi jaringan. Syok dapat terjadi setiap waktu pada penderita. Penanggulangan didasarkan pada diagnosa dini yang tepat.
PATOFISIOLOGI
Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari ruang intravaskuler (syok hipovolemik), kegagalan fungsi pompa jantung (syok kardiogenik), infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi yang berlebihan (syok anafilaktik) dan reaksi vasovagal (syok neurogenik).
GAMBARAN KLINIK
Penurunan tekanan darah sistolik dianggap tanda khas syok hipovolemik. Sebelum terjadi penurunan tekanan darah terjadi reaksi kompensasi tubuh untuk mempertahankan perfusi jaringan organ vital. Kompensasi tersebut terdiri dari vasokonstriksi kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan dingin. Karena itu syok hipovolemik kadang disebut “syok dingin”. Diuresis berkurang dan terjadi takikardia untuk mempertahankan curah jantung dan peredaran darah. Karena tindakan kompensasi ini, tekanan darah untuk beberapa waktu tidak menurun. Metabolisme jaringan hipoksik menghasilkan asam laktat yang menyebabkan asidosis metabolik, sehingga menjadi takipnoe. Akhirnya karena kehilangan cairan intravaskuler terus menerus, tindakan kompensasi tidak dapat mempertahankan tekanan darah yang memadai sehingga terjadi dekompensasi dengan akibat penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
Pada syok septik vasodilatasi perifer tidak dipengaruhi oleh ketakolamin. Kulit penderita hangat, sehingga disebut “syok panas”. Kulit menjadi merah karena vasodilatasi sedangkan peredaran darah meningkat pesat untuk kompensasi ruang vaskular yg meluas. Denyut nadi menjadi besar sebagai tanda curah jantung meningkat. Tekanan nadi yaitu perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik meningkat. Suhu badan mungkin tidak meningkat. Hipoksia otak menyebabkan kegelisahan dan akhirnya koma. Perfusi ginjal yang tidak mencukupi menyebabkan oliguria dan mungkin nekrosis tubulus. Pada syok lanjut miokard mengalami hipoksia sehingga mengakibatkan kematian.
Pada penanggulangan syok septik harus diusahakan untuk meniadakan sumber infeksi dan mencegah sepsis.
Syok septik hampir selalu disertai dengan gagal organ multipel.
DIAGNOSA dan PEMANTAUAN
Pada pemeriksaan fisik diperhatikan kemungkinan infeksi dan perdarahan. Tekanan vena yang tinggi menunjukkan gagal jantung karena gangguan jantung yang menyebabkan syok. Pada syok anafilaktik mungkin ditemukan wheezing. Perkusi dan auskutasi dilakukan untuk mendiagnosis bendungan paru karena gagal jantung kiri. EKG berguna untuk membedakan oklusi koroner dengan infark miokard atau embolus pulmoner yang besar. Pemantauan dilakukan terus menerus terhadap suhu badan, denyut nadi, tekanan darah, pernafasan dan kesadaran. Pemantauan tekanan vena sentral diperlukan sebagai pegangan untuk mengatur pemberian cairan parentral dan pengawasan jantung.
Pemasangan kateter di buli-buli dibutuhkan untuk mengetahui diuresis setiap jam. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin, hematokrit, ureum, elektrolit keseimbangan asam-basa, kadar gas darah dan biakan darah.
Gejala dan Tanda Syok
1.Tipe syok Septik 2.Hipovolemik 3.Anafilaktik 4.Kardiogenik Vasovagal
Tekanan darah
Tekanan nadi
Denyut nadi
Isi nadi
Vasokonstriksi perifer
Suhu kulit
Warna
Tekanan vena sentral
Diuresis
EKG
Foto paru
N / - / --
N / + / ++
+ / ++
Besar-Hangat Merah
N / rendah - / --
N Edema
Infiltrat - / --
- / --
+ / ++
Kecil
+
Dingin Pucat
N / rendah --
N
N - / --
- / --
+ / ++
N / kecil
+
Dingin
N / pucat
N / rendah
-
N
N - / --
- / --
+
N / kecil
+ / (-)
Dingin
N / pucat
Tinggi
- / --
Abn.
Edema N
N
Lambat
N
N / +
N
N / pucat
N
N
N
N
N = normal ; + = meningkat ; ++ = sangat meningkat ; - = turun ; -- = sangat turun ; Abn = abnormal
PENANGGULANGAN
Penanggulangan syok dimulai dengan tindakan umum untuk memulihkan perfusi jaringan dan oksigenasi sel. Tindakan ini tidak tergantung pada penyebab syok. Diagnosis harus juga segera dibuat sehingga dapat diberikan pengobatan kausal.
Perfusi dan oksigenasi
Untuk perfusi jaringan supaya kebutuhan metabolit dapat terpenuhi
Terapi Cairan
Pendahuluan
Pembahasan mengenai terapi cairan ini akan dibahas secara garis besar saja, mengingat pembahasan tentang terapi cairan ini sangat luas.
Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya (cairan tubuh), menjadi pengangkut zat makanan ke semua sel tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari dalamnya untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Jumlah air tubuh berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.
Cairan tubuh dibagi :
1. Di dalam sel (intra-sel)
2. Di luar sel (ekstra-sel) :
a. Plasma (intra-vaskular)
b. Intersisial
c. Rongga ke tiga (Third Space)
Distribusi cairan tubuh :
Dalam air tubuh terlarut zat-zat :
1. Elektrolit
2. Non-elektrolit :
a. Dengan berat molekul kecil : Glukosa
b. Dengan berat molekul besar : Protein
Elektrolit terpenting dalam air ekstra sel adalah Na+ dan Cl- sedangkan dalam air intra sel adalah K+ dan fosfat ion.
Satuan untuk elektrolit dalam cairan tubuh adalah miliekivalen/liter (mek/l)
mgr % x 10 x valensi
Mek/l = -----------------------------
Berat atom / molekul
Komposisi Elektrolit
mEq/L Intraselular Ekstraselular
Plasma Darah Interstisial
Kation
Na+ 15 142 144
K+ 150 4 4
Ca++ 2 5 2.5
Mg++ 27 3 1.5
Anion
Cl- 1 103 114
HCO3- 10 27 30
HPO4= 100 2 2
SO4= 20 1 1
Asam organik - 5 5
Protein 63 16 6
Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari
Pada orang dewasa :
Air : 30 – 35 ml/kgBB. Kenaikan suhu 1°C ditambah 10–15 %
Na+ : 1,5 mek/kgBB (100 mek/hari atau 5,9 gr)
K+ : 1 mek/kgBB ( 60 mek/hari atau 4,5 gr)
Pada anak dan bayi :
Air : Sesuai dengan berat badan
0-10 kg : 100 ml/kgBB
11-20 kg : 1000 ml/kgBB + 50 ml/kgBB diatas 10 kg
Lebih 20 kg : 1500 ml/kgBB + 20 ml/kgBB diatas 20 kg
Na+ : 2 mek/kgBB
K+ : 2 mek/kgBB
Keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran air
Air masuk : Air keluar :
Minuman : 800-1700 ml Urine : 600-1600 ml
Makanan : 500-1000 ml Tinja : 20- 200 ml
Hasil oksidasi : 200- 300 ml “Insensible loss” : 850-1200 ml
Tujuan terapi cairan
1. Untuk mengganti kekurangan air dan elektrolit
2. Untuk memenuhi kebutuhan
3. Untuk mengatasi syok
4. Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang diberikan.
Terapi cairan perioperatif meliputi tindakan terapi yang dilakukan pada masa pra bedah, selama pembedahan dan pasca bedah.
Pemberian Cairan Infus Intravena (Intravenous Fluids)
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah :
1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
7. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain :
1. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat derajat infeksi. Antibiotika oral (dimakan biasa melalui mulut) pada kebanyakan pasien dirawat di RS dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan administrasi RS, biaya perawatan, dan lamanya perawatan.
2. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung.
3. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
4. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri.
Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous Cannulation)
1. Pemberian cairan intravena (intravenous fluids).
2. Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas.
3. Pemberian kantong darah dan produk darah.
4. Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
5. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
6. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
Kontraindikasi dan Peringatan pada Pemasangan Infus Melalui Jalur Pembuluh Darah Vena
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infuse :
1. Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau “tusukan” berulang pada pembuluh darah.
2. Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah.
3. Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar.
4. Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah.
Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus :
1. Rasa perih / sakit
2. Reaksi alergi
Jenis Cairan Infus
1. Cairan hipotonik: osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
2. Cairan Isotonik: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
3. Cairan hipertonik: osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya :
1. Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
2. Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.
Cairan yang digunakan dalam terapi
Cairan yang sering digunakan ialah cairan elektrolit (kristaloid) cairan non-elektrolit, dan cairan koloid.
Cairan elektrolit (kristaloid) :
Sesuai dengan penggunaannya dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu untuk pemeliharaan, pengganti dan tujuan khusus.
Cairan pemeliharaan (rumatan) :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru dan keringat. Jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur, yaitu:
Dewasa : 1,5 - 2 ml/kg/jam
Anak-anak : 2 - 4 ml/kg/jam
Bayi : 4 - 6 ml/kg/jam
Orok (neonatus) : 3 ml/kg/jam
Mengingat cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung elektrolit, maka sebagai cairan pengganti adalah hipotonik, dengan perhatian khusus untuk natrium.
Cairan kristaloid untuk pemeliharaan misalnya dekstrosa 5% dalam NaCl 0,45% (D5NaCl 0,45).
Sediaan Cairan Pemeliharaan (rumatan)
Cairan pengganti :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh yang disebabkan oleh sekuestrasi atau proses patologi yang lain (misalnya fistula, efusi pleura, asites drainase lambung dsb).
Sebagai cairan pengganti untuk tujuan ini digunakan cairan isotonis, dengan perhatian khusus untuk konsentrasi natrium, misalnya dekstrose 5 % dalam ringer laktat (D5RL), NaCl 0,9 %, D5 NaCl.
Sediaan Cairan Pengganti
Cairan untuk tujuan khusus (koreksi):
Yang dimaksud adalah cairan kristaloid yang digunakan khusus, misalnya natrium bikarbonat 7,5 %, NaCl 3 %, dll.
Sediaan Cairan Koreksi
Cairan non elektrolit :
Contoh dekstrose 5 %, 10 %, digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan kalori, dapat juga digunakan sebagai cairan pemeliharaan.
Cairan koloid :
Disebut juga sebagai plasma ekspander, karena memiliki kemampuan besar dalam mempertahankan volume intra-vaskuler.
Contoh cairan ini antara lain : Dekstran, Haemacel, Albumin, Plasma, Darah.
Cairan koloid ini digunakan untuk menggantikan kehilangan cairan intra-vaskuler.
Perbandingan Kristaloid dan Koloid
Kristaloid Koloid
Keunggulan 1. Lebih mudah tersedia dan murah
2. Komposisi serupa dengan plasma (Ringer asetat/ringer laktat)
3. Bisa disimpan di suhu kamar
4. Bebas dari reaksi anafilaktik
5. Komplikasi minimal
1. Ekspansi volume plasma tanpa ekspansi interstisial
2. Ekspansi volume lebih besar
3. Durasi lebih lama
4. Oksigenasi jaringan lebih baik
5. Gradien O2 alveolar-arterial lebih sedikit
6. Insiden edema paru dan/atau edema sistemik lebih rendah
Kekurangan 1. Edema bisa mengurangi ekspansibilitas dinding dada
2. Oksigenasi jaringan terganggu karena bertambahnya jarak kapiler dan sel
3. Memerlukan volume 4 kali lebih banyak 1. Anafilaksis
2. Koagulopati
3. Albumin bisa memperberat depresi miokard pada pasien syok (mungkin dengan mengikat kalsium, mengurangi kadar ion Ca++
Cara Menghitung Cairan (tetesan) :
Dewasa (makro)
Jumlah cairan x 20 = tetesan
Jam x 60 menit
Anak (mikro)
Jumlah cairan x 60 = tetesan
Jam x 60 menit
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
PENDAHULUAN1
Resusitasi Jantung Paru-paru (RJP), bertujuan untuk mengembalikan fungsi system Cardio respirasi dan otak yang terganggu atau terhenti agar menjadi normal dalam waktu singkat. Keberhasilan RJP dimungkinkan karena ada waktu diantara mati klinis dan mati biologis.
Kematian klinis adalah henti nafas dan henti jantung dan semua aktifitas otak terhenti sementara, tetapi masih reversible. Dengan RJP dan terapi yang optimal, semua fungsi alat tubuh dapat dipulihkan kembali. Bila keadaan mati klinis tidak segera ditolong dalam waktu 4-6 menit, akan terjadi kematian biologis. Kematian biologis merupakan suatu proses nekrotisasi semua jaringan tubuh dimulai dari otak, jantung, ginjal, paru-paru dan hati. Sesudah tiga menit mati klinis RJP dapat memulihkan 75% kasus tanpa gejala sisa. Persentasi ini turun menjadi 50% sesudah empat menit dan 25% sesudah 5 menit.
PRINSIP RESUSITASI1
Supaya kita tetap hidup, otak harus selalu mendapat oksigen. Oksigen dibawa kejaringan melalui sirkulasi darah. Pompa yang mempertahankan suplai oksigen ini adalah jantung. Apabila jantung berhenti berdenyut (henti jantung) akan menyebabkan kematian kalau tidak segera ditolong. Pada beberapa keadaan tentu digunakan mesin yang disebut “Defebrirator”.
Biasanya selalu dibawa di ambulans untuk memulihkan detak jantung. Nyawa korban dapat diselamatkan bila tiga kebutuhan berikut ini terpenuhi :
• Aliran darah beroksigen ke otak segera dipulihkan melalui pernafasan buatan dan kompresi jantung (RJP).
• Segera melakukan defebrilasi.
• Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk diberi pengobatan dan perawatan spesialistis. Segera melaksanakan RJP dapat menjembatani tangga waktu saat korban kolaps dengan kedatangan ambulans bersama defebrilatornya. Untuk pelaksanaan RJP ada aturan yang baku.
Resusitasi Jantung Paru terdiri atas :
1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) / Basic Life Support (BLS), hal yang berhubungan dengan BHD adalah :
a. Mengenai sumbatan jalan nafas, henti nafas, henti jantung.
b. Membuka dan mempertahankan terbukanya jalan nafas.
c. Memberikan bantuan pernafasan.
d. Melakukan kompresi jantung luar.
2. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) / Advance Life Support, terdiri dari BHD ditambah dengan penggunaan :
a. Peralatan dan teknik khusus untuk membantu ventilasi dan sirkulasi.
b. Pemantauan EKG.
c. Defebrilator.
d. Konulasi Intravena / infuse.
e. Obat-obatan.
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) - BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
Bila terjadi henti nafas primer, jantung dapat terus menerus memompa darah selama beberapa menit dan sisa O2 yang ada dalam paru-paru dan darah akan terus beredar ke otak dan organ vital lain.
Penanganan dini pada korban henti nafas / sumbatan jalan nafas dapat mencegah henti jantung. Penilaian tahapan BHD sangat penting. Pada korban yang tiba-tiba kolaps, kesadaran harus segera ditentukan dengan tindakan goncangan dan teriakan. Bila tidak dijumpai tanggapan, korban diletakkan dalam posisi terlentang dan ABC (Airway, Breathing, Circulation), BHD dilakukan sementara itu mintalah pertolongan.2
Sebelum Memulai Pertolongan : 3
1. Keamanan.
2. Meminta bantuan.
3. Kesadaran.
4. Baru mulai pertolongan (ABC).
Meminta Pertolongan
Cara Memeriksa Kesadaran1
Ajukan pertanyaan atau perintah yang mudah, misalnya apa yang terjadi? Atau buka mata anda, dengan suara keras dan jelas dekat telinga korban, goncang bahunya perlahan-lahan.
• Korban yang kesadarannya terganggu mungkin berkomat-kamit, mengerang, atau bergerak sedikit.
• Korban yang tidak sadar tidak akan memberi reaksi.
Cara Cepat Menilai Kesadaran :4
• A : Alert (sadar)
• V : Voice (respon terhadap suara)
• P : Pain (respon terhadap nyeri)
• U : Unresponsive (tidak ada respon)
Memeriksa Kesadaran
Tahapan BHD
A. (AIRWAY / Jalan Nafas) :
Sumbatan jalan nafas oleh lidah adalah merupakan persoalan yang sering timbul pada korban tidak sadar yang terlentang. Resusitasi tidak akan berhasil bila sumbatan tidak diatasi. Ada tiga cara yang dianjurkan untuk menjaga agar jalan nafas tetap terbuka.
Pada metode ekstensi kepala dan angkat leher, penolong mengektensikan kepala korban dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menyanggah bagian atas leher korban. Metode ekstensi, kepala angkat dagu, kepala diekstensikan dan dagu diangkat keatas, dan metode ekstansi kepala dan mendorong mandibula. Hati-hati pada penderita : patah leher, jangan mengekstensikan kepala, lebih aman mendorong mandibula saja.2
Membuka Jalan Nafas1
Korban yang tidak sadar, jalan nafasnya mungkin menyempit atau tersumbat sehingga pernafasannya sulit dan berbunyi atau tidak bernafas sama sekali.
Penyebab utama keadaan ini adalah kelumpuhan otot-otot tenggorokan sehingga lidah jatuh kebawah dan menutupi batang tenggorokan. Dengan mengangkat dagu korban dan menarik kepalanya kebawah, lidah terangkat dan tidak lagi menutup pintu jalan nafas.
Jalan nafas tersumbat otot menjadi lumpuh karena korban tidak sadar sehingga lidah jatuh kebawah dan menutup jalan nafas. Korban tidak bernafas, jalan nafas akan terbuka dengan posisi kepala ditarik kebawah dan dagu diangkat, lidah terangkat dari belakang tenggorokan sehingga jalan nafas menjadi bebas.
Untuk Membuka Jalan Nafas1
1. Keluarkan sumbatan yang jelas terlihat didalam mulut.
2. Letakkan dua jari anda dibawah dagu korban, dan rahangnya diangkat. Pada saat bersamaan letakkan tangan anda pada dahi korban kepala ditarik kearah belakang bawah.
Jika anda menduga cedera kepala atau leher, pegang kepalanya secara hati-hati dan hanya ditarik secukupnya agar jalan nafas terbuka.
Atas : Obstruksi
Bawah : Head Tilt dan Chin Lift
Suspect Neck Trauma
Jaw Thrust
Bila pasien dapat bernafas dengan baik dan hanya kehilangan kesadarannya saja maka pasien di posisikan pada posisi mantap / pemulihan.
Posisi mantap/ pemulihan
B. (BREATHING / Pernafasan) :
Setelah jalan nafas terbuka, penolong harus menilai apakah pasien dapat bernafas spontan. Ini dilakukan dengan mendengar, melihat dan merasakan nafas penderita. Bila pernafasan spontan tidak timbul, beri pernafasan buatan, yakni dengan mulut ke mulut (Mouth to Mouth), dilakukan dengan mempertahankan kepala dan leher penderita dalam sikap terlentang dan jalan nafas dalam keadaan terbuka.2
Kemudian tutup / pencet hidung penderita. Berikan 2 kali nafas buatan, kemudian segera raba denyut nadi Karotis / Femoralis. Bila ia berhenti nafas tetapi masih ada denyut nadi, berikan ventilasi setiap 5 detik. Bila nadi tidak teraba, 2 kali ventilasi dalam diberikan sesudah 30 kali kompresi dada pada resusitasi yang dilakukan 2 orang penolong. Tanda-tanda ventilasi yang adekuat adalah dada korban yang terlihat naik turun dengan amplitudo yang cukup dan ada udara keluar melalui hidung dan mulut penderita selama ekspirasi. Penyebab henti nafas ini, biasanya : sumbatan jalan nafas oleh benda asing, sengatan listrik, tenggelam, keracunan, henti jantung, tumor otak.2
Memeriksa Pernafasan
Letakkan wajah anda dekat mulut korban dan lihat, dengarkan serta rasakan adanya pernafasan
• Lihat gerakan dadanya
• Dengar suara nafasnya
• Rasakan nafasnya pada pipi anda
Lihat, dengar dan rasakan selama 5-10 detik sebelum memutuskan korban tidak bernafas.
Memeriksa pernafasan
Bila ventilasi dari mulut ke mulut tidak berhasil baik walaupun jalan nafas telah dicoba dibuka, faring korban harus diperiksa untuk melihat apakah ada sekresi atau benda asing. Pada tindakan jari menyapu, korban hendaknya digulingkan pada salah satu sisinya. Sesudah dengan paksa membuka mulut korban dengan satu tangan memegang lidah dan rahangnya, penolong memasukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan yang lain ke dalam satu sisi mulut korban, melalui bagian belakang faring, keluar lagi melalui sisi lain mulut korban dalam satu gerakan menyapu. Bila tindakan ini gagal untuk mengeluarkan benda asing, hendaknya dikerjakan hentakan abdomen (abdominal thrust / gerak Heimlich) atau hentakan dada (chest thrust). Hentakan dada dilakukan pada korban yang telentang, teknik sama dengan kompresi dada luar. Urutan yang dianjurkan adalah :
• Berikan 6-10 kali hentakan abdomen.
• Buka mulut dan lakukan sapuan jari
• Reposisi pasien, buka jalan nafas dan coba beri ventilasi buatan.
Urutan ini hendaknya diulang sampai benda asing keluar dan ventilasi buatan dapat dilakukan dengan sukses.2
Mengeluarkan sumbatan
Abdominal thrust – Heimlich manuver
Cara pemberian nafas buatan
Pernafasan Buatan1
Nafas yang dihembuskan masih mengandung 16% oksigen dan masih bias dipakai untuk pernafasan korban bila ditiupkan kedalam paru-parunya. Cara melakukan tergantung kondisi korban :
• Kalau korban tidak bernafas tetapi nadinya masih berdenyut, lakukan 12 kali pernafasan buatan, menelpon meminta bantuan, kemudian teruskan pernafasan buatan12 kali permenit sampai korban mulai bias bernafas sendiri atau sampai bantuan datang. Periksa nadinya setelah setiap 12 kali pernafasan buatan.
• Kalau pernafasan dan detak jantungnya berhenti, pertama-tama telpon meminta bantuan, kompresi jantung.
Pernafasan Mulut ke Mulut1
1. Korban dibaringkan terlentang, jika ada sumbatan dibersihkan dahulu, misalnya gigi palsu yang patah atau bergeser. Gigi palsu yang masih baik dibiarkan ditempatnya.
2. Jalan nafas korban dibuka dengan menarik kepala ke bawah dan mengangkat dagunya.
3. Tutup hidung korban dengan cara dipijat dengan telunjuk dan ibu jari. Tarik nafas panjang dan letakkan bibir anda menutupi mulut korban, jangan sampai kebocoran.
4. Hembuskan nafas anda kedalam mulut korban sampai dadanya tampak terangkat. Hembuskan selama 2 detik.
5. Angkat bibir anda dan biarkan dadanya turun kembali. Lakukan pernafasan buatan berikutnya dengan cara yang sama.
Kalau Dada Tidak Terangkat1
Kalau udara nafas anda tidak masuk kedalam paru-paru korban, periksa apakah :
• Kepalanya sudah tertarik cukup jauh kebawah
• Mulut anda sudah menutupi mulut korban dengan baik
• Hidung korban sudah tertutup dengan baik
• Jalan nafas tidak tersumbat oleh muntahan darah atau benda asing.
Cara Lain Melakukan Pernafasan Buatan1
Dalam situasi seperti menyelamatan korban dari air atau cedera pada mulut sehingga tidak bisa ditutup, anda dapat melakukan cara pernafasan buatan melalui mulut ke hidung. Meskipun meniupkan udara lewat hidung lebih mudah, tetapi udara sukar masuk kedalam paru-paru karena bagian hidung yang lunak dapat menutup ke belakang dan berfungsi sebagai katup.
Pernafasan Mulut ke Hidung1
1. Mulut korban ditutup, tutup hidung korban dengan mulut anda, kemudian tiupkan nafas anda.
2. Buka mulut korban supaya nafasnya keluar. Lakukan terus dengan kecepatan tetap.
C. (CIRCULATION / Sirkulasi) :
Tidak adanya nadi yang teraba pada arteri besar merupakan tanda utama henti jantung. Henti jantung adalah gambaran klinis berhentinya. Sirkulasi mendadak pada seorang yang tidak terduga mati, pada waktu itu terjadi penghentian tiba-tiba kerja pompa jantung. Diagnosa henti jantung dapat ditegakkan bila pasien tidak sadar dan kompresi dada luar diperlukan dalam keadaan ini. Penyebab dari henti jantung ini biasanya : Penyakit jantung, henti nafas, keracunan berat, sengatan listrik, tenggelam, gangguan elektrolit dll.1
Penderita hendaknya terlentang pada permukaan yang datar. Penolong berlutut disamping penderita meletakkan pangkal sebelah tangannya diatas pertengahan bawah sternum sepanjang sumbu panjang dengan jarak 2 jari diatas persambungan sifois-sternum. Tangan yang lain diletakkan diatas pertama.2
Dengan jari-jari terkunci, tangan lurus dan kedua bahu tepat diatas sternum penderita, penolong memberikan tekanan vertical kebawah yang cukup untuk menekan sternum. Setelah kompresi harus ada relaksasi, tetapi kedua tangan tidak boleh diangkat dari dada korban. Bila dengan satu penolong, 15 kompresi 2 ventilasi (1 menit harus ada 4 daur kompresi dan ventilasi). Bila ada 2 penolong, 5 kompresi dan 1 ventilasi.2
Setelah 4 daur kompresi dan ventilasi, lakukan reevaluasi pasien.
Periksa apakah denyut arteri Karotis sudah timbul. Bila tidak ada, mulai lagi RJP. Bila ada denyut nadi, periksa pernafasaan, bila ada pantau nadi dan pernafasan dengan ketat. Bila nafas tidak ada, lakukan nafas buatan 12 kali / menit dan pantau nadi dengan ketat. Bila RJP dilanjutkan sesudah beberapa menit dihentikan dan periksa apakah sudah timbul nadi dan nafas spontan dan begitu seterusnya.2
Memeriksa Denyut Nadi
Jika detak jantung cukup baik akan terjadi denyutan pada leher (denyutan karotis), yaitu tempat arteri karotis yang besar masuk kedalam rongga kepala. Arteri-arteri ini terdapat di kedua sisi laring, diantara jakun dan “jalinan otot” yang berjalan dari telinga melintas leher menuju bagian atas tulang dada.
Memeriksa Denyut Karotis
1. Kepalanya ditarik kebawah, raba jakunnya dengan dua jari, kemudian jari digeser kecelah antar jakun dan jalinan otot. Disitu akan teraba denyutan.
2. Raba selama 5 detik sebelum memutuskan tidak ada denyutan.
Denyut Arteri Karotis
Memulihkan Sirkulasi1
Kalau tidak ada nadi berarti detak jantung berhenti. Untuk itu anda harus melakukan sirkulasi buatan dengan kompresi dada untuk mengalirkan darah ke otak. Agar berguna bagi otak, darah harus mengandung oksigen. Karena itu kompresi dada digabungkan dengan pernafasan buatan.
Kompresi Dada1
1. Korban ditelentangkan pada alas yang keras, anda berlutut disisi korban. Cari salah satu rusuk korban bagian bawah dengan telunjuk dan jari tengah tengah anda. Geser jari anda kearah tengah sampai titik pertemuan tulang rusuk dengan tulang dada. Letakkan jari tengah diatas titik ini dan jari telunjuk diatas tulang dada.
2. Letakkan pangkal tangan anda yang kedua diatas tulang dada kemudian geser sampai menyentuh telunjuk tangan pertama. Ini adalah titik untuk melakukan penekanan.
3. Letakkan pangkal tangan pertama diatas tangan kedua, lalu jari-jari kedua tangan saling ditautkan.
4. Anda membungkuk diatas korban, lengan diluruskan. Kemudian tulang dada korban ditekan secara vertical sedalam kira-kira 4-5 cm, kemudian tekanan dilepas dengan mengankat tangan anda.
5. Lakukan kompresi dengan kecepatan kira-kira 80x / menit.
Bila Hanya Seorang Penolong1
1. Segera meminta bantuan / ambulans
2. Buka jalan nafas korban seperti biasa, kemudian lakukan 2 x pernafasan buatan.
3. Pindahkan tangan anda ke dada korban, dan lakukan kompresi 15 kali.
4. Kembali ke kepala dan berikan dua nafas buatan lagi.
5. Lakukan kompresi 15 kali lagi.
6. Terus berikan 2 kali pernafasan dan 15 kali kompresi sampai bantuan datang.
Bila ada tanda-tanda pulihnya sirkulasi, adanya denyutan maka periksa pernafasan. Kalau belum ada, pernafasan buatan diteruskan. Periksa nadinya setelah setiap 12 kali pernafasan, dan bersiap-siaplah melakukan kompresi dada lagi jika nadinya hilang lagi. Bila korban sudah kembali bernafas tanpa dibantu, baringkan dalam posisi pemulihan. Periksa kembali pernafasan dan denyut nadinya setiap tiga menit.
Bila Ada Dua Penolong
Seseorang menelpon minta bantuan, yang lain segera melakukan RJP. Kemudian bisa diteruskan seperti diatas secara bergantian, atau yang satu melakukan kompresi dada, temannya memberi satu pernafasan buatan setiap lima kali kompresi. Istirahat sejenak untuk melihat apakah dada korban sudah terangkat tetapi jangan menunggu dada turun lagi sebelum diteruskan dengan kompresi.
PENILAIAN HASIL BANTUAN HIDUP DASAR2
RJP yang dilakukan pada penderita yang mengalami henti jantung dapat memberi beberapa kemungkinan hasil :
1. Korban sadar kembali.
2. Korban dinyatakan mati, karena pertolongan RJP terlambat / tidak betul.
3. Korban belum dinyatakan mati dan belum timbul denyut jantung spontan, ini perlu pertolongan lebih lanjut dengan bantuan hidup lanjut (BHL).
4. Denyut jantung spontan timbul tetapi korban belum pulih kesadarannya. Nafas spontan bisa ada, bisa tidak.
RJP TIDAK DILAKUKAN PADA KEADAAN SEBAGAI BERIKUT2
1. Kematian normal, seperti yang biasa terjadi pada penyakit akut atau kronik yang berat. Pada keadaan ini denyut jantung dan nadi berhenti pertama kali pada suatu saat, ketika tidak hanya jantung tetapi organisme secara keseluruhan begitu terpengaruh oleh penyakit tersebut sehingga tidak mungkin untuk tetap hidup lebih lama lagi.
2. Stadium terminal suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi.
3. Bila hampir dapat dipastikan bahwa fungsi serebral tidak akan pulih, yaitu ½ - 1 jam terbukti tidak ada nadi tanpa RJP.
4. Keinginan pasien.
DALAM KEADAAN DARURAT, RESUSITASI DAPAT DIAKHIRI BILA ADA SALAH SATU DARI BERIKUT INI :2
1. Telah timbul kembali sirkulasi dan ventilasi spontan yang efektif.
2. Upaya resusitasi telah diambil alih oleh orang lain yang bertanggung jawab meneruskan resusitasi (bila tak ada dokter).
3. Seorang dokter mengambil alih tanggung jawab (bila tak ada dokter sebelumnya).
4. Penolong terlalu capai sehingga tidak sanggup meneruskan resusitasi
5. Pasien dinyatakan mati
6. Setelah dimulai resusitasi, ternyata kemudian diketahui bahwa pasien dalam stadium terminal suatu penyakit yang tak dapat disembuhkan atau hampir dapat dipastikan bahwa fungsi serebral tak akan pulih.
TEKNIK PADA BAYI DAN ANAK-ANAK2
Prinsip BHD pada bayi dan anak adalah sama dengan pada orang dewasa. Akan tetapi karena ketidasamaan ukuran, diperlukan modifikasi teknik :
1. Ektensi kepala yang berlebihan dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas pada bayi dan anak kecil. Kepala hendaknya dijaga dalam posisi netral selama diusahakan membuka jalan nafas pada kelompok ini.
2. Pada bayi dan anak kecil ventilasi mulut ke mulut dan hidung lebih sesuai daripada ventilasi mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Pemberian ventilasi harus lebih kecil volumenya dan frekuensi ventilasi harus ditingkatkan menjadi 1 ventilasi tiap 3 detik untuk bayi dan 1 ventilasi tiap 4 detik untuk anak-anak.
3. Pukulan punggung dengan pangkal tangan dapat diberikan pada bayi diantara 2 skapula dengan korban terlungkup dan mengangkang pada lengan penolong dan hentakan dada diberikan dengan bayi telentang, kepala terletak di bawah melintang pada paha penolong. Pukulan punggung pada anak yang lebih besar dapat diberikan dengan korban telungkup melintang di atas paha penolong dengan kepala lebih rendah dari badan, dan hentakan dada dapat diberikan dengan anak telentang di atas lantai.
4. Karena jantung terletak sedikit lebih tinggi dalam rongga toraks pada pasien-pasien muda, kompresi dada luar hendaknya diberikan dengan 2 jari pada 1 jari di bawah titik potong garis puting susu dengan sternum pada bayi dan pada tengah pertengahan bawah sternum pada anak. Penekanan sternum 1,5-2,5 cm efektif untuk bayi, tetapi pada anak diperlukan penekanan 2,5-4 cm. Pada anak yang lebih besar, hendaknya digunakan pangkal telapak tangan untuk kompresi dada luar.
5. Selama henti jantung, pemberian kompresi dada luar harus minimal 100 kali per menit pada bayi dan 80 kali per menit pada anak-anak. Perbandingan kompresi terhadap ventilasi selalu 5 : 1
Rabu, 29 April 2009
Lima Bahaya Utama Dirumah Yang Tersembunyi.
Agensi keselamatan Amerika Serikat menempatkan alat mainan magnetik sebagai bahaya yang mematikan. Apakah itu di apartemen, tempat tinggal satu keluarga besar, rumah adalah sebuah tempat yang bisa difungsikan mampu memberikan anggota keluarga suatu perasaan aman dan nyaman dan keselamatan. Bagi kebanyakan keluarga di amerika, suatu kecelakaan di rumah atau berakibat sampai meninggalnya seseorang yang dicintai dapat mengubah tempat yang menyenangkan ini menjadi sebuah tragedi.
Setiap tahundi amerika serikat, 33.1 juta orang mengalami kecelakaan, luka-luka dikarenakan pemakaian barang-barang atau peralatan di dalam rumah. Sebuah lembaga komisi keselamtan produk konsumen dari amerika (CPSC/U.S Consumer Product Safety Commission), megnidentifikasi 5 bahaya utama dirumah yang tersembunyi-yang berhubungan dengan produk atau perlatan yang digunakan orang setiap hari di rumah, tanpa mengesampingkan bahaya-bahaya yang dapat mereka timbulkan. Bahaya di rumah tersebut seringkali tidak terlihat atau tidak diperhatikan oleh konsumen pemakai produk.
“Rumah adalah tempat dimana orang merasa nyman dan aman, tapi perhatian dan kesadaran yang terus menerus dilakukan adalah faktor kunci menjaga rumah tetap aman dan menyelamatkan, “dikutip dari perkataan ketua komisi CPSC”. Lembaga CPSC di amerika serikat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan adanya bahaya tersembunyi di sekitar rumah agar bisa membantu para konsumen dari bahaya-bahaya tersebut. Bagaimana dengan lembaga semacam ini di indonesia, adakah lembaga yang bergerak dibidang ini?
Dengan tanpa atau sangat sedikitnya investasi, insiden dan kejadian kecelakaan, cedera, luka-luka dari potensi bahaya-bahaya yang tersembunyi di rumah bisa dilakukan upaya pencegahan. Secara sederhana dengan sadar akan adanya 5 bahaya utama yang tersembunyi di dalam rumah, banyak nyawa dapat terselamatkan dan terhindar dari kecelakaan atau cedera atau bahaya dari pemakaian produk tersebut.
Bahaya Magnet
Jaman sekarang magnet di bumi kita ini dapat sangat kecil dan sangat kuat, membuat mereka sangat terkenal dalam dunia mainan anak-anak, perlengkapan bangunan, dan barang-barang perhiasan. Ketika jumlah produk-produk bermagnet meningkat, demikian juga jumlah dan angka cedera, kecelakaan, luka, bahaya terhadap anak juga meningkat.
Dalam beberapa ratus kejadian, magnet sudah terkenal dalam mainan anak dan sangat disenangi oleh anak-anak. Apabila 2 atau lebih magnet atau sebuah magnet dan benda metal/logam lainnya diterima secara terpisah, mereka dapat menarik satu dengan yang lain melalui dinding-dinding usus dan terjebak di dalamnya. Cedera atau luka yang terjadi sangat sulit terdiagnosa. Para orang tua dan dokter mungkin berpikir bahwa material tersebut akan keluar tanpa menimbulkan akibat apapun, tapi magnet dapat tertarik di dalam tubuh dan membelit atau menjepit usus, menyebabkan timbulnya lubang/perforasi usus, sumbatan dan bahkan kematian, jika tidak terobati dengan benar dan sedini mungkin.
Tips: awasi dengan benar bila kehilangan magnet dan benda-benda magnetik dan jauhkan dari anak-anak kecil (usia kurang dari 6 tahun). Apabila anda mempunyai produk-produk yang didaur ulang dengan magnet, berhentilah menggunakannya, telpon sekarang perusahan tersebut dan mintalah perbaikannya.
Bahaya Produk Daur ulang
Lembaga CPSC di amerika serikat sangat konsen efektif dalam menarik produk-produk berbahaya dari toko-toko dimana barang dijual, seperti mainan daur ulang, pakaian, barang perhiasan anak, perkakas, peralatan, elektronik dan elektrik. Tapi sekali produk sudah dibeli dan di rumah, konsumen harus mewaspadai produk-produk tersebut. Konsumen perlu memperhatikan informasi terbaru tentang produk yang aman untuk menjaga dan mencegah bahaya produk daur ulang jauh dari semua anggota keluarga. Bagaimana dengan di indonesia? Sudahkan memperhatikan hal-hal seperti ini?
Tips: Jangan gunakan produk berbahaya, keluargan produk tersebut dari dalam rumah anda.
Bahaya Kejatuhan Benda Berat
Perkakas mebel rumah tangga, TV, dan kompor bisa terbalik dan berbahaya bagi anak kecil di rumah. Kematian dan cedera, luka-luka terjadi ketika anak menaikinya, tertimbun atau kejatuhan atau naik ke atas meja televisi, rak, lemari buku, lemari, meja tulis, dan produk furniture dan lainnya. Penempatan tv di atas perkakas mebel atau furniture dapat ambruk menyebabkan trauma kepala dan cedera lainnya. Benda-benda yang tertinggal di atas televisi atau furniture seperti mainan anak, remote kontrol dan benda lainnya yang menarik mungkin menjadikan anak tertarik untuk naik dan mengambilnya sehingga berpotensi bisa ambruk dan kejatuhan tertimpa tv, furniture dan benda lainnya.
Tips : Periksa kembali bahwa furniture atau perkakas mebel lainnya dalam kondisi stabil dan tidak mudah goyah atau ambruk. Untuk tambahan keamanan, ikat atau rekatkan dengan lantai atau mengikatnya erat ke dinding. Kompor yang berdiri bebas sebaiknya dipasang siku-siku pada tiap ujungnya supaya berdiri tegak dan tidak berpotensi ambruk terbalik.
Bahaya Jendela dan Tirai Jendela
Anak-anak dapat terlilit, tercekik pada korden jendela dan kawat yang samar/tidak terlihat yang dapat membentuk sebuah lilitan dan menjerat. Para orang tua sebaiknya menggunakan seminimal mungkin korden yang samar terlihat atau menjaga konden dan mengikatnya secara permanen agar jauh dari jangkauan anak-anak.
Para konsumen sebaiknya mengurangi korden yang bersifat memberi jeratan dan memasang rumbai yang aman pada paling akhir dari masing-masing tarikan atau menggunakan alat untuk membatasi gerak, dan memasang korden bagian dalam untuk mencegah terjadinya lilitan yang bisa mencekik. Jangan pernah menaruh tempat tidur anak atau tempat bermain anak dekat dengan jendela yang samar terlihat dan bias terjangkau oleh anak.
Bahaya jendela tidak akan pernah habis dengan penutup dan korden model tarik. Anak-anak senang bermain di sekitar jendela. Dan buruknya adalah anak-anak dapat mengalami kecelakaan hingga meninggal jika mereka jatuh dati jendela. Jangan andalkan tirai jendela. Tirai jendela itu dirancang untuk mencegah masuknya hama, serangga, nyamuk masuk ke dalam rumah bukan untuk menahan anak.
Tips: Usaha perlindungan jendela: perbaiki ujung tarikan korden di dalam jeratan dan pasang petunjuk jendela atau jangan anda gunakan apabila rusak.
Bahaya Kolam renang dan saluran spa atau pemandian air.
Penyedot saluran kolam renang dapat sangat kuat dan dapat menahan orang dewasa dan terjebak di dalam air, tapi kebanyakan insiden terjadi dan korbannya adalah anak-anak. Tubuh korban dapat menjadi penutup saluran air yang rusak atau rambut korban dapat tertarik ke dalam dan terjerat dalam saluran.
Penutup saluran yang rusak atau hilang adalah sebab utama terjadi banyaknya insiden terjebaknya korban dalam kolam renang. Kolam renang dan spa atau tempat pemandian air panas perlu pemasangan sebuah system yang dikenal dengan Safety Vacuum Release System (SVRS), yang berfungsi mendeteksi adanya saluran yang tertutup dan sistem ini akan bekerja secara otomatis mematikan pompa kolam renang atau memutus sirkulasi air untuk mencegah terjadinya insiden jebakan/terperangkap pada saluran kolam renang.
Tips: Setiap kali anda menggunakan kolam renang atau spa atau tempat pemandian air, telitilah dan perhatikan bahaya-bahaya jebakan yang ada dalam kolam renang atau tempat pemandian spa. Periksa untuk memastikan penutup saluran benar-benar layak, baik, ada di tempatnya dan tidak rusak.
Selasa, 28 April 2009
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
Komplikasi yang dapat terjadi pada Klien Dengan Thalasemia
- Fraktur patologis
- Hepatosplenomegali
- Gangguan Tumbuh Kembang
- Disfungsi organ
Klasifikasi Thalasemia
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
- Thalasemia a (gangguan pembentukan rantai a)
- Thalasemia b (gangguan p[embentukan rantai b)
- Thalasemia b-d (gangguan pembentukan rantai b dan d yang letak gen nya diduga berdekatan).
- Thalasemia d (gangguan pembentukan rantai d)
- Thalasemia Mayor (bentuk homozigot) Memberikan gejala klinis yang jelas
- Thalasemia Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis
Gejala Klinis Thalasemia
Thalasemia mayor, gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun, yaitu:
- Lemah
- Pucat
- Perkembangan fisik tidak sesuai dengan umur
- Berat badan kurang
- Tidak dapat hidup tanpa transfusi
Thalasemia minor/thalasemia trait : ditandai oleh splenomegali, anemia berat, bentuk homozigot.
Pada anak yang besar sering dijumpai adanya:
- Gizi buruk
- Perut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah diraba
- Aktivitas tidak aktif karena pembesaran limpa dan hati (Hepatomegali ), Limpa yang besar ini mudah ruptur karena trauma ringan saja
- Bentuk muka mongoloid yaitu hidung pesek, tanpa pangkal hidung, jarak antara kedua mata lebar dan tulang dahi juga lebar.
- Keadaan kuning pucat pada kulit, jika sering ditransfusi, kulitnya menjadi kelabu karena penimbunan besi
Penyebab anemia pada thalasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.
Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.
- Normal hemoglobin adalah terdiri dari Hb-A dengan dua polipeptida rantai alpa dan dua rantai beta.
- Pada Beta thalasemia yaitu tidak adanya atau kurangnya rantai Beta dalam molekul hemoglobin yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit membawa oksigen.
- Ada suatu kompensator yang meninghkatkan dalam rantai alpa, tetapi rantai Beta memproduksi secara terus menerus sehingga menghasilkan hemoglobin defektive. Ketidakseimbangan polipeptida ini memudahkan ketidakstabilan dan disintegrasi. Hal ini menyebabkan sel darah merah menjadi hemolisis dan menimbulkan anemia dan atau hemosiderosis.
- Kelebihan pada rantai alpa pada thalasemia Beta dan Gama ditemukan pada thalasemia alpa. Kelebihan rantai polipeptida ini mengalami presipitasi dalam sel eritrosit. Globin intra-eritrositk yang mengalami presipitasi, yang terjadi sebagai rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-badan Heinz, merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis.
- Reduksi dalam hemoglobin menstimulasi bone marrow memproduksi RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow, produksi RBC diluar menjadi eritropoitik aktif. Kompensator produksi RBC terus menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan cepatnya destruksi RBC, menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi hemoglobin. Kelebihan produksi dan distruksi RBC menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.
- Hasil apusan darah tepi didapatkan gambaran perubahan-perubahan sel dara merah, yaitu mikrositosis, anisositosis, hipokromi, poikilositosis, kadar besi dalam serum meninggi, eritrosit yang imatur, kadar Hb dan Ht menurun.
- Elektroforesis hemoglobin: hemoglobin klien mengandung HbF dan A2 yang tinggi, biasanya lebih dari 30 % kadang ditemukan hemoglobin patologis.
- Hingga kini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien thalasemia. Transfusi darah diberikan jika kadar Hb telah rendah sekali (kurang dari 6 gr%) atau bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu makan.
- Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal).
- Splenektomi dilakukan pada anak yang lebih tua dari 2 tahun sebelum terjadi pembesaran limpa/hemosiderosis, disamping itu diberikan berbagai vitamin tanpa preparat besi.
Diagnosa Yang mungkin Muncul Pada Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia
- Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel.
- Activity Intolerance berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
- Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.
- Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis.
- Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tak adekuat: penurunan Hb, leukopeni atau penurunan granulosit.
- Kurangnya pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia Selengkapnya dibawah
Download Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia format PDF Klik DISINI
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia
Proper Exercise Can Cure Hypertension
By Cory Brusseau
Although there are new blood pressure treatments coming out ever day, exercise is still one of the best remedies around. Studies have shown that sedentary lifestyles tend to elevate blood pressure, while regular exercise can reduce it. A single workout can reduce blood pressure for an entire day, and regular exercise can keep the pressure down for the long run.
Hypertension or high blood pressure is often a precursor to heart disease and if left undetected or isn't properly controlled can lead to heart attack, kidney failure, stroke and death. Because it has few early symptoms, many people aren't aware they have it, leading to the statistic that one out of every two Americans die of heart disease. The risk generally increases with age due to the high fat-high cholesterol diets that most modern societies consume throughout their lives.
The good news is that the right kind of fitness program can make a big difference. A balanced fitness plan is always the best way to achieve the results you desire. Stretching, strength training, aerobic activity, and anaerobic activity all play a part in a total fitness plan. Regular physical activity makes your heart stronger. A stronger heart can pump more blood with less effort. If your heart can work less to pump, the force on your arteries decreases, lowering your blood pressure. Regular exercise is also a great way to maintain your proper bodyweight, another important way to control blood pressure. To keep your blood pressure low, you need to keep exercising. Depending on your condition, it can take from one to three months for regular exercise to have the desired effect you aim for. The benefits last only as long as you continue your fitness routine, so as long as you exercise on a regular basis, you will see marked benefits all your life.
If your blood pressure is already at normal levels, a good fitness plan will keep it from rising as you age. Remember to begin your fitness routine slowly. If your condition is bad, do not overwork yourself! Find an fitness plan that will allow you to go at your own pace. Remember to incorporate a good warm up and cool down plan. Build up the intensity of your workouts gradually. Yes, it is important to simply get out there and get moving. However, to achieve the maximum benefit from exercise, it is important to strive for a full, balanced, ongoing workout plan that grows in intensity.
Based on the mountains of evidence that now exists, there is one message for all couch potatoes out there: Get moving. Whether you are overweight or slim, have hypertension or normal blood pressure, engaging in regular exercise can help reduce, risk of heart attack, stroke, and premature death.
Read More
Although there are new blood pressure treatments coming out ever day, exercise is still one of the best remedies around. Studies have shown that sedentary lifestyles tend to elevate blood pressure, while regular exercise can reduce it. A single workout can reduce blood pressure for an entire day, and regular exercise can keep the pressure down for the long run.
Hypertension or high blood pressure is often a precursor to heart disease and if left undetected or isn't properly controlled can lead to heart attack, kidney failure, stroke and death. Because it has few early symptoms, many people aren't aware they have it, leading to the statistic that one out of every two Americans die of heart disease. The risk generally increases with age due to the high fat-high cholesterol diets that most modern societies consume throughout their lives.
The good news is that the right kind of fitness program can make a big difference. A balanced fitness plan is always the best way to achieve the results you desire. Stretching, strength training, aerobic activity, and anaerobic activity all play a part in a total fitness plan. Regular physical activity makes your heart stronger. A stronger heart can pump more blood with less effort. If your heart can work less to pump, the force on your arteries decreases, lowering your blood pressure. Regular exercise is also a great way to maintain your proper bodyweight, another important way to control blood pressure. To keep your blood pressure low, you need to keep exercising. Depending on your condition, it can take from one to three months for regular exercise to have the desired effect you aim for. The benefits last only as long as you continue your fitness routine, so as long as you exercise on a regular basis, you will see marked benefits all your life.
If your blood pressure is already at normal levels, a good fitness plan will keep it from rising as you age. Remember to begin your fitness routine slowly. If your condition is bad, do not overwork yourself! Find an fitness plan that will allow you to go at your own pace. Remember to incorporate a good warm up and cool down plan. Build up the intensity of your workouts gradually. Yes, it is important to simply get out there and get moving. However, to achieve the maximum benefit from exercise, it is important to strive for a full, balanced, ongoing workout plan that grows in intensity.
Based on the mountains of evidence that now exists, there is one message for all couch potatoes out there: Get moving. Whether you are overweight or slim, have hypertension or normal blood pressure, engaging in regular exercise can help reduce, risk of heart attack, stroke, and premature death.
MENGATASI BATUK DENGAN RAMUAN HERBAL
Batuk merupakan gangguan yang umum dan sering dialami oleh semua orang. Gangguan ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Reflek batuk dapat disebabkan rangsangan tertentu seperti debu, asap rokok, polusi udara, dan bau-bauan. Juga karena perubahan suhu yang mendadak, alergi, atau karena infeksi oleh virus dan bakteri. Benda-benda asing tersebut berubah menjadi lendir di saluran pernapasan, kemudian otot-otot tubuh berusaha mengeluarkan lendir tersebut hingga terjadilah batuk. Apabila substansi asing tersebut dapat dikeluarkan maka batuk akan berhenti. Dengan demikian batuk dapat berfungsi untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat perangsang dan partikel-partikel infeksi sehingga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Namun batuk yang berlebihan atau terjadi terus menerus menunjukan adanya suatu gangguan dalam tubuh terutama di saluran pernafasan.
Batuk bukan merupakan gangguan tersendiri, keberadaaannya seringkali merupakan gejala adanya penyakit lain, yang paling sering adalah karena infeksi saluran pernafasan atas seperti flu dan pilek. Selain itu, juga dapat disebabkan adanya penyakit bronkhitis, sinusitis, asma, alergi, radang paru-paru, TBC paru, dan lain-lain. Gangguan batuk sering timbul pada saat pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan dan cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri lebih tahan pada suhu yang dingin. Selain itu, pada saat musim pancaroba kekebalan tubuh kita juga cenderung menurun sehingga mudah terkena serangan virus dan bakteri penyebab batuk, flu dan pilek.
Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif atau mengeluarkan dahak serta batuk yang tidak produktif atau batuk kering. Kedua jenis batuk tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, dan terjadi dalam 1 episode. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 3 minggu, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TBC paru, atau batuk rejan .
Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza, pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Atibiotik berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem immun menjadi menurun.
Batuk sering dianggap kebanyakan orang sebagai gangguan yang ringan dan bisa berhenti sendiri, padahal bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya penyakit yang lebih serius. Waspadailah apabila batuk berkepanjangan, disertai dengan suhu tubuh tinggi atau mengeluarkan dahak yang berwarna kuning kehijauan yang menandakan adanya infeksi sekunder, disertai keringat dingin pada malam hari (gejala TBC paru), dan batuk berdarah yang mengindikasikan adanya luka atau infeksi dalam tubuh. Melalui percikan batuk, mikrobia patogen penyebab infeksi dapat tersebar dan menularkan penyakitnya pada orang lain. Oleh karena itu, pada saat terserang batuk sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari penularan pada orang lain.
Untuk menghindari datangnya batuk atau mencegah agar tidak semakin parah dan mempercepat penyembuhannya, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan :
* menghentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok dari orang lain.
* Jika mudah alergi, hindari hal-hal yang dapat memicunya seperti debu, bulu binatang, asap, dan jangan menggunakan kipas angin
* Hindari makanan yang digoreng/berminyak, manis, pedas, minuman dingin/es, kafein dan alkohol.
* Konsumsikan makanan yang bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
* Minum minuman panas seperti teh jahe atau jeruk panas untuk membantu melegakan tenggorokan. Hirup uap panas dari wadah yang berisi air panas/mendidih.
* Istirahat dan tidur yang cukup.
Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya bersifat menghangatkan dan mempunyai efek/khasiat meredakan batuk (antitussive), peluruh dahak (expectorant), penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas/daya tahan tubuh (imunostimulator).
Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk .
1.Daun sirih (Piper betle L.)
Khasiat : menghentikan batuk (anti-tussive), mengurangi peradangan, antiseptik, antijamur, menghilangkan gatal.
2.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : menghangatkan pernafasan, peluruh dahak, antiradang. Untuk batuk karena flu, pilek dan masuk angin.
3.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : peluruh dahak, meredakan batuk.
4.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : peluruh dahak, antiasma
5.Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi, menurunkan panas, analgetik, menetralkan material toksik/racun, merangsang imunitas tubuh. untuk batuk flu, bronkhitis, TBC paru, radang paru, batuk rejan
6.Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : anti-infeksi, antibakteri, menurunkan panas, menetralkan materal toksik. untuk batuk flu, bronkhitis, flek paru, radang paru, batuk rejan
7.Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Khasiat : antiradang, menurunkan panas.
8.Umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.)
Khasiat : meredakan batuk, antihistamin, meredakan asma, batuk darah.
9.Daun Mentha (Mentha sp)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak.
10.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antioksidan.
Berikut beberapa contoh ramuan herbal untuk membantu mengatasi batuk.
* 10 gram jahe + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 10 gram daun mentha + 20 gram kencur, dicuci bersih dan diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah hangat disaring, tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu, diminum. (untuk batuk berdahak, batuk pilek, flu, masuk angin, melegakan tenggorokan)
* 30 gram pegagan segar + 15 gram daun saga segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula batu secukupnya, diminum 2 kali sehari, masing-masing 150 cc. (untuk batuk kering, batuk darah, bronkhitis akut, demam, sakit tenggorokan)
* 7-10 lembar daun sirih dan 2 siung bawang putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, diminum 2 kali sehari. (untuk batuk disertai gatal tenggorokan, bronkhitis akut)
* 10-15 gam sambiloto kering + 30 gram umbi bunga lili/pahap + 15 gram pegagan kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya, diminum 2-3 kali sehari. (untuk TBC paru disertai batuk dan batuk darah, bronkhitis, batuk rejan, radang paru)
* catatan : pilih salah satu resep yang sesuai. Disarankan tetap konsultasi ke dokter terutama bila batuk berkepanjangan atau serius.
Sumber: hembing
Read More
Batuk bukan merupakan gangguan tersendiri, keberadaaannya seringkali merupakan gejala adanya penyakit lain, yang paling sering adalah karena infeksi saluran pernafasan atas seperti flu dan pilek. Selain itu, juga dapat disebabkan adanya penyakit bronkhitis, sinusitis, asma, alergi, radang paru-paru, TBC paru, dan lain-lain. Gangguan batuk sering timbul pada saat pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan dan cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri lebih tahan pada suhu yang dingin. Selain itu, pada saat musim pancaroba kekebalan tubuh kita juga cenderung menurun sehingga mudah terkena serangan virus dan bakteri penyebab batuk, flu dan pilek.
Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif atau mengeluarkan dahak serta batuk yang tidak produktif atau batuk kering. Kedua jenis batuk tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, dan terjadi dalam 1 episode. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 3 minggu, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TBC paru, atau batuk rejan .
Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza, pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Atibiotik berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem immun menjadi menurun.
Batuk sering dianggap kebanyakan orang sebagai gangguan yang ringan dan bisa berhenti sendiri, padahal bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya penyakit yang lebih serius. Waspadailah apabila batuk berkepanjangan, disertai dengan suhu tubuh tinggi atau mengeluarkan dahak yang berwarna kuning kehijauan yang menandakan adanya infeksi sekunder, disertai keringat dingin pada malam hari (gejala TBC paru), dan batuk berdarah yang mengindikasikan adanya luka atau infeksi dalam tubuh. Melalui percikan batuk, mikrobia patogen penyebab infeksi dapat tersebar dan menularkan penyakitnya pada orang lain. Oleh karena itu, pada saat terserang batuk sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari penularan pada orang lain.
Untuk menghindari datangnya batuk atau mencegah agar tidak semakin parah dan mempercepat penyembuhannya, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan :
* menghentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok dari orang lain.
* Jika mudah alergi, hindari hal-hal yang dapat memicunya seperti debu, bulu binatang, asap, dan jangan menggunakan kipas angin
* Hindari makanan yang digoreng/berminyak, manis, pedas, minuman dingin/es, kafein dan alkohol.
* Konsumsikan makanan yang bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
* Minum minuman panas seperti teh jahe atau jeruk panas untuk membantu melegakan tenggorokan. Hirup uap panas dari wadah yang berisi air panas/mendidih.
* Istirahat dan tidur yang cukup.
Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya bersifat menghangatkan dan mempunyai efek/khasiat meredakan batuk (antitussive), peluruh dahak (expectorant), penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas/daya tahan tubuh (imunostimulator).
Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk .
1.Daun sirih (Piper betle L.)
Khasiat : menghentikan batuk (anti-tussive), mengurangi peradangan, antiseptik, antijamur, menghilangkan gatal.
2.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : menghangatkan pernafasan, peluruh dahak, antiradang. Untuk batuk karena flu, pilek dan masuk angin.
3.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : peluruh dahak, meredakan batuk.
4.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : peluruh dahak, antiasma
5.Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi, menurunkan panas, analgetik, menetralkan material toksik/racun, merangsang imunitas tubuh. untuk batuk flu, bronkhitis, TBC paru, radang paru, batuk rejan
6.Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : anti-infeksi, antibakteri, menurunkan panas, menetralkan materal toksik. untuk batuk flu, bronkhitis, flek paru, radang paru, batuk rejan
7.Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Khasiat : antiradang, menurunkan panas.
8.Umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.)
Khasiat : meredakan batuk, antihistamin, meredakan asma, batuk darah.
9.Daun Mentha (Mentha sp)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak.
10.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antioksidan.
Berikut beberapa contoh ramuan herbal untuk membantu mengatasi batuk.
* 10 gram jahe + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 10 gram daun mentha + 20 gram kencur, dicuci bersih dan diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah hangat disaring, tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu, diminum. (untuk batuk berdahak, batuk pilek, flu, masuk angin, melegakan tenggorokan)
* 30 gram pegagan segar + 15 gram daun saga segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula batu secukupnya, diminum 2 kali sehari, masing-masing 150 cc. (untuk batuk kering, batuk darah, bronkhitis akut, demam, sakit tenggorokan)
* 7-10 lembar daun sirih dan 2 siung bawang putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, diminum 2 kali sehari. (untuk batuk disertai gatal tenggorokan, bronkhitis akut)
* 10-15 gam sambiloto kering + 30 gram umbi bunga lili/pahap + 15 gram pegagan kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya, diminum 2-3 kali sehari. (untuk TBC paru disertai batuk dan batuk darah, bronkhitis, batuk rejan, radang paru)
* catatan : pilih salah satu resep yang sesuai. Disarankan tetap konsultasi ke dokter terutama bila batuk berkepanjangan atau serius.
Sumber: hembing
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
-
04/26 - 05/03
(38)
- Kasus Flu Babi di Dunia
- Tip dan Trik Kesehatan Sendi
- Fakta-fakta mengenai Swine Influenza (Flu Babi)
- TUMBUH KEMBANG REMAJA
- ASKEP MENARIK DIRI
- ASKEP MENINGITIS & HIDROCEPHALUS
- ASKEP HALUSINASI
- ASKEP DIC
- PARTOGRAF
- ASKEP TETANUS
- ASKEP GAGAL GINJAL KRONIK (Chronic Renal Failure)
- ASKEP GAGAL GINJAL AKUT (GGA)
- ASKEP GANGGUAN BICARA
- ASKEP LEUKEMIA AKUT
- ASKEP ENCEPHALITIS
- ASKEP HEMOROID
- ASKEP EPILEPSI
- ASKEP DELIRIUM
- ASKEP CA. MAMMAE
- Donate
- SYOK
- Terapi Cairan
- RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
- Lima Bahaya Utama Dirumah Yang Tersembunyi.
- Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia
- Proper Exercise Can Cure Hypertension
- MENGATASI BATUK DENGAN RAMUAN HERBAL
- Sulit bedakan obat dan makanan kesehatan
- Tips on Removing Tonsil Stones
- Hindari Flu Babi, Jangan Makan Babi Bakar Atau Bab...
- Libido Wanita Mudah Anjlok, Pria Lebih Konsisten
- Awas, Laki-laki Tak Bersunat Berisiko Kanker Penis!
- Pria, Cermati Kesehatan Seksualmu!
- Seks Terganggu, Jangan Saling Menyalahkan!
- Orgasme, Bikin Wanita Makin Sehat!
- Makin Tua Usia, Sperma Makin Tak Berkualitas
- 5 Besar Alasan Melewatkan Seks
- Olahraga Selama Kehamilan, Bisakah Membantu Bayi/J...
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates