Sabtu, 29 Agustus 2009
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Nyeri pada kardiovaskular merupakan referend pain, contohnya pada nyeri pasien infark miokardial, yang paling sering tampil dalam beberapa hal dapat cukup gawat untuk dilukiskan sebagai nyeri yang paling buruk yang pernah dialami pasien. Merupakan nyeri viseral yang dalam dan kata kata sifat yang lazim dipakai adalah berat, menekan dan menghancurkan, serupa sifatnya dengan nyeri dari angina pectoris tetapi lazimnya lebih gawat dan lebih lama. Secara khas nyeri, mulai secara graduil, nyeri melibatkan bagian sentral dari dada dan epigastrium dan menjalar ke lengan, penjalaran nyeri yang kurang lazim adalah abdomen, punggung, rahang dan leher. Nyeri infark miokardial tidak menjalar keatas maxilla atau kebawah pusar. Nyeri sering diikuti kelemahan, berkeringat, mual, muntah, pusing dan ketakutan menjolok, tidak hilang dengan istirahat. Secara khas nyeri infark miokardial menyebabkan pasien bergerak-gerak dalam usaha mencari posisi yang nyaman. Dalam bnyak hal ciri-ciri yang menonjol dari penampilan pasien ialah reaksinya terhadap nyeri, ketakutan dan gelisah, berusaha meredakan nyerinya dengan bergerak-gerak ditempat tidur, berbelit-belit, menggeliat, bertahak atau bhkan berusaha muntah. Lazimnya pucat, ekstrimitas dingin.PENANGANAN
1. Meredakan nyeri :
Infark miokardial biasanya disertai dengan nyeri yang hebat, oleh karena itu salah satu objek yang terapeutik inisial adalah meredakan nyeri. Morphine, obat yang secara tradisi dipakai untuk maksud ini, masih tetap paling efektif dan tetap merupakan obat pilihan. Morphine dapat menurunkan tekanan arteri dengan kontriksi arteriolar dan venus yang terjadi secara simpatetik. Pooling venus sebagai hasil dapat menimbulkan reduksi pada curah jantung, ini harus disadari tetapi tidak perlu mengontraindikasikan pemakaianya.
Kulit dapat menjadi dingin dan basah, pasien dapat mengeluh mual-mual, tetapi kejadian ini biasanya lewat dan diganti oleh perasaan keadaan baik bertalian dengan meredanya nyeri.
Adalah penting untuk mengetahui sindrom ini dalam kaitannya dengan morphin, karena hipotensi dan tanda-tanda kontriksi peripheral dapat disalah interpretasi sebagai manifestasi-manifestasi sindrom shock dan dianggap sebagai dasar-dasar untuk memulai trapi vasokontriktor atau lain yang tidak akan tepat. Hipotensi beratalian venous pooling biasanya beresponsi langsung dengan meninggikan kaki.
Morphine juga mempunyai efek vagotonik dan dapat menyebabkan bradikardia, khusus pada pasien-pasien dengan infark diagfrahmatik. Pemberian Sulfas Atropine 0,4 mg intravena harus diberikan sebelum injeksi Morphine bila ada bradikardia atau block setiap derajat. Karena efek sampingan potensial ini, maka dianjurkan menseleksi dosis efektif minimal morphine yang meredakan nyeri. Ini dapat dicapai lebih baik dengan injeksi intravena repetif tiap 5 menit dosis kecil obat 2 – 4 mg dari pada pemberian jumlah besar dengan jalan intravena atau subkutan.
2. Pemberian Oksigen.
Pemberian oksigen rutin disokong oleh observasi bahwa Po2 pada banyak pasien dengan infark miokardial dan bahwa Inhalasi oksigen mengurangi ukuran infark, pemberian oksigen harus diberikan dengan tenda, face mask atau nasal kanul untuk dua sampai tiga hari pertama setelah infark.
3. Pengurangan aktivitas.
Tujuan pengurangan aktivitas fisik adalah untuk mendapatkan keadaan-keadaan yang paling menguntungkan untuk penyembuhan ini. Faktor-faktor yang menambah pekerjaan jantung dapat menambah ukuran infarka miokardial. Keadaan-keadaan, yang mengakibatkan bertambahnya ukuran jantung, curah jantung, atau kontraktilitas myocardial, harus dihindari.
Semua pasien dengan infark miokardial harus dimasukan ke unit perawatan koroner selama 3 – 4 hari, dengan observasi terus menerus oleh perawat yang trlatih dan memakai monitor elektrokardiografik terus-menerus.
Infus harus terpasang pada vena perifer, dan difiksasi dengan kuat agar tidak terlepas, cairan yang terpasang adalah larutan glukosa dengan tetesan lambat, yang merupakan jalan untuk pemberian obat anti aritmia atau obat lain yang mungkin diperlukan.
Selama 2 -3 hari pertama bila tidak ada pump failure pasien harus bedrest hamper sepanjang hari dengan satu atau dua periode 15 – 30 menit duduk dikursi disebelah tempat tidur. Pasien dapat memakai commode disamping tempat tidur dan harus dimandikan oleh perawat.
Pasien boleh makan tanpa bantuan. Tempat tidur harus ada footboard dan pasien harus mendorong kakinya pada footboard itu dengan kuat 10 kali selama jam bangun, untuk mencegah stasis venous dan thromboembolisms dan untuk memelihara tonus otot pada kaki,
Pasien biasanya yang perjalanan penyakitnya tidak berkomplikasi dapat dikeluarkan dari unit koroner pada hari ketiga atau ke empat. Pada saat-saat itu dia harus duduk 30 sampai 60 menit dua kali sehari. Ada baiknya dalam tahap ini mengukur tekanandarah pasien dalamkeadaan berdiri, agar dapat waspada terhadap hipotensi postural, yang dapat merupakan problem bila dimulai mobilisasi.
Berdiri dan mobilisasi bertahap biasanya dimulai kira-kira antara hari kelima dan kedelapan post infark miokardial transmural dan nontransmural yang tak berkomplikasi, mobilisasi permulaan adalah ke kamar mandi bila ada dikamar pasien atau didekatnya. Mobilisasi ditingkatkan secara progresif, pada akhirnya termasuk jalan-jalan dilantai rumah sakit, lamanya total hospitalisasi dalam kasus-kasus tak berkomplikasi biasanya 10 – 14 hari, tetapi banyak dokter yang masih menahan pasien dengan infark transmural untuk 3 minggu, hal ini tergntung kecepatan membaiknya payah jantung kongestif dan situasi rumah dimana pasien akan kembali.
Sisa fase konvalensensi infark miokardial dapat dijalankan dirumah. Beberapa dokter menahan pasien pada satu lantai sampai memenuhi konvalensensi 5 minggu, dan diperbolehkan naik satu tangga ke atas sehari. Dokter-dokter lain memperbolehkan pasien-pasien naik satu tangga keatas dan kebawah setiap hari, dinulai beberapa hari setelah dikeluarkan dari rumah sakit, 5 sampai 8 minggu, pasien harus dianjurkan menambah aktivitas dengan jalan-jalan sekitar rumah dan keluar bila cuaca baik. Pasien tetap harus ditempat tidur 6 sampai 8 jam tiap malam, periode-periode istiriahat tambahan pagi-pagi dan sore dapat dianjurkan.
Selama 8 minggu keatas, pasien harus mengatur aktivitasnya berdasarkan toleraansinya terhadap exercise. Selama periode peningkatan aktivitas inilah pasien dapat timbul kecapaian yang menyolok. Hipotensi postural masih tetap dapat merupakan problem. Kebanyakan pasien dapat kembali bekerja setelah 12 minggu.
4. Pengaturan Diit.
Selama 5 hari pertama, lebih baik diit berkalori rendah dibagi atas makanan-makanan kecil dan multiple. Curah jantung akan meningkat setelah makan dank arena itu kwantitas makanan harus kecil. Bila ada payah jantung kongestif, intake natrium harus dibatasi ringan.
Karena lazimnya terjadi konstipasi selama konvalensensi dari infark miokardial maka wajarlah untuk memberi sekedar pencahar didalam diit, selain makanan yang kaya akan kalium harus dianjurkan pada pasien yang mendapat diuretic.
Selama minggu kedua, jumlah makanan dalam diit dapat ditambah dan dapat dimulai dengan diit yang sesuai pasien harus menerima pengurangan diit dan penghentia merokok.
5. Konstipasi.
Bedrest 3 samapai 5 hari dan efek narkotik yang dipakai untuk meredakan nyeri sering mengakibatkan konstipasi. Kebanyakan pasien tidak konfortabel memakai bedpan. Usaha-usaha untuk memakai bedpan sering mengakibatkan keengganan yan eksesif berdefekasi. Selain itu bila pasien berusaha untuk mengangkat diri menyesuaikan bedpan, tindakan ini sangat tidak menguntungkan karena bekerja sebagai stimulant vagal yang dapat menimbulkan bridakari dan memancing aritmia. Karena alas an-alasan ini komode sebelah tempat tidur dan diit kaya serat dan pemakaian pelunak tinja secara rutin dianjurkan. Pasien harus ditentramkan, bahwa tidaklah berbahaya bila beberapa hari tidak ada buang air besar. Tetapi bila pasien menjadi gelisah dan enak, laksans dapat dipakai dengan aman, bila belum berhasil dapat dilakukan pemeriksaan rectal yang lembut pada pasien-pasien dengan infark miokardial akut
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
-
08/23 - 08/30
(118)
- Materi Kesehatan: Konsep Praktek Klinik Keperawatan
- PERJALANAN PENYAKIT HIV/AIDS
- MEKANISME KESEIMBANGAN POSTURAL PADA LANSIA
- PERUBAHAN SISTEM TUBUH LANSIA
- STRUKTUR DAN PERKEMBANGBIAKAN HIV
- PERAWATAN PAYUDARA
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN PER...
- KONSEP MODEL FLORENCE NIGHTINGALE
- TEORI-TEORI PROSES PENUAAN
- Peran Perawat
- TERAPI HEMODIALISA DAN TRANSPLANTASI
- TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN
- WATER SEAL DRAINAGE (WSD)
- VENA VARIKOSA, varises
- Materi Kesehatan: Tinjauan Tentang Minat Belajar Anak
- Materi Kesehatan: Mengajar Bayi Metode Glenn Doman
- Materi Kesehatan: Tumbuh Kembang Bayi di Tahun Per...
- Materi Kesehatan: Organ Reproduksi Wanita
- ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT KARDIOVASKULAR
- Materi Kesehatan: Proses Persalinan
- Materi Kesehatan: Anemia pada Ibu Hamil
- Materi Kesehatan: Penyebab Telat Hamil
- Materi Kesehatan: Siklus Kesehatan Wanita pada mas...
- Askep Hiperemesis Gravidarum 2
- Askeb Asuhan Antenatal Care (ANC)
- Askep Atresia Ani
- Materi Kesehatan: Sistem Reproduksi Wanita
- Materi Kesehatan: Pembuahan, Nidasi dan Plasentasi
- Materi Kesehatan: Proses Terjadinya Kehamilan
- Materi Kesehatan: Menopause
- Materi Kesehatan: Menopause dan Klimakterik
- Materi Kesehatan: Kesehatan bagi Wanita Pekerja
- Materi Kesehatan: Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
- Askep Anak Kejang Demam
- Askeb Kehamilan Ektopik
- Materi Kesehatan: 58 Langkah APN
- Materi Kesehatan: Ketuban Pecah Dini (KPD)
- Materi Kesehatan: Perkembangan Janin Trimester 2
- Materi Kesehatan: Manfaat Kacang Kedelai Lainnya
- Materi Kesehatan: Anak Tunggal atau Kembar
- Materi Kesehatan: Perbedaan Primigravida dan Multi...
- Materi Kesehatan: Pemeriksaan Umum Kehamilan
- Materi Kesehatan: Keluhan Normal Ibu Hamil
- Materi Kesehatan: Menghitung Taksiran Persalinan
- Materi Kesehatan: Tanda - tanda Ibu Hamil yang Sehat
- Materi Kesehatan: Hal-hal yang perlu diketahui ole...
- Tips Kesehatan: Manfaat Kacang Kedelai
- Tips Kesehatan: Menurunkan Berat Badan Secara Bija...
- Materi Kesehatan: Diet Untuk Lambung
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Garam
- Materi Kesehatan: Diet Diabetes Mellitus
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Trigliserida
- Materi Kesehatan: Diet Rendah Protein
- Materi Kesehatan: Rendah Kolesterol dan Lemak Terb...
- Materi Kesehatan: Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
- Materi Kesehatan: Diet Penyakit Jantung
- Materi Kesehatan: Proses Asuhan Keperawatan
- Materi Kesehatan: Rumus Perhitungan Dosis
- Materi Kesehatan: Cara Menentukan Umur Kehamilan P...
- Materi Kesehatan: Reflek Patologis
- Materi Kesehatan: Refleksiologi
- Tips Kesehatan: Mentimun Menghaluskan Kulit Kaki
- Tips Kesehatan: Manfaat Buah Apel
- Tips Kesehatan: Kelapa Muda Mencegah Rambut Beruban
- Tips Kesehatan: Brokoli Keluarkan Toksin dalam Tubuh
- Tips Kecantikan: Pisang Ambon Menghaluskan dan Men...
- Tips Kesehatan: Perawatan Wajah yang Baik
- Tips Kecantikan: Buah-buahan untuk Kecantikan
- Tipe Kecantikan: Pemakaian Masker Wajah Alami
- Tipe Kecantikan: Mencerahkan Kulit Wajah dengan Ca...
- Tips Kecantikan: Memutihkan Kulit wajah dengan Car...
- Tinjauan Teoritis: Vesikolithiasis
- Tinjauan Teoritis: Stroke
- Tinjauan Teoritis: Osteomielitis
- Tinjauan Teoritis: Intoksikasi Insektisida
- Tinjauan Teoritis: Illeus Obstruksi
- Tinjauan Teoritis: Hernia
- Tinjauan Teoritis: Hemoroid
- Tinjauan Teoritis: Gastroentritis ( GE )
- Tinjauan Teoritis: Gastritis
- Tinjauan Teoritis: BPH
- Tinjauan Teoritis: Endometriosis
- Tata Cara Membuat Ebook Berformat EXE
- Tinjauan Teoritis: Dispepsia
- Tinjauan Teoritis: BBLR
- Tinjauan Teoritis: Aritmia
- Tinjauan Teoritis: Appendiksitis
- Askep Hernia
- Askep Vesikolithiasis
- Askep Stroke
- Askep Ileus Obstruksi
- Askep Sifilis
- Askep Osteomielitis
- Askep Hemoroid
- Askep Intoksikasi Insektisida
- Askep Endometriosis
- Askep Dispepsia
- Askep (Bayi Berat Badan Lahir Rendah) BBLR
- Askep Pneumonia
- Askep Abortus
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates