Rabu, 25 Maret 2009
Inilah Mitos Seputar Testosteron
Testosteron merupakan hormon seks pria yang punya peran penting dalam fungsi seksual, produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara. Rendahnya kadar hormon ini akan menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis, depresi, gangguan ereksi, dan postur tubuh yang kurang tegap atau berkurangnya kemampuan atletik.
Penelitian menunjukkan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular pada pria. Selain itu, pria yang kadar testosteronnya normal lebih panjang umur dibanding dengan pria yang kekurangan hormon ini.
Banyak mitos yang salah beredar mengenai hormon pria ini. Abraham Morgentaler, MD, dokter spesialis urologi dari Harvard Medical School dan penulis buku Testosterone for Life akan menjawabnya untuk Anda.
1. Testosteron adalah obat yang ilegal
Hormon testosteron termasuk dalam obat yang legal, terlebih hormon ini sangat penting bagi pria. Yang ilegal adalah bila hormon ini dipakai tanpa resep dokter. Meski begitu, banyak organisasi olahraga yang punya aturan ketat tentang penggunaan obat atau suplemen yang mengandung testosteron karena bisa memengaruhi performa atlet. Atlet yang melanggar bisa dikenai sanksi.
2. Testosteron adalah steorid, dan steorid berbahaya.
Ya, testosteron memang steorid, tapi tidak berbahaya. Lagi pula secara alamiah kita dipenuhi oleh berbagai steorid. Menurut Morgentaler, kata steroid sebenarnya berkaitan dengan molekul yang ditopang oleh empat karbon, seperti estrogen, progesteron, kortisol, juga kolesterol.
Sementara itu, dalam dunia olahraga, steroid merupakan kependekan dari anabolic steroid hormone yang berarti secara khusus bekerja untuk membangun otot dan tulang, seperti testosteron.
3. Testosteron menyebabkan perilaku kasar dan tak terkontrol
Belum ada fakta yang membuktikan testosteron menyebabkan tindakan agresif, kekerasan, atau perilaku tak terkontrol lainnya. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron yang rendah justru mudah marah, dan kondisi ini akan membaik setelah kadar testosteronnya naik.
4. Testosteron menyebabkan kanker prostat
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi justru risikonya lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
5. Kadar Testosteron yang tinggi menyebabkan kebotakan
Secara umum, pria yang mengalami kebotakan punya kadar testosteron yang sama dengan pria yang rambutnya masih lebat. Kebotakan, menurut Morgentaler, biasanya sudah diturunkan secara genetis.
Penelitian menunjukkan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular pada pria. Selain itu, pria yang kadar testosteronnya normal lebih panjang umur dibanding dengan pria yang kekurangan hormon ini.
Banyak mitos yang salah beredar mengenai hormon pria ini. Abraham Morgentaler, MD, dokter spesialis urologi dari Harvard Medical School dan penulis buku Testosterone for Life akan menjawabnya untuk Anda.
1. Testosteron adalah obat yang ilegal
Hormon testosteron termasuk dalam obat yang legal, terlebih hormon ini sangat penting bagi pria. Yang ilegal adalah bila hormon ini dipakai tanpa resep dokter. Meski begitu, banyak organisasi olahraga yang punya aturan ketat tentang penggunaan obat atau suplemen yang mengandung testosteron karena bisa memengaruhi performa atlet. Atlet yang melanggar bisa dikenai sanksi.
2. Testosteron adalah steorid, dan steorid berbahaya.
Ya, testosteron memang steorid, tapi tidak berbahaya. Lagi pula secara alamiah kita dipenuhi oleh berbagai steorid. Menurut Morgentaler, kata steroid sebenarnya berkaitan dengan molekul yang ditopang oleh empat karbon, seperti estrogen, progesteron, kortisol, juga kolesterol.
Sementara itu, dalam dunia olahraga, steroid merupakan kependekan dari anabolic steroid hormone yang berarti secara khusus bekerja untuk membangun otot dan tulang, seperti testosteron.
3. Testosteron menyebabkan perilaku kasar dan tak terkontrol
Belum ada fakta yang membuktikan testosteron menyebabkan tindakan agresif, kekerasan, atau perilaku tak terkontrol lainnya. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron yang rendah justru mudah marah, dan kondisi ini akan membaik setelah kadar testosteronnya naik.
4. Testosteron menyebabkan kanker prostat
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi justru risikonya lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
5. Kadar Testosteron yang tinggi menyebabkan kebotakan
Secara umum, pria yang mengalami kebotakan punya kadar testosteron yang sama dengan pria yang rambutnya masih lebat. Kebotakan, menurut Morgentaler, biasanya sudah diturunkan secara genetis.
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
-
03/22 - 03/29
(43)
- Teknik Komunikasi Terapeutik
- Komunikasi Terapeutik
- ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA
- MATERI KEPERAWATAN ANAK
- ASKEP TB PARU
- ASKEP CEDERA KEPALA
- ASKEP IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI RADANG...
- DISTOSIA
- ASKEP BRONCHOPNEUMONIA
- ASKEP SINDROMA NEFROTIK
- ASKEP NIFAS DENGAN SUBINVOLUSIO
- ASKEP NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
- ASKEP KLIEN DENGAN INFEKSI NIFAS
- ASKEP KANKER SERVIKS
- INFERTILITAS
- PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU PADA MASA NIFAS
- ASKEP IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG DAN HIPERT...
- ASKEP PADA IBU HAMIL DENGAN HYPERTIROID
- ASKEP IBU HAMIL DENGAN DIABETUS MELITUS
- ASKEP PENDARAHAN ANTEPARTUM
- RESIKO KEHAMILAN
- PREEKLAMPSIA / EKLAMPSIA
- HIPEREMESIS GRAVIDARUM
- KEHAMILAN GANDA
- MOLA HYDATIDOSA
- KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET)
- KEHAMILAN LEWAT WAKTU
- PERSALINAIN PRETERM
- Olahraga dan Resiko Kanker Payu Dara: Belum Terlam...
- ABORTUS
- Episiotomi
- Perinium, Luka Perinium, Episiotomi
- Inilah Mitos Seputar Testosteron
- Makanan Yang Menyebabkan Asam Urat.
- NANDA, NOC, and NIC Linkages: Nursing Diagnoses, O...
- Complete listing of NANDA-I Approved Nursing Diagn...
- Proses Penyembuhan Luka
- Penjahitan luka
- Motivasi Dalam Menurunkan Berat Badan
- Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Kita Pada Saat berolah...
- ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
- 10 Makanan Utama Yang Baik Untuk Jantung
- DECOMPENSASI CORDIS (GAGAL JANTUNG)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates