Sabtu, 20 Desember 2008
Small Action
Oleh: Wastu Adi Mulyono
Jumat, 19 Desember 2008. Hari ini adalah hari terakhir tugas sebagai sipen mata kuliah sains keperawatan. Ada satu proyek besar yang harus dilaksanakan hari ini, seminar besar. Seminar yang akan menunjukkan keberhasilan kami dalam belajar sains keperawatan.
Sebulan lebih persiapan, dan saya sebagai ketua panitia, sama sekali kehilangan kesempatan terlibat di minggu-minggu terakhir. Sangat menegangkan bagi saya pribadi. Beragam mistake terjadi dan tidak mungkin dapat dihapuskan lagi. Undangan salah, tema gak nyambung, konflik, wah bikin dag dig dug.
Syukurlah, tiba waktu pelaksanaan, semua berjalan lancar. Peserta yang mulanya sedikit, terus-menerus mengisi ruang OJO RADIAT, yang megah tersebut. Acara pun dimulai tepat waktu. Semua berjalan lancar. Bahkan luar biasa.
Presentasi teori-teori middle range dari mahasiswa sangat meyakinkan dan penuh percaya diri. Demikian juga kreativitas dan totalitas permainan peran dalam live role play dan pemutaran clip video. Sangat memuaskan peserta. Bagaimana tidak, seminar gratis dengan kualitas materi yang sangat baik, jarang didapatkan. Apalagi topiknya benar-benar fresh dan unik. Baca juga link sains keperawatan di sini
Serasa balon udara yang kempis, mungkin itu gambaran isi kepala saya. Ucapan selamat dari pembimbing terhadap kerja keras kami seolah melumerkan emosi dan ketegangan yang ada selama proses. Sungguh saya secara pribadi sangat terkesan. Kerja keras panitia, dukungan dana dan mental dari teman sangat membantu suksesnya kegiatan ini. Belum lagi support dari pembimbing dan dekan, seolah tertutup semua keteledoran kami. Seolah beliau tidak melihat banyaknya mistaken yang tercipta selam proses. Sungguh pembelajaran hidup bagi saya pribadi.
Seminar sains keperawatan ini memang sebuah action kecil yang berjalan dengan manis. Terimakasih teman-teman, panitia, pembimbing, dekan dan semua jajarannya. Kami akan berusaha lebih sempurna lagi jika bekerja yang menyangkut nama besar fakultas. Kami tidak ingin memalukan lagi. Kami bangga jadi bagian dari semangat UI. Seolah ada lantunan syair lagu terdengar "Selamat datang...pahlawan muda... " Friend you are my hero! Welcome my hero! welcome to my heart. Baca komentar pembaca terhadap posting Praktik Keperawatan Professional di sini . Juga perlu baca komentar tentang program spesialis keperawatan di sini
Read More
Jumat, 19 Desember 2008. Hari ini adalah hari terakhir tugas sebagai sipen mata kuliah sains keperawatan. Ada satu proyek besar yang harus dilaksanakan hari ini, seminar besar. Seminar yang akan menunjukkan keberhasilan kami dalam belajar sains keperawatan.
Sebulan lebih persiapan, dan saya sebagai ketua panitia, sama sekali kehilangan kesempatan terlibat di minggu-minggu terakhir. Sangat menegangkan bagi saya pribadi. Beragam mistake terjadi dan tidak mungkin dapat dihapuskan lagi. Undangan salah, tema gak nyambung, konflik, wah bikin dag dig dug.
Syukurlah, tiba waktu pelaksanaan, semua berjalan lancar. Peserta yang mulanya sedikit, terus-menerus mengisi ruang OJO RADIAT, yang megah tersebut. Acara pun dimulai tepat waktu. Semua berjalan lancar. Bahkan luar biasa.
Presentasi teori-teori middle range dari mahasiswa sangat meyakinkan dan penuh percaya diri. Demikian juga kreativitas dan totalitas permainan peran dalam live role play dan pemutaran clip video. Sangat memuaskan peserta. Bagaimana tidak, seminar gratis dengan kualitas materi yang sangat baik, jarang didapatkan. Apalagi topiknya benar-benar fresh dan unik. Baca juga link sains keperawatan di sini
Serasa balon udara yang kempis, mungkin itu gambaran isi kepala saya. Ucapan selamat dari pembimbing terhadap kerja keras kami seolah melumerkan emosi dan ketegangan yang ada selama proses. Sungguh saya secara pribadi sangat terkesan. Kerja keras panitia, dukungan dana dan mental dari teman sangat membantu suksesnya kegiatan ini. Belum lagi support dari pembimbing dan dekan, seolah tertutup semua keteledoran kami. Seolah beliau tidak melihat banyaknya mistaken yang tercipta selam proses. Sungguh pembelajaran hidup bagi saya pribadi.
Seminar sains keperawatan ini memang sebuah action kecil yang berjalan dengan manis. Terimakasih teman-teman, panitia, pembimbing, dekan dan semua jajarannya. Kami akan berusaha lebih sempurna lagi jika bekerja yang menyangkut nama besar fakultas. Kami tidak ingin memalukan lagi. Kami bangga jadi bagian dari semangat UI. Seolah ada lantunan syair lagu terdengar "Selamat datang...pahlawan muda... " Friend you are my hero! Welcome my hero! welcome to my heart. Baca komentar pembaca terhadap posting Praktik Keperawatan Professional di sini . Juga perlu baca komentar tentang program spesialis keperawatan di sini
Akne atau Jerawat Pada Remaja, Penyebab, Yang Bukan Penyebab Jerawat, Siapa saja?, Yang Menyebabkan Jerawat Bertambah Berat dan Cara Pengobatannya.
Apa saja Penyebab Jerawat?. Jerawat atau akne/acne biasanya dimulai pada awal-awal masa remaja, dimana kelenjar minyak pada tubuh mulai membuat atau memproduksi lebih banyak minyak atau sebum. Pada seseorang yang mempunyai akne, akan terjadi hal-hal seperti sel-sel kulit yang mati bercampur dengan minyak tubuh yang berlebihan karena produksi yang lebih dan menyumbat folikel rambut di dalam kulit. Pertumbuhan bakteri didalam folikel rambut menyebabkan terjadinya iritasi kulit yang berlebihan.
Suatu kondisi yang disebut whitehead atau komedo tertutup yang berupa benjolan berwarna putih, kecil-kecil yang berada dibawah kulit yang terjadi pada saat folikel rambut terisi/tersumbat dengan minyak dan sel-sel kulit. Jika folikel yang terisi atau tersumbat dekat dengan permukaan kulit dan kontak dengan udara maka akan berubah menjadi komedo jenis blackhead. Balckhead adalah komedo terbuka yang menonjol keluar pada kulit yang biasanya berwarna hitam. Komedo jenis blackhead bukan disebabkan oleh debu.
Jika dinding folikel atau pori-pori yang tersumbat rusak, daerah tersebut bengkak dan berubah warna menjadi benjolan merah. Jika dinding folikel yang rusak dekat dengan permukaan kulit, benjolan biasanya menjadi jerawat. Jika dinding folikel yang rusak berada di lapisan kulit bagian dalam, dapat terbentuk apa yang disebut dengan gumpalan acne atau kista jerawat atau bisul.
Hal-hal yang sering membuat akne bertambah berat:
- Makeup berbahan dasar minyak, suntan (lotion minyak gosok untuk berjemur) dan produk-produk minyak rambut lain.
- Stress
- Perubahan hormonal, khususnya selama menstruasi.
- Menekan atau mencungkil serta mengkorek-korek jerawat.
- Mnggosok-gosok dengan kasar atau keras pada kulit.
Hal-hal yang bukan menyebabkan jerawat.
- Debu.
- Coklat.
- Aktifitas seksual.
- Onani atau masturbasi
Siapa saja yang bisa jerawatan?
- Baik laki-laki maupun peempuan bisa mengalami jerawatan. Tapi mungkin jerawat yang dialami pria lebih berat daripada yang dialami wanita. Hal ini dikarenakan laki-laki mempunyai atau memproduksi lebih banyak minyak atau sebum pada kulitnya.
- Keturunan juga berpengaruh. Misalnya jika ibu dan ayah anda mempunyai riwayat jerawat yagn buruk, anda mungkin juga dapat mengalaminya.
- Sistem kekebalan tubuh seseorang juga turut berperan timbulnya jerawat. Beberapa orang yang sangat sensitif terhadap bakteri yang terperangkap dalam folikel rambut.
- Pada kebanyakan orang, akne/acne atau jerawat akan menghilang menjelang usia 25 tahun, tapi tifak menutup kemungkinan akan terus terjadi sampai usia dewasa.
Bagaiamana jerawat bisa terobati?
Ada Banyak macam dan tipe pengobatan telah tersedia untuk mengobati jerawat, termasuk diantaranya cream anti jerawat yang dijual di toko-toko dan obat medis melalui resep dokter. Konsultasikan dengan dokter tentang pilihan-pilihan pengobatan jerawat yang tepat untuk anda.
Beberapa produk yang dijual ditoko-toko yang dapat membantu seperti benzoyl peroxide, resorcinol, slicyclic acid dan sulfur adalah jenis-jenis produk yang sering dijual di toko-toko obat dan apotik dan dapat digunakan untuk mengobati jerawat/acne. Obat-obat tersebut tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bentuk jel, lotion, cream, sabun dan Bloknot (sebagai pelapis/alas).
Pada beberapa orang, pengobatan dengan obat-obat diatas bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti iritasi kulit, kulit terasa panas seperti terbakar atau warna kulit menjadi kemerah-merahan. Beritahukan pada dokter apabila efek samping berat terjadi karena penggunaan produk-produk tersebut atau efek samping yang terjadi tidak menghilang.
Pengobatan akan memakan waktu sampai 8 minggu sebelum perbaikan pada jerawat menunjukkan suatu hasil. Jika suatu produk untuk pengobatan jerawat yang anda beli dari toko obat dan apotik sepertinya tidak menunjukkan hasil pada perbaikan kulit anda setelah 2 bulan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan advis atau nasihat dari dokter guna pengobatan yang tepat.
Bagaimana dengan bantuan dokter? Apa yang bisa dokter rekomendasikan dan berikan kepada anda?
Dokter mungkin memberikan rekomendasi resep antibiotik yang paling efektif untuk pengobatan akne/acne. Antibiotik dapat digunakan atau dikonsumsi dengan cara diminum/pemakaian secara oral atau digunkanan/dioleskan secara lokal pada daerah kulit yang jerawatan dalam bentuk lotion, cream atau jel.
Retinoids, seperti tretionin (Retin-A, Avita, Altinac cream) dan adapalene (differin), yang biasanya dioleskan pada kulit satu hari satu kali. Pastikan untuk menghindarkan obat tersebut dai kontak dengan mata, mulut dan daerah dibawah hidung.
Jika anda menggunakan obat jenis retinoid, anda harus menghindari kontak kulit dengan sinar matahari atau menggunakan sunscreen dengan spf (sun protektif faktor) tinggi karena obat jenis retinoid dapat meningkatkan resiko anda terkena pancaran sinar matahari yagn berpengaruh sangat buruk pada kulit anda. Pada wanita yang hamil atau akan hamil sebaiknya tidak menggunakan obat retinoid yang dinamakan tazarotene (tazorac) karena dapat berakibat pada cacat lahir pada bayi.
Bagaimana mengobati jerawat kista yang berat?
Untuk mengobati jerawat kista berat yang tidak dapat membaik dengan obat jenis yang lain dapat digunakan isotretinoin (accutane). Obat ini berbentuk pil dan obat ini diminum sekali sehari melalui mulut selama 15-20 minggu.
Jangan sekalipun mengkonsumsi obat Isotretinoin selama kehamilan. Karena dapat menyebabkan efek samping berat seperti cacat lahir pada bayi dan keguguran. Pada wanita yang sedang menggunakan isotretinoin harus menggunakan 2 jenis alat kontrasepsi atau tidak melakukan hubungan seksual yang dimulai satu bulan sebelum memulai pemakaian obat jenis ini dan tetap meggunakan alat kontrasepsi atau tidak berhubungan seksual setelah 1 bulan berhenti dari penggunaan isotretinoin. Hal ini karena efek samping obat yang berbahaya terhadap janin dan kehamilan.
Ada kemungkinan bahwa efek samping berat lainny dapat terjadi karena penggunaan obat isotretinoin, maka dari itu orang-orang yang mengkonsumsi isotretinoin sebaiknya selalu dalam pengawasan dokter.
Apakah jerawat dapat menginggalkan parut/cacat pada kulit?
Jerawat, khususnya jerawat kista dapat menyebabkan timbulnya parut atau cacat pada kulit pada beberapa orang. Anda dapat mengurangi potensi timbulnya parut dengan cara tidak menekean-nekan, mengkorek-korek atau mencukilnya. Hindari juga menggosok-gosok kulit anda. Jika timbul parut pada bekas jerawat, juga tersedia pengobatannya.
Jumat, 19 Desember 2008
ASKEP GASTRITIS
PENGERTIANGastritis adalah inflamasi mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, 2001)Gastritis adalah suatu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan. ( J. Reves, 1999 )Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, difus dan lokal yang disebabkan oleh makanan, obat – obatan,
Read More
ASKEP HERNIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGANHERNIAPENGERTIAN Keluarnya isi rongga tubuh atau abdomen lewat suatu celah pada dinding yang mengelilinginyaTIPE HERNIA-Hernia Redusible : Jaringan yang keluar mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen.-Hernia Iredusible : Jaringan yang keluar tidak mudah dikembalikan kedalam rongga abdomen karena adanya plengketan pada kantong tsb.-Hernia Stranggulata : Leher
Read More
Kamis, 18 Desember 2008
Tugas Keperawatan Gerontik
Buat Makalah perindividu.....
(Kasus Tidak boleh sama antara satu dengan yang lain)
a. 6 Halaman (isi) spasi 1. Ukuran kertas A4. Margin 2 2 2 2.
Terdiri dari : Kata pengantar, daftar isi, Isi (terjabarkan dalam bentuk BAB BAB)
Kata pengantar dan daftar isi serta daftar pustaka tidak dihitung sebagai isi
b. Kirim ke Email : awie_ners@yahoo.com
c. Batas waktu 31 Desember 2008
c. Cantumkan sumber bacaan (daftar pustaka) maksimal 5 tahun lalu (tahun 2003)
1. 1-12 Askep Lansia dengan Masalah Muskuloskeletas
2. 13 - 24 Askep Lansia dengan Masalah Persarafan
3. 25 - 37 Askep lansia dengan Gangguan Jiwa
Read More
(Kasus Tidak boleh sama antara satu dengan yang lain)
a. 6 Halaman (isi) spasi 1. Ukuran kertas A4. Margin 2 2 2 2.
Terdiri dari : Kata pengantar, daftar isi, Isi (terjabarkan dalam bentuk BAB BAB)
Kata pengantar dan daftar isi serta daftar pustaka tidak dihitung sebagai isi
b. Kirim ke Email : awie_ners@yahoo.com
c. Batas waktu 31 Desember 2008
c. Cantumkan sumber bacaan (daftar pustaka) maksimal 5 tahun lalu (tahun 2003)
1. 1-12 Askep Lansia dengan Masalah Muskuloskeletas
2. 13 - 24 Askep Lansia dengan Masalah Persarafan
3. 25 - 37 Askep lansia dengan Gangguan Jiwa
Rabu, 17 Desember 2008
Anoreksia Nervosa, Permasalahan yang Timbul, Tanda Bahaya, Pengobatan Serta Peran Keluarga dan Teman Penderita
Anoreksia nervosa adalah suatu penyakit yang biasanya terjadi pada para remaja wanita, tapi dapat juga terjadi pada remaja pria dan juga pada orang dewasa pria maupun wanita. Orang-orang dengan penyakit anoreksia, mereka terobsesi untuk menjadi kurus. Mereka berusaha menurunkan banyak berat badan mereka dan ketakutan akan bertambahnya berat badan mereka. Mereke mempercayai bahwa diri mereka itu gemuk meskipun sesungguhnya mereka sangat kurus. Anoreksia bukan cuma persoalan dengan makanan atau berat badan. Anoreksia merupakan suatu usaha menggunakan makanan dan berat badan untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan emosional.
Apa perbedaan antara anoreksia dengan bulimia?
Orang dengan anoreksia memaksa diri mereka sendiri untuk menderita kelaparan, menghindari makanan-makanan berkalori tinggi, dan melakukan olahraga secara konstant atau tetap. Orang-orang dengan bulimia makan makanan dalam jumlah yang sangat besar, tapi mereka langsung memuntahkan dengan segera makanan yang mereka setelah makan, atau mengkonsumsi obat pencahar atau obat diuretik (obat memperlancar urine sehingga orang yang mengkonsumsinya akan sering buang air kecil) untuk menjaga agar berat badan mereka tidak bertambah. Penderita bulimia tidak biasanya kehilangan berat badan sebanyak pada penderita anoreksia.
Mengapa orang-orang menderita Anoreksi ?
Belum diketahui mengapa beberapa orang mengalami anoreksia. Penderita anoreksia mungkin percaya bahwa mereka akan menjadi lebih bahagia dan lebih banyak kesuksesan yang mereka capai jika mereka menjadi kurus. Mereka menginginkan kesempurnaan dalam segala hal atau segi kehidupan mereka. Orang yang mengalami kekacauan seperti ini biasanya adalah seorang pelajar yang baik. Mereka terlibat dalam berbagai aktifitas dalam komunitas dan sekolah. Mereka menyalahkan diri mereka sediri jika mereka tidak mendapatkan nilai sempurna, atau jika hal-hal lain dalam hidupnya tidak sempurna.
Apa saja masalah-masalah yang timbul karena anoreksia?
Pada wanita dengan anoreksia biasanya berhenti mengalami siklus menstruasi. Orang-orang dengan anoreksia mengalami kulit kering dan rambut kepala yangn tidak lebat/jarang karena mengalami kerontokan. Pertumbuhan rambut merka mungkin normal pada seluruh bagian tubuh. Mereka mungkin merasa kedinginan setiap waktu (sensitif dengan suhu dingin) dan mereka mungkin lebih sering sakit. Orang-orang dengan anoreksia sering merasa dalam perasaan yang tidak enak (bad mood). Mereka mempunyai waktu yang sulit berkonsentrasi dan selalu berpikir tentang makanan.
Tidaklah benar bahwa penderita anoreksia tidak pernah merasa lapar. Sebenarnya, mereka selalu merasa lapar. Merasa kelaparan memberikan mereka suatu perasaan pengendalian yang berlebihan pada tubuh dan kehidupannya. Hal itu membuat mereka merasa seperti merasa baik pada sesuatu hal-mereka baik untuk menurunkan berat badan. Penderita anoreksia berat mungkin beresiko tinggi terhadap kematian karena kelaparan.
Tidaklah benar bahwa penderita anoreksia tidak pernah merasa lapar. Sebenarnya, mereka selalu merasa lapar. Merasa kelaparan memberikan mereka suatu perasaan pengendalian yang berlebihan pada tubuh dan kehidupannya. Hal itu membuat mereka merasa seperti merasa baik pada sesuatu hal-mereka baik untuk menurunkan berat badan. Penderita anoreksia berat mungkin beresiko tinggi terhadap kematian karena kelaparan.
Tanda-tanda bahaya anoreksia:
- Sengaja memaksa diri sendiri untuk lapar dengan kehilangan berat badan.
- Ketakutan apabila berat badan mereka bertambah.
- Menolak makan.
- Mengingkari kalo mereka lapar.
- Berolahraga secara kontant.
- Jumlah rambut yang lebih banyak pada tubuh atau wajah.
- Sensitif terhadap cuaca/suhu dingin.
- Tidak mengalami siklus menstruasi/absen.
- Kehilangan atau rontoknya rambut pada kepala.
- Persepsi atau cara pandang terhadap diri sendiri yang menganggap diri mereka itu gemuk padahal sesungguhnya diri mereka terlalu kurus.
Pengobatan anoreksia.
Pengobatan pada anoreksia sulit dilakukan, karena penderita anoreksia percaya bahwa tidak ada yang salah dalam diri mereka. Pada pasien dengan gejala atau tahap awal anoreksia (kurang dari 6 bulan atau hanya sedikit berat badan yang hilang) mungkin dapat berhasil diobati tanpa harus dirawat di rumah sakit. Tapi, untuk keberhasilan penyembuhan, pasien harus mempunyai keinginan untuk berubah dan harus mempunyai keluarga dan teman yang membantu keberhasilan penyembuhannya.
Penderita dengan anoreksia berat perlu dilakukan perawatan di rumah sakit, biasanya pada unit perawatan khusus untuk penderita anoreksia dan bulimia. Pengobatan melibatkan lebih dari sekedar merubah kebiasaan makan penderita. Pasien anoreksia seringkali perlu berkonsultasi selama satu tahun atau lebih sehingga perasaan-perasaan mereka yang menyebakan masalah atau gangguan makan dapat berubah dan pengobatan dapat berjalan dengan lancar. Perasaan-perasaan tersebut mungkin meliputi: berat badan mereka, masalah keluarga mereka atau masalah dengan harga diri mereka.
Beberapa penderita anoreksia terbantu dengan pengobatan medis yang membuat perasaan sedih atau tertekan mereka sedikit berkurang. Pengobatan medis tersebut melalui resep dokter digunakan bersamaan dengan konsultasi.
Beberapa penderita anoreksia terbantu dengan pengobatan medis yang membuat perasaan sedih atau tertekan mereka sedikit berkurang. Pengobatan medis tersebut melalui resep dokter digunakan bersamaan dengan konsultasi.
Bagaimana anda sebagai teman dan keluarganya bisa membantu penderita?
Hal terpenting adalah bahwa keluarga dan teman penderita dapat memberikan bantuan dengan cara mencintai mereka. Penderita anoreksia akan merasa aman dan nyaman dengan penyakit mereka. Ketakutan terbesar mereka adalah bertambahnya berat badan, dan dengan bertambahnya berat badan hal itu terlihat seperti kehilangan kontrol. Mereka mungkin menyangkal masalah yang mereka hadapi. Penderita anoreksia akan meminta dan berbohong untuk megnhindari makan dan bertambahnya berat badan. Teman dan keluarga penderita sebaiknya tidak memberikan pembelaan atas pernyataan penderita diatas.
INSOMNIA
NURSING CARE IN INSOMNIA
PENGERTIAN
Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina. Kebutuhan tidur bervariasi pada masing-masing orang, umumnya 6-8 jam per hari. Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur (www.depkes.go.id).
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur yang bisa bersifat sementara atau persisten (Kaplan & Sadock, 1997).
Insomnia adalah salah satu fenomena umum dalam gangguan pola tidur. Jangka panjang dapat menyebabkan menderita gejala somatic dan perkembangan penyakit. Ia bahkan dapat menimbulkan penyakit mental dengan dimensi (www.ncbi.nlm.nih.gov).
Insomnia insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur, tetap tidur, atau merasa segar dengan tidur. Akut dan sementara selama periode stres, insomnia dapat menjadi kronis, konstan menyebabkan kelelahan, kegelisahan ekstrim sebagai pendekatan sensasi, dan gangguan kejiwaan (www.wrongdiagnosis.com).
PENYEBAB
1. karena kondisi medis : tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan,sindroma apnea tidur, restless leggs syndrome,faktor diet, parasomnia, efek zat langsung (drugs/alcohol), efek putus zat, penyakit endokrin/metabolik, penyakit infeksi, neoplastic, nyeri/ketidaknyamanan,lesi batang otak/hipotalamus, akibat penuaan.
2. sekunder karena kondisi psikiatri
kecemasan, ketegangan otot-otot, perubahan lingkungan, gangguan tidur irama sirkadian, depresi primer, stress pascatraumatik, skizofrenia (Kaplan & Sadock, 1997).
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang dapat didiagnosis sedang menderita insomnia karena faktor psikologis, yaitu:
1. Kesulitan untuk memulai, mempertahankan tidur, dan tidak dapat memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluahan yang paling banyak terjadi.
2. Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat mengganggu fungsi sosial,pekerjaan atau area fungsi penting yang lain.
3. Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan, gangguan ritme sirkadian atau parasomnia.
4. Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan mental lain seperti gangguan depresi, delirium.
5. Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat atau kondisi medis yang umum.
Dengan adanya gejela-gejala yang disebutkan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), maka insomnia karena faktor psikologis dapat mengganggu berbagai fungsi sosial. (www.e-psikologi.com).
SIKLUS INSOMNIA KRONIS
Jika seseorang mengalami insomnia sementara karena faktor psikologis (mengalami kesulitan tidur dengan nyenyak selama kurang lebih satu malam dan kurang dari empat minggu) tetapi tidak dapat beradaptasi dengan penyebab insomnia (tidak mampu mengelola stres tersebut secara sehat) maka akan mengakibatkan seseorang mengalami insomnia jangka pendek (kesulitan tidur nyenyak selama empat minggu hingga enam bulan). Jika insomnia jangka pendek ini tetap tidak dapat diatasi oleh si penderita maka akan mengakibatkan insomnia kronis. Jika terjadi insomnia kronis maka akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk penyembuhannya (www.e-psikologi.com).
Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim ARAS (Ascending Reticulary Activity System). Bila aktifitas ARAS ini meningkat orang tersebut dalam keadaan terjaga. Aktifitas ARAS menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur. Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas neurotransmiter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, kholonergik, histaminergik.
• Sistem serotonergik
Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisma asam amino trypthopan. Dengan bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan mengantuk/tidur. Bila serotonin dari tryptopan terhambat pembentukannya, maka terjadikeadaan tidak bisa tidur/jaga. Menurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotogenik ini terletak pada nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan aktifitas serotonis dinukleus raphe dorsalis dengan tidur REM.
• Sistem Adrenergik
Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel nukleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya REM tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron noradrenergic akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatan keadaan jaga.
• Sistem Kholinergik
Sitaram et al (1976) membuktikan dengan pemberian prostigimin intra vena dapat mempengaruhi episode tidur REM. Stimulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan aktifitas gambaran EEG seperti dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat antikolinergik (scopolamine) yang menghambat pengeluaran kholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan pada fase awal dan penurunan REM.
• Sistem histaminergik
Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur.
• Sistem hormon
Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormone seperti ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon hormon ini masing-masing disekresi secara teratur oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus patway. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmitter norepinefrin, dopamin, serotonin yang bertugas menagtur mekanisme tidur dan bangun (perawat-jiwatiga.blogspot.com).
DAMPAK INSOMNIA
Insomnia dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan, yaitu:
1. Depresi
2. Kesulitan untuk berkonsentrasi
3. Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu
4. prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan
5. Mengalami kelelahan di siang hari
6. Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk
7. Meningkatkan risiko kematian
8. Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan
9. Memunculkan berbagai penyakit fisik
Dampak insomnia tidak dapat di anggap remeh, karena bisa menimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakan kesehatan dan keselamatan. Oleh karenanya, setiap penderita insomnia perlu mencari jalan keluar yang tepat (www.e-psikologi.com).
THERAPY
1. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
CBT digunakan untuk memperbaiki distorsi kognitif si penderita dalam memandang dirinya, lingkungannya, masa depannya, dan untuk meningkatkan rasa percaya dirinya sehingga si penderita merasa berdaya atau merasa bahwa dirinya masih berharga.
2. Sleep Restriction Therapy
Sleep restriction therapy digunakan untuk memperbaiki efisiensi tidur si penderita insomnia.
3. Stimulus Control Therapy
Stimulus control therapy berguna untuk mempertahankan waktu bangun pagi si penderita secara reguler dengan memperhatikan waktu tidur malam dan melarang si penderita untuk tidur pada siang hari meski hanya sesaat.
4. Relaxation Therapy
Relaxation Therapy berguna untuk membuat si penderita rileks pada saat dihadapkan pada kondisi yang penuh ketegangan.
5. Cognitive Therapy
Cognitive Therapy berguna untuk mengidentifikasi sikap dan kepercayaan si penderita yang salah mengenai tidur.
6. Imagery Training
Imagery Training berguna untuk mengganti pikiran-pikiran si penderita yang tidak menyenangkan menjadi pikiran-pikiran yang menyenangkan.
Banyak di antara para penderita insomnia karena factor psikologis yang menggunakan obat tidur untuk mengatasi insomnianya. Namun penggunaan yang terus menerus tentu menimbulkan efek samping yang negative, baik secara fisiologis (efek terhadap organ dan fungsi organ tubuh) serta efek psikologis. Logikanya, insomnia yang disebabkan factor psikologis, berarti factor psikologis itu lah yang harus di atasi, bukan symtomnya. Kalau kita hanya focus mengatasi simtom-nya dengan minum berbagai obat tidur, maka ketika mata terbuka, masalah akan datang kembali, bahkan akan dirasa lebih berat karena dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi pada akar masalah.
Perlu diketahui, bahwa keberhasilan terapi tergantung dari motivasi si penderita untuk sembuh sehingga si penderita harus sabar, tekun dan bersungguh-sungguh dalam menjalani sesi terapi. Selain itu, sebaiknya terapi yang dilakukan juga diiringi dengan pemberian terapi keluarga. Hal ini disebabkan, dalam terapi keluarga, anggota keluarga si penderita dilibatkan untuk membantu kesembuhan si penderita. Dalam terapi keluarga, anggota keluarga si penderita juga diberi tahu tentang seluk beluk kondisi si penderita dan diharapkan anggota keluarganya dapat berempati untuk membantu kesembuhan si penderita.
ASKEP
kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.
pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya : apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih).
jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial).
ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal : gaya hidup, diet, aktivitas, dan faktor lingkungan).
ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air hangat, minum susu hangat).
Solusi mencegah insomnia
Insomnia karena faktor psikologis dapat dicegah dengan cara memanage stres secara positif dan jika ada mengalami masalah sebaiknya sharing pada seseorang yang dapat Anda percaya. Semoga dengan pembahasan tentang insomnia ini, dapat memberikan manfaat bagi Anda. Dengan informasi ini, diharap kita pun bisa memahami penderita insomnia dan dapat memberikan bantuan yang tepat. Perhatian dan empati terhadap penderita insomnia, bisa sedikit mengobati kegalauan emosi jiwanya. Semoga bermanfaat.
KEPUSTAKAAN
http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=483
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18836979?ordinalpos=2&itool=EntrezSystem2.PEntrez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DefaultReportPanel.Pubmed_RVDocSum
http://www.wrongdiagnosis.com/symptoms/insomnia/causes.htm
Kaplan, Harold I. & Sadock, Benjamin J. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2 edisi 7. Jakarta : Binarupa Aksara.
Wilkinson, Judit M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
Tidur adalah bagian dari ritme biologis tubuh untuk mengembalikan stamina. Kebutuhan tidur bervariasi pada masing-masing orang, umumnya 6-8 jam per hari. Agar tetap sehat, yang perlu diperhatikan adalah kualitas tidur (www.depkes.go.id).
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur yang bisa bersifat sementara atau persisten (Kaplan & Sadock, 1997).
Insomnia adalah salah satu fenomena umum dalam gangguan pola tidur. Jangka panjang dapat menyebabkan menderita gejala somatic dan perkembangan penyakit. Ia bahkan dapat menimbulkan penyakit mental dengan dimensi (www.ncbi.nlm.nih.gov).
Insomnia insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur, tetap tidur, atau merasa segar dengan tidur. Akut dan sementara selama periode stres, insomnia dapat menjadi kronis, konstan menyebabkan kelelahan, kegelisahan ekstrim sebagai pendekatan sensasi, dan gangguan kejiwaan (www.wrongdiagnosis.com).
PENYEBAB
1. karena kondisi medis : tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan,sindroma apnea tidur, restless leggs syndrome,faktor diet, parasomnia, efek zat langsung (drugs/alcohol), efek putus zat, penyakit endokrin/metabolik, penyakit infeksi, neoplastic, nyeri/ketidaknyamanan,lesi batang otak/hipotalamus, akibat penuaan.
2. sekunder karena kondisi psikiatri
kecemasan, ketegangan otot-otot, perubahan lingkungan, gangguan tidur irama sirkadian, depresi primer, stress pascatraumatik, skizofrenia (Kaplan & Sadock, 1997).
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), menunjukkan beberapa gejala dimana seseorang dapat didiagnosis sedang menderita insomnia karena faktor psikologis, yaitu:
1. Kesulitan untuk memulai, mempertahankan tidur, dan tidak dapat memperbaiki tidur selama sekurangnya satu bulan merupakan keluahan yang paling banyak terjadi.
2. Insomnia ini menyebabkan penderita menjadi stres sehingga dapat mengganggu fungsi sosial,pekerjaan atau area fungsi penting yang lain.
3. Insomnia karena faktor psikologis ini bukan termasuk narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan, gangguan ritme sirkadian atau parasomnia.
4. Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena gangguan mental lain seperti gangguan depresi, delirium.
5. Insomnia karena faktor psikologis tidak terjadi karena efek fisiologis yang langsung dari suatu zat seperti penyalahgunaan obat atau kondisi medis yang umum.
Dengan adanya gejela-gejala yang disebutkan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV), maka insomnia karena faktor psikologis dapat mengganggu berbagai fungsi sosial. (www.e-psikologi.com).
SIKLUS INSOMNIA KRONIS
Jika seseorang mengalami insomnia sementara karena faktor psikologis (mengalami kesulitan tidur dengan nyenyak selama kurang lebih satu malam dan kurang dari empat minggu) tetapi tidak dapat beradaptasi dengan penyebab insomnia (tidak mampu mengelola stres tersebut secara sehat) maka akan mengakibatkan seseorang mengalami insomnia jangka pendek (kesulitan tidur nyenyak selama empat minggu hingga enam bulan). Jika insomnia jangka pendek ini tetap tidak dapat diatasi oleh si penderita maka akan mengakibatkan insomnia kronis. Jika terjadi insomnia kronis maka akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk penyembuhannya (www.e-psikologi.com).
Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim ARAS (Ascending Reticulary Activity System). Bila aktifitas ARAS ini meningkat orang tersebut dalam keadaan terjaga. Aktifitas ARAS menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur. Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas neurotransmiter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, kholonergik, histaminergik.
• Sistem serotonergik
Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisma asam amino trypthopan. Dengan bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan mengantuk/tidur. Bila serotonin dari tryptopan terhambat pembentukannya, maka terjadikeadaan tidak bisa tidur/jaga. Menurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotogenik ini terletak pada nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan aktifitas serotonis dinukleus raphe dorsalis dengan tidur REM.
• Sistem Adrenergik
Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel nukleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya REM tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron noradrenergic akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatan keadaan jaga.
• Sistem Kholinergik
Sitaram et al (1976) membuktikan dengan pemberian prostigimin intra vena dapat mempengaruhi episode tidur REM. Stimulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan aktifitas gambaran EEG seperti dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat antikolinergik (scopolamine) yang menghambat pengeluaran kholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan pada fase awal dan penurunan REM.
• Sistem histaminergik
Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur.
• Sistem hormon
Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormone seperti ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon hormon ini masing-masing disekresi secara teratur oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus patway. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmitter norepinefrin, dopamin, serotonin yang bertugas menagtur mekanisme tidur dan bangun (perawat-jiwatiga.blogspot.com).
DAMPAK INSOMNIA
Insomnia dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan, yaitu:
1. Depresi
2. Kesulitan untuk berkonsentrasi
3. Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu
4. prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan
5. Mengalami kelelahan di siang hari
6. Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk
7. Meningkatkan risiko kematian
8. Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yang berlebihan
9. Memunculkan berbagai penyakit fisik
Dampak insomnia tidak dapat di anggap remeh, karena bisa menimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakan kesehatan dan keselamatan. Oleh karenanya, setiap penderita insomnia perlu mencari jalan keluar yang tepat (www.e-psikologi.com).
THERAPY
1. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
CBT digunakan untuk memperbaiki distorsi kognitif si penderita dalam memandang dirinya, lingkungannya, masa depannya, dan untuk meningkatkan rasa percaya dirinya sehingga si penderita merasa berdaya atau merasa bahwa dirinya masih berharga.
2. Sleep Restriction Therapy
Sleep restriction therapy digunakan untuk memperbaiki efisiensi tidur si penderita insomnia.
3. Stimulus Control Therapy
Stimulus control therapy berguna untuk mempertahankan waktu bangun pagi si penderita secara reguler dengan memperhatikan waktu tidur malam dan melarang si penderita untuk tidur pada siang hari meski hanya sesaat.
4. Relaxation Therapy
Relaxation Therapy berguna untuk membuat si penderita rileks pada saat dihadapkan pada kondisi yang penuh ketegangan.
5. Cognitive Therapy
Cognitive Therapy berguna untuk mengidentifikasi sikap dan kepercayaan si penderita yang salah mengenai tidur.
6. Imagery Training
Imagery Training berguna untuk mengganti pikiran-pikiran si penderita yang tidak menyenangkan menjadi pikiran-pikiran yang menyenangkan.
Banyak di antara para penderita insomnia karena factor psikologis yang menggunakan obat tidur untuk mengatasi insomnianya. Namun penggunaan yang terus menerus tentu menimbulkan efek samping yang negative, baik secara fisiologis (efek terhadap organ dan fungsi organ tubuh) serta efek psikologis. Logikanya, insomnia yang disebabkan factor psikologis, berarti factor psikologis itu lah yang harus di atasi, bukan symtomnya. Kalau kita hanya focus mengatasi simtom-nya dengan minum berbagai obat tidur, maka ketika mata terbuka, masalah akan datang kembali, bahkan akan dirasa lebih berat karena dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi pada akar masalah.
Perlu diketahui, bahwa keberhasilan terapi tergantung dari motivasi si penderita untuk sembuh sehingga si penderita harus sabar, tekun dan bersungguh-sungguh dalam menjalani sesi terapi. Selain itu, sebaiknya terapi yang dilakukan juga diiringi dengan pemberian terapi keluarga. Hal ini disebabkan, dalam terapi keluarga, anggota keluarga si penderita dilibatkan untuk membantu kesembuhan si penderita. Dalam terapi keluarga, anggota keluarga si penderita juga diberi tahu tentang seluk beluk kondisi si penderita dan diharapkan anggota keluarganya dapat berempati untuk membantu kesembuhan si penderita.
ASKEP
kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.
pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya : apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas, nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih).
jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan, sakit, stress psikososial).
ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab (misal : gaya hidup, diet, aktivitas, dan faktor lingkungan).
ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelum tidur, mandi air hangat, minum susu hangat).
Solusi mencegah insomnia
Insomnia karena faktor psikologis dapat dicegah dengan cara memanage stres secara positif dan jika ada mengalami masalah sebaiknya sharing pada seseorang yang dapat Anda percaya. Semoga dengan pembahasan tentang insomnia ini, dapat memberikan manfaat bagi Anda. Dengan informasi ini, diharap kita pun bisa memahami penderita insomnia dan dapat memberikan bantuan yang tepat. Perhatian dan empati terhadap penderita insomnia, bisa sedikit mengobati kegalauan emosi jiwanya. Semoga bermanfaat.
KEPUSTAKAAN
http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=483
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18836979?ordinalpos=2&itool=EntrezSystem2.PEntrez.Pubmed.Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_DefaultReportPanel.Pubmed_RVDocSum
http://www.wrongdiagnosis.com/symptoms/insomnia/causes.htm
Kaplan, Harold I. & Sadock, Benjamin J. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 2 edisi 7. Jakarta : Binarupa Aksara.
Wilkinson, Judit M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.
ULCUS DEKUBITUS
ULCUS DEKUBITUS
Definisi
Ulkus dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dari bawah kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang, akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus – menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.
Luka dekubitus adalah nekrosis pada jaringan lunak antara tonjolan tulang dan permukaan padat, paling umum akibat imobilisasi.
Etiologi
a) Tekanan
b) Kelembaban
c) Gesekan
Patofisiologi
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan antara dua tekanan). Jaringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot dengan suplai darah yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah, sementara kulit dipertahankan pada permukaan kontak oleh friksi yang semakin meningkat dengan terdapatnya kelembaban, keadaan ini menyebabkan peregangan dan angggulasi pembuluh darah (mikro sirkulasi) darah yang dalam serta mengalami gaya geser jaringan yang dalam, ini akan menjadi iskemia dan dapat mengalami nekrosis sebelum berlanjut ke kulit.
Manifestasi Klinis dan Komplikasi
a) Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu jari.
b) Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus dikulit.
c) Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan peningkatan hitung sel darah putih.
d) Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan perawatan di Rumah Sakit yang berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil.
Pemeriksaan Diagnostik
a) Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan.
b) Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.
Penatalaksanaan medis
a) Merubah posisi pasien yang sedang tirah baring.
b) Menghilangkan tekanan pada kulit yang memerah dan penempatan pembalut yang bersih dan tipis apabila telah berbentuk ulkus dekubitus.
c) Sistemik : antibiotic spectrum luas, seperti :
Amoxilin 4x500 mg selama 15 – 30 hari.
Siklosperm 1 – 2 gram selama 3 – 10 hari.
Topical : salep antibiotic seperti kloramphenikol 2 gram.
Manajemen Keperawatan
1.Pengkajian
a)Aktivitas/ istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan, keterbatasan rentang gerak.pada area yang sakit gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
b) Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cidera, vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin, pembentukan edema jaringan.
c) Eleminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak adanya pada fase darurat, warna mungkin hitam kemerahan , bila terjadi, mengidentifiasi kerusakan otot.
d)Makanan/cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan muntah.
e) Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
f) Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis, edema medulla, kerusakan neurology, paralysis abdominal dan otot pernapasan.
g) Integritas ego
Gejala : masalah keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda : ansietas, menangis, ketergantungan, mmenarik diri, marah.
h) Keamanan
Tanda : adanya fraktur akibat dilokasi (jatuh, kecelakaan, kontraksi otot tetanik, sampai dengan syok listrik).
2.Diagnosa Keperawatan
1)Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan destruksi mekanis jaringan sekunder terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.
2)Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan gerak yang diharuskan, status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan status mental.
3)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukkan oral.
4)Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemajanan dasar dekubitus, penekanan respons inflamasi.
5)Risiko tinggi terhadap inefektif penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan, tindakan dan perawatan dirumah.
3.Intervensi dan Implementasi
1)Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan destruksi mekanis jaringan sekunder terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.
- Terapkan prinsip pencegahan luka dekubitus.
R : prinsip pencegahan luka dekubitus, meliputi mengurangi atau merotasi tekanan dari jaringan lunak.
- Atur posis pasien senyaman mungkin.
R : meminimalkan terjadinya jaringan yang terkena dekubitus.
- Balut luka dengan balutan yang mempertahankan kelembaban lingkungan diatas dasar luka.
R : luka yang lembab dapat mempercepat kesembuhan.
2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan gerak yang diharuskan, status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan status mental.
- Dukungan mobilisasi ketingkat yang lebih tinggi.
R : gerakan teratur menghilangkan tekanan konsisten diatas tonjolan tulang.
- Bantu/dorong perawatan diri/kebersihan, seperti mandi.
R : meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, meningkatkan control pasien dalam situasi dan peningkatan kesehatan lingkungan.
- Berikan perhatian khusus pada kulit.
R : penelitian menunjukkan bahwa kulit sangat rentan untuk mengalami kerusakan karena konsentrasi berat badan.
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukkan oral.
- Beri makan dalm jumlah kecil, sering dan dalam keadaan hangat.
R : membantu mencegah distensi gaster/ketidaknyamanan dan meningkatkan pemasukkan, menambah napsu makan.
- Bantu kebersihan oral sebelum makan.
R : mulut/peralatan bersih meningkatkan napsu makan yang baik.
- Pertahankan kalori yang ketat.
R : pedoman tepat untuk pemasukkan kalori yang tepat.
4) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemajanan dasar dekubitus, penekanan respons inflamasi.
- Gunakan tehnik yang tepat selama mengganti balutan.
R : teknik yang baik mengurangi masuknya mikroorganisme pathogen kedalam luka.
Ukur tanda – tanda vital .
R : peningkatan suhu tubuh, takikardia menunjukkan adanya sepsis.
- Gunakan sarung tangan steril setiap mengganti balutan.
R : setiap ulkus terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berbeda, tindakan ini dapat mencegah infeksi.
- Cuci dasar luka dengan larutan NaCl 0,9 %.
R : Dapat membuang jaringan yang mati pada permukaan kulit dan mengurangi mikroorganisme.
- Berikan obat antibiotic sesuai indikasi.
R : antibiotic pilihanpada ulkus dekubitus berguna melawan organisme gram negative dan gram positif.
5) Risiko tinggi terhadap inefektif penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan, tindakan dan perawatan dirumah.
- Anjurkan tindakan untuk mencegah luka dekubitus.
R : pencegahan luka dekubitus lebih mudah dari pengobatan.
- Anjurkan tindakan untuk mengobati luka dekubitus.
R : instruksi spesifik ini membantu pasien dan keluarga belajar untuk meningkatkan penyembuhan dan mencegah infeksi.
4. Evaluasi
1) Pasien dapat mencegah dan mengidentifikasi factor penyebab luka dekubitus; menunjukkan kemajuan penyembuhan.
2) Pasien mempunyai kulit tanpa neritema dan tidak pucat.
3) Pasien menunjukkan peningkatan berat badan dan massa otot.
4) Kulit tidak akan teritasi akibat pemajanan terhadap fekal atau urine drainage.
5) Menunjukkan hasil pembelajaran yang efektif untuk tujuan pemulangan dan perawatan pasien dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
Capernito, Linda Juall. 1999. Rencana Diagnosa dan Dokumentasi Keperawatan : Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif Ed.2. Jakarta : EGC.
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Keperawatan : Pedoman Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.
Nurachman, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.
KOLESISTITIS
CHOLECISTITYS
A. Definisi
Kolesistitis adalah radang kandung empedu yang menrupakan inflamasi akut
dinding kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas
badan. Dikenal dua klasifikasi yaitu akut dan kronis (Brooker, 2001).
Kolesistitis Akut adalah peradangan dari dinding kandung empedu, biasanya
merupakan akibat dari adanya batu empedu di dalam duktus sistikus, yang secara
tiba-tiba menyebabkan serangan nyeri yang luar biasa (www.medicastore.com).
Kolesistitis Kronis adalah peradangan menahun dari dinding kandung empedu,
yang ditandai dengan serangan berulang dari nyeri perut yang tajam dan hebat
(www.medicastore.com).
Cholesistektomy adalah bedah pengangkatan kandung empedu (biasanya untuk
relief batu empedu sakit) (Dictionary: WordNet).
B. Etiologi
Sekitar 95% penderita peradangan kandung empedu akut, memiliki batu empedu.
Kadang suatu infeksi bakteri menyebabkan terjadinya peradangan.
Kolesistitis akut tanpa batu merupakan penyakit yang serius dan cenderung
timbul setelah terjadinya: - cedera,
- pembedahan
- luka bakar
- sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh)
- penyakit-penyakit yang parah (terutama penderita yang menerima makanan lewat
infus dalam jangka waktu yang lama).
Sebelum secsara tiba-tiba merasakan nyeri yang luar biasa di perut bagian
atas, penderita biasanya tidak menunjukan tanda-tanda penyakit kandung empedu.
Kolesistitis kronis terjadi akibat serangan berulang dari kolesistitis akut,
yang menyebabkan terjadinya penebalan dinding kandung empedu dan penciutan
kandung empedu.Pada akhirnya kandung empedu tidak mampu menampung empedu.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan angka kejadiannya meningkat
pada usia diatas 40 tahun.
Faktor resiko terjadinya kolesistitis kronis adalah adanya riwayat
kolesistitis akut sebelumnya (www.medicastore.com).
C. Patofisiologi
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel
hati.
Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat
katup Oddi tertutup. Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan
mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi
zat-zat padat. Stasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan
supersaturasi progresif, perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut.
Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis
empedu, dapat menyebabkan infeksi kandung empedu (www.mamashealth.com).
D. Gejala
Timbulnya gejala bisa dipicu oleh makan makanan berlemak. Gejala bisa berupa:
- Tanda awal dari peradangan kandung empedu biasanya berupa nyeri di perut kanan
bagian atas.
- Nyeri bertambah hebat bila penderita menarik nafas dalam dan sering menjalar ke
bahu kanan.
- Biasanya terdapat mual dan muntah.
- Nyeri tekan perut
- Dalam beberapa jam, otot-otot perut sebelah kanan menjadi kaku.
- Pada mulanya, timbul demam ringan, yang semakin lama cenderung meninggi.
- Serangan nyeri berkurang dalam 2-3 hari dan kemudian menghilang dalam 1 minggu.
- Gangguan pencernaan menahun
- Nyeri perut yang tidak jelas (samar-samar)
- Sendawa.
E. KOMPLIKASI
Demam tinggi, menggigil, peningkatan jumlah leukosit dan berhentinya gerakan
usus (ileus) dapat menunjukkan terjadinya abses, gangren atau perforasi kandung
empedu.
Serangan yang disertai jaundice (sakit kuning) atau arus balik dari empedu ke
dalam hati menunjukkan bahwa saluran empedu telah tersumbat sebagian oleh batu
empedu atau oleh peradangan.
Jika pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan kadar enzim amilase, mungkin
telah terjadi peradangan pankreas (pankreatitis) yang disebabkan oleh penyumbatan
batu empedu pada saluran pankreas (duktus pankreatikus).
F. Pemeriksaan penunjang
- CT scan perut
- Kolesistogram oral
- USG perut.
- blood tests (looking for elevated white blood cells)
G. Penatalaksanaan medis
- Pengobatan yang biasa dilakukan adalah pembedahan.
- Kolesistektomi bisa dilakukan melalui pembedahan perut maupun melalui
laparoskopi.
- Penderita yang memiliki resiko pembedahan tinggi karena keadaan medis lainnya,
dianjurkan untuk menjalani diet rendah lemak dan menurunkan berat badan.
- Bisa diberikan antasid dan obat-obat antikolinergik.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh (Boedihartono, 1994).
Pengkajian pasien Post operatif (Doenges, 1999) adalah meliputi :
1). Sirkulasi
Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit vascular
perifer, atau stasis vascular (peningkatan risiko pembentukan
trombus).
2). Integritas ego
Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktor stress
multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup.
Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ;
stimulasi simpatis.
3). Makanan / cairan
Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/
ketoasidosis) ; malnutrisi (termasuk obesitas) ; membrane mukosa
yang kering (pembatasan pemasukkan / periode puasa pra operasi
4). Pernapasan
Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.
5). Keamanan
Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan ;
Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan
penyembuhan) ; Munculnya kanker / terapi kanker terbaru ; Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi ; Riwayat
penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat
mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.
Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.
6). Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi,
kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic,
dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau
tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan
rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal,
yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga
potensial bagi penarikan diri pasca operasi).
B. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien post Operatif meliputi :
1. Pola nafas, tidak efektif berhubungan dengan neuromuskular, ketidakseimbangan
perseptual/kognitif, peningkatan ekspansi paru, obstruksi trakeobronkial.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan
obat-obat farmasi, hipoksia ; lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya
stimulus sensori yang berlebihan ; stress fisiologis.
3. Kekurangan volume cairan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan pembatasan
pemasukkan cairan tubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal, pengeluaran integritas pembuluh darah.
4. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integrittas
otot, trauma muskuloskletal, munculnya saluran dan selang (Doenges,1999).
C. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono,
1994).
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi ,1995).
Intervensi keperawatan pada pasien post Operatif (Doenges, 1999) meliputi :
DP 1 :
Tujuan : menetapkan pola napas yang normal/efektif dan bebas dari sianosis atau
tanda-tanda hipoksia lainnya.
Kriteria hasil : tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan.
INTERVENSI
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala, hiperekstensi rahang,
aliran udara faringeal oral.
R : mencegah obstruksi jalan napas.
- Auskultasi suara napas. Dengarkan ada/tidaknya suara napas.
R : kurangnya suara napas adalah indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau
lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapan.
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan, pemakaian otot-otot bantu
pernapasan, perluasan rongga dada, retraksi atau pernapasan cuping hidung,
warna kulit, dan aliran udara.
R : dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya
memperbaikinya dapat segerra dilakukan.
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai, tergantung pada kekuatan pernapasan
dan jenis pembedahan.
R : elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari
muntah, posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian
bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma.
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan
pada periode pascaoperasi.
R : ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus, mengeluarkan sekresi,
meningkatkan pengangkutan oksigen, membuang gas anastesi ; batuk membantu
mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasan.
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan.
R : obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam
tenggorok atau trakhea.
- Kolaborasi, pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
R : dilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang
akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong
pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi.
DP 2:
Tujuan : meningkatkan tingkat kesadaran.
Kriteria hasil : pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber
bantuan sesuai kebutuhan.
INTERVENSI
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh
anastesi ; nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan.
R : karena pasien telah meningkat kesadarannya, maka dukungan dan jaminan akan
membantu menghilangkan ansietas.
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak, sadar
penuh akan apa yang diucapkan.
R : tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh, namun sensori
pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulih.
- Evaluasi sensasi/pergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai.
R : pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang
bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur
dilakukan.
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur, lakukan pengikatan jika diperlukan.
R : berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat, mencegah terjadinya
cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama
masa disorientasi.
- Periksa aliran infus, selang endotrakeal, kateter, bila dipasang dan pastikan
kepatenannya.
R : pada pasien yang mengalami disorientasi, mungkin akan terjadi bendungan
pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya, terlepas, atau tertekuk.
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.
R : stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi
disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan.
DP 3 :
Tujuan : keseimbangan cairan tubuh adekuat.
Kriteria hasil : tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil,
kualitas denyut nadi baik, turgor kulit normal, membran mukosa
lembab dan pengeluaran urine yang sesuai).
INTERVENSI
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran. Tinjau ulang catatan intra operasi.
R : dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran
cairan/kebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
intervensi.
- Kaji pengeluaran urinarius, terutama untuk tipe prosedur operasi yang dilakukan.
R : mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada
sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan
malfungsi ataupun obstruksi sistem urinarius.
- Pantau tanda-tanda vital.
R : hipotensi, takikardia, peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan
kekurangan cairan.
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai, tergantung pada kekuatan pernapasan
dan jenis pembedahan.
R : elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari
muntah, posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian
bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma.
- Periksa pembalut, alat drain pada interval reguler. Kaji luka untuk terjadinya
pembengkakan.
R : perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemia/hemoragi.
- Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer.
R : kulit yang dingin/lembab, denyut yang lemah mengindikasikan penurunan
sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahan.
- Kolaborasi, berikan cairan parenteral, produksi darah dan atau plasma ekspander
sesuai petunjuk. Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan.
R : gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan. Catat waktu
penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi,
misalnya ketidak seimbangan.
DP 4:
Tujuan : pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.
Kriteria hasil : pasien tampak rileks, dapat beristirahat/tidur dan melakukan
pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.
INTERVENSI
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler, catat karakteristik, lokasi dan
intensiitas (0-10).
R : sediakan informasi mengenai kebutuhan/efektivitas intervensi.
- Catat munculnya rasa cemas/takut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan
untuk prosedur.
R : perhatikan hal-hal yang tidak diketahui dan/atau persiapan inadekuat
misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa
sakit.
- Kaji tanda-tanda vital, perhatikan takikardia, hipertensi dan peningkatan
pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit.
R : dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan.
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan.
R : pahami penyebab ketidaknyamanan, sediakan jaminan emosional.
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi – Fowler ; miring.
R : mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi. Posisi semi –
Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung
artritis, sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal.
- Observasi efek analgetik.
R : respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik, dan mungkin menimbulkan
efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesi.
- Kolaborasi, pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan.
R : analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki, menimbulkan
penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil.
B. EVALUASI
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan
atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif meliputi : 5
1. Menetapkan pola napas yang normal/efektif dan bebas dari sianosis atau tanda-
tanda hipoksia lainnya.
2. Meningkatkan tingkat kesadaran.
3. Keseimbangan cairan tubuh adekuat.
4. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.
DAFTAR REFERENSI :
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta : EGC.
http://arifs45.multiply.com/journal/item/8
http://kamus.landak.com/cari/cholecystectomy
http://www.mamashealth.com/stomach/cholecy.asp
http://www.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=607
http://www.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=608
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Edisi I. Jakarta : EGC.
Syaifudin, H, B.Ac, Drs. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat, Edisi 2.
Jakarta: EGC.
TONSILITIS
A.Pengertian
Tonsilitis merupakan peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman streptococcusi beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus pyogenes dapat juga disebabkan oleh virus, pada tonsilitis ada dua yaitu :
-Tonsilitis Akut dan
-Tonsilitis Kronik
B.Etiologi
Disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus pyogenes yang menjadi penyebab terbanyak dapat juga disebabkan oleh virus.
Faktor predisposis adanya rangsangan kronik (rokok, makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan higiene, mulut yang buruk.
C.Patofisiologi
Penyebab terserang tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri lain yang juga dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza dan bakteri dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang – kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut.
1.Pada Tonsilitis Akut
Penularan terjadi melalui droplet dimana kuman menginfiltrasi lapisan Epitel kemudian bila Epitel ini terkikis maka jaringan Umfold superkistal bereaksi dimana terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfo nuklear.
2.Pada Tonsilitif Kronik
Terjadi karena proses radang berulang maka Epitel mukosa dan jaringan limpold terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limpold, diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan di isi oleh detritus proses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul purlengtan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.
Jadi tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu – abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklah membran. Bercak – bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman – kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati.
D. Manisfestasi Klinis
Keluhan pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang – kadang pasien tidak mau minum atau makan lewat mulut. Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian. Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau, yaitu :
• Suhu tubuh naik sampai 40 oC.
• Rasa gatal atau kering ditenggorokan.
• Lesu.
• Nyeri sendi, odinofagia.
• Anoreksia dan otolgia.
• Bila laring terkena suara akan menjadi serak.
• Tonsil membengkak.
• Pernapasan berbau.
E. Komplikasi
• Otitis media akut.
• Abses parafaring.
• Abses peritonsil.
• Bronkitis,
• Nefritis akut, artritis, miokarditis.
• Dermatitis.
• Pruritis.
• Furunkulosis.
F. Pemeriksaan Penunjang
• Kultur dan uji resistensi bila perlu.
• Kultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus tonsil.
G. Penatalaksanaan Medis
Sebaiknya pasien tirah baring. Cairan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, serta makan – makanan yang berisi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan. Analgetik diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala. Di pasaran banyak beredar analgetik (parasetamol) yang sudah dikombinasikan dengan kofein, yang berfungsi untuk menyegarkan badan.
Jika penyebab tonsilitis adalah bakteri maka antibiotik harus diberikan. Obat pilihan adalah penisilin. Kadang – kadang juga digunakan eritromisin. Idealnya, jenis antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil biakan. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari.
Jika melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta hemolitkus grup A, terapi antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit jantung rematik. Kadang – kadang dibutuhkan suntikan benzatin penisilin 1,2 juta unit intramuskuler jika diperkirakan pengobatan orang tidak adekuat.
• Terapi obat lokal untuk hegiene mulut dengan obat kumur atau obat isap.
• Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamida selama 5 hari.
• Antipiretik.
• Obat kumur atau obat isap dengan desinfektan.
• Bila alergi pada penisilin dapat diberikan eritromisin atau klindamigin.
DAFTAR PUSTAKA
Belden MD. THT : www. emedicine. com. Last Updated 24 Juni 2003.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI. Jakarta.
Saten S. Chalazion. Taken From : www. emedicine. com. Last Updated : 5 Juli 2007
Read More
Tonsilitis merupakan peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman streptococcusi beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus pyogenes dapat juga disebabkan oleh virus, pada tonsilitis ada dua yaitu :
-Tonsilitis Akut dan
-Tonsilitis Kronik
B.Etiologi
Disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan streptococcus pyogenes yang menjadi penyebab terbanyak dapat juga disebabkan oleh virus.
Faktor predisposis adanya rangsangan kronik (rokok, makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat dan higiene, mulut yang buruk.
C.Patofisiologi
Penyebab terserang tonsilitis akut adalah streptokokus beta hemolitikus grup A. Bakteri lain yang juga dapat menyebabkan tonsilitis akut adalah Haemophilus influenza dan bakteri dari golongan pneumokokus dan stafilokokus. Virus juga kadang – kadang ditemukan sebagai penyebab tonsilitis akut.
1.Pada Tonsilitis Akut
Penularan terjadi melalui droplet dimana kuman menginfiltrasi lapisan Epitel kemudian bila Epitel ini terkikis maka jaringan Umfold superkistal bereaksi dimana terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfo nuklear.
2.Pada Tonsilitif Kronik
Terjadi karena proses radang berulang maka Epitel mukosa dan jaringan limpold terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limpold, diganti oleh jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan di isi oleh detritus proses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul purlengtan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.
Jadi tonsil meradang dan membengkak, terdapat bercak abu – abu atau kekuningan pada permukaannya, dan jika berkumpul maka terbentuklah membran. Bercak – bercak tersebut sesungguhnya adalah penumpukan leukosit, sel epitel yang mati, juga kuman – kuman baik yang hidup maupun yang sudah mati.
D. Manisfestasi Klinis
Keluhan pasien biasanya berupa nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan kadang – kadang pasien tidak mau minum atau makan lewat mulut. Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian. Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau, yaitu :
• Suhu tubuh naik sampai 40 oC.
• Rasa gatal atau kering ditenggorokan.
• Lesu.
• Nyeri sendi, odinofagia.
• Anoreksia dan otolgia.
• Bila laring terkena suara akan menjadi serak.
• Tonsil membengkak.
• Pernapasan berbau.
E. Komplikasi
• Otitis media akut.
• Abses parafaring.
• Abses peritonsil.
• Bronkitis,
• Nefritis akut, artritis, miokarditis.
• Dermatitis.
• Pruritis.
• Furunkulosis.
F. Pemeriksaan Penunjang
• Kultur dan uji resistensi bila perlu.
• Kultur dan uji resistensi kuman dari sediaan apus tonsil.
G. Penatalaksanaan Medis
Sebaiknya pasien tirah baring. Cairan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, serta makan – makanan yang berisi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan. Analgetik diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala. Di pasaran banyak beredar analgetik (parasetamol) yang sudah dikombinasikan dengan kofein, yang berfungsi untuk menyegarkan badan.
Jika penyebab tonsilitis adalah bakteri maka antibiotik harus diberikan. Obat pilihan adalah penisilin. Kadang – kadang juga digunakan eritromisin. Idealnya, jenis antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil biakan. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari.
Jika melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta hemolitkus grup A, terapi antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit jantung rematik. Kadang – kadang dibutuhkan suntikan benzatin penisilin 1,2 juta unit intramuskuler jika diperkirakan pengobatan orang tidak adekuat.
• Terapi obat lokal untuk hegiene mulut dengan obat kumur atau obat isap.
• Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamida selama 5 hari.
• Antipiretik.
• Obat kumur atau obat isap dengan desinfektan.
• Bila alergi pada penisilin dapat diberikan eritromisin atau klindamigin.
DAFTAR PUSTAKA
Belden MD. THT : www. emedicine. com. Last Updated 24 Juni 2003.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI. Jakarta.
Saten S. Chalazion. Taken From : www. emedicine. com. Last Updated : 5 Juli 2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA STROKE HAEMOREGIK
Pengertian
Stroke secara umum merupakan defisit neurologis yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari terganggunya pembuluh darah otak (hudak dan Gallo, 1997). Stroke digunakan untuk menamakan sindrome hemiparese atau hemiparalisis akibat lesi
vascular, yang secara tiba tiba daerah otak tidak menerima darah karena arteri yang memperdarahi daerah tersebut tersumbat, putus atau pecah.
Stroke Haemoragik
Adalah bagian dari klasifikasi stroke, dimana perdarahan intra cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu. Kejadian biasanya saat melakukan
Download Askep Selengkapnya...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA STRIKTURA
Pendahuluan
Read More
Berdasarkan Etiologinya Striktura dibagi dalam 3 jenis, Yaitu stirktur konginetal, striktur traumatik dan stritur akibat infeksi. Striktur Uretra Kongenital Sering terjadi di Fosa nafikularis dan Pars membranasea, sifat striktur ini adalah stationer. Striktur Uretra Traumatik Trauma pada daerah kemaluan dapat menyebabkan ruptura uretra. Timbul Striktur traumatik dalam waktu satu bulan. Striktur akibat trauma lebih progresif dari pada striktur akibat infeksi. Pada ruptura uretra ditemukan hematuri gross. Striktur akibat Infeksi Jenis ini biasanya disebabkan oleh infeksi Veneral. Timbulnya lebih lambat dari pada triktur traumatik.
Gambaran Klinik : Pancaran kecil, lemah dan sering disertai mengejan, biasanya karena ada retensio urin serta timbul gejala-gejala sistitis. Gejala ini timbul perlahan-lahan selama beberapa bulan atau bertahun-tahun , apa bila satu hari pancaran normal kemudian hari berikutnya pancaran kecil dan lemah jangan dipikirkan striktur uretra tetapi ke arah batu buli-buli yang turun ke uretra.
Download Askep Selengkapnya...
Gambaran Klinik : Pancaran kecil, lemah dan sering disertai mengejan, biasanya karena ada retensio urin serta timbul gejala-gejala sistitis. Gejala ini timbul perlahan-lahan selama beberapa bulan atau bertahun-tahun , apa bila satu hari pancaran normal kemudian hari berikutnya pancaran kecil dan lemah jangan dipikirkan striktur uretra tetapi ke arah batu buli-buli yang turun ke uretra.
Download Askep Selengkapnya...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SPONDILITIS
Pengertian
Read More
Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra (Abdurrahman, et al 1994; 144 )
Anatomi dan fisiologi
Kolumna vertebra atau rangkaian tulang belakang adalah pilar mobile melengkung yang kuat sebagai penahan tengkorak, rongga thorak, anggota gerak atas, membagi berat badan ke anggota gerak bawah dan melindungi medula spinalis. ( John Gibson MD, 1995 : 25 )
Download Askep Selengkapnya...
Anatomi dan fisiologi
Kolumna vertebra atau rangkaian tulang belakang adalah pilar mobile melengkung yang kuat sebagai penahan tengkorak, rongga thorak, anggota gerak atas, membagi berat badan ke anggota gerak bawah dan melindungi medula spinalis. ( John Gibson MD, 1995 : 25 )
Download Askep Selengkapnya...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SLE
Pengertian
Read More
SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah penyakti radang multisistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut dan fulminan atau kronik remisi dan eksaserbasi disertai oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam tubuh.
Patofisiologi
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam
penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
Download Askep Selengkapnya...
Patofisiologi
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam
penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
Download Askep Selengkapnya...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SINUSITIS
Definisi
Read More
Sinusitis adalah : merupakan penyakit infeksi sinus yang disebabkan oleh kuman atau virus.
Etiologi
Etiologi
- Rinogen
Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan oleh:
- Rinitis Akut (influenza)
- Polip, septum deviasi
- Dentogen
Penjalaran infeksidari gigi geraham atas Kuman penyebab :
- Streptococcus pneumoniae
- Hamophilus influenza
- Steptococcus viridans
- Staphylococcus aureus
- Branchamella catarhatis
Gejala klinis
- Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah
- Nyeri :
- Pipi : biasanya unilateral
- Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
- Gigi (geraham atas) homolateral.
- Hidung :
- Buntu homolateral
- Suara bindeng.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PJR
Defenisi
Read More
Penyakit jantung rematik merupakan gejala sisa dari Demam Rematik (DR) akut yang juga merupakan penyakit peradangan akut yang dapat menyertai faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolyticus grup A. Penyakit ini cenderung berulang dan dipandang sebagai penyebab penyakit jantung didapat pada anak dan dewasa muda di seluruh dunia.
Etiologi
Infeksi Streptococcus beta-hemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam rematik, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang. Telah diketahui bahwa dalam hal terjadi demam rematik terdapat beberapa predisposisi antara lain :
Etiologi
Infeksi Streptococcus beta-hemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam rematik, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang. Telah diketahui bahwa dalam hal terjadi demam rematik terdapat beberapa predisposisi antara lain :
- Terdapat riwayat demam rematik dalam keluarga
- Umur
Sering terjadi antara umur 5 – 15 tahun dan jarang pada umur kurang dari 2 tahun.
- Kedaan sosial
Sering terjadi pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi kurang, perumahan buruk dengan penghuni yang padat serta udara yang lembab, dan gizi serta kesehatan yang kurang baik.
- Musim
Di Negara-negara dengan 4 musim, terdapat insiden yang tinggi pada akhir musim dingin dan permulaan semi (Maret-Mei) sedangkan insiden paling rendah pada bulan Agustus – September.
- Distribusi daerah
- f. Serangan demam rematik sebelumnya.
Serangan ulang DR sesudah adanya reinfeksi dengan Streptococcus betahemolyticus grup A adalah sering pada anak yang sebelumnya pernah mendapat DR.
Download Askep Selengkapnya...
Download Askep Selengkapnya...
Selasa, 16 Desember 2008
ASUHAN KEPERAWATAN PADA OBSTRUKSI USUS
Pengertian
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001). Obstruksi usus merupakan suatu blok saluran usus yang menghambat pasase cairan, flatus dan makanan dapat secara mekanis atau fungsional (Tucker, 1998).
Etiologi
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001). Obstruksi usus merupakan suatu blok saluran usus yang menghambat pasase cairan, flatus dan makanan dapat secara mekanis atau fungsional (Tucker, 1998).
Etiologi
- Mekanis
- Adhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
- Karsinoma
- Volvulus
- Intususepsi
- Obstipasi
- Polip
- Striktur
- Fungsional (non mekanik)
- Ileus paralitik
- Lesi medula spinalis
- Enteritis regional
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Uremia
Influenza: Siapa Yang Beresiko Tinggi, Menghindari/Mencegah Flu, Vaksin Influenza (siapa saja yang perlu?, amankah?) serta Obat Antiviral Untuk Flu.
Influenza atau disebut juga flu adalah infeksi virus yang terjadi pada saluran pernafasan hidung, tenggorokan dan paru-paru. Sekitar 10-20 % penduduk amerika mengalami influenza setiap tahunnya. Beberapa penderita dengan serangan sakit yang berat. Tiap tahun sekitar 130.000 dirawat dirumah sakit dengan infeksi influenza, dan 20.000 diantaranya meninggal dikarenakan flu dan komplikasinya. Flu bisa menyebabkan demam, batuk, sakit tenggorokan, Hidung berair, hidung terasa tersumbat, sakit kepala, dan kelelahan. Kebanyakan orang merasa membaik kesehatannya setelah 1 atau 2 minggu, akan tetapi untuk beberapa orang, influensa yang terjadi mengarah kepada suatu penyakit yang serius, seperti pneumonia. Vaksin influensa dapat membantu penderita dari terkena flu.
Siapa saja yang beresiko lebih tinggi terkena influensa?
Beberapa orang mempunyai resiko lebih tinggi terhadap komplikasi influensa, seperti pneumonia. Jika anda adalah kelompok-kelompok berikut ini, anda sebaiknya mendapatkan vaksin influenza tiap tahun:
- Semua anak usia 6-59 bulan.
- Semua orang dewasa usia 65 tahun keatas.
- Semua wanita yang atau akan hamil selama musim flu/influenza.
- Penduduk atau orang-orang yang tinggal di tempat pelayanan kesehatan baik di rumah atau pelayanan kesehatan jangka panjang di rumah sakit.
- Orang-orang yang masalah kesehatan jangka panjang.
- Anak-anak usia 6 bulan sampai 18 tahun yang menjalani pengobatan aspirin kronik (jangka panjang)
- Pekerja dibidang kesehatan yang berhubungan/kontak langsung dengan pasien.
- Para pengasuh dan penghuni rumah yang berhubungan dengan anak usia kurang dari 6 bulan.
Tip-tips Bagaimana kita dapat menghindari terserang influenza?
Cara terbaik untuk menghindari terserang flu adalah mendapatkan suntikan vaksin influensa. Vaksin tersedia dalam bentuk suntik dan penyemprotan nassal (lewat hidung) vaksin influensa. Vaksin influensa bekerja dengan cara membuka sistem kekebalan tubuh anda terhadap virus flu. Tubuh anda akan membentuk antibodi terhadap virus untuk melindungi anda dari serangan flu. Suntikan vaksin influensa berisi virus-virus yang sudah dimatikan. Penyemprotan vaksin influensa secara nassal berisi virus yang masih hidup tapi dilemahkan. Anda tidak terserang flu dari suntikan vaksin yang diberikan atau dari penyemprotan vaksin secara nassal.
Anda juga dapat mengurangi resiko menangkap, memegang virus flu dengan cara sering membersihkan tangan, yang menghentikan penyebaran virus. Kebiasaan Makan dan diet sehat, olahraga dan cukup istirahat juga merupakan bagian dari pencegahan flu karena aktifitas dan kebiasaan diatas membantu meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan anda.
Jika anda sakit, pastikan bahwa anda menutup mulut anda pada saat anda batuk dan sering mencucui tangan untuk mencegah penularan influenza kepada orang lain.
Beberapa orang yang menerima vaksin influensa akan tetap berpotensi terserang flu, tapi mereka biasanya hanya mendapatkan serangan ringan dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkan imunisasi vaksin. Vaksin influensa khususnya direkomendasikan kepada orang-orang yang lebih mungkin benar-benar sakit / komplikasi yang berhubungan dengan flu.
Apakah ada orang-orang yang sebaiknya tidak mendapatkan suntikan vaksin influenza?
Ada. Berikut ini adalah orang-orang yang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan suntikan vaksin flu:
- Orang-orang yang dahulu disuntik dan mengalami alergi karena suntikan vaksin flu.
- Orang-orang yang alergi telur.
- Orang-orang yagn dulunya pernah mengalami sindroma Guillain-Barré (suatu reaksi yang menyebabkan kehilangan sebagian atau semua gerakan otot, kelemahan pada tubuh) dalam 6 minggu dari diberikannya suntikan vaksin flu.
Apakah ada orang-orang yang sebaiknya tidak diberikan penyembrotan vaksin influensa secara nassal pada hidung?.
Ada, Berikut ini adalah orang-orang yang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum diberikan penyemprotan vaksin influensa secara nassal:
- Anak-anak usia kurang dari 2 tahun.
- Orang-orang dengan masalah kesehatan jangka panjang(lama)
- Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya penderita aids)
- Anak-anak penderita asma atau dengan gangguan pernafasan.
- Orang-orang dengan diabetes, penyakit ginjal, penyakit jantung atau penyakit paru-paru.
- Orang-orang dengan riwayat penyakit sindrome Guillain-Barré.
- Wanita hamil.
- Orang-orang yang alergi pada pemberian vaksin influensa sebelumnya.
- Orang-rang yang alergi telur.
Dapatkah anda tetap terserang flu jika sudah mendapatkan vaksin influenza?
Anda tetap mungkin dapat terserang flu. Meskipun anda sudah mendapatkan vaksin influensa, anda tidak terlindungi 100% dari serangan flu.
Amankah vaksin influensa?
Vaksin influensa aman untuk digunakan. Ada sedikit sekali efek samping dari penggunaan vaksin flu. Jika anda menerima suntikan vaksin influensa, lengan anda mungkin akan terasa sakit dalam beberapa hari. Anda mungkin juga mengalami demam, terasa lelah atau terasa sakit pada otot-otot dalam waktu singkat. Jika anda menerima penyemprotan vaksin influensa secara nassal, anda mungkin mengalami efek samping seperti hidung meler atau berair, sakit kepala, batuk atau sakit tenggorokan.
Bolehkah anda menerima vaksin influensa jika anda hamil atau sedang dalam perawatan?
Jika anda hamil pada musim influensa, anda tidak dapat/boleh menerima vaksin influensa secara nassal. Akan tetapi, dianjurkan bagi wanita yang akan hamil pada masa musim flu untuk mendapatkan suntikan vaksin. Kehamilan dapat meningkatkan resiko seseorang terhadap komplikasi flu.
Suntikan vaksin influensa juga aman diberikan pada wanita yang menyusui. Suntikan vaksin flu tidak dapat menyebabkan anda atau bayi anda terserang sakit.
Bagaimana dengan Obat flu antiviral?
Obat-obat flu antiviral adalah obat-obat yang diresepkan dokter yang dapat digunakan untuk membantu mencegah atau mengobati influensa. Ada 4 jenis obat flu antiviral: amantadine (nama dagang: symmetrel), oseltamivir (tamiflu), rimantadine (flumadine) dan zanamavir (relenza). Ke empat jenis obat flu antiviral tersebut telah disetujui sebagai obat flu dan juga obat pencegah flu.
Jika anda meminum salah satu jenis dari obat tersebut selama 2 hari, obat tersebut dapat mengurangi gejala-gejala flu yang anda derita, waktu sakit akan berkurang yang artinya anda akan cepat sembuh dan resiko terjadinya penularan dari anda kepada orang lain akan lebih kecil. Meskipun demikian, pada orang-orang dengan status kesehatan baik dan terserang flu akan lebih baik kondisinya meskipun tanpa penggunaan obat flu antiviral. Dokter akan memutuskan obat flu antiviral mana yang tepat untuk anda.
Tiga dari 4 obat flu antiviral juga telah disetujui sebagai obat pencegah influenza. Obat-obat tersebut bukanlah sebagai pengganti dari vaksin influensa. Obat-obat ini sering sekali digunakan sebagai obat pencegahan flu dalam situasi-situasi dimana orang-orang pada resiko tinggi terserang komplikasi yang mana satu sama lainnya dalam jarak kontak yang dekat, seperti pada situasi di rumah sakit atau situasi perawatan di rumah dimana terdapat anggota keluarga dimana satu sama lain dalam jarak kontak yang dekat. Sebagai contoh, selama masa serangan dalam perawatan rumah, orang-orang yang tinggal di rumah tersebut dan staf lainnya mungkin diberikan vaksin flu (melalui suntikan atau semprotan nassal) dan juga diberikan obat antiviral flu untuk pencegahan dari serangan flu sampe vaksin yang diberikan bekerja dan memberikan pengaruh pada kekebalan tubuh terhadap flu.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MENINGITIS
Definisi
Read More
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).
Etiologi
Download Askep Selengkapnya...
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).
Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).
Etiologi
- Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa.
- Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
- Faktor predisposisi : jenis kelamin lakilaki lebih sering dibandingkan dengan wanita
- Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan
- Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin.
- Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan sistempersarafan
Download Askep Selengkapnya...
KEPADATAN LARVA Aedes aegypti DI DAERAH RURAL BERDASARKAN PENGAMATAN PERKEMBANGBIAKAN DI DES A JATIREJA CIKARANG TIMUR BEKASI JAWA BARAT
Nyamuk Aedes aegIjpti dikenal selain sebagai vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga sebagai vektor chikungunya. Penyebarannya cenderung meluas, tidak hanya di perkotaan tetapi diperkirakan ke daerah suburban dan rural. Telah dilakukan penelitian tempat perkembangbiakan jentik Aedes aegypti pada tempat penampungan air (kontainer) yang berada di dalam rumah di daerah rural Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2007, meliputi 2 RW dengan melibatkan 102 rumah. Setiap rumah di daerah penelitian diperiksa kontainer yang berada di dalamnya. Jentik yang ditemukan pada tempat-tempat tersebut diambil kemudian diidentifikasi dengan alat bantu mikroskop dan buku identifikasi untuk memastikan jenis jentiknya. Dengan menggunakan single larva method diperoleh House lndeks (HI) dan Container lndeks (CI). Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang HI dan CI di daerah urban dan perilaku masyarakatnya untuk mencegah terjadinya tempat perindukan Aedes aegIjpti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka jentik HI sebesar 52,9 % dan CI sebesar 32,9 %. Perilaku masyarakat menutup kontainer belum menunjukkan adanya kesadaran mencegah terjadinya perkembangbiakan Aedes aegIjpti. Angka rata-rata HI di daerah penelitian lebih tinggi dari 5 %, yaitu standard nasional dapat dikatakan bebas jentik. Kata kunci : Aedes aegypti, Daerah Rural. M. Hasyimi, Puslitbang Ekologi dan Status Kesehatan, Depkes, Jakarta Pangestu dan Nanny Harmani Jurusan Kesehatan Lingkungan-Politekkes II, Jakarta
Senin, 15 Desember 2008
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LUKA BAKAR
PENDAHULUAN
Read More
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka secara langsung. Masalah kompleks ini mempengaruhi semua sistem tubuh dan beberapa keadaan yang mengancam kehidupan. Dua puluh tahun lalu, seorang dengan luka bakar 50% dari luas permukaan tubuh dan mengalami komplikasi dari luka dan pengobatan dapat terjadi gangguan fungsional, hal ini mempunyai harapan hidup kurang dari 50%. Sekarang, seorang dewasa dengan luas luka bakar 75% mempunyai harapan hidup 50%. dan bukan merupakan hal yang luar biasa untuk memulangkanpasien dengan luka bakar 95% yang diselamatkan. Pengurangan waktu penyembuhan, antisipasi dan penanganan secara dini untuk mencegah komplikasi, pemeliharaan fungsi tubuh dalam perawatan luka dan tehnik rehabilitasi yang lebih efektif semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada sejumlah klien dengan luka bakar serius.
Download Askep Selengkapnya...
Download Askep Selengkapnya...
ASKEP PADA BAYI DENGAN RDS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN RDSI.DEFINISIAdalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda-tanda takipnue lebih 60 x/mnt, retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah
Read More
Polusi Udara, Pengaruhnya Pada Kesehatan, Tingkat Kualitas Udara Sehat dan Tips Melindungi Diri dan Keluarga Dari Polusi Udara
Polusi udara terbentuk dari berbagai macam jenis gas, droplet/percikan ludah dan partikel-partikel yang menyebabkan kualitas udara berkurang sehingga terjadilah pulusi udara. Polusi udara dapat terjadi baik dikota maupun di desa. Di kota, mobil-mobil, angkutan bus dan pesawat udara, demikian juga pada industri dan konstruksi bangunan mungkin juga bisa menyebabkan polusi. Di desa, debu-debu dari traktore yang membajak sawah, truk dan mobil-mobil yang melewati jalan tanah dan berkerikil di desa, tambang batu dan asap dari kayu bakar serta pembakaran dari jerami padi mungkin juga berakibat pada timbulnya polusi udara.
Apa saja gejala kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara?
Polusi udara dapat menyebabkan iritasi mata, kerongkongan dan paru-paru. Membakar/rasa perih pada mata, batuk dan sesak nafas yang biasanya diakibatkan karena kontak dengan polusi udara tingkat tinggi.
Orang lain mungkin akan memberikan reaksi yang sangat berbeda terhadap polusi udara yang sama. Beberapa orang mungkin merasakan batuk-batuk dan sesak nafas, sementara orang yang lainnya tidak merasakan pengaruh, gejala atau gangguan apapun. Buruknya gejala kesehatan yang dialami bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti bernafas dalam-dalam, pemanfaatan udara atau pemasukan udara yang lebih cepat sirkulasinya seperti pada waktu berolahraga.
Orang-orang yang menderita penyakti jantung, seperti angina pectoris (nyeri dada), penyakit paru-paru seperti asma atau emphysema mungkin akan sangat sensitif terhadap paparan polusi udara, dan mungkin akan menunjukkan gejala-gejala kesehatan sementara itu orang yang lain tidak menunjukkan gejala atau gangguan kesehatan apapun.
Orang-orang yang menderita penyakti jantung, seperti angina pectoris (nyeri dada), penyakit paru-paru seperti asma atau emphysema mungkin akan sangat sensitif terhadap paparan polusi udara, dan mungkin akan menunjukkan gejala-gejala kesehatan sementara itu orang yang lain tidak menunjukkan gejala atau gangguan kesehatan apapun.
Apakah polusi udara berdampak buruk pada kesehatan anda?
Beruntunglah bagi orang-orang dengan status kesehatan yagn baik, gejala-gejala kesehatan akibat kontak atau paparan dengan polusi udara biasanya akan menghilang dengan segera pada saat kualitas udara sudah membaik. Akan tetapi, pada kelompok orang tertentu lebih sensitif untuk terpengaruh polusi udara dari pada kelompok yang lainnya.
Anak-anak kemungkinan merasakan efek-efek tingkat rendah polusi daripada orang dewasa. Mereka juga lebih berpotensi terkena berbagai penyakit, seperti bronkitis dan sakit mata serta berbagai penyakit lainnya, pada paparan polusi udara pada area dengan tingkat polusi yang tinggi daripada didalam area dengan udara yang bersih.
Pada orang-orang dengan penyakit jantung atau paru-paru juga meberikan reaksi yang lebih berat/hebat karena paparan polusi udara. Selama waktu pencemaran berat, kondisi mereka mungkin akan bertambah buruk sampai pada suatu titik dimana mereka harus membatasi aktifitas mereka atau bahkan memerlukan perawatan medis tambahan. Dahulu, sejumlah kasus kematian sudah di hubungkan atau diasosiasikan dengan kondisi pencemaran udara yang sangat berat.
Indeks kaulitas Udara (Air Quality Index (AQI)).
Banyak sekali sumber-sumber yang melaporkan tentang prediksi atau ramalan indeks kualitas udara pada suatu wilayah. Biasanya sumber-sumber tersebut dapat anda peroleh dari radio, televisi, atau surat kabar. Indeks Kualitas udara adalah suatu skala kualitas udara yang berkisar antara 0 sampai 500 dan indeks kualitas udara ini digunakan dalam berbagai laporan cuaca. Suatu indeks kualitas uadra diatas 100 menunjukkan kondisi udara yang tidak sehat.
Berikut Ini adalah rentang indeks kualitas udara:
Rentang indeks kualitas udara dibagai dalam lima rentang, yaitu sebagai berikut:
Rentang indeks kualitas udara dibagai dalam lima rentang, yaitu sebagai berikut:
- Kualitas udara Baik yaitu nilai AQI 0 - 50. Disimbolkan dengan warna hijau dimana tingkat kualitas udara dalam kondisi baik dan tidak memberikan pengaruh bagi kesehatan tubuh manusia ataupun binatang, tumbuhan, keindahan serta gedung bangunan.
- Kualitas udara Sedang dengan nilai AQI antara 51 - 100. Dengan simbol warna Biru dimana kondisi kualitas udara tidak mempengaruhi kesehatan tubuh manusia serta binatang. Tingkat kualitas udara tingkat ini mempengaruhi beberapa tumbuhan yang sensitif dan keindahan lingkungan.
- Kualitas udara Tidak Sehat dengan rentang nilai AQI antara 101 - 199 Simbol pada tingkat ini dengan warna Merah dimana kualitas udara pada tingkat ini berpengaruh pada kesehatan manusia serta pada beberapa kelompok hewan yang rentan dan juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan serta berefek pada nilai keindahan lingkungan.
- Tingkat kualitas udara Sangat Tidak Sehat dengan rentang nilai AQI antara 200 - 299. Warna simbol kualitas udara tingkat ini dengan warna Kuning dimana kualitas udara berpengaruh buruk pada kesehatan pada beberapa populasi yang terpapar.
- Kualitas udara Berbahaya dimana rentang nilai AQI antara 300-500 dengan simbol warna Hitam. Pada tingkat ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius pada populasi.
Terlebih dahulu periksalah dari surat kabar, radio, atau televisi serta sumber-sumber lain tentang ramalan indeks kualitas udara di wilayah anda. Berhati-hatilah dan waspadalah jika laporan tentang indeks kualitas udara melebihi angka 100. Juga berhati-hatilah jika ada kondisi cuaca yang beresiko tinggi seperti panas, cerah/terang, jika anda mulai berkembang gejala-gejala seperti sesak nafas, mata seperti terbakar/panas atau batuk.
Kita dapat melindungi diri kita dan keluarga dari pengaruh-pengaruh polusi udara dengan melakukan hal-hal berikut:
- Sebisa mungkin Tetap berada didalam ruangan selama polusi udara tingkat tinggi berlangsung atau terjadi. Banyak polutan yang mempunyai tingkat lebih rendah didalam ruangan daripada diluar ruangan.
- Jika anda terpaksa harus keluar, Batasi aktifitas anda selama diluar ruangan sampai jam-jam di pagi hari (sebelum matahari terbit) atau tunggu sampai matahari tenggelam. Hal ini penting pada kondisi-kondisi ozon yang tinggi ( seperti pada kota-kota besar) karena sinar matahari akan menambah tingkat ozon.
- Jangan berolahraga, aktifitas fisik atau berusaha keras untuk keluar ruangan pada saat laporan atau berita kualitas udara menunjukkan kondisi yang tidak sehat. Semakin cepat anda bernafas (misal pada waktu berolahraga), semakin banyak juga polusi yang dapat anda ambil dan masuk ke dalam paru-paru.
Langkah-langkah tersebut secara umum akan mencegah pengaruh atau gejala polusi udara pada kesehatan baik anak-anak ataupun orang dewasa. Akan tetapi, jika anda tinggal atau bekerja di daerah yang dekat dengan sumber polusi, atau jika anda mempunyai penyakit jantung kronis atau masalah kesehatan dengan paru-paru, konsultasikan hal tersebut dengan dokter tentang cara-cara lain untuk melindungi diri anda dari polusi udara.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
-
12/14 - 12/21
(57)
- Small Action
- Akne atau Jerawat Pada Remaja, Penyebab, Yang Buka...
- ASKEP GASTRITIS
- ASKEP HERNIA
- Kontak Saya
- Tugas Keperawatan Gerontik
- Anoreksia Nervosa, Permasalahan yang Timbul, Tanda...
- INSOMNIA
- ULCUS DEKUBITUS
- KOLESISTITIS
- TONSILITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA STROKE HAEMOREGIK
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA STRIKTURA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA SPONDILITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA SLE
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA SINUSITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PJR
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA OBSTRUKSI USUS
- Influenza: Siapa Yang Beresiko Tinggi, Menghindari...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA MENINGITIS
- KEPADATAN LARVA Aedes aegypti DI DAERAH RURAL BERD...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA LUKA BAKAR
- ASKEP PADA BAYI DENGAN RDS
- Polusi Udara, Pengaruhnya Pada Kesehatan, Tingkat ...
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA LEUKEMIA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KUSTA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA KATARAK
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA CA PARU
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA CA NASOFARING
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ISPA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPERTIROIDISME
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIDRONEFROSIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIDROSEFALUS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HERNIA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA GLAUKOMA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA GGK
- ASKEP PADA KLIEN DENGAN INFERTILITAS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HISPRUNG
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA CHF
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA GGA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA FRAKTUR KRURIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA FRAKTUR HUMERUS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA DISPEPSIA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA DIARE
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA DIABETES MELITUS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA DERMATITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA DHF
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA CEDERA KEPALA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA BRONCHOPNEMONI
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ATRESIA ANI
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASMA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ARITMIA
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA ARDS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA APENDISITIS
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA HIV-AIDS
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates