Rabu, 04 Januari 2012
Perempuan dan Orgasme
Ada kabar gembira untuk kaum perempuan-- termasuk perempuan yang sudah memasuki masa menopause-- yang selama ini kesulitan mencapai orgasme, dengan ditemukannya koyo hormon. Produk tersebut kini sedang diujicoba secara klinis di lebih 150 lokasi di Amerika dan Kanada. Koyo tipis yang hampir transparan itu berisi hormon testosteron, hormon yang selama ini dikaitkan dengan hasrat seks dan keagresifan lelaki.
Cara pemakaian koyo tersebut ditempelkan di perut. Hasil sementara menunjukkan terjadi peningkatan hasrat seksual di ribuan respondennya. Seperti kita ketahui, jutaan perempuan mengalami penurunan hasrat seksual karena rendahnya tingkat hormon akibat menopause atau histerektomi. Hal itu jelas bisa membuat para perempuan frustasi, tidak berbahagia dan mengalami masalah berhubungan. "Lebih dari 40 juta perempuan menderita kurangnya hasrat seksual, yang mengakibatkan stres pribadi atau menyakut masalah berhubungan," kata Sherly Kingsberg, psikolog klinis di RS Wanita MacDonald, Universitas Cleveland, salah satu tempat diadakannya penelitian ini. "Karena pengobatan masih dalam tahap uji coba maka produk ini belum mendapat persetujuan dari Pengawas Obat dan Makanan di AS. Kendati demikian, penelitian klinis ini merupakan langkah penting untuk mengembangkan pilihan terapi guna membantu banyak perempuan dan pasangannya yang menderita gangguan seksual," kata Kingsberg. Diperkirakan ada sekitar 43 persen perempuan di dunia yang menderita gangguan seksual, dibandingkan lelaki yang hanya 31 persen. Sebetulnya ini bukan merupakan uji coba pertama yang melibatkan hormon testosteron dengan subyeknya perempuan. Para peneliti di John Hopkins pernah melakukan penelitian serupa tahun lalu dan ujicoba juga sedang dilakukan di Pusat Kesehatan Universitas New York. Penurunan hasrat seksual perempuan biasanya disertai juga dengan masalah lainnya, seperti tidak mampu mencapai orgasme. Kenali Penyebabnya Bicara soal orgasme, berbagai informasi menyebutkan, wanita dapat mencapai orgasme lewat berbagai variasi seksual, termasuk berfantasi. Lantas, kenapa wanita jarang, atau bahkan ada yang tak pernah mengalami orgasme? Benarkah begitu sulitnya perempuan mencapai orgasme? Untuk itu, pentingnya perempuan mengetahui kondisi tubuhnya sendiri dan bersikap jujur pada pasangan. Artinya, katakan dengan terus terang, kalau rangsangan yang dilakukan pasangan itu benar-benar membuatnya "melayang" di udara. Sehingga pasangan akan melakukan hal serupa saat akan berhubungan. Kecuali, organ kelamin maupun hormon seksual Anda mengalami gangguan, selebihnya kunci mendapatkan orgasme terletak pada komunikasi antar pasangan. Kejujuran memainkan peranan penting. Jangan pura-pura menikmati, meski sebenarnya tidak. Atau diam saja, meski apa yang dilakukan pasangan itu sangat menyenangkan. Memang, tubuh wanita punya seribu misteri. Semakin digali, para peneliti makin sepakat bahwa wanita bisa "dibangkitkan" dengan berbagai cara. Karena itu, orgasme atau puncak kenikmatan bukan lagi "kabar angin", tetapi bisa menjadi "agenda" rutin yang dapat dicapai setiap kali berhubungan badan. Survei menunjukkan, frekuensi orgasme seorang wanita hampir sama sepanjang hidupnya. Rata-rata wanita usia 20-an mengalami 0,3 orgasme/minggu. Begitu juga wanita usia 60-an. Meski banyak kemungkinan meraihnya, ternyata banyak wanita dewasa yang sehat dan normal tidak pernah mengalami orgasme atau tidak mencapai puncaknya selama senggama.
Bila Anda salah satunya, betulkah Anda patut khawatir? Jawabnya, tidak perlu. Menurut para ahli, wanita bagaimanapun bisa menyegarkan dan memperbaiki kehidupan seksualnya, dimana tidak ada satu pihak yang merasa kecewa. Amda masih punya banyak waktu dan cara melakukan kegiatan seks yang lebih berkualitas. Supaya berhasil, Anda dianjurkan tidak menjadikan orgasme sebagai satu-satunya tujuan. Orgasme bukan segalanya, keintiman Anda berdualah yang lebih penting. Pada studinya di tahun 60-an, Masters dan Johnson mengungkapkan respon psikologis wanita terhadap aktivitas seksual. Menurut mereka, saat "tergugah", pernafasan, tekanan darah, dan detak jantung seseorang akan meningkat. Aliran darah mengalir ke vagina dan alat vital. Rahim akan mengembang begitu bagian atas vagina terbuka. Pada saat orgasme, sepertiga bagian luar vagina, rahim dan daerah lain di bagian panggul secara refleks berkontraksi. Para ahli juga mengungkapkan jejak lain. Contohnya, klitoris, organ mungil di bagian depat alat vital ternyata cukup berperan saat wanita bergairah. Vagina, sebagian wanita juga memiliki daerah sangat sensitif yang disebut G-Spot. Merangsang daerah itu bisa menghasilkan kenikmatan yang besar, bahkan orgasme. Kalau kebetulan tidak mengalami satupun dari tanda-tanda orgasme itu, berarti Anda tak bisa mencapainya. Rangsangan pada tengkuk, misalnya, memberi sensasi menyenangkan bagi sebagian wanita. Ada pula wanita yang dapat mencapai klimaks melalui rangsangan pada bagian tubuh lain. Karena itu, Anda tak perlu khawatir karena ternyata ada banyak kemungkinan. Survei menunjukkan ada wanita yang bisa mengalami orgasme melalui sentuhan semacam itu, meski jumlahnya tidak banyak. Banyak faktor yang dapat menghambat kemampuan wanita mencapai orgasme. Yang pasti, ukuran klitoris, pembukaan vagina, serta bentuk anatomis lainnya tidak berhubungan dengan tingkatan orgasme. Demikian menurut psikologi sosial dari Syracuse University, Clive M Davis. Tapi diketahui, leher rahim biasanya sangat sensitif dan cukup berperan dalam kenikmatan seksual. Sehingga wanita yang pernah mengalami pengangkatan rahim biasanya kehilangan kepekaan di bagian itu. Salah satu faktor yang diketahui menghalangi orgasme adalah adanya penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat antidepresi, antihipertensi, dan obat perangsang. Begitupun dengan gangguan hormon. Bila seorang wanita sehat dan bebas dari kondisi medis tertentu, masalahnya bisa jadi terletak pada faktor psikologis. Kemarahan, kelelahan, stress atau depresi biasanya merupakan gejala psikologis yang bisa menghalangi orgasme. Dan tak kalah penting adalah trauma tertentu seperti perkosaan atau kekerasan seksual, biasanya meninggalkan bekas yang mempersulit orgasme seorang perempuan. Pandangan sosial dan mitos-mitos dalam masyarakat juga bisa menimbulkan kekhawatiran. Misalnya, ada anggapan bahwa wanita harus bisa memuaskan pasangannya, sementara mereka sendiri tidak berhak menerimanya. Pesan negatif itu biasanya terus menyertainya dan menimbulkan pertentangan batin ketika wanita beranjak dewasa.
Akibatnya, banyak wanita ragu mengatakan pada pasangannya bahwa mereka menikmati rangsangan yang dilakukan pasangan. Karena seorang wanita malu tak mengalami orgasme seperti wanita lain, khawatir akan melukai perasaan pasangan bila mengatakan hubungan intim kurang memuaskan. Banyak pula wanita yang sudah terangsang tapi sulit mengekspresikannya dengan bebas. Biasanya hal seperti itu terjadi karena mereka merasa malu terlihat terlalu "bernafsu" saat mengalami orgasme. Padahal, satu-satunya hal yang harus dilakukan pada saat itu adalah "pasrah", membiarkan tubuh menikmati yang terjadi, bukannya menolak.(dari berbagai sumber)
Cara pemakaian koyo tersebut ditempelkan di perut. Hasil sementara menunjukkan terjadi peningkatan hasrat seksual di ribuan respondennya. Seperti kita ketahui, jutaan perempuan mengalami penurunan hasrat seksual karena rendahnya tingkat hormon akibat menopause atau histerektomi. Hal itu jelas bisa membuat para perempuan frustasi, tidak berbahagia dan mengalami masalah berhubungan. "Lebih dari 40 juta perempuan menderita kurangnya hasrat seksual, yang mengakibatkan stres pribadi atau menyakut masalah berhubungan," kata Sherly Kingsberg, psikolog klinis di RS Wanita MacDonald, Universitas Cleveland, salah satu tempat diadakannya penelitian ini. "Karena pengobatan masih dalam tahap uji coba maka produk ini belum mendapat persetujuan dari Pengawas Obat dan Makanan di AS. Kendati demikian, penelitian klinis ini merupakan langkah penting untuk mengembangkan pilihan terapi guna membantu banyak perempuan dan pasangannya yang menderita gangguan seksual," kata Kingsberg. Diperkirakan ada sekitar 43 persen perempuan di dunia yang menderita gangguan seksual, dibandingkan lelaki yang hanya 31 persen. Sebetulnya ini bukan merupakan uji coba pertama yang melibatkan hormon testosteron dengan subyeknya perempuan. Para peneliti di John Hopkins pernah melakukan penelitian serupa tahun lalu dan ujicoba juga sedang dilakukan di Pusat Kesehatan Universitas New York. Penurunan hasrat seksual perempuan biasanya disertai juga dengan masalah lainnya, seperti tidak mampu mencapai orgasme. Kenali Penyebabnya Bicara soal orgasme, berbagai informasi menyebutkan, wanita dapat mencapai orgasme lewat berbagai variasi seksual, termasuk berfantasi. Lantas, kenapa wanita jarang, atau bahkan ada yang tak pernah mengalami orgasme? Benarkah begitu sulitnya perempuan mencapai orgasme? Untuk itu, pentingnya perempuan mengetahui kondisi tubuhnya sendiri dan bersikap jujur pada pasangan. Artinya, katakan dengan terus terang, kalau rangsangan yang dilakukan pasangan itu benar-benar membuatnya "melayang" di udara. Sehingga pasangan akan melakukan hal serupa saat akan berhubungan. Kecuali, organ kelamin maupun hormon seksual Anda mengalami gangguan, selebihnya kunci mendapatkan orgasme terletak pada komunikasi antar pasangan. Kejujuran memainkan peranan penting. Jangan pura-pura menikmati, meski sebenarnya tidak. Atau diam saja, meski apa yang dilakukan pasangan itu sangat menyenangkan. Memang, tubuh wanita punya seribu misteri. Semakin digali, para peneliti makin sepakat bahwa wanita bisa "dibangkitkan" dengan berbagai cara. Karena itu, orgasme atau puncak kenikmatan bukan lagi "kabar angin", tetapi bisa menjadi "agenda" rutin yang dapat dicapai setiap kali berhubungan badan. Survei menunjukkan, frekuensi orgasme seorang wanita hampir sama sepanjang hidupnya. Rata-rata wanita usia 20-an mengalami 0,3 orgasme/minggu. Begitu juga wanita usia 60-an. Meski banyak kemungkinan meraihnya, ternyata banyak wanita dewasa yang sehat dan normal tidak pernah mengalami orgasme atau tidak mencapai puncaknya selama senggama.
Bila Anda salah satunya, betulkah Anda patut khawatir? Jawabnya, tidak perlu. Menurut para ahli, wanita bagaimanapun bisa menyegarkan dan memperbaiki kehidupan seksualnya, dimana tidak ada satu pihak yang merasa kecewa. Amda masih punya banyak waktu dan cara melakukan kegiatan seks yang lebih berkualitas. Supaya berhasil, Anda dianjurkan tidak menjadikan orgasme sebagai satu-satunya tujuan. Orgasme bukan segalanya, keintiman Anda berdualah yang lebih penting. Pada studinya di tahun 60-an, Masters dan Johnson mengungkapkan respon psikologis wanita terhadap aktivitas seksual. Menurut mereka, saat "tergugah", pernafasan, tekanan darah, dan detak jantung seseorang akan meningkat. Aliran darah mengalir ke vagina dan alat vital. Rahim akan mengembang begitu bagian atas vagina terbuka. Pada saat orgasme, sepertiga bagian luar vagina, rahim dan daerah lain di bagian panggul secara refleks berkontraksi. Para ahli juga mengungkapkan jejak lain. Contohnya, klitoris, organ mungil di bagian depat alat vital ternyata cukup berperan saat wanita bergairah. Vagina, sebagian wanita juga memiliki daerah sangat sensitif yang disebut G-Spot. Merangsang daerah itu bisa menghasilkan kenikmatan yang besar, bahkan orgasme. Kalau kebetulan tidak mengalami satupun dari tanda-tanda orgasme itu, berarti Anda tak bisa mencapainya. Rangsangan pada tengkuk, misalnya, memberi sensasi menyenangkan bagi sebagian wanita. Ada pula wanita yang dapat mencapai klimaks melalui rangsangan pada bagian tubuh lain. Karena itu, Anda tak perlu khawatir karena ternyata ada banyak kemungkinan. Survei menunjukkan ada wanita yang bisa mengalami orgasme melalui sentuhan semacam itu, meski jumlahnya tidak banyak. Banyak faktor yang dapat menghambat kemampuan wanita mencapai orgasme. Yang pasti, ukuran klitoris, pembukaan vagina, serta bentuk anatomis lainnya tidak berhubungan dengan tingkatan orgasme. Demikian menurut psikologi sosial dari Syracuse University, Clive M Davis. Tapi diketahui, leher rahim biasanya sangat sensitif dan cukup berperan dalam kenikmatan seksual. Sehingga wanita yang pernah mengalami pengangkatan rahim biasanya kehilangan kepekaan di bagian itu. Salah satu faktor yang diketahui menghalangi orgasme adalah adanya penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat antidepresi, antihipertensi, dan obat perangsang. Begitupun dengan gangguan hormon. Bila seorang wanita sehat dan bebas dari kondisi medis tertentu, masalahnya bisa jadi terletak pada faktor psikologis. Kemarahan, kelelahan, stress atau depresi biasanya merupakan gejala psikologis yang bisa menghalangi orgasme. Dan tak kalah penting adalah trauma tertentu seperti perkosaan atau kekerasan seksual, biasanya meninggalkan bekas yang mempersulit orgasme seorang perempuan. Pandangan sosial dan mitos-mitos dalam masyarakat juga bisa menimbulkan kekhawatiran. Misalnya, ada anggapan bahwa wanita harus bisa memuaskan pasangannya, sementara mereka sendiri tidak berhak menerimanya. Pesan negatif itu biasanya terus menyertainya dan menimbulkan pertentangan batin ketika wanita beranjak dewasa.
Akibatnya, banyak wanita ragu mengatakan pada pasangannya bahwa mereka menikmati rangsangan yang dilakukan pasangan. Karena seorang wanita malu tak mengalami orgasme seperti wanita lain, khawatir akan melukai perasaan pasangan bila mengatakan hubungan intim kurang memuaskan. Banyak pula wanita yang sudah terangsang tapi sulit mengekspresikannya dengan bebas. Biasanya hal seperti itu terjadi karena mereka merasa malu terlihat terlalu "bernafsu" saat mengalami orgasme. Padahal, satu-satunya hal yang harus dilakukan pada saat itu adalah "pasrah", membiarkan tubuh menikmati yang terjadi, bukannya menolak.(dari berbagai sumber)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
-
01/01 - 01/08
(366)
- Air hangat atau dingin
- Peran Lubrikasi dalam Hubungan Seksual
- Pentingnya Breastfeeding Fathers
- Kerugian Mencabut Bulu
- Pilah-Pilih Kosmetik
- Tidur Cukup untuk Melawan Flu
- Batasi Pemakaian Bra
- Ginseng, Si Raja Obat
- Perawatan untuk Kulit Kombinasi
- Sauna Kulit Wajah
- Tips Gaya Hidup Hijau
- Biji Tomat Cegah Penyakit Jantung
- SA (Sialic Acid), Temuan Terbaru Untuk Perkembanga...
- Jaga Kesehatan Mata dengan Biji Pepaya
- Hubungan Sepeda dan Seks
- Gestational Diabetes
- Serba-serbi ASI
- Jangan Panik Luka Sayat
- Kalsium Untuk ABG
- Pertolongan Pertama Demam
- Mengurangi Kolestrol
- Perawatan Untuk Lingkaran Hitam di Sekitar Mata
- Masker Apel untuk Kulit Berminyak
- Mengurangi Kerutan di Wajah
- Mengurangi Efek Rumah Kaca
- Jangan Lama Mencelup Teh
- Kumur-kumur Saat Asma
- Folat Untuk Ibu Hamil
- Bagaimana Mengurangi Varises
- Kegemukan dan Risiko Kanker
- Penyakit Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi
- Mengapa protein atau zat putih telur amat penting ...
- Yoga Untuk Mata Lelah Akibat Komputer
- Waspadai Kanker Kelenjar Getah Bening
- Teh Hitam Cegah Sakit Jantung, Kanker dan Diabetes
- Kulit Bentol Bila Udara Dingin.
- Gigi Palsu
- Bagaimana Cara Efektif Untuk Hamil atau Menunda K...
- Tips agar hamil
- Jangan Biarkan Suplemen Merusak Anda
- DOSIS TINGGI VITAMIN E PICU KANKER PARU-PARU
- 11 Tips Berolah Raga Bagi Penderita Diabetes
- Tanda-tanda Kencing Manis
- Agar Susu Formula Tidak Tercemar Bakteri
- Bagaimana Mencegah Keguguran Kandungan
- Nutrisi Ibu Hamil
- Mengatasi dan Mencegah Jerawat
- Gula Bagi Penderita Diabetes
- Minuman Energi Bisa Merusak Gigi
- Perut Buncit Bikin Pikun?
- Melangsing Tanpa Pusing dengan Akupuntur
- Jambu Biji, Cegah Jantungan
- Anggur Merah Bunuh Sel Kanker
- Cegah Diabetes dengan Minum Teh
- Tamiflu Masih Efektif untuk Penderita AI
- Ingin Bayi Tabung tak Perlu Jauh ke Singapura
- Seks Pagi Hari Bikin Anda Lebih Sehat
- Air Liur Dapat Gantikan Darah di Uji Diagnostik
- Kalsium, Kembangkan Motorik Anak
- Waspada, Gagal Ginjal pada Anak
- Waspadai Kanker Pada Anak!
- Kenali Gejala Kanker Pada Anak Sejak Dini
- ASI, Sumber DHA dan ARA Terbaik
- Cara Mengencangkan Payudara
- Cara Mencegah dan Mengatasi Jerawat
- Melahirkan Alami Tanpa Sakit
- Pantangan dan Anjuran bagi Penderita Asam Urat
- Asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi
- FluorideASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
- Apakah tekstur kondom mempengaruhi kepuasan dalam ...
- Manfaat cabai rawit
- Memerangi penyakit dengan nuklir
- Apa itu Kedokteran Nuklir?
- Cara Memilih Pakaian Dalam Yang Sehat.
- ML berlebihan
- Keguguran terus
- Cara Tradisional Redam Batuk
- Diare Mendadak dan Penanganannya
- Cara Membaca Label Obat.
- Kurang Tidur Picu Obesitas
- Sudah Jarang Ngeseks, Rentan jadi Korban Pula
- Lempuyang Gempur Radang Tenggorokan
- Ginkgo Dapat Memicu Stroke?
- Tolak Angin Si Kunyit Putih
- Teh Hitam, Cegah Jantungan
- Olahraga 10 Menit Bantu Pengidap Obesitas
- Batasi Garam Bikin Anak Langsing
- Langsing Cepat, Aman dan Alami
- Aids dapat dilihat dari mulut
- Benarkah Vitamin C Mencegah Flu ?
- Sayuran Berwarna Kuning Cegah Kebutaan
- Sejumlah Makanan Turunkan Daya Tahan Tubuh 2
- Bahaya Laten Sepotong Sosis
- Kedokteran Gigi
- Pecinta Bola Lebih Rentan Serangan Jantung
- Susah Tidur? Cek Makanan Anda
- Sering Telepon Bikin Sperma Rusak
- Gusi kita
- Sering Pusing.....Ternyata Darah Tinggi...
- Tips Untuk Karang Gigi
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Konsep Dasar Diagnosa Keperawatan Aktual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu aspek yang terpenting dalam proses kepera...
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
Konsep Teori Transkultural dalam Keperawatan APLIKASI TEORI TRANSCULTURAL NURSING DALAM PROSES KEPERAWATAN Rahayu Iskandar, Ners, M.Kep PEND...
-
duh Gusti namung sepanunggal engkang kulo suwun marang Panjenengan inggih meniko tulung jagakne ingkang kulo tresnani sak meniko kulo mboten...
-
ASUHAN KEPERAWATAN COLORECTAL CANCER 1. Tinjauan Umum Kanker dalam usus halus sangat jarang dan tidak dibahas dalam teks ini. ...
-
Pathway Appendicitis Klik Untuk Melihat Pathway Download Pathway Appendicitis Via Ziddu Asuhan Keperawatan Appendicitis
-
KapanLagi.com: Woman ...
-
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST CABG Operasi Bypass Arteri Koroner (Coronary Artery BypassGraft Surgery (CABG)) Ar...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: