Taylor Swift won't be going anywhere anytime soon. Mulai dari kehidupan pribadi hingga karier... semua baik-baik saja, bahkan semakin sukses!
KapanLagi.com - Bila di usia muda saja ia sudah masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh di Hollywood, bayangkan 10 tahun lagi!
She's everywhere. Mulai dari TV, majalah, radio, tabloid, dan pastinya di internet. Meski demikian, tidak ada yang merasa bosan. Namanya masih tetap ramai dicari di website, lagunya kerap Anda dengar di radio, dan cerita hingga fashion stylenya mudah ditemukan di berbagai majalah. Well, Cosmo tak heran bila Anda merasa sulit untuk bosan pada wanita cantik ini. Selalu saja ada yang baru darinya, dan semua berhasil menarik minat Anda untuk melihat dan mencari tahu, lebih mengenai dirinya.
Oke, dari sini saja Anda pasti sudah dapat melihat quality star yang Taylor Swift miliki. Di album terakhirnya, Speak Now, yang semua ditulis sendiri olehnya! Banyak bercerita mengenai kehidupannya dalam dua tahun terakhir. Tentu saja, termasuk kisah cintanya. Hebatnya, album ini kembali menjadi fenomena di dunia musik. Pada minggu pertama rilisnya saja penjualan album ini mencapai lebih dari satu juta keping. Great!
Tak heran bila wanita ini lantas disebut sebagai calon diva Hollywood. Uniknya, ia malah berharap dapat menjalani keseharian hidup dengan biasa-biasa saja. Lovely.
Live My Life
Bahkan untuk selebriti setenar dirinya, hidup tidak semudah memilih warna lipstick yang akan dikenakan. Meski sudah menerima berbagai penghargaan akan karya musiknya, mulai dari Grammy, best-selling album, hingga double platinum album, ada saja kritikan yang diarahkan kepadanya. Seperti ada yang berkata bahwa vokalnya tidak kuat, terutama saat sedang tampil live. Ia mengaku tidak memiliki standard bagaimana menghadapi kritikan.
Karena selalu saja ada pernyataan berbeda yang diucapkan oleh orang yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Ada kalanya ia begitu saja melupakan apa yang ia dengar. Namun, pada waktu tertentu, hal ini cukup membuatnya down dan sedih. Hmm... jadi lagu Mean di album terbarunya bercerita tentang kritikan? Well, ternyata memang benar. "Saya sudah terbiasa dengan kritikan, karena ini adalah bagian dari pekerjaan saya, menerima kritikan. Bila itu merupakan hal yang membangun akan saya hargai. Namun, saat kritikan yang diberikan melewati batas dan jahat, saya menuangkannya lewat lagu," ceritanya.
Mungkin ini salah satu alasan mengapa ia menulis sendiri semua lagu di albumnya, untuk bisa mencurahkan isi hati lewat lagu. Buat Taylor sendiri, ia hanya merasa bahwa banyak hal 'gila' yang terjadi di hidupnya. Jadi, bukan semata-mata ingin membuktikan eksistensinya sebagai penyanyi yang mampu menulis lagu. Wanita yang gemar mengenakan dress ini mengaku sangat menikmati kesibukannya.
"This is absolutely my favorite time of the year," ujarnya. Jadwal konser dan promo album di berbagai tempat ia jalani dengan perasaan senang. Ia ingat benar saat masih kecil dan membayangkan bagaimana rasanya bila banyak orang mengantri untuk mendapatkan tanda tangan darinya. And it actually happened. Ini membuatnya merasa sangat bahagia dan bersyukur akan kesempatan yang ada.
Music as A Diary
Bila ingin mengetahui isi hatinya, Anda dapat melihat dari lagu yang ia ciptakan. Ia bercerita bahwa saat sedang menciptakan lagu, ia tidak memikirkan mengenai siapa saja yang akan mendengarkan lagu itu nantinya atau genre musik apa yang pas dengan lagu ini. Satu-satunya yang ia pikirkan adalah orang yang menjadi subjek pada lagu tersebut, apa yang ia ingin orang tersebut ketahui, dan hal yang seandainya bisa langsung ia sampaikan di depan orang yang dimaksud. "Bagi saya, musik itu lebih mengenai diary dan pengakuan. I love it. Musik selalu mampu menyampaikan berbagai hal yang rasanya tidak mampu saya ucapkan," kata wanita kelahiran Pennsylvania ini.
Ia tidak pernah menyesal dengan kesuksesan yang ia peroleh sedari muda. Meski banyak momen penting yang terlewatkan karena kesibukan dan karier. Namun, ia sadar dan mengerti dengan jalan yang diambilnya dalam hidup. Dan ya, ia tetap menginginkan hidup normal. Oke, bisa dipastikan status bintang membuatnya kerap menjadi pusat perhatian. Taylor pun menyadari hal ini. Ia tahu bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan untuk menghentikannya. Tapi karena ia tidak tinggal di Los Angeles, melainkan di Nashville, sehingga ia masih dapat merasakan hidup normal saat sedang berada di rumah.
Ada satu hal lagi yang ia gemari dari menulis lagu. Ini membantunya untuk tetap bahagia meski banyak masalah yang menghampirinya. Caranya? Dengan menuangkan semuanya lewat lagu. Wanita berumur 21 tahun ini mengaku sangat senang bila ia mendengar ada orang lain yang ikut menyanyikan lagu yang ia buat. "It makes me so much happier than anything could ever bring me down," ujarnya. Sekarang Anda tahu mengapa ia selalu terlihat bahagia.
Good Relationship
Oke, untuk saat ini memang Taylor dikabarkan sedang single. Tapi bukan berarti ia tidak beruntung dalam hal percintaan. Cantik, muda, sukses, not to mention some of her hot ex voyfriends. Lebih tepat bila dikatakan bahwa wanita yang satu ini kembali masuk dalam list most eligible women in Hollywood. Dan siapa yang akan menjadi pria beruntung tersebut? We'll find about it later.
Tapi yang namanya hubungan itu tidak selalu antara Anda dan si dia. Bagi penyanyi ini, keluarga dan sahabat menjadi orang-orang yang mengisi hari-harinya dengan cinta. Bila dikatakan ketenaran mempermudah dirinya untuk dekat dengan orang lain, ternyata Taylor punya pandangan sendiri. "Aneh. Saya pikir ini semua nantinya akan membantu saya memperoleh lebih banyak teman. But i feel like I'm less popular than I've ever been," ceritanya. Karena itu ia semakin menghargai orang-orang di sekitarnya yang bisa ia percaya. "Hingga sekarang, saya masih memiliki sahabat yang sama sejak masa sekolah," ungkapnya.
Untuk kisah cintanya sendiri, ia mengaku memperoleh pelajaran penting dari pengalaman yang pernah dijalaninya. "Saya belajar bahwa Anda tidak bisa memprediksikan atau merencanakan cinta. Untuk seseorang yang terobsesi pada perencanaan yang baik, saya menyukai ide bahwa cinta menjadi pengecualian. Love is the one wild card, katanya dengan mantap. (Cosmo/bee)
Source: Cosmopolitan Edisi September 2011, Halaman 53