Penderita ISPA di Musi Rawas capai 15.960 orang

Musi Rawas (ANTARA News) - Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas di 21 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan hingga September 2011 mencapai 15.960 orang.

"Dari pemantauan di lapangan jumlah penderita ISPA dalam 21 kecamatan di Musi Rawas, hingga pertengah September 2011, mencapai 15.960 orang. Banyaknya penderita penyakit ini akibat pengaruh cuaca dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat," kata Kepala Bidang Surveilans dan Epedemiologi pada Dinas Kesehatan Musi Rawas, Nasrul Bayumi, Selasa.

Para penderita penyakit tersebut kata dia, terdeteksi dari tingkat kunjungan warga yang berobat pada 27 Puskesmas yang tersebar dalam 21 kecamatan di daerah itu. Dimana para penderita terbanyaknya berasal dari kalangan anak-anak, serta kalangan dewasa.

Selain penyakit ISPA pihaknya juga mencatat jenis penyakit diare juga banyak diderita warga, dengan jumlah mencapai 9.837 orang, kemudian penyakit terbanyak lainnya ialah hipertensi atau darah tinggi sebanyak 4.926, disusul penyakit malaria sebanyak 4.621 orang.

Urutan empat besar penyakit ini masih sama seperti tahun sebelumnya namun jumlahnya lebih rendah, dimana untuk ISPA mencapai 19.629 orang, kemudian diare sebanyak 19.282 orang, kemudian hypertensi sebanyak 7.219 orang dan malaria sebanyak 6.661 orang.

Selain itu untuk penyakit lainnya yang perlu diwaspadai penyebaran bagi kalangan masyarakat setempat ialah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini sudah di derita 16 orang. Sedangkan pada 2010 lalu hanya terjadi sebanyak tujuh kasus, kemudian Penyakit Menular Seksual (PMS) yang saat ini sudah menyerang 46 warga.

Untuk PMS meski jumlahnya masih jauh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 83 kasus, namun perlu diantisipasi mengingat penyebarannya sangat cepat dan sulit terdeteksi karena penderita umumnya merasa malu untuk berobat.

Dia mengimbau masyarakat untuk membiasakan hidup bersih dan sehat serta segera berobat ke Puskesmas terdekat jika mengalami serangan penyakit agar dapat dilakukan tindakan medis dan penanggulangan penyebaran penyakit oleh pihaknya. (NMD/T010)