Sabtu, 10 Januari 2009
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TETANUS NEONATORUM
Kumpulan Asuhan Keperawatan
Kumpulan Askep
Asuhan Keperawatan
Askep
Oleh : Yuli Dwi HartantoKumpulan Askep
Asuhan Keperawatan
Askep
Tetanus Neonatorum
A. PENGERTIAN
Tetanus berasal dari kata tetanos (Yunani) yang berarti peregangan.
Tetanus Neonatorum :
Tetanus berasal dari kata tetanos (Yunani) yang berarti peregangan.
Tetanus Neonatorum :
Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang (WHO, 1989).
Kejang yang sering di jumpai pada BBL, yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak bersih Ngastijah, 1997).
Kejang yang sering di jumpai pada BBL, yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak bersih Ngastijah, 1997).
B. ETIOLOGI
Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin.
C. PATOFISIOLOGI
Spora yang masuk dan berada dalam lingkungan anaerobic berubah menjadi bentuk vegetatif dan berbiak sambil menghasilkan toxin. Dalam jaringan yang anaerobic ini terdapat penurunan potensial oksidasi reduksi jaringan dan turunnya tekanan oxigen jaringan akibat adanya nanah, nekrosis jaringan, garam kalsium yang dapat diionisasi. Secara intra axonal toxin disalurkan ke sel saraf (cel body) yang memakan waktu sesuai dengan panjang axonnya dan aktifitas serabutnya. Belum terdapat perubahan elektrik dan fungsi sel saraf walaupun toksin telah terkumpul dalam sel. Dalam sungsum belakang toksin menjalar dari sel saraf lower motorneuron ke lekuk sinaps dan diteruskan ke ujung presinaps dari spinal inhibitory neurin. Pada daerah inilah toksin menimbulkan gangguan pada inhibitory transmitter dan menimbulkan kekakuan.
Spora yang masuk dan berada dalam lingkungan anaerobic berubah menjadi bentuk vegetatif dan berbiak sambil menghasilkan toxin. Dalam jaringan yang anaerobic ini terdapat penurunan potensial oksidasi reduksi jaringan dan turunnya tekanan oxigen jaringan akibat adanya nanah, nekrosis jaringan, garam kalsium yang dapat diionisasi. Secara intra axonal toxin disalurkan ke sel saraf (cel body) yang memakan waktu sesuai dengan panjang axonnya dan aktifitas serabutnya. Belum terdapat perubahan elektrik dan fungsi sel saraf walaupun toksin telah terkumpul dalam sel. Dalam sungsum belakang toksin menjalar dari sel saraf lower motorneuron ke lekuk sinaps dan diteruskan ke ujung presinaps dari spinal inhibitory neurin. Pada daerah inilah toksin menimbulkan gangguan pada inhibitory transmitter dan menimbulkan kekakuan.
Efek Toxin pada :
- Ganglion pra sumsum tulang belakang :
Memblok sinaps jalur antagonist, mengubah keseimbangan dan koordinasi impuls sehingga tonus ototnya meningkat dan otot menjadi kaku. Terjadi penekanan pada hiperpolarisasi membran dari neurons yang merupakan mekanisme yang umum terjadi bila jalur penghambat terangsang. Depolarisasi yang berkaitan dengan jalur rangsangan tidak terganggu. Toksin menyebabkan hambatan pengeluaran inhibitory transmitter dan menekan pengaruh bahan ini pada membran neuron motorik. - Otak :
Toxin yang menempel pada cerebral gangliosides diduga menyebabkan gejala kekakuan dan kejang yang khas pada tetanus. Hambatan antidromik akibat rangsangan kortikal menurun. - Saraf otonom :
Terutama mengenai saraf simpatis dan menimbulkan gejala keringat yang berlebihan, hiperthermia, hypotensi, hypertensi, arytmia cardiac block atau takhikardia. Sekalipun otot yang terkena adalah otot bergaris terutama otot penampang dan penggerak tubuh yang besar-besar, pada tetanus berat otot polos juga ikut terkena, sehingga timbul manifestasi klinik seperti disebutkan diatas.
D. MANIFESTASI
Gejala klinik pada tetanus neonatorum sangat khas sehingga masyarakat yang primitifpun mampu mengenalinya sebagai “penyakit hari kedelapan” (Jaffari, Pandit dan Ismail 1966). Anak yang semula menangis, menetek dan hidup normal, mulai hari ketiga menunjukan gejala klinik yang bervariasi mulai dari kekakuan mulut dan kesulitan menetek, risus sardonicus sampai opistotonus. Trismus pada tetanus neonatorum tidak sejelas pada penderita anak atau dewasa, karena kekakuan otot leher lebih kuat dari otot masseter, sehingga rahang bawah tertarik dan mulut justru agak membuka dan kaku (Athvale, dan Pai, 1965, Marshall, 1968). Bentukan mulut menjadi mecucu (Jw) seperti mulut ikan karper. Bayi yang semula kembali lemas setelah kejang dengan cepat menjadi lebih kaku dan frekuensi kejang-kejang menjadi makin sering dengan tanda-tanda klinik kegagalan nafas (Irwantono, Ismudijanto dan MF Kaspan 1987). Kekakuan pada tetanus sangat khusus : fleksi pada tangan, ekstensi pada tungkai namun fleksi plantar pada jari kaki tidak tampak sejelas pada penderita anak.
Kekakuan dimulai pada otot-otot setempat atau trismus kemudian menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai gangguan kesadaran. Seluruh tubuh bayi menjadi kaku, bengkok (flexi) pada siku dengan tangan dikepal keras keras. Hipertoni menjadi semakin tinggi, sehingga bayi dapat diangkat bagaikan sepotong kayu. Leher yang kaku seringkali menyebabkan kepala dalam posisi menengadah.
Kekakuan dimulai pada otot-otot setempat atau trismus kemudian menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai gangguan kesadaran. Seluruh tubuh bayi menjadi kaku, bengkok (flexi) pada siku dengan tangan dikepal keras keras. Hipertoni menjadi semakin tinggi, sehingga bayi dapat diangkat bagaikan sepotong kayu. Leher yang kaku seringkali menyebabkan kepala dalam posisi menengadah.
Gambaran Umum pada Tetanus
- Trismus (lock-jaw, clench teeth)
Adalah mengatupnya rahang dan terkuncinya dua baris gigi akibat kekakuan otot mengunyah (masseter) sehingga penderita sukar membuka mulut. Untuk menilai kemajuan dan kesembuhan secara klinik, lebar bukaan mulut diukur tiap hari. Trismus pada neonati tidak sejelas pada anak, karena kekakuan pada leher lebih kuat dan akan menarik mulut kebawah, sehingga mulut agak menganga. Keadaan ini menyebabkan mulut “mecucu” seperti mulut ikan tetapi terdapat kekakuan mulut sehingga bayi tak dapat menetek. - Risus Sardonicus (Sardonic grin)
Terjadi akibat kekakuan otot-otot mimic dahi mengkerut mata agak tertutup
sudut mulut keluar dan kebawah manggambarkan wajah penuh ejekan sambil menahan kesakitan atau emosi yang dalam. - Opisthotonus
Kekakuan otot-otot yang menunjang tubuh : otot punggung, otot leher, trunk muscle dan sebagainya. Kekakuan yang sangat berat menyebabkan tubuh melengkung seperti busur, bertumpu pada tumit dan belakang kepala. Secara klinik dapat dikenali dengan mudahnya tangan pemeriksa masuk pada lengkungan busur tersebut.
Pada era sebelum diazepam, sering terjadi komplikasi compression fracture pada tulang vertebra. - Otot dinding perut kaku, sehingga dinding perut seperti papan. Selain otot didnding perut, otot penyangga rongga dada juga kaku, sehingga penderita merasakan keterbatasan untuk bernafas atau batuk. Setelah hari kelima perlu diwaspadai timbulnya perdarahan paru (pada neonatus) atau bronchopneumonia.
- Bila kekakuan makin berat, akan timbul kejang-kejang umum, mula-mula hanya terjadi setelah penderita menerima rangsangan misalnya dicubit, digerakkan secara kasar, terpapar sinar yang kuat dan sebagainya, lambat laun “masa istirahat” kejang makin pendek sehingga anak jatuh dalam status convulsivus.
- Pada tetanus yang berat akan terjadi :
Gangguan pernafasan akibat kejang yang terus-menerus atau oleh karena spasme otot larynx yang bila berat menimbulkan anoxia dan kematian.
Pengaruh toksin pada saraf otonom akan menyebabkan gangguan sirkulasi (akibat gangguan irama jantung misalnya block, bradycardi, tachycardia, atau kelainan pembuluh darah/hipertensi), dapat pula menyebabkan suhu badan yang tinggi (hiperpireksia) atau berkeringat banyak hiperhidrosis).
Kekakuan otot sphincter dan otot polos lain seringkali menimbulkan retentio alvi atau retention urinae.
Patah tulang panjang (tulang paha) dan fraktur kompresi tulang belakang.
E. DIAGNOSIS, DIAGNOSA BANDING DAN KOMPLIKASI
- Diagnosa
Pemeriksaan laboratorium : Liquor Cerebri normal, hitung leukosit normal atau sedikit meningkat. Pemeriksaan kadar elektrolit darah terutama kalsium dan magnesium, analisa gas darah dan gula darah sewaktu penting untuk dilakukan.
Pemeriksaan radiologi : Foto rontgen thorax setelah hari ke-5. - Diagnosa Banding
Meningitis
Meningoenchepalitis
Enchepalitis
Tetani karena hipocalsemia atau hipomagnesemia
Trismus karena process lokal - Komplikasi
Bronkhopneumonia
Asfiksia
Sepsis Neonatorum
F. FAKTOR RESIKO DAN PENCEGAHAN
- Faktor resiko
Tetanus neonatorum terjadi pada masa perinatal, antara umur 0 sampai 28 hari, terutama pada saat luka puntung tali pusat belum kering, sehingga spora C. tetani dapat mencemari dan berbiak menjadi kuman vegetatif.
Menurut Foster, (1983) serta Sub Dinas PPM Propinsi Jawa Timur, (1989) terdapat 5 faktor resiko pokok tetanus neonatorum yaitu : (a) faktor resiko pencemaran lingkungan fisik dan biologik, (b) faktor cara pemotongan tali pusat, (c) faktor cara perawatan tali pusat, (d) faktor kebersihan pelayanan persalinan dan (e) faktor kekebalan ibu hamil.- Faktor Risiko Pencemaran Lingkungan Fisik dan Biologik
Merupakan faktor yang menentukan kepadatan kuman dan tingginya tingkat pencemaran spora di lingkungannya. Risiko akan hilang bila lahan pertanian dan peternakan diubah penggunaannya. - Faktor Cara Pemotongan Tali Pusat
Penggunaan sembilu, pisau cukur atau silet untuk memotong tali pusat tergantung pada pengertian masyarakat akan sterilitas. Setelah dipotong, tali pusat dapat disimpul erat-erat atau diikat dengan benang. Penolong persalinan biasanya lebih memusatkan perhatian pada ”kelahiran” plasenta dan perdarahan ibu. - Faktor Cara Perawatan Tali Pusat
Tata cara perawatan perinatal sangat berkaitan erat dengan hasil interaksi antara tingkat pengetahuan, budaya, ekonomi masyarakat dan adanya pelayanan kesehatan di lingkungan sekitarnya. Masyarakat di banyak daerah masih menggunakan daun-daun, ramuan, serbuk abu dan kopi untuk pengobatan luika puntung tali pusat. Kebiasaan ini tidak dapat dihilangkan hanya dengan pendidikan dukun bayi saja. - Faktor Kebersihan Pelayanan Persalinan
Merupakan interaksi antara kondisi setempat dengan tersedianya pelayanan kesehatan yang baik di daerah tersebut yang menentukan subyek penolong persalinan dan kebersihan persalinan. Untuk daerah terpencil yang belum terjangkau oleh pelayanan persalinan yang higienis maupun daerah perkotaan yang biaya persalinannya tak terjangkau oleh masarakat, peranan dukun bayi (terlatih atau tidak) maupun penolong lain sangatlah besar. Pelatihan dukun bayi dapat menurunkan kematian perinatal namun tidak berpengaruh pada kejadian tetanus neonatorum.
Masih banyak ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya (25 sampai 60%) dan lebih banyak lagi yang persalinannya tidak ditolong oleh tenaga medis (70%) sehingga resiko tetanus neonatorum bagi bayi lahir di Indonesia besar. - Faktor Kekebalan Ibu Hamil
Merupakan faktor yang sangat penting. Antibodi antitetanus dalam darah ibu hamil yang dapat disalurkan pada bayinya dapat mencegah manifestasi klinik infeksi dengan kuman C. tetani (Suri, dkk,1964). Suntikan tetanus toksoid 1 kalipun dapat mengurangi kematian tetanus neonatorum dari 70-78 per 1000 kelahiran hidup menjadi 40 per 1000 kelahiran hidup (Newell, 1966, Black, 1980, Rahman, 1982).
- Faktor Risiko Pencemaran Lingkungan Fisik dan Biologik
- Pencegahan
Tindakan pencegahan bahkan eliminasi terutama bersandar pada tindakan menurunkan atau menghilangkan factor-faktor resiko. Meskipun banyak faktor resiko yang telah dikenali dan diketahui cara kerjanya, namun tidak semua dapat dihilangkan, misalnya lingkungan fisik dan biologik. Menekan kejadian tetanus neonatorum dengan mengubah lingkungan fisik dan biologik tidaklah mudah karena manusia memerlukan daerah pertanian dan peternakan untuk produksi pangan mereka.
Pendekatan pengendalian lingkungan dapat dilakukan dengan mengupayakan kebersihan lingkungan yang maksimal agar tidak terjadi pencemaran spora pada proses persalinan, pemotongan dan perawatan tali pusat. Mengingat sebagian besar persalinan masih ditolong oleh dukun, maka praktek 3 bersih, yaitu bersih tangan, alat pemotong tali pusat dan alas tempat tidur ibu (Dep. Kesehatan, 1992), serta perawatan tali pusat yang benar sangat penting dalam kurikulum pendidikan dukun bayi. Bilamana attack rate tak dapat diturunkan dan penurunan faktor risiko persalinan serta perawatan tali pusat memerlukan waktu yang lama, maka imunisasi ibu hamil merupakan salah satu jalan pintas yang memungkinkan untuk ditempuh.
Pemberian tokoid tetanus kepada ibu hamil 3 kali berturut-turut pada trimester ketiga dikatakan sangat bermanfaat untuk mencegah tetanus neonatorum. Pemotongan tali pusat harus menggunakan alat yang steril dan perawatan tali pusat selanjutnya.
G. TATA LAKSANA
- Medik
Empat pokok dasar tata laksana medik : debridement, pemberian antibiotik, menghentikan kejang, serta imunisasi pasif dan aktif, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :- Diberikan cairan intravena dengan larutan glukosa 5% dan NaCl fisiologis dalam perbandingan 4 : 1 selama 48-72 jam selanjutnya IVFD hanya untuk memasukan obat. Jika pasien telah dirawat lebih dari 24 jam atau pasien sering kejang atau apnea, diberikan larutan glukosa 10% dan natrium bikarbonat 1,5% dalam perbandingan 4 : 1 (jika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah dahulu). Bila setelah 72 jam bayi belum mungkin diberi minum peroral/sonde, melalui infus diberikan tambahan protein dan kalium.
- Diazepam dosis awal 2,5 mg intravena perlahan-lahan selama 2-3 menit, kemudian diberikan dosis rumat 8-10 mg/kgBB/hari melalui IVFD (diazepam dimasukan ke dalam cairan infus dan diganti setiap 6 jam). Bila kejang masih sering timbul, boleh ditambah diazepam lagi 2,5 mg secara intravena perlahan-lahan dan dalam 24 jam berikutnya boleh diberikan tembahan diazepam 5 mg/kgBB/hari sehingga dosis diazepam keseluruhannya menjadi 15 mg/kgBB/hari. Setelah keadaan klinis membaik, diazepam diberikan peroral dan diurunkan secara bertahap. Pada pasien dengan hiperbilirubinemia berat atau bila makin berat, diazepam diberikan per oral dan setelah bilirubin turun boleh diberikan secara intravena.
- ATS 10.000 U/hari, diberikan selama 2 hari berturut-turut dengan IM. Perinfus diberikan 20.000 U sekaligus.
- Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis, intravena selama 10 hari. Bila pasien menjadi sepsis pengobatan seperti pasien lainnya. Bila pungsi lumbal tidak dapat dilakukan pengobatan seperti yang diberikan pada pasien meningitis bakterialis.
- Tali pusat dibersihkan/kompres dengan alcohol 70%/Betadine 10%.
- Perhatikan jalan napas, diuresis, dan tanda vital. Lendir sering dihisap.
- Diberikan cairan intravena dengan larutan glukosa 5% dan NaCl fisiologis dalam perbandingan 4 : 1 selama 48-72 jam selanjutnya IVFD hanya untuk memasukan obat. Jika pasien telah dirawat lebih dari 24 jam atau pasien sering kejang atau apnea, diberikan larutan glukosa 10% dan natrium bikarbonat 1,5% dalam perbandingan 4 : 1 (jika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah dahulu). Bila setelah 72 jam bayi belum mungkin diberi minum peroral/sonde, melalui infus diberikan tambahan protein dan kalium.
- Keperawatan
Perawatan intensif terutama ditujukan untuk mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, menjaga saluran nafas tetap bebas, mempertahankan oksignasi yang adekuat, dan mencegah hipotermi. Perawatan puntung tali pusat sangat penting untuk membuang jaringan yang telah tercemar spora dan mengubah keadaan anaerob jaringan yang rusak, agar oksigenasi bertambah dan pertumbuhan bentuk vegetatif maupun spora dapat dihambat. setelah puntung tali pusat dibersihkan dengan perhydrol, dibutuhkan povidon 10% dan dirawat secara terbuka. Perawatan puntung tali pusat dilakukan minimal 3 kali sehari.
Sumber : http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2008/12/asuhan-keperawatan-pada-pasien-tetanus.html
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TETANUS NEONATORUM
- Pengkajian
- Identitas
- Riwayat Keperawatan : antenatal, intranatal, postnatal.
- Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Lemah, sulit menelan, kejang
- Kepala : Poisi menengadah, kaku kuduk, dahi mengkerut, mata agak tertutup, sudut mulut keluar dan kebawah.
- Mulut : Kekakuan mulut, mengatupnya rahang, seperti mulut ikan.
- Dada : Simetris, kekakuan otot penyangga rongga dada, otot punggung.
- Abdomen : Dinding perut seperti papan.
- Kulit : Turgor kurang, pucat, kebiruan.
- Ekstremitas : Flexi pada tangan, ekstensi pada tungkai, hipertoni sehingga bayi dapat diangkat bagai sepotong kayu.
- Keadaan Umum : Lemah, sulit menelan, kejang
- Pemeriksaan Persistem
- Respirasi : Frekuensi nafas, penggunaan otot aksesori, bunyi nafas, batuk-pikel.
- Kardiovaskuler : Frekuensi, kualitas dan irama denyut jantung, pengisian kapiler, sirkulasi, berkeringat, hiperpirexia.
- Neurologi : Tingkat kesadaran, reflek pupil, kejang karena rangsangan.
- Gastrointestinal : Bising usus, pola defekasi, distensi
- Perkemihan : Produksi urine
- Muskuloskeletal : Tonus otot, pergerakan, kekakuan.
- Respirasi : Frekuensi nafas, penggunaan otot aksesori, bunyi nafas, batuk-pikel.
- Identitas
- Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
- Ketidakefektifan pola nafas b.d kelelahan otot-otot respirasi
- Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d refleks menghisap pada bayi tidak adekuat.
- Ketidakefektifan pola nafas b.d kelelahan otot-otot respirasi
- Intervensi
Ketidakefektifan pola nafas b.d kelelahan otot-otot respirasi
Intervensi :- Kaji frekuensi dan pola nafas
- Perhatikan adanya apnea dan perubahan frekuensi jantung, tonus otot dan warna kulit.
- Lakukan pemantauan jantung dan pernafasam secara kontinue.
- Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan.
- Beri rangsang taktil segera setelah apnea.
- Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
- Beri O2 sesuai indikasi.
- Beri obat-obatan sesuai indikasi.
Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d refleks menghisap pada bayi tidak adekuat.
Intervensi :- Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan, menghisap, menelan dan batuk.
- Auskultasi bising usus.
- Kaji tanda-tanda hipoglikemia.
- Beri suplemen elektrolit sesuai medikasi.
- Beri nutrisi parenteral.
- Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
- Lakukan pemberian minum sesuai toleransi.
- Kaji frekuensi dan pola nafas
Download Askep Tetanus Neonatorum Gratis :
Autisme dan Anak Anda; Tanda, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Dapatkah Dikarenakan Vaksinasi?, Potensi Terulang Pada Anak yang lain
Autisme adalah suatu kelainan otak yang berpengaruh pada perkembangan seseorang. Orang-orang yang mengalami autisme mempunyai gangguan atau masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Seorang anak autisme mungkin akan terlihat sangat linglung, terkucil atau terasing, mungkin mereka tidak ingin melakukan kontak mata dengan orang lain, mungkin juga tidak berbicara atau bermain seperti yang anak lain lakukan atau mungkin mereka mengulang-ulang gerakan dan tingkah laku tertentu secara terus menerus dan berlebihan, lagi lagi dan lagi.
Tanda-tanda autisme dapat bervariasi dari orang ke orang. Tanda-tanda tersebut dapat memburuk pada beberapa orang dan pada yang lainnya tidak. Dua kategori austisme yaitu low functioning autism dan high functioning autism. Orang-orang dapat mengatakan bahwa seseorang mengalami low functioning autism atau high functioning autism tergantung atas beratnya gejala-gejala dan hasil pemeriksaan IQ/ intelligence atau tingkat kecerdasan seseorang. High functioning autism menggambarkan jenis autisme dengan sedikit gejala berat, sementara itu low functioning autism menggambarkan jenis autisme dengan adanya banyak gejala-gejala berat.
Tanda-tanda umum autisme:
- Menghindari kontak langsung seperti pelukan atau kontak mata.
- Tidak menjawab panggilan atau suara lainnya.
- Tidak menjawab jika ditanya tentang namanya.
- Tidak berbicara atau menggunakan bahasa dengan benar.
- Menggelengkan/mengombang-ambingkan bolak-balik, memutar atau membenturkan kepalanya.
- Tatapan atau pandangan mata hanya pada sebagian objek, seperti pandangan pada bagian roda dari sebuah mainan mobil.
- Tidak memahami gerak isyarat tangan atau bahasa tubuh.
- Tidak berpura-pura atau bermain dengan permainan-permainan yang membuat percaya.
- Sangat perhatian dengan urutan, rutinitas/kebiasaan sehari-hari atau ritual dan menjadi gelisah, cemas jika rutinitas tersebut berubah atau terganggu.
- Mempunyai ekspresi wajah datar atau penggunaan suara yang monoton.
- Melukai dirinya sendiri atau tidak takut akan bahaya.
Apa saja penyebab Autisme?
Dokter tidak tahu pasti apa penyebab autisme. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebab autisme adalah genetik atau keturunan. Beberapa masalah kesehatan tertentu atau lingkungan anak mungkin juga ikut berperan menjadi sebab autisme. Dalam banyak kasus autisme, penyebab dari autisme anak tidak pernah diketahui dengan jelas. Laki-laki sepertinya lebih mungkin menderita autisme ketimbang anak perempuan. Study dan pembelajaran tentang autisme masih terus dilakukan untuk mengetahui apa penyebab autisme.
Dapatkah vaksin atau imunisasi/vaksinasi menyebabkan autisme?
Tidak bisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara autisme dan vaksinasi atau imunisasi anak seperti imunisasi measles/campak, mump/gondok dan vaksin rubella.
Vaksin, vaksinasi atau imunisasi merupakan bagian penting dari kesehatan anak, Jika anda masih bingung tentang keamanan vaksin, konsultasikan dengan dokter untuk lebih jelasnya.
Bagaimana mendiagnosa autisme?
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat mendeteksi autisme. Autisme seringkali didiagnosa pada saat seorang bayi atau anak-anak yang baru belajar berjalan tidak bertingkah laku sesuai dengan harapan berdasarkan usianya. Jika dokter berpendapat bahwa anak anda adalah penderita autisme, dokter mungkin akan menyarankan kepada anda untuk membawa anak anda ke ahli psikiater anak atau seorang ahli spesialis dalam bidang tersebut. Mereka mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan dan test kepada anak anda untuk melihat apabila anak menunjukkan gejala-gejala autisme.
Apabila anak anda autisme, apakah itu berarti dia mengalami retardasi mental?
Banyak anak dengan autisme juga mengalami retardasi mental, tapi ada juga yang tidak. Sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan pada anak autisme. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Seorang ahli autisme dapat memberikan test atau pemeriksaan khusus kepada anak anda yang akan dapat memberitahukan kepada anda banyak informasi tentang kondisi anak secara detail.
Beberapa anak autisme memiliki kemampuan khusus, seperti kemampuan untuk mengerjakan soal matematika yang rumit dalam pikiran mereka. Akan tetapi, kemampuan khusus seperti itu sangat jarang dijumpai pada anak autistik.
Pada masa bayi, anak terlihat baik-baik saja, mengapa sekarang anak anda terlihat seperti autisme?
Kita tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi, tapi sekitar 20 % anak dengan autisme memperlihatkan perkembangan yang normal pada 1-2 tahun pertama. Kemudian, bayi tersebut mengalami apa yang disebut dokter dengan regresi. Hal ini berarti bahwa mereka kehilangan kemampuan yang mereka punyai sebelumnya, seperti kemampuan berbicara.
Bagaimana autisme diobati?
Beberapa pengobatan untuk autisme telah tersedia. Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang sangat intensif dan terapi bahasa dapat membantu pada beberapa anak. Tidak ada obat yang bisa mengobati autisme itu sendiri, tapi obat-obatan bisa membantu mengatasi beberapa gejala autisme, seperti tingkah laku agresif anak atau gejala tidak bisa tidur. Konsultasikan dengan dokter tentang jenis-jenis pengobatan yang terbaik pada autisme untuk buah hati anda.
Dengan terapi beberapa anak bisa meningkatkan atau memperbaiki kondisinya pada saat mereka dewasa. Kemampuan bahasa secara individual pada anak dan tingkat klecerdasannya secara umum mungkin membantu memperkirakan apa yang akan terjadi dalam kasus autisme pada dirinya.
Jika anda mempunyai seorang anak autisme, apakah anda lebih mungkin mempunyai anak dengan autisme pada anak anda yang lain?
Saudara laki-laki dan perempuan dari anak autisme mempunyai kesempatan sekitar 5 % untuk berkembangnya autisme pada diri mereka. Sepertinya ada resiko lain yang lebih tinggi bagi saudara kandung dari anak autisme yaitu terjadinya cacat atau ketidakmampuan lain dengan proporsi sekitar 10-40 %, seperti ketidakmampuan dalam belajar.
Jika anda berpikir untuk memiliki anak lagi, konsultasikan dengan dokter tentang apakah itu akan membantu anda untuk membicarakannya dengan seorang konsultan ahli genetika.
Sindroma Asperger
Sindrom asperger adalah suatu kondisi yang sangat mirip dengan high functioning autism. Secara khusus, orang-orang dengan sindroma asperger mempunyai IQ yang normal dan beberapa diantaranya memperlihatkan ketrampilan luar biasa atau ketertarikan dalam suatu area atau tempat tertentu. Sementara itu perkembangan bahasa verbal dianggap normal, orang-orang dengan sindrome asperger dapat mempunyai masalah menggunakan bahasa verbal dengan benar dalam situasi sosial. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan berkomunikasi dengan cara-cara non verbal seperti kontak mata, memahami dan mengerti ekspresi wajah dan penggunaan isyarat atau bahasa tubuh. Kemampuan sosial umum seperti membangun hubungan dan menyesuaikan situasi dan kondisi baru dapat juga di pengaruhi dengan terapi. Bahkan, orang-orang dengan sindrome asperger dapat selalu belajar bagaimana berhadapan dengan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi melalui terapi komunikasi dan perilaku.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI
HALUSINASI
A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanyarangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik.
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.
Menurut May Durant Thomas (1991) halusinasi secara umum dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien dirumah sakit jiwa ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi. Sehingga penulis merasa tertarik untuk menulis kasus tersebut dengan pemberian Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.
A. Pengertian
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanyarangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik.
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.
Menurut May Durant Thomas (1991) halusinasi secara umum dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien dirumah sakit jiwa ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi. Sehingga penulis merasa tertarik untuk menulis kasus tersebut dengan pemberian Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.
B. Klasifikasi
Klasifikasi halusinasi sebagai berikut :
- Halusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, atau mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya.
- Halusinasi lihat (visual), pasien itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada.
- Halusinasi bau / hirup (olfaktori). Halusinasi ini jarang di dapatkan. Pasien yang mengalami mengatakan mencium bau-bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak ada sumbernya.
- Halusinasi kecap (gustatorik). Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau / hirup. Pasien itu merasa (mengecap) suatu rasa di mulutnya.
- Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik). Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila rabaab ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi heptik.
C. Etiologi
Menurut Mary Durant Thomas (1991), Halusinasi dapat terjadi pada klien dengan gangguan jiwa seperti skizoprenia, depresi atau keadaan delirium, demensia dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lainnya. Halusinasi adapat juga terjadi dengan epilepsi, kondisi infeksi sistemik dengan gangguan metabolik. Halusinasi juga dapat dialami sebagai efek samping dari berbagai pengobatan yang meliputi anti depresi, anti kolinergik, anti inflamasi dan antibiotik, sedangkan obat-obatan halusinogenik dapat membuat terjadinya halusinasi sama seperti pemberian obat diatas. Halusinasi dapat juga terjadi pada saat keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada pembicaraan. Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan , biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping.
D. Psikopatologi
Psikopatologi dari halusinasi yang pasti belum diketahui. Banyak teori yang diajukan yang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik, fisiologik dan lain-lain. Ada yang mengatakan bahwa dalam keadaan terjaga yang normal otak dibombardir oleh aliran stimulus yang yang datang dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh. Input ini akan menginhibisi persepsi yang lebih dari munculnya ke alam sadar.Bila input ini dilemahkan atau tidak ada sama sekali seperti yang kita jumpai pada keadaan normal atau patologis, maka materi-materi yang ada dalam unconsicisus atau preconscious bisa dilepaskan dalam bentuk halusinasi.
Pendapat lain mengatakan bahwa halusinasi dimulai dengan adanya keinginan yang direpresi ke unconsicious dan kemudian karena sudah retaknya kepribadian dan rusaknya daya menilai realitas maka keinginan tadi diproyeksikan keluar dalam bentuk stimulus eksterna.
E. Tanda dan Gejala
Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering di dapatkan duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau bicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang di alaminya (apa yang di lihat, di dengar atau di rasakan).
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara :
- Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan agar terjadi knntak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di pegang. Pasien jangan di isolasi baik secara fisik atau emosional. Setiap perawat masuk ke kamar atau mendekati pasien, bicaralah dengan pasien. Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
Di ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan permainan. - Melaksanakan program terapi dokter
Sering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan dengan rangsangan halusinasi yang di terimanya. Pendekatan sebaiknya secara persuatif tapi instruktif. Perawat harus mengamati agar obat yang di berikan betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan. - Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan pasien. - Memberi aktivitas pada pasien
Pasien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan dengan orang lain. Pasien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan memilih kegiatan yang sesuai. - Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses keperawatan, misalny dari percakapan dengan pasien di ketahui bila sedang sendirian ia sering mendengar laki-laki yang mengejek. Tapi bila ada orang lain di dekatnya suara-suara itu tidak terdengar jelas. Perawat menyarankan agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau aktivitas yang ada. Percakapan ini hendaknya di beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien sendirian dan saran yang di berikan tidak bertentangan.
Download Askep halusinasi di sini dan di sini
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Halusinasi
A. Pengkajian
Pada tahap ini perawat menggali faktor-faktor yang ada dibawah ini yaitu :
- Faktor predisposisi.
Adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari pasien maupun keluarganya, mengenai factor perkembangan sosial kultural, biokimia, psikologis dan genetik yaitu factor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress.- Faktor Perkembangan
Jika tugas perkembangan mengalami hambatan dan hubungan interpersonal terganggu maka individu akan mengalami stress dan kecemasan. - Faktor Sosiokultural
Berbagai faktor dimasyarakat dapat menyebabkan seorang merasa disingkirkan oleh kesepian terhadap lingkungan tempat klien di besarkan.
Faktor Biokimia
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Dengan adanya stress yang berlebihan dialami seseorang maka didalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia seperti Buffofenon dan Dimetytranferase (DMP). - Faktor Psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda yang bertentangan dan sering diterima oleh anak akan mengakibatkan stress dan kecemasan yang tinggi dan berakhir dengan gangguan orientasi realitas. - Faktor genetik
Gen apa yang berpengaruh dalam skizoprenia belum diketahui, tetapi hasil studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.
- Faktor Perkembangan
- Faktor Presipitasi
Yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman / tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping. Adanya rangsang lingkungan yang sering yaitu seperti partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama diajak komunikasi, objek yang ada dilingkungan juga suasana sepi / isolasi adalah sering sebagai pencetus terjadinya halusinasi karena hal tersebut dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang merangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik. - Perilaku
Respon klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga, ketakutan, perasaan tidak aman, gelisah dan bingung, prilaku merusak diri, kurang perhatian, tidak mampu mengambil keputusan serta tidak dapat membedakan keadaan nyata dan tidak nyata. Menurut Rawlins dan Heacock, 1993 mencoba memecahkan masalah halusinasi berlandaskan atas hakekat keberadaan seorang individu sebagai mahkluk yang dibangun atas dasar unsur-unsur bio-psiko-sosio-spiritual sehingga halusinasi dapat dilihat dari dimensi yaitu :- Dimensi Fisik
Manusia dibangun oleh sistem indera untuk menanggapi rangsang eksternal yang diberikan oleh lingkungannya. Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium, intoksikasi alkohol dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yang lama. - Dimensi Emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi merupakan penyebab halusinasi itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut hingga dengan kondisi tersebut klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut. - Dimensi Intelektual
Dalam dimensi intelektual ini menerangkan bahwa individu dengan halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego. Pada awalnya halusinasi merupakan usaha dari ego sendiri untuk melawan impuls yang menekan, namun merupakan suatu hal yang menimbulkan kewaspadaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan tak jarang akan mengontrol semua prilaku klien. - Dimensi Sosial
Dimensi sosial pada individu dengan halusinasi menunjukkan adanya kecenderungan untuk menyendiri. Individu asyik dengan halusinasinya, seolah-olah ia merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata. Isi halusinasi dijadikan sistem control oleh individu tersebut, sehingga jika perintah halusinasi berupa ancaman, dirinya atau orang lain individu cenderung untuk itu. Oleh karena itu, aspek penting dalam melaksanakan intervensi keperawatan klien dengan mengupayakan suatu proses interaksi yang menimbulkan pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta mengusakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan halusinasi tidak berlangsung. - Dimensi Spiritual
Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial, sehingga interaksi dengan manusia lainnya merupakan kebutuhan yang mendasar. Pada individu tersebut cenderung menyendiri hingga proses diatas tidak terjadi, individu tidak sadar dengan keberadaannya dan halusinasi menjadi sistem kontrol dalam individu tersebut. Saat halusinasi menguasai dirinya individu kehilangan kontrol kehidupan dirinya.
- Dimensi Fisik
- Sumber Koping
Suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang. Individu dapat mengatasi stress dan anxietas dengan menggunakan sumber koping dilingkungan. Sumber koping tersebut sebagai modal untuk menyelesaikan masalah, dukungan sosial dan keyakinan budaya, dapat membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang berhasil. - Mekanisme Koping
Tiap upaya yang diarahkan pada pelaksanaan stress, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri.
B. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
- Resiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi.
- Perubahan persepsi sensorik : halusinasi berhubungan dengan menarik diri
- Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
Diagnoasa 1.:
Resiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan halusinasi
Tujuan : Tidak terjadi perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain.
Kriteria Hasil :
- Pasien dapat mengungkapkan perasaannya dalam keadaan saat ini secara verbal.
- Pasien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan saat halusinasi, cara memutuskan halusinasi dan melaksanakan cara yang efektif bagi pasien untuk digunakan
- Pasien dapat menggunakan keluarga pasien untuk mengontrol halusinasi dengan cara sering berinteraksi dengan keluarga.
- Bina Hubungan saling percaya
- Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya.
- Dengarkan ungkapan klien dengan empati
- Adakan kontak secara singkat tetapi sering secara bertahap (waktu disesuaikan dengan kondisi klien).
- Observasi tingkah laku : verbal dan non verbal yang berhubungan dengan halusinasi.
- Jelaskan pada klien tanda-tanda halusinasi dengan menggambarkan tingkah laku halusinasi.
- Identifikasi bersama klien situasi yang menimbulkan dan tidak menimbulkan halusinasi, isi, waktu, frekuensi.
- Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat alami halusinasi.
- Identifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan bila sedang mengalami halusinasi.
- Diskusikan cara-cara memutuskan halusinasi
- Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan cara memutuskan halusinasi yang sesuai dengan klien.
- Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok
- Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga ketika mengalami halusinasi.
- Diskusikan dengan klien tentang manfaat obat untuk mengontrol halusinasi.
- Bantu klien menggunakan obat secara benar.
Perubahan persepsi sensorik : halusinasi berhubungan dengan menarik diri
Tujuan : Klien mampu mengontrol halusinasinya
Kriteria Hasil :
- Pasien dapat dan mau berjabat tangan.
- Pasien mau menyebutkan nama, mau memanggil nama perawat dan mau duduk bersama.
- Pasien dapat menyebutkan penyebab klien menarik diri.
- Pasien mau berhubungan dengan orang lain.
- Setelah dilakukan kunjungan rumah klien dapat berhubungan secara bertahap dengan keluarga
- Bina hubungan saling percaya.
- Buat kontrak dengan klien.
- Lakukan perkenalan.
- Panggil nama kesukaan.
- Ajak pasien bercakap-cakap dengan ramah.
- Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
serta beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaan penyebab pasien tidak mau bergaul/menarik diri. - Jelaskan pada klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta yang mungkin jadi penyebab.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan.
- Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan.
- Perlahan-lahan serta pasien dalam kegiatan ruangan dengan melalui tahap-tahap yang ditentukan.
- Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai.
- Anjurkan pasien mengevaluasi secara mandiri manfaat dari berhubungan.
- Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan pasien mengisi waktunya.
- Motivasi pasien dalam mengikuti aktivitas ruangan.
- Beri pujian atas keikutsertaan dalam kegiatan ruangan.
- Lakukan kungjungan rumah, bina hubungan saling percaya dengan keluarga.
- Diskusikan dengan keluarga tentang perilaku menarik diri, penyebab dan car a keluarga menghadapi.
- Dorong anggota keluarga untuk berkomunikasi.
- Anjurkan anggota keluarga pasien secara rutin menengok pasien minimal sekali seminggu.
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan : Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap.
Kriteria Hasil :
- Pasien dapat menyebutkan koping yang dapat digunakan
- Pasien dapat menyebutkan efektifitas koping yang dipergunakan
- Pasien mampu memulai mengevaluasi diri
- pasien mampu membuat perencanaan yang realistik sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya
- Pasien bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencanan
Intervensi :- Dorong pasien untuk menyebutkan aspek positip yang ada pada dirinya dari segi fisik.
- Diskusikan dengan pasien tentang harapan-harapannya.
- Diskusikan dengan pasien keterampilannya yang menonjol selama di rumah dan di rumah sakit.
- Berikan pujian.
- Identifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh pasien
- Diskusikan koping yang biasa digunakan oleh pasien.
- Diskusikan strategi koping yang efektif bagi pasien.
- Bersama pasien identifikasi stressor dan bagaimana penialian pasien terhadap stressor.
- Jelaskan bahwa keyakinan pasien terhadap stressor mempengaruhi pikiran dan perilakunya.
- Bersama pasien identifikasi keyakinan ilustrasikan tujuan yang tidak realistic.
- Bersama pasien identifikasi kekuatan dan sumber koping yang dimiliki
- Tunjukkan konsep sukses dan gagal dengan persepsi yang cocok.
- Diskusikan koping adaptif dan maladaptif.
- Diskusikan kerugian dan akibat respon koping yang maladaptive.
- Bantu pasien untuk mengerti bahwa hanya pasien yang dapat merubah dirinya bukan orang lain
- Dorong pasien untuk merumuskan perencanaan/tujuannya sendiri (bukan perawat).
- Diskusikan konsekuensi dan realitas dari perencanaan / tujuannya.
- Bantu pasien untuk menetpkan secara jelas perubahan yang diharapkan.
- Dorong pasien untuk memulai pengalaman baru untuk berkembang sesuai potensi yang ada pada dirinya.
- Dorong pasien untuk menyebutkan aspek positip yang ada pada dirinya dari segi fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Directorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. Dep. Kes R.I. Keperawatan Jiwa. Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa, , 2000
Keliat Budi, Anna, Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa, EGC, 1995
Keliat Budi Anna, dkk, Proses Keperawatan Jiwa, EGC, 1987
Maramis, W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa, Erlangga Universitas Press, 1990
Rasmun, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga, CV.
Sagung Seto, , 2001.
Residen Bagian Psikiatri UCLA, Buku Saku Psikiatri, EGC, 1997
Stuart & Sunden, Pocket Guide to Psychiatric Nursing, EGC, 1998
Directorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. Dep. Kes R.I. Keperawatan Jiwa. Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa, , 2000
Keliat Budi, Anna, Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa, EGC, 1995
Keliat Budi Anna, dkk, Proses Keperawatan Jiwa, EGC, 1987
Maramis, W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa, Erlangga Universitas Press, 1990
Rasmun, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga, CV.
Sagung Seto, , 2001.
Residen Bagian Psikiatri UCLA, Buku Saku Psikiatri, EGC, 1997
Stuart & Sunden, Pocket Guide to Psychiatric Nursing, EGC, 1998
Sering Makan Bikin Gendut?
Sejak lama sudah dikenal sebuah pola makan sehari 3 kali, yaitu makan saat pagi, siang, dan malam. Namun, akhir-akhir ini sudah terjadi pergeseran penilaian di masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kesibukkan yang dilakukan. Banyak orang yang melompati waktu makan. Bahkan sekarang timbul pernyataan bahwa sering makan akan membuat gemuk. Benarkah mitos itu? Sekarang kami akan mencoba membahasnya.
Dibandingkan dengan memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan, lebih baik makanan dicicil dengan makan sedikit-sedikit dengan frekuensi lebih sering. Memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan justru dapat merugikan tubuh. Saat sejumlah besar makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, tubuh kita akan cenderung untuk:
• memperlambat laju pencernaan untuk menyesuaikan dengan kemampuan usus dan lambung untuk mencerna makanan. Hal ini memungkinkan semakin banyak jumlah makanan yang akan diserap oleh tubuh.
• terjadi peningkatan tajam kadar gula darah. Beberapa jam setelah makan, saat kadar gula dalam darah sudah berkurang karena telah digunakan tubuh, tubuh akan cenderung meminta peningkatan kadar gula darah yang sama besarnya. Akibatnya, kita akan memiliki keinginan untuk makan banyak di kesempatan makan berikutnya
• terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh. Setelah makan banyak tubuh akan memusatkan aliran darah pada saluran pencernaan sehingga aliran ke bagian tubuh lain seperti otakdan otot akan berkurang. Bahkan terdapat banyak laporan mengenai penurunan tingkat konsentrasi pada sejumlah orang, mempermudah terjadinya lemah otot bila setelah makan berat dilanjutkan kegiatan olahraga.
Mencicil makanan sedikit-sedikit dengan frekuensi sering lebih baik karena laju pencernaan akan lebih cepat, kadar gula darah lebih stabil, dan tidak terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh yang merugikan setelah makan juga dapat lebih menjaga kesehatan lambung dan usus. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jenis makanan
Makanan yang mengandung lemak akan diserap lebih lambat di dalam tubuh dibandingkan dengan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Hal ini karena lemak hanya dicerna di dalam usus halus dan akan memperlambat kerja lambung sehingga lemak lebih lambat memberikan rasa kenyang. Orang yang memakan karbohidrat akan lebih cepat merasa kenyang karbohidrat lebih cepat dicerna dalam tubuh namun lebih cepat merasa lapar.
Normalnya, penyerapan makanan di usus halus juga membutuhkan energi dalam jumlah tertentu. Penyerapan karbohidrat membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan penyerapan lemak sehingga memakan banyak produk yang mengandung lemak lebih mudah menimbulkan penumpukan energi yang tidak terpakai.
2. Jumlah makanan yang dimakan
Tentu saja harus diingat bahwa protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah sama dapat menghasilkan jumlah energi yang berbeda. Lemak menghasilkan energi yang paling besar.
3. Cara pengolahan makanan
Makanan yang diolah dengan cara digoreng akan mempermudah penimbunan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). LDL dapat dengan mudah menumpuk dalam pembuluh darah, lalu mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Hal ini akan menimbulkan peningkatan kerja jantung dan berbagai penyakit lainnya. Makanan yang dioleh dengan cara direbus atau dikukus lebih sehat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Lauralee. Human Physiology, From Cell to System.
2. Guyton and Hall. Textbook of medical physiology.
3. Krausse. Modern Nutrition Health and Disease.
4. www.emedicine.com
5. www.tanyadokteranda.com
Read More
Dibandingkan dengan memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan, lebih baik makanan dicicil dengan makan sedikit-sedikit dengan frekuensi lebih sering. Memakan sejumlah besar makanan dalam satu kali kesempatan makan justru dapat merugikan tubuh. Saat sejumlah besar makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, tubuh kita akan cenderung untuk:
• memperlambat laju pencernaan untuk menyesuaikan dengan kemampuan usus dan lambung untuk mencerna makanan. Hal ini memungkinkan semakin banyak jumlah makanan yang akan diserap oleh tubuh.
• terjadi peningkatan tajam kadar gula darah. Beberapa jam setelah makan, saat kadar gula dalam darah sudah berkurang karena telah digunakan tubuh, tubuh akan cenderung meminta peningkatan kadar gula darah yang sama besarnya. Akibatnya, kita akan memiliki keinginan untuk makan banyak di kesempatan makan berikutnya
• terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh. Setelah makan banyak tubuh akan memusatkan aliran darah pada saluran pencernaan sehingga aliran ke bagian tubuh lain seperti otakdan otot akan berkurang. Bahkan terdapat banyak laporan mengenai penurunan tingkat konsentrasi pada sejumlah orang, mempermudah terjadinya lemah otot bila setelah makan berat dilanjutkan kegiatan olahraga.
Mencicil makanan sedikit-sedikit dengan frekuensi sering lebih baik karena laju pencernaan akan lebih cepat, kadar gula darah lebih stabil, dan tidak terjadi perpindahan fokus aktivitas tubuh yang merugikan setelah makan juga dapat lebih menjaga kesehatan lambung dan usus. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jenis makanan
Makanan yang mengandung lemak akan diserap lebih lambat di dalam tubuh dibandingkan dengan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Hal ini karena lemak hanya dicerna di dalam usus halus dan akan memperlambat kerja lambung sehingga lemak lebih lambat memberikan rasa kenyang. Orang yang memakan karbohidrat akan lebih cepat merasa kenyang karbohidrat lebih cepat dicerna dalam tubuh namun lebih cepat merasa lapar.
Normalnya, penyerapan makanan di usus halus juga membutuhkan energi dalam jumlah tertentu. Penyerapan karbohidrat membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan penyerapan lemak sehingga memakan banyak produk yang mengandung lemak lebih mudah menimbulkan penumpukan energi yang tidak terpakai.
2. Jumlah makanan yang dimakan
Tentu saja harus diingat bahwa protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah sama dapat menghasilkan jumlah energi yang berbeda. Lemak menghasilkan energi yang paling besar.
3. Cara pengolahan makanan
Makanan yang diolah dengan cara digoreng akan mempermudah penimbunan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). LDL dapat dengan mudah menumpuk dalam pembuluh darah, lalu mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Hal ini akan menimbulkan peningkatan kerja jantung dan berbagai penyakit lainnya. Makanan yang dioleh dengan cara direbus atau dikukus lebih sehat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood, Lauralee. Human Physiology, From Cell to System.
2. Guyton and Hall. Textbook of medical physiology.
3. Krausse. Modern Nutrition Health and Disease.
4. www.emedicine.com
5. www.tanyadokteranda.com
Mengenal Lebih Dekat Hamil Anggur
Kehamilan merupakan suatu anugerah paling membahagiakan bagi sebagian besar wanita. Tapi bagaimana jika janin yang dikandung tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan, misalnya jika kehamilan yang terjadi ternyata hanyalah hamil anggur saja. Hamil anggur bagi seorang wanita bagaikan sebuah mimpi buruk, harapan yang hilang begitu saja. Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan hamil anggur itu?
Kejadian hamil anggur terjadi pada 1 dalam 1500 kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa. Ternyata jumlah kejadian tersebut jauh lebih sering terjadi di bagian dunia lain seperti di Asia (misalnya di Taiwan, insidensinya sekitar 1 dari 125 kehamilan). Ini menunjukkan adanya peranan ras dalam kasus hamil anggur.
Hamil anggur atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama mola hydatidosa sesungguhnya merupakan tumor jinak dari vili korion, yang dapat terjadi pada wanita dalam masa reproduksi. Pada pemeriksaan, terlihat gelembung-gelembung yang berasal dari vili yang mengalami perubahan patologis dan berisi cairan jernih. Umumnya tidak ada janin pada peristiwa hamil anggur, namun terkadang pada kasus mola partialis/sebagian terdapat janin atau paling tidak kantong amnion. Akan tetapi, tetap saja janin biasanya tidak dapat dipertahankan dan akan mengalami keguguran.
Pada kasus mola hydatidosa, indung telur wanita dapat mengandung kista lutein (bisa salah satu atau pada kedua indung telur) yang akan hilang dengan sendirinya setelah mola dikeluarkan. Selain itu, dari pemeriksaan kromosom pada gelembung-gelembung tersebut, didapatkan kasus poliploidi dan hampir pada semua kasus mola ternyata susunan seks kromatinnya adalah wanita (46, XX).
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata usia ibu saat hamil memiliki peranan penting sebagai faktor pertahanan terhadap kejadian hamil anggur. Diketahui tingginya frekuensi kejadian hamil anggur terjadi diantara kehamilan yang berada dalam periode mendekati akhir masa reproduksi. Wanita dengan umur lebih dari 45 tahun relatif mempunyai kemungkinan mengalami hamil anggur sebanyak 10x lebih besar dibandingkan mereka yang masih berusia 20-40 tahun.
Penyebab sesungguhnya dari hamil anggur belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persentase kemungkinan seorang wanita untuk mengalami hamil anggur, antara lain: sering keguguran, status gizi kurang baik, kekurangan vitamin (misalnya vitamin A atau asam folat), gangguan peredaran darah di rahim.
Gejala-gejala hamil anggur (pada pasien yang amenorrhae/terlambat haid):
1. Pendarahan terus-menerus pada minggu ke 12 kehamilan (bervariasi, bisa hanya bercak-bercak sampai pendarahan dalam jumlah banyak, seringkali berwarna kecoklatan). Biasanya menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi.
2. Pembesaran perut (pertumbuhan ukuran rahim) tidak sesuai dengan usia kehamilan atau lebih cepat dari biasanya (misalnya hamil 1 bulan terlihat seperti hamil 3 bulan).
3. Mual-mual dan muntah lebih sering terjadi dan durasinya lebih lama.
4. Timbul tekanan darah tinggi yang terkait kehamilan (jika terjadi sebelum minggu ke 24 mengarah pada hamil anggur).
5. Tidak ada tanda-tanda adanya janin (tidak ada bunyi detak jantung anak, rangka janin tidak nampak pada hasil rontgen).
6. Kadar hormon korionik gonadotropin (HCG) tinggi dalam darah dan air kencing ibu.
Walaupun banyak gejala yang bisa kita gunakan untuk memperkirakan hamil anggur, diagnosa pasti baru bisa kita dapatkan setelah melihat lahirnya gelembung-gelembung mola.
Selain dengan melihat gejala-gejala yang ada, dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa, antara lain:
? Rontgen: untuk melihat rangka bayi, tapi jika tidak terlihat belum tentu terjadi hamil anggur.
? Reaksi biologis dengan Galli Mainini: pengukuran kadar gonadotropin secara kuantitatif.
? Percobaan sonde: pada hamil anggur, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa, ada tahanan dari janin.
? Suntikan zat kontras ke dalam uterus: memperlihatkan gambaran sarang tawon.
? USG: memperlihatkan gambaran badai salju.
Hamil anggur atau mola hydatidosa merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Kematian yang terjadi umumnya disebabkan oleh :
1. perdarahan
2. perforasi/terjadinya lubang akibat gelembung menembus dinding rahim
3. infeksi, sepsis
4. kanker korion (choriocarcinoma): terjadi pada mola hydatidosa lengkap yang merupakan penyebab utama dari choriocarcinoma
Karena mengandung bahaya kematian, maka hamil anggur harus segera ditangani. Penanganan terhadap hamil anggur meliputi 2 tahap, yaitu pengguguran sesegera mungkin, dan melakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya gejala-gejala kanker korion (choriocarcinoma). Tindakan pengguguran harus dilakukan segera supaya kehamilan yang tidak normal itu tidak bertambah besar dan merusak kondisi ibu. Pada wanita usia subur yang masih menginginkan anak dilakukan dengan cara kuret, sedangkan pada wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan anak dapat dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi).
Pengguguran dan kuret harus disertai dengan transfusi darah karena ada kemungkinan besar terjadi perdarahan yang banyak. Kemudian kira-kira 10-14 hari setelah kuret pertama, dilakukan kuret kedua yang bertujuan untuk menghasilkan rahim yang benar-benar bersih.
Wanita yang mengalami mola hydatidosa boleh hamil lagi, tetapi harus menunggu sampai pemeriksaan pengawasan selesai dilakukan. Bagi wanita yang belum mempunyai anak dianjurkan menunda kehamilan selama 1 tahun, sedangkan bagi wanita yang sudah mempunyai anak dianjurkan untuk tidak hamil dulu selama 2 tahun.
Sumber :
-Ilmu Kebidanan Patologi. Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
-Williams Obstetrics, 16th Edition
- www.hanyawanita.com
- http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/mola_hidatidosa.pdf
- www.tanyadokteranda.com
Read More
Kejadian hamil anggur terjadi pada 1 dalam 1500 kehamilan di Amerika Serikat dan Eropa. Ternyata jumlah kejadian tersebut jauh lebih sering terjadi di bagian dunia lain seperti di Asia (misalnya di Taiwan, insidensinya sekitar 1 dari 125 kehamilan). Ini menunjukkan adanya peranan ras dalam kasus hamil anggur.
Hamil anggur atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama mola hydatidosa sesungguhnya merupakan tumor jinak dari vili korion, yang dapat terjadi pada wanita dalam masa reproduksi. Pada pemeriksaan, terlihat gelembung-gelembung yang berasal dari vili yang mengalami perubahan patologis dan berisi cairan jernih. Umumnya tidak ada janin pada peristiwa hamil anggur, namun terkadang pada kasus mola partialis/sebagian terdapat janin atau paling tidak kantong amnion. Akan tetapi, tetap saja janin biasanya tidak dapat dipertahankan dan akan mengalami keguguran.
Pada kasus mola hydatidosa, indung telur wanita dapat mengandung kista lutein (bisa salah satu atau pada kedua indung telur) yang akan hilang dengan sendirinya setelah mola dikeluarkan. Selain itu, dari pemeriksaan kromosom pada gelembung-gelembung tersebut, didapatkan kasus poliploidi dan hampir pada semua kasus mola ternyata susunan seks kromatinnya adalah wanita (46, XX).
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata usia ibu saat hamil memiliki peranan penting sebagai faktor pertahanan terhadap kejadian hamil anggur. Diketahui tingginya frekuensi kejadian hamil anggur terjadi diantara kehamilan yang berada dalam periode mendekati akhir masa reproduksi. Wanita dengan umur lebih dari 45 tahun relatif mempunyai kemungkinan mengalami hamil anggur sebanyak 10x lebih besar dibandingkan mereka yang masih berusia 20-40 tahun.
Penyebab sesungguhnya dari hamil anggur belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persentase kemungkinan seorang wanita untuk mengalami hamil anggur, antara lain: sering keguguran, status gizi kurang baik, kekurangan vitamin (misalnya vitamin A atau asam folat), gangguan peredaran darah di rahim.
Gejala-gejala hamil anggur (pada pasien yang amenorrhae/terlambat haid):
1. Pendarahan terus-menerus pada minggu ke 12 kehamilan (bervariasi, bisa hanya bercak-bercak sampai pendarahan dalam jumlah banyak, seringkali berwarna kecoklatan). Biasanya menyebabkan anemia dan kekurangan zat besi.
2. Pembesaran perut (pertumbuhan ukuran rahim) tidak sesuai dengan usia kehamilan atau lebih cepat dari biasanya (misalnya hamil 1 bulan terlihat seperti hamil 3 bulan).
3. Mual-mual dan muntah lebih sering terjadi dan durasinya lebih lama.
4. Timbul tekanan darah tinggi yang terkait kehamilan (jika terjadi sebelum minggu ke 24 mengarah pada hamil anggur).
5. Tidak ada tanda-tanda adanya janin (tidak ada bunyi detak jantung anak, rangka janin tidak nampak pada hasil rontgen).
6. Kadar hormon korionik gonadotropin (HCG) tinggi dalam darah dan air kencing ibu.
Walaupun banyak gejala yang bisa kita gunakan untuk memperkirakan hamil anggur, diagnosa pasti baru bisa kita dapatkan setelah melihat lahirnya gelembung-gelembung mola.
Selain dengan melihat gejala-gejala yang ada, dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa, antara lain:
? Rontgen: untuk melihat rangka bayi, tapi jika tidak terlihat belum tentu terjadi hamil anggur.
? Reaksi biologis dengan Galli Mainini: pengukuran kadar gonadotropin secara kuantitatif.
? Percobaan sonde: pada hamil anggur, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa, ada tahanan dari janin.
? Suntikan zat kontras ke dalam uterus: memperlihatkan gambaran sarang tawon.
? USG: memperlihatkan gambaran badai salju.
Hamil anggur atau mola hydatidosa merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Kematian yang terjadi umumnya disebabkan oleh :
1. perdarahan
2. perforasi/terjadinya lubang akibat gelembung menembus dinding rahim
3. infeksi, sepsis
4. kanker korion (choriocarcinoma): terjadi pada mola hydatidosa lengkap yang merupakan penyebab utama dari choriocarcinoma
Karena mengandung bahaya kematian, maka hamil anggur harus segera ditangani. Penanganan terhadap hamil anggur meliputi 2 tahap, yaitu pengguguran sesegera mungkin, dan melakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya gejala-gejala kanker korion (choriocarcinoma). Tindakan pengguguran harus dilakukan segera supaya kehamilan yang tidak normal itu tidak bertambah besar dan merusak kondisi ibu. Pada wanita usia subur yang masih menginginkan anak dilakukan dengan cara kuret, sedangkan pada wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan anak dapat dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi).
Pengguguran dan kuret harus disertai dengan transfusi darah karena ada kemungkinan besar terjadi perdarahan yang banyak. Kemudian kira-kira 10-14 hari setelah kuret pertama, dilakukan kuret kedua yang bertujuan untuk menghasilkan rahim yang benar-benar bersih.
Wanita yang mengalami mola hydatidosa boleh hamil lagi, tetapi harus menunggu sampai pemeriksaan pengawasan selesai dilakukan. Bagi wanita yang belum mempunyai anak dianjurkan menunda kehamilan selama 1 tahun, sedangkan bagi wanita yang sudah mempunyai anak dianjurkan untuk tidak hamil dulu selama 2 tahun.
Sumber :
-Ilmu Kebidanan Patologi. Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
-Williams Obstetrics, 16th Edition
- www.hanyawanita.com
- http://www.freewebtown.com/cakmoki/ebook/mola_hidatidosa.pdf
- www.tanyadokteranda.com
Cara Praktis Hitung Kebutuhan Kalori Tubuh
Read More
Tidak hanya untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan, tetapi semua orang ternyata juga harus mengatur menu diet atau menu makanan sehari-harinya. Terlalu banyak makan dapat menyebabkan kelebihan berat badan, dan sebaliknya, terlalu sedikit makan dapat menyebabkan kekurangan gizi.
Bagi yang sudah terlanjur memiliki berat badan berlebih, mereka harus menyusun menu dietnya agar tetap mencukupi kebutuhan metabolisme sehari-harinya, namun tidak menyebabkan penumpukan makanan berlebih dalam tubuh. Begitu juga sebaliknya bagi mereka yang kekurangan gizi.
Oleh karena itu, pengaturan menu diet sebaiknya diterapkan pada semua orang, dengan memperhatikan proporsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh, sehingga seluruhnya berada dalam porsi yang seimbang.
Lalu, bagaimana caranya mengatur sendiri menu diet Anda? Sebelumnya, mari hitung dulu kebutuhan kalori Anda.
Untuk menghitung kebutuhan kalori basal/KKB (kalori yang Anda butuhkan untuk kegiatan sehari-hari) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
LAKI-LAKI = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) - (6.8 x U)
WANITA = 65.5 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) - (4.7 x U)
Keterangan:
BB = Berat Badan ideal (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)
Dengan perhitungan KKB seperti cara di atas, maka baik kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan kalorinya untuk berat badan yang ideal.
Selain itu, di Indonesia juga sering digunakan perhitungan Kebutuhan Kalori Basal yang lebih simpel, yaitu:
KKB = 40 x (TB - 100)
Dengan faktor koreksi:
Stress ringan (1) : 1.3 x KKB
Stress sedang (2) : 1.5 x KKB
Stress berat (3) : 2.0 x KKB
Sementara itu, ada 2 cara sederhana menghitung berat badan ideal:
Cara 1:
BB ideal = (TB - 100) - (0.1 x (TB – 100))
Cara 2:
Menggunakan Body Mass Index(BMI)/Indeks Massa Tubuh (IMT)
Berat Badan (Kg)
IMT = —————————
TB(m) X TB (m)
IMT ideal pada pria dan wanita:
Wanita
13-17 : dibawah ideal (terlalu kurus/anoreksia)
19-24 : IDEAL
26-31 : Obesitas (kegemukan)
Pria
14-18 : dibawah ideal
20-25 : IDEAL
28-33 : Obesitas
MENYUSUN MENU DIET ANDA
Setelah mengetahui kebutuhan kalori, Anda dapat memulai menyusun menu diet Anda sesuai proporsi zat-zat makanan yang seimbang, yaitu:
• Karbohidrat 60-75%
• Protein 10-15%
• Lemak 10-25%
Kalau Anda sudah menghitung jumlah kalori ideal untuk Anda, Anda dapat menghitung jumlah masing-masing kalori untuk karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan persentase di atas.
Kemudian, jumlah kalori yang Anda dapatkan per jenis zat dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis makanan. Misalnya, untuk karbohidrat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi nasi, kentang, makaroni, ataupun roti.
Yang menyenangkan, setiap jenis makanan tersebut dapat diganti menjadi makanan lain dengan satuan penukar, sehingga Anda tidak bosan memakan jenis makanan yang itu-itu saja. Bahan makanan pada tiap golongan bernilai gizi hamper sama, oleh karena itu satu sama lain dapat salong menukar dan disebut satuan penukar.
Berikut adalah contoh beberapa daftar satuan penukar yang digunakan.
GOLONGAN I
Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori, 4 g protein, 40 g karbohidrat.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Nasi 1 gelas 200
Roti putih 3 potong kecil 70
Singkong 1 potong 120
Kentang 2 buah sedang 210
Makaroni ½ gelas 50
GOLONGAN II
Sumber Protein Hewani
1. Rendah Lemak
1 satuan penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ikan 1 potong sedang 40
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 40
Udang segar 5 ekor sedang 35
2. Lemak Sedang
1 satuan penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Bakso 10 biji sedang 170
Daging kambing 1 potong sedang 40
Daging sapi 1 potong sedang 35
Telur ayam 1 butir 55
3. Tinggi Lemak
1 satuan penukar = 150 kalori, 7 g protein, 3 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ayam dengan kulit 1 potong sedang 55
Bebek 1 potong sedang 45
Sosis ½ potong sedang 50
Daging babi 1 potong sedang 50
Kuning telur ayam 4 butir 45
GOLONGAN III
Sumber Protein Nabati
1 satuan penukar = 75 kalori, 5 g protein, 3 g lemak, 7 g karbohidrat.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Kacang hijau 2 sendok makan 20
Kacang kedelai 2 ½ sendok makan 25
Tahu 1 biji besar 110
Tempe 2 potong sedang 50
Kacang tanah 2 sendok makan 15
Daftar lainnya dapat dilihat pada buku-buku Ilmu Gizi atau pada Referensi.
Dengan menhitung jumlah kebutuhan kalori basal, Anda kini dapat menyusun sendiri menu yang anda inginkan sesuai dengan proporsi zat-zat makanan bagi tubuh.
REFERENSI:
http://www.fitnessandfreebies.com/fitness/foodex.html
http:// health/public/heart/obesity/lose_wt/fd_exch.htm
http://www.info-sehat.com/
http://www.kalbe.co.id/cdk
http://www.nhlbi.nih.gov/
http://rjthoughts.wordpress.com/
Cerra FB. Pocket Mannual of Integral Nutrition. Princeton: Mosby
Co. 1984
Kamis, 08 Januari 2009
Stress Pasca Trauma Setelah Kecelakaan Lalu Lintas, Perasaan Yang Muncul dan Bagaimana Menghadapinya?
Di amerika serikat, lebih dari 6 juta kecelakaan lalu lintas terjadi tiap tahunnya. JIka anda pernah mengalami suatu kejadian kecelakaan lalu lintas, anda mungkin mempunyai dan merasakan perasaan-perasaan yang berbeda pada waktu kecelakaan dan hari-hari berikutnya setelah kecelakaan. Perasaan-perasaan yang mungkin anda rasakan antara lain:
- Shock
- Tidak percaya bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada anda.
- Perasaan marah.
- Perasaan tegang dan cemas.
- Perasaan kawatir, ketakutan, gelisah.
- Merasa bersalah.
Sebagai tambahan, anda mungkin akan selalu mengingat kejadian kecelakaan yang menimpa anda dalam benak/pikiran anda. Anda mungkin punya pikiran atau perasaan seperti tidak bisa berhenti untuk memikirkan kejadian tersebut dan selalu teringat dalam pikiran anda.
Kebanyakan orang yang telah mengalami kecelakaan merasakan beberapa atau mungkin semua perasaan-perasaan diatas. Terkadang, perasaan-perasaan yang dirasakan dapat menjadi sangat kuat yang tetap ada atau menetap dari kehidupan normal setelah kecelakaan.
Apa perbedaan antara perasaan-perasaan normal setelah kecelakaan dan perasaan-perasaan yang menjadi lebih atau sangat kuat?.
Bagi kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas, perasaan-perasaan yang mereka rasakan pada saat kecelakaan dan setelahnya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, pada beberapa orang perasaan-perasaan yang mereka rasakan tidak menghilang atau perasaan tersebut menjadi lebih kuat, mengubah cara seseorang berpikir dan bertingkah laku. Perasaan-perasaan kuat yang menetap pada seseorang yang berlangsung lama dan mengganggu dalam kehidupan sehari-hari adalah tanda-tanda dari suatu kondisi atau keadaan yang disebut dengan stress setelah trauma/stress pasca trauma atau post traumatic stress. Jika anda mengalami stress pasca trauma, anda mungkin mempunyai beberapa gangguan atau masalah berikut ini:
- Perasaan-perasaan ketidakenakan, kegelisahan, kekawatiran yang berlangsung terus-menerus.
- Masalah atau gangguan dalam menyetir atau mengendarai kendaraan.
- Tidak menginginkan untuk dilakukan prosedur atau pemeriksaan medis.
- Mudah tersinggung, rasa cemas atau marah yang berlebihan.
- Mimpi buruk atau gangguan tidur.
- Adanya suatu perasaan bahwa anda tidak terhubung dengan kejadian-kejadian atau orang lain.
- Selalu teringat akan kejadian kecelakaan yang terjadi pada anda dan anda tidak dapat mengendalikannya.
Bagaimana anda menghadapi perasaan-perasaan yang anda rasakan setelah kecelakaan?
- Bicarakan dengan teman-teman dan keluarga anda selengkap-lengkapnya tentang kecelakaan yang menimpa anda dan bagaimana anda berpikir, merasakan dan bertindak pada waktu kecelakaan dan pada hari-hari setelah kecelakaan terjadi.
- Tetap aktif. Sering melakukan aktifitas fisik atau olahraga dan berpartisipasi dalam aktifitas-aktifitas apapun yang tidak mengganggu cedera yang anda derita. Dokter akan dapat banyak membantu anda, cara melakukan hal-hal tersebut dengan aman.
- Tindaklanjuti berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan rujukan ke unit pelayanan kesehatan lain apabila diperlukan. Dokter juga akan selalu memantau proses penyembuhan anda dan memberikan resep obat yang mungkin anda perlukan.
- Cobalah untuk kembali beraktifitas dengan rutinitas keseharian anda. Kecelakaan lalu lintas membuat beberapa orang membatasi apa yang mereka lakukan. Penting sekali untuk mencoba kembali beraktifitas seperti yang biasa anda kerjakan setiap hari, bahkan jika pada awalnya anda tidak merasa atau bisa nyaman serta takut dengan apa yang anda kerjakan
- Belajarlah untuk menjadi pengendara yang bersifat defensif/melindungi diri. Mungkin akan kesulitan untuk menyetir mobil kembali pasca terjadinya kecelakaan. Anda bisa mengurangi resiko terjadinya kembali kecelakaan atau cedera dengan hati-hati saat mengendarai kendaraan, selalu mengenakan sabuk pengaman dan hindari hal-hal yang menyebabkan anda bingung atau terganggu pada saat anda menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor. Jangan atau hindari menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor pada saat anda lelah. Jangan pernah minum alkohol atau obat-obatan terlarang serta obat-obat yang mempengaruhi bagaimana anda berpikir, berpendapat dan mengambil keputusan.
After seven should not eat
1) Do not Smoking - Research from experts proves that smoking a rokoksetelah eat together with smoking 10 cigarettes (most likely fell ill kankerlebih)
2) Do not live to eat fruits - Jump eating fruits after meals will cause stomach dipenuhidenganudara. To eat the fruits 1-2 hours after meals or 1 meal jamsebelum
3) Do not drink tea - Because tea leaves contain a high acid contents. iniakan cause the uterus to the fetus protein food we have to konsumsisulit digested.
4) Do not mengendorkan ligament pinggangmu - Mengendorkan belt after eating will cause intestinal terbelitdan terblokir.
5) Do not Bathroom - Bathroom will menaikan flow of blood to the hands, feet and body yangmenyebabkan amount of blood around the stomach will continue to be reduced. This iniakan weaken the digestive system in our stomach.
6) Do not Walk-way - people often say that running a few steps setelahmakan will extend the age. In fact this is not benar.Berjalan will cause the digestive system can not afford menyerab nutrisidari we have food to eat.
7) Do not sleep directly - food that we eat can not be digested well. This akanmenyebabkan intestinal inflammation and experience kembung. (sigitpras31/aktivis kaskus)
2) Do not live to eat fruits - Jump eating fruits after meals will cause stomach dipenuhidenganudara. To eat the fruits 1-2 hours after meals or 1 meal jamsebelum
3) Do not drink tea - Because tea leaves contain a high acid contents. iniakan cause the uterus to the fetus protein food we have to konsumsisulit digested.
4) Do not mengendorkan ligament pinggangmu - Mengendorkan belt after eating will cause intestinal terbelitdan terblokir.
5) Do not Bathroom - Bathroom will menaikan flow of blood to the hands, feet and body yangmenyebabkan amount of blood around the stomach will continue to be reduced. This iniakan weaken the digestive system in our stomach.
6) Do not Walk-way - people often say that running a few steps setelahmakan will extend the age. In fact this is not benar.Berjalan will cause the digestive system can not afford menyerab nutrisidari we have food to eat.
7) Do not sleep directly - food that we eat can not be digested well. This akanmenyebabkan intestinal inflammation and experience kembung. (sigitpras31/aktivis kaskus)
Sleeping late at night due to
Doctors at the National Taiwan Hospital recently surprising finding because the medical case of a young doctor 37 years of age during this very trust the results of the examination heart function (GOT, GPT), but appeared at the Hari Raya Imlek positive note suffering liver cancer throughout 10 cm! So far, most people were dependent on the results of liver function examination index (Liver Function Index). They considered when the review results show that normal index means all OK. This kind of misunderstanding was also made by many specialist doctors. Really surprising, that the doctors should give the correct knowledge on the general public, appeared to have knowledge that is not true. Prevention of liver cancer should be done in a way that's true. There is no other way except to detect and mengobatinya as early as possible, said a doctor Hsu Chin Chuan. But Ironically, the doctor who handles liver cancer can also have a view that is wrong, even mislead the public, why this is the biggest cause of liver cancer is difficult to be cured. The main damage to the heart is: 1. Sleep the night and wake up too too afternoon is the main cause of most 2. Do not waste water in the morning. 3. Eating pattern that is too excessive. 4. No breakfast. 5. Consume too many drugs. 6. Consume too much preservative, additional substances, coloring substances, artificial sweetener. 7. Oil that is not healthy! Wherever possible reduce the use of oil during fry food. This also applies even though using the best oil even as olive oil. Do not consume food fried in conditions when we tired, except in the body fit. 8. Consume raw cuisine (very mature) also increase the burden of the heart. Vegetables eaten raw or cooked cooked 3 / 5 part. Fried vegetables that should be eaten out at that time also, jangandisimpan. We have to do with the prevention without the additional cost. Self-set lifestyle and patterns of food daily. Treatment of eating patterns and conditions of the time is necessary so that we can make the body absorption and discharge of substances-substances that are not useful in accordance with the schedule. For: * Night pk day 9 - 11: oxygen-exile is not useful substances / toxic (de-toxin) in the antibody system (lymph gland). During the duration of this time should be with the calm atmosphere, or listening to music. If at that time a housewife is still in a condition that is not relaxed such as washing dishes or supervise children learn, this can be a negative impact for health. * Night pk 11 days - early pk Day 1: during the process of de-toxin at the heart, should take place in bed asleep. * Early days pk 1 - 3: the process of de-toxin in the bile, also held in the sleep condition. * Early days pk 3 - 5: de-toxin in the lungs. Therefore there will be a great cough for the duration of cough during this time. Because the process of cleaning (de-toxin) have reached the respiratory tract, they do not need to drink cough medicine so as not counteract the sewage disposal. * Morning pk 5 - 7: de-toxin in the colon, should dispose of water in a small room. * Morning pk 7 - 9: the absorption of food nutrients for small intestine, harusmakan morning. For a sick person should eat more before the morning pk 6:30. Breakfast before 7:30 pk very good for those who want to maintain health. For those who do not eat breakfast kebiasaannya please change this, but still better late breakfast until pkl 9-10 than not eating at all. Sleep the night and wake up too too afternoon will disrupt the process of oxygen-exile is not useful substances. In addition, from midnight to 4 o'clock early morning is the time for the spinal marrow to produce blood.
When turning off the lights Bedroom Improve Health Conditions
The dark night secretly collaborated with tubuh. Hanya in circumstances that are really dark body produces Melantonin, one of the hormones in the immune system that is able to fight and prevent various diseases including cancer and breast cancer prostat. Instead, sleep with the lights on at night Day - a sinarnya any cause hormone production melantonin stopped. Biolog Joan Roberts find this after secret experiments on animals. When the animals were given artificial light at night Day, melantoninnya decreased and the body's immune system weakened. Apparently, light lamp - as well as TV - the hormone to be very tired. By Therefore, in addition to save energy, turn off the lights when sleep is a natural way to improve the health of the body.
The types of sleep disturbances that can be experienced by everyone, among others, are: A. Jet-lag. There is a change in the time between lunch and dinner, an unexpected result with the aircraft. This can disrupt the rhythm sirkadian body. b. Caffeine, nicotine, alcohol. Nicotine that caffeine may cause too many difficulties to sleep. This condition often experienced by coffee drinker, smoker, alcohol and opium. C. Environmental factors. Boom sound of loud music, sound, the noisy factory, sleeping with lights that turn on the light, sleep will cause someone to be disturbed. The cause of sleep disruption in women are: A. Psychological stress. Family members who have died, the test, traffic accidents, dropping out of love. Statistically, 34% of women often experience this is compared to 22% in men. The possibility of women as more sensitive. B. Sleep Disorders partners. Approximately 17% of women complain that difficult to sleep because the partners have a sleep habits snore and only 5% of men about the causes of similar. C. Night workers, nurses, hospitals, night guards, factory workers. They are working on the evening of Day appeared to experience more frequent sleep disturbances. The women workers in this more often also experience menstrual cycle disruption, and difficult to get pregnant. D. Associated with menstruation. Progesteron hormones cause the feeling of calm and sense of drowsiness. Progesteron hormone increases the ovulasi, which is more or less on Day 12-14 of the menstrual cycle. Some women experience a sense of feeling weak and excessive drowsiness. Sleep disturbances occur when the hormones start progesteron began to decline, which came a few days before menstruation (Day 22-28 of the menstrual cycle). Women will become more frequent, less sleep soundly, or awakened with a feeling that is not fresh. E. Associated with pregnancy. During the pregnancy also changes that can disrupt sleep. At 1-3 weeks of pregnancy, hormones progesteron increased, the feeling of drowsiness in some women. Rahim urged the start up of bladder, so that pregnant women often awakened several times to berkemih. At 4-6 weeks of pregnancy, hormones start progesteron stable. Rahim is no more urgent bladder. Pregnant women will experience a period of sleep-the most delicious. There are almost no sleep disturbance at the age of this pregnancy. At 7-9 weeks of pregnancy, start going to sleep disturbances. There is a feeling of heat in the chest, feeling sick, who stopped nose, leg cramps on the bottom, more often berkemih will disrupt sleep quality and quantity of pregnant women. Around 97% of women will become more frequent and difficult night to sleep again. 30% of women who snore will never sleep with a snore. F. The period of menopause. Hormone estrogen production begins to decline, making 30% -40% of women more often awakened in the middle of the night because a lot of sweat, feel the heart throb, or a sense of relief in the hot chest and the head. Efforts that can be done to overcome the sleep disturbances are: 1. Avoid high-sugar foods berkadar (honey, syrup), contain caffeine (coffee, chocolate, the), cigarettes, or alcohol, before bedtime. 2. Sleep and wake up on a regular time each day. 3. Use the bed only for sleeping and intimate relations. Not for other activities such as studying, working, reading, acrobatics, and so forth. 4. Sports will make a regular bed become more comfortable and convenient. Similarly, for pregnant women, exercise can reduce the incidence of leg cramps down. 5. Biasakan sleep in the dark atmosphere without lights up. 6. Shalat / Pray. Do not use sleeping pills because it can cause side effects such as memory disturbances, less vigilant, often ngompol and headaches. 8. Consult a doctor, the doctor may need to give advice or drugs such as melatonin, hormone estrogen, and so forth. (Kubera)
The types of sleep disturbances that can be experienced by everyone, among others, are: A. Jet-lag. There is a change in the time between lunch and dinner, an unexpected result with the aircraft. This can disrupt the rhythm sirkadian body. b. Caffeine, nicotine, alcohol. Nicotine that caffeine may cause too many difficulties to sleep. This condition often experienced by coffee drinker, smoker, alcohol and opium. C. Environmental factors. Boom sound of loud music, sound, the noisy factory, sleeping with lights that turn on the light, sleep will cause someone to be disturbed. The cause of sleep disruption in women are: A. Psychological stress. Family members who have died, the test, traffic accidents, dropping out of love. Statistically, 34% of women often experience this is compared to 22% in men. The possibility of women as more sensitive. B. Sleep Disorders partners. Approximately 17% of women complain that difficult to sleep because the partners have a sleep habits snore and only 5% of men about the causes of similar. C. Night workers, nurses, hospitals, night guards, factory workers. They are working on the evening of Day appeared to experience more frequent sleep disturbances. The women workers in this more often also experience menstrual cycle disruption, and difficult to get pregnant. D. Associated with menstruation. Progesteron hormones cause the feeling of calm and sense of drowsiness. Progesteron hormone increases the ovulasi, which is more or less on Day 12-14 of the menstrual cycle. Some women experience a sense of feeling weak and excessive drowsiness. Sleep disturbances occur when the hormones start progesteron began to decline, which came a few days before menstruation (Day 22-28 of the menstrual cycle). Women will become more frequent, less sleep soundly, or awakened with a feeling that is not fresh. E. Associated with pregnancy. During the pregnancy also changes that can disrupt sleep. At 1-3 weeks of pregnancy, hormones progesteron increased, the feeling of drowsiness in some women. Rahim urged the start up of bladder, so that pregnant women often awakened several times to berkemih. At 4-6 weeks of pregnancy, hormones start progesteron stable. Rahim is no more urgent bladder. Pregnant women will experience a period of sleep-the most delicious. There are almost no sleep disturbance at the age of this pregnancy. At 7-9 weeks of pregnancy, start going to sleep disturbances. There is a feeling of heat in the chest, feeling sick, who stopped nose, leg cramps on the bottom, more often berkemih will disrupt sleep quality and quantity of pregnant women. Around 97% of women will become more frequent and difficult night to sleep again. 30% of women who snore will never sleep with a snore. F. The period of menopause. Hormone estrogen production begins to decline, making 30% -40% of women more often awakened in the middle of the night because a lot of sweat, feel the heart throb, or a sense of relief in the hot chest and the head. Efforts that can be done to overcome the sleep disturbances are: 1. Avoid high-sugar foods berkadar (honey, syrup), contain caffeine (coffee, chocolate, the), cigarettes, or alcohol, before bedtime. 2. Sleep and wake up on a regular time each day. 3. Use the bed only for sleeping and intimate relations. Not for other activities such as studying, working, reading, acrobatics, and so forth. 4. Sports will make a regular bed become more comfortable and convenient. Similarly, for pregnant women, exercise can reduce the incidence of leg cramps down. 5. Biasakan sleep in the dark atmosphere without lights up. 6. Shalat / Pray. Do not use sleeping pills because it can cause side effects such as memory disturbances, less vigilant, often ngompol and headaches. 8. Consult a doctor, the doctor may need to give advice or drugs such as melatonin, hormone estrogen, and so forth. (Kubera)
Danger disease gonorrhea
Gonorrhea (GO) is a contagious infection of the disease does not only happen on the genitals. But it also can cause blindness in infants and cause infection of the throat. Dr. Sa'da Barira, SpKK, Specialist Skin and Sex menuturkan than spilis have a venereal disease that is also dangerous because of the bacteria neisseria gonorrhoeae. "The virus is not only menginfeksi layer in uretra, neck and rektum womb. But also the throat, and the white eye or konjungtiva," explained Disease gonorrhea ditulari through certain media. Among them through sex with people with gonorrhea. Besides through sek can also be done with the direct contact with clothing, towels, and other equipment. "The disease gonorrhea is the most contagious through sex," said the doctor who is familiar disapa Ira. About the symptoms, the doctor Ira explain, in men, gonorrhea early symptoms usually occur within 2-5 days after infection. Symptoms begin with the malaise in the uretra and several hours later, followed by pain when berkemih and pus discharge from the penis or ureter "While in the women, early symptoms usually occur more slowly and there are no signs, as happened in the men's," he said. People added, often do not experience symptoms for several weeks or even several months. "Note the disease only after the couple relationship seksualnya contagious. If symptoms develop, are usually mild," he said. He added that some patients who showed symptoms of weight, such as color, but there keputihan sulfur, and sometimes bloody pus out. "Infection can attack neck womb, the womb, the channel eggs, ovary, uretra, and rektum and cause pain when pinggul in a sexual relation," explained. If the infected fluid on the eye, it can cause eye infections outside (konjungtivitis gonore). In addition, the disease can spread on the new born baby. Because the baby can be infected with gonorrhea from his mother during childbirth so that the swelling occurs in both eyes and sheath out pus from his eyes. And if infection is not treated, it will cause blindness. Sexual relationship through the mouth or oral sex with a gonorrhea sufferer will usually cause gonorrhea in the throat (faringitis gonokokal). "Generally, these infections do not cause symptoms, but sometimes sore throat and cause disruption to swallow," said Ira doctor. Diagnosis and Treatment Gonorrhea disease diagnosis is based on the results of the examination mikroskopik of pus, which causes gonorrhea bacteria found. If the examination mikroskopik not found the bacteria, the breeding is done in the laboratory. Gonorrhea is usually treated with a single injection seftriakson intramuskuler (the muscle) or with the per-oral antibiotics (oral) for one week (usually given doksisiklin). If gonorrhea has spread through the bloodstream, patients are usually treated in the hospital and get antibiotics intravena or through the blood vessel or infus. Always On The Setia Apply Pattern and Healthy Living Similar to other infectious diseases, gonorrhea is also very dangerous. In fact, can also cause death. For that to avoid this disease is always loyal to the pair and apply the pattern of living healthy. "Gonorrhea is most ditulari through intercourse. This often happens because often bergonta-pair change. The did not realize, there is one of the pair who stayed disease. Finally, it took so contagious," said Doctor Ira. Therefore he urges, to always be loyal to the pair of each. And do not change too often paired. "The most may not, do not to have sex, in addition to pair with our own," specifically. Besides, he added, should also familiarize themselves with the pattern of healthy living. Moreover gonorhea this can also spread through other media such as clothing and towels the people. "To be protected from this disease, in addition to faithful at the couple must also live healthier," accuse him. (CP)
Female Workers At risk Kena Heart Disorders
Working women who have high activity, including possible pressure at work will be exposed to risks associated with the problem heart. It was revealed from the results of research conducted by Dr. Elaine D. Eaker of Eaker Epidemiology Enterprises Wisconsin (U.S.). According to female workers who get loud high pressure combined with the personality on the women themselves will become a shortcut for the women exposed to risk of heart problems up. To be able to get results that fit, Dr. Elaine research on 3000 women aged 18-77 years for 10 years. Women who have a job with a high position or authority that determines the risk of exposure will have heart disease. A similar condition was not applicable to the men, said Dr. Elaine research seeks to compare the type of work with heart disease between women and men. Because men rely on pekerjaann itself and does not have a relationship with the risk of heart disease infected. In addition to the work pressure, pressure on the style of life was also one of the trigger heart disease in women. Because compared with men, the work is a distinctive achievement. Results of this study demonstrate that the conclusion of a high position at work will make the risk of heart disease also affected the rise. In the explanation published by The American Journal of Epidemology, he berbependapat that women have a risk three times higher if you are on the job that determines the position. Dr Elaine menuturkan that the high income and position in the men's positions will make them the least exposed to the risk heart attack and death. Even Dr Elaine position to provide jobs as laboratory workers and rating service has the most exposed to high heart disease and death. Meanwhile, the man with a professional or Managerial have the lowest risk. Position on the causes of work and heart disease risk in the affected wanit far not clear. But Dr. Elaine speculate that social factors may impact one of the most influential. Because the studies conducted by Dr. Elaine was conducted in 1980 where a number of women occupying positions in the U.S. that determines the position. "They may feel terkucil from the community," said according to him. But he can not predict whether the changes in social function that is also able to change the results of research.
acid strand can be healthy
Found quite a lot of people who suffer acid muscle disease. Especially for those who have entered old age. Actual disease acid fiber can recover the total or one hundred percent, the acid uratnya controlled properly. How to control your nerves with acid how to set up eating patterns. "The disease is caused by acid fiber high fiber content in the blood of acid. And the high acid content is due to nerves because so many foods that contain purin," said dr. Arif Koswandi, SpPD, Specialist Physician In Diseases. Foods that contain purin, the doctor who is familiar disapa Arif, found in the food we consume daily. Such as offal (liver, kidney, heart, brain, tuberculosis, spleen, intestine), sardines, birds, ducks, sea food, fish, vegetables cabbage, bean and the type of beans, such as a dry peanut. "But there are many purin most in the viscera," explained. Doctors who practice in the First Hospital Bros. (RSAB) Batam mention this, there are two factors which cause acid fiber content in the blood. First because of excessive production, and second because the ekskresinya reduced. Production over this usually occurs because of dietary factors or food consumed each day. Because of the food eaten that day-to-day high purin, the acid content increased muscle so. The result timbullah pain dipersendian. Ekskresi Meanwhile, the acid fiber is obstructed or reduced. Some of the slump in the kidney, which eventually can also cause kidney stones and even kidney failure. "The disease can be acid fiber suffered by anybody, be it men or women. Usually this attack began diusia three heads," he said. About the symptoms of this disease, doctors menuturkan Arif, was initially not always bergejala. Most of the new note after complications occurred due to acid hoarding grain. "The new joint will feel sore, swollen and red. If it is severe, the joint will change shape. Meanwhile, if diginjal, will form kidney stones. Kencing be obstructed, the urine of stone relief. Even if it is very severe, can cause kidney failure, "he said. About this muscle disease acid Doctors stressed Arif can be cured or a total of one hundred percent. "The acid uratnya is well controlled and eating patterns can mengaktur. With restrict eating foods that contain purin, acid muscle disease can be cured one hundred percent," accuse him. Avoid excessive Weight Loss Acid muscle disease can be avoided since this early, that is, with the acid to prevent the high fiber content in the blood. Do manage eating patterns, as well as avoiding excessive weight. "The disease acid fiber can be avoided since this early. Do with diet or eating foods with a low purin," said Doctor Arif. Another way is also not less important, he added, reduce excessive. Soalnya, fat or no excess body weight (Obesity) is a potential for bad acid fiber. "Zat fat in the body that can prevent muscle acid secretion. To avoid the obesity," specifically. Besides, he added, with the increase Munim water also can reduce the acid content in muscle blood. "Foods that have a korbohidrat can also avoid acid muscle disease," he said. Meanwhile, for the medical treatment, doctor linked Arif, acid can be overcome with nerves consume drugs that can lower the acid content in the blood, muscle, including allopurinol. "The drugs can also be used. During teruji has been scientifically. But before consume drugs is used to make sure the acid in the blood of nerves. Normally 7 ml / dl, if the above means that the muscle high acid content,". (CP)
Avoid Strict dress While Sleeping
Nightclothes or pajamas almost always have the loose. This is indeed intentionally sleeping comfort for us. But there is a more scientific reason cited Dr. Maruyama's Sapparo, Japan. According to him even while sleeping should not use the clothing in the usually tight in the body.
He said, pressing the clothes chest or stomach, can be a nerve that will affect the function of the organ. Based on the experiment, it can cause a variety of difference, such as diarrhea, onstipation, dizziness and itching. Dr. Bunkichi from Tokyo, Japan, also supports the opinion Dr. Maruyama. He said, women who wear shorts / BH while sleeping, especially with the tight, may be allergic respiratory channel, and the activities all day. People with the disease increased more. For example, the number of people with allergic respiratory channel in 1991 more than in 1990. The increase is a result of clothing in an increasingly tight. More and more customers who ask for something in strict pushed by their desire to streamline the body appeared. As is known, women who want to lean more fat than you want. This automatic fish producers to produce more in a tight dress. Indeed, according to experts cosmetics, the size of the breast / pelvis, for example, can be up to 25% with in a tight dress. In fact the only trick. So in fact have no effect on the body slimness. Even if it does not dinetralisir, damage to the lines on the skin. All that propaganda is only the producers with a large profit-oriented consumers who want to take advantage of a mode in accordance with the current ngetrend. In fact many medical experts recommend that, so that one day women did not wear clothes in. But because it is not possible, especially by some experts that this can be cosmetic breast meloyokan / pelvis. Apart from the experiment that, by some experts dokteran, the concept is indeed rational. Logikanya when you help a friend has just drowned, of the early aid was given to open the trap any body, including hosiery. This is intended to provide flexibility to the respiratory system. Actually deliver the clothes in the bed, we will benefit, namely: 1. Blood circulation, including around the clothes in, will be better, more smoothly and more perfect. 2. Elasticity body will be more flexible, able to make sleeping more comfortable or more quietly. 3. More natural body warmth. Now arises the impression, in the clothing, the warmth of the body will increase. This is wrong. Thus without underwear, the body will dihangatkan easier. 4. Delicacy skin will be better, though in very small capacity (new can be perceived a few months later). This is because the skin get more oxygen / more smoothly. For the less skillful / skilled maintain health, release in the bed clothes, the more emphasized. oalnya to the tropics, such as in Indonesia, in the clothing can easily stimulates sweat over the body. Meanwhile, if not diseka the bed will provide an opportunity to act on the microorganisms on the skin, which means it can cause a deviation in the skin, such as scabies.
He said, pressing the clothes chest or stomach, can be a nerve that will affect the function of the organ. Based on the experiment, it can cause a variety of difference, such as diarrhea, onstipation, dizziness and itching. Dr. Bunkichi from Tokyo, Japan, also supports the opinion Dr. Maruyama. He said, women who wear shorts / BH while sleeping, especially with the tight, may be allergic respiratory channel, and the activities all day. People with the disease increased more. For example, the number of people with allergic respiratory channel in 1991 more than in 1990. The increase is a result of clothing in an increasingly tight. More and more customers who ask for something in strict pushed by their desire to streamline the body appeared. As is known, women who want to lean more fat than you want. This automatic fish producers to produce more in a tight dress. Indeed, according to experts cosmetics, the size of the breast / pelvis, for example, can be up to 25% with in a tight dress. In fact the only trick. So in fact have no effect on the body slimness. Even if it does not dinetralisir, damage to the lines on the skin. All that propaganda is only the producers with a large profit-oriented consumers who want to take advantage of a mode in accordance with the current ngetrend. In fact many medical experts recommend that, so that one day women did not wear clothes in. But because it is not possible, especially by some experts that this can be cosmetic breast meloyokan / pelvis. Apart from the experiment that, by some experts dokteran, the concept is indeed rational. Logikanya when you help a friend has just drowned, of the early aid was given to open the trap any body, including hosiery. This is intended to provide flexibility to the respiratory system. Actually deliver the clothes in the bed, we will benefit, namely: 1. Blood circulation, including around the clothes in, will be better, more smoothly and more perfect. 2. Elasticity body will be more flexible, able to make sleeping more comfortable or more quietly. 3. More natural body warmth. Now arises the impression, in the clothing, the warmth of the body will increase. This is wrong. Thus without underwear, the body will dihangatkan easier. 4. Delicacy skin will be better, though in very small capacity (new can be perceived a few months later). This is because the skin get more oxygen / more smoothly. For the less skillful / skilled maintain health, release in the bed clothes, the more emphasized. oalnya to the tropics, such as in Indonesia, in the clothing can easily stimulates sweat over the body. Meanwhile, if not diseka the bed will provide an opportunity to act on the microorganisms on the skin, which means it can cause a deviation in the skin, such as scabies.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
-
01/04 - 01/11
(31)
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TETANUS NEONATORUM
- Autisme dan Anak Anda; Tanda, Penyebab, Diagnosis,...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI
- Sering Makan Bikin Gendut?
- Mengenal Lebih Dekat Hamil Anggur
- Cara Praktis Hitung Kebutuhan Kalori Tubuh
- Stress Pasca Trauma Setelah Kecelakaan Lalu Lintas...
- After seven should not eat
- Sleeping late at night due to
- When turning off the lights Bedroom Improve Health...
- Danger disease gonorrhea
- Female Workers At risk Kena Heart Disorders
- acid strand can be healthy
- Avoid Strict dress While Sleeping
- Benefit Breakfast for Health Conditions
- Tanda-tanda Umum dan Dapatkah Kondom Mencegah Peny...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL
- Bathroom, Make Fresh and Healthy!
- The phenomenon Masturbasi
- Payudara cancer. Understanding and healing
- Factors That Determine the Baby Gender
- Controlling Cholesterol Tips
- Tips Preventing Allergies
- Menu papaya, Sperma & Quality to Prevent Cancer
- Tips Adding Healthy Weight Loss
- Giving Dot Baby Tips
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
- ASKEP Stroke hemoragic
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFEKSI SALU...
- Remaja dan Stress: Tanda, Hal-hal Yang Membantu da...
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates