Kamis, 27 Agustus 2009
Askep TB Baru
TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)
A. Pengertian
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.
B. Etiologi
Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu mycobacterium tuberkulosis dengan ukuran panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam.
C. Patofisiologi
Penularan terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar menjadi droflet nuklei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1 – 2 jam, tergantung ada atau tidaknya sinar ultra violet. dan ventilasi yang baik dan kelembaban. Dalam suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari – hari bahkan berbulan, bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel pada alveoli kemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak apeks paru sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan melewati pembuluh linfe, basil berpindah kebagian paru – paru yang lain atau jaringan tubuh yang lain.
Setelah itu infeksi akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama terangsang adalah limfokinase, yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk merangsang macrofage, berkurang tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila proses ini berhasil & macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan daya tahan tubuhnya akan meningkat.
Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan bersarang didalam jaringan paru-paru dengan membentuk tuberkel (biji – biji kecil sebesar kepala jarum).
Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi satu dan lama-lama timbul perkejuan ditempat tersebut.apabila jaringan yang nekrosis dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah pecah, maka klien akan batuk darah (hemaptoe).
Setelah itu infeksi akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama terangsang adalah limfokinase, yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk merangsang macrofage, berkurang tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila proses ini berhasil & macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan daya tahan tubuhnya akan meningkat.
Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan bersarang didalam jaringan paru-paru dengan membentuk tuberkel (biji – biji kecil sebesar kepala jarum).
Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi satu dan lama-lama timbul perkejuan ditempat tersebut.apabila jaringan yang nekrosis dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah pecah, maka klien akan batuk darah (hemaptoe).
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada klien secara obyektif adalah :
- Keadaan postur tubuh klien yang tampak etrangkat kedua bahunya.
- BB klien biasanya menurun; agak kurus.
- Demam, dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 - 41° C.
- Batu lama, > 1 bulan atau adanya batuk kronis.
- Batuk yang kadang disertai hemaptoe.
- Sesak nafas.
- Nyeri dada.
- Malaise, (anorexia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, berkeringat pada malam hari).
E. Pemeriksaan Penunjang
- Kultur sputum : positif untuk mycobakterium pada tahap akhir penyakit.
- Ziehl Neelsen : (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah) positif untuk basil asam cepat.
- Test kulit : (PPD, Mantoux, potongan vollmer) ; reaksi positif (area durasi 10 mm) terjadi 48 – 72 jam setelah injeksi intra dermal. Antigen menunjukan infeksi masa lalu dan adanya anti body tetapi tidak secara berarti menunjukan penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh mycobacterium yang berbeda.
- Elisa / Western Blot : dapat menyatakan adanya HIV.
- Foto thorax ; dapat menunjukan infiltrsi lesi awal pada area paru atas, simpanan kalsium lesi sembuh primer atau efusi cairan, perubahan menunjukan lebih luas TB dapat masuk rongga area fibrosa.
- Histologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan gaster ; urien dan cairan serebrospinal, biopsi kulit ) positif untuk mycobakterium tubrerkulosis.
- Biopsi jarum pada jarinagn paru ; positif untuk granula TB ; adanya sel raksasa menunjukan nekrosis.
- Elektrosit, dapat tidak normal tergantung lokasi dan bertanya infeksi ; ex ;Hyponaremia, karena retensi air tidak normal, didapat pada TB paru luas. GDA dapat tidak normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada paru.
- Pemeriksaan fungsi pada paru ; penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara resido dan kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkhim / fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural (TB paru kronis luas).
F. Penatalaksanaan
Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :
- Jangka pendek.
Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.- Streptomisin inj 750 mg.
- Pas 10 mg.
- Ethambutol 1000 mg.
- Isoniazid 400 mg.
Therapi TB paru dapat dilakkukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan jenis :- INH.
- Rifampicin.
- Ethambutol.
- Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
- Rifampicin.
- Isoniazid (INH).
- Ethambutol.
- Pyridoxin (B6).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU
(TB PARU)
(TB PARU)
A. Pengkajian
- Aktivitas / istirahat.
Gejala :- Kelelahan umum dan kelemahan.
- Nafas pendek karena bekerja.
- Kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil dan atau berkeringat.
- Mimpi buruk.
Tanda :- Takhikardi, tachipnoe, / dispnoe pada kerja.
- Kelelahan otot, nyeri dan sesak (pada tahap lanjut).
- Integritas Ego.
Gejala :- Adanya faktor stres lama.
- Masalah keuanagan, rumah.
- Perasaan tak berdaya / tak ada harapan.
- Populasi budaya.
Tanda :- Menyangkal. (khususnya selama tahap dini).
- Ancietas, ketakutan, mudah tersinggung.
- Makanan / cairan.
Gejala :- Anorexia.
- Tidak dapat mencerna makanan.
- Penurunan BB.
Tanda :- Turgor kulit buruk.
- Kehilangan lemak subkutan pada otot.
- Nyeri / kenyamanan.
Gejala :- Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda :- Berhati-hati pada area yang sakit.
- Perilaku distraksi, gelisah.
- Pernafasan.
Gejala :- Batuk produktif atau tidak produktif.
- Nafas pendek.
- Riwayat tuberkulosis / terpajan pada individu terinjeksi.
Tanda :- Peningkatan frekuensi nafas.
- Pengembangan pernafasan tak simetris.
- Perkusi dan penurunan fremitus vokal, bunyi nafas menurun tak secara bilateral atau unilateral (effusi pleura / pneomothorax) bunyi nafas tubuler dan / atau bisikan pektoral diatas lesi luas, krekels tercatat diatas apeks paru selam inspirasi cepat setelah batuk pendek (krekels – posttusic).
- Karakteristik sputum ; hijau purulen, mukoid kuning atau bercampur darah.
- Deviasi trakeal ( penyebaran bronkogenik ).
- Tak perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental ( tahap lanjut ).
- Keamanan.
Gejala :- Adanya kondisi penekana imun, contoh ; AIDS, kanker, tes HIV positif (+)
Tanda :- Demam rendah atau sakit panas akut.
- Interaksi sosial.
Gejala :- Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular.
- Perubahan pola biasa dalam tangguang jaawab / perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran.
- Penyuluhan / pembelajaran.
Gejala :- Riwayat keluarga TB.
- Ketidakmampuan umum / status kesehatan buruk.
- Gagal untuk membaik / kambuhnya TB.
- Tidak berpartisipasi dalam therapy.
B. Diagnosa keperawatan Yang Muncul
- Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
- Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
C. Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1. :
Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan sekresi yang kental/darah.
Tujuan : Kebersihan jalan napas efektif.
Kriteria hasil :
- Mencari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara.
- Mendemontrasikan batuk efektif.
- Menyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi.
Intervensi :
- Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapat penumpukan sekret di sal. pernapasan.
R/ Pengetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik. - Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk.
R/ Batuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan dan tidak efektif, menyebabkan frustasi. - Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin.
R/ Memungkinkan ekspansi paru lebih luas. - Lakukan pernapasan diafragma.
R/ Pernapasan diafragma menurunkan frek. napas dan meningkatkan ventilasi alveolar. - Tahan napas selama 3 - 5 detik kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin melalui mulut. Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan kuat.
R/ Meningkatkan volume udara dalam paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret. - Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
R/ Pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien. - Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi.
R/ Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis. - Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
R/ Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah bau mulut. - Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : Dengan dokter : pemberian expectoran, pemberian antibiotika, konsul photo toraks.
R/ Expextorant untuk memudahkan mengeluarkan lendir dan menevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
Diagnosis Keperawatan 2. :
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
Tujuan : Pertukaran gas efektif.
Kriteria hasil :
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler.
Tujuan : Pertukaran gas efektif.
Kriteria hasil :
- Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif.
- Mengalami perbaikan pertukaran gas-gas pada paru.
- Adaptive mengatasi faktor-faktor penyebab.
Intervensi :
- Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat tidur. Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin.
R/ Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpsnsi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit. - Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital.
R/ Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia. - Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan.
R/Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik. - Jelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak atau kolaps paru-paru.
R/ Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik. - Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dengan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam.
R/ Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas. - Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : Dengan dokter : pemberian antibiotika, pemeriksaan sputum dan kultur sputum, konsul photo toraks.
R/Mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges. E. Marylin. 1992.Nursing Care Plan. EGC. Jakarta.
Pearce. C. Evelyn. 1990.Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta.
Hasil Pencarian Untuk Asuhan Keperawatan Askep TB Baru
Tag: search result for asuhan keperawatan askep TB Baru
Tag: search result for asuhan keperawatan askep TB Baru
Tag: search result for asuhan keperawatan askep TB Baru
Tag: search result for
Tag: search result for asuhan keperawatan askep TB Baru
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
-
08/23 - 08/30
(118)
- Materi Kesehatan: Konsep Praktek Klinik Keperawatan
- PERJALANAN PENYAKIT HIV/AIDS
- MEKANISME KESEIMBANGAN POSTURAL PADA LANSIA
- PERUBAHAN SISTEM TUBUH LANSIA
- STRUKTUR DAN PERKEMBANGBIAKAN HIV
- PERAWATAN PAYUDARA
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN PER...
- KONSEP MODEL FLORENCE NIGHTINGALE
- TEORI-TEORI PROSES PENUAAN
- Peran Perawat
- TERAPI HEMODIALISA DAN TRANSPLANTASI
- TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN
- WATER SEAL DRAINAGE (WSD)
- VENA VARIKOSA, varises
- Materi Kesehatan: Tinjauan Tentang Minat Belajar Anak
- Materi Kesehatan: Mengajar Bayi Metode Glenn Doman
- Materi Kesehatan: Tumbuh Kembang Bayi di Tahun Per...
- Materi Kesehatan: Organ Reproduksi Wanita
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT KARDIOVASKULAR
- Materi Kesehatan: Proses Persalinan
- Materi Kesehatan: Anemia pada Ibu Hamil
- Materi Kesehatan: Penyebab Telat Hamil
- Materi Kesehatan: Siklus Kesehatan Wanita pada mas...
- Askep Hiperemesis Gravidarum 2
- Askeb Asuhan Antenatal Care (ANC)
- Askep Atresia Ani
- Materi Kesehatan: Sistem Reproduksi Wanita
- Materi Kesehatan: Pembuahan, Nidasi dan Plasentasi
- Materi Kesehatan: Proses Terjadinya Kehamilan
- Materi Kesehatan: Menopause
- Materi Kesehatan: Menopause dan Klimakterik
- Materi Kesehatan: Kesehatan bagi Wanita Pekerja
- Materi Kesehatan: Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
- Askep Anak Kejang Demam
- Askeb Kehamilan Ektopik
- Materi Kesehatan: 58 Langkah APN
- Materi Kesehatan: Ketuban Pecah Dini (KPD)
- Materi Kesehatan: Perkembangan Janin Trimester 2
- Materi Kesehatan: Manfaat Kacang Kedelai Lainnya
- Materi Kesehatan: Anak Tunggal atau Kembar
- Materi Kesehatan: Perbedaan Primigravida dan Multi...
- Materi Kesehatan: Pemeriksaan Umum Kehamilan
- Materi Kesehatan: Keluhan Normal Ibu Hamil
- Materi Kesehatan: Menghitung Taksiran Persalinan
- Materi Kesehatan: Tanda - tanda Ibu Hamil yang Sehat
- Materi Kesehatan: Hal-hal yang perlu diketahui ole...
- Tips Kesehatan: Manfaat Kacang Kedelai
- Tips Kesehatan: Menurunkan Berat Badan Secara Bija...
- Materi Kesehatan: Diet Untuk Lambung
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Garam
- Materi Kesehatan: Diet Diabetes Mellitus
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Trigliserida
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Protein
- Materi Kesehatan: Rendah Kolesterol dan Lemak Terb...
- Materi Kesehatan: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
- Materi Kesehatan: Diet Penyakit Jantung
- Materi Kesehatan: Proses Asuhan Keperawatan
- Materi Kesehatan: Rumus Perhitungan Dosis
- Materi Kesehatan: Cara Menentukan Umur Kehamilan P...
- Materi Kesehatan: Reflek Patologis
- Materi Kesehatan: Refleksiologi
- Tips Kesehatan: Mentimun Menghaluskan Kulit Kaki
- Tips Kesehatan: Manfaat Buah Apel
- Tips Kesehatan: Kelapa Muda Mencegah Rambut Beruban
- Tips Kesehatan: Brokoli Keluarkan Toksin dalam Tubuh
- Tips Kecantikan: Pisang Ambon Menghaluskan dan Men...
- Tips Kesehatan: Perawatan Wajah yang Baik
- Tips Kecantikan: Buah-buahan untuk Kecantikan
- Tipe Kecantikan: Pemakaian Masker Wajah Alami
- Tipe Kecantikan: Mencerahkan Kulit Wajah dengan Ca...
- Tips Kecantikan: Memutihkan Kulit wajah dengan Car...
- Tinjauan Teoritis: Vesikolithiasis
- Tinjauan Teoritis: Stroke
- Tinjauan Teoritis: Osteomielitis
- Tinjauan Teoritis: Intoksikasi Insektisida
- Tinjauan Teoritis: Illeus Obstruksi
- Tinjauan Teoritis: Hernia
- Tinjauan Teoritis: Hemoroid
- Tinjauan Teoritis: Gastroentritis ( GE )
- Tinjauan Teoritis: Gastritis
- Tinjauan Teoritis: BPH
- Tinjauan Teoritis: Endometriosis
- Tata Cara Membuat Ebook Berformat EXE
- Tinjauan Teoritis: Dispepsia
- Tinjauan Teoritis: BBLR
- Tinjauan Teoritis: Aritmia
- Tinjauan Teoritis: Appendiksitis
- Askep Hernia
- Askep Vesikolithiasis
- Askep Stroke
- Askep Ileus Obstruksi
- Askep Sifilis
- Askep Osteomielitis
- Askep Hemoroid
- Askep Intoksikasi Insektisida
- Askep Endometriosis
- Askep Dispepsia
- Askep (Bayi Berat Badan Lahir Rendah) BBLR
- Askep Pneumonia
- Askep Abortus
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates