Minggu, 17 April 2011
Obat Alergi
AERIUS SYRUP
KANDUNGAN
Desloratadine.
INDIKASI
PERHATIAN
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING
Faringitis, mulut kering, nyeri otot, ketagihan tidur, nyeri saat haid..
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Sirup 0.5 mg/ml x 60 ml
DOSIS
Dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas : 5 mg sekali sehari.
CODE: A40
Harga Per Satuan Terkecil : Rp77,650.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu AERIUS SYRUP 0.5 MG |
KANDUNGAN
Desloratadine.
INDIKASI
1. | Menghilangkan gejala pada hidung dan bukan hidung dari rinitis alergika (musiman dan sepanjang tahun). |
2. | Terapi simtomatik (hanya untuk menghilangkan gejalanya saja) gatal-gatal, mengurangi jumlah dan ukuran hives (penyakit dengan rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak) pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronis (biduran menahun yang tidak diketahui sebabnya) |
PERHATIAN
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING
Faringitis, mulut kering, nyeri otot, ketagihan tidur, nyeri saat haid..
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Sirup 0.5 mg/ml x 60 ml
DOSIS
Dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas : 5 mg sekali sehari.
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK
Schering-Plough.
Schering-Plough.
AERIUS TABLET 5 MG
AERIUS TABLET 5 MG
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Desloratadine.
INDIKASI :
Menghilangkan gejala pada hidung dan bukan hidung dari rinitis alergika (musiman dan sepanjang tahun).
Terapi simtomatik (hanya untuk menghilangkan gejalanya saja) gatal-gatal, mengurangi jumlah dan ukuran hives (penyakit dengan rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak) pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronis (biduran menahun yang tidak diketahui sebabnya).
PERHATIAN :
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING :
Faringitis, mulut kering, nyeri otot, ketagihan tidur, nyeri saat haid.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN :
Tablet salut-selaput 5 mg x 30 butir.
DOSIS :
Dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas : 5 mg sekali sehari.
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK :
Schering-Plough
Harga Per Satuan Terkecil : Rp7,300.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
AERIUS TABLET 5 MG
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Desloratadine.
INDIKASI :
Menghilangkan gejala pada hidung dan bukan hidung dari rinitis alergika (musiman dan sepanjang tahun).
Terapi simtomatik (hanya untuk menghilangkan gejalanya saja) gatal-gatal, mengurangi jumlah dan ukuran hives (penyakit dengan rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak) pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronis (biduran menahun yang tidak diketahui sebabnya).
PERHATIAN :
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING :
Faringitis, mulut kering, nyeri otot, ketagihan tidur, nyeri saat haid.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN :
Tablet salut-selaput 5 mg x 30 butir.
DOSIS :
Dewasa dan anak berusia 12 tahun ke atas : 5 mg sekali sehari.
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK :
Schering-Plough
ALEGI
EFEK SAMPING :
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Seperti umumnya penggunaan kortikosteroid dan antihistamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
ALEGI® harus diberikan dengan hati-hati pada penderita gagal jantung, herpes simpleks pada mata, tukak peptik, hipertensi, glaukoma, osteoporosis, miastenia, epilepsi, penderita dengan riwayat kolitis, dan hipertrofi prostat.
INTERAKSI OBAT :
Pemberian ALEGI® bersama dengan obat-obat hipnotik sedatif (misalnya fenobarbital, klorpromazin, diazepam, dil) dapat meningkatkan efek sedasi. Pemberian obat ini bersama diuretik tertentu dapat meningkatkan efek hipokalemia.
ATURAN PAKAI :
KEMASAN DAN NO. REGISTRASI :
ALEGI® Kotak berisi 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. DKL 9913309310A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering
CA-1048-01
PT. LAPI LABORATORIES CIKANDE - INDONESIA
CODE: A1
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,000.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
A L E G I
KOMPOSISI :
Tiap Kaplet mengandung :
Deksametason 0,5 mg
Deksklorfeniramin maleat 2 mg
MEKANISME KERJA OBAT :
ALEGI® mengandung deksametason, suatu kortikosteroid oral dengan masa kerja panjang, serta deksklorfeniramin maleat, suatu antihistamin oral yang bekerja dengan menghambat pelepasan histamin dan mediator radang yang lain dari masf cell dan basofil. Paduan kedua obat ini saling menunjang untuk mengatasi berbagai menifestasi reaksi alergi.
INDIKASI :
Untuk mengatasi reaksi alergi pada berbagai organ dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid. Reaksi alergi ini antara lain ialah rinitis alergi, urtikaria, dermatitis akut atau kronik dan hay fever, dll.
KONTRA INDIKASI :
Tiap Kaplet mengandung :
Deksametason 0,5 mg
Deksklorfeniramin maleat 2 mg
MEKANISME KERJA OBAT :
ALEGI® mengandung deksametason, suatu kortikosteroid oral dengan masa kerja panjang, serta deksklorfeniramin maleat, suatu antihistamin oral yang bekerja dengan menghambat pelepasan histamin dan mediator radang yang lain dari masf cell dan basofil. Paduan kedua obat ini saling menunjang untuk mengatasi berbagai menifestasi reaksi alergi.
INDIKASI :
Untuk mengatasi reaksi alergi pada berbagai organ dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid. Reaksi alergi ini antara lain ialah rinitis alergi, urtikaria, dermatitis akut atau kronik dan hay fever, dll.
KONTRA INDIKASI :
- | ALEGI® dikontraindikasikan pada penderita yang hipersensitif terhadap deksklorfeniramin maleat dan atau deksametason. |
- | Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita yang sedang mendapat pengobatan dengan golongan MAO atau yang menderita tukak lambung. |
- | Penderita infeksi jamur sistemik. |
- | Penderita tukak lambung aktif. |
EFEK SAMPING :
- | Penggunaan ALEGI® pada penderita tertentu dapat menimbulkan rasa mengantuk, muiut kering, keluhan lambung serta retensi air dan elektrolit. |
- | Gangguan muskuloskeletal, oftalmik, metabolik dan endokrin. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Seperti umumnya penggunaan kortikosteroid dan antihistamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
ALEGI® harus diberikan dengan hati-hati pada penderita gagal jantung, herpes simpleks pada mata, tukak peptik, hipertensi, glaukoma, osteoporosis, miastenia, epilepsi, penderita dengan riwayat kolitis, dan hipertrofi prostat.
- | Bila diberikan pada penderita diabetes perlu penyesuaian dosis dari obat antidiabetik. |
- | Selama menggunakan obat ini harus hati-hati bila mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. |
- | Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. |
- | Pada penggunaan kortikosteroid jangka panjang, hindari penghentian obat secara tiba-tiba karena dapat menimbulkan gejala putus obat. |
- | Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. |
INTERAKSI OBAT :
Pemberian ALEGI® bersama dengan obat-obat hipnotik sedatif (misalnya fenobarbital, klorpromazin, diazepam, dil) dapat meningkatkan efek sedasi. Pemberian obat ini bersama diuretik tertentu dapat meningkatkan efek hipokalemia.
ATURAN PAKAI :
Dewasa : | 1 kaplet, 3-4 kali sehari sesudah makan. Dosis perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Dosis maksimal 8 kaplet sehari. |
Anak 6 -12 tahun : | 1/2 kaplet, 3-4 kali sehari. |
Anak 2 - 6 tahun : | 1/4 kaplet, 3-4 kali sehari. Bila terjadi perbaikan, dosis dikurangi bertahap sampai tercapai dosis efektif terkecil. |
KEMASAN DAN NO. REGISTRASI :
ALEGI® Kotak berisi 10 strip @ 10 kaplet No. Reg. DKL 9913309310A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering
CA-1048-01
PT. LAPI LABORATORIES CIKANDE - INDONESIA
ALEGYSAL
ALEGYSAL
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Pemirolast Kalium.
INDIKASI :
Konjungtivitis alergi dan konjungtivitis vernal.
PERHATIAN :
Hamil, laktasi, bayi prematur, neonatus dan bayi usia kurang dari 1 tahun.
Hanya untuk tetes mata.
EFEK SAMPING :
Gatal pada kelopak mata, iritasi mata, blefaritis, sekret abnormal dari mata, infeksi konjungtiva.
KEMASAN :
Tetes mata 0,1% x 5 mL
DOSIS :
1 tetes 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
PABRIK :
Ferron/Santen
Harga Per Satuan Terkecil : Rp59,300.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
ALEGYSAL
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Pemirolast Kalium.
INDIKASI :
Konjungtivitis alergi dan konjungtivitis vernal.
PERHATIAN :
Hamil, laktasi, bayi prematur, neonatus dan bayi usia kurang dari 1 tahun.
Hanya untuk tetes mata.
EFEK SAMPING :
Gatal pada kelopak mata, iritasi mata, blefaritis, sekret abnormal dari mata, infeksi konjungtiva.
KEMASAN :
Tetes mata 0,1% x 5 mL
DOSIS :
1 tetes 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
PABRIK :
Ferron/Santen
ALERNITIS
ALERNITIS
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Loratadine.
INDIKASI :
Meringankan gejala yang berkaitan dengan rinitis alergi, seperti bersin-bersin, rinorea, gatal pada hidung, gatal dan terbakar pada mata, meringankan gejala dan tanda urtikaria kronis.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif atau idiosinkrasiterhadap loratidin.
PERHATIAN :
Pemberian antihistamin harus dihentikan selama kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena dapt mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal, anak usia kurang dari 6 tahun, hamil dan laktasi.
EFEK SAMPING :
Lemah, pusing, mulut kering, sakit kepala, mengantuk, mual, gatal.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN :
Tablet 10 mg x 10 x 10's.
DOSIS :
- Dewasa dan anak usia lebih 12 tahun : 1 kali sehari 1 tablet.
- Anak usia 6 - 12 tahun berat badan lebih 30 kg : 1 kali sehari 10 mg (1 tablet).
- Berat badan kurang 30 kg : 1 kali sehari 5 mg (½ tablet).
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,200.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
ALERNITIS
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Loratadine.
INDIKASI :
Meringankan gejala yang berkaitan dengan rinitis alergi, seperti bersin-bersin, rinorea, gatal pada hidung, gatal dan terbakar pada mata, meringankan gejala dan tanda urtikaria kronis.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif atau idiosinkrasiterhadap loratidin.
PERHATIAN :
Pemberian antihistamin harus dihentikan selama kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena dapt mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal, anak usia kurang dari 6 tahun, hamil dan laktasi.
EFEK SAMPING :
Lemah, pusing, mulut kering, sakit kepala, mengantuk, mual, gatal.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN :
Tablet 10 mg x 10 x 10's.
DOSIS :
- Dewasa dan anak usia lebih 12 tahun : 1 kali sehari 1 tablet.
- Anak usia 6 - 12 tahun berat badan lebih 30 kg : 1 kali sehari 10 mg (1 tablet).
- Berat badan kurang 30 kg : 1 kali sehari 5 mg (½ tablet).
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
ALLERON
ALLERON TABLET
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung 4 mg
CARA KERJA OBAT :
Chlorpheniramini Maleas merupakan antihistamin H1 bekerja secara antagonis kompetitif terhadap efek antihistamin pada reseptor H1. Konsentrasi puncak plasma terjadi setelah 2-3 jam pemberian oral. Ekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin
INDIKASI :
Bekerja sebagai antihistaminika untuk keadaan alergi seperti urtikaria, rhinitis, hay-fever
EFEK SAMPING :
Dapat menimbulakan rasa kantuk, mulut kering, dan pandangan kabur
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini.
PERINGATAN :
- Jangan mengendari kendaraan dan menjalankan mesin sesudah meminum obat ini
- Jangan diberikan pada anak-anak dibawah usia 2 tahun tanpa petunjuk dokter
- Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui kerena resiko efek samping pada bayi
- Dapat menyebabkan kantuk
DOSIS :
* Dewasa : 1 kaplet 3-4xsehari
* Anak-anak 6-12 tahun : 1/2 kaplet 3-4xsehari
* Anak-anak 2-6 tahun : 1/4 kaplet 3-4xsehari
KEMASAN & NO REG. :
Dus 20 strip @ 10 kaplet, DTL 8515201004A1
PENYIMPANAN
Dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar (25-30 derajat C)
PABRIK :
PT MEGAH ESA FARMA
CODE: A2
Harga Per Satuan Terkecil : Rp100.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
ALLERON TABLET
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung 4 mg
CARA KERJA OBAT :
Chlorpheniramini Maleas merupakan antihistamin H1 bekerja secara antagonis kompetitif terhadap efek antihistamin pada reseptor H1. Konsentrasi puncak plasma terjadi setelah 2-3 jam pemberian oral. Ekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin
INDIKASI :
Bekerja sebagai antihistaminika untuk keadaan alergi seperti urtikaria, rhinitis, hay-fever
EFEK SAMPING :
Dapat menimbulakan rasa kantuk, mulut kering, dan pandangan kabur
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini.
PERINGATAN :
- Jangan mengendari kendaraan dan menjalankan mesin sesudah meminum obat ini
- Jangan diberikan pada anak-anak dibawah usia 2 tahun tanpa petunjuk dokter
- Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui kerena resiko efek samping pada bayi
- Dapat menyebabkan kantuk
DOSIS :
* Dewasa : 1 kaplet 3-4xsehari
* Anak-anak 6-12 tahun : 1/2 kaplet 3-4xsehari
* Anak-anak 2-6 tahun : 1/4 kaplet 3-4xsehari
KEMASAN & NO REG. :
Dus 20 strip @ 10 kaplet, DTL 8515201004A1
PENYIMPANAN
Dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar (25-30 derajat C)
PABRIK :
PT MEGAH ESA FARMA
ALLERZIN SYRUP 60ml
ALLERZIN syrup merupakan obat antihistamin yang berupa syrup dan setiap sendok teh ALLERZIN syrup (5 ml) mengandung Prornethazine HCI sebanyak 5 mg.
ALLERZIN syrup dapat dipergunakan untuk pengobatan pada berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh reaksi allergi. Karena sifat sedatifnya, maka untuk pemakaian obat ini dapat menimbulkan rasa agak mengantuk, ini justru baik sekali untuk mengobati insomnia yang disebabkan oleh allergi, seperti asthma, pruritus.
ALLERZIN syrup
Mempunyai rasa jeruk manis yang digemari oleh anak - anak maupun orang dewasa.
INDIKASI :
CODE: A41
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
ALLERZIN SYRUP
ALLERZIN syrup merupakan obat antihistamin yang berupa syrup dan setiap sendok teh ALLERZIN syrup (5 ml) mengandung Prornethazine HCI sebanyak 5 mg.
ALLERZIN syrup dapat dipergunakan untuk pengobatan pada berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh reaksi allergi. Karena sifat sedatifnya, maka untuk pemakaian obat ini dapat menimbulkan rasa agak mengantuk, ini justru baik sekali untuk mengobati insomnia yang disebabkan oleh allergi, seperti asthma, pruritus.
ALLERZIN syrup
Mempunyai rasa jeruk manis yang digemari oleh anak - anak maupun orang dewasa.
INDIKASI :
- | Keadaan allergi |
- | Gatal - gatal |
- | Mabuk jalan |
DOSIS:
Dewasa: 3 - 4 x sehari 1 - 2 sendok teh ( 5 ml)
Anak - anak: Dibawah umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1/2 sendok teh
Diatas umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1 sendok teh
Atau menurut petunjuk dokter.
KONTRA INMKASI :
Dewasa: 3 - 4 x sehari 1 - 2 sendok teh ( 5 ml)
Anak - anak: Dibawah umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1/2 sendok teh
Diatas umur 5 tahun :
3 - 4 x sehari 1 sendok teh
Atau menurut petunjuk dokter.
KONTRA INMKASI :
Hypersensitif terhadap prornethazine.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
PENYIMPANAN :
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
KEMASAN :
Botol isi 60 ml - Reg. No. D. 2016501-1
Botol isi
Botol isi 1000 ml - Reg. No. DKL S321703137A1
SAKAFARMA LABORATORIES
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
PENYIMPANAN :
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
KEMASAN :
Botol isi 60 ml - Reg. No. D. 2016501-1
Botol isi
Botol isi 1000 ml - Reg. No. DKL S321703137A1
SAKAFARMA LABORATORIES
ALLOHEX
ALLOHEX
KANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung
* Loratadine micronized ...................................... 10 mg
Tiap 5 ml sirup mengandung
* Loratadine micronized......................................... 5 mg
* Etilalkohol ........................................................... 2 %
FARMAKOLOGI :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis kompetitif selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
INDIKASI :
- Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek, rasa gatal pada hidung serta rasa gatal dan terbakar pada mata.
- Mengurangi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain.
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponenkomponennya.
DOSIS :
- Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih : 1 tablet/10 mg (2 sendok takar) sehari.
- Anak-anak usia 2 – 12 tahun : Berat badan > 30 kg : 10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari. Berat badan 30 kg : 5 mg (1/2 tablet atau 1 sendok takar) sehari.
- Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum terbukti.
EFEK SAMPING :
- Loratadine tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg sehari.
- Efek samping yang dilaporkan : lelah, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan pencernaan, nausea, gastritis dan gejala alergi yang menyerupai ruam.
- Pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal dan takiaritmia supra ventrikuler walaupun jarang.
OVER DOSIS :
- Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidal, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan kelebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simptomatis dan pertolongan kepada pasien :
- Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan.
- Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, absorpsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian lambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa).
- Loratadine tidak hilang dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
PERINGATAN & PERHATIAN :
- Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah, karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan Loratadine, dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari.
- Khasiat dan keamanan penggunaan Loratadine pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum ditetapkan.
- Keamanan pemakaian Loratadine selama kehamilan belum ditetapkan, hanya diberikan bila potensi manfaat lebih besar dari potensi resiko terhadap janin.
* Hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui, karena Loratadine diekskresikan dalam air susu ibu.
INTERAKSI OBAT :
- Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol, Loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor.
- Pernah dilaporkan peningkatan kadar Loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama ketokonazol, eritromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik).
- Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati.
- Pemberian antihistamin harus dihentikan 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (maks. 30oC).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
KEMASAN & NO REG. :
- Kotak berisi 5 strip @ 10 tablet. No. Reg. : DKL9304411010A1
- Botol berisi sirup 60 ml. No. Reg. : DKL9304411137A1
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,650.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
ALLOHEX
KANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung
* Loratadine micronized ...................................... 10 mg
Tiap 5 ml sirup mengandung
* Loratadine micronized......................................... 5 mg
* Etilalkohol ........................................................... 2 %
FARMAKOLOGI :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis kompetitif selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
INDIKASI :
- Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek, rasa gatal pada hidung serta rasa gatal dan terbakar pada mata.
- Mengurangi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain.
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponenkomponennya.
DOSIS :
- Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih : 1 tablet/10 mg (2 sendok takar) sehari.
- Anak-anak usia 2 – 12 tahun : Berat badan > 30 kg : 10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari. Berat badan 30 kg : 5 mg (1/2 tablet atau 1 sendok takar) sehari.
- Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum terbukti.
EFEK SAMPING :
- Loratadine tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg sehari.
- Efek samping yang dilaporkan : lelah, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan pencernaan, nausea, gastritis dan gejala alergi yang menyerupai ruam.
- Pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal dan takiaritmia supra ventrikuler walaupun jarang.
OVER DOSIS :
- Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidal, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan kelebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simptomatis dan pertolongan kepada pasien :
- Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan.
- Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, absorpsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian lambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa).
- Loratadine tidak hilang dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
PERINGATAN & PERHATIAN :
- Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah, karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan Loratadine, dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari.
- Khasiat dan keamanan penggunaan Loratadine pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum ditetapkan.
- Keamanan pemakaian Loratadine selama kehamilan belum ditetapkan, hanya diberikan bila potensi manfaat lebih besar dari potensi resiko terhadap janin.
* Hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui, karena Loratadine diekskresikan dalam air susu ibu.
INTERAKSI OBAT :
- Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol, Loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor.
- Pernah dilaporkan peningkatan kadar Loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama ketokonazol, eritromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik).
- Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati.
- Pemberian antihistamin harus dihentikan 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (maks. 30oC).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
KEMASAN & NO REG. :
- Kotak berisi 5 strip @ 10 tablet. No. Reg. : DKL9304411010A1
- Botol berisi sirup 60 ml. No. Reg. : DKL9304411137A1
ALLORIS 10 mg
KOMPOSISI :
Loratadina 10 mg/tablet
INDIKASI :
Rinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata, rasa terbakar pada mata.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitivitas
DOSIS :
Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih: sehari 1 tablet.
KEMASAN :
Dos 10 x 10 tablet.
CODE: A3
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,550.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. A L L O R I S 10 mg |
KOMPOSISI :
Loratadina 10 mg/tablet
INDIKASI :
Rinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata, rasa terbakar pada mata.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitivitas
DOSIS :
Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih: sehari 1 tablet.
KEMASAN :
Dos 10 x 10 tablet.
_________________________________________________________________
AVIL 25Mg
KANDUNGAN
Pheniramine / Feniramin hidrogen maleat.
INDIKASI
Kondisi alergi.
KONTRA INDIKASI
Hipertrofi (pembesaran) prostat yang parah dengan penyisaan urin (urin tidak seluruhnya keluar).
PERHATIAN
Interaksi obat
mempotensiasi efek tranquilizer, hipnotik, obat-obat penghambat mono amin oksidase, dan alkohol.
EFEK SAMPING
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya)
dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia.
Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Tablet 25 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : ½ tablet 2-3 kali sehari,
jika perlu ditingkatkan menjadi 1 tablet 3 kali sehari.
PABRIK
Aventis Pharma.
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,400.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu A V I L TABLET 25 MG |
KANDUNGAN
Pheniramine / Feniramin hidrogen maleat.
INDIKASI
Kondisi alergi.
KONTRA INDIKASI
Hipertrofi (pembesaran) prostat yang parah dengan penyisaan urin (urin tidak seluruhnya keluar).
PERHATIAN
• | Kehamilan & menyusui. |
• | Dapat mengganggu kemampuan mengendarai & mengoperasikan mesin. |
• | Glaukoma sudut tertutup. |
Interaksi obat
mempotensiasi efek tranquilizer, hipnotik, obat-obat penghambat mono amin oksidase, dan alkohol.
EFEK SAMPING
• | Kadang-kadang : mengantuk, keluhan pada lambung-usus, mulut kering, berdebar, retensi urin. |
• | Halusinasi, kelelahan, kekacauan/kebingungan pada dosis tinggi, agitasi (kegelisahan) pada anak kecil. |
• | Peningkatan tekanan intraokuler. |
• | Jarang : diskrasia darah. |
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya)
dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia.
Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Tablet 25 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : ½ tablet 2-3 kali sehari,
jika perlu ditingkatkan menjadi 1 tablet 3 kali sehari.
PABRIK
Aventis Pharma.
BESTALIN TABLET
KONTRA INDIKASI :
Penderita hipersensitif terhadap Hidroksizin. Sebaiknya jangan diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Wanita hamil pada triwulan pertama.
EFEK SAMPING :
Efek samping yang terjadi biasanya ringan, yaitu mulut kering dan rasa mengantuk yang biasanya akan hilang setelah beberapa hari obat dihentikan atau jika dosis dikurangi.
INTERAKSI OBAT :
Terjadi efek potensiasi bila diberikan bersamaan dengan obat-obat yang bekerja menekan susunan saraf pusat
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Efek potensiasi BESTALIN® (Hidroksizin) harus diperhitungkan bila digunakan bersamaan dengan obat-obat yang menimbulkan depresi susunan saraf pusat, seperti narkotik, analgesik non narkotik dan barbiturat. Oleh karena itu bila digunakan bersamaan, dosis harus dikurangi. Penderita harus diberi peringatan untuk tidak menggunakan obat-obat yang menyebabkan depresi susunan saraf pusat bersamaan dengan BESTALIN® dan diingatkan bahwa efek alkohol akan bertambah. Karena rasa kantuk yang ditimbulkan BESTALIN®, maka penderita tidak boleh mengendarai mobil atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin.
KEMASAN :
BESTALIN® Tablet BESTALIN® Sirup
Dus isi 10 strip @ 10 tablet Botol @ 100 ml
No. Reg. DKL 8913302010 A1 No. Reg. DKL 8913302137 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering
(loot)
PT. LAPI LABORATORIES SB-1002.02
CIKANDE-INDONESIA
CODE: A4
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,800.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu |
BESTALIN® Tablet : Tiap tablet mengandung Hidraksizin Hidroklorida 25 mg.
BESTALIN® Sirup : Tiap sendok teh (5 ml) sirup mengandung Hidroksizin Hidroklorida 10 mg.
CARA KERJA :
Sebagai antihistamirvyang bekerja seeafa-kompef-ttif-dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor histamin Hr mempunyai efek menimbulkan ketenangan, efek relaksasi otot, bronkodilator dan anti emetik.
INDIKASI :
BESTALIN® Sirup : Tiap sendok teh (5 ml) sirup mengandung Hidroksizin Hidroklorida 10 mg.
CARA KERJA :
Sebagai antihistamirvyang bekerja seeafa-kompef-ttif-dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor histamin Hr mempunyai efek menimbulkan ketenangan, efek relaksasi otot, bronkodilator dan anti emetik.
INDIKASI :
1. | Sebagai antihistamin untuk mengobati gatal-gatal karena alergi, misalnya pada urtikaria kronis, dermatitis atopi dan dermatitis kontak. |
2. | Sebagai penenang pada psikoneurosis. |
3. | Sebagai sedatif untuk premedikasi dan anestesi umum. |
KONTRA INDIKASI :
Penderita hipersensitif terhadap Hidroksizin. Sebaiknya jangan diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Wanita hamil pada triwulan pertama.
EFEK SAMPING :
Efek samping yang terjadi biasanya ringan, yaitu mulut kering dan rasa mengantuk yang biasanya akan hilang setelah beberapa hari obat dihentikan atau jika dosis dikurangi.
INTERAKSI OBAT :
Terjadi efek potensiasi bila diberikan bersamaan dengan obat-obat yang bekerja menekan susunan saraf pusat
1 | Sebagai anti pruritus. |
Dewasa : | 25 mg, 3-4 kali sehari. |
Anak-anak di atas 6 tahun : | 50 - ~100~mg, dibagi dataTn""b~eD"e"rapa"'dos"Ts~" |
pemberian Anak-anak di bawah 6 tahun : | 50 mg, dibagi dalam beberapa dosis pemberian. |
2. | Sebagai anti ansietas (penenang) |
Dewasa : | 50 - 100 mg, 3 - 4 kali sehari |
Anak-anak di atas 6 tahun : | 50 -100 mg, dibagi dalam beberapa dosis |
pemberian Anak-anak di bawah 6 tahun : | 50 mg, dibagi dalam beberapa dosis pemberian |
3. | Sebagai sedatif untuk premedikasi |
Dewasa : | 50 - 100 mg |
Anak-anak : | 0,6 mg/kg BB |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Efek potensiasi BESTALIN® (Hidroksizin) harus diperhitungkan bila digunakan bersamaan dengan obat-obat yang menimbulkan depresi susunan saraf pusat, seperti narkotik, analgesik non narkotik dan barbiturat. Oleh karena itu bila digunakan bersamaan, dosis harus dikurangi. Penderita harus diberi peringatan untuk tidak menggunakan obat-obat yang menyebabkan depresi susunan saraf pusat bersamaan dengan BESTALIN® dan diingatkan bahwa efek alkohol akan bertambah. Karena rasa kantuk yang ditimbulkan BESTALIN®, maka penderita tidak boleh mengendarai mobil atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin.
KEMASAN :
BESTALIN® Tablet BESTALIN® Sirup
Dus isi 10 strip @ 10 tablet Botol @ 100 ml
No. Reg. DKL 8913302010 A1 No. Reg. DKL 8913302137 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan di tempat sejuk dan kering
(loot)
PT. LAPI LABORATORIES SB-1002.02
CIKANDE-INDONESIA
BUFACARYL
Kaplet salut selaput
Komposisi
Farmakologi
Deksametason merupakan salah satu glukokortikoid yang memiliki kemampuan dalam menanggulangi peradangan dan alergi. Deksklorfeniramin maleat mengatasi sebagian besar akibat - akibat khas yang ditimbulkan oleh histamin dan secara klinis bermanfaat dalam pencegahan dan —■ : - penanggulangan alergi dan peradangan parah. Kombinasi kedua zat'tersebut menjadikan BUFACARYL obat dalam pengobatan symtomatik gangguan - gangguan alergi dan peradangan yang parah.
Indikasi
Untuk mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
Takaran
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun :
Pemakaian
1 kaplet salut selaput, setiap 4 - 6 jam sehari sesudah makan dan sebelum tidur
Peringatan dan perhatian
CODE: A5
Harga Per Satuan Terkecil : Rp200.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu BUFACARYL |
Kaplet salut selaput
Komposisi
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
|
Farmakologi
Deksametason merupakan salah satu glukokortikoid yang memiliki kemampuan dalam menanggulangi peradangan dan alergi. Deksklorfeniramin maleat mengatasi sebagian besar akibat - akibat khas yang ditimbulkan oleh histamin dan secara klinis bermanfaat dalam pencegahan dan —■ : - penanggulangan alergi dan peradangan parah. Kombinasi kedua zat'tersebut menjadikan BUFACARYL obat dalam pengobatan symtomatik gangguan - gangguan alergi dan peradangan yang parah.
Indikasi
Untuk mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
Takaran
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun :
Pemakaian
1 kaplet salut selaput, setiap 4 - 6 jam sehari sesudah makan dan sebelum tidur
Peringatan dan perhatian
Hati - hati jika diberikan .pada wanita hamil atau menyusui. Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. |
Hati - hati bila diberikan pada infeksi sistemik, herpes simplek pada mata, tuberkulosis, penderita jantung atau payah jantung kongestif, dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal. |
Harus digunakan secara hati - hati pada penderita glaukoma sudut tertutup, tukak lambung yang menyempit, obstruksi pyloroduodenal, hipertrofiprostat atau obstruksi leher kandung kemih, hipertensi, hipertiroidisme. |
Penggunaan terus - menerus atau jangka panjang pada anak - anak dapat mempengaruhi pertumbuhan. Pada penggunaan jangka panjang, hindari penghentian pemberian secara tiba - tiba. |
Pemberian dosis besar sebaiknya dilakukan pada waktu lambung berisi dan diantara makan diberikan antacid untuk menghindari ulkus peptikum. |
Kortikosteroid dapat memperburuk instabilitas emosional atau tendensi psikotik pasien yang telah ada. |
Hindari penggunaan pada penderita dengan riwayat psikosis. |
CARBIDU 0,5 MG
KOMPOSISI:
INDIKASI
Untuk mengatasi gejala inflamasi akut, penyakit alergi, kolagen : keadaan darurat seperti status asmatikus, reaksi anafilaksis, insufisiensi adrenal, edema serebral.
KONTRA INDIKASI
Tukak lambung aktif, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, infeksi bakteri akut {kecuali bila juga mendapat antibiotik), penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, infeksi fungsi sistemik, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hipersensitivitas.
>EFEK SAMPING
Osteoporosis, tukak lambung, efek katabolik, efek diabetogenik, efek pslkotropik, peningkatan tekanan darah, miopati, infeksi, sindroma Cushing, hirsutisme, purpura, strisme, akne, supresi pertumbuhan anak, sakit kepala, penambahan nafsu makan dan berat badan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
INTERAKSI OBAT
DOSIS
Dosis dapat ditingkatkan untuk keadaan akut dan gawat. Insufisiensi adrenal: sehari 0,0233 mg/kg BB, dibagi dalam beberapa dosis.
KEMASAN & NO. REG.:
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DITEMPATYANG KERING DAN SEJUK TERLINDUNG DARI CAHAYA
Sampharindo perdana
Semarang - Indonesia
CODE: A52
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu CARBIDU TABLET 0,5 MG |
KOMPOSISI:
Carbidu 0,5 | ||
- | Tiap tablet mengandung: | |
Deksametason | 0,5 mg | |
Carbidu 0,75 | ||
- | Tiap tablet mengandung: | |
Deksametason | 0,75 mg |
Deksametason merupakan Adrenokortikoid, terdifusi menembus membran sel dan membentuk kompleks dengan reseptor spesifik, Kompleks kemudian menembus inti sel, berikatan dengan kromatin DNA, dan menstimulasi transkripsi m-RNA yang merupakan bagian dart sintesa protein. Anti inflamasi, yang bertanggung jawab dengan kerja sebagai Glukokortikoid, menginhibisi fagositosis, migrasi leukosit dan terjadinya dilatasi kapiler: menstabilkan membran lisosoma, dan kemungktnan menurunkan prostaglandin/sintesa tromboksan.
INDIKASI
Untuk mengatasi gejala inflamasi akut, penyakit alergi, kolagen : keadaan darurat seperti status asmatikus, reaksi anafilaksis, insufisiensi adrenal, edema serebral.
KONTRA INDIKASI
Tukak lambung aktif, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, infeksi bakteri akut {kecuali bila juga mendapat antibiotik), penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, infeksi fungsi sistemik, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hipersensitivitas.
>EFEK SAMPING
Osteoporosis, tukak lambung, efek katabolik, efek diabetogenik, efek pslkotropik, peningkatan tekanan darah, miopati, infeksi, sindroma Cushing, hirsutisme, purpura, strisme, akne, supresi pertumbuhan anak, sakit kepala, penambahan nafsu makan dan berat badan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
- | Hati-hati, terutama pemakaian jangka lama, pada paslen dengan kegagalan Jantung, hipertensi. |
- | Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil dan menyusul. |
- | Pada pemakaian jangka panjang, penghentian tidak boleh mendadak. Dosis diturunkan secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut. |
- | Pemakaian Jangka lama pada anaktidak dianjurkan. |
- | Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. |
- | Pemakaian obat Ini dapat menekan gejala-gejala klinisdari suatu penyakit Infeksi. |
- | Pemakaian pada anak di bawah 6 tahun tidak dianjurkan. |
INTERAKSI OBAT
- | Blotransformasi kortikosteroid ditingkatkan oleh obat penginduksi enzim hati; fenobarbital, fenitoin, rifampisin, efedrin, fenilbutazon; maka dosis deksametason harus ditambah. |
- | Anti diabetik: menggagalkan toleransi glukosa, |
- | Dengan tiazida : hipokalemia memberat |
- | Salisilat: intosikasi salisilat. |
- | Aritmia jantung oleh digitalis memberat akibat hipokalemia. |
- | Antasida : mengganggu absorbsi glukokortikoid. |
- | Deksametason mempengarubi respons terhadap antikoagulan perdarahan ulserasi usus bertambah berat. |
- | Imunisasi: menurunkan respon antibodi. |
DOSIS
Carbidu 0,5 | ||||
Secara umum digunakan dosis pemakaian sebagai berikut | : | |||
- | Dewasa | : | sehari 1-9 tablet, dibagi dalam 2-4 dosis | |
Carbidu 0,75 | ||||
Secara umum digunakan dosis pemakaian sebagai berikut | : | |||
- | Dewasa | : | sehari 1-6 tablet, dibagi dalam 2-4 dosis |
KEMASAN & NO. REG.:
Carbidu 0,5 | : | Box, 20 strip @ 10 tablet | No. Reg. DKL 9423403910 A1 |
Carbidu 0,75 | : | Box, 20 strip @ 10 tablet | No. Reg. DKL 9523403910 B1 |
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DITEMPATYANG KERING DAN SEJUK TERLINDUNG DARI CAHAYA
Sampharindo perdana
Semarang - Indonesia
CARBIDU 0,75 MG
Harga Per Satuan Terkecil : Rp300.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
KOMPOSISI :
Carbidu 0,75
Tiap tablet mengandung : Deksametason 0,75 mg
Deksametason merupakan Adrenokortikoid, terdifusi menembus membran sel dan membentuk kompleks dengan reseptor spesifik, Kompleks kemudian menembus inti sel, berikatan dengan kromatin DNA, dan menstimulasi transkripsi m-RNA yang merupakan bagian dart sintesa protein. Anti inflamasi, yang bertanggung jawab dengan kerja sebagai Glukokortikoid, menginhibisi fagositosis, migrasi leukosit dan terjadinya dilatasi kapiler: menstabilkan membran lisosoma, dan kemungktnan menurunkan prostaglandin/sintesa tromboksan.
INDIKASI :
Untuk mengatasi gejala inflamasi akut, penyakit alergi, kolagen : keadaan darurat seperti status asmatikus, reaksi anafilaksis, insufisiensi adrenal, edema serebral.
KONTRA INDIKASI :
Tukak lambung aktif, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, infeksi bakteri akut {kecuali bila juga mendapat antibiotik), penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, infeksi fungsi sistemik, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hipersensitivitas.
EFEK SAMPING :
Osteoporosis, tukak lambung, efek katabolik, efek diabetogenik, efek pslkotropik, peningkatan tekanan darah, miopati, infeksi, sindroma Cushing, hirsutisme, purpura, strisme, akne, supresi pertumbuhan anak, sakit kepala, penambahan nafsu makan dan berat badan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Hati-hati, terutama pemakaian jangka lama, pada paslen dengan kegagalan Jantung, hipertensi.
- Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil dan menyusul.
- Pada pemakaian jangka panjang, penghentian tidak boleh mendadak. Dosis diturunkan secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut.
- Pemakaian Jangka lama pada anaktidak dianjurkan.
- Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
- Pemakaian obat Ini dapat menekan gejala-gejala klinisdari suatu penyakit Infeksi.
- Pemakaian pada anak di bawah 6 tahun tidak dianjurkan.
INTERAKSI OBAT :
- Blotransformasi kortikosteroid ditingkatkan oleh obat penginduksi enzim hati; fenobarbital, fenitoin, rifampisin, efedrin, fenilbutazon; maka dosis deksametason harus ditambah.
- Anti diabetik: menggagalkan toleransi glukosa,
- Dengan tiazida : hipokalemia memberat
- Salisilat: intosikasi salisilat.
- Aritmia jantung oleh digitalis memberat akibat hipokalemia.
- Antasida : mengganggu absorbsi glukokortikoid.
- Deksametason mempengarubi respons terhadap antikoagulan perdarahan ulserasi usus bertambah berat.
- Imunisasi: menurunkan respon antibodi.
DOSIS :
Carbidu 0,75
Secara umum digunakan dosis pemakaian sebagai berikut :
- Dewasa : Sehari 1-6 tablet, dibagi dalam 2-4 dosis
Dosis dapat ditingkatkan untuk keadaan akut dan gawat. Insufisiensi adrenal: sehari 0,0233 mg/kg BB, dibagi dalam beberapa dosis.
KEMASAN & NO. REG. :
Carbidu 0,5 : Box, 20 strip @ 10 tablet No. Reg. DKL 9423403910 A1
Carbidu 0,75 : Box, 20 strip @ 10 tablet No. Reg. DKL 9523403910 B1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DITEMPATYANG KERING DAN SEJUK TERLINDUNG DARI CAHAYA
Sampharindo perdana
Semarang - Indonesia
CARBIDU TABLET 0,75 MG
KOMPOSISI :
Carbidu 0,75
Tiap tablet mengandung : Deksametason 0,75 mg
Deksametason merupakan Adrenokortikoid, terdifusi menembus membran sel dan membentuk kompleks dengan reseptor spesifik, Kompleks kemudian menembus inti sel, berikatan dengan kromatin DNA, dan menstimulasi transkripsi m-RNA yang merupakan bagian dart sintesa protein. Anti inflamasi, yang bertanggung jawab dengan kerja sebagai Glukokortikoid, menginhibisi fagositosis, migrasi leukosit dan terjadinya dilatasi kapiler: menstabilkan membran lisosoma, dan kemungktnan menurunkan prostaglandin/sintesa tromboksan.
INDIKASI :
Untuk mengatasi gejala inflamasi akut, penyakit alergi, kolagen : keadaan darurat seperti status asmatikus, reaksi anafilaksis, insufisiensi adrenal, edema serebral.
KONTRA INDIKASI :
Tukak lambung aktif, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, infeksi bakteri akut {kecuali bila juga mendapat antibiotik), penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, infeksi fungsi sistemik, sindroma Cushing dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal, hipersensitivitas.
EFEK SAMPING :
Osteoporosis, tukak lambung, efek katabolik, efek diabetogenik, efek pslkotropik, peningkatan tekanan darah, miopati, infeksi, sindroma Cushing, hirsutisme, purpura, strisme, akne, supresi pertumbuhan anak, sakit kepala, penambahan nafsu makan dan berat badan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Hati-hati, terutama pemakaian jangka lama, pada paslen dengan kegagalan Jantung, hipertensi.
- Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil dan menyusul.
- Pada pemakaian jangka panjang, penghentian tidak boleh mendadak. Dosis diturunkan secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut.
- Pemakaian Jangka lama pada anaktidak dianjurkan.
- Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
- Pemakaian obat Ini dapat menekan gejala-gejala klinisdari suatu penyakit Infeksi.
- Pemakaian pada anak di bawah 6 tahun tidak dianjurkan.
INTERAKSI OBAT :
- Blotransformasi kortikosteroid ditingkatkan oleh obat penginduksi enzim hati; fenobarbital, fenitoin, rifampisin, efedrin, fenilbutazon; maka dosis deksametason harus ditambah.
- Anti diabetik: menggagalkan toleransi glukosa,
- Dengan tiazida : hipokalemia memberat
- Salisilat: intosikasi salisilat.
- Aritmia jantung oleh digitalis memberat akibat hipokalemia.
- Antasida : mengganggu absorbsi glukokortikoid.
- Deksametason mempengarubi respons terhadap antikoagulan perdarahan ulserasi usus bertambah berat.
- Imunisasi: menurunkan respon antibodi.
DOSIS :
Carbidu 0,75
Secara umum digunakan dosis pemakaian sebagai berikut :
- Dewasa : Sehari 1-6 tablet, dibagi dalam 2-4 dosis
Dosis dapat ditingkatkan untuk keadaan akut dan gawat. Insufisiensi adrenal: sehari 0,0233 mg/kg BB, dibagi dalam beberapa dosis.
KEMASAN & NO. REG. :
Carbidu 0,5 : Box, 20 strip @ 10 tablet No. Reg. DKL 9423403910 A1
Carbidu 0,75 : Box, 20 strip @ 10 tablet No. Reg. DKL 9523403910 B1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DITEMPATYANG KERING DAN SEJUK TERLINDUNG DARI CAHAYA
Sampharindo perdana
Semarang - Indonesia
CELESTAMINE SYRUP
CODE: A53
Harga Per Satuan Terkecil : Rp26,850.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DESCRIPTION :
Each scored Celestamine® Tablet contains 0.25 mg betamethasone, a synthetic derivative of prednisolone, and 2 mg dexchlorpheniramine maleate. One teaspoonful (5 ml) of Celestamine® Syrup is equivalent to one Celestamine® Tablet.
ACTIONS:
Celestamine Tablet and Syrup combine the anti-inflammatory and antiallergic effects of the corticosteroid betamethasone with the antihistaminic activity of dexchiorpheniramine maleate.
INDICATIONS AND USAGE :
Celestamine Tablets and Syrup are recommended in the treatment of difficult cases of respiratory, dermatologic and ocular allergies, as well as ocular inflammatory disorders, where adjunctive systemic corticosteroid therapy is indicated.
DOSAGE AND ADMINISTRATION:
DOSAGE SHOULD BE INDIVIDUALIZED AND ADJUSTED ACCORDING TO THE SPECIFIC DISEASE BEING TREATED, ITS SEVERITY AND THE RESPONSE OF THE PATIENT. The recommended initial dosage of Celestamine® Tablets and Syrup adults and children over 12 years is 1 to 2 tablets (or I to 2 teaspoonfuls) four times daily, after meals and at bedtime. The dose is not to exceed 8 tablets (or 8 teaspoonfuls) per day. In younger children dosage should be adjusted according to the severity of the condition, and the response of the patient, rather than by age or body weight.
Children 6 to 12 years - The recommended dosage is 14 tablet (or '/, teaspoonful) three times a day. If an additional daily dose is required, it should be taken preferable at bedtime. The dose is not to exceed 4 tablets "tor 4 teaspoonlUl) a dayr
Children 2 to 6 years - The initial dosage of Celestamine® Syrup is V, to K teaspoonful three times a day with adjustment of dosage according to patient response. Daily dose is not to exceed 2 teaspoonfuls.
DRUG INTERACTIONS:
Betamethasone - Concurrent use of Phenobarbital, phenytoin, rifampin or ephedrine may enhance the metabolism of corticosteroids, reducing their therapeutic effects.
Patients receiving both a corticosteroid and an estrogen should be observed for excessive corticosteroid effects. Concurrent use of corticosteroids with potassium-depleting diuretics may enhan.ce hypokalemia. Concurrent use of corticosteroids with cardiac glycosides may enhance the possibility of arrhythmias or digitalis toxicity associated with hypokalemia. Corticosteroids may enhance the potassium depletion caused by amphotericin B. In all patients taking any of these drug therapy combinations, serum electrolyte determinations, particularly potassium levels, should be monitored closely.
Concurrent use of corticosteroids with coumarin-type anticoagulants may increase or decrease the anticoagulant effects, possibly requiring adjustment in dosage.
Combined effects of non-corticosteroid anti-inflammatory drugs or alcohol with glucocorticoids may result in an increased occurrence or increased severity of gastrointestinal ulceration. "corticosteroids may decrease blood~salicylate concentralionsr Acerylsalicylic acid should be used eaTHlrmsty-in conjuction with corticosteroids in hypoprothrombinemia.
Dosage adjustments of an antidiabetic drug may be necessary when corticosteroids are given to diabetics. Concomitant glucocorticoid therapy may inhibit the response to somatotropin.
Dexchlorpheniramine Maleate - Monamine oxidase (MAO) inhibitors prolong and intensify the effects of antihistamines; severe hypotension may occur. Concomitant use of dexchlorpheniramine maleate with alcohol, tricyclic antidepressants, barbiturates or other central nervous system depressants may potentiate the sedative effect of dexchlorpheniramine. The action of oral anticoagulants may be inhibited by antihistamines. Drug/Laboratory Test Interactions- Corticosteroids may affect the nitroblue tetrazolium test for bacterial infection and produce false negative results.
ADVERSE REACTIONS:
The physician should be alerted to the possibility of any adverse effects associated with the use of corticosteroids and antihistamines, especially of the sedating type.
Betamethasone : Adverse reactions to this component, which have been the same as those reported with other corticosteroids, are related to dose and duration of therapy. The small amount of corticosteroid in the combination makes the incidence of side-effects less likely. ~Advefse~reaciions reported tor corticosteroids includeT"
Fluid and electrolyte disturbances sodium retention, potassium loss, hypokalemic alkalosis; fluid retention;
congestive heart failure in susceptible patients; hypertension.
Musculoskeletal: muscle weakness, corticosteroid myopathy, loss of muscle mass; aggravation of myasthenic
symptoms in myasthenia gravis; osteoporosis; vertebral compression fractures; aseptic necrosis of femoral and
humeral heads; pathologic fracture of long bones; tendon rupture.
Gastrointestinal : peptic ulcer with possible subsequent perforation and hemorrhage; pancreatitis, abdominal
distention; ulcerative esophagitis.
DermatoloRic : impaired wound healing, skin atrophy, thin fragile skin; petechiae and ecchymoses; facial
erythema; increased sweating; suppressed reactions to skin tests; reactions such as allergic dermatitis, urticaria,
angioneurotic edema.
Neurologic: convulsions; increased intracranial pressure with papilledema (pseudotumor cerebri) usually after
treatment; vertigo; headache.
Endocrine: menstrual irregularities; development of cushingoid state; suppression of fetal intrauterine or
childhood growth; secondary adrenocorrical and pituitary unresponsiveness, particularly in times of stress, as
in trauma, surgery or illness; decreased carbohydrate tolerance, manifestations of latent diabetes mellitus,
increased requirements of insulin or oral hypoglycemic agents in diabetics.
Ophthalmic: posterior subcapsular cataracts; increased intraocular pressure, glaucoma; exophthalmos.
Metabolic : negative nitrogen balance due to protein catabolism.
Psychiatric: euphoria, mood swings; severe depression to frank psychotic manifestations; personality changes-
hypenrritability, insomnia.
Other: anaphylactoid or hypersensitivity and hypotensive or shock-like reactions.
Dexchlorpheniramine Maleate - Adverse reactions to this component have been the same as those reported
with other conventional (sedating) antihistamines, and rarely cause toxicity. Slight to moderate drowsiness is
the most frequent side effect of dexchlorpheniramine maleate. Adverse effects of sedating antihistamines vary
in incidence and severity. Among these are cardiovascular, hematologic (pancytopenia, thrombocytopenia
CONTRAINDICATIONS:
Celestamine® products are contraindicated in patients with systemic fungal infections, newborn and premature infants, patients receiving MAO inhibitor therapy and in those who have shown hypersensitivity or idiosyncrasy to any component of these products or drugs of similar chemical structures.
PRECAUTIONS:
Betamethasone - Dosage adjustments may be required with remission or exacerbation of the disease process, the patient's individual response to therapy and exposure of the patient to emotional or physical stress such as serious infection, surgery or injury. Monitoring may be necessary for up to one year following cessation of long-term or high-dose corticosteroid therapy.
The lowest possible dose of corticosteroid should be used to control the condition under treatment. A gradual dosage reduction is recommended.
Corticosteroid effect is enhanced in patients with hypothyroidism or in those with cirrhosis. Cautious use of corticosteroids is advised in patients with ocular herpes simplex because of possible corneal perforation.
Psychic derangements may appear with corticosteroid therapy. Existing emotional instability or psychotic tendencies may be aggravated by corticosteroids.
Corticosteroids should be used with caution in : nonspecific ulcerative colitis, if there is a probability of - impending perforation, abscess, or other pyogenie infection; diverticulitis; fresh intestinal anastomoses; active ~ or latent peptic ulcer, renal insufficiency, hypertension, osteoporosis, and myasthenia gravis. _ Since complications of glucocorticoid treatment are dependent on dosage and duration of treatment, a risk/benefit decision must be made with each patient.
Corticosterids may mask some signs of infection and new infections may appear during use. When corticosteroids are used, decreased resistance and inability to localize infection may occur. Prolonged corticosteroid use may produce posterior subcapsular cataracts (especially in children), glaucoma with possible damage to the optic nerves, and may enhance secondary ocular infections due to fungi or viruses. Average and large doses of corticosteroids can cause elevation of blood pressure, salt and water retention, and increased excretion of potassium. These effects are less likely to occur with the synthetic derivatives except when used in large doses. Dietary salt restriction and potassium supplementation may be considered. All corticosteroids increase calcium excretion.
While on corticosteroid therapy patients should not be vaccinated against smallpox. Other immunization procedures should not be undertaken in patients receiving corticosteroids. especially high doses, because of possible hazards of neurological complications and lack of antibody response.
Treatment of Acute Overdosage: In the event of overdosage, emergency treatment should be started immediately. Consultation with a poison control center is recommended. Consider standard measures to remove any unabsorbed drug, e.g. activated charcoal, gastric lavage. Dialysis has not been found helpful. There is no specific antidote. Measures to enhance excretion (urinary acidification, hemodialysis) are not recommended. Treatment of the signs and symptoms of overdosage is symptomatic and supportive.
STORAGE : Celestamine® Syrup : store between 2°C and 30°C, Celestamine® Tablets : store below 25°C
PRESENTATION
Celestamine® Tablets, box of 3 strips @ 10 tablets; Reg. No.: DKL9106604510 Al Celestamine® Tablets, box of 15 strips @ 10 tablets; Reg. No.: DKL9106604510A1 Celestamine® Syrup, bottle of 60 ml; Reg. No.: DKL9106604137A1 Celestamine® Syrup, bottle of 30 ml; Reg. No.: DKL9106604137A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Manufactured by:
PT Schering-Plough Indonesia Tbk.,
CELESTAMINE® Tablets and Syrup
Schering-PloughDESCRIPTION :
Each scored Celestamine® Tablet contains 0.25 mg betamethasone, a synthetic derivative of prednisolone, and 2 mg dexchlorpheniramine maleate. One teaspoonful (5 ml) of Celestamine® Syrup is equivalent to one Celestamine® Tablet.
ACTIONS:
Celestamine Tablet and Syrup combine the anti-inflammatory and antiallergic effects of the corticosteroid betamethasone with the antihistaminic activity of dexchiorpheniramine maleate.
INDICATIONS AND USAGE :
Celestamine Tablets and Syrup are recommended in the treatment of difficult cases of respiratory, dermatologic and ocular allergies, as well as ocular inflammatory disorders, where adjunctive systemic corticosteroid therapy is indicated.
DOSAGE AND ADMINISTRATION:
DOSAGE SHOULD BE INDIVIDUALIZED AND ADJUSTED ACCORDING TO THE SPECIFIC DISEASE BEING TREATED, ITS SEVERITY AND THE RESPONSE OF THE PATIENT. The recommended initial dosage of Celestamine® Tablets and Syrup adults and children over 12 years is 1 to 2 tablets (or I to 2 teaspoonfuls) four times daily, after meals and at bedtime. The dose is not to exceed 8 tablets (or 8 teaspoonfuls) per day. In younger children dosage should be adjusted according to the severity of the condition, and the response of the patient, rather than by age or body weight.
Children 6 to 12 years - The recommended dosage is 14 tablet (or '/, teaspoonful) three times a day. If an additional daily dose is required, it should be taken preferable at bedtime. The dose is not to exceed 4 tablets "tor 4 teaspoonlUl) a dayr
Children 2 to 6 years - The initial dosage of Celestamine® Syrup is V, to K teaspoonful three times a day with adjustment of dosage according to patient response. Daily dose is not to exceed 2 teaspoonfuls.
DRUG INTERACTIONS:
Betamethasone - Concurrent use of Phenobarbital, phenytoin, rifampin or ephedrine may enhance the metabolism of corticosteroids, reducing their therapeutic effects.
Patients receiving both a corticosteroid and an estrogen should be observed for excessive corticosteroid effects. Concurrent use of corticosteroids with potassium-depleting diuretics may enhan.ce hypokalemia. Concurrent use of corticosteroids with cardiac glycosides may enhance the possibility of arrhythmias or digitalis toxicity associated with hypokalemia. Corticosteroids may enhance the potassium depletion caused by amphotericin B. In all patients taking any of these drug therapy combinations, serum electrolyte determinations, particularly potassium levels, should be monitored closely.
Concurrent use of corticosteroids with coumarin-type anticoagulants may increase or decrease the anticoagulant effects, possibly requiring adjustment in dosage.
Combined effects of non-corticosteroid anti-inflammatory drugs or alcohol with glucocorticoids may result in an increased occurrence or increased severity of gastrointestinal ulceration. "corticosteroids may decrease blood~salicylate concentralionsr Acerylsalicylic acid should be used eaTHlrmsty-in conjuction with corticosteroids in hypoprothrombinemia.
Dosage adjustments of an antidiabetic drug may be necessary when corticosteroids are given to diabetics. Concomitant glucocorticoid therapy may inhibit the response to somatotropin.
Dexchlorpheniramine Maleate - Monamine oxidase (MAO) inhibitors prolong and intensify the effects of antihistamines; severe hypotension may occur. Concomitant use of dexchlorpheniramine maleate with alcohol, tricyclic antidepressants, barbiturates or other central nervous system depressants may potentiate the sedative effect of dexchlorpheniramine. The action of oral anticoagulants may be inhibited by antihistamines. Drug/Laboratory Test Interactions- Corticosteroids may affect the nitroblue tetrazolium test for bacterial infection and produce false negative results.
ADVERSE REACTIONS:
The physician should be alerted to the possibility of any adverse effects associated with the use of corticosteroids and antihistamines, especially of the sedating type.
Betamethasone : Adverse reactions to this component, which have been the same as those reported with other corticosteroids, are related to dose and duration of therapy. The small amount of corticosteroid in the combination makes the incidence of side-effects less likely. ~Advefse~reaciions reported tor corticosteroids includeT"
Fluid and electrolyte disturbances sodium retention, potassium loss, hypokalemic alkalosis; fluid retention;
congestive heart failure in susceptible patients; hypertension.
Musculoskeletal: muscle weakness, corticosteroid myopathy, loss of muscle mass; aggravation of myasthenic
symptoms in myasthenia gravis; osteoporosis; vertebral compression fractures; aseptic necrosis of femoral and
humeral heads; pathologic fracture of long bones; tendon rupture.
Gastrointestinal : peptic ulcer with possible subsequent perforation and hemorrhage; pancreatitis, abdominal
distention; ulcerative esophagitis.
DermatoloRic : impaired wound healing, skin atrophy, thin fragile skin; petechiae and ecchymoses; facial
erythema; increased sweating; suppressed reactions to skin tests; reactions such as allergic dermatitis, urticaria,
angioneurotic edema.
Neurologic: convulsions; increased intracranial pressure with papilledema (pseudotumor cerebri) usually after
treatment; vertigo; headache.
Endocrine: menstrual irregularities; development of cushingoid state; suppression of fetal intrauterine or
childhood growth; secondary adrenocorrical and pituitary unresponsiveness, particularly in times of stress, as
in trauma, surgery or illness; decreased carbohydrate tolerance, manifestations of latent diabetes mellitus,
increased requirements of insulin or oral hypoglycemic agents in diabetics.
Ophthalmic: posterior subcapsular cataracts; increased intraocular pressure, glaucoma; exophthalmos.
Metabolic : negative nitrogen balance due to protein catabolism.
Psychiatric: euphoria, mood swings; severe depression to frank psychotic manifestations; personality changes-
hypenrritability, insomnia.
Other: anaphylactoid or hypersensitivity and hypotensive or shock-like reactions.
Dexchlorpheniramine Maleate - Adverse reactions to this component have been the same as those reported
with other conventional (sedating) antihistamines, and rarely cause toxicity. Slight to moderate drowsiness is
the most frequent side effect of dexchlorpheniramine maleate. Adverse effects of sedating antihistamines vary
in incidence and severity. Among these are cardiovascular, hematologic (pancytopenia, thrombocytopenia
CONTRAINDICATIONS:
Celestamine® products are contraindicated in patients with systemic fungal infections, newborn and premature infants, patients receiving MAO inhibitor therapy and in those who have shown hypersensitivity or idiosyncrasy to any component of these products or drugs of similar chemical structures.
PRECAUTIONS:
Betamethasone - Dosage adjustments may be required with remission or exacerbation of the disease process, the patient's individual response to therapy and exposure of the patient to emotional or physical stress such as serious infection, surgery or injury. Monitoring may be necessary for up to one year following cessation of long-term or high-dose corticosteroid therapy.
The lowest possible dose of corticosteroid should be used to control the condition under treatment. A gradual dosage reduction is recommended.
Corticosteroid effect is enhanced in patients with hypothyroidism or in those with cirrhosis. Cautious use of corticosteroids is advised in patients with ocular herpes simplex because of possible corneal perforation.
Psychic derangements may appear with corticosteroid therapy. Existing emotional instability or psychotic tendencies may be aggravated by corticosteroids.
Corticosteroids should be used with caution in : nonspecific ulcerative colitis, if there is a probability of - impending perforation, abscess, or other pyogenie infection; diverticulitis; fresh intestinal anastomoses; active ~ or latent peptic ulcer, renal insufficiency, hypertension, osteoporosis, and myasthenia gravis. _ Since complications of glucocorticoid treatment are dependent on dosage and duration of treatment, a risk/benefit decision must be made with each patient.
Corticosterids may mask some signs of infection and new infections may appear during use. When corticosteroids are used, decreased resistance and inability to localize infection may occur. Prolonged corticosteroid use may produce posterior subcapsular cataracts (especially in children), glaucoma with possible damage to the optic nerves, and may enhance secondary ocular infections due to fungi or viruses. Average and large doses of corticosteroids can cause elevation of blood pressure, salt and water retention, and increased excretion of potassium. These effects are less likely to occur with the synthetic derivatives except when used in large doses. Dietary salt restriction and potassium supplementation may be considered. All corticosteroids increase calcium excretion.
While on corticosteroid therapy patients should not be vaccinated against smallpox. Other immunization procedures should not be undertaken in patients receiving corticosteroids. especially high doses, because of possible hazards of neurological complications and lack of antibody response.
Treatment of Acute Overdosage: In the event of overdosage, emergency treatment should be started immediately. Consultation with a poison control center is recommended. Consider standard measures to remove any unabsorbed drug, e.g. activated charcoal, gastric lavage. Dialysis has not been found helpful. There is no specific antidote. Measures to enhance excretion (urinary acidification, hemodialysis) are not recommended. Treatment of the signs and symptoms of overdosage is symptomatic and supportive.
STORAGE : Celestamine® Syrup : store between 2°C and 30°C, Celestamine® Tablets : store below 25°C
PRESENTATION
Celestamine® Tablets, box of 3 strips @ 10 tablets; Reg. No.: DKL9106604510 Al Celestamine® Tablets, box of 15 strips @ 10 tablets; Reg. No.: DKL9106604510A1 Celestamine® Syrup, bottle of 60 ml; Reg. No.: DKL9106604137A1 Celestamine® Syrup, bottle of 30 ml; Reg. No.: DKL9106604137A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Manufactured by:
PT Schering-Plough Indonesia Tbk.,
CELESTAMINE TABLET
DESCRIPTION:
TINDAKAN:
Tablet dan Syrup Celestamine menggabungkan anti-inflamasi dan efek dari antiallergic kortikosteroid antihistaminic
betametason dengan kegiatan dexchiorpheniramine maleat.
INDIKASI DAN PENGGUNAAN:
Tablet dan Syrup Celestamine direkomendasikan dalam pengobatan kasus sulit pernapasan, dan okular Dermatologic alergi,
serta gangguan inflamasi okular, di mana terapi ajuvan sistemik kortikosteroid diindikasikan.
DOSIS DAN ADMINISTRASI:
DOSIS DAN HARUS individual disesuaikan dengan SPESIFIK MENJADI PENYAKIT Diobati,ITS keparahan DAN RESPON DARI PASIEN. Dosis awal yang disarankan dari Celestamine Tablet dan Syrup :
Efek samping:
Dokter harus waspada terhadap kemungkinan efek samping apapun yang terkait dengan penggunaan kortikosteroid dan antihistamin, terutama dari jenis menenangkan.
Kontraindikasi:
Produk ® Celestamine kontraindikasi pada pasien dengan infeksi jamur sistemik, bayi baru lahir dan bayi prematur, pasien yang menerima terapi penghambat MAO dan pada orang-orang yang telah menunjukkan hipersensitivitas atau keanehan pada setiap komponen produk atau obat-obatan ini dari struktur kimia yang sama.
TINDAKAN:
Betametason - Dosis penyesuaian mungkin diperlukan dengan pengampunan atau eksaserbasi dari proses penyakit, pasien individual terhadap terapi dan eksposur pasien untuk emosional atau stres fisik seperti infeksi serius, pembedahan atau cedera. Pemantauan mungkin diperlukan untuk sampai satu tahun setelah penghentian jangka panjang atau dosis tinggi terapi kortikosteroid.Terendah dosis kortikosteroid harus digunakan untuk mengontrol kondisi di bawah perawatan. Pengurangan dosis secara bertahap dianjurkan.Efek kortikosteroid ditingkatkan pada pasien dengan hypothyroidism atau pada orang dengan sirosis. Hati-hati penggunaan kortikosteroid disarankan pada pasien dengan herpes simpleks okular karena kemungkinan kornea perforasi.Psikis derangements mungkin muncul dengan terapi kortikosteroid. Ada ketidakstabilan emosional atau kecenderungan psikotik mungkin akan diperburuk oleh kortikosteroid.Kortikosteroid harus digunakan dengan hati-hati dalam: kolitis ulseratif nonspesifik, jika ada kemungkinan - akan terjadinya perforasi, abses, atau infeksi pyogenie lain; divertikulitis; anastomoses usus segar; aktif ~ atau laten ulkus peptikum, gagal ginjal, hipertensi, osteoporosis, dan myasthenia gravis.Karena komplikasi dari pengobatan glukokortikoid bergantung pada dosis dan durasi pengobatan, risiko / manfaat keputusan harus dibuat dengan setiap pasien.Corticosterids mungkin topeng beberapa tanda-tanda infeksi dan infeksi baru mungkin muncul selama penggunaan. Ketika kortikosteroid digunakan, resistensi menurun dan ketidakmampuan pelokalan infeksi dapat terjadi. Penggunaan kortikosteroid berkepanjangan dapat memproduksi subcapsular katarak posterior (terutama pada anak-anak), glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan dapat meningkatkan infeksi okular sekunder karena jamur atau virus. Rata-rata dan kortikosteroid dosis besar dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, garam dan retensi air, dan peningkatan ekskresi kalium. Efek ini kurang mungkin terjadi dengan derivatif sintetis kecuali bila digunakan dalam dosis besar. Diet restriksi garam dan suplemen kalium dapat dipertimbangkan. Semua kortikosteroid meningkatkan ekskresi kalsium.Sedangkan pada pasien terapi kortikosteroid tidak boleh divaksinasi terhadap penyakit cacar. Prosedur imunisasi lainnya tidak boleh dilakukan pada pasien yang menerima kortikosteroid. terutama dosis tinggi, karena kemungkinan bahaya komplikasi neurologis dan kurangnya respons antibodi.Pasien yang berada dalam penekan kekebalan kortikosteroid dosis harus diperingatkan untuk menghindari terkena cacar air atau campak, dan jika terkena, untuk mendapatkan nasihat medis. Ini sangat penting terutama pada anak-anak. Terapi kortikosteroid TBC aktif harus dibatasi kepada orang kasus tuberkulosis diseminata fulminating atau di mana kortikosteroid digunakan dalam hubungannya dengan rejimen antituberculous yang tepat. Jika kortikosteroid ditunjukkan pada pasien dengan TBC laten, pengamatan dari dekat diperlukan karena reaktivasi dari penyakit dapat terjadi. Selama terapi kortikosteroid berkepanjangan, pasien harus menerima chemoprophylaxis.Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak pada terapi kortikosteroid berkepanjangan harus diikuti dengan hati-hati, karena administrasi kortikosteroid dapat mengganggu dan menghambat laju pertumbuhan produksi kortikosteroid endogen pasien tersebut.Terapi kortikosteroid dapat mengubah motilitas dan jumlah spermatozoa.Dexchlorpheniramine maleat - Celestamine ® produk harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan glaukoma sudut sempit, ulkus peptikum stenosing, pyloroduodenal obstruksi, hipertrofi prostat atau obstruksi leher kandung kemih, penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, pada mereka dengan peningkatan tekanan intraokular atau hipertiroidisme.Pasien harus diperingatkan tentang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan kewaspadaan mental, seperti mengendarai mobil atau Konvensional antihistamin dapat menyebabkan pusing, sedasi, dan hipotensi pada pasien lebih dari 60 tahun.
Keamanan dan efektivitas produk
® Celestamine belum diberikan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Penggunaan dalam kehamilan dan ibu menyusui: Penggunaan produk ® Celestamine selama kehamilan, pada ibu yang menyusui atau wanita usia subur mensyaratkan bahwa manfaat dari obat ditimbang terhadap potensi bahaya untuk ibu dan janin atau bayi. Bayi lahir dari ibu yang telah menerima dosis besar kortikosteroid selama kehamilan harus diamati dengan hati-hati untuk tanda-tanda hypoadrenalism. Overdosage informasi: Celestamine ® adalah produk kombinasi dan, oleh karena itu potensi toksisitas dari masing-masing komponen harus dipertimbangkan. Keracunan dari satu dosis berlebihan hasil Celestamine terutama dari komponen dexchlorpheniramine. Perkiraan dosis mematikan dexchlorpheniramine maleat adalah antihistamin 2,5-5,0 mg / kg.Overdosage reaksi dengan konvensional (menenangkan) antihistamin mungkin berbeda dari sistem saraf pusat depresi (sedasi, apnea, penurunan kesiagaan mental, sianosis, aritmia, kardiovaskular runtuh) terhadap rangsangan (insomnia, halusinasi, tremor, kejang-kejang) sampai mati. Tanda dan gejala lain mungkin termasuk pusing, tinnitus, ataksia, penglihatan kabur dan hipotensi Pada anak-anak, stimulasi dominan, begitu pula atropin-seperti tanda dan gejala (mulut kering; tetap, melebar murid; kemerahan, demam, dan gejala gastrointestinal) Halusinasi,
ketiadaan koordinasi. dan-eonvuMons-ef clonic tonik-jenis mungkin terjadi. Pada orang dewasa, sebuah siklus yang terdiri dari depresi dengan rasa kantuk dan koma, dan fase eksitasi menuju kejang-kejang diikuti dengan depresi dapat terjadi.Tunggal dosis berlebihan betametason tidak diharapkan untuk menghasilkan gejala akut. Kecuali pada dosis yang paling ekstrem, beberapa hari glucocorticosteroid dosis berlebihan tidak mungkin untuk menghasilkan hasil berbahaya kecuali pada pasien risiko tertentu karena kondisi yang mendasari atau pada obat-obatan seiring kemungkinan untuk berinteraksi negatif dengan betametason.Perawatan akut Overdosage: Dalam hal overdosage, perawatan darurat harus dimulai segera. Konsultasi dengan pusat kendali racun dianjurkan. Standar mempertimbangkan langkah-langkah untuk menghilangkan obat tidak diserap, misalnya arang aktif, lavage lambung. Dialisis belum bermanfaat. Ada obat penawar khusus. Langkah-langkah untuk meningkatkan ekskresi (peningkatan keasaman urin, hemodialisis) tidak dianjurkan. Perawatan dari tanda-tanda dan gejala overdosage merupakan gejala dan mendukung.
STORAGE:
Celestamine ® Syrup: toko antara 2 ° C dan 30 ° C
Celestamine ® Tablet: toko di bawah 25 ° C
PRESENTATION
Celestamine ® Tablet, kotak dari 3 strip @ 10 tablet
Reg. No: DKL9106604510
Celestamine ® Tablets, kotak dari 15 strip @ 10 tablet
Reg. No: DKL9106604510A1
Celestamine ® Syrup, botol 60 ml
Reg. No: DKL9106604137A1
Celestamine ® Syrup, botol 30 ml
Reg. No: DKL9106604137A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi Oleh:
PT Schering-Plough Indonesia Tbk.
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,850.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu CELESTAMINE ® Tablet dan Syrup |
Schering-Plough |
DESCRIPTION:
Setiap mencetak Celestamine ® Tablet mengandung : | ||
betametason, turunan sintetis prednisolone | : | 0,25 mg |
dexchlorpheniramine maleat | : | 2 mg |
Satu sendok teh (5 ml) Celestamine ® Syrup adalah setara dengan satu Celestamine ® Tablet. |
TINDAKAN:
Tablet dan Syrup Celestamine menggabungkan anti-inflamasi dan efek dari antiallergic kortikosteroid antihistaminic
betametason dengan kegiatan dexchiorpheniramine maleat.
INDIKASI DAN PENGGUNAAN:
Tablet dan Syrup Celestamine direkomendasikan dalam pengobatan kasus sulit pernapasan, dan okular Dermatologic alergi,
serta gangguan inflamasi okular, di mana terapi ajuvan sistemik kortikosteroid diindikasikan.
DOSIS DAN ADMINISTRASI:
DOSIS DAN HARUS individual disesuaikan dengan SPESIFIK MENJADI PENYAKIT Diobati,ITS keparahan DAN RESPON DARI PASIEN. Dosis awal yang disarankan dari Celestamine Tablet dan Syrup :
- | dewasa dan anak di atas 12 tahun adalah 1 sampai 2 tablet (atau saya sampai 2 sendok teh) empat kali sehari, setelah makan dan sebelum tidur. Dosis tidak melebihi 8 tablet (atau 8 sendok teh) per hari. Pada anak yang lebih muda dosis harus disesuaikan menurut kondisi keparahan, dan respons dari pasien, bukan oleh usia atau berat badan. |
- | Anak 6 sampai 12 tahun - Dosis yang dianjurkan adalah 14 tablet (atau '/, sendok teh) tiga kali sehari. Jika dosis sehari-hari tambahan diperlukan, harus diambil lebih baik pada waktu tidur. Dosis tidak melebihi 4 tablet "selama 4 teaspoonlUl) sebuah Dayr |
- | Anak-anak 2 sampai 6 tahun - Dosis awal Celestamine ® Syrup adalah V, untuk K sendok teh tiga kali sehari dengan dosis penyesuaian sesuai dengan respon pasien. Dosis harian tidak melebihi 2 sendok teh. |
Interaksi obat:
Betametason - Concurrent penggunaan Fenobarbital, fenitoin, rifampisin atau efedrin dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid, mengurangi efek terapeutik.Pasien yang menerima baik kortikosteroid dan estrogen harus diamati untuk efek kortikosteroid yang berlebihan. Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan diuretik kalium-depleting mungkin enhan.ce hipokalemia. Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan glikosida jantung dapat meningkatkan kemungkinan toksisitas digitalis aritmia atau terkait dengan hipokalemia. Kortikosteroid dapat meningkatkan deplesi kalium disebabkan oleh amfoterisin B. Pada semua pasien yang memakai salah satu kombinasi terapi obat, serum elektrolit penentuan, khususnya tingkat potasium, harus dipantau dengan teliti.Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan tipe-antikoagulan coumarin dapat meningkatkan atau mengurangi efek antikoagulan, mungkin memerlukan penyesuaian dosis.Gabungan efek kortikosteroid non-anti-inflammatory drugs atau alkohol dengan Glukokortikoid dapat menyebabkan peningkatan kejadian atau meningkatkan keparahan ulserasi gastrointestinal. "kortikosteroid dapat menurunkan darah ~ Acerylsalicylic asam salisilat concentralionsr harus digunakan eaTHlrmsty-dengan meletakan kortikosteroid dalam hypoprothrombinemia.Penyesuaian dosis obat yang antidiabetic mungkin diperlukan ketika kortikosteroid yang diberikan kepada penderita diabetes. Seiring terapi glukokortikoid dapat menghambat respon terhadap somatotropin.Dexchlorpheniramine maleat - Monamine oksidase (MAO) inhibitor memperpanjang dan meningkatkan efek antihistamin; hipotensi berat dapat terjadi. Seiring penggunaan dexchlorpheniramine maleat dengan alkohol, antidepresan trisiklik, barbiturat atau sistem saraf pusat lain depresi dapat mungkin terjadi efek obat penenang dexchlorpheniramine. Aksi antikoagulan oral dapat dihambat oleh antihistamin. Obat / Laboratorium Uji Interaksi-Kortikosteroid dapat mempengaruhi tes nitroblue tetrazolium infeksi bakteri dan menghasilkan hasil negatif palsu.
Betametason - Concurrent penggunaan Fenobarbital, fenitoin, rifampisin atau efedrin dapat meningkatkan metabolisme kortikosteroid, mengurangi efek terapeutik.Pasien yang menerima baik kortikosteroid dan estrogen harus diamati untuk efek kortikosteroid yang berlebihan. Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan diuretik kalium-depleting mungkin enhan.ce hipokalemia. Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan glikosida jantung dapat meningkatkan kemungkinan toksisitas digitalis aritmia atau terkait dengan hipokalemia. Kortikosteroid dapat meningkatkan deplesi kalium disebabkan oleh amfoterisin B. Pada semua pasien yang memakai salah satu kombinasi terapi obat, serum elektrolit penentuan, khususnya tingkat potasium, harus dipantau dengan teliti.Concurrent penggunaan kortikosteroid dengan tipe-antikoagulan coumarin dapat meningkatkan atau mengurangi efek antikoagulan, mungkin memerlukan penyesuaian dosis.Gabungan efek kortikosteroid non-anti-inflammatory drugs atau alkohol dengan Glukokortikoid dapat menyebabkan peningkatan kejadian atau meningkatkan keparahan ulserasi gastrointestinal. "kortikosteroid dapat menurunkan darah ~ Acerylsalicylic asam salisilat concentralionsr harus digunakan eaTHlrmsty-dengan meletakan kortikosteroid dalam hypoprothrombinemia.Penyesuaian dosis obat yang antidiabetic mungkin diperlukan ketika kortikosteroid yang diberikan kepada penderita diabetes. Seiring terapi glukokortikoid dapat menghambat respon terhadap somatotropin.Dexchlorpheniramine maleat - Monamine oksidase (MAO) inhibitor memperpanjang dan meningkatkan efek antihistamin; hipotensi berat dapat terjadi. Seiring penggunaan dexchlorpheniramine maleat dengan alkohol, antidepresan trisiklik, barbiturat atau sistem saraf pusat lain depresi dapat mungkin terjadi efek obat penenang dexchlorpheniramine. Aksi antikoagulan oral dapat dihambat oleh antihistamin. Obat / Laboratorium Uji Interaksi-Kortikosteroid dapat mempengaruhi tes nitroblue tetrazolium infeksi bakteri dan menghasilkan hasil negatif palsu.
Efek samping:
Dokter harus waspada terhadap kemungkinan efek samping apapun yang terkait dengan penggunaan kortikosteroid dan antihistamin, terutama dari jenis menenangkan.
- | Betametason: Adverse reaksi komponen ini, yang telah sama dengan yang dilaporkan dengan kortikosteroid lain, berkaitan dengan dosis dan durasi terapi. Jumlah kecil kortikosteroid dalam kombinasi membuat insiden efek samping lebih kecil kemungkinannya.Advefse ~ reaciions melaporkan kortikosteroid selama includeT "Gangguan cairan dan elektrolit retensi natrium, kehilangan kalium, hypokalemic alkalosis; cairan retensi;gagal jantung kongestif pada pasien yang rentan; hipertensi. |
- | Muskuloskeletal: kelemahan otot, miopati kortikosteroid, hilangnya massa otot; kejengkelan dari myasthenic gejala pada myasthenia gravis; osteoporosis; tulang belakang patah tulang kompresi; nekrosis aseptik femoral dan humeri kepala; patologis fraktur tulang panjang; tendon pecah. |
- | Gastrointestinal: ulkus peptikum dengan kemungkinan perforasi dan perdarahan berikutnya; pankreatitis, perut distensi; ulseratif esophagitis. |
- | DermatoloRic: gangguan penyembuhan luka, atrofi kulit, kulit tipis rapuh; petechiae dan ecchymoses; wajah eritema; meningkat berkeringat; ditekan reaksi tes kulit; reaksi seperti alergi dermatitis, urticaria,angioneurotic edema. |
- | Neurologis: kejang-kejang; peningkatan tekanan intrakranial dengan papilledema (pseudotumor cerebri) biasanya setelah pengobatan; vertigo; sakit kepala. |
- | Endokrin: haid tidak teratur; cushingoid perkembangan negara; penindasan janin intrauterine atau pertumbuhan masa kanak-kanak;adrenocorrical sekunder dan hipofisis unresponsiveness, terutama di saat-saat stres, sebagaitrauma, pembedahan atau penyakit; penurunan toleransi karbohidrat, manifestasi dari diabetes mellitus laten,persyaratan peningkatan insulin atau agen hipoglikemik oral pada penderita diabetes. |
- | Oftalmik: subcapsular posterior katarak; peningkatan tekanan intraokular, glaukoma; exophthalmos. |
- | Metabolik: keseimbangan nitrogen negatif akibat katabolisme protein. |
Psikiatri: euforia, perubahan suasana hati; depresi berat untuk jujur psikotik manifestasi; kepribadian perubahan -hypenrritability, insomnia. | |
- | Lain: anaphylactoid atau hipersensitivitas dan hypotensive atau shock-seperti reaksi.Dexchlorpheniramine maleat - reaksi Buruk komponen ini telah sama dengan yang dilaporkan dengan konvensional lainnya (menenangkan) antihistamin, dan jarang menyebabkan keracunan. Ringan hingga sedang mengantuk adalah yang paling sering efek samping dexchlorpheniramine maleat. Dampak merugikan menenangkan antihistamin bervariasi insiden dan tingkat keparahan. Di antaranya adalah kardiovaskular, hematologic (pancytopenia, trombositopenia) |
Kontraindikasi:
Produk ® Celestamine kontraindikasi pada pasien dengan infeksi jamur sistemik, bayi baru lahir dan bayi prematur, pasien yang menerima terapi penghambat MAO dan pada orang-orang yang telah menunjukkan hipersensitivitas atau keanehan pada setiap komponen produk atau obat-obatan ini dari struktur kimia yang sama.
TINDAKAN:
Betametason - Dosis penyesuaian mungkin diperlukan dengan pengampunan atau eksaserbasi dari proses penyakit, pasien individual terhadap terapi dan eksposur pasien untuk emosional atau stres fisik seperti infeksi serius, pembedahan atau cedera. Pemantauan mungkin diperlukan untuk sampai satu tahun setelah penghentian jangka panjang atau dosis tinggi terapi kortikosteroid.Terendah dosis kortikosteroid harus digunakan untuk mengontrol kondisi di bawah perawatan. Pengurangan dosis secara bertahap dianjurkan.Efek kortikosteroid ditingkatkan pada pasien dengan hypothyroidism atau pada orang dengan sirosis. Hati-hati penggunaan kortikosteroid disarankan pada pasien dengan herpes simpleks okular karena kemungkinan kornea perforasi.Psikis derangements mungkin muncul dengan terapi kortikosteroid. Ada ketidakstabilan emosional atau kecenderungan psikotik mungkin akan diperburuk oleh kortikosteroid.Kortikosteroid harus digunakan dengan hati-hati dalam: kolitis ulseratif nonspesifik, jika ada kemungkinan - akan terjadinya perforasi, abses, atau infeksi pyogenie lain; divertikulitis; anastomoses usus segar; aktif ~ atau laten ulkus peptikum, gagal ginjal, hipertensi, osteoporosis, dan myasthenia gravis.Karena komplikasi dari pengobatan glukokortikoid bergantung pada dosis dan durasi pengobatan, risiko / manfaat keputusan harus dibuat dengan setiap pasien.Corticosterids mungkin topeng beberapa tanda-tanda infeksi dan infeksi baru mungkin muncul selama penggunaan. Ketika kortikosteroid digunakan, resistensi menurun dan ketidakmampuan pelokalan infeksi dapat terjadi. Penggunaan kortikosteroid berkepanjangan dapat memproduksi subcapsular katarak posterior (terutama pada anak-anak), glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf optik, dan dapat meningkatkan infeksi okular sekunder karena jamur atau virus. Rata-rata dan kortikosteroid dosis besar dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, garam dan retensi air, dan peningkatan ekskresi kalium. Efek ini kurang mungkin terjadi dengan derivatif sintetis kecuali bila digunakan dalam dosis besar. Diet restriksi garam dan suplemen kalium dapat dipertimbangkan. Semua kortikosteroid meningkatkan ekskresi kalsium.Sedangkan pada pasien terapi kortikosteroid tidak boleh divaksinasi terhadap penyakit cacar. Prosedur imunisasi lainnya tidak boleh dilakukan pada pasien yang menerima kortikosteroid. terutama dosis tinggi, karena kemungkinan bahaya komplikasi neurologis dan kurangnya respons antibodi.Pasien yang berada dalam penekan kekebalan kortikosteroid dosis harus diperingatkan untuk menghindari terkena cacar air atau campak, dan jika terkena, untuk mendapatkan nasihat medis. Ini sangat penting terutama pada anak-anak. Terapi kortikosteroid TBC aktif harus dibatasi kepada orang kasus tuberkulosis diseminata fulminating atau di mana kortikosteroid digunakan dalam hubungannya dengan rejimen antituberculous yang tepat. Jika kortikosteroid ditunjukkan pada pasien dengan TBC laten, pengamatan dari dekat diperlukan karena reaktivasi dari penyakit dapat terjadi. Selama terapi kortikosteroid berkepanjangan, pasien harus menerima chemoprophylaxis.Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak pada terapi kortikosteroid berkepanjangan harus diikuti dengan hati-hati, karena administrasi kortikosteroid dapat mengganggu dan menghambat laju pertumbuhan produksi kortikosteroid endogen pasien tersebut.Terapi kortikosteroid dapat mengubah motilitas dan jumlah spermatozoa.Dexchlorpheniramine maleat - Celestamine ® produk harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan glaukoma sudut sempit, ulkus peptikum stenosing, pyloroduodenal obstruksi, hipertrofi prostat atau obstruksi leher kandung kemih, penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, pada mereka dengan peningkatan tekanan intraokular atau hipertiroidisme.Pasien harus diperingatkan tentang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan kewaspadaan mental, seperti mengendarai mobil atau Konvensional antihistamin dapat menyebabkan pusing, sedasi, dan hipotensi pada pasien lebih dari 60 tahun.
Keamanan dan efektivitas produk
® Celestamine belum diberikan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Penggunaan dalam kehamilan dan ibu menyusui: Penggunaan produk ® Celestamine selama kehamilan, pada ibu yang menyusui atau wanita usia subur mensyaratkan bahwa manfaat dari obat ditimbang terhadap potensi bahaya untuk ibu dan janin atau bayi. Bayi lahir dari ibu yang telah menerima dosis besar kortikosteroid selama kehamilan harus diamati dengan hati-hati untuk tanda-tanda hypoadrenalism. Overdosage informasi: Celestamine ® adalah produk kombinasi dan, oleh karena itu potensi toksisitas dari masing-masing komponen harus dipertimbangkan. Keracunan dari satu dosis berlebihan hasil Celestamine terutama dari komponen dexchlorpheniramine. Perkiraan dosis mematikan dexchlorpheniramine maleat adalah antihistamin 2,5-5,0 mg / kg.Overdosage reaksi dengan konvensional (menenangkan) antihistamin mungkin berbeda dari sistem saraf pusat depresi (sedasi, apnea, penurunan kesiagaan mental, sianosis, aritmia, kardiovaskular runtuh) terhadap rangsangan (insomnia, halusinasi, tremor, kejang-kejang) sampai mati. Tanda dan gejala lain mungkin termasuk pusing, tinnitus, ataksia, penglihatan kabur dan hipotensi Pada anak-anak, stimulasi dominan, begitu pula atropin-seperti tanda dan gejala (mulut kering; tetap, melebar murid; kemerahan, demam, dan gejala gastrointestinal) Halusinasi,
ketiadaan koordinasi. dan-eonvuMons-ef clonic tonik-jenis mungkin terjadi. Pada orang dewasa, sebuah siklus yang terdiri dari depresi dengan rasa kantuk dan koma, dan fase eksitasi menuju kejang-kejang diikuti dengan depresi dapat terjadi.Tunggal dosis berlebihan betametason tidak diharapkan untuk menghasilkan gejala akut. Kecuali pada dosis yang paling ekstrem, beberapa hari glucocorticosteroid dosis berlebihan tidak mungkin untuk menghasilkan hasil berbahaya kecuali pada pasien risiko tertentu karena kondisi yang mendasari atau pada obat-obatan seiring kemungkinan untuk berinteraksi negatif dengan betametason.Perawatan akut Overdosage: Dalam hal overdosage, perawatan darurat harus dimulai segera. Konsultasi dengan pusat kendali racun dianjurkan. Standar mempertimbangkan langkah-langkah untuk menghilangkan obat tidak diserap, misalnya arang aktif, lavage lambung. Dialisis belum bermanfaat. Ada obat penawar khusus. Langkah-langkah untuk meningkatkan ekskresi (peningkatan keasaman urin, hemodialisis) tidak dianjurkan. Perawatan dari tanda-tanda dan gejala overdosage merupakan gejala dan mendukung.
STORAGE:
Celestamine ® Syrup: toko antara 2 ° C dan 30 ° C
Celestamine ® Tablet: toko di bawah 25 ° C
PRESENTATION
Celestamine ® Tablet, kotak dari 3 strip @ 10 tablet
Reg. No: DKL9106604510
Celestamine ® Tablets, kotak dari 15 strip @ 10 tablet
Reg. No: DKL9106604510A1
Celestamine ® Syrup, botol 60 ml
Reg. No: DKL9106604137A1
Celestamine ® Syrup, botol 30 ml
Reg. No: DKL9106604137A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi Oleh:
PT Schering-Plough Indonesia Tbk.
CERINI
Film-coated caplet
FARMAKOLOGI
Setirizin merupakan antihistamin kuat golongan antagonis Hi (AH1) yang tidak menimbuikan efek antikolinergik dan antiserotonin. Pada dosis farmakologi. hanya sedikit menimbuikan efek mengantuk. Setirizin menghambat mediator histamin, pada fase cepat reaksialergi, juga mengurangi perpindahan sel-sel infiamasi dan pelepasan mediator-mediator padd fase lambat reaksi alergi.
INDIKASI :
CERINI8 diindikasikan untuk pengobatan rinitis perennial, rinitis alergi, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA-INDIKASI :
EFEK SAMPING
Efek samping Setirizin dapat ditoleransi dengdn baik, efek samping yang mungkin terjddi yaitu :
PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
Hati-hati bila digunakan bersama-sama dengan sedati -va dan alkohol.
DOSIS :
Dewasa dan anak-anak usia > 6 tahun : 1 kaplet (10 mg) 1 kali sehari.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
KEMASAN
Dus isi 2 strip @ 10 kaplet.
No. Reg.: DKL9822225309A1
PENYIMPANAN
Simpan di tempdt sejuk dan kering.
Dibuat oleh :
PT SANBE FARMA
Bandung - Indonesia
CODE: A6
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,350.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu C E R I N I |
Film-coated caplet
Tiap kaplet mengandung :
|
FARMAKOLOGI
Setirizin merupakan antihistamin kuat golongan antagonis Hi (AH1) yang tidak menimbuikan efek antikolinergik dan antiserotonin. Pada dosis farmakologi. hanya sedikit menimbuikan efek mengantuk. Setirizin menghambat mediator histamin, pada fase cepat reaksialergi, juga mengurangi perpindahan sel-sel infiamasi dan pelepasan mediator-mediator padd fase lambat reaksi alergi.
INDIKASI :
CERINI8 diindikasikan untuk pengobatan rinitis perennial, rinitis alergi, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA-INDIKASI :
- | Hipersensitivitas terhadap Setirizin. |
- | Ibu menyusui. |
EFEK SAMPING
Efek samping Setirizin dapat ditoleransi dengdn baik, efek samping yang mungkin terjddi yaitu :
- | Perasaan mengantuk, pusing-pusing, sakit kepala, geli-sah, mulut kering dan gangguan saluran pencernaan |
- | Jika diperlukan pemberian dapdt dilakukdn dengan dosis 5 mg pada pagi hari ddn 5 mg padd sore / malam |
- | Pada beberapa individu dapat terjadi reaksi hipersen sitif termasuk reaksi pada kulit dan angioedema. |
PERHATIAN :
- | Pemakaian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan apabila mengemudi atau mengoperasikan mesin |
- | Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil. |
INTERAKSI OBAT :
Hati-hati bila digunakan bersama-sama dengan sedati -va dan alkohol.
DOSIS :
Dewasa dan anak-anak usia > 6 tahun : 1 kaplet (10 mg) 1 kali sehari.
- | Keamanan penggunaan pada anak-anak usia < 2 tahun belum ditetapkan. |
- | Belum ada data yang mendukung penurunan dosis pada penderita lanjut usia. |
- | Pada penderita gangguan fungsi ginjal, dosis dapat diberikan % kaplet 1 kali sehari. |
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
KEMASAN
Dus isi 2 strip @ 10 kaplet.
No. Reg.: DKL9822225309A1
PENYIMPANAN
Simpan di tempdt sejuk dan kering.
Dibuat oleh :
PT SANBE FARMA
Bandung - Indonesia
CETIRIZINE 10 MG INF
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
FARMAKOKINETIK :
INDIKASI :
POSOLOGI :
OVER DOSIS :
Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
EFEK SAMPING :
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
INTERAKSI :
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.
KEMASAN :
Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
No. Reg. GKL0412421717A1
Simpan pada suhu kamar (25- 30 °C), terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. KIMIA FARMA
JAKARTA-INDONESIA
CODE: A58
Harga Per Satuan Terkecil : Rp500.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu CETIRIZINE 10 mg Tablet Salut Selaput |
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung Cetirizine diHCl 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi yang sudah lama.
FARMAKOKINETIK :
- | Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah pemberian Cetirizine 10 mg. |
- | Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam. |
- | Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal 30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam. |
- | Cetirizine terikat kuat pada protein plasma. |
INDIKASI :
- | Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria. |
POSOLOGI :
- | Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari. |
- | Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun. |
- | Pada saat ini tidak ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia. 0 Pada penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari. |
OVER DOSIS :
Mengantuk dapat menjadi gejala overdosis, akibat mengkonsumsi 50 mg sebagai dosis tunggal. Pada anak-anak, bisa terjadi agitasi (gelisah). Apabiia terjadi overdosis, pengobatan diiakukan pada gejalanya atau pendukungnya, bisa disarankan untuk menggunakan obat pencernaan secara bersamaan. Hingga saat ini, tidak ada antidot yang khusus. Cetirizine tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara dialysis, dan dialysis akan tidak efektif kecuali zat yang dapat didiaiisa sama-sama dicerna.
KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Penelitian dengan ukuran objektif tidak menunjukkan adanya efek cetirizine pada fungsi kognitif, kinerja motorik atau mengantuk. Walaupun demikian, adanya efek terhadap system syaraf pusat telah diamati pada beberapa individu penderita, karenanya hati-hati bila mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin. |
- | Penggunaan pada kehamilan Cetirizine hanya boleh diberikan kepada wanita hamil, bila benar-benar diperhitungkan keuntungan lebih besardari kerugiannya. |
- | Hati-hati penggunaan pada penderita epilepsi. |
EFEK SAMPING :
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara, misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
INTERAKSI :
Pada saat ini tidak ada interaksi dengan obat lain. Penelitian Diazepam dan Cetirizine tidak memperlihatkan interaksi. Seperti pemakaian antihistamin lainnya, disarankan untuktidak mengkonsumsi alkohol.
KEMASAN :
Dus berisi 3 strip @ 10 tablet salut selaput
No. Reg. GKL0412421717A1
Simpan pada suhu kamar (25- 30 °C), terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. KIMIA FARMA
JAKARTA-INDONESIA
___________________________________________________________________________________
CLARIHIS 10 MG
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitrf terhadap Loratadin.
EFEK SAMPING :
Loratadin tidak menunjukkan sifat-sifat sedatif atau antikolinergik yang secara klinis berarti. Rasa lelah, sedasi, sakit kepala dan mulut kering jarang dilaporkan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
ATURAN PAKAI :
KEMASAN :
CLARIHIS® kaplet,
Dus isi 3 strip @ 10 kaplet
No. Reg. DKL 9613306810 A1
Simpan di tempat sejuk dan kering
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
1 kaplet 1 kali sehari.
PT. LAPI LABORATORIES
CIKANDE - INDONESIA
CODE: A8
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,900.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. CLARIHIS 10 MG |
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung Loratadin 10 mg
MEKANISME KERJA OBAT :
Loratadin merupakan antihistamin trisiklik, kerjanya panjang dengan aktivitas bekerja antagonis secara selektif pada reseptor H1 periferal.
INDIKASI :
Untuk mengatasi gejala-gejala rintis alergik seperti :
Tiap kaplet mengandung Loratadin 10 mg
MEKANISME KERJA OBAT :
Loratadin merupakan antihistamin trisiklik, kerjanya panjang dengan aktivitas bekerja antagonis secara selektif pada reseptor H1 periferal.
INDIKASI :
Untuk mengatasi gejala-gejala rintis alergik seperti :
a. | Bersin-bersin, pilek dan rasa gatal pada hidung | ||
b. | Rasa gatal dan terbakar pada mata
|
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitrf terhadap Loratadin.
EFEK SAMPING :
Loratadin tidak menunjukkan sifat-sifat sedatif atau antikolinergik yang secara klinis berarti. Rasa lelah, sedasi, sakit kepala dan mulut kering jarang dilaporkan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Pemberian Loratadin harus dihentikan kira - kira 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena kalau tidak antihistamin dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator raaktifitas normal. |
- | Keamanan pemakaian Loratadin selama kehamilan belum ditetapkan. |
- | Karena Loratadin diekskresikan dalam air susu, hati-hati pemberiannya pada wanita yang sedang menyusui. |
- | Pasien yang menderita gagal hati dan ginjal. |
ATURAN PAKAI :
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun |
- | Anak-anak 6 - 12 tahun : Berat badan > 30 kg : 1 kaplet 1 kali sehari. Berat badan < 30 kg : 1/2 kaplet 1 kali sehari. |
KEMASAN :
CLARIHIS® kaplet,
Dus isi 3 strip @ 10 kaplet
No. Reg. DKL 9613306810 A1
Simpan di tempat sejuk dan kering
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
1 kaplet 1 kali sehari.
PT. LAPI LABORATORIES
CIKANDE - INDONESIA
CLARITIN
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan loratadine dianjurkan dosis awal 5 mg sekali sehari atau 10 mg setiap dua hari. Keamanan dan khasiat CLARITIN pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun belum ditetapkan. Keamanan pemakaian CLARITIN selama kehamilan belum ditetapkan; oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaatnya lebih besar dart potensial risikonya terhadap janin.
Karena obat ini diekskresikan dalam air susu, hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol; loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. Pernah dilaporkan peningkatan kadar loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama dengan ketokonazol, erithromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). Obat lain yang diketahui menghambat metabolisme hati harus diberikan dengan hati-hati sampai studi interaksi definitif dapat diselesaikan.
Pemberian antihistamin harus dihentikan kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena kalau tidak obat-obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
INFORMASI KELEBIHAN DOSIS :
Somnolensi, takikardia dan sakit kepala pernah dilaporkan karena kelebihan dosis. Sekaliminum 160 mg tidak menghasilkari efek-efek yang tidak diinginkan. Pada situasi kelebihan dosis, pengobatan, yang harus segera dimulai, adalah simtomatis dan suportif.
PENGOBATAN :
Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun bila telah terjadi muntah secara spontan. Muntah yang diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirop ipeka adalah cara yang paling disukai. Namuh demikian, jangan menginduksi muntah pada pasien dengan kesadaran yang terganggu. Kerja dari ipeka dipermudah dengan aktivitas fisik dan dengan pemberian 240 sampai 360 mililiter air. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulangi lagi. Aspirasi haws diperhatikan, terutama pada anak-anak Setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diusahakan dengan pemberian karbon aktif yang diberikan bersama dengan air Bila tidak berhasil muntah, atau dikontraindikasikan, harus dilakukan lavase lambung. Larutan salin fisiologis merupakan larutan lavase pilihan, terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa, dapat digunakan air minum; namun sebanyak mungkin dari jumlah yang diberikan harus dibuang lagi sebelum instilasi berikutnya. Katartika salin menarik air ke dalam usus besar secara osmosa dan, oleh karena itu, mungkin berguna bagi kerjanya dalam mempercepat pengenceran isi usus. Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
EFEK SAMPING :
CLARITIN tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg per hari.
Efek sampingan yang paling sering dilaporkan rasa kecapaian, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, ganguan pencernaan seperti nausea, gastritis, dan juga gejala alergi yang menyerupai ruam. Selama pemasaran CLARITIN Tablet, pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal dan takiaritmia supraventikular walaupun jarang.
Demikian juga insiden efek samping yang berkaitan dengan Sirop CLARITIN juga sebanding dengan plasebo. Pada uji klinis terkontrol pada pediatrik, insiden .yang berkaitan dengan pengobatan seperti sakit kepala, sedasi dan gelisah, peristiwa yang jarang dilaporkan, adalah serupa dengan pada plasebo.
KONTRA 1NDIKASI :
Pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
PRESEIMTASI :
CLARITIN Tablet, Dus berisi 10alustrip@10 tablet;
No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Tablet, Dus berisi 3 alustrip® 10 tablet,
No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Sirop, botol berisi 60 mL; No. Reg.: DKL9106604837A1
CLARITIN Sirop, botol berisr30 mL; No. Reg.: DKL9106604837A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Dibuat oleh :
PT Schering-Plough Indonesia Tbk
Pandaan, Jawa-Timur.
Cabang dari:
Schering-Plough International Inc., U.S.A.
CODE: A9
Harga Per Satuan Terkecil : Rp6,800.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. CLARITIN Tablet dan SimpLORATADINE Schering - Plough |
KOMPOSISI :
Setiap tablet mengandung 10 mg micronizedloratadine. Setiap 5 ml sirop mengandung 5 mg micronized loratadine.
URAIAN :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik poten kerja-lama dengan aktivitas antagonistik selektif pada reseptor-H1 periferal
INDIKASI :
Untuk menyembuhkan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek (rinorea) dan rasa gatal pada hidung, demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata. Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI :
Orang dewasa dan anak-anak berumur 12 tahun atau lebih : satu tablet sekali sehari.
Anak-anak berumur 2 hingga 12 tahun :
Setiap tablet mengandung 10 mg micronizedloratadine. Setiap 5 ml sirop mengandung 5 mg micronized loratadine.
URAIAN :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik poten kerja-lama dengan aktivitas antagonistik selektif pada reseptor-H1 periferal
INDIKASI :
Untuk menyembuhkan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek (rinorea) dan rasa gatal pada hidung, demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata. Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI :
Orang dewasa dan anak-anak berumur 12 tahun atau lebih : satu tablet sekali sehari.
Anak-anak berumur 2 hingga 12 tahun :
Berat badan > 30 kg : | 10 mg (dua sendok teh) sirop sekali sehari. |
Berat badan < 30 kg : | 5 mg (satu sendok teh) sirop sekali sehari. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan loratadine dianjurkan dosis awal 5 mg sekali sehari atau 10 mg setiap dua hari. Keamanan dan khasiat CLARITIN pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun belum ditetapkan. Keamanan pemakaian CLARITIN selama kehamilan belum ditetapkan; oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaatnya lebih besar dart potensial risikonya terhadap janin.
Karena obat ini diekskresikan dalam air susu, hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui. Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol; loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. Pernah dilaporkan peningkatan kadar loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama dengan ketokonazol, erithromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). Obat lain yang diketahui menghambat metabolisme hati harus diberikan dengan hati-hati sampai studi interaksi definitif dapat diselesaikan.
Pemberian antihistamin harus dihentikan kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena kalau tidak obat-obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
INFORMASI KELEBIHAN DOSIS :
Somnolensi, takikardia dan sakit kepala pernah dilaporkan karena kelebihan dosis. Sekaliminum 160 mg tidak menghasilkari efek-efek yang tidak diinginkan. Pada situasi kelebihan dosis, pengobatan, yang harus segera dimulai, adalah simtomatis dan suportif.
PENGOBATAN :
Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun bila telah terjadi muntah secara spontan. Muntah yang diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirop ipeka adalah cara yang paling disukai. Namuh demikian, jangan menginduksi muntah pada pasien dengan kesadaran yang terganggu. Kerja dari ipeka dipermudah dengan aktivitas fisik dan dengan pemberian 240 sampai 360 mililiter air. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulangi lagi. Aspirasi haws diperhatikan, terutama pada anak-anak Setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diusahakan dengan pemberian karbon aktif yang diberikan bersama dengan air Bila tidak berhasil muntah, atau dikontraindikasikan, harus dilakukan lavase lambung. Larutan salin fisiologis merupakan larutan lavase pilihan, terutama pada anak-anak. Pada orang dewasa, dapat digunakan air minum; namun sebanyak mungkin dari jumlah yang diberikan harus dibuang lagi sebelum instilasi berikutnya. Katartika salin menarik air ke dalam usus besar secara osmosa dan, oleh karena itu, mungkin berguna bagi kerjanya dalam mempercepat pengenceran isi usus. Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
EFEK SAMPING :
CLARITIN tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg per hari.
Efek sampingan yang paling sering dilaporkan rasa kecapaian, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, ganguan pencernaan seperti nausea, gastritis, dan juga gejala alergi yang menyerupai ruam. Selama pemasaran CLARITIN Tablet, pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksis, fungsi hati abnormal dan takiaritmia supraventikular walaupun jarang.
Demikian juga insiden efek samping yang berkaitan dengan Sirop CLARITIN juga sebanding dengan plasebo. Pada uji klinis terkontrol pada pediatrik, insiden .yang berkaitan dengan pengobatan seperti sakit kepala, sedasi dan gelisah, peristiwa yang jarang dilaporkan, adalah serupa dengan pada plasebo.
KONTRA 1NDIKASI :
Pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
PRESEIMTASI :
CLARITIN Tablet, Dus berisi 10alustrip@10 tablet;
No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Tablet, Dus berisi 3 alustrip® 10 tablet,
No. Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN Sirop, botol berisi 60 mL; No. Reg.: DKL9106604837A1
CLARITIN Sirop, botol berisr30 mL; No. Reg.: DKL9106604837A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Dibuat oleh :
PT Schering-Plough Indonesia Tbk
Pandaan, Jawa-Timur.
Cabang dari:
Schering-Plough International Inc., U.S.A.
CLARITIN SYRUP
Harga Per Satuan Terkecil : Rp35,600.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.
KOMPOSISI:
Setiap tablet mengandung 10 mg micronized loratadine
Setiap 5 ml sirop mengandung 5 mg micronized loratadine
URAIAN:
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik poten kerja-lama dengan aktivitas antagonistiok selektif pada reseptor- H, periferal
INDIKASI:
untuk menyembuhkan gejala gejala yang berkaitan dengan dengan rinitis alergik, seperti bersin bersin, pilejk dan rasa gatal pada hidung, demikian juga dengan rasa gatal dan terbakar pada mata. Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda tanda urtikaria kronis serta penyakit penyakit dermatologis alergik lainnya.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI:
Orang dewasa dan anak anak berumus 12 tahun atau lebih : satu tablet sekali sehari.
Anak anak berumus 2 hingga 12 tahun:
Berat badan > 30 kg : 10 mg (dua sendok teh) sirop sekali sehari.
Berat badan < 30 kg : 5 mg (satu sendok teh) sirop sekali sehari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permuolaan yang lebih rendah karena hal ini memungkinkan dapat mengurangi ber sihan loratadine; dianjurkan dosis awal 5 mg sekali sehari atau 10 mg setiap dua hari,.
Keamanan dan khasiat CLARITIN pada anak anak berusia dibawah 2 tahun belum ditetapkan.
Keamanan pemakaian CLARITIN selama keham ilan belum ditetapkan; oleh karena itu hanya diberikan bila potensial memanfaatkann ya lebih besar dari potensial resikonya terhadap janin.
Karena obat ini diekskresikan dalam air susu, hati hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui
INFORMASI KELEBIHAN DOSIS:
Simnolensi, takikardia dan sakit kepala pernah dilaporkan karena kelebihan dosis. Sekali minum 160 mg tidak menghasilkan efek efek yang tidak diinginkan.
EFEK SAMPING:
CLARITIN tidak memberikan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg perhari.
Efek samping yang paling sering dilaporkan rasa kecapaian, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan pencernaan, seperti neusea, gastritis dan gejala alergi yang menyerupai ruam.
KONTRA INDIKASI:
Pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas atau idio sinkrasi terhadap komponen komponennya.
KEMASAN:
CLARITIN tablet, Dus beri si 10 alustrip @ 10 tablet; No.Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN tablet, Dus beri si 3 alustrip @ 10 tablet; No.Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN sirop, botol berisi 60 mL; No.Reg.: DKL9106604837A1
CLARITIN sirop, botol berisi 30 mL; No.Reg.: DKL9106604837A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
DIBUAT OLEH:
PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
Pandaan, Jawa-Timur.
Cabang dari:
Schering-Plough Internasional Inc., U.S.A.
CLARITIN TABLET DAN SIROP
LORATADINE
LORATADINE
KOMPOSISI:
Setiap tablet mengandung 10 mg micronized loratadine
Setiap 5 ml sirop mengandung 5 mg micronized loratadine
URAIAN:
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik poten kerja-lama dengan aktivitas antagonistiok selektif pada reseptor- H, periferal
INDIKASI:
untuk menyembuhkan gejala gejala yang berkaitan dengan dengan rinitis alergik, seperti bersin bersin, pilejk dan rasa gatal pada hidung, demikian juga dengan rasa gatal dan terbakar pada mata. Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda tanda urtikaria kronis serta penyakit penyakit dermatologis alergik lainnya.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI:
Orang dewasa dan anak anak berumus 12 tahun atau lebih : satu tablet sekali sehari.
Anak anak berumus 2 hingga 12 tahun:
Berat badan > 30 kg : 10 mg (dua sendok teh) sirop sekali sehari.
Berat badan < 30 kg : 5 mg (satu sendok teh) sirop sekali sehari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permuolaan yang lebih rendah karena hal ini memungkinkan dapat mengurangi ber sihan loratadine; dianjurkan dosis awal 5 mg sekali sehari atau 10 mg setiap dua hari,.
Keamanan dan khasiat CLARITIN pada anak anak berusia dibawah 2 tahun belum ditetapkan.
Keamanan pemakaian CLARITIN selama keham ilan belum ditetapkan; oleh karena itu hanya diberikan bila potensial memanfaatkann ya lebih besar dari potensial resikonya terhadap janin.
Karena obat ini diekskresikan dalam air susu, hati hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui
INFORMASI KELEBIHAN DOSIS:
Simnolensi, takikardia dan sakit kepala pernah dilaporkan karena kelebihan dosis. Sekali minum 160 mg tidak menghasilkan efek efek yang tidak diinginkan.
EFEK SAMPING:
CLARITIN tidak memberikan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg perhari.
Efek samping yang paling sering dilaporkan rasa kecapaian, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan pencernaan, seperti neusea, gastritis dan gejala alergi yang menyerupai ruam.
KONTRA INDIKASI:
Pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas atau idio sinkrasi terhadap komponen komponennya.
KEMASAN:
CLARITIN tablet, Dus beri si 10 alustrip @ 10 tablet; No.Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN tablet, Dus beri si 3 alustrip @ 10 tablet; No.Reg.: DKL8906603710A1
CLARITIN sirop, botol berisi 60 mL; No.Reg.: DKL9106604837A1
CLARITIN sirop, botol berisi 30 mL; No.Reg.: DKL9106604837A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
DIBUAT OLEH:
PT. Schering-Plough Indonesia Tbk.
Pandaan, Jawa-Timur.
Cabang dari:
Schering-Plough Internasional Inc., U.S.A.
CLATATIN
KOMPOSISI :
CARA KERJA OBAT :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisikiik kerja lama dengan aktifitas antagonistik selektif pada reseptor H I periferal.
INDIKASI :
Untuk menyembuhkan gejala - gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik . seperti bersin-bersin, pilek (rinorea) dan rasa gatal pada hidung,demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata, Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.
POSOLOGI :
Dewasa dan anak-anak berumur 12 tahun atau lebih satu tablet sekali sehari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Keamanan dan khasiat Clatatin pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun belum di tetapkan. Keamanan pemakaian Clatatin selama kehamilan belum ditetapkan oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaatnya lebih besar dari potensiai resikonya terhadap janin. Karena loratadine diekskresikan dalam air susu, hati-hati pemberiannya pada wanita yang sedang menyusui.
EFEK SAMPING :
Selama penelitian klinis terkontrol, insiden etek sampingan yang berkaitan dengan Clatatin adalah sebanding dengan plasebo. Pada penelitian tersebut, Loratadine tidak memperhatikan sifat-sifat sedatif atau antikolinergik yang secara klinis bermakna karena rasa kecapaian, sedasi, sakit kepala dan mulut kering jarang dilaporkan. Frekuensi dari efek-efek ini baik dengan Loratadine maupun dengan plasebo secara statistik tidak berbeda.
KONTRA INDIKASI :
Pada pasien yang menuniukkan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
INTERAKSI OBAT :
Pemberian bersama-sama dengan alkohol,Loratadine tidak memiliki efek potensial seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. Pemberian antihistamin harus dihentikan kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena kalau tidak antihistamin dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktifitas dermal.
KEMASAN :
Doos berisi 3 strip @ 10 tablet
No. Reg.: DKL9830906210
Simpan di tempat sejuk dan kering
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diprcoduksi oleh :
MOLEX AYUS PHARMACEUTICAL
Tangerang - Indonesia
CODE: A10
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,000.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. CLATATIN ®Tablet |
KOMPOSISI :
- | Tiap tablet mengandung: |
Loratadine 10 mg |
CARA KERJA OBAT :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisikiik kerja lama dengan aktifitas antagonistik selektif pada reseptor H I periferal.
INDIKASI :
Untuk menyembuhkan gejala - gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik . seperti bersin-bersin, pilek (rinorea) dan rasa gatal pada hidung,demikian juga rasa gatal dan terbakar pada mata, Juga diindikasikan untuk menyembuhkan gejala dan tanda-tanda urtikaria kronis serta penyakit-penyakit dermatologis alergik lainnya.
POSOLOGI :
Dewasa dan anak-anak berumur 12 tahun atau lebih satu tablet sekali sehari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Keamanan dan khasiat Clatatin pada anak-anak berusia di bawah 6 tahun belum di tetapkan. Keamanan pemakaian Clatatin selama kehamilan belum ditetapkan oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaatnya lebih besar dari potensiai resikonya terhadap janin. Karena loratadine diekskresikan dalam air susu, hati-hati pemberiannya pada wanita yang sedang menyusui.
EFEK SAMPING :
Selama penelitian klinis terkontrol, insiden etek sampingan yang berkaitan dengan Clatatin adalah sebanding dengan plasebo. Pada penelitian tersebut, Loratadine tidak memperhatikan sifat-sifat sedatif atau antikolinergik yang secara klinis bermakna karena rasa kecapaian, sedasi, sakit kepala dan mulut kering jarang dilaporkan. Frekuensi dari efek-efek ini baik dengan Loratadine maupun dengan plasebo secara statistik tidak berbeda.
KONTRA INDIKASI :
Pada pasien yang menuniukkan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
INTERAKSI OBAT :
Pemberian bersama-sama dengan alkohol,Loratadine tidak memiliki efek potensial seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. Pemberian antihistamin harus dihentikan kurang lebih 48 jam sebelum prosedur uji kulit karena kalau tidak antihistamin dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktifitas dermal.
KEMASAN :
Doos berisi 3 strip @ 10 tablet
No. Reg.: DKL9830906210
Simpan di tempat sejuk dan kering
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diprcoduksi oleh :
MOLEX AYUS PHARMACEUTICAL
Tangerang - Indonesia
COLERGIS SYRUP
Komposisi :
COLERGIS® sirup
Indikasi
Alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid
Kontra indikasi :
Dosis :
COLERGIS Syrup
Untuk bayi dan anak-anak, dosis lebih tepat didasarkan pada respon dan parahnya penyakit dari pada ditentukan oleh umur, berat badan atau luas permukaan tubuh. Obat sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau minum susu untuk mengurangi efek samping pada lambung-usus.
Dosis tergantung pada kondisi dan respon penderita bila reaksi yang memuaskan telah didapat, dosis harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai tingkat paling rendah dalam memberi respon klinik yang memadai secara tetap. Pengobatan harus dihentikan sesegera mungkin. Penderita harus selalu dimonitor terhadap tanda-tanda bahwa penyesuaian dosis diperlukan. Seperti bertambah ringan atau parahnya penyakit serta adanya stess (pembedahan, infeksi, trauma)
Efek samping :
CODE: A60
Harga Per Satuan Terkecil : Rp42,350.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. COLERGIS SYRUP |
Komposisi :
COLERGIS® sirup
Tiap 5 ml sirup mengandung:
|
Indikasi
Alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid
Kontra indikasi :
- | Bayi baru lahir dan prematur. |
- | Infeksi fungi sistemik. |
- | Penderita yang sedang diimunisasi. |
- | Tukak lambung. |
Dosis :
COLERGIS Syrup
Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : | 1 sendok takar setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 6 sendok takar sehari |
Dosis anak 6 - 12 tahun : | 1/2 sendok takar setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 3 sendok takar sehari |
Dosis anak 2 - 6 tahun : | 1/4 sendok takar setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 1 1/2 sendok takar sehari |
Untuk bayi dan anak-anak, dosis lebih tepat didasarkan pada respon dan parahnya penyakit dari pada ditentukan oleh umur, berat badan atau luas permukaan tubuh. Obat sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau minum susu untuk mengurangi efek samping pada lambung-usus.
Dosis tergantung pada kondisi dan respon penderita bila reaksi yang memuaskan telah didapat, dosis harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai tingkat paling rendah dalam memberi respon klinik yang memadai secara tetap. Pengobatan harus dihentikan sesegera mungkin. Penderita harus selalu dimonitor terhadap tanda-tanda bahwa penyesuaian dosis diperlukan. Seperti bertambah ringan atau parahnya penyakit serta adanya stess (pembedahan, infeksi, trauma)
Efek samping :
Jika betamethasone diberikan dalam jangka panjang dapat memberikan efek-efek yang merugikan, seperti :
|
COLERGIS TABLET
Komposisi :
COLERGIS® tablet
COLERGIS® sirup
Farmakologi :
Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan. Karena efek retensi natrium-nya (sifat mineralokortikosteroid) sangat sedikit, maka bila digunakan untuk pengobatan insufisiensi adrenokortikal, betametason harus dikombinasikan dengan suatu mineraiokortikoid. Efek antiinflamasi terjadi karena betametason menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang, mengurangi daya pelekatan leukosit pada kapiler endotelium, mengurangi permeabilitas dinding kapiler dan terjadinya edema, melawan aktifitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat, mengurangi proliferasi fibroblast, mengendapkan kolagen dan mekanisme lainnya. Durasi aktifitas antiinflamasi sejalan dengan durasi penekanan HPA (Hipotalamik-Pituitari-Adrenal) aksis. Obat dapat mengurangi aktifitas dan volume limfatik, menghasilkan limpositopenia, menurunkan konsentrasi imunologi reaktifitasjaringan interaksi antigen-antibodi sehingga menekan respon imun. Betametason juga menstimulasi sel-sel eritroid dari sumsum tulang; memperpanjang masa hidup eritrosit dan platelet darah; menghasilkan neutrofilia dan eosinopenia; meningkatkan katabolisme protein, glukoneogenesis dan penyebaran kembali lemak dari perifer ke daerah pusat tubuh. Juga mengurangi absorbsi intestinal dan menambah ekskresi kalsium melalui ginjal. Deksklorfeniramin maleat adalah antihistamin derivat propilamin. Deksklorfeniramin menghambat aksi farmakologis histamin secara kompetitif (antagonis histamin reseptor H1}.
Indikasi :
Alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid.
Kontraindikasi :
Dosis :
COLERGIS® sirup :
Untuk bayi dan anak-anak, osis lebih tepat didasarkan pada respon dan parahnya penyakit dari pada ditentukan oleh umur, berat badan atau luas permukaan tubuh. Obat sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau minum susu untuk mengurangi efek samping pada lambung-usus.Dosis tergantung pada kondisi dan respon penderita; bila reaksi yang memuaskan telah didapat, dosis harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai tingkat paling rendah dalam memberi respon klinik yang memadai secara tetap. Pengobatan harus dihentikan sesegera mungkin. Penderita harus selalu dimonitor terhadap tanda-tanda bahwa penyesuaian dosis diperlukan, seperti bertambah ringan atau parahnya penyakit serta adanya stress (pembedahan, infeksi, trauma). Pada terapi jangka panjang, pengobatan harus dihentikan secara bertahap. Sebelum terapi jangka panjang, penderita harus lebih dahuiu diperiksa EKG, tekanan darah, radiograf dada dan spinal, tes gula dan fungsi HPA-aksis. Juga radiograf lambung-usus untuk penderita yang mudah kena gangguan lambung-usus. Selama terapi jangka panjang; tinggi, berat, radiograf dada dan spinal, hematopoietik, elektrolit, toieransi glukosa, tekanan darah dan okular harus dievaluasi secara periodik.
Efek samping :
Peringatan dan perhatian :
Interaksi obat :
Kemasan dan Nomor Registrasi :
COLERGIS® tablet: Kotak, 10 blister @ 10 tablet, DKL9905029110A1
Kotak, 10 strip @ 10 tablet, DKL9905029110A1
COLERGIS® sirup : Botol @ 60 ml, DKL9905029237A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
SIMPAN Dl TEMPAT KERING, PADA SUHU Dl BAWAH 30° C, TERLINDUNG DARI CAHAYA.
Dibuat oleh :
Dexa Medica
JL BAMBANGUTOY0 138 PALEMBANG - INDONESIA
CODE: A11
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,250.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. COLERGIS TABLET |
Komposisi :
COLERGIS® tablet
Tiap tablet mengandung :
|
COLERGIS® sirup
Tiap 5 ml sirup mengandung :
|
Farmakologi :
Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan. Karena efek retensi natrium-nya (sifat mineralokortikosteroid) sangat sedikit, maka bila digunakan untuk pengobatan insufisiensi adrenokortikal, betametason harus dikombinasikan dengan suatu mineraiokortikoid. Efek antiinflamasi terjadi karena betametason menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang, mengurangi daya pelekatan leukosit pada kapiler endotelium, mengurangi permeabilitas dinding kapiler dan terjadinya edema, melawan aktifitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat, mengurangi proliferasi fibroblast, mengendapkan kolagen dan mekanisme lainnya. Durasi aktifitas antiinflamasi sejalan dengan durasi penekanan HPA (Hipotalamik-Pituitari-Adrenal) aksis. Obat dapat mengurangi aktifitas dan volume limfatik, menghasilkan limpositopenia, menurunkan konsentrasi imunologi reaktifitasjaringan interaksi antigen-antibodi sehingga menekan respon imun. Betametason juga menstimulasi sel-sel eritroid dari sumsum tulang; memperpanjang masa hidup eritrosit dan platelet darah; menghasilkan neutrofilia dan eosinopenia; meningkatkan katabolisme protein, glukoneogenesis dan penyebaran kembali lemak dari perifer ke daerah pusat tubuh. Juga mengurangi absorbsi intestinal dan menambah ekskresi kalsium melalui ginjal. Deksklorfeniramin maleat adalah antihistamin derivat propilamin. Deksklorfeniramin menghambat aksi farmakologis histamin secara kompetitif (antagonis histamin reseptor H1}.
Indikasi :
Alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid.
Kontraindikasi :
- | Penderita yang sensitif terhadap betametason dan sulfit. |
- | Penderita yang mendapat terapi penghambat monoamin oksidase {MAO}. |
- | Bayi baru lahir dan prematur |
- | Infeksi fungi sistemik. |
- | Penderita yang sedang diimunisasi. |
- | Tukak lambung. |
Dosis :
COLERGIS® tablet :
|
COLERGIS® sirup :
Dosis dewasa dan anak > 12 tahun : | 1 sendok teh setiap 4-6 jam,tidak lebih dari 6 sendok teh sehari. |
Dosis anak 6 -12 tahun : | 14 sendok teh setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 3 sendok teh sehari. |
Dosis anak 2-6 tahun : | 1 sendok teh setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 1/4 sendok teh sehari. |
Untuk bayi dan anak-anak, osis lebih tepat didasarkan pada respon dan parahnya penyakit dari pada ditentukan oleh umur, berat badan atau luas permukaan tubuh. Obat sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau minum susu untuk mengurangi efek samping pada lambung-usus.Dosis tergantung pada kondisi dan respon penderita; bila reaksi yang memuaskan telah didapat, dosis harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai tingkat paling rendah dalam memberi respon klinik yang memadai secara tetap. Pengobatan harus dihentikan sesegera mungkin. Penderita harus selalu dimonitor terhadap tanda-tanda bahwa penyesuaian dosis diperlukan, seperti bertambah ringan atau parahnya penyakit serta adanya stress (pembedahan, infeksi, trauma). Pada terapi jangka panjang, pengobatan harus dihentikan secara bertahap. Sebelum terapi jangka panjang, penderita harus lebih dahuiu diperiksa EKG, tekanan darah, radiograf dada dan spinal, tes gula dan fungsi HPA-aksis. Juga radiograf lambung-usus untuk penderita yang mudah kena gangguan lambung-usus. Selama terapi jangka panjang; tinggi, berat, radiograf dada dan spinal, hematopoietik, elektrolit, toieransi glukosa, tekanan darah dan okular harus dievaluasi secara periodik.
Efek samping :
Jika betametason diberikan dalam jangka panjang dapat memberikan efek-efek yang merugikan, seperti :
|
Peringatan dan perhatian :
- | Penderita harus diinstruksikan memberitahu dokter tentang perkembangan infeksi, tanda-tanda infeksi (demam, sakit tenggorokan, nyeri saluran urin, sakit otot) dan luka; selama terapi atau 12 bulan setelah terapi dihentikan supaya dibuat penyesuaian dosis dan bila perlu terapi diulangi kembali. |
- | Hati-hati digunakan pada penderita geriatri, debilitas, hipotiroidisme/sirosis, infark miokardial, asmatik, psikotik, hipertensi, gagal fungsi hati, penderita miastenia gravis yang mendapat terapi antikolinesterase, penderita gangguan tromboembolik, insufisiensi ginjal, osteoporosis, infeksi herpes simpleks pada mata, tekanan pada intraokular bertambah, gangguan seizure. |
- | Hati-hati digunakan pada wanita yang sudah menopause karena ada kecenderungan osteoporosis. |
- | Tidak dapat digunakan untuk penderita tukak peptik kecuali dalam situasi sangat gawat. Juga hati-hati pada penderita divertikulitis, tukak kolitis,intestinal anastomoses. |
- | Tidak boieh digunakan untuk penderita terinfeksi virus/bakteri yang tidak terkendali oleh antiinfeksi kecuali dalam situasi sangat gawat. |
- | Bila digunakan untuk penderita yang mempunyai riwayat tuberkulosis aktif maka kemoprofilaksis harus termasuk dalam program terapi. |
- | Pemberian dosis besar dalam jangka panjang pada anak-anak harus dihindari bila mungkin, sebab obat dapat memperlambat pertumbuhan tulang; bila benar-benar diperlukan terapi jangka panjang maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak-anak harus selalu dimonitor. Pemberian dosis besar pada anak-anak juga dapat menyebabkan pankreatitis akut yang berakibat terjadi pengrusakan pankreas. |
- | Dapat menyebabkan kerusakan janin bila diberikan pada wanita hamil. |
- | Wanita menyusui yang mendapat betametason, jangan menyusui bayinya. |
- | Betametason dapat menyebabkan kesalahan hasil negatif pada tes nitroblue tetrazolium pada infeksi bakterial sistemik dan menekan reaksi pada uji kulit serta mempersulit respon terapi obat tiroiditis. |
- | Hati-hati untuk operator mesin dan pengemudi karena dapat menyebabkan mengantuk, pusing dan lelah. |
- | Hati-hati penggunaan pada penderita dengan glaukoma sudut tertutup, obstruksi pilaroduodenal, hipertropi prostat atau obstruksi leher kandung kemih, diabetes melitus, epilepsi miopathy steroid. |
- | Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. |
- | Penggunaan jangka panjang dapat menekan daya tahan tubuh terhadap infeksi. |
- | Pada penggunaan jangka panjang, hindari penghentian pemberian secara tiba-tiba. |
- | Penggunaan kortikosteroid jangka panjang mungkin mengakibatkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf mata dan dapat meningkatkan infeksi okular sekunder karena fungi dan virus. |
- | Karena dapat menyebabkan retensi cairan, hati-hati pemakaian penderita dengan gagal jantung kongestif. |
Interaksi obat :
- | Obat-obat seperti barbiturat, fenitoin dan rifampin yang menginduksi enzim-enzim hati dapat menambah metabolisme betametason, oleh karena itu diperlukan penyesuaian dosis bila diberi terapi bersama. |
- | Pemberian terapi bersama dengan obat uiserogenik seperti indometasin dapat mengurangi resiko terjadinya tukak lambung-usus. |
- | Hati-hati bila diberikan bersama aspirin pada penderita hipoprotrombinemia. |
- | Hati-hati bila diberikan bersama salisilat terutama pada penderita poliartritis, efek samping harus selalu dimonitor. |
- | Diuretik (misalnya : thiazid, furosemid, asam etokrinat) dan obat lain yang bersifat mengurangi kalium, menyebabkan efek betametason terhadap kalium berlebihan, serum kalium harus selalu dimonitor. |
- | Sebaiknya obat-obat antikolinesterase dihentikan paling sedikit 24 jam sebelum mulai terapi betametason pada penderita miastenia gravis. |
- | Pelaksanaan imunisasi pada penderita yang mendapat terapi betametason membutuhkan uji serologi untuk menjamin respons antibodi yang cukup dan dosis vaksin/toksoid ditambah bila peTTU"." |
- | Depresi pada susunan saraf pusat dapat bertambah bila terjadi bersama depresan lain seperti barbiturat, tranquilizer dan aikohol. Oleh karena itu diperlukan petunjuk dokter untuk menghindari overdosis dan penderita diberitahu untuk tidak mengkonsumsi aikohol. |
- | Menghambat MAO dapat memperpanjang dan memperbesar efek antihistamin. |
Kemasan dan Nomor Registrasi :
COLERGIS® tablet: Kotak, 10 blister @ 10 tablet, DKL9905029110A1
Kotak, 10 strip @ 10 tablet, DKL9905029110A1
COLERGIS® sirup : Botol @ 60 ml, DKL9905029237A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
SIMPAN Dl TEMPAT KERING, PADA SUHU Dl BAWAH 30° C, TERLINDUNG DARI CAHAYA.
Dibuat oleh :
Dexa Medica
JL BAMBANGUTOY0 138 PALEMBANG - INDONESIA
DEXA-M 0,5 MG
INDIKASI :
Rematik artritis shock, asma bronkhial, dermatitis dan urtikaria, serta gejala alergik lainnya.
KONTRA INDIKASI :
Seperti obat-obat glukokortikoid lainnya, Dexa-M jangan digunakan pada penderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, psikosis, dan herpes simpleks pada mata.
DOSIS :
EFEK SAMPING :
Efek samping yang sering dijumpai pada pemakaian glukokortikoid untuk jangka lama adalah berupa : tukak lambung, osteoporosis, kelemahan otot, moon face, mual atau muntah, glaukoma, retensi natrium dan cairan, kelainan SSP, reaksi hipersensitif pada kulit.
PERINGATAN & PERHATIAN :
KEMASAN & NO REG. :
Kotak, 25 strip @ 10 tablet, D.2017906
Kotak, 50 blister @ 10 tablet, DKL8505001010B1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30 ? C, TERLINDUNG DARI CAHAYA
PABRIK :
Dexa Medica
Harga Per Satuan Terkecil : Rp200.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DEXA-M 0,5 MG
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung 0,5 mg
Tiap tablet mengandung 0,5 mg
FARMAKOLOGI :
Dexamethasone adalah suatu glukokortikoid sintetis yang memiliki efek anti inflamasi, anti alergi dan anti shock yang sangat kuat, disamping anti rematik. Tidak menimbulkan efek retensi natrium dan dapat diterima oleh tubuh dengan baik.
Dexamethasone adalah suatu glukokortikoid sintetis yang memiliki efek anti inflamasi, anti alergi dan anti shock yang sangat kuat, disamping anti rematik. Tidak menimbulkan efek retensi natrium dan dapat diterima oleh tubuh dengan baik.
INDIKASI :
Rematik artritis shock, asma bronkhial, dermatitis dan urtikaria, serta gejala alergik lainnya.
KONTRA INDIKASI :
Seperti obat-obat glukokortikoid lainnya, Dexa-M jangan digunakan pada penderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, psikosis, dan herpes simpleks pada mata.
DOSIS :
* | Dewasa : | tablet 0,5 mg atau 0,75 mg, 2-4 kali sehari tergantung pada parahnya penyakit. |
* | Anak-anak : | setara dengan 0,0006 mg-0,040 mg dexamethasone phosphate per kg berat badan atau 0,235 mg-1,250 mg dexamethasone phosphate per meter persegi luas badan, 1-2 kali sehari. |
EFEK SAMPING :
Efek samping yang sering dijumpai pada pemakaian glukokortikoid untuk jangka lama adalah berupa : tukak lambung, osteoporosis, kelemahan otot, moon face, mual atau muntah, glaukoma, retensi natrium dan cairan, kelainan SSP, reaksi hipersensitif pada kulit.
PERINGATAN & PERHATIAN :
- | Hati-hati bila digunakan pada penderita penyakit jantung, diabetes melitus, tukak lambung, hipertensi, glaukoma, osteoporosis, kelainan mental dan insufisiensi ginjal. |
- | Penggunaan terus menerus dan jangka panjang, hindari penghentian pemberian secara tiba-tiba. |
KEMASAN & NO REG. :
Kotak, 25 strip @ 10 tablet, D.2017906
Kotak, 50 blister @ 10 tablet, DKL8505001010B1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30 ? C, TERLINDUNG DARI CAHAYA
PABRIK :
Dexa Medica
DEXAMETHASON 0,5 MG KOTAK 1OO
GOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung Deksametason 0,5 mg.
CARA KERJA :
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.
INDIKASI :
Deksametason digunakan sebagai imunosupresan/antialergi, anti-inflamasi pada keadaan-keadaan yang memerlukan terapi dengan glukokortikoid : Reaksi alergi, seperti asma bronkial, dermatitis atopik, alergi obat, rinitis alergi.
Gangguan kolagen, seperti reumatik, karditis akut, lupus eritematosus sistemik.
Reumatik, seperti rematoid arthritis, ankilosing spondilitis, arthritis gout akut. Gangguan dermatologik, seperti eksim, neurodermatitis, pemfigus.
Alergi dan inflamasi akut dan kronik pada mata, seperti konjungtivitis, keratitis, neuritis optik.
Gangguan pernafasan, seperti gejala-gejala sarkoidosis, pneumonitis. Gangguan hematologik, seperti trombositopenia, eritoblastopenia.
Gangguan neoplastik, seperti leukemia, limfoma.
Gangguan gastrointestinal, seperti kolitis, enteritis.
Edema serebral.
DOSIS:
* Dosis dewasa :
- Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg sehari tergantung pada berat ringannya penyakit.
- Pada penyakit yang ringan : dosis dibawah 0,75 mg sehari.
- Pada penyakit yang berat : dosis diatas 9 mg sehari.
* Dosis anak-anak :
- = 1 tahun : 0,1 – 0,25 mg
- 1 – 5 tahun : 0,25 – 1 mg
- 6 – 12 tahun : 0,25 – 2 mg
EFEK SAMPING :
- Efek samping terapi jangka pendek hampir tidak ada.
- Penggunaan Deksametason jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan sistem endokrin, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap Deksametason dan penderita infeksi jamur sistemik.
INTERAKSI OBAT :
- Obat penginduksi enzim mikrosomal hati, seperti rifampisin, fenitoin, fenobarbital, meningkatkan metabolisme Deksametason.
- Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti indometasin dapat meningkatkan resiko tukak gastrointestinal, dan dengan salisilat dapat menurunkan konsentrasi salisilat dalam serum. Anti-diabetik, seperti tiasida, furosemida dan amfoterisina B akan meningkatkan pengurangan kalium. Efek vaksin dan toksoid diminimalkan karena efek Deksametason menghambat respon antibodi.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
PERHATIAN :
Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes melitus, tuberculosis, osteoporosis, kelainan mental, kardiomiopati, hipertensi, insufisiensi ginjal, wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak.
Penghentian terapi harus secara bertahap.
Sebelum dan selama terapi jangka panjang harus dilakukan kontrol terhadap ECG, tekanan darah, radiogram dada dan tulang punggung, kadar gula darah, hematopoieitic, keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit.
KEMASAN & NO REG. :
Kemasan : Ktk 100
No. Registrasi : GKL95
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,300.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DEXAMETHASON INJEKSI INFGOLONGAN : K
KANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung Deksametason 0,5 mg.
CARA KERJA :
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.
INDIKASI :
Deksametason digunakan sebagai imunosupresan/antialergi, anti-inflamasi pada keadaan-keadaan yang memerlukan terapi dengan glukokortikoid : Reaksi alergi, seperti asma bronkial, dermatitis atopik, alergi obat, rinitis alergi.
Gangguan kolagen, seperti reumatik, karditis akut, lupus eritematosus sistemik.
Reumatik, seperti rematoid arthritis, ankilosing spondilitis, arthritis gout akut. Gangguan dermatologik, seperti eksim, neurodermatitis, pemfigus.
Alergi dan inflamasi akut dan kronik pada mata, seperti konjungtivitis, keratitis, neuritis optik.
Gangguan pernafasan, seperti gejala-gejala sarkoidosis, pneumonitis. Gangguan hematologik, seperti trombositopenia, eritoblastopenia.
Gangguan neoplastik, seperti leukemia, limfoma.
Gangguan gastrointestinal, seperti kolitis, enteritis.
Edema serebral.
DOSIS:
* Dosis dewasa :
- Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg sehari tergantung pada berat ringannya penyakit.
- Pada penyakit yang ringan : dosis dibawah 0,75 mg sehari.
- Pada penyakit yang berat : dosis diatas 9 mg sehari.
* Dosis anak-anak :
- = 1 tahun : 0,1 – 0,25 mg
- 1 – 5 tahun : 0,25 – 1 mg
- 6 – 12 tahun : 0,25 – 2 mg
EFEK SAMPING :
- Efek samping terapi jangka pendek hampir tidak ada.
- Penggunaan Deksametason jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan sistem endokrin, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap Deksametason dan penderita infeksi jamur sistemik.
INTERAKSI OBAT :
- Obat penginduksi enzim mikrosomal hati, seperti rifampisin, fenitoin, fenobarbital, meningkatkan metabolisme Deksametason.
- Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti indometasin dapat meningkatkan resiko tukak gastrointestinal, dan dengan salisilat dapat menurunkan konsentrasi salisilat dalam serum. Anti-diabetik, seperti tiasida, furosemida dan amfoterisina B akan meningkatkan pengurangan kalium. Efek vaksin dan toksoid diminimalkan karena efek Deksametason menghambat respon antibodi.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
PERHATIAN :
Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes melitus, tuberculosis, osteoporosis, kelainan mental, kardiomiopati, hipertensi, insufisiensi ginjal, wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak.
Penghentian terapi harus secara bertahap.
Sebelum dan selama terapi jangka panjang harus dilakukan kontrol terhadap ECG, tekanan darah, radiogram dada dan tulang punggung, kadar gula darah, hematopoieitic, keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit.
KEMASAN & NO REG. :
Kemasan : Ktk 100
No. Registrasi : GKL95
DEXAMETHASONE 0,5 MG BOTOL 1000
KANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung Deksametason 0,5 mg.
CARA KERJA:
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.
INDIKASI :
Deksametason digunakan sebagai imunosupresan/antialergi, anti-inflamasi pada keadaan-keadaan yang memerlukan terapi dengan glukokortikoid : Reaksi alergi, seperti asma bronkial, dermatitis atopik, alergi obat, rinitis alergi.
Gangguan kolagen, seperti reumatik, karditis akut, lupus eritematosus sistemik.
Reumatik, seperti rematoid arthritis, ankilosing spondilitis, arthritis gout akut. Gangguan dermatologik, seperti eksim, neurodermatitis, pemfigus.
Alergi dan inflamasi akut dan kronik pada mata, seperti konjungtivitis, keratitis, neuritis optik.
Gangguan pernafasan, seperti gejala-gejala sarkoidosis, pneumonitis. Gangguan hematologik, seperti trombositopenia, eritoblastopenia.
Gangguan neoplastik, seperti leukemia, limfoma.
Gangguan gastrointestinal, seperti kolitis, enteritis.
Edema serebral.
DOSIS :
EFEK SAMPING :
Efek samping terapi jangka pendek hampir tidak ada.
Penggunaan Deksametason jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan sistem endokrin, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap Deksametason dan penderita infeksi jamur sistemik.
INTRAKSI OBAT :
Obat penginduksi enzim mikrosomal hati, seperti rifampisin, fenitoin, fenobarbital, meningkatkan metabolisme Deksametason.
Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti indometasin dapat meningkatkan resiko tukak gastrointestinal, dan dengan salisilat dapat menurunkan konsentrasi salisilat dalam serum. Anti-diabetik, seperti tiasida, furosemida dan amfoterisina B akan meningkatkan pengurangan kalium. Efek vaksin dan toksoid diminimalkan karena efek Deksametason menghambat respon antibodi.
PERHATIAN :
Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes melitus, tuberculosis, osteoporosis, kelainan mental, kardiomiopati, hipertensi, insufisiensi ginjal, wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak.
Penghentian terapi harus secara bertahap.
Sebelum dan selama terapi jangka panjang harus dilakukan kontrol terhadap ECG, tekanan darah, radiogram dada dan tulang punggung, kadar gula darah, hematopoieitic, keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit.
KEMASAN & NO REG. :
Kemasan : botol @ 1000 tablet
No. Registrasi : GKL9520907510A
Harga Per Satuan Terkecil : Rp100.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DEXAMETHASONE 0,5 kaleng
GOLONGAN :KKANDUNGAN :
Tiap tablet mengandung Deksametason 0,5 mg.
CARA KERJA:
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.
INDIKASI :
Deksametason digunakan sebagai imunosupresan/antialergi, anti-inflamasi pada keadaan-keadaan yang memerlukan terapi dengan glukokortikoid : Reaksi alergi, seperti asma bronkial, dermatitis atopik, alergi obat, rinitis alergi.
Gangguan kolagen, seperti reumatik, karditis akut, lupus eritematosus sistemik.
Reumatik, seperti rematoid arthritis, ankilosing spondilitis, arthritis gout akut. Gangguan dermatologik, seperti eksim, neurodermatitis, pemfigus.
Alergi dan inflamasi akut dan kronik pada mata, seperti konjungtivitis, keratitis, neuritis optik.
Gangguan pernafasan, seperti gejala-gejala sarkoidosis, pneumonitis. Gangguan hematologik, seperti trombositopenia, eritoblastopenia.
Gangguan neoplastik, seperti leukemia, limfoma.
Gangguan gastrointestinal, seperti kolitis, enteritis.
Edema serebral.
DOSIS :
* | Dosis dewasa : | - Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg sehari tergantung pada berat ringannya penyakit. - Pada penyakit yang ringan : dosis dibawah 0,75 mg sehari. - Pada penyakit yang berat : dosis diatas 9 mg sehari. |
* | Dosis anak-anak : | = 1 tahun : 0,1 – 0,25 mg 1 – 5 tahun : 0,25 – 1 mg 6 – 12 tahun : 0,25 – 2 mg |
EFEK SAMPING :
Efek samping terapi jangka pendek hampir tidak ada.
Penggunaan Deksametason jangka panjang dapat mengakibatkan kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan sistem endokrin, gangguan saluran pencernaan, sakit kepala atau atropi kulit.
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap Deksametason dan penderita infeksi jamur sistemik.
INTRAKSI OBAT :
Obat penginduksi enzim mikrosomal hati, seperti rifampisin, fenitoin, fenobarbital, meningkatkan metabolisme Deksametason.
Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti indometasin dapat meningkatkan resiko tukak gastrointestinal, dan dengan salisilat dapat menurunkan konsentrasi salisilat dalam serum. Anti-diabetik, seperti tiasida, furosemida dan amfoterisina B akan meningkatkan pengurangan kalium. Efek vaksin dan toksoid diminimalkan karena efek Deksametason menghambat respon antibodi.
PERHATIAN :
Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes melitus, tuberculosis, osteoporosis, kelainan mental, kardiomiopati, hipertensi, insufisiensi ginjal, wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak.
Penghentian terapi harus secara bertahap.
Sebelum dan selama terapi jangka panjang harus dilakukan kontrol terhadap ECG, tekanan darah, radiogram dada dan tulang punggung, kadar gula darah, hematopoieitic, keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit.
KEMASAN & NO REG. :
Kemasan : botol @ 1000 tablet
No. Registrasi : GKL9520907510A
Dexamethasone 0,75
Uraian dan penggunaan :
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg pred-nisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corti-coid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya, untuk anti in1a-masi pendobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, allergi dermatitis dll. penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain di mana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntung-kan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Kontra Indikasi :
Efek Samping :
Dosis
Dewasa :
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra-muskular. Dosis ini diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
Interaksi Obat :
Perhatian :
Cara Penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kehng, terlindung dan cahaya.
Kemasan :
Harus dengan resep dokter
Harsen
Jakarta - Indonesia.
CODE: A54
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu DEXAMETHASONE 0.75 |
Komposisi :
Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung :
| ||||
Tiap ml Injeksi Dexamethasone Harsen mengandung :
|
Uraian dan penggunaan :
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg pred-nisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corti-coid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya, untuk anti in1a-masi pendobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, allergi dermatitis dll. penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain di mana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntung-kan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Kontra Indikasi :
- | Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita. |
- | Jangan diberikan pada wanita hamil kerena akan terjadi hypoadrena-lism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya. |
Efek Samping :
- | Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek kata-bolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan peng-hambatan pertumbuhan anak. |
- | Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa gfucocorticoid lainnya. |
- | Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sermg terjadi. |
Dosis
Dewasa :
Oral : | 0,5mg-10 mg per hari. (rata2 1,5mg-3mg per hari) |
Parenteral : | 5 mg - 40 mg per hari. |
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra-muskular. Dosis ini diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
Anak2 : | 0,08 mg - 0,3 mg/kg berat badan/hari dibagi daiam 3 atau 4 dosis. |
Interaksi Obat :
- | Insulin hipoglikemik oral: menurunkan efek hipoglikemik. |
- | Phenythoin, phenobarbital, efedrin: Meningkatkan clearance metabolik dan deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis. |
- | Antikoagulansia oral; meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin. |
- | Diuretik yang mendeplesi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia. |
- | Glikosida kardiak: meningkatkan resiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia. |
- | Antigen untuk tes kulit: menurunkan reaksivitas. -Imunisasi: menurunkan respon antibodi. |
Perhatian :
- | Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap. |
- | Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypo-thyroidism dan cirrhosis. |
Cara Penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kehng, terlindung dan cahaya.
Kemasan :
Dexamethasone tablet 0,5 mg : |
Dos 20 strip @ 10 tablet |
No. Reg: D. 6016684 |
Kaleng 1000 tablet |
No. Reg : D. 6016684.1 |
Dexamethasone tablet 0,75 mg : |
Dos 20 strip @ 10 tablet |
No. Reg : GD. 780155.0-1 |
Kaleng 1000 tablet |
No. Reg : GD. 780155.0 |
Dexamethasone injeksi ampul 1 ml : |
Dos 5 ampul |
No. Reg. D. 7811130 |
Vial 10 ml: Dos 1 vial |
No. Reg. D. 7811130-1 |
Harus dengan resep dokter
Harsen
Jakarta - Indonesia.
___________________________________________________________________________________
DEXAMETHASONE TABLET 0,5 MG HARSEN
KOMPOSISI :
Tiap tablet Dexamethasone mengandung Deksametason 0,5 mg
URAIAN PENGGUNAAN :
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan hydrocortisone sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna.
Dexamethasone Hersen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekuraangan adrenocortical tidak berguna.
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya unruk a nti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, alergi dermatitis dll. Penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glucocortcoid berguna lebih mennguntungkan seperti penyakit leukimia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan hemolytica.
KONTRA INDIKASI :
- Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata ; tuberkulose aktif, peptic ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
- Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
EFEK SAMPING :
- Pengobatan yang berkepnjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan menghambat pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glococorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
DOSIS :
* Dewasa :
- Oral : 0,5 mg - 10 mg per hari (rata-rata 1,5mg-3 mg per hari)
- Parenteral : 5 mg-40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intravena atau intra muskular.
Dosis i.m. diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
* Anak-anak : 0,08 mg-0,3 mg/kg berat badan /hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis
INTERAKSI OBAT :
- Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik.
- Phenythoin, phenobarbital, efedrin : Meningkatkan clearance metabolik dari dexamethasone, menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktivitas fisiologis.
- Antikoagulansia oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protombin.
- Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.
- Antingen untuk tes kulit : menurunkan reaksiitas.
- Imunisasi : menurunkan respon antibodi.
PERHATIAN :
- Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.\
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan cirrhosis.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO REG. :
Dos 20 strip @ 10 tablet, D. 6016684
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PABRIK :
Hensen
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
DEXAMETHASONE TABLET 0,5 MG HARSEN
KOMPOSISI :
Tiap tablet Dexamethasone mengandung Deksametason 0,5 mg
URAIAN PENGGUNAAN :
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan hydrocortisone sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna.
Dexamethasone Hersen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekuraangan adrenocortical tidak berguna.
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya unruk a nti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, alergi dermatitis dll. Penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glucocortcoid berguna lebih mennguntungkan seperti penyakit leukimia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan hemolytica.
KONTRA INDIKASI :
- Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata ; tuberkulose aktif, peptic ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
- Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
EFEK SAMPING :
- Pengobatan yang berkepnjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan menghambat pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glococorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
DOSIS :
* Dewasa :
- Oral : 0,5 mg - 10 mg per hari (rata-rata 1,5mg-3 mg per hari)
- Parenteral : 5 mg-40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intravena atau intra muskular.
Dosis i.m. diberikan tiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
* Anak-anak : 0,08 mg-0,3 mg/kg berat badan /hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis
INTERAKSI OBAT :
- Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik.
- Phenythoin, phenobarbital, efedrin : Meningkatkan clearance metabolik dari dexamethasone, menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktivitas fisiologis.
- Antikoagulansia oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protombin.
- Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.
- Antingen untuk tes kulit : menurunkan reaksiitas.
- Imunisasi : menurunkan respon antibodi.
PERHATIAN :
- Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.\
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan cirrhosis.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO REG. :
Dos 20 strip @ 10 tablet, D. 6016684
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PABRIK :
Hensen
DEXCLOSAN
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung ;
Dexamethasone 0,5 mg
Dexchlorpheniramine maleat 2 mg
INDIKASI :
Untuk meringankan kasus-kasus dalam alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid.
KONTRA INDIKASI :
ATURAN PAKAI :
Untuk pemberian per oral
KEMASAN & NO REG. :
Box 10 strip @ 10 tablet, DKL 9728909110A1
PABRIK :
Rama Pharmacetical
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DEXCLOSAN
GOLONGAN : KKOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung ;
Dexamethasone 0,5 mg
Dexchlorpheniramine maleat 2 mg
INDIKASI :
Untuk meringankan kasus-kasus dalam alergi yang membutuhkan terapi dengan kortikosteroid.
KONTRA INDIKASI :
- | Hipersensitif terhadap bahan aktif |
- | Bayi baru lahir, bayi prematur |
- | Penderita dengan pengobatan MAO inhibitor |
- | Infeksi fungsi sistemik, tukak lambung, herpes simplex pada mata, penderita dengan riwayat psikosis |
ATURAN PAKAI :
Untuk pemberian per oral
- | Dewasa dan anak-anak >12 tahun : 4 kali sehari 1 atau 2 tablet sesudah makan dan sebelum tidur |
- | Dosis dikurangi sesuai dengan kemajuan yang dicapai |
- | Tidak boleh lebih dari 8 tablet sehari |
KEMASAN & NO REG. :
Box 10 strip @ 10 tablet, DKL 9728909110A1
PABRIK :
Rama Pharmacetical
DEXICORTA DEXAMETHASONE
DEXAMETHASONE
tablet
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
Dexamethasonum
FARMAKOLOGI :
Dexamethasonum merupakan senyawa turunan prednisolon yang penggunaannya terutama ditujukan untuk menekan reaksi radang-radang, mengobati gejala-gejala alergi dan penyakit-penyakit lain yang responsif terhadap pemberian glukocortikoid.
Daya anti radang yang dimiliki dexamethasonum kurang lebih 7 kali prednison dan prednisolon. Karena pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan garam praktis tidak ada, maka dexamethasonum jarang menimbulkan efek samping hipertensi.
INDIKASI :
Dexicorta dipergunakan pada berbagai macam keadaan yang membutuhkan pengobatan dengan glukocortikoid antara lain pada kelainan-kelainan karena alergi seperti asma bronkial, hay fever, rintis alergi, alergi terhadap obat-obatan, kontak dematitis, atopik dermatitis dan urtikaria, pada demam rematik, rematoit artristik, poliartritis nodosa dan pemphigus vulgaris.
KONTRA INDIKASI :
Pada penderita dengan ulkus peptikum dan herpes simplex pada mata seperti halnya dengan preparat glukocortikoid yang lain.
TAKARAN PEMAKAIAN :
Dianjurkan untuk menyesuaikan takaran pemakai dexicorta dengan keadaan penderita. Pada umumnya dosis dexicorta berkisar antara 1-20 tablet sehari dibagi dalam 2-4 bagian yang sama.
Beberapa dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
untuk urtikaria, dermatitis dan reaksi alergi yang lain :
hari pertama 12 tablet, kemudian dikurangi dengan 3 tablet tiap hari sampai menjadi 3 tablet sehari sehari pada hari yang ke 4.
untuk asma bronkial :
dosis diberikan seperti diatas, bila perlu pengobatan dapat diulangi setelah 2 hari.
untuk rematoid atritis :
6 tablet sehari selama 15 hari, kemudian dosis dikurangi menjadi 5 tablet sehari pada hari ke 16 dan 17, 4 tablet sehari pada hari ke 18 dan seterusnya.
EFEK SAMPING :
Kemungkinan timbulnya : osteoporosis, aktifasi tukak lambung, hambatan pertumbuhan pada anak-anak, hipokalsemia, gangguan siklus haid, efek diabetogenik dan kepekaan yang bertambah terhadap infeksi pada pemberian glukocortikoid untuk jangka waktu yang lama.
PERINGATAN DAN PERHATIKAN :
Untuk penyakit-penyakit infeksi sebaiknya pemberian glukocortikoid disertai dengan pemberian obat anti mikroba yang sesuai karena penggunaan glukocortikoid untuk jangka waktu lama dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Penggunaan jangka panjang pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan. Pada penggunaan jangka panjang dihindari penghentian secara tiba-tiba. Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil atau menyusul.
Hati-hati bila diberikan pada penderita :
Infeksi fungsi sistemik, tuberkulosis, pasien dengan riwayat ulceratif, diabetes melitus.
KEMASAN :
botol isi 400 tablet. REG. NO. :DKL 8527901910 A2
box isi 10 strip @ 10 tablet. REG. NO. :DKL 8527901910 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
simpan ditempat yang terlindung dari cahaya.
PABRIK : ZENITH PHARMACEUTICALS
semarang - indonesia
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu
DEXICORTA DEXAMETHASONE
tablet
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
Dexamethasonum
FARMAKOLOGI :
Dexamethasonum merupakan senyawa turunan prednisolon yang penggunaannya terutama ditujukan untuk menekan reaksi radang-radang, mengobati gejala-gejala alergi dan penyakit-penyakit lain yang responsif terhadap pemberian glukocortikoid.
Daya anti radang yang dimiliki dexamethasonum kurang lebih 7 kali prednison dan prednisolon. Karena pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan garam praktis tidak ada, maka dexamethasonum jarang menimbulkan efek samping hipertensi.
INDIKASI :
Dexicorta dipergunakan pada berbagai macam keadaan yang membutuhkan pengobatan dengan glukocortikoid antara lain pada kelainan-kelainan karena alergi seperti asma bronkial, hay fever, rintis alergi, alergi terhadap obat-obatan, kontak dematitis, atopik dermatitis dan urtikaria, pada demam rematik, rematoit artristik, poliartritis nodosa dan pemphigus vulgaris.
KONTRA INDIKASI :
Pada penderita dengan ulkus peptikum dan herpes simplex pada mata seperti halnya dengan preparat glukocortikoid yang lain.
TAKARAN PEMAKAIAN :
Dianjurkan untuk menyesuaikan takaran pemakai dexicorta dengan keadaan penderita. Pada umumnya dosis dexicorta berkisar antara 1-20 tablet sehari dibagi dalam 2-4 bagian yang sama.
Beberapa dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
untuk urtikaria, dermatitis dan reaksi alergi yang lain :
hari pertama 12 tablet, kemudian dikurangi dengan 3 tablet tiap hari sampai menjadi 3 tablet sehari sehari pada hari yang ke 4.
untuk asma bronkial :
dosis diberikan seperti diatas, bila perlu pengobatan dapat diulangi setelah 2 hari.
untuk rematoid atritis :
6 tablet sehari selama 15 hari, kemudian dosis dikurangi menjadi 5 tablet sehari pada hari ke 16 dan 17, 4 tablet sehari pada hari ke 18 dan seterusnya.
EFEK SAMPING :
Kemungkinan timbulnya : osteoporosis, aktifasi tukak lambung, hambatan pertumbuhan pada anak-anak, hipokalsemia, gangguan siklus haid, efek diabetogenik dan kepekaan yang bertambah terhadap infeksi pada pemberian glukocortikoid untuk jangka waktu yang lama.
PERINGATAN DAN PERHATIKAN :
Untuk penyakit-penyakit infeksi sebaiknya pemberian glukocortikoid disertai dengan pemberian obat anti mikroba yang sesuai karena penggunaan glukocortikoid untuk jangka waktu lama dapat mengurangi daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Penggunaan jangka panjang pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan. Pada penggunaan jangka panjang dihindari penghentian secara tiba-tiba. Tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil atau menyusul.
Hati-hati bila diberikan pada penderita :
Infeksi fungsi sistemik, tuberkulosis, pasien dengan riwayat ulceratif, diabetes melitus.
KEMASAN :
botol isi 400 tablet. REG. NO. :DKL 8527901910 A2
box isi 10 strip @ 10 tablet. REG. NO. :DKL 8527901910 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
simpan ditempat yang terlindung dari cahaya.
PABRIK : ZENITH PHARMACEUTICALS
semarang - indonesia
DEXTAFEN
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung :
Dexchlorpheniramine maleate.............................................2 mg
Dexamethasone.................................................................0,5 mg
CARA KERJA OBAT :
DEXTAFEN mengandung Dexamethasone sebagai salah satu glukokortikoid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi, antirematik dan anti-alergi, yang dikombinasikan dengan Dexchlorpheniramine Maleate sebagai antihistamin yang bekerja mencegah dan menanggulangi gejala-gejala yang ditumbuhkan oleh histamin.
INDIKASI :
Untuk mengatasi kasus-kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid seperti hay fever, asma bronkial kronis yang berat, rintis alergi, dermatitis kontak dan atopik, alergi obat, serum sickness, konjungtivitis alergi, keratitis, iritasi nongranulomatosa, dan peradangan lainnya pada mata.
KONTRAINDIKASI :
Hipersensitivitas, ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis berat, tuberkulosis, infeksi jamur sistemik atau infeksi virus akut, terutama infeksi herpes zoster pada mata.
EFEK SAMPING :
Retensi garam dan cairan, susah buang air kecil, gangguan pencernaan, peningkatan nafsu makan, hambatan pertumbuhan, gangguan menstruasi, pusing, penglihatan kabur, gangguan mental, osteoporosis, mulut kering, pelemasan otot dan sindrom Cushingoid, tukak lambung aktif, infeksi sistemik dan vertigo.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obat hipnotik/sedatif dapat meningkatkan efek sedasi.
- Penggunaan bersamaan dengan obat diuretik tertentu dapat meningkatkan efek hipokalemia.
DOSIS :
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 25°-30° C, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO. REGISTRASI :
DEXTAFEN kaplet : Box isi 10 strip @ 10 kaplet/dkl0318817404A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,150.00
DEXTAFEN
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung :
Dexchlorpheniramine maleate.............................................2 mg
Dexamethasone.................................................................0,5 mg
CARA KERJA OBAT :
DEXTAFEN mengandung Dexamethasone sebagai salah satu glukokortikoid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi, antirematik dan anti-alergi, yang dikombinasikan dengan Dexchlorpheniramine Maleate sebagai antihistamin yang bekerja mencegah dan menanggulangi gejala-gejala yang ditumbuhkan oleh histamin.
INDIKASI :
Untuk mengatasi kasus-kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid seperti hay fever, asma bronkial kronis yang berat, rintis alergi, dermatitis kontak dan atopik, alergi obat, serum sickness, konjungtivitis alergi, keratitis, iritasi nongranulomatosa, dan peradangan lainnya pada mata.
KONTRAINDIKASI :
Hipersensitivitas, ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis berat, tuberkulosis, infeksi jamur sistemik atau infeksi virus akut, terutama infeksi herpes zoster pada mata.
EFEK SAMPING :
Retensi garam dan cairan, susah buang air kecil, gangguan pencernaan, peningkatan nafsu makan, hambatan pertumbuhan, gangguan menstruasi, pusing, penglihatan kabur, gangguan mental, osteoporosis, mulut kering, pelemasan otot dan sindrom Cushingoid, tukak lambung aktif, infeksi sistemik dan vertigo.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui, lanjut usia dan penderita gangguan fungsi hati, hipertensi, gagal ginjal kronis, stres, uremia, glukoma dan hipertrofi prostat. |
- | Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. |
- | Tidak dianjurkan penggunaan pada anak-anak dibawah usia 6 tahun. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang pada anak-anak harus disertai pengamatan seksama terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. |
- | Penggunaan dalam jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. |
- | Hati-hati penggunaan pada penderita kolitis ulseratif spesifik, tukak lambung, gangguan jantung, epilepsi, miastenia gravis, osteoporosis. |
- | Hati-hati penggunaan pada penderita diabetes mellitus, karena dapat meningkatkan risiko glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas terhadap insulin. |
INTERAKSI OBAT :
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obat hipnotik/sedatif dapat meningkatkan efek sedasi.
- Penggunaan bersamaan dengan obat diuretik tertentu dapat meningkatkan efek hipokalemia.
DOSIS :
- | Dewasa dan anak-anak > 12 Tahun : 1-2 kaplet, 4 x sehari |
- | Anak-anak 6-12 : 1/2 kaplet, 3-4 x sehari |
- | Diminum sesudah makan dan sebelum tidur. Bila kondisi mulai membaik, dosis harus dikurangi secara bertahap dan pengobatan dihentikan bila kondisi memungkinkan. |
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 25°-30° C, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO. REGISTRASI :
DEXTAFEN kaplet : Box isi 10 strip @ 10 kaplet/dkl0318817404A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES
BANDUNG - INDONESIA
BANDUNG - INDONESIA
Dextamine Tablet
FARMAKOLOGI :
Diduga kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi protein pada proses transkripsi RNA. Induksi protein ini merupakan perantara efek fisiologik steroid, sedangkan kerja antihistamin adalah antagonis kompatitif dengan histamin di tempat reseptor.
INDIKASI :
Untuk mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
DOSIS :
KONTRA INDIKASI :
EFEK SAMPING :
Antihistamin dapat menimbulkan rasa kantuk. Muskuloskelet, sedattf, gangguan gastrointestinal, kering di mulut retensi urinaria, gangguan cairan dan elektrolit, neurologi, dermatoloqi endoknnologi, reaksi metabolik.
PERHATIAN :
Hal - hal yang perlu diperhatikan sama dengan penogunaan kortikosteroid pada umumnya. Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. Pada penggunaan jangka panjang hindari penghentian pemberian secara tiba - tiba. Pemakaian obat ini dapat menekan gejala - gejala Minis dari suatu penyakit infeksi. Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Hati - hati bila diberikan pada penderita payah jantung, diabetes mellitus epilepsi, glaukoma, myastenia gravis, tukak lambung atau gastritis / esofagitis' pasien dengan riwayat ulceratif colitis, hipotiroidisme, sirosis hepatis' tuberkulosis. Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai motor atau menjalankan mesin. Hati - hati bila diberikan pada peminum alkohol, penderita epilepsi prostalism, glaukoma.
'
INTERAKSI OBAT :
PENYIMPANAN :
Simpan pada ruang ber-AC (suhu di bawah 2S°C), hindarkan dari cahaya dan kelembaban.
KEMASAN :
DEXTAMINE sirop, botol berisi : 60 ml sirop
Reg. No. DKL 9419914637 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
PT.PHAPROS Tbk.
CODE: A62
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,800.00
DEXTAMINE TABLET DEXAMETHASONE DEXCHLORPHENIRAMINE MALEATE |
KOMPOSISI :
Tiap sendok takar (5 ml) berisi :
|
FARMAKOLOGI :
Diduga kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi protein pada proses transkripsi RNA. Induksi protein ini merupakan perantara efek fisiologik steroid, sedangkan kerja antihistamin adalah antagonis kompatitif dengan histamin di tempat reseptor.
INDIKASI :
Untuk mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
DOSIS :
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : | Dosis awal 1 sendok takar setiap 4 - 6 jam sehari, sesudah makan dan sebelum tidur. |
Anak 6 - 12 tahun : | 3 - 4 x sehari 1/2 sendok takar sesudah makan dan sebelum tidur. |
KONTRA INDIKASI :
- | Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini dan komponennya |
- | Infeksi fungsi sistamik. |
- | Bayi yang baru lahir dan prematur |
- | Penderita yang mendapat terapi penghambat monoamine oksidase (MAO) |
- | Penderita tukak lambung aktif, herpes simplex pada mata. |
EFEK SAMPING :
Antihistamin dapat menimbulkan rasa kantuk. Muskuloskelet, sedattf, gangguan gastrointestinal, kering di mulut retensi urinaria, gangguan cairan dan elektrolit, neurologi, dermatoloqi endoknnologi, reaksi metabolik.
PERHATIAN :
Hal - hal yang perlu diperhatikan sama dengan penogunaan kortikosteroid pada umumnya. Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. Pada penggunaan jangka panjang hindari penghentian pemberian secara tiba - tiba. Pemakaian obat ini dapat menekan gejala - gejala Minis dari suatu penyakit infeksi. Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Hati - hati bila diberikan pada penderita payah jantung, diabetes mellitus epilepsi, glaukoma, myastenia gravis, tukak lambung atau gastritis / esofagitis' pasien dengan riwayat ulceratif colitis, hipotiroidisme, sirosis hepatis' tuberkulosis. Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai motor atau menjalankan mesin. Hati - hati bila diberikan pada peminum alkohol, penderita epilepsi prostalism, glaukoma.
'
INTERAKSI OBAT :
- | Antagonis dengan aritikoagulan sebab kortikosteroid menyebabkan hiperkoagulasitas darah. |
- | Menambah kebutuhan antidiabetik pada pasien diabetes, sebab kortikosteroid mempunyai akfivitas intrinsik hiperglikemi. |
- | Dengan diuretik pendepresi kalium dapat meningkatkan resiko nipokalemia. |
- | Pemakaian bersama - sama dengan : Rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, primidon, aminoglutetimid, barbital: mempercepat metabolisme dari kortikosteroid (menurunkan efek). |
- | Karbinoxolon: meningkatkan resiko hipokalemia. |
- | Pemakaian kortikosteroid dosis tinggi dengan fenoterol, perbuterol reproterol, rimiterol, ritodril, salbutamol dan turbutalin. |
PENYIMPANAN :
Simpan pada ruang ber-AC (suhu di bawah 2S°C), hindarkan dari cahaya dan kelembaban.
KEMASAN :
DEXTAMINE sirop, botol berisi : 60 ml sirop
Reg. No. DKL 9419914637 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
PT.PHAPROS Tbk.
Dexteem Plus
FARMAKOLOGI :
Dexteem Plus merupakan kombinasi Dexchlorpheniramine Maleat dengan Dexamethazone yang mempunyai daya anti inflamasi antiailergi dan antihistamin. Dexachlorpheniramine Maleat merupakan suatu antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat pelepasan histamin dan mediator-mediator inflamatory yang lain dari mast cells dan Basofil. Sebagai antihistamin dapat bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitifitas atau keadaan lain dimana terjadi pelepasan histamin endogen. Dexamethazone merupakan suatu kortikosteroid yang bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel jaringan yang responsif melalui membran plasma secara difusi pasif, kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor-steroid, kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologik steroid.
INDIKASI :
KONTRA INDIKASI :
DOSIS :
EFEK SAMPING :
PERHATIAN/PERINGATAN :
INTERAKSI OBAT :
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu dibawah 30° C, terlindung dari cahaya.
Kemasan :
Botol berisi 500 tablet.
Dos berisi TO strip @ 10 tablet.
No. Reg. : DKL 9306409410 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
PT. ERLIMPEX
Semarang-Indonesia
CODE: A63
Harga Per Satuan Terkecil : Rp250.00
DEXTEEM PLUS TABLET DEXCHLORPHENIRAMINE MALEATE, DEXAMETHASONE |
KOMPOSISI :
Tiap tablet Dexteem Plus mengandung :
|
FARMAKOLOGI :
Dexteem Plus merupakan kombinasi Dexchlorpheniramine Maleat dengan Dexamethazone yang mempunyai daya anti inflamasi antiailergi dan antihistamin. Dexachlorpheniramine Maleat merupakan suatu antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat pelepasan histamin dan mediator-mediator inflamatory yang lain dari mast cells dan Basofil. Sebagai antihistamin dapat bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitifitas atau keadaan lain dimana terjadi pelepasan histamin endogen. Dexamethazone merupakan suatu kortikosteroid yang bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel jaringan yang responsif melalui membran plasma secara difusi pasif, kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor-steroid, kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologik steroid.
INDIKASI :
Dexteem Plus berguna untuk mengatasi :
|
KONTRA INDIKASI :
* | Penderita yang hipersensitip terhadap komponen dalam Dexteem Plus atau obat-obat dengan strukturkimia yang serupa. |
* | Bayi yang baru lahir dan prematur. |
* | Penderita dengan infeksi jamur sistemik. |
* | Penderita yang sedang mengalami terapi penghambat monoamine aksidase (MAO). |
* | Penderita tukak lambung aktif, Herpes simplex pada mata. |
DOSIS :
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : | Dosis awal 1 tablet setiap 4 - 6 jam sehari sesudah makan dan sebelum tidur. |
EFEK SAMPING :
* | Seperti halnya kortikosteroid lainnya a.I. gangguan keseimbangan elektrolit, muskuloskeletal, ophtalmik, metabolik dan psikiatrik, dermatologik, endokrin dan saluran pencernaan. |
* | Seperti halnya antihistamin lainnya a.l. rasa kantuk yang ringan, mulut, hidung dan tenggorokan kering, retensi urinaria, gangguan gastrointestinal, sedasi, dizziness dan vertigo. |
PERHATIAN/PERINGATAN :
* | Hati-hati bila digunakan pada penderita, glaucoma, riwayat tukak lambung yang aktif atau kronis, hipertensi, osteoporosis, miastenia gravis,epilepsi,payah jantung, penderita dengan riwayat ulceratif kolitis, prostatism. |
* | Bila diberikan pada penderita diabetes perlu penyesuaian dosis dari obat anti diabetik. |
* | Dexamethazone dapat menambah napsu makan sehingga dapat menambah berat badan. |
* | Hati-hati bila digunakan pada penderita yang melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, karena dapat menimbulkan rasa kantuk. |
* | Pemakaian bersama alkohol, antidepresan trisiklik; barbiturat atau depresan SSP lainnya dapat mempotensiasi efek sedasi dari Dexteem Plus. |
* | Tidak dianjurkan pemakaian pada wanita hamrl dan menyusui karena keamanannya belum diketahui dengan pasti. |
* | Pada penggunaan jangka panjang hindari penghentian secara tiba-tiba. |
* | Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit. |
INTERAKSI OBAT :
* | Pemakaian bersama antikoagulan dapat menaikkan atau menurunkan waktu protrombin. Dengan diuretik pendepresi kalium dapat meningkatkan resiko hipokalemia. | ||||||||||
* | Pemakaian bersama-sama dengan :
|
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu dibawah 30° C, terlindung dari cahaya.
Kemasan :
Botol berisi 500 tablet.
Dos berisi TO strip @ 10 tablet.
No. Reg. : DKL 9306409410 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.
PT. ERLIMPEX
Semarang-Indonesia
Etason
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
TINJAUAN UMUM :
INDIKASI :
KONTRAINDIKASI :
EFEK SAMPING :
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
DOSIS :
Tablet : tergantung kondisi pasien umumnya 0,5-10 mg/hari dalam dosis terbagi.
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 25°-30°C, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO. REGISTRASI :
ETASON tablet : Box isi 10 strip @ 10 tablet/DKL8718803110A1
ETAS0N injeksi: Box isi 5 ampul @ 1 ml/DKL8718803043A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. Otto Pharmaceutical Industries
BANDUNG - INDONESIA
CODE: A64
Harga Per Satuan Terkecil : Rp200.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu ETASON |
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
Dexamethasone | 0,5 mg |
Tiap ml larutan injeksi mengandung :
Dexamethasone sodium phosphate | 5 mg |
TINJAUAN UMUM :
- | ETASON mengandung Dexamethasone, yang merupakan glukokortikoid kuat dan sedikit sekali aktivitas mineralokortikoid, sehingga Dexamethasone cocok pada kondisi-kondisi dimana tidak diinginkan adanya retensi air dan Natrium yang menimbulkan hipertensi. |
- | Seperti glukokortikoid lain, Dexamethasone juga mempunyai efek anti-alergi, antitoksik, antisyok, antipiretik dan imunosupresif. |
- | Daya anti-intlamasi dan anti-alerginya sangat kuat yaitu kira-kira 20-25 kali dari pada Hydrocortisone. |
INDIKASI :
- | Lupus eritematosus sistemik, sindroma nefrotik, kasus-kasus hipersensitif terhadap obat, poliarteritis nodosa, gigitan serangga, sindroma Stevens-Johnson, pemfigus & pemfigoid berat, dermatitis eksfoliatif, psoriasis, eritema multlforme, asma bronkial yang berat, paru obstruktif dan sebagai kombinasi dalam terapi tuberkulosa fulminan. |
- | Sebagai imunosupresan kronik pasca transplantasi organ, rhematoid arthritis, osteoarthritis dan polimyalgia. |
- | Insufisiensi adrenokortikal primer/sekunder. |
- | Inflamasi dan alergi pada mata, konjungtivitis alergika, iritis, iridosiklitis dan pencegahan skar pada bedah mata. |
- | Untuk tahap remisi pada kasus kolitis ulseratif, hepatitis kronis. |
- | Perikarditis idiopatik. |
- | Purpura thrombositopeni idiopatik / sekunder, anemia hemolitik autoimun dan leukemia limfositik akut & kronik. |
- | Edema serebral terutama akibat tumor otak & abses otak. |
- | Meningitis tuberkulosa, peritonitis & pleuritis, hiperkalsemia, hipervitaminosis vit. D dan untuk tes supresi Dexamethasone. |
- | Dexamethasone injeksi terutama diindikasikan dalam kasus-kasus : |
- | penyelamatan nyawa seperti dalam kasus syok setelah trauma, kecelakaan dan luka bakar berat. |
- | kondisi alergi yang serius, status asmatikus, syok anafilaktik (sesudah pemberian adrenalin) dan reaksi transfusi. |
- | kasus keracunan insektisida, koma hepatikum dan pasca infark myokard. |
KONTRAINDIKASI :
- | Penderita yang hipersensitif terhadap Dexamethasorre. |
- | Penderita dengan tukak lambung, infeksi jamur sistemik, infeksi virus seperti varicella dan herpes genitalis, glaukoma, sindrom cushing dan adanya infeksi di tempat suntikan. |
EFEK SAMPING :
- | Efek samping yang sering dijumpai pada terapi jangka panjang adalah : tukak lambung, hipokalemi, infeksi, pertumbuhan terhambat, edema, osteoporosis, hipertensi dan sindrom cushing. |
- | Injeksi intra-artikular yang berulang dapat menimbulkan reaksi lokal. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Hati-hati bila digunakan pada penderita gagal jantung, disfungsi renal, hipertensi / migren, gangguan psikotik dan tuberkulosis laten |
- | Pemberian terus menerus/jangka panjang pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan. |
- | Penghentian terapi harus dengan pengurangan dosis secara bertahap di bawah pengawasan dokter. |
- | Pada penggunaan jangka panjang hindari penghentian pemberian secara tiba-tiba. |
- | Pada ibu hamil, pemberian kortikosteroid harus benar-benar dipikirkan secara matang, mengingat resiko bahaya yang ditimbulkan terhadap janin dan ibu. |
- | Hindari penggunaan dosis tinggi pada ibu menyusui. |
DOSIS :
Tablet : tergantung kondisi pasien umumnya 0,5-10 mg/hari dalam dosis terbagi.
Injeksi : | ||
- | untuk terapi sistemik | : 1 ml (5mg)/hari |
- | kasus syok | : 2-3 x 1 ml (5mg)/hari |
- | injeksi periartikular | : 1 x (1 -1,5) ml |
- | injeksiintrathecal | : 0,5-1,5ml (2,5-7,5mg) |
- | edema serebri | : 10-20mg i.v. untuk dosis inisial, diikuti 6 mg i.v. setiap 6 jam selama 2-6 jam |
- | reaksi anafilaksis | : 0,5-3mg/kg BB i.v. (setelah pemberian adrenalin) |
- | status asmatikus | : bolus injeksi 0,3-0,6mg/kg BB (dosis inisial) dilanjutkan |
infus 0,6mg/kg BB/hari | ||
Atau menurut petunjuk dokter. |
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 25°-30°C, terlindung dari cahaya.
KEMASAN & NO. REGISTRASI :
ETASON tablet : Box isi 10 strip @ 10 tablet/DKL8718803110A1
ETAS0N injeksi: Box isi 5 ampul @ 1 ml/DKL8718803043A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. Otto Pharmaceutical Industries
BANDUNG - INDONESIA
Falergi
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung :
Cetirizine dihidroklorida 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah suatu anti-histamin yang kuat. Efek utamanya terjadi melalui penghambatan selektif terhadap reseptor-reseptor perifer Hi. Khasiat anti-histamin Cetirizine telah terdokumentasi dengan jelas pada berbagai hewan percobaan dan sukarelawan (manusia). Hewan-hewan percobaan In vivo dan ex vivo menunjukkan adanya efek lemah antikolinergik dan antiserotonergik dalam percobaan-percobaan klinis yang dilakukan dengan placebo. Dalam penelitian pengikatan reseptor In vitro tidak terlihat adanya afinitas yang terukur selain reseptor-reseptor Hi. Riset-riset Autoradiographic memakai Cetirizine yang diberi label radio pada tikus telah menunjukkan bahwa Cetirizine yang diberikan secara sistemik tidak menduduki reseptor-reseptor Hi serebral secara bermakna.
FARMAKOKINETIK :
Cetirizine dapat segera diserap dari saluran G/Tsetelah diminum, dengan konsentrasi puncak plasma tercapai setelah satu jam. Obat ini sangat terikat kepada protein plasma dan memiliki waktu-paruh eliminasi kira-kira-H jam. Cetirizine telah terdeteksi dalam air susu dan diekskresi terutama lewat urin, sebagian besar masih dalam bentuk obat yang belum berubah.
INDIKASI :
Rinitis alergik menahun, rinitis alergik musiman, urtikaria idiopatis kronis.
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang punya riwayat hipersensitifitas terhadap salah satu komponen Falergi®. Obat ini juga dikontraindikasikan pada wanita menyusui karena Cetirizine ditemukan dalam ASI.
EFEK SAMPING :
Kadang-kadang terdapat laporan tentang efek samping yang bersifat sementara, umpamanya sakit kepala, pening, mual, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada gastrointestinal. Jika diinginkan, dosis dapat dibuat menjadi 5 mg di pagi hari dan 5 mg di malam hari. Pada sebagian orang, reaksi hipersensitifitas termasuk reaksi pada kulit dan angioedema.
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN :
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun : 1 tab (10 mg) sehari. Saat ini, tidak terdapat data yang menunjukkan bahwa dosis harus dikurangi untuk pasien lansia. Pada pasien mengalami gangguan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi M tablet perhari.
OVERDOSIS :
Kasus overdosis Cetirizine sudah pernah dilaporkan. Seorang pasien dewasa yang meminum 150 mg Cetirizine, pasien mengalami somnolence (rasa mengantuk) tetapi tidak memperlihatkan adanya,gejala yang.la.in yang berkenaan dengan kelainan kimia darah atau efek-efek hematologis. Pada seorang pasien anak usia 18 bulan yang meminum Cetirizine secara overdosis (kira-kira 180 mg), pertama-tama terlihat kegelisahan dan kerewelan; lalu ini diikuti dengan rasa kantuk. Apabila terjadi overdosis, pengobatannya harus bersifat symptomatic atau bersifat penunjang, dengan mempertimbangkan adanya obat lain yang ikut termakan. Tidak terdapat suatu anti-racun khusus bagi Cetirizine. Cetirizine tidak dapat dikeluarkan dari badan dengan efektif dengan cara dialysis, dan dialysis tidak akan efektif kalau suatu zat yang dapat didialysis juga telah ikut masuk tubuh. Dosis oral minimal yang akut dan dapat mematikan adalah 237 mg/kg pada mencit (lebih-kurang 95 kali dari dosis oral maksimum yang dianjurkan untuk orang dewasa berdasarkan dasar mg/m2, atau kira-kira 55 kali dosis oral harian yang disarankan bagi anak-anak berdasarkan dasar mg/m2) dan 562 mg/kg pada tikus (kira-kira 460 kali dosis harian maksimum yang dianjurkan bagi dewasa atas patokan mg/m2, atau kira-kira 270 kali dosis oral maksimum harian yang dianjurkan bagi anak-anak atas patokan mg/m2. Pada hewan pengerat, target keracunan akut adalah sistem saraf pusat, sedangkan target toksisitas ganda adalah hati.
PERHATIAN :
Rasa kantuk biasa merupakan gejala overdosis, yang muncul dari pemakaian 50 mg Cetirizine dalam dosis tunggal. Pada anak-anak, dapat terjadi agitasi. Dalam hal overdosis yang sangat besar harus dilakukan pengurasan lambung disamping tindakan penunjang yang lain. Sampai sekarang tidak terdapat suatu antiracun khusus. Pada anak-anak, penelitian terhadap sukarelawan yang sehat pada dosis 20 dan 25 mg/hari belum mengungkapkan efek-efek tentang kewaspadaan atau waktu bereaksi; namun pasien dianjurkan untuk tidak melebihi dosis yang dianjurkan sewaktu mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin-mesin.
Tidak dianjurkan buat anak-anak di bawah usia dua (2) tahun.
Tidak terdapat laporan adanya efek samping yang tidak menguntungkan dari penelitian dengan hewan. Tidak terdapat kebutuhan, atau hanya ada sedikit kebutuhan, penggunaan cetirizine pada masa kehamilan. Seperti pada obat-obat pada umumnya penggunaan Cetirizine pada masa kehamilan harus dihindarkan.
INTERAKSI OBAT :
Sampai sekarang tidak terdapat interaksi yang diketahui dengan obat-obat lain. Studi-studi tentang diazepam dan cimetidine tidak menunjukkan adanya bukti-bukti interaksi. Sama halnya dengan antihistamin yang lain, dianjurkan untuk menghindarkan konsumsi alkohol yang berlebihan.
KEMASAN :
Dus isi 6 strip @ 10 tablet salut selaput
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 15°-25°C
CODE: A65
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,050.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu FALERGI TABLET SALUT SELAPUT |
KOMPOSISI :
Tiap tablet salut selaput mengandung :
Cetirizine dihidroklorida 10 mg
FARMAKOLOGI :
Cetirizine adalah suatu anti-histamin yang kuat. Efek utamanya terjadi melalui penghambatan selektif terhadap reseptor-reseptor perifer Hi. Khasiat anti-histamin Cetirizine telah terdokumentasi dengan jelas pada berbagai hewan percobaan dan sukarelawan (manusia). Hewan-hewan percobaan In vivo dan ex vivo menunjukkan adanya efek lemah antikolinergik dan antiserotonergik dalam percobaan-percobaan klinis yang dilakukan dengan placebo. Dalam penelitian pengikatan reseptor In vitro tidak terlihat adanya afinitas yang terukur selain reseptor-reseptor Hi. Riset-riset Autoradiographic memakai Cetirizine yang diberi label radio pada tikus telah menunjukkan bahwa Cetirizine yang diberikan secara sistemik tidak menduduki reseptor-reseptor Hi serebral secara bermakna.
FARMAKOKINETIK :
Cetirizine dapat segera diserap dari saluran G/Tsetelah diminum, dengan konsentrasi puncak plasma tercapai setelah satu jam. Obat ini sangat terikat kepada protein plasma dan memiliki waktu-paruh eliminasi kira-kira-H jam. Cetirizine telah terdeteksi dalam air susu dan diekskresi terutama lewat urin, sebagian besar masih dalam bentuk obat yang belum berubah.
INDIKASI :
Rinitis alergik menahun, rinitis alergik musiman, urtikaria idiopatis kronis.
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang punya riwayat hipersensitifitas terhadap salah satu komponen Falergi®. Obat ini juga dikontraindikasikan pada wanita menyusui karena Cetirizine ditemukan dalam ASI.
EFEK SAMPING :
Kadang-kadang terdapat laporan tentang efek samping yang bersifat sementara, umpamanya sakit kepala, pening, mual, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada gastrointestinal. Jika diinginkan, dosis dapat dibuat menjadi 5 mg di pagi hari dan 5 mg di malam hari. Pada sebagian orang, reaksi hipersensitifitas termasuk reaksi pada kulit dan angioedema.
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN :
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun : 1 tab (10 mg) sehari. Saat ini, tidak terdapat data yang menunjukkan bahwa dosis harus dikurangi untuk pasien lansia. Pada pasien mengalami gangguan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi M tablet perhari.
OVERDOSIS :
Kasus overdosis Cetirizine sudah pernah dilaporkan. Seorang pasien dewasa yang meminum 150 mg Cetirizine, pasien mengalami somnolence (rasa mengantuk) tetapi tidak memperlihatkan adanya,gejala yang.la.in yang berkenaan dengan kelainan kimia darah atau efek-efek hematologis. Pada seorang pasien anak usia 18 bulan yang meminum Cetirizine secara overdosis (kira-kira 180 mg), pertama-tama terlihat kegelisahan dan kerewelan; lalu ini diikuti dengan rasa kantuk. Apabila terjadi overdosis, pengobatannya harus bersifat symptomatic atau bersifat penunjang, dengan mempertimbangkan adanya obat lain yang ikut termakan. Tidak terdapat suatu anti-racun khusus bagi Cetirizine. Cetirizine tidak dapat dikeluarkan dari badan dengan efektif dengan cara dialysis, dan dialysis tidak akan efektif kalau suatu zat yang dapat didialysis juga telah ikut masuk tubuh. Dosis oral minimal yang akut dan dapat mematikan adalah 237 mg/kg pada mencit (lebih-kurang 95 kali dari dosis oral maksimum yang dianjurkan untuk orang dewasa berdasarkan dasar mg/m2, atau kira-kira 55 kali dosis oral harian yang disarankan bagi anak-anak berdasarkan dasar mg/m2) dan 562 mg/kg pada tikus (kira-kira 460 kali dosis harian maksimum yang dianjurkan bagi dewasa atas patokan mg/m2, atau kira-kira 270 kali dosis oral maksimum harian yang dianjurkan bagi anak-anak atas patokan mg/m2. Pada hewan pengerat, target keracunan akut adalah sistem saraf pusat, sedangkan target toksisitas ganda adalah hati.
PERHATIAN :
Rasa kantuk biasa merupakan gejala overdosis, yang muncul dari pemakaian 50 mg Cetirizine dalam dosis tunggal. Pada anak-anak, dapat terjadi agitasi. Dalam hal overdosis yang sangat besar harus dilakukan pengurasan lambung disamping tindakan penunjang yang lain. Sampai sekarang tidak terdapat suatu antiracun khusus. Pada anak-anak, penelitian terhadap sukarelawan yang sehat pada dosis 20 dan 25 mg/hari belum mengungkapkan efek-efek tentang kewaspadaan atau waktu bereaksi; namun pasien dianjurkan untuk tidak melebihi dosis yang dianjurkan sewaktu mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin-mesin.
Tidak dianjurkan buat anak-anak di bawah usia dua (2) tahun.
Tidak terdapat laporan adanya efek samping yang tidak menguntungkan dari penelitian dengan hewan. Tidak terdapat kebutuhan, atau hanya ada sedikit kebutuhan, penggunaan cetirizine pada masa kehamilan. Seperti pada obat-obat pada umumnya penggunaan Cetirizine pada masa kehamilan harus dihindarkan.
INTERAKSI OBAT :
Sampai sekarang tidak terdapat interaksi yang diketahui dengan obat-obat lain. Studi-studi tentang diazepam dan cimetidine tidak menunjukkan adanya bukti-bukti interaksi. Sama halnya dengan antihistamin yang lain, dianjurkan untuk menghindarkan konsumsi alkohol yang berlebihan.
KEMASAN :
Dus isi 6 strip @ 10 tablet salut selaput
PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 15°-25°C
Faridexon
KOMPOSISI :
Setiap kaplet mengandung : Dexametbasone micronized 0,5 mg
Setiap kaplet forte mengandung : Dexamethasone micronized 0,75 mg
FARMAKOLOGI
:
Dexamethasone merupakan kortikosteroid yang bekerja dengan mempengaruhi kecepalan sintesa protein beraksi dengan reseptor protein yang spesifik membentuk kompleks reseptor steroid, Kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin, Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesa protein spesifik, Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efekfisielpgi steroid. Seperti hormon pada umumnya, Dexamethasone beredar dalam darah dan akan mempengaruhi organ-organ tertentu. Bekerja secara:
- Langsung: berpengaruhpadametabolismeenzim (initiating action) seperti padapembentukan glikogen hepar.
- Tidak langsung (permissive action) seperti pada proses mobilisasi lemak.
INDIKASI :
Untuk pengobatan inflamasi akut, alergi seperti asma bronkial, terapi tambahan pada rheumatoid arthritis, dermatitis kpntak, dan gangguan endekrin misal insufisiensi adrenokortikal.
KONTRA INDIKASI :
Infeksi virus, hipertensi, wanita hamil, hipersensitif terhadap komponen obat ini, inleksi jamur sistemik, tukak lambung dan duodenum.
DOSIS :
Besarnya dosis tergantung respons perorangan, keadaan penyakit dan lama pengobatan,
EFEK SAMPING :
- Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh : retensi natrium, retensi cairan, kehilangan ion kalium, hipokalemikalkalosis, hipertensi.
Muskuloskeletal: lesu otot, osteoporosis.
Gastrointestinal: ulcerasi lambung, pankreatitis.
Kulit: eritema, keringat berlebihan.
Syaraf: konvulsi, sakitkepala, vertigo.
Mata: pertambahan tekanan intraokular, glaukoma,
Hipersensitivitas, mual, berat badan bertambah dan gangguan endokrin metaboiik. .
PERINGATAN-PERHATIAN :
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan dayatahan tubuh terhadap penyakit infeksi.Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan saral optik dan dapat mempertinggi terbukanya infeksi okular sekunder dari tungi atau virus.
Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungi patogen tertentu. Bila terjadi infeksi dosis tetap dipertahankan atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan yang terbaikterhadap infeksi tersebut.
Kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita kolitis ulseratif non spesifik, jika ada kecenderungan perforasi, abses dan infeksi piogenik lain, diverculitis, fresh intestinal anastomoses, peptic ulcer, insufisiensi renal, hipertensi, osteoporosis, rniastenia gravis.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 15-25 C, dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari.
KEMASAN :
FARIDEXON :
Dus, 10 strip @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A1
Kaleng @ 1000 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A2
Dus, 10 blister @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A3
FARIDEXON FORTE :
Dus, 10 strip @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 0009201304 B1
Dus, 10 blister @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 0009201304 B2
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. IFARS
Pharmaceutical Laboratories
Solo - Indonesia
CODE: A66
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu FARIDEXON® Kaplet |
KOMPOSISI :
Setiap kaplet mengandung : Dexametbasone micronized 0,5 mg
Setiap kaplet forte mengandung : Dexamethasone micronized 0,75 mg
FARMAKOLOGI
:
Dexamethasone merupakan kortikosteroid yang bekerja dengan mempengaruhi kecepalan sintesa protein beraksi dengan reseptor protein yang spesifik membentuk kompleks reseptor steroid, Kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin, Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintesa protein spesifik, Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efekfisielpgi steroid. Seperti hormon pada umumnya, Dexamethasone beredar dalam darah dan akan mempengaruhi organ-organ tertentu. Bekerja secara:
- Langsung: berpengaruhpadametabolismeenzim (initiating action) seperti padapembentukan glikogen hepar.
- Tidak langsung (permissive action) seperti pada proses mobilisasi lemak.
INDIKASI :
Untuk pengobatan inflamasi akut, alergi seperti asma bronkial, terapi tambahan pada rheumatoid arthritis, dermatitis kpntak, dan gangguan endekrin misal insufisiensi adrenokortikal.
KONTRA INDIKASI :
Infeksi virus, hipertensi, wanita hamil, hipersensitif terhadap komponen obat ini, inleksi jamur sistemik, tukak lambung dan duodenum.
DOSIS :
Besarnya dosis tergantung respons perorangan, keadaan penyakit dan lama pengobatan,
Dewasa | : oral 0,5 - 9 mg/hari, tunggal atau dibagi dalam 2 - 4 kali pemberian, dosis lebih besar digunakan untuk keadaan akut atau gawat (leukemia akut, sindrome nefrotik, pemfigue) |
Anak | : oral 0,01 - 0,04 mg/kgBB/hari dibagi dalam beberapa kali pemberian |
Insufisiensi adrenal | : 0,0233 mg/kgBB/hari, |
Penyakit lain | : 0,08333 - 0,333 mg/kgBB/hari. |
EFEK SAMPING :
- Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh : retensi natrium, retensi cairan, kehilangan ion kalium, hipokalemikalkalosis, hipertensi.
Muskuloskeletal: lesu otot, osteoporosis.
Gastrointestinal: ulcerasi lambung, pankreatitis.
Kulit: eritema, keringat berlebihan.
Syaraf: konvulsi, sakitkepala, vertigo.
Mata: pertambahan tekanan intraokular, glaukoma,
Hipersensitivitas, mual, berat badan bertambah dan gangguan endokrin metaboiik. .
PERINGATAN-PERHATIAN :
- | Hati-hati bila diberikan pada pasien dengan herpes simpleks okular, karena kemungkinan dapat terjadi perforasi kornea. , |
- | Hati-hati untuk pemakaian jangka panjang pada anak-anak dan bayi, karena dapat mempengaruhi pertumbuhan. |
- | Pada penggunaanjangkapanjanghindaripenghentiansecaratiba-tiba. |
- | Hati-hati terutama pemakaian jangka panjang, pada pasien dengan kegagalan jantung, hipertensi. Tidakdianjurkan untuk diberikan pada wanita namil dan menyusui. |
- | Pemakaian obat ini dapat menekan gejaia-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. |
Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungi patogen tertentu. Bila terjadi infeksi dosis tetap dipertahankan atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan yang terbaikterhadap infeksi tersebut.
Kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita kolitis ulseratif non spesifik, jika ada kecenderungan perforasi, abses dan infeksi piogenik lain, diverculitis, fresh intestinal anastomoses, peptic ulcer, insufisiensi renal, hipertensi, osteoporosis, rniastenia gravis.
- | Pemakaian kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan sirosis dapat meningkatkan efek.kortikosteroid. |
- | Hati-hati penggunaan kortikosteroid ini pada penderita diabetes melitus, karena dapat meningkatkan glukeneogenesis dan mengurangi sensitivitasterhadap insulin. |
CARA PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu 15-25 C, dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari.
KEMASAN :
FARIDEXON :
Dus, 10 strip @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A1
Kaleng @ 1000 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A2
Dus, 10 blister @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 8509201304 A3
FARIDEXON FORTE :
Dus, 10 strip @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 0009201304 B1
Dus, 10 blister @ 10 kaplet,
No. Reg. DKL 0009201304 B2
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
PT. IFARS
Pharmaceutical Laboratories
Solo - Indonesia
Grafachlor Tablet
KOMPOSISI:
Tiapkapletmengandung :
FARMAKOLOGI :
Dexamethasone merupakan glukokortikoid yang dapat menanggulangi alergi dan inflamasi
INDIKASI:
kasus alergi dimana diperlukan
KONTRA INDIKASI:
DeXamethaSOne atau komponen lainnya imeksifungsisistemik,varicella dan vaccinia.
EFEK SAMPING:
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
INTERAKSI OBAT:
ATURAN PAKAI :
Atau msnurut petunjuk dokter.
CARA PENYIMPANAN:
Simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Harga Per Satuan Terkecil : Rp200.00
Grafachlor |
KOMPOSISI:
Tiapkapletmengandung :
- | Dexamethasone | 2 mg |
- | Dexchlorpheniramine maleat | 2 mg |
FARMAKOLOGI :
Dexamethasone merupakan glukokortikoid yang dapat menanggulangi alergi dan inflamasi
INDIKASI:
kasus alergi dimana diperlukan
KONTRA INDIKASI:
DeXamethaSOne atau komponen lainnya imeksifungsisistemik,varicella dan vaccinia.
EFEK SAMPING:
- | Gangguan air dan elektrolit,dermatologi,endokrin,saluran pencernaan,mata & reaksi metabolik. |
- | Muskuloskelet,sedatif,drowsines,gangguan gastrointestinal,kering di mulut,retensi urinaris,mabuk. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- | Hati-hati penggunaan pada pasien hipotiroidisme,sirosis hepatis, tuberkulosis. Perhatian penggunaan dosis pada pasien yang kena strain tidak biasa |
- | Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil atau menyusui,karena keamanannya belum diketahui dengan bila digunakan pada penderita payah jantung Simplex, tidak boleh mengendarai m0t0r peminum alkohol |
INTERAKSI OBAT:
- | Pemakaian bersama-sama dengan |
- | Rifampicin karbamazepin,fenobarbital, enitoin pirimidon sarbit Urat mempercepat mesoli meaan Kortikosteroid (penurunan efek) |
- | Antidiabetik : antagonis terhadap efek hipoglikemia-Karbenoxolon : meningkatkan resiko hipstelems dosis tinggi dengan fenoterol,terol ritodril salbutamol dan terhipottemses 1 dosis tinggi akan meningkatkan resiko |
- | Antihipertensi : antagonis terhadap efek hipotensi. |
ATURAN PAKAI :
Atau msnurut petunjuk dokter.
CARA PENYIMPANAN:
Simpan di tempat yang sejuk dan kering.
___________________________________________________________________________________
Histaklor Tab
KOMPOSISI:
Tiap tablet mengandung :
Dexchlorpheniramine maleat.................................2 mg
FARMAKOLOGI:
INDIKASI:
KONTRA INDIKASI :
Simpan di tempat sejuk dan kering,tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
CODE: A42
Harga Per Satuan Terkecil : Rp100.00
Histaklor |
KOMPOSISI:
Tiap tablet mengandung :
Dexchlorpheniramine maleat.................................2 mg
FARMAKOLOGI:
Histaklor merupakan suatu obat anti histamin dengan waktu kerja pendek.
INDIKASI:
Digunakan untuk pengobatan secara simtomatik keadean-keadaan alergiantara lain : Urtikaria atau gatal-gatal karena alergi,pilek karena perubahan iklim,hay fever,eksim karena alergi,radang kulit karena alergi dan alergi terhadap obat-batan.
KONTRA INDIKASI :
. | Penderita yang hipersensitif terhadap Dex-CTM atau antihistamin lain yang struktur kimia nya sama. |
. | Bayi prematur dan baYi baru lahir. |
. | Pemberian bersama-sama obat Monoamin oksidase (MAO) inhibitor. |
EFEK SAMPING:
. | Reaksi kardiovaskular,hematologi,neurologi,gangguan gastrointes-tinal,genitourinaria dan gangguan respirasi. |
. | Pemah dilaporkan menggigil,rasa kering di mulut,hidung dan tenggorokan,keringat berlebihan. |
. | Mengantuk |
INTERAKSI OBAT:
Dex-CTM berinteraksi dengan alkohol dan menimbulkan penguatan efek sedasi.Pemberian bersamaan dengan inhibitor Monoamin Oksidase menyebabkan hipotensi.
Dex-CTM berinteraksi dengan alkohol dan menimbulkan penguatan efek sedasi.Pemberian bersamaan dengan inhibitor Monoamin Oksidase menyebabkan hipotensi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
. | Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. Hati-hati penggunaan pada penderita hipertensi. |
. | Dapat menyebabkan mengantuk. |
. | Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung,glaukoma sudut sempit,obstruksi piloroduodenal hipertrofi prostat,obstruksi leher kandung kemih,penyakit kardiovaskular dan hipertiroidisme. |
. | Tidak dianjurkan untuk anak bawah 2 tahun,wanita hamil dan menyusui kecuali atas petunjuk dokter. |
DOSIS:
Dewasa | : Sehari,3-4 x 1 tablet |
Anak di bawah 12 th | : Sehari,3-4 x 1/2 tablet atau 0,15 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi |
Simpan di tempat sejuk dan kering,tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
histapan tab
PERHATIAN
Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
DOSIS
KEMASAN
Dus isi 10 strip @ 10 tablet.
No.Reg.:DKL8522204517A1
PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Dibuat oleh :
PT SANBE FARMA
BANDUNG-INDONESIA
Harga Per Satuan Terkecil : Rp600.00
HISTAPAN Film-coated tablet Tiap tablet mengandung: Mebhidrolin Napadisilat yang setara dengan 50 mg Mebhidrolin. |
FARMAKOLOGI
Mebnidrolin Napadisilat memiliki daya kerja yang lebih cepat serta kurang efek sedasinya dibandingkan dengan prometazin.Histapan menghambat reaksi histamin pada otot polos. Histapan mengurangi bahkan menghilangkan efek utama hisiamin dalam tubuh, sehingga sel-sel efektor tidak ditempati histamin.INDIKASI HISTAPAN digunakan untuk pengobatan terhadap penyakit alergi.
PERHATIAN
Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
DOSIS
Dewasa | : 100 mg-300 mg sehari dalam dosis terbagi. |
Anak-anak 6-12 tahun | : 100 mg-200 mg sehari dalam dosis terbagi. |
Atau menurut resep dokter
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
KEMASAN
Dus isi 10 strip @ 10 tablet.
No.Reg.:DKL8522204517A1
PENYIMPANAN
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Dibuat oleh :
PT SANBE FARMA
BANDUNG-INDONESIA
Incidal - OD
KANDUNGAN :
Cetirizine HCl.
INDIKASI :
Terapi rinitis perinial, rinitis alergi dan urtikaria idopatik kronik.
KONTRA INDIKASI :
Hamil trimester 1 dan laktasi.
Tidak untuk bayi dan anak usia kurang 2 tahun.
Penyakit ginjal berat dan hipersensitif.
PERHATIAN :
Jangan mengemudi dan menjalankan mesin.
Interaksi Obat :
Alkohol.
EFEK SAMPING :
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, gangguan gastro intestinal, reaksi kulit, angioedema.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN:
Kapsul 10 mg,5 x 10
DOSIS :
Dewasa dan anak usia 12 tahun atau lebih :satu kali sehari 1 kapsul.
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK
Bayer
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,350.00
INCIDAL-OD |
KANDUNGAN :
Cetirizine HCl.
INDIKASI :
Terapi rinitis perinial, rinitis alergi dan urtikaria idopatik kronik.
KONTRA INDIKASI :
Hamil trimester 1 dan laktasi.
Tidak untuk bayi dan anak usia kurang 2 tahun.
Penyakit ginjal berat dan hipersensitif.
PERHATIAN :
Jangan mengemudi dan menjalankan mesin.
Interaksi Obat :
Alkohol.
EFEK SAMPING :
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, gangguan gastro intestinal, reaksi kulit, angioedema.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL :
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
KEMASAN:
Kapsul 10 mg,5 x 10
DOSIS :
Dewasa dan anak usia 12 tahun atau lebih :satu kali sehari 1 kapsul.
PENYAJIAN :
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
PABRIK
Bayer
incitin tab
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
Mebhydrolin 50 mg
( sebagai Mebhydrolin Napadisylale )
KHASIAT :
Sebagai anti alergi yang tidak menyebabkan efek sedatif-hipnotis.
DOSIS:
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
KEMASAN:
Dus berisi 10 strip @ 10 tablet - No.Req D 7812043
Harga Per Satuan Terkecil : Rp700.00
INCITIN Tablet |
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung :
Mebhydrolin 50 mg
( sebagai Mebhydrolin Napadisylale )
KHASIAT :
Sebagai anti alergi yang tidak menyebabkan efek sedatif-hipnotis.
INDIKASI :
Gatal-gatal dan segala macam alergi.
Gatal-gatal dan segala macam alergi.
DOSIS:
Anak-anak dibawah umur 2 tahun | : 1-2 tablet sehari. |
Anak-anak umur 2-5 tahun | : 1-3 tablet sehari. |
Anak-anak umur 5-10 tahun | : 2-4 tablet sehari. |
Dewasa | : 2-6 tablet sehari. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Selama minum obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
KEMASAN:
Dus berisi 10 strip @ 10 tablet - No.Req D 7812043
Inclarin
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung: Loratadine...................................10mg
CARA KERJA OBAT :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
INDIKASI :
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
EFEK SAMPING :
PERINGATAN / PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
ATURAN PAKAI :
OVERDOSIS :
Gejala somnolence,takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidal,palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan.
Pada keadaan kelebihan dosis,harus segera dilakukan pengobatan simptomatis dengan pertolongan kepada pasien:
KEMASAN :
INCLAIR Tablet
Koyak berisi 5 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL9417609210A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH SUHU 30 DERAJAT C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
Diproduksi oleh:
PT.Interbat
jl.H.R.M Mangundiprojo no.1
Buduran,Sidoarjo-61252
Jawa Timur,Indonesia
CODE: A45
Harga Per Satuan Terkecil : Rp5,350.00
INKLARIN.
TABLET
TABLET
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung: Loratadine...................................10mg
CARA KERJA OBAT :
Loratadine merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
INDIKASI :
- | Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan initis alergik seperti bersin-bersin pilek rasa gatal pada hidung,rasa gatal dan terbakar pada mata |
- | Juga mengurangi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain. |
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
EFEK SAMPING :
- | Loratadine tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg sehari. |
- | Efek samping yang dilaporkan : lelah,sakit kepala,somnolence,mulut kering,gangguan pencernaan,nausea,gastitris,dan gejala alergi yang menyerupai ruam. |
- | Pernah dilaporkan terjadinya alopesia,anafilaksis,fungsi hati abnormal dan takiaritmia supraventikuler walaupun jarang. |
PERINGATAN / PERHATIAN :
- | Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah,karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan Loratadine,dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari. |
- | Khasiat dan keamanan penggunaan Loratadine pada anak-anak usia di bawah 2 tahun belum di tetapkan. |
- | Keamanan pemakaian Loratadine selama kehamilan belum ditetapkan,hanya diberikan bila potensi manfaat lebih besar dari potensi resiko terhadap janin. |
- | Hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui karena Loratadine diekskresikan dalam air susu ibu. |
INTERAKSI OBAT :
- | Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol,Loratadine tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. |
- | Pernah dilaporkan peningkatan kadar Loratadine dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama Ketoconazole,Erithromycin atau Cimetidine pada penelitian klinik terkendali,tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). |
- | Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati. |
- | Pemberian antihistamin harus dihentikan +/- 48 jam sebelum prosedur uji kulit,karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal. |
ATURAN PAKAI :
- | Dewasa,usia lanjut,anak usia 12 tahun atau lebih | : 1 table (10 mg) sehari. | ||
- | Anak-anak 2-12 tahun : | |||
- | BB> 30 kg | : 12 mg sehari. | ||
- | BB< 30 kg | : 5 mg sehari. | ||
Khasiat dan keamanan penggunaan obat pada anak-anak di bawah 2 tahun belum terbukti. |
OVERDOSIS :
Gejala somnolence,takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidal,palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan.
Pada keadaan kelebihan dosis,harus segera dilakukan pengobatan simptomatis dengan pertolongan kepada pasien:
- | Pasien harus diinduksi agar muntah,meskipun telah terjadi muntah secara sepontan. |
- | Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup lpeca kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu.Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit,pemberian lpeca harus diulang,setelah muntah,absorbsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air.Bila tidak terjadi muntah,atau muntah dikontraindikasikan,harus dilakukan pencucian lambung dengan larutan saline fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). |
- | Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis jumlah yang memadai.Setelah pengobatan darurat,pasien harus dipantau terus secara medis. |
KEMASAN :
INCLAIR Tablet
Koyak berisi 5 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL9417609210A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH SUHU 30 DERAJAT C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
Diproduksi oleh:
PT.Interbat
jl.H.R.M Mangundiprojo no.1
Buduran,Sidoarjo-61252
Jawa Timur,Indonesia
Indexon
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung:
Dexamethasone..............................................0,5mg
KHASIAT :
Dexamethasone adalah suatu glukokortikoid sintetik yang mempunyai sifat-sifat umum kortikosteroid,misalnya khasiat anti peradangan,anti alergi.
Dexamethasone mempunyai struktur yang serupa dengan Prednisolon dengan sedikit tambahan gugusan-gugusan,yang menyebabkan bertambahnya aktifitas biologik kortikosteroidnya dan penurunan poterensi Na yang nyata.
INDIKASI :
KONTRAINDIKASI :
EFEK SAMPING:
PERINGATAN/PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
ATURAN PAKAI :
KEMASAN :
Kotak berisi 10 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL8317601010A1
HARUS DENGAN RESRP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 30ºC
TERLINDUNG DARI CAHAYA
Diproduksi oleh:
PT.Interbat
CODE: A46
Harga Per Satuan Terkecil : Rp350.00
INDEXON TABLET |
KOMPOSISI :
Tiap tablet mengandung:
Dexamethasone..............................................0,5mg
KHASIAT :
Dexamethasone adalah suatu glukokortikoid sintetik yang mempunyai sifat-sifat umum kortikosteroid,misalnya khasiat anti peradangan,anti alergi.
Dexamethasone mempunyai struktur yang serupa dengan Prednisolon dengan sedikit tambahan gugusan-gugusan,yang menyebabkan bertambahnya aktifitas biologik kortikosteroidnya dan penurunan poterensi Na yang nyata.
INDIKASI :
- | Peradangan |
- | Rematoid artrtis (encok) |
- | Asma bronkial |
- | Penyakit serum |
- | Dermatitis alergi,rinitis,konjungfasi |
- | Lupus eritematosus |
- | Demam rematik akut,leukimia akut,sindrom nefrotik,pemfigus akut. |
KONTRAINDIKASI :
- | Tukak lambung |
- | Diabetes militus |
- | Osteoporosis |
- | Dekompensasi jantung |
- | Keadaan infeksi (harus disertai pemberian antibiotik) |
- | Infeksi jamur sistemik,hipersensitif terhadap preparat ini. |
EFEK SAMPING:
- | Tukak lambung dengan pendarahan | ||
- | Gangguan cairan dan elektrrolit termasuk: | ||
- | retensi natrium | ||
- | retensi cairan | ||
- | kegagalan jantng | ||
- | kekurangan kalium | ||
- | hipokalemia alkalosis | ||
- | hipertensi | ||
- | Muskuloskeletal : | ||
- | miopati | ||
- | osteoporosis | ||
- | Reaksi dermatologik : | ||
eritema | |||
dermatitis | |||
ekimosis | |||
urtikaria | |||
edema | |||
- | Glukoma | ||
- | Lain-lain : | ||
- | penambahan berat badan | ||
- | malaise |
PERINGATAN/PERHATIAN :
- | Pmberian dosis besar sebaiknya dilakukan pada waktu lambung berisi,dan diantara waktu makan diberi antasid. |
- | Bila terjadi gejala osteoporosis,pengobatan harus dihentikan. |
- | Hal ini juga perlu diperhatikan pada wanita dengan mati haid yang sedang mendapat pengobatan kortiksteroid. |
- | Harus berhati-hati pada penghentian pengobatan yang tiba-tiba atau pemberian yang terus menerus dengan dosis besar karena dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut. |
INTERAKSI OBAT :
Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. | |
Dipenhydramine mengurangi efek steroid dari enzim induction. | |
Golongan barbiturat mengurangi aktifitas kortikosteroid dengan meningkatkan kecepatan metabolismenya melalui enzyme microsomal hepatik induction. | |
pemakaian yang lama dari kortikosteroid dengan golongan tetrasiklin dapat menyebabkan infeksi yang resisten terhadap pengobatan Tetracycline. | |
Golongan salisilat dapat juga dapat menambah efek kortikosteroid dengan menghambat konjugasi metabolismenya. |
ATURAN PAKAI :
- | Umumnya | :0,5 - 2 mg sehari,dalam dosis terbagi-bagi. | ||
- | Untuk reaksi alergi akut dan asma bronkial : | - | hari pertama | : 6 mg |
- | hari kedua | : 4,5 mg | ||
- | hari ketiga | : 3 mg | ||
- | hari keempat | : 1,5 mg | ||
- | Untuk rematoid artritis (encok) | : Sehari 3 mg selama 15 hari | ||
- | Hari ke 16 dan 17 | : 2,5 mg | ||
- | Hari ke 18 dsn 19 | : 2 mg dan seterusnya. |
KEMASAN :
Kotak berisi 10 strip @ 10 tablet
Reg.No.:DKL8317601010A1
HARUS DENGAN RESRP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 30ºC
TERLINDUNG DARI CAHAYA
Diproduksi oleh:
PT.Interbat
Interhistin Syr
KOMPOSISI :
INTERHISTIN Tabtet
Tiap tablet mengandung :
KHASIAT :
INTERHISTIN mengandung Mebhydroline suatu antihistamin yang umum digunakan untuk pengobatan reaksi-reaksi alergi.
INDIKASI :
Berbagai macam alergi seperti rinitis,urtikaria
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
EFEK SAMPING :
Mual,muntah,mulut terasa kering,penglihatan kabur.
PERINGATAN / PERHATIAN :
Penderita yang menerima obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
INTERAKSI OBAT :
Jangan diminum bersama MAO inhibitors.
ATURAN PAKAI :
INTERHISTIN Tablet Pemakaian dibagi dalam beberapa takaran tunggal dan diberikan beberapa kali dalam sehari. INTERHISTIN ditelan waktu makan atau sesudah makan,tidak dianjurkan pada waktu lambung kosong.
CODE: A47
Harga Per Satuan Terkecil : Rp23,000.00
INTERHISTIN TABLET-SIROP |
KOMPOSISI :
INTERHISTIN Tabtet
Tiap tablet mengandung :
Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydrotine | 50 mg |
INTERHISTIN sirop
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung :
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung :
Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydroline | 50 mg |
KHASIAT :
INTERHISTIN mengandung Mebhydroline suatu antihistamin yang umum digunakan untuk pengobatan reaksi-reaksi alergi.
INDIKASI :
Berbagai macam alergi seperti rinitis,urtikaria
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
EFEK SAMPING :
Mual,muntah,mulut terasa kering,penglihatan kabur.
PERINGATAN / PERHATIAN :
Penderita yang menerima obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
INTERAKSI OBAT :
Jangan diminum bersama MAO inhibitors.
ATURAN PAKAI :
INTERHISTIN Tablet Pemakaian dibagi dalam beberapa takaran tunggal dan diberikan beberapa kali dalam sehari. INTERHISTIN ditelan waktu makan atau sesudah makan,tidak dianjurkan pada waktu lambung kosong.
Dewasa : | Sehari 2-6 tablet dalam dosis bagi |
Anak-anak : | Umur 2-5 tahun : Sehari 1-3 tablet dalam dosis bagi |
Umur 5-10 tahun : Sehari 2-4 tablet dalam dosis bagi |
Interhistin Tab
CODE: A48
Harga Per Satuan Terkecil : Rp700.00
INTERHISTIN. TABLET-SIROP |
KOMPOSISI :
INTERHISTIN Tablet
Tiap tablet mengandung :
Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydrotine 50 mg
INTERHISTIN sirop
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydroline 50 mg
KHASIAT :
INTERHISTIN mengandung Mebhydroline suatu antihistamin yang umum digunakan untuk pengobatan reaksi-reaksi alergi.
INDIKASI :
Berbagai macam alergi seperti rinitis,urtikaria
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini. EFEK SAMPING: Mual,muntah,mulut terasa kering,penglihatan kabur.
PERINGATAN / PERHATIAN :
Penderita yang menerima obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
INTERAKSI OBAT :
Jangan diminum bersama MAO inhibitors.
ATURAN PAKAI :
INTERHISTIN Tablet Pemakaian dibagi dalam beberapa takaran tunggal dan diberikan beberapa kali dalam sehari.INTERHISTIN ditelan waktu makan atau sesudah makan,tidak dianjurkan pada waktu lambung kosong.
INTERHISTIN Tablet
Tiap tablet mengandung :
Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydrotine 50 mg
INTERHISTIN sirop
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Mebhydroline napadisylate setara dengan Mebhydroline 50 mg
KHASIAT :
INTERHISTIN mengandung Mebhydroline suatu antihistamin yang umum digunakan untuk pengobatan reaksi-reaksi alergi.
INDIKASI :
Berbagai macam alergi seperti rinitis,urtikaria
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini. EFEK SAMPING: Mual,muntah,mulut terasa kering,penglihatan kabur.
PERINGATAN / PERHATIAN :
Penderita yang menerima obat ini dilarang mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
INTERAKSI OBAT :
Jangan diminum bersama MAO inhibitors.
ATURAN PAKAI :
INTERHISTIN Tablet Pemakaian dibagi dalam beberapa takaran tunggal dan diberikan beberapa kali dalam sehari.INTERHISTIN ditelan waktu makan atau sesudah makan,tidak dianjurkan pada waktu lambung kosong.
Dewasa : | Sehari 2-6 tablet dalam dosis bagi |
Anak-anak : | Umur 2-5 tahun : Sehari 1-3 tablet dalam dosis bagi Umur 5-10 tahun : Sehari 2-4 tablet dalam dosis bagi |
Intrizin syr
KOMPOSISI :
INTRIZIN Oral Drop :
Tiap ml mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
INTRIZIN sirop :
Tiap sendok takar(5 ml)mengandung:
Cetirizin 2 HCl..................................... 5 mg
INTRIZIN Tablet Salut Selaput:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
KHASIAT:
Cetirizin
adalah suatu antihistamin dengan masa kerja panjang.Obat ini bersifat sebagai antagonis reseptor H1 perifer yang selektif. Cetirizin merupakan metabolit asam karboksilat dari hidroksizin. Peningkatan sifat polaritas cetirizin dapat menurunkan distribusi obat ke dalam CNS,sehingga mengurangi potensi efek samping terhadap CNS dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama (misalnya difenhidramin,hidroksizin).
INDIKASI :
Pengobatan rinitis alergi menahun,rinitis alergi musiman dan urtikaria idiopatis kronis. EFEK SAMPING: Pernah dilaporkan adanya efek samping yang ringan dan sementara,seperti sakit kepala.pusing,mengantuk,gelisah,mulut kering dan gangguan saluran cerna.Pada beberapa sindividu,reaksi Hipersensitivitas termasuk reaksi kulit dan angioedema dapat terjadi.Jika ini terjadi,INTRIZIN dapat diminum 5 mg pagi dan 5 mg malam hari.
KONTRA INDIKASI :
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizin dengan obat lain.Studi terhadap diazepam dan cimetidin menunjukkan tidak ada bukti interaksi.Seperti halnya pada penggunaan antihistamin lainnya,dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
ATURAN PAKAI:
KEMASAN :
INTRIZIN Oral Drop :
Kotak berisi 1 botol isi 15 ml dilengkapi dengan pipet.
No.Reg.:DKL0617621636A1
INTRIZIN Sirop:
Kotak berisi 1 botol isi 60 ml dilengkapi dengan sendok takar.
No.Reg.:DKL0617621737A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 3O derajat C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU
CODE: A49
Harga Per Satuan Terkecil : Rp54,450.00
INTRIZIN ORAL DROP-SIROP-TABLET SALUT SELAPUT |
KOMPOSISI :
INTRIZIN Oral Drop :
Tiap ml mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
INTRIZIN sirop :
Tiap sendok takar(5 ml)mengandung:
Cetirizin 2 HCl..................................... 5 mg
INTRIZIN Tablet Salut Selaput:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
KHASIAT:
Cetirizin
adalah suatu antihistamin dengan masa kerja panjang.Obat ini bersifat sebagai antagonis reseptor H1 perifer yang selektif. Cetirizin merupakan metabolit asam karboksilat dari hidroksizin. Peningkatan sifat polaritas cetirizin dapat menurunkan distribusi obat ke dalam CNS,sehingga mengurangi potensi efek samping terhadap CNS dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama (misalnya difenhidramin,hidroksizin).
INDIKASI :
Pengobatan rinitis alergi menahun,rinitis alergi musiman dan urtikaria idiopatis kronis. EFEK SAMPING: Pernah dilaporkan adanya efek samping yang ringan dan sementara,seperti sakit kepala.pusing,mengantuk,gelisah,mulut kering dan gangguan saluran cerna.Pada beberapa sindividu,reaksi Hipersensitivitas termasuk reaksi kulit dan angioedema dapat terjadi.Jika ini terjadi,INTRIZIN dapat diminum 5 mg pagi dan 5 mg malam hari.
KONTRA INDIKASI :
- | Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat. |
- | Obat dikontra indikasikan pada ibu yang menyusui karena cetirizin diekskresikan melalui air susu. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Hindari penggunaan pada wanita hamil. |
- | Pasien disarankan untuk tidak menggunakan cetirizin melebihi dosis yang direkomendasikan jika sedang mengemudi atau mengoperasikan mesin. |
- | Efektivitas dari keamanan penggunaan cetirizin pada anak-anak usia kurang dari 2 tahun belum diketahui. |
INTERAKSI OBAT :
Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizin dengan obat lain.Studi terhadap diazepam dan cimetidin menunjukkan tidak ada bukti interaksi.Seperti halnya pada penggunaan antihistamin lainnya,dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
ATURAN PAKAI:
INTRIZIN Oral Drop: | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12tahun : | 1 ml sekali sehari. |
- | Anak-anak umur 6-12 tahun : | 1 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 0,5 ml setiap 12 jam. |
- | Anak-anak umur 2-6 tahun : | 0,5 ml sekali Sehari atau diberikan secara dosiS terbagi 0,25 ml setiap 12 jam. |
Untuk anak-anak umur di bawah 2 tahun : | Keamanan dan efikasi belum diketahui dengan pasti. | |
INTRIZIN Sirop: | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : | 10 ml sekali sehari. |
- | Anak-anakumur 6-12 tahun : | 10 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 5 ml setiap 12 jam. |
- | Anak-anakumur2-6 tahun : | 5 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 2,5 ml setiap 12 jam. |
INTRIZIN Tablet Salut Selaput : | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun: | 1 tablet (10 mg) sehari.Saat ini tidak ada data yang menganjurkan bahwa dosis perlu dikurangi pada pasien usia lanjut.pada pasien gagal ginjal,dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet sehari. |
KEMASAN :
INTRIZIN Oral Drop :
Kotak berisi 1 botol isi 15 ml dilengkapi dengan pipet.
No.Reg.:DKL0617621636A1
INTRIZIN Sirop:
Kotak berisi 1 botol isi 60 ml dilengkapi dengan sendok takar.
No.Reg.:DKL0617621737A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 3O derajat C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU
Intrizin tab
KOMPOSISI :
INTRIZIN Oral Drop :
Tiap ml mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
INTRIZIN sirop :
Tiap sendok takar(5 ml)mengandung:
Cetirizin 2 HCl..................................... 5 mg
INTRIZIN Tablet Salut Selaput:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
KHASIAT:
Cetirizin
adalah suatu antihistamin dengan masa kerja panjang.Obat ini bersifat sebagai antagonis reseptor H1 perifer yang selektif. Cetirizin merupakan metabolit asam karboksilat dari hidroksizin. Peningkatan sifat polaritas cetirizin dapat menurunkan distribusi obat ke dalam CNS,sehingga mengurangi potensi efek samping terhadap CNS dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama (misalnya difenhidramin,hidroksizin).
INDIKASI :
Pengobatan rinitis alergi menahun,rinitis alergi musiman dan urtikaria idiopatis kronis. EFEK SAMPING: Pernah dilaporkan adanya efek samping yang ringan dan sementara,seperti sakit kepala.pusing,mengantuk,gelisah,mulut kering dan gangguan saluran cerna.Pada beberapa sindividu,reaksi Hipersensitivitas termasuk reaksi kulit dan angioedema dapat terjadi.Jika ini terjadi,INTRIZIN dapat diminum 5 mg pagi dan 5 mg malam hari.
KONTRA INDIKASI :
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
INTERAKSI OBAT :
Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizin dengan obat lain.Studi terhadap diazepam dan cimetidin menunjukkan tidak ada bukti interaksi.Seperti halnya pada penggunaan antihistamin lainnya,dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
ATURAN PAKAI:
KEMASAN :
INTRIZIN Oral Drop :
Kotak berisi 1 botol isi 15 ml dilengkapi dengan pipet.
No.Reg.:DKL0617621636A1
INTRIZIN Sirop:
Kotak berisi 1 botol isi 60 ml dilengkapi dengan sendok takar.
No.Reg.:DKL0617621737A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 3O derajat C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU
CODE: A50
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,650.00
INTRIZIN ORAL DROP-SIROP-TABLET SALUT SELAPUT |
KOMPOSISI :
INTRIZIN Oral Drop :
Tiap ml mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
INTRIZIN sirop :
Tiap sendok takar(5 ml)mengandung:
Cetirizin 2 HCl..................................... 5 mg
INTRIZIN Tablet Salut Selaput:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Cetirizin 2 HCl.....................................10 mg
KHASIAT:
Cetirizin
adalah suatu antihistamin dengan masa kerja panjang.Obat ini bersifat sebagai antagonis reseptor H1 perifer yang selektif. Cetirizin merupakan metabolit asam karboksilat dari hidroksizin. Peningkatan sifat polaritas cetirizin dapat menurunkan distribusi obat ke dalam CNS,sehingga mengurangi potensi efek samping terhadap CNS dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama (misalnya difenhidramin,hidroksizin).
INDIKASI :
Pengobatan rinitis alergi menahun,rinitis alergi musiman dan urtikaria idiopatis kronis. EFEK SAMPING: Pernah dilaporkan adanya efek samping yang ringan dan sementara,seperti sakit kepala.pusing,mengantuk,gelisah,mulut kering dan gangguan saluran cerna.Pada beberapa sindividu,reaksi Hipersensitivitas termasuk reaksi kulit dan angioedema dapat terjadi.Jika ini terjadi,INTRIZIN dapat diminum 5 mg pagi dan 5 mg malam hari.
KONTRA INDIKASI :
- | Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat. |
- | Obat dikontra indikasikan pada ibu yang menyusui karena cetirizin diekskresikan melalui air susu. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- | Hindari penggunaan pada wanita hamil. |
- | Pasien disarankan untuk tidak menggunakan cetirizin melebihi dosis yang direkomendasikan jika sedang mengemudi atau mengoperasikan mesin. |
- | Efektivitas dari keamanan penggunaan cetirizin pada anak-anak usia kurang dari 2 tahun belum diketahui. |
INTERAKSI OBAT :
Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizin dengan obat lain.Studi terhadap diazepam dan cimetidin menunjukkan tidak ada bukti interaksi.Seperti halnya pada penggunaan antihistamin lainnya,dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
ATURAN PAKAI:
INTRIZIN Oral Drop: | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12tahun : | 1 ml sekali sehari. |
- | Anak-anak umur 6-12 tahun : | 1 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 0,5 ml setiap 12 jam. |
- | Anak-anak umur 2-6 tahun : | 0,5 ml sekali Sehari atau diberikan secara dosiS terbagi 0,25 ml setiap 12 jam. |
Untuk anak-anak umur di bawah 2 tahun : | Keamanan dan efikasi belum diketahui dengan pasti. | |
INTRIZIN Sirop: | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : | 10 ml sekali sehari. |
- | Anak-anakumur 6-12 tahun : | 10 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 5 ml setiap 12 jam. |
- | Anak-anakumur2-6 tahun : | 5 ml sekali sehari atau diberikan secara dosis terbagi 2,5 ml setiap 12 jam. |
INTRIZIN Tablet Salut Selaput : | ||
- | Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun: | 1 tablet (10 mg) sehari.Saat ini tidak ada data yang menganjurkan bahwa dosis perlu dikurangi pada pasien usia lanjut.pada pasien gagal ginjal,dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet sehari. |
KEMASAN :
INTRIZIN Oral Drop :
Kotak berisi 1 botol isi 15 ml dilengkapi dengan pipet.
No.Reg.:DKL0617621636A1
INTRIZIN Sirop:
Kotak berisi 1 botol isi 60 ml dilengkapi dengan sendok takar.
No.Reg.:DKL0617621737A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 3O derajat C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU
___________________________________________________________________________________
Lesidas Tab
Suatu loratadine adalah antihistamin yang mempunyai mula kerja cepat dan masa kerja selama 24 jam.
Loratadine mempunyai selektivitas tinggi pada reseptor histamin-H1 perifer dan afinitas yang rendah
pada reseptor-H1 di susunan saraf pusat. Oleh karena itu loratadine tidak mempunyai efek depresi
pada susunan saraf pusat.
Indikasi
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas terhadap Lesidas atau obat lain yang sejenis.
Peringatan
dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari.
Dosis
Dewasa dan anak-anak> 12 tahun: 1 x 1 tablet / hari
pabrik
kalbe
Harga Per Satuan Terkecil : Rp5,500.00
Lesidas |
Suatu loratadine adalah antihistamin yang mempunyai mula kerja cepat dan masa kerja selama 24 jam.
Loratadine mempunyai selektivitas tinggi pada reseptor histamin-H1 perifer dan afinitas yang rendah
pada reseptor-H1 di susunan saraf pusat. Oleh karena itu loratadine tidak mempunyai efek depresi
pada susunan saraf pusat.
Indikasi
- | Rinitis alergika |
- | Biduran / kaligata |
- | Penyakit alergi kulit lainnya |
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas terhadap Lesidas atau obat lain yang sejenis.
Peringatan
1. | Hentikan penggunaan obat dua hari sebelum pemeriksaan tes kulit, karena dapat Mencegah atau Mengurangi reaksi positif indikator reaktivitas kulit. |
2. | Lesidas walaupun hanya sedikit diekskresi dalam air susu, pemberiannya kepada wanita menyusui harus dilakukan dengan hati-hati. |
3. | Keamanan penggunaan obat ini pada wanita hamil dan anak dibawah 6 tahun belum diketahui. |
4. | Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis Permulaan yang lebih rendah, karena hal ini dapat Mengurangi Kemungkinan bersihan loratadin, |
dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari.
Dosis
Dewasa dan anak-anak> 12 tahun: 1 x 1 tablet / hari
pabrik
kalbe
loran tab
komposisi
Loratadin.
INDIKASI
Rinitis alergika, urtikaria idiopatik kronik.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif.
PERHATIAN
Disfungsi hati.
Hamil dan menyusui.
Interaksi obat
alkohol, Ketokonazol, Eritromisin, Simetidin.
EFEK SAMPING
Ketagihan tidur, sakit kepala, gangguan lambung-usus, mulut kering.
KEMASAN
Kaplet 10 mg x 3 x 10.
DOSIS
Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : 10 mg sekali sehari.
PABRIK
Guardian Pharmatama.
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,250.00
LORAN |
komposisi
Loratadin.
INDIKASI
Rinitis alergika, urtikaria idiopatik kronik.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif.
PERHATIAN
Disfungsi hati.
Hamil dan menyusui.
Interaksi obat
alkohol, Ketokonazol, Eritromisin, Simetidin.
EFEK SAMPING
Ketagihan tidur, sakit kepala, gangguan lambung-usus, mulut kering.
KEMASAN
Kaplet 10 mg x 3 x 10.
DOSIS
Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : 10 mg sekali sehari.
PABRIK
Guardian Pharmatama.
Nosedin Syrup
Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia
dibawah 2 tahun, belum terbukti.
KEMASAN :
Nosedin Sirup Box, Botol @ 60 ml_
No. Reg. DKU9404117937A1
Nosedin Tablet Salut Selaput Box, 3 Strip @ 10 Tablet
No. Reg. DKL9404117817A1
SIMPAN D1 TEMPAT SEJUK DAN KERING
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
COMBIPHAR
BANDUNG-INDONESIA
Harga Per Satuan Terkecil : Rp32,100.00
Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat
metabolisme hati. Pemberian anhistamin hams dihentlkan + 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
OVER DOSIS :
Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan keiebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien: . Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan. Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggai daiam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian iambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
DOSIS :
Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih:
10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari.
Anak-anak usia 2 -12 tahun,
metabolisme hati. Pemberian anhistamin hams dihentlkan + 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
OVER DOSIS :
Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan keiebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien: . Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan. Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggai daiam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian iambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
DOSIS :
Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih:
10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari.
Anak-anak usia 2 -12 tahun,
Bobot Badan > 30 kg : | 10 mg (2 sendok takar) sehari |
Bobot Badan < 30 kg : | 5 mg (1 sendok takar) sehari. |
Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia
dibawah 2 tahun, belum terbukti.
KEMASAN :
Nosedin Sirup Box, Botol @ 60 ml_
No. Reg. DKU9404117937A1
Nosedin Tablet Salut Selaput Box, 3 Strip @ 10 Tablet
No. Reg. DKL9404117817A1
SIMPAN D1 TEMPAT SEJUK DAN KERING
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
COMBIPHAR
BANDUNG-INDONESIA
Nosedin Tablet
Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia
dibawah 2 tahun, belum terbukti.
KEMASAN :
Nosedin Sirup Box, Botol @ 60 ml_
No. Reg. DKU9404117937A1
Nosedin Tablet Salut Selaput Box, 3 Strip @ 10 Tablet
No. Reg. DKL9404117817A1
SIMPAN D1 TEMPAT SEJUK DAN KERING
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
COMBIPHAR
BANDUNG-INDONESIA
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00
Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat
metabolisme hati. Pemberian anhistamin hams dihentlkan + 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
OVER DOSIS :
Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan keiebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien: . Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan. Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggai daiam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian iambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
DOSIS :
Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih:
10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari.
Anak-anak usia 2 -12 tahun,
metabolisme hati. Pemberian anhistamin hams dihentlkan + 48 jam sebelum prosedur uji kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal.
OVER DOSIS :
Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel, palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan keiebihan dosis, harus segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien: . Pasien harus diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan. Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 15 menit, pemberian ipeka harus diulang, setelah muntah, adsorpsi obat yang masih tertinggai daiam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah, atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian iambung dengan larutan salin fisiologis (terutama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Setelah pengobatan darurat, pasien harus dipantau terus secara medis.
DOSIS :
Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih:
10 mg (1 tablet atau 2 sendok takar) sehari.
Anak-anak usia 2 -12 tahun,
Bobot Badan > 30 kg : | 10 mg (2 sendok takar) sehari |
Bobot Badan < 30 kg : | 5 mg (1 sendok takar) sehari. |
Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia
dibawah 2 tahun, belum terbukti.
KEMASAN :
Nosedin Sirup Box, Botol @ 60 ml_
No. Reg. DKU9404117937A1
Nosedin Tablet Salut Selaput Box, 3 Strip @ 10 Tablet
No. Reg. DKL9404117817A1
SIMPAN D1 TEMPAT SEJUK DAN KERING
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
COMBIPHAR
BANDUNG-INDONESIA
Orphen Tablet
Komposisi :
Tiap kaplet mengandung Chlorpheniramine Maleate 4 mg
Indikasi :
Untuk meringankan gejala alergi seperti pada Rhinitis, Urtikaria,Hay fever.
Dosis :
Efek Samping :
Mulut kering,mengantuk,pandangan kabur.
Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Peringatan dan Perhatian :
Penderita yang minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui karena resiko efek samping pada bayi. Dapat menyebabkan kantuk.
No. Reg : DTL0233403004A1 No. Batch
Exp. Date
PNo1
Awas! Obat Keras
Bacalah Aturan Memakainya
Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00
Orphen Tablet |
Komposisi :
Tiap kaplet mengandung Chlorpheniramine Maleate 4 mg
Indikasi :
Untuk meringankan gejala alergi seperti pada Rhinitis, Urtikaria,Hay fever.
Dosis :
Dewasa | : | 1 kaplet, 3 - 4 kali sehari |
Anak-anak 6-12 tahun | : | V2 kaplet, 3 -4 kali sehari |
Anak-anak 2 - 6 tahun | : | V, kaplet, 3 - 4 kali sehari |
: | : |
Efek Samping :
Mulut kering,mengantuk,pandangan kabur.
Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.
Peringatan dan Perhatian :
Penderita yang minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.Tidak dianjurkan untuk wanita hamil/menyusui karena resiko efek samping pada bayi. Dapat menyebabkan kantuk.
No. Reg : DTL0233403004A1 No. Batch
Exp. Date
PNo1
Awas! Obat Keras
Bacalah Aturan Memakainya
Oxtin
GOLONGAN
GENERIK
Oxatomide / Oksatomida.
INDIKASI
Pencegahan dan pengobatan gangguan alergi terutama urtikaria (biduran/kaligata) kronis, rinitis alergika, konjungtivitis folikular, dermatitis atopik, & alergi makanan.
EFEK SAMPING
Somnolen/ketagihan tidur (jarang).
Peningkatan nafsu makan (pada dosis tinggi).
KEMASAN
Tablet 30 mg x 50 biji.
DOSIS
CODE: A12
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,750.00
OXTIN |
GOLONGAN
GENERIK
Oxatomide / Oksatomida.
INDIKASI
Pencegahan dan pengobatan gangguan alergi terutama urtikaria (biduran/kaligata) kronis, rinitis alergika, konjungtivitis folikular, dermatitis atopik, & alergi makanan.
EFEK SAMPING
Somnolen/ketagihan tidur (jarang).
Peningkatan nafsu makan (pada dosis tinggi).
KEMASAN
Tablet 30 mg x 50 biji.
DOSIS
# | Dewasa : 2 kali sehari 30 mg. |
# | Anak-anak : 0,5 mg/kg berat badan sekali minum, berat badan : |
- | 35 kg : 30 mg. |
- | 15-35 kg : 15 mg. |
Diberikan 2 kali sehari.
Dosis dapat digandakan jika tidak terdapat perbaikan dalam waktu 1 minggu.
Dosis dapat digandakan jika tidak terdapat perbaikan dalam waktu 1 minggu.
Ozen
GOLONGAN
GENERIK
Cetirizine HCL.
INDIKASI
Rinitis alergi musiman dan tahunan, urtikaria kronik idiopatik.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen obat atau hidroksizin.
PERHATIAN
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin, hamil, laktasi.
EFEK SAMPING
Gangguan sistim saraf otonom, kardiovaskular, sistim saraf pusat dan saraf tepi, gastrointestinal, saluran kemih dan kelamin.
Gangguan pendengaran dan keseimbangan, metabolik dan nutrisi, muskuloskeletal, gangguan psikiatrik, sistim pernapasan, reproduksi, retikuloendotelial, kulit, indera pengecapan dan penciuman, penglihatan.
KEMASAN
Tablet salut selaput 10 mg x 3 x 10's.
DOSIS
CODE: A13
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00
OZEN |
GOLONGAN
GENERIK
Cetirizine HCL.
INDIKASI
Rinitis alergi musiman dan tahunan, urtikaria kronik idiopatik.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen obat atau hidroksizin.
PERHATIAN
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin, hamil, laktasi.
EFEK SAMPING
Gangguan sistim saraf otonom, kardiovaskular, sistim saraf pusat dan saraf tepi, gastrointestinal, saluran kemih dan kelamin.
Gangguan pendengaran dan keseimbangan, metabolik dan nutrisi, muskuloskeletal, gangguan psikiatrik, sistim pernapasan, reproduksi, retikuloendotelial, kulit, indera pengecapan dan penciuman, penglihatan.
KEMASAN
Tablet salut selaput 10 mg x 3 x 10's.
DOSIS
# | Dewasa dan anak usia 12 tahun atau lebih : 1 kali sehari 5 - 10 mg. |
# | Anak usia 6 - 11 tahun : 1 kali sehari 5 - 10 mg. |
Pehachlor Tablet
Komposisi:
Tiap tablet berisi: Klorfeniramina maleat 4mg
Indikasi:
Pengobatan secara simtomatis dan profilaktik terhadap demam akibat alergi, urtikaria,
eksim alergika, pruritis, asma, rhinitis vasomotorika, reaksi alergi akibat obat-obatan
(penisilina, sulfonamida, atau suntikan serum).
Kontra Indikasi:
Serangan asma akut, bayi prematur.
Dosis:
Efek Samping:
Sedasi, gangguan GI, efek antimuskarinik, hipotensi, lemah otot, tinitus, euforia, sakit
kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi, gangguan darah.
Perhatian:
Glaukoma, hamil, retensi urin, hipertrofi prostat, pasien dengan lesi fokal pada korteks
serebral, sensitifitas silang dengan obat segolongan. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin.
Keterangan:
Perhatian untuk pengemudi dan operator mesin yang bertugas.
Kemasan:
Botol isi 1500 tablet
Jenis: Tablet
Produsen: PT Phapros Tbk
CODE: A14
Harga Per Satuan Terkecil : Rp100.00
Pehachlor |
Komposisi:
Tiap tablet berisi: Klorfeniramina maleat 4mg
Indikasi:
Pengobatan secara simtomatis dan profilaktik terhadap demam akibat alergi, urtikaria,
eksim alergika, pruritis, asma, rhinitis vasomotorika, reaksi alergi akibat obat-obatan
(penisilina, sulfonamida, atau suntikan serum).
Kontra Indikasi:
Serangan asma akut, bayi prematur.
Dosis:
Dewasa | : 3–4 x sehari 1 tablet. |
Anak-anak 6 – 12 tahun | : 3–4 x sehari 1/2 tablet. |
Anak-anak 2 – 6 tahun | : 3–4 x sehari 1 1/4 tablet. |
Anak di bawah 2 tahun | : Menurut petunjuk dokter. |
Efek Samping:
Sedasi, gangguan GI, efek antimuskarinik, hipotensi, lemah otot, tinitus, euforia, sakit
kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi, gangguan darah.
Perhatian:
Glaukoma, hamil, retensi urin, hipertrofi prostat, pasien dengan lesi fokal pada korteks
serebral, sensitifitas silang dengan obat segolongan. Jangan mengemudi atau menjalankan mesin.
Keterangan:
Perhatian untuk pengemudi dan operator mesin yang bertugas.
Kemasan:
Botol isi 1500 tablet
Jenis: Tablet
Produsen: PT Phapros Tbk
___________________________________________________________________________________
Polamec
Tiap tablet atau 5 ml sirup:
Deksklorfeniramina maleat 2 mg.
INDIKASI :
Terapi simtomatis pada rintis alergi menahun atau musiman, rintis karena gangguan vasomotor,konjungtivitis alergik, urtikaria dan angiderma karena alergi ringan pada kulit, terapi tambahan mengatasi reaksi anafilaktik dengan epinefrina dan terapi standart lain setelah tahap akut dapat diatasi, eksema karena alergi,dermatitis atopik,dermatitis kontak,gigitan serangga,dermografisme dan reaksi terhadap obat.
DOSIS :
Dewasa dan anak diatas 12 th: 3-4 x sehari 1 tablet atau 1 sendok takar
sirup: anak 2-6 th: 3xsehari 1/4 tablet atau 1/4 sendok takar sirup atau 0,15 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali pemberian.
KEMASAN :
(HNA+) Dos 10x10 tablet.
CODE: A15
Harga Per Satuan Terkecil : Rp300.00
Polamec |
Tiap tablet atau 5 ml sirup:
Deksklorfeniramina maleat 2 mg.
INDIKASI :
Terapi simtomatis pada rintis alergi menahun atau musiman, rintis karena gangguan vasomotor,konjungtivitis alergik, urtikaria dan angiderma karena alergi ringan pada kulit, terapi tambahan mengatasi reaksi anafilaktik dengan epinefrina dan terapi standart lain setelah tahap akut dapat diatasi, eksema karena alergi,dermatitis atopik,dermatitis kontak,gigitan serangga,dermografisme dan reaksi terhadap obat.
DOSIS :
Dewasa dan anak diatas 12 th: 3-4 x sehari 1 tablet atau 1 sendok takar
sirup: anak 2-6 th: 3xsehari 1/4 tablet atau 1/4 sendok takar sirup atau 0,15 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 kali pemberian.
KEMASAN :
(HNA+) Dos 10x10 tablet.
Polaramine
GOLONGAN
GENERIK
Deksklorfeniramini maleat.
INDIKASI :
Alergi pada kulit, saluran pernafasan bagian atas, dan sistem sistemik.
KONTRA INDIKASI :
Bayi baru lahir & prematur.
Terapi dengan penghambat mono amin oksidase (MAOI).
PERHATIAN :
Glaukoma sudut sempit, ulkus peptikus akibat penyempitan, sumbatan piloroduodenal, hipertrofi prostat atau penyempitan leher kandung kemih, penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), peningkatan tekanan dalam mata, hipertiroidisme.
Hindari mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin.
Interaksi obat :
EFEK SAMPING :
KEMASAN :
Tablet 2 mg x 150 biji.
DOSIS :
CODE: A16
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,900.00
POLARAMINE |
GOLONGAN
GENERIK
Deksklorfeniramini maleat.
INDIKASI :
Alergi pada kulit, saluran pernafasan bagian atas, dan sistem sistemik.
KONTRA INDIKASI :
Bayi baru lahir & prematur.
Terapi dengan penghambat mono amin oksidase (MAOI).
PERHATIAN :
Glaukoma sudut sempit, ulkus peptikus akibat penyempitan, sumbatan piloroduodenal, hipertrofi prostat atau penyempitan leher kandung kemih, penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), peningkatan tekanan dalam mata, hipertiroidisme.
Hindari mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin.
Interaksi obat :
- | efek diperpanjang dan diintensifkan oleh obat-obat MAOI. |
- | efek sedatif terpotensiasi oleh alkohol, antidepresan trisiklis, Barbiturat, atau depresan susunan saraf pusat lainnya. |
EFEK SAMPING :
# | Mengantuk, urtikaria (biduran/kaligata), ruam kulit, syok anafilaksis, fotosensitifitas, keringat berlebihan, menggigil, mulut, hidung, & tenggorokan kering. |
# | Hipotensi berat. |
# | Reaksi kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), darah, saraf, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, & pernafasan. |
KEMASAN :
Tablet 2 mg x 150 biji.
DOSIS :
# | Dewasa | : 3-4 kali sehari 2 mg. |
# | Anak berusia 2-6 tahun | : 3-4 kali sehari 0,5 mg. |
Polarist
GOLONGAN
GENERIK
Dexchlorpheniramine/Deksklorfeniramin maleat.
INDIKASI :
Keadaan alergi.
KONTRA INDIKASI :
Serangan asmatis akut.
Bayi prematur.
PERHATIAN :
Interaksi obat :
alkohol, depresan susunan saraf pusat, antikolinergik, penghambat mono amin oksidase (MAOI).
EFEK SAMPING :
KEMASAN :
Tablet 2 mg x 100 biji.
DOSIS :
CODE: A17
Harga Per Satuan Terkecil : Rp250.00
POLARIST |
GOLONGAN
GENERIK
Dexchlorpheniramine/Deksklorfeniramin maleat.
INDIKASI :
Keadaan alergi.
KONTRA INDIKASI :
Serangan asmatis akut.
Bayi prematur.
PERHATIAN :
# | Glaukoma sudut sempit. |
# | Hamil. |
# | Retensi urin, hipertrofi prostat. |
# | Pasien dengan lesi fokal pada korteks serebral. |
# | Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin. |
# | Sensitivitas silang terhadap obat-obat yang berkaitan. |
Interaksi obat :
alkohol, depresan susunan saraf pusat, antikolinergik, penghambat mono amin oksidase (MAOI).
EFEK SAMPING :
# | Sedasi. |
# | Gangguan saluran pencernaan. |
# | Efek antimuskarinik. |
# | Hipotensi, kelemahan otot, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar), euforia (keadaan emosi yang gembira berlebihan), sakit kepala. |
# | Perangsangan susunan saraf pusat. |
# | Reaksi alergi. |
# | Kelainan darah. |
KEMASAN :
Tablet 2 mg x 100 biji.
DOSIS :
# | Dewasa | : 3-4 kali sehari 1 tablet. |
# | Anak-anak | : 0,15 mg/kg berat badan/hari. |
Pritacort
CODE: A18
Harga Per Satuan Terkecil : Rp400.00
INDIKASI
Mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
Mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.
prodexon tab
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung,
INDIKASI :
Keadaan alergi, peradangan dan penyakit lain yang membutuhkan pengobatan dengan glukokortikoid seperti reumatik, penyakit kolagen, penyakit kulit, asma bronkhiale.
KONTRA INDIKASI :
Penderita-penderita ocular herpes simplex.
EFEK SAMPING :
Terjadi pada pemberian glukokortikoid dalam jangka waktu yang panjang, dapat terjadi :
Menghambat pertumbuhan anak-anak dan memperkecil toleransi karbohidrat.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
ATURAN PAKAI :
Harus diberikan sesuai dengan keadaan penderita.
Dosis yang umum diberikan oral : 0,5 - 10 mg/hari.
Atau menurut petunjuk dokter.
KEMASAN :
Dus isi 10 strip @ 10 kaplet
No. Reg. : DKL 8515605304 A1
Simpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Harga Per Satuan Terkecil : Rp400.00
PRODEXON |
KOMPOSISI :
Tiap kaplet mengandung,
Deksametason | 0,5 mg |
INDIKASI :
Keadaan alergi, peradangan dan penyakit lain yang membutuhkan pengobatan dengan glukokortikoid seperti reumatik, penyakit kolagen, penyakit kulit, asma bronkhiale.
KONTRA INDIKASI :
Penderita-penderita ocular herpes simplex.
EFEK SAMPING :
Terjadi pada pemberian glukokortikoid dalam jangka waktu yang panjang, dapat terjadi :
- | Osteoporesis, aktivasi tukak lambung. |
- | Sakit kepala, lemah otot. |
- | Mentrual irregularities. |
- | Menghambat penyembuhan luka. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Tidak dianjurkan diberikan kepada wanita hamil dan menyusui. | |
Penggunaan jangka panjang pada anak-anak dapat mempengaruhi pertumbuhan. | |
Hati-hati bila diberikan pada penderita jantung, herpes simplex pada mata, infeksi fungsi sistemik dan tuberkulosis | |
Pada penggunaan jangka panjang, hindari menghentikan pemberian secara tiba-tiba. |
ATURAN PAKAI :
Harus diberikan sesuai dengan keadaan penderita.
Dosis yang umum diberikan oral : 0,5 - 10 mg/hari.
Atau menurut petunjuk dokter.
KEMASAN :
Dus isi 10 strip @ 10 kaplet
No. Reg. : DKL 8515605304 A1
Simpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Profut
CODE: A19
Harga Per Satuan Terkecil : Rp100.00
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan reaksi alergi, rinitis alergika, urtikaria (biduran/kaligata), gatal-gatal, dermatitis.
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan reaksi alergi, rinitis alergika, urtikaria (biduran/kaligata), gatal-gatal, dermatitis.
Prohistin
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika, urtikaria (biduran/kaligata) kronis & dermatitis alergika lainnya.
PERHATIAN
Hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING
Jarang : sedasi, lelah, sakit kepala, & mulut kering.
KEMASAN
Tabler 10 mg x 5 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih : 1 tablet sehari.
CODE: A20
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,150.00
PROHISTIN |
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika, urtikaria (biduran/kaligata) kronis & dermatitis alergika lainnya.
PERHATIAN
Hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING
Jarang : sedasi, lelah, sakit kepala, & mulut kering.
KEMASAN
Tabler 10 mg x 5 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih : 1 tablet sehari.
Pronicy
GOLONGAN
GENERIK
Cyproheptadine / Siproheptadin HCl.
INDIKASI
Rinitis alergika, menifestasi alergi kulit seperti urtikaria (biduran/kaligata) & angioedema, urtikaria karena dingin.
KONTRA INDIKASI
Glaukoma, retensi urin, porfiria.
Bayi baru lahir atau bayi prematur.
PERHATIAN
Interaksi obat :
EFEK SAMPING
Mengantuk, mulut kering, pusing, mual, muntah, konstipasi/susah buang air besar, diare, retensi urin, gangguan koordinasi, eksitasi, gemetar, insomnia/susah tidur, sakit kepala, kejang, halusinasi, histeria, anoreksia (kehilangan nafsu makan), penglihatan kabur.
KEMASAN
Kaplet 4 mg x 100 biji.
DOSIS
CODE: A22
Harga Per Satuan Terkecil : Rp250.00
PRONICY |
GOLONGAN
GENERIK
Cyproheptadine / Siproheptadin HCl.
INDIKASI
Rinitis alergika, menifestasi alergi kulit seperti urtikaria (biduran/kaligata) & angioedema, urtikaria karena dingin.
KONTRA INDIKASI
Glaukoma, retensi urin, porfiria.
Bayi baru lahir atau bayi prematur.
PERHATIAN
- | Riwayat asma bonkhial, peningkatan tekanan intra okular, hipertiroidisme, penyakir kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), hipertensi. |
- | Dapat mengganggu kemampuan untuk mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin. |
- | Anak berusia kurang dari 14 tahun, wanita hamil, menyusui. |
Interaksi obat :
- | efek aditif dengan alkohol dan depresan susunan saraf pusat lainnya. |
- | efek antikolinergik diperpanjang dan diintensifkan oleh obat-obat penghambat mono amin oksidase. |
EFEK SAMPING
Mengantuk, mulut kering, pusing, mual, muntah, konstipasi/susah buang air besar, diare, retensi urin, gangguan koordinasi, eksitasi, gemetar, insomnia/susah tidur, sakit kepala, kejang, halusinasi, histeria, anoreksia (kehilangan nafsu makan), penglihatan kabur.
KEMASAN
Kaplet 4 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa | : | 1-5 kaplet/hari dalam dosis terbagi. |
Maksimum | : | 0,5 mg/kg berat badan/hari. |
__________________________________________________________________________________
Rhinofed Tab
GOLONGAN
GENERIK
Per tablet : Pseudoefedrin 30 mg, Terfenadin 40 mg.
INDIKASI
Rinitis vasomotor dan rinitis alergika.
KONTRA INDIKASI
Insufisiensi koroner, aritmia, hipertensi berat.
PERHATIAN
Glukoma sudut sempit, hipertensi, diabetes melitus, hipertiroidisme.
Interaksi obat : peningkatan tekanan darah dengan simpatomimetik lain, obat-obat penghambat mono amin oksidase.
EFEK SAMPING
Anoreksia (kehilangan nafsu makan), mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, mulut kering, insomnia/susah tidur, keresahan/kegelisahan, kecemasan, berdebar, takhikardia.
KEMASAN
Tablet 5 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 3 kali sehari 1-2 tablet.
CODE: A24
Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,700.00
RHINOFED |
GOLONGAN
GENERIK
Per tablet : Pseudoefedrin 30 mg, Terfenadin 40 mg.
INDIKASI
Rinitis vasomotor dan rinitis alergika.
KONTRA INDIKASI
Insufisiensi koroner, aritmia, hipertensi berat.
PERHATIAN
Glukoma sudut sempit, hipertensi, diabetes melitus, hipertiroidisme.
Interaksi obat : peningkatan tekanan darah dengan simpatomimetik lain, obat-obat penghambat mono amin oksidase.
EFEK SAMPING
Anoreksia (kehilangan nafsu makan), mual, muntah, rasa tidak enak pada perut, mulut kering, insomnia/susah tidur, keresahan/kegelisahan, kecemasan, berdebar, takhikardia.
KEMASAN
Tablet 5 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 3 kali sehari 1-2 tablet.
Rihest
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika, gatal-gatal & rasa terbakar pada mata.
Meredakan gejala-gejala & tanda-tanda urtikaria (biduran/kaligata) kronis, & gangguan kulit lainnya akibat alergi.
PERHATIAN
Hamil & menyusui.
EFEK SAMPING
Kelelahan, mual, sakit kepala (jarang).
KEMASAN
Kaplet 10 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 1 kaplet sekali sehari.
CODE: A26
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,400.00
RIHEST |
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergika, gatal-gatal & rasa terbakar pada mata.
Meredakan gejala-gejala & tanda-tanda urtikaria (biduran/kaligata) kronis, & gangguan kulit lainnya akibat alergi.
PERHATIAN
Hamil & menyusui.
EFEK SAMPING
Kelelahan, mual, sakit kepala (jarang).
KEMASAN
Kaplet 10 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 1 kaplet sekali sehari.
Risina
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine diHCl.
INDIKASI
Urtikaria idiopatik kronik untuk mengobati bersin, gatal dan rhinorea pada rhinits alergika.
PERHATIAN
Hamil dan laktasi.
EFEK SAMPING
Letih, mual, sakit kepala (jarang).
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 2 x 10's.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih 12 tahun 1 mg/hari.
CODE: A27
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,450.00
RISINA |
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine diHCl.
INDIKASI
Urtikaria idiopatik kronik untuk mengobati bersin, gatal dan rhinorea pada rhinits alergika.
PERHATIAN
Hamil dan laktasi.
EFEK SAMPING
Letih, mual, sakit kepala (jarang).
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 2 x 10's.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih 12 tahun 1 mg/hari.
Ryvel 10 mg
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine di HCl.
INDIKASI
Rinitis alergi menahun dan musiman, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA INDIKASI
Laktasi.
PERHATIAN
Interaksi Obat: Alkohol.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada saluran cerna.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 3 x 10's.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 10 mg/hari.
Pasien dengan insufisiensi ginjal 5 mg/hari.
CODE: A29
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,850.00
RYVEL |
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine di HCl.
INDIKASI
Rinitis alergi menahun dan musiman, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA INDIKASI
Laktasi.
PERHATIAN
Interaksi Obat: Alkohol.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada saluran cerna.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 3 x 10's.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 10 mg/hari.
Pasien dengan insufisiensi ginjal 5 mg/hari.
Ryvel Drops
Kandungan
cetirizine hcl
Indikasi
Rinitis alergi menahun & musiman, urtikaria idiopatik kronik.
Kontra Indikasi
Laktasi
Efek Samping
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering & rasa tdk enak pd sal cerna.
Perhatian
Dpt mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Hamii. Anak <2 thn. ES: Sakit kepala, pusing, mengantuk,
agitasi, mulut kering & rasa tdk enak pd sal cerna.
Dosis
Tab Dws & Anak> 12 thn 10 mg/hr.
Pasien dg insufisiensi ginjal 5 mg/hr.
Sir Dws & anak=12 thn 5sdt x1 hr.
Anak 6-12 thn 2 sdt/hr,
2-6 thn 1 sdt/hr. Diberikan dlm dosis tunggal atau terbagi dlm 2 dosis.
Tetes Dws & anak=12 thn 1mlx1x/hr. Anak 6-12 thn 1ml/hr, 2-6 thn 0.5 ml/hr.
Diberikan tunggal atau terbagi dlm 2 dosis
Interaksi
Laktasi
CODE: A44
Harga Per Satuan Terkecil : Rp43,600.00
RYVEL DROP 10ML |
Kandungan
cetirizine hcl
Indikasi
Rinitis alergi menahun & musiman, urtikaria idiopatik kronik.
Kontra Indikasi
Laktasi
Efek Samping
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering & rasa tdk enak pd sal cerna.
Perhatian
Dpt mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Hamii. Anak <2 thn. ES: Sakit kepala, pusing, mengantuk,
agitasi, mulut kering & rasa tdk enak pd sal cerna.
Dosis
Tab Dws & Anak> 12 thn 10 mg/hr.
Pasien dg insufisiensi ginjal 5 mg/hr.
Sir Dws & anak=12 thn 5sdt x1 hr.
Anak 6-12 thn 2 sdt/hr,
2-6 thn 1 sdt/hr. Diberikan dlm dosis tunggal atau terbagi dlm 2 dosis.
Tetes Dws & anak=12 thn 1mlx1x/hr. Anak 6-12 thn 1ml/hr, 2-6 thn 0.5 ml/hr.
Diberikan tunggal atau terbagi dlm 2 dosis
Interaksi
Laktasi
Ryzen
GOLONGAN GENERIK
Cetirizin / Setirizin diHCl.
INDIKASI
Rinitis perenial (rinitis sepanjang tahun), rinitis alergika musiman, urtikaria (biduran/kaligata) kronis & akut & kelainan kulit lain akibat alergi, konjungtivitis alergika (radang selaput ikat mata akibat alergi).
PERHATIAN
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING
Kadang-kadang : gejala-gejala hipersensitivitas.
KEMASAN
Tablet 10 mg x 60 biji.
DOSIS
CODE: A30
Harga Per Satuan Terkecil : Rp6,350.00
RYZEN |
GOLONGAN GENERIK
Cetirizin / Setirizin diHCl.
INDIKASI
Rinitis perenial (rinitis sepanjang tahun), rinitis alergika musiman, urtikaria (biduran/kaligata) kronis & akut & kelainan kulit lain akibat alergi, konjungtivitis alergika (radang selaput ikat mata akibat alergi).
PERHATIAN
Hamil, menyusui.
EFEK SAMPING
Kadang-kadang : gejala-gejala hipersensitivitas.
KEMASAN
Tablet 10 mg x 60 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 6 tahun | : 10 mg sebagai dosis tunggal |
Anak berusia 2-6 tahun | : 2,5 mg pada pagi & malam hari atau 5 mg sekali sehari. |
Ryzo cetirizine
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine di HCl.
INDIKASI
Rinitis alergi menahun dan musiman, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA INDIKASI
Laktasi.
PERHATIAN
Interaksi Obat: Alkohol.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada saluran cerna.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 10 mg/hari.
Pasien dengan insufisiensi ginjal 5 mg/hari.
CODE: A31
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,350.00
RYZO |
GOLONGAN GENERIK
Cetirizine di HCl.
INDIKASI
Rinitis alergi menahun dan musiman, urtikaria idiopatik kronis.
KONTRA INDIKASI
Laktasi.
PERHATIAN
Interaksi Obat: Alkohol.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, dan rasa tidak enak pada saluran cerna.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : 10 mg/hari.
Pasien dengan insufisiensi ginjal 5 mg/hari.
Sohotin 10
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergi, urtikaria (biduran/kaligata), & kelainan dermatologis alergika lain.
PERHATIAN
Gangguan fungsi hati.
Hamil & anak berusia 12 tahun atau kurang.
EFEK SAMPING
Kelelahan, mual, dan sakit kepala.
KEMASAN
Tablet 10 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 1 tablet sekali sehari.
CODE: A32
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,250.00
SOHOTIN |
GOLONGAN
GENERIK
Loratadine.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergi, urtikaria (biduran/kaligata), & kelainan dermatologis alergika lain.
PERHATIAN
Gangguan fungsi hati.
Hamil & anak berusia 12 tahun atau kurang.
EFEK SAMPING
Kelelahan, mual, dan sakit kepala.
KEMASAN
Tablet 10 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia lebih dari 12 tahun : 1 tablet sekali sehari.
Telfas OD
GOLONGAN
GENERIK
Fexofenadine / Feksofenadin HCl.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan alergi seperti rinitis alergika & urtikaria (biduran/kaligata) idiopatik kronik pada orang dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih.
PERHATIAN
Interaksi obat :
pemakaian bersama dengan antasida yang mengandung Aluminium dan Magnesium Hidroksida dalam waktu 15 menit menyebabkan penurunan bioavailabilitas Feksofenadin HCl.
KEMASAN
Tablet salut film OD 120 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih : 1 tablet sekali sehari.
CODE: A33
Harga Per Satuan Terkecil : Rp6,600.00
TELFAST OD |
GOLONGAN
GENERIK
Fexofenadine / Feksofenadin HCl.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan alergi seperti rinitis alergika & urtikaria (biduran/kaligata) idiopatik kronik pada orang dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih.
PERHATIAN
# | Hamil & menyusui. |
# | Lansia. |
# | Kerusakan ginjal atau hati. |
Interaksi obat :
pemakaian bersama dengan antasida yang mengandung Aluminium dan Magnesium Hidroksida dalam waktu 15 menit menyebabkan penurunan bioavailabilitas Feksofenadin HCl.
KEMASAN
Tablet salut film OD 120 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa & anak berusia 12 tahun atau lebih : 1 tablet sekali sehari.
___________________________________________________________________________________
Telfast plus
GOLONGAN
GENERIK
Feksofenadin HCl 60 mg, Pseudoefedrin HCl 120 mg.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis elergika musiman dan selesma/pilek.Efektif untuk hidung tersumbat, bersin-bersin, rinore/ingusan, gatal-gatal, rasa gatal pada hidung, palate/langitan (sekat antara rongga hidung dan rogga mulut), atau tenggorokan, mata gatal/berair/merah.
KONTRA INDIKASI
Glaukoma sudut sempit atau retensi urin, pasien yang sedang menjalani terapi penghambat mono amin oksidase (MAO) atau dalam waktu 2 minggu penghentian terapi, penyakit arteri koroner atau hipertensi berat.
PERHATIAN
Interaksi obat : penghambat MAO, antihipertensi, simpatomimetik amin lainnya, Metildopa, Mekanilamin, Reserpin, ß-bloker, Digitalis, antasida.
EFEK SAMPING
Sakit kepala, insomnia (susah tidur), mual, mulut kering, dispepsia, iritasi tenggorokan, pusing, agitasi (kegelisahan), nyeri punggung, palpitasi (jantung berdebar), kegugupan, kecemasan, infeksi pernafasan bagian atas, nyeri perut.
KEMASAN
Tablet lepas lambat 10 x 10.
DOSIS
Dewasa dan anak berusia 12 tahun atau lebih : 2 kali sehari 1 tablet.
CODE: A34
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,600.00
TELFAST PLUS |
GOLONGAN
GENERIK
Feksofenadin HCl 60 mg, Pseudoefedrin HCl 120 mg.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis elergika musiman dan selesma/pilek.Efektif untuk hidung tersumbat, bersin-bersin, rinore/ingusan, gatal-gatal, rasa gatal pada hidung, palate/langitan (sekat antara rongga hidung dan rogga mulut), atau tenggorokan, mata gatal/berair/merah.
KONTRA INDIKASI
Glaukoma sudut sempit atau retensi urin, pasien yang sedang menjalani terapi penghambat mono amin oksidase (MAO) atau dalam waktu 2 minggu penghentian terapi, penyakit arteri koroner atau hipertensi berat.
PERHATIAN
# | Hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung iskemik, peningaktan tekanan dalam mata, hipertiroidisme, kerusakan ginjal, hipertrofi prostat. |
# | Hamil, menyusui. |
# | Lanjut usia. |
EFEK SAMPING
Sakit kepala, insomnia (susah tidur), mual, mulut kering, dispepsia, iritasi tenggorokan, pusing, agitasi (kegelisahan), nyeri punggung, palpitasi (jantung berdebar), kegugupan, kecemasan, infeksi pernafasan bagian atas, nyeri perut.
KEMASAN
Tablet lepas lambat 10 x 10.
DOSIS
Dewasa dan anak berusia 12 tahun atau lebih : 2 kali sehari 1 tablet.
Tinset
GOLONGAN
GENERIK
Oxatomide / Oksatomida.
INDIKASI
Pencegahan dan pengobatan gangguan akibat alergi, terutama rinitis, asma ekstrinsik, urtikaria (biduran/kaligata) kronis, konjungtivitis folikular, alergi makanan, & dermatitis atopik.
EFEK SAMPING
Somnolen/mengantuk terus (jarang & bersifat sementara).
Meningkatkan nafsu makan (pada dosis tinggi).
KEMASAN
Tablet 30 mg x 50 biji.
DOSIS
CODE: A35
Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,600.00
TINSET |
GOLONGAN
GENERIK
Oxatomide / Oksatomida.
INDIKASI
Pencegahan dan pengobatan gangguan akibat alergi, terutama rinitis, asma ekstrinsik, urtikaria (biduran/kaligata) kronis, konjungtivitis folikular, alergi makanan, & dermatitis atopik.
EFEK SAMPING
Somnolen/mengantuk terus (jarang & bersifat sementara).
Meningkatkan nafsu makan (pada dosis tinggi).
KEMASAN
Tablet 30 mg x 50 biji.
DOSIS
# | Dewasa | : | 30 mg. |
# | Anak-anak | : | 0,5 mg/kg |
- berat badan 35 kg | : | 30 mg. | |
- berat badan 15-35 kg | : | 15 mg. | |
Diberikan 2 kali sehari. |
Dosis dapat digandakan bila tidak ada perbaikan dalam waktu 1 mingggu.
Tiriz 10mg
GOLONGAN
GENERIK
Cetirizine HCl.
INDIKASI
Rinitis menahun, rinitis alergi musiman, urtikaria kronik idiopatik.
KONTRA INDIKASI
Hamil dan laktasi.
PERHATIAN
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitivitas. (Jarang), sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, gangguan Gastro Intestinal.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 3 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 6 tahun :10 mg 1 kali sehari.
Anak 2-6 tahun 5 mg 1 kali sehari.
CODE: A36
Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,800.00
TIRIZ |
GOLONGAN
GENERIK
Cetirizine HCl.
INDIKASI
Rinitis menahun, rinitis alergi musiman, urtikaria kronik idiopatik.
KONTRA INDIKASI
Hamil dan laktasi.
PERHATIAN
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitivitas. (Jarang), sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, gangguan Gastro Intestinal.
KEMASAN
Tablet Salut Selaput 10 mg x 3 x 10 biji.
DOSIS
Dewasa dan anak usia lebih dari 6 tahun :10 mg 1 kali sehari.
Anak 2-6 tahun 5 mg 1 kali sehari.
Tralgi
GOLONGAN
GENERIK
Mebhydrolin napadysilate.
INDIKASI :
Rinitis alergi, urtikaria, eksema, kelainan alergi lain.
KONTRA INDIKASI :
Serangan asma akut. Bayi prematur.
PERHATIAN :
Hindari mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin.
EFEK SAMPING :
Gangguan pencernaan, gangguan tidur, pusing, perangsangan pada susunan saraf pusat.
KEMASAN :
Cap 50 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS :
Dewasa & anak > 10 tahun 2-6 cap
5-10 tahun 2-4 cap
2-5 tahun 1-3 cap
< 2 tahun 1-2 cap diberikan sehari dalam dosis terbagi.
CODE: A37
Harga Per Satuan Terkecil : Rp650.00
TRALGI |
GOLONGAN
GENERIK
Mebhydrolin napadysilate.
INDIKASI :
Rinitis alergi, urtikaria, eksema, kelainan alergi lain.
KONTRA INDIKASI :
Serangan asma akut. Bayi prematur.
PERHATIAN :
Hindari mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin.
EFEK SAMPING :
Gangguan pencernaan, gangguan tidur, pusing, perangsangan pada susunan saraf pusat.
KEMASAN :
Cap 50 mg x 10 x 10 biji.
DOSIS :
Dewasa & anak > 10 tahun 2-6 cap
5-10 tahun 2-4 cap
2-5 tahun 1-3 cap
< 2 tahun 1-2 cap diberikan sehari dalam dosis terbagi.
Xepalodin Tablet 10mg
KOMPOSISI:
Tablet: Setiap tablet mengandung Loratadin 10 mg.Syrup : Setiap sendok takar syrup (5 ml) mengandung Loratadin 5mg.
GOLONGAN OBAT:
Obat Keras.
CARA KERJA OBAT:
Loratadin merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
CARA PEMAKAIAN:
Peroral.
INDIKASI:
POSOLOGI :
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
EFEK SAMPING :
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
INTERAKSI OBAT:
OVERDOSIS:
Gejala somnolensi,takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel,palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pemah dilaporkan.Pada keadaan kelebihan dosis,hams segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien :
KEMASAN:
Xepalodin Tablet, Dus, 5 strip i Reg no : DKL0616110610A1
Xepalodin Syrup, Botol 60 ml Reg no : DKL0616110737A1
§10 tablet
PENYIMPANAN
Disimpan pada suhu dibawah 30° C.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh:
PT. METISKA FARMA
JAKARTA-INDONESIA
CODE: A51
Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,650.00
XEPALODIN |
LORATADIN |
KOMPOSISI:
Tablet: Setiap tablet mengandung Loratadin 10 mg.Syrup : Setiap sendok takar syrup (5 ml) mengandung Loratadin 5mg.
GOLONGAN OBAT:
Obat Keras.
CARA KERJA OBAT:
Loratadin merupakan suatu antihistamin trisiklik yang bekerja lama dengan aktivitas antagonis selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik.
CARA PEMAKAIAN:
Peroral.
INDIKASI:
- | Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan rinitis alergik,seperti bersin-bersin,pilek,dan rasa gatal pada hidung,rasa gatal dan terbakar pada mata. |
- | Juga mengurangi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologik alergi lain. |
POSOLOGI :
- | Dewasa,usia lanjut,anak usia 12 tahun atau lebih :1 tablet 10 mg (2 sendok takar syrup) sehari. |
- | Anak usia 2-12 tahun : BB > 30 kg : 10 mg ( 2 sendok takar syrup ) sehari. BB ^30 kg : 5 mg (1 sendok takar syrup ) sehari. |
- | Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum terbukti. |
PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- | Pasien dengan gangguan hati berat harus diberikan dosis permulaan yang lebih rendah,karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi bersihan Loratadin, dianjurkan dosis awal 5 mg sehari atau 10 mg setiap 2 hari. |
- | Khasiat dan keamanan penggunaan Loratadin pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum ditetapkan. |
- | Keamanan pemakaian Loratadin selama kehamilan belum ditetapkan,hanya diberikan bila potensi manfaat lebih besar dari potensi resiko terhadap janin. |
- | Hati-hati bila diberikan pada wanita yang sedang menyusui,karena Loratadin diekskresikan dalam air susu ibu. |
EFEK SAMPING :
- | Loratadin tidak memperlihatkan efek sedatif yang secara klinis bermakna pada pemberian dosis 10 mg sehari. |
- | Efek samping yang dilaporkan : lelah,sakit kepala,somnolensi,mulut kering,gangguan pencernaan,nausea,gastritis dan gejala alergi yang menyerupai ruam. |
- | Pernah dilaporkan terjadinya alopesia,anafilaksis,fungsi hati abnormal,dan takiaritmia supraventikulerwalaupun jarang. |
KONTRA INDIKASI :
Pasien yang menunjukkan hipersensitif atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya.
INTERAKSI OBAT:
- | Bila diberikan bersama-sama dengan alkohol,Loratadin tidak memiliki efek potensiasi seperti yang diukur dengan penelitian penampilan psikomotor. |
- | Pemah dilaporkan peningkatan kadar Loratadin dalam plasma setelah pemakaian bersama-sama ketokonazol,eritromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali,tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (termasuk elektrokardiografik). |
- | Hati-hati pemakaian bersama obat-obat yang menghambat metabolisme hati. |
- | Pemberian antihistamin hams dihentikan ± 48 jam sebelum prosedur uji kulit,karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas dermal. |
OVERDOSIS:
Gejala somnolensi,takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramidel,palpitasi pada anak-anak pada dosis > 10 mg/hari pemah dilaporkan.Pada keadaan kelebihan dosis,hams segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien :
- | Pasien hams diinduksi agar muntah, meskipun telah terjadi muntah secara spontan. |
- | Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipeka kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu.Bila tidak terjadi |
- | muntah dalam waktu 15 menit,pemberian ipeka hams diulang, setelah muntah,adsorbsi obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air.Bila tidak terjadi muntah,atau muntah dikontraindikasikan,hams dilakukan pencucian lambung dengan larutan salin fisiologis (temtama untuk anak-anak) dan air minum (untuk dewasa). |
- | Loratadin tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai.Setelah pengobatan darurat,pasien hams dipantau terus secara medis. |
KEMASAN:
Xepalodin Tablet, Dus, 5 strip i Reg no : DKL0616110610A1
Xepalodin Syrup, Botol 60 ml Reg no : DKL0616110737A1
§10 tablet
PENYIMPANAN
Disimpan pada suhu dibawah 30° C.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh:
PT. METISKA FARMA
JAKARTA-INDONESIA
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
-
04/17 - 04/24
(70)
- diabetes militus
- Ice Lake Found on Mars
- 20 Ancient Ship Found Sri Lanka
- Sarapan yang Sehat
- Obama Agree to Libya Fighter Jet Delivery
- iPhone 6 Present?
- Kanker Prostat dan Merokok, Kombinasi Mematikan
- Galaxy Pro and Galaxy S Super
- Tanaman Asam Jawa dan Khasiatnya
- Dampak Ulat Bulu Yang Lagi Mewabah
- Tips Mudah Mengurangi Konsumsi Garam
- Asuhan Keperawatan Hyperadrenalism
- Asuhan Keperawatan Hypotyroid
- Asuhan Keperawatan pada Klien Hipoparatiroidisme
- Prototype iPhone 4 White Leaks on the Internet
- Alergi dan cara menanganinya
- Tips Sederhana Menurunkan Kolesterol
- askep fraktur klavikula
- askep endokarditis
- askep faringitis
- askep dimensia
- askep ca serviks
- askep karsinoma laring
- askep gagal nafas
- askep fraktur cruris
- askep pada anak dengan bronchopneumoni
- askep aritmia / distritmia
- askep hepatitis
- askep vertigo
- askep trauma abdomen
- askep tinnitus
- askep influenza
- askep epilepsi
- askep hernia
- askep bronkitis
- askep anemia
- antigen
- askep angina pektoris
- askep luka bakar
- askep anak dengan gastro enteritis
- askep anak dengan Atrial Septal Defect
- askep anak dengan marasmus
- kejang demam
- askep anak dengan encephalitis
- askep abortus insipien
- ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN HYPERBILIRUBINEMIA
- Order Coffee Online
- Dilarang Masuk IGD Sulit Diterapkan
- Manfaat Bengkoang
- Manfaat Daun Bawang
- Mengenal Lebih Jauh Operasi Seksio
- 5 of 10 Robot Master Champion in America
- Honeycomb, All Tablets Android 'Mandatory Use'
- Google launches Voice Recognition in Chrome
- askep meningitis
- askep kehilangan
- askep ibu hamil dengan tbc
- askep hipertropi prostat
- askep halusinasi
- askep gagal ginjal kronik
- askep glaukoma
- askep apendiksitis2
- Askep Anak Dengan Leukemia
- askep hipoglikemia dengan dm
- askep sindroma nefrotik
- Cara Jitu Atasi Diare
- Apple 'Killer World Wide Web '
- Obat Alergi
- Google Doodle Serve Video Charlie Chaplin
- Jangan Panik Karena Diare !
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates