Minggu, 25 Januari 2009

di 13.34 Label:
358 photo banner300x250-biru.gif
STRATEGI KADERISASI PEMUDA

(Aku untuk Negeriku” Blog Competition 2009)

Oleh : Ariyanto Susetyo

Mandat anak muda

Dalam situasi bangsa yang mengkhawatirkan inilah, pemuda harus diberi mandat sebagai garda depan penyelamat bangsa. Pemuda punya peran sentral dalam perubahan mengingat jiwa pemuda itu dinamis. Ciri khas pemuda adalah semangat menyala, hingga kadang kurang perhitungan.
Selain itu, secara fisik, pemuda lebih kuat dibandingkan usia diatasnya. Sehingga, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa usia adalah usia muda adalah yang paling produktif dalam siklus hidup manusia. Sebuah negeri yang memiliki banyak pemuda produktif tentu lebih maju dibanding negeri yang lebih banyak orang tua.
Sebab itu, wajib bagi anak muda saat ini untuk mampu menjawab persoalan kebangsaan dengan senantiasa awas dan waspada dengan menjadikan globalisasisebagai salah satu perspektif dalam setiap gerakan. Di samping itu, ketahanan kolektif harus diciptakan karena hanya dengan itulah eksistensi bangsa ini ke depan akan tetap dipertahankan. Hal itu penting karena anak muda harus meyakini bahwa kondisi indonesia hari ini tidak bisa dilepaskan dari habitat global

Demi menyelamatkan bangsa, penting dilakukan berbagai kerja kaderisasi. Ini merupakan bagian dari ikhtiar mengubah zaman. Setiap langkah dan denyut nadi anak muda Indonesia haruslah menjadi bagian dari cita-cita besar untuk mewujudkan kejayaan bangsa dalam bingkai tata keadilan sistem global di segala bidang : ekonomi, politik, social, juga budaya.

Pemuda Indonesia harus mampu membuat sejarah, mempertahankan NKRI dan menciptakan keadilan system global. Itulah tekad anak muda Indonesia pada zaman ini. Disitulah pentingnya kaderisasi sistematis di kalangan anak muda hingga pemuda Indonesia bisa membangun kapasitas dirinya dengan menguasai disiplin atau skill tertentu.
Dengan memiliki disiplin tertentulah kita akan mampu survive di era kompetisi global. Anak muda Indonesia juga dituntut untuk lebih peka social, mempunyai kekuatan dan kemapanan kepemimpinan yang mumpuni hingga mampu mendorong perubahan.
Untuk bisa mewujudakan kaderisaasi Indonesia agar sesuai harapan, penulis berharap Organisasi Kepemudaan (OKP) lebih serius melakukan kaderisasi. Tidak hanya itu, diharapkan terwujud sinergitas antar-pemuda. Yakni, ketika satu pemuda dengan pemuda lain bahu-membahu, saling memperkokoh satu sama lain, untuk berjuang bersama-sama meraih cita-cita kolektif, kemajuan bangsa.
Penulis berharap kita tidak terjebak kepentingan primordialisme kelompok atau golongan sempit yang akan membawa perpecahan. Nalar pemuda yang “sok jago”, membanggakan diri, tidak peduli, bahkan mengalahkan orang lain harus dikesampingkan. Bisa dibilang, tugas besar anak muda Indonesia saat ini sangat berat, karena pertaruhannya adalah Indonesia: tetap survive atau punah?


STRATEGI KADERISASI

Di situlah pentingnya menata kaderisasi bangsa ini supaya kita sanggup menjaga pertaruhan bangsa ini ke depan agar tetap survive dan jaya di pentas global. Strategi kaderisasi anak muda bangsa yang dimaksud di sini adalah:
Pertama mengkaji secara mendalam gerak strategi internasional, mencermati setiap fenomena yang terjadi di kancah global dan apa dampaknya bagi Indonesia.
Kedua, anak mda bangsa perlu berijtihad untuk menyusun basis tata nilai dan pengetahuan keindonesiaan yang independen sebagai alternative menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran yang mulai membayangi kita semua sebagai akibat dari serbuan peradaban asing.
Ketiga, organisasi kepemudaan (OKP) perlu member pemahaman kepada kader-kadernya dan masyarakat terkait wawasan geo-politik, geo-ekonomi, geo-strategi global, termasuk wawasan kebangsaan dengan mempelajari sejarah masyarakat nusantara secara mendalam. Artinya, anak muda harus bisa memberipemahaman kepada teman sebayanya, kadernya, serta masyarakat terkait identitas ke-Indonesia-an. Kenalilah siapa kita? Uraikan sejarahnya, pahami setiap kejadian dan patahan dalam sejarah bangsa ini, dan dampaknya bagi tata kehidupan masyarakat sekarang.
Keempat, mampu mendisiplinkan dirinya dengan pengetahuan dan skill (mendisiplinkan pangkalan gerakan) yang dijadikan bekal dalam membangun ketahanan kolektif bangsa berbasis teritori atau kawasan. Artinya, anak muda harus mampu membangun kesadaran bersama akan pentingnya memproyeksi dirinya untuk diikat dalam kepentingan kolektif Kejayaan Bangsa Indonesia
Kelima anak muda harus mapu membangun kesepahaman bersama terkait agenda ketahanan kolektif (survivel collective) Bangsa Indonesia untuk kepentingan jangka panjang yakni pertahanan survive ataukah bangsa ini akan punah? Di sinilah pentingnya membangun sinergitas gerakan anak muda yang tersebar di berbagai disiplin keahlian dan diberbagai pangkalan gerakan
Keenam, anak muda harus mampu membangun relasi strategis antar sesame berbasis sentrum gerakan dengan memaksimalkan potensinya untuk memenangkan waring position (perebutan posisi) di tiap kawasannya masing-masing
Ketujuh, anak muda harus bisa membangun simbiosis mutualisme dengan berkonsentrasi di berbagai disiplin dan pangkalan gerakan.
Proses kaderisasi yang sedang kita galakan hari ini mungkin baru akan terlihat hasilnya pada kurun lima, sepuluh, dua puluh, tiga puluh, lima puluh tahun mendatang. Itupun dengan catatan jika kita benar-benar serius melaksanakan kaderisasi dengan strategi sebagaimana yang sudah dijelaskan tersebut mulai saat ini.