Sabtu, 23 April 2011
diabetes militus
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Pada tahap awal sering ditemukan gejala poliuri (banyak kencing), polidipsi (banyak minum), polifagi(banyak makan), dan mata kabur. Ada beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah asuhan keperawatan ini adalah untuk membahas mengenai penyebab, cara mendiagnosis dini, dan patofisiologi, serta asuhan keperawatn Diabetes Melitus (DM) pada anak.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah asuhan keperawatan ini adalah diharapkan dapat diperoleh cara mendiagnosis dan penatalaksanaan yang lebih baik bagi penderita Diabetes Melitus (DM).
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep dasar teori
Definisi
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).
Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu :
Diabetes mellitus type insulin,
Insulin Dependen diabetes mellitus (IDDM) yang dahulu dikenal dengan nama Juvenil Onset diabetes (JOD), klien tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
Diabetes mellitus type II, Non Insulin Dependen diabetes mellitus (NIDDM), yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset diabetes (MOD) terbagi dua yaitu :
Non obesitas
Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer.
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.
Diabetes mellitus type lain
diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, diabetes karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
Obat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain :
Furasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
Anatomi fisiologi
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.
a. Bagian pancreas
Pancreas dapat dibagi dalam:
1. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
3. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
4. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
b. Hubungan
1. Ke anterior: Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster.
2. Ke posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica superior, musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.
c. Vaskularisasi
1. Arteriae
a) a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
b) a.pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
c) a.pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior cabang a.lienalis
2. Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
d. Aliran Limfatik
Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica superiores.
e. Inervasi
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus).
f. Ductus Pancreaticus
1. Ductus Pancreaticus Mayor ( W I R S U N G I )
Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.
2. Ductus Pancreaticus Minor ( S AN T O R I N I )
Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.
Pada pankreas paling sedikit terdapat empat peptida dengan aktivitas hormonal yang disekresikan oleh pulau-pulau (islets) Langerhans. Dua dari hormon-hormon tersebut, insulin dan glukagon memiliki fungsi penting dalam pengaturan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hormon ketiga, somatostatin berperan dalam pengaturan sekresi sel pulau, dan yang keempat polipeptida pankreas berperan pada fungsi saluran cerna.
Insulin bersifat anabolik, meningkatkan simpanan glukosa, asam-asam lemak, dan asam-asam amino. Glukagon bersifat katabolik, memobilisasi glukosa, asam-asam lemak, dan asam-asam amino dari penyimpanan ke dalam aliran darah. Kedua hormon ini bersifat berlawanan dalam efek keseluruhannya dan pada sebagian besar keadaan disekresikan secara timbal balik. Insulin yang berlebihan menyebabkan hipoglikemia, yang menimbulkan kejang dan koma.
Defisiensi insulin baik absolut maupun relatif, menyebabkan diabetes melitus, suatu penyakit kompleks yang bila tidak diobati dapat mematikan. Defisiensi glukagon dapat menimbulkan hipoglikemia, dan kelebihan glukagon menyebabkan diabetes memburuk. Produksi somatostatin yang berlebihan oleh pankreas menyebabkan hiperglikemia dan manifestasi diabetes lainnya.
Etiologi
Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
Faktor genetic
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
Faktor non genetic
Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic terhadap diabetes mellitus.
Nutrisi
a.)Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
b.)Malnutrisi protein
c.)Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
Hormonal
Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat
Manifestasi klinis
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :
Pada tahap awal sering ditemukan :
Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.
Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus
Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.
Patofisiologi
Sebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut :
(1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml.
(2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.
(3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi 10 Meq/Liter.
Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin.
Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya. Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan) yaitu :
J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.
J 3 : jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis).
Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain :
a. Diet A : terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 50 %, lemak 30 %, protein 20 %.
b. Diet B : terdiri dari karbohidrat 68 %, lemak 20 %, protein 12 %.
c. Diet B1 : terdiri dari karbohidrat 60 %, lemak 20 %, protein 20 %.
d. Diet B1 dan B2 diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal.
Indikasi diet A :
Diberikan pada semua penderita diabetes mellitus pada umumnya.
Indikasi diet B :
Diberikan pada penderita diabetes terutama yang :
Kurang tahan lapan dengan dietnya.
Mempunyai hyperkolestonemia.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya pernah mengalami cerobrovaskuler acident (cva) penyakit jantung koroner.
Mempunyai penyulit mikroangiopati misalnya terdapat retinopati diabetik tetapi belum ada nefropati yang nyata.
Telah menderita diabetes dari 15 tahun
Indikasi diet B1
Diberikan pada penderita diabetes yang memerlukan diet protein tinggi, yaitu penderita diabetes terutama yang :
Mampu atau kebiasaan makan tinggi protein tetapi normalip idemia.
Kurus (underweight) dengan relatif body weight kurang dari 90 %.
Masih muda perlu pertumbuhan.
Mengalami patah tulang.
Hamil dan menyusui.
Menderita hepatitis kronis atau sirosis hepatitis.
Menderita tuberkulosis paru.
Menderita penyakit graves (morbus basedou).
Menderita selulitis.
Dalam keadaan pasca bedah.
Indikasi tersebut di atas selama tidak ada kontra indikasi penggunaan protein kadar tinggi.
Indikasi B2 dan B3
Diet B2
Diberikan pada penderita nefropati dengan gagal ginjal kronik yang klirens kreatininnya masih lebar dari 25 ml/mt.
Sifat-sifat diet B2
Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari tetapi mengandung protein kurang.
Komposisi sama dengan diet B, (68 % hidrat arang, 12 % protein dan 20 % lemak) hanya saja diet B2 kaya asam amino esensial.
Dalam praktek hanya terdapat diet B2 dengan diet 2100 – 2300 kalori / hari.
Karena bila tidak maka jumlah perhari akan berubah.
Diet B3
Diberikan pada penderita nefropati diabetik dengan gagal ginjal kronik yang klibers kreatininnya kurang dari 25 MI/mt
Sifat diet B3
Tinggi kalori (lebih dari 2000 kalori/hari).
Rendah protein tinggi asam amino esensial, jumlah protein 40 gram/hari.
Karena alasan No 2 maka hanya dapat disusun diet B3 2100 kalori dan 2300 / hari. (bila tidak akan merubah jumlah protein).
Tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
Dipilih lemak yang tidak jenuh.
Semua penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk latihan ringan yang dilaksanakan secara teratur tiap hari pada saat setengah jam sesudah makan. Juga dianjurkan untuk melakukan latihan ringan setiap hari, pagi dan sore hari dengan maksud untuk menurunkan BB.
Penyuluhan kesehatan.
Untuk meningkatkan pemahaman maka dilakukan penyuluhan melalui perorangan antara dokter dengan penderita yang datang. Selain itu juga dilakukan melalui media-media cetak dan elektronik.
2.2 Konsep asuhan keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai dari pengumpulan data yang meliputi : biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
Hal yang perlu dikaji pada klien degan diabetes mellitus :
Aktivitas dan istirahat :
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
Sirkulasi
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung.
Eliminasi
Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.
Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.
Neurosensori
Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.
Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
B. Diagnosa keperawatan
1) Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
2) Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
3) Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit.
4) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolic (neuropati perifer)
C. Intervensi keperawatan
DX1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan :
Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat secara individu, dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Criteria hasil:
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital.
Rasional : Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
2.)Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional : Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume sirkulasi yang adekuat.
3.)Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine.
Rasional : Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan.
4.)Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.
5.)Berikan terapi cairan sesuai indikasi.
Rasional : Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respons pasien secara individual.
DX2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.
Tujuan :
Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat
Menunjukkan tingkat energi biasanya
Berat badan stabil atau bertambah.
Criteria hasil:
? Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
? Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Intervensi :
1.)Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien.
Rasional : Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.
2.)Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
Rasional : Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk absorbsi dan utilisasinya).
3.)Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk kebutuhan etnik/kultural.
Rasional : Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam perencanaan makan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.
4.)Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi.
Rasional : Meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi pada keluarga untuk memahami nutrisi pasien.
5.)Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi.
Rasional : Insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel.
DX3. Resiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan glukosa/insulin dan atau elektrolit.
Tujuan :
Mempertahankan tingkat kesadaran/orientasi.
Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori.
Intervensi :
1.)Pantau tanda-tanda vital dan status mental.
Rasional : Sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnormal
2.)Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhannya.
Rasional : Menurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan realitas.
3.)Pelihara aktivitas rutin pasien sekonsisten mungkin, dorong untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya.
Rasional : Membantu memelihara pasien tetap berhubungan dengan realitas dan mempertahankan orientasi pada lingkungannya.
4.)Selidiki adanya keluhan parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha/kaki.
Rasional : Neuropati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat, kehilangan sensasi sentuhan/distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan.
DX.4 Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolic (neuropati perifer)
Tujuan : gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan penyembuhan.
Kriteria Hasil :
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi
Intervensi :
1). Observasi luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.
2). Pantau tanda vital
3). Observasi adanya nyeri
4). Lakukan perawatan luka
5). Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
6). Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
D. Implementasi
1.)Memantau tanda-tanda vital.
2.)Mengobservasi nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.
3.)Memantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine untuk memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan.
4.)Menimbang berat badan setiap hari.
5.)Memberikan terapi cairan sesuai indikasi.
E. Evaluasi
Masalah dikatakan teratasi bila Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan saran
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Etiologi dari diabetes mellitus tipe II sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa diabetes mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya. Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997.
Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.
Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002
Ice Lake Found on Mars
20 Ancient Ship Found Sri Lanka
Sarapan yang Sehat
Obama Agree to Libya Fighter Jet Delivery
iPhone 6 Present?
Jumat, 22 April 2011
Kanker Prostat dan Merokok, Kombinasi Mematikan
Kesimpulan riset yang dilakukan tim dari Harvard School of Public Health and University of California itu menemukan, risiko kematian akibat kanker prostat pada pria perokok mencapai 61 persen. Demikian juga risiko untuk terjadinya kekambuhan penyakit setelah melakukan terapi.
Di antara perokok dan bukan perokok yang kankernya belum menyebar ketika didiagnosa, atau dalam bahasa medis disebut kanker non-metastatik, risiko kematian yang dihadapi perokok mencapai 80 persen.
Meski demikian, perokok yang sudah berhenti selama 10 tahun atau lebih ketika didiagnosa kanker prostat memiliki peluang yang sama dengan pria bukan perokok, baik dalam kekambuhan maupun risiko kematian.
"Data riset ini melegakan karena hanya sedikit yang kita ketahui untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker prostat. Ini juga bisa jadi alasan untuk tidak merokok," kata Edward Giovannucci, profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard.
Penelitian tersebut mengkaji data kesehatan dari 5.366 pria yang didiagnosa kanker prostat antara tahun 1986 dan 2006. Pada periode tersebut, 1.630 meninggal, 524 (32 persen) karena kanker prostat dan 416 (26 persen) karena penyakit jantung.
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita pria di Amerika dan mengenai 1 dari 6 pria dalam hidupnya.
Galaxy Pro and Galaxy S Super
Tanaman Asam Jawa dan Khasiatnya
Nama latin: Tamarindus indica Linn
Nama daerah: Tangkal asam; Acem; Celagi
Deskripsi tanaman: Pohon menahun dan besar tingginya mencapai 15 m. Daunnya bersirip genap, setiap tahun antara bulan september - oktober daun-daun itu luruh berganti dengan baru. Bunganya berwarna kuning . Buahnya bentuk polong.
Habitat: Tanaman ini tumbuh liar di daerah-daerah pantai. Banyak juga yang di tanam orang di tepi-tepi jalan sebagai pohon perindang. Didataran rendah 1 - 300 m dpl.
Bagian tanaman yang digunakan: Daging buah; daun muda (sinom) ; kulit kayu.
Kandungan kimia: Buah mengandung vitamin A; zat gula; selulosa; asam-asam yang terikat oleh kalium; tartrat; gula invart; pektin.
Khasiat: Laksan; Analgesik; Diaforitik; Laksatif
Nama simplesia: Tamarindori Pulpa Cruda
Resep tradisional:
Demam:
Asam 2 ruas ibu jari; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml
Eksim:
Asam 1 ruas ibu jari; rimpang temulawak 4 keping; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 110 ml
Nyeri haid: Asam 1 ruas ibu jari; kunyit 1 jari; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Sumber : Ensiklopedia Tanaman Obat
Dampak Ulat Bulu Yang Lagi Mewabah
Kendati dampaknya bagi kesehatan ringan, masyarakat dianjurkan menghindari kontak langsung dengan ulat bulu. Menutup makanan minuman dan membersihkan lingkungan. Terus mengaktifkan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Apabila ada gangguan kesehatan, segera kontak ke Puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat.
Hal itu disampaikan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemkes pada Jumpa Pers bersama Menteri Pertanian, Ir. H. Suswono, MMA di Jakarta, 8 April 2011.
Dirjen P2PL menambahkan, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai kegiatan yaitu koordinasi dengan Kementerian Pertanian di tingkat pusat serta Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian di daerah. Surveillance kejadian penyakit melalui petugas surveilans kabupaten. Penyuluhan kepada masyarakat, kewaspadaan dini petugas dan sarana kesehatan, pembentukan Pos Kesehatan, pengaktifan Puskesmas untuk siaga kalau memang ada pasien dan mengirim surat edaran Direktorat Jenderal P2PL ke Dinas Kesehatan.
Menurut Menteri Pertanian, di Jawa Timur serangan ulat bulu terjadi di Banyuwangi, Probolinggo dan Jombang. Di Banyuwangi, ulat bulu menyerang tanaman mindi, di Probolonggo menyerang pohon mangga dan di Jombang menyerang tanaman asem. Sedangkan di Bekasi menyerang tanaman alpukat.
“Jadi ulat bulu, tidak menyerang tanaman padi dan jagung”, ungkap Mentan.
Serangan ulat bulu yang paling masif di Probolinggo mulai bulan Maret dan puncaknya pada 6 April di 9 kecamatan secara sporadis. Jumlah pohon mangga yang diserang 1,2% atau 14.813 pohon dari 1.227.879 pohon mangga yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Ulat bulu aktif pada malam hari, memakan daun mangga. Menyebabkan daun mangga mengering, rontok dan pohon menjadi gundul tetapi tidak mematikan tanaman. Pada siang hari, ulat bulu berlindung di tempat-tempat yang teduh baik di tanaman mangga maupun di tembok-tembok rumah maun kandang hewan.
Tips Mudah Mengurangi Konsumsi Garam
Mengurangi garam pada makanan sehari hari adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan oleh mereka yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sayangnya, makanan yang tersedia di pasaran terutama makanan jadi terkadang kandungan garamnya sangat tinggi sehingga menjadi sebuah tantangan bagi mereka yang berencana mengurangi konsumsi garam.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan guna menghindari anda mengkonsumsi garam secara berlebihan.
- Belilah sayuran yang masih segar atau dibekukan tanpa tambahan garam.
- Belilah daging, ikan dan susu yang masih segar. Hindari mengkonsumsinya dalam bentuk makanan kaleng.
- Bila anda ingin mengkonsumsi makanan yang berbumbu, cobalah untuk membuat sendiri sehingga kandungan garam dapat dikurangi. Hindari membeli makanan instan berbumbu.
- Jika anda terpaksa harus mengkonsumsi makana kaleng, sebelum dimasak, bilaslah bahan makanan tersebut sehingga kandungan garamnya berkurang.
- Selalu memilih makanan kesukaan anda dengan kandungan garam yang dikurangi.
Semoga berhasil.
Source:blogdokter.net
Asuhan Keperawatan Hyperadrenalism
I. DEFINISI
- Hyperadrenalism adalah peningkatan aktivitas sekretorik kelenjar adrenal secara abnormal.
(Kamus Kedokteran Dorland hal. 878)
- Sindrom Chusing terjadi akibat aktivitas korteks adrenal yang berlebihan.
Sindrom tersebut dapat terjadi akibat pemberian kortikosteroid atau ACTH yang berlebih atau akibat hyperplasia korteks adrenal.
(Buku ajar Keperawatan medical bedah Brunner & Suddarth,Vol 2. E/8)
- Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. (Price, 2005)
- Sindrom Cushing adalah keadan klinik yang terjadi akibat dari paparan terhadap glukokortikoid sirkulasi dengan jumlah yang berlebihan untuk waktu yang lama. (Green Span, 1998).
- Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid. (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Hal. 1088)
- Hiperadrenalism adalah peningkatan sekresi/hipersekresi yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yang mengakibatkan terjadinya tiga sindrom :
o Sindrom cons yang disebabkan oleh hipersekresi mineralokortoid (aldosteron)
o Sindrom chusings yang disebabkan oleh hipersekresi glukokortiroid (kortisol)
o Sindrom adrenogenital disebabkan oleh hipersekresi steroid seks adrenal (androgen)
(asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan endrokin hal.85)
I. ETIOLOGI
Kelebihan adrenokortisol :
a. Primer : tumor-tumor adrenokortisol
b. Sekunder : hyperplasia adrenokortisol karena stimulasi ACTH,tumor mengekskresi kortisol ektropik.
II. TANDA DAN GEJALA
1. Hiperglikemia menetap (diabetes steroid)
2. Penipisan kalium, yang mengarah pada hipokalemia, aritmia, kelemahan otot, dan gangguan ginjal
3. Retensi natrium dan air yang menyebabkan edema dan hipertensi
4. Hipertensi, yang akhirnya menjadi pencetus hipertrofi jantung kiri, gagal jantung kongestif, dan stroke
5. Penyebaran jaringan lemak yang abnormal (dalam hubungannya dengan edema), mengakibatkan wajah bulan tumpukan lemak dorsoservikal pada leher (punuk kerbau), dan obesitas trunkal dengan anggota gerak yang kecil
6. Peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan penurunan resisten terhadap stress meningkatkan kerentanan terhadap semua jenis mikroorganisme. Karena penekanan pada respon inflamasi, individu dengan sindrom chusings menunjukkan beberapa manifestasi infeksi. Klien juga menunjukkan penyembuhan luka yang buruk
7. Kemungkinan peningkatan produksi androgen dapat menyebabkan virilisme pada wanita, yang manifestasinya mencakup penipisan rambut kepala, jerawat, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah dan tubuh seperti layaknya pada pria)
8. Perubahan mental termasuk kehilangan memori, konsentrasi dan kognisi yang buruk, euphoria dan depresi.
9. Wajah yang khas (moon face)
Download lengkap Askep Hyperadrenalism
Asuhan Keperawatan Hypotyroid
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ENDOKRIN
(HYPOTYROID)
I. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Kelenjar tyroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea dan diikuti bersama oleh secarik jaringan tyroid yang disebut istmust tyroid dan yang melintasi trakea di sebelah depannya.
a) Struktur
Kelenjar tyroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epithelium silinder,mendapat persediaan darah berlimpah-limpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan secret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tyroid yang mengandung zat senyawa yodium : zat aktif yang utama dari senyawa yodium ini ialah hormone tyroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan kealiran darah baik langsung ataupun melalui saluran limfe.
b) Fungsi
Sekresi tyroid diatur oleh sebuah hormone dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormone tyrotropik. Fungsi kelenjar tyroid sangat erat bertalian dengan kegiatan metabolic dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan,bekerja sebagai perangsang proses oksidasi,mengatur penggunaan oksigen dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbon dioksida.
I. DEFINISI
Hypotyroid adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi hormone tyroid yang kemungkinan
mengakibatkan perlambatan proses metabolic.
(Francis S.Greenspan dan John D. Baxter.1994. Endokrinologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC. Hal 245)
Hypotyroidisme adalah merupakan keadan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tyroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tyroid.
(Bruner dan Suddart.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikel Bedah Vol. 2 Edisi 8. Jakarta: EGC. Hal. 1299)
Hypotyroidisme adalah merupakan gejala yang muncul akibat gangguan di kelenjar tyroid dan merupakan suatu situasi menurunnya produksi hormone tyroid pada kelenjar tyroid
(http://google.com//hypotyroidisme)
II. KLASIFIKASI
Menurut umur mulai terkenanya (onset), hipotiroidisme dibagi menjadi: hipotiroidisme infantil (kretinisme), hipotiroidisme juvenil, dan hipotiroidisme dewasa (miksedema).
Download Lengkap Askep Hypotyroid
Asuhan Keperawatan pada Klien Hipoparatiroidisme
Download Lengkap Askep Hipoparatiroidisme
Kamis, 21 April 2011
Prototype iPhone 4 White Leaks on the Internet
Alergi dan cara menanganinya
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE.
Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Allergen bisa berasal dari berbagai jenis dan masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Bisa saja melalui saluran pernapasan, berasal dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit seperti; kosmetik, logam perhiasan atau jam tangan, dll. Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.
Menentukan penyebab alergi dapat dilakukan dengan cara berikut :
* Menghindari zat yang dicurigai sebagai allergen, kemudian setelah gejala hilang mencoba kembali zat tersebut. Misalnya saja, bila yang dicurigai sebagai allergen adalah makanan, maka sebaiknya berhenti memakan makanan tersebut. Setelah gejalanya hilang, coba kembali memakannya dan melihat apakah terjadi reaksi yang sama.
* Melakukan tes alergi dan melihat riwayat keluarga serta riwayat frekuensi serangan terjadi. Bila salah satu dari orang tua menderita alergi, maka kemungkinan risiko penyakit tersebut diturunkan pada anak sekitar 25%*-30%. Sementara itu, bila kedua orang tua adalah penderita, maka risiko meningkat menjadi 60%*-70%. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang antara lain tes alergi pada kulit, foto rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan lebih lanjut bila dibutuhkan. Tes pada kulit merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana untuk mendiagnosa alergi. Dengan memberikan zat-zat tertentu pada kulit seseorang, dapat diketahui zat yang merupakan allergen pada orang tersebut. Zat dalam jumlah kecil disuntikkan. Bila terjadi pembengkakan pada bagian yang diberi suntikan, maka zat tersebut adalah merupakan allergen.
Mengatasi Alergi
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi :
* Menjaga kelembaban ruangan dengan mengatur sirkulasi angin dan udara.
* Menjaga kebersihan pakaian dan mengganti sprei sedikitnya seminggu sekali.
* Mebersihkan pekarangan dan memastikan tidak ada tumpukan sampah dan genangan air yang akan menjadi tempat timbulnya jamur.
* Konsultasi dengan dokter dan melakukan tes alergi untuk mengetahui allergen-allergen yang harus dihindari. Gejala yang mungkin terjadi akibat alergi adalah: rasa gatal pada tenggorokan; gatal pada mulut; gatal pada mata; gatal pada kulit atau bagian tubuh lainnya; sakit kepala; hidung tersumbat atau hidung meler; sesak napas; bengek; kesulitan menelan; mendadak pilek dan bersin-bersin, dll. Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya. Tujuan pengobatannya bukanlah menyembuhkan melainkan mengurangi gejala dan menghindari serangan yang lebih berat di masa yang akan datang. Gejala yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang beberapa saat kemudian.
Pemberian Antihistamin dapat membantu meringankan berbagai gejala. High-Desert Aller Bee-Gone Penanganan alergi yang paling tepat bukanlah dengan obat-obatan melainkan dengan cara menghindari allergen. Secara teoritis, alergi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan berat serangannya. Namun sering sekali dalam keseharian, allergen sulit dihindari. Untuk itu, diperlukan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah alergi.
PENCEGAHAN
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi :
* Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun diluar rumah. Hal ini termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi.Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun meletakkan kandang hewan peliharaan di sekitar rumah anda.
* Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi.Untuk mandi, haruslah menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore sebelum PK.17.00'. Sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampoo untuk bayi.Dilarang menggunakan cat rambut.
* Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. Jika di rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
* Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
* Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat akan efektif.
* Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun.
* Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari PK.24.00'
* Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergi. Hindarilah bahan manakan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Anda harus mematuhi aturan diet alergi anda.
* Temui ahli. Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut,dan diulang setiap 6 bulan sekali.
PENGOBATAN
Pengobatan alergi dilakukan dengan farmakoterapi yang memperhitungkan keamanan, efektifitas dan kemudahan dalam pemberiannya ; imunoterapi serta edukasi pasien. Salah satu farmakoterapi yang dianjurkan dalam pengobatan alergi adalah dengan obat anti histamin dari generasi terbaru seperti cetirizin.
Berbeda dengan antihistamin klasik / generasi pertama (misalnya chlorpheniramine, cyproheptadine, dexclorpheniramine, dll), antihistamin generasi kedua / terbaru umumnya memiliki efek sedatif yang rendah (efek mengantuk rendah), efektif dan sebagian bersifat anti - inflamasi ringan. Saat ini salah satu obat anti histamin, yaitu cetirizin telah masuk ke dalam kategori obat wajib apotek dari Badan POM sehingga dapat dibeli di apotek dalam jumlah tertentu dengan melalui resep dokter.
Tips Sederhana Menurunkan Kolesterol
Apakah dokter mengatakan bahwa kadar kolesterol anda tinggi atau sering disebut hiperkolesterolemia? Selanjutnya tentu anda akan memikirkan cara untuk menurunkannya sehingga anda terbebas dari resiko penyakit jantung. Meskipun dokter akan memberikan anda resep obat obatan penurun kolesterol bukan berarti anda lalu mengabaikan masalah makanan dan aktifitas fisik. Berikut beberapa tips sederhana yang dapat anda lakukan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Apa sih kolesterol jahat dan baik itu?
Tubuh membutuhkan kolesterol dalam jumlah tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Ironisnya, kita memasukan begitu banyak lemak jenuh dan kolesterol ke dalam tubuh lewat makanan yang kita konsumsi sehari hari. Kondisi ini akan menaikan kadar LDL kolesterol atau kolesterol jahat di dalam tubuh. Timbunan LDL kolesterol di dalam pembuluh darah akan membentuk plak yang akan menyumbat saluran darah sehingga mengakibatkan terjadinya penyakit jantung. Sementara itu, HDL kolesterol atau kolesterol baik membantu membersihkan kolesterol jahat di dalam pembuluh darah. Maka dari itu, jika anda ingin menaikan kadar HDL kolesterol dan menurunkan LDL kolesterol, mulailah dari mengatur diet.
Mengantur porsi makanan
Suka nambah saat makan? Coba pikirkan kembali sebab banyak diantara kita yang porsi makannya melebihi dari jumlah makanan yang dapat dikatakan sehat. Perilaku ini menuntun anda untuk menambah berat badan dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Coba gunakan tangan anda untuk menakar porsi makan anda sehari hari. Gunakan ukuran telapak tangan saat anda memilih daging atau ikan. Gunakan kepalan tangan saat anda ingin mengukur porsi buah yang akan anda makan dan gunakan tangkupan kedua tangan untuk mengukur banyaknya nasi dan sayuran yang akan anda ambil.
Menghidangkan makanan yang bersahabat dengan jantung
Penuhilah piring anda dengan buah buahan dan sayuran minimal 5 kali sehari guna membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Tidak hanya itu, antioksidan yang terkandung di dalam makanan itu juga mempunyai manfaat yang lain bagi kesehatan. Dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, akan mengurangi jatah makanan berlemak yang ingin anda makan. Keuntungan lain, anda juga akan menjaga tekanan darah selalu dalam kondisi normal demikian juga halnya dengan berat badan yang akan selalu berada dalam kondisi ideal.
Untuk kesehatan jantung, berpalinglah ke laut
Menu makanan yang sehat buat jantung minimal mengandung ikan pada setiap kali dihidangkan. Mengapa? Karena ikan mengandung asam lemak omega 3 yang cukup tinggi dan rendah kadar lemak jenuhnya. Asam lemak omega 3 membantu menurunkan kadar lemak jahat di dalam darah dan menghambat pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah.
Jangan lupakan kacang untuk kesehatan jantung
Ingin ngemil? Cobalah ngemil kacang yang sangat bagus untuk membantu menurunkan kadar kolesterol. Kacang sangat tinggi kandungan lemak tak jenuhnya, yang berperanan menurunkan kadar kolesterol jahat dan memelihara kadar kolesterol baik tetap terjaga. Penelitian membuktikan bahwa orang yang mengkonsumsi kacang satu ons setiap hari dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung.
Lemak tak jenuh melindungi jantung anda
Memang kita harus membatasi konsumsi lemak setiap hari tapi bukan berarti semua jenis lemak kita kurangi. Lemak tak jenuh seperti yang berasal dari minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan sebagainya sangat penting buat menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar HDL kolesterol. Sebaliknya lemak jenuh seperti yang bersumber dari palm oil malah meningkatkan kadar LDL kolesterol.
Bergeraklah
Meskipun hanya melakukan aktifitas fisik selama 30 menit, lima hari seminggu, sudah cukup untuk membantu menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar HDL kolesterol. Tetapi harus diingat bahwa, makin sering berolah raga maka semakin besar keuntungan yang didapat. Dengan berolah raga anda juga akan dapat menurunkan berat badan dan mencegah kekakuan pembuluh darah.
Source:blogdokter.net
Rabu, 20 April 2011
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
-
04/17 - 04/24
(70)
- diabetes militus
- Ice Lake Found on Mars
- 20 Ancient Ship Found Sri Lanka
- Sarapan yang Sehat
- Obama Agree to Libya Fighter Jet Delivery
- iPhone 6 Present?
- Kanker Prostat dan Merokok, Kombinasi Mematikan
- Galaxy Pro and Galaxy S Super
- Tanaman Asam Jawa dan Khasiatnya
- Dampak Ulat Bulu Yang Lagi Mewabah
- Tips Mudah Mengurangi Konsumsi Garam
- Asuhan Keperawatan Hyperadrenalism
- Asuhan Keperawatan Hypotyroid
- Asuhan Keperawatan pada Klien Hipoparatiroidisme
- Prototype iPhone 4 White Leaks on the Internet
- Alergi dan cara menanganinya
- Tips Sederhana Menurunkan Kolesterol
- askep fraktur klavikula
- askep endokarditis
- askep faringitis
- askep dimensia
- askep ca serviks
- askep karsinoma laring
- askep gagal nafas
- askep fraktur cruris
- askep pada anak dengan bronchopneumoni
- askep aritmia / distritmia
- askep hepatitis
- askep vertigo
- askep trauma abdomen
- askep tinnitus
- askep influenza
- askep epilepsi
- askep hernia
- askep bronkitis
- askep anemia
- antigen
- askep angina pektoris
- askep luka bakar
- askep anak dengan gastro enteritis
- askep anak dengan Atrial Septal Defect
- askep anak dengan marasmus
- kejang demam
- askep anak dengan encephalitis
- askep abortus insipien
- ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN HYPERBILIRUBINEMIA
- Order Coffee Online
- Dilarang Masuk IGD Sulit Diterapkan
- Manfaat Bengkoang
- Manfaat Daun Bawang
- Mengenal Lebih Jauh Operasi Seksio
- 5 of 10 Robot Master Champion in America
- Honeycomb, All Tablets Android 'Mandatory Use'
- Google launches Voice Recognition in Chrome
- askep meningitis
- askep kehilangan
- askep ibu hamil dengan tbc
- askep hipertropi prostat
- askep halusinasi
- askep gagal ginjal kronik
- askep glaukoma
- askep apendiksitis2
- Askep Anak Dengan Leukemia
- askep hipoglikemia dengan dm
- askep sindroma nefrotik
- Cara Jitu Atasi Diare
- Apple 'Killer World Wide Web '
- Obat Alergi
- Google Doodle Serve Video Charlie Chaplin
- Jangan Panik Karena Diare !
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates