• home

ASUHAN KEPERAWATAN

  • HOME
  • DOWNLOAD ASUHAN KEPERAWATAN
  • Cara Mendapatkan Password

Selasa, 16 Maret 2010

OTITIS EKSTERNA

di 02.27 Label: Konsep Dasar , Sistem Indera
358 photo banner300x250-biru.gif
OTITIS EKSTERNA

PENDAHULUAN

Otitis eksterna dihubungkan dgn maserasi saluran kulit akibat gesekan dengan alat dan hilangnya perlindungan dari lapisan lemak dimana lemak tsb berfungsi sebagai pelembab. Bakteri dapat masuk melalui sobekan tipis epitel, plorierasi dan mengakibatka pembengkakan pada lapisan saluran telinga.

Otitis eksterna adalah salah satu jenis dari infeksi telinga yang mengenai saluran telinga. Karena saluran telinga gelap dan hangat maa dapat dengan mudah terkena in bakteri atau jamur. Dua karakteristik gejala dari otitis eksterna adalah otalgia atau nyeri didalam telinga dan otorhea atai inflamasi telinga disertai adanya pengeluaran cairan. Otalgia dapat berawal dr pruritis sampai pada rasa nyeri yg hebat dan dpt diperburuk dgn adanya gerakan pada telinga seperti mengunyah. Pasien dapat mengeluh kehilangan pendengaran jika terjadi pembengkakan akibat peradangan yang menyumbat saluran telinga bagian luar.

Otorhea dan kotoran lain dapat menyumbat saluran telinga. Otorhea juga membuat saluran telinga menjadi lembab dan tercampur dgn pengobatan topical. Peradangan sering membuat saluran telinga mudah terkena trauma dari biasanya. Oleh karena itu penggunaaan sendok serumen atau kuret seharusnya dihindari. Pembersihan yg terbaik adalah dengan sunction dan menggunakan otoskop. Alternative lain untuk membersihkan telinga adalah dgn menggunakan kapas untuk mengeluarkan secara perlahan-lahan secret tebal dari saluran telinga luar. Jika secret tipis, keras atau lengket maka pemberian antibiotic atau hydrogen peroksida dapat menolong untuk melembutkan secret tsb agar mudah dikeluarkan. Dapat juga diberikan alcohol sesudahnya untuk membersihkan saluran, tetapi hal ini mungkin menyebabkan iritasi jika saluran telah mengalami peradangan. Pasien harus dievaluasi kembali apabila secret susah untuk dikeluarkan akibat adanya pembengkakan atau nyeri.

Melalui pemeriksaan kepala dan leher dapat dibentuk diagnosa dan dapat dilihat adanya kemungkinan kmplikasi dari otitis eksterna. Pemeriksaan tsb mencakup evaluasi pada sinus, hidung, mastoid, mulut, parinx dan leher.


ETIOLOGI

Penyebab umum dari otitis eksterna adalah infeksi bakteri meskipun jamur adalah penyebab yang terpenting dari 10% kasus; dapat pula dihasilkan dari non ineksi dermatologi.

Bacterial Otitis Externa

Menyukai semua kulit. Saluran telinga luar mempunyai flora normal. Ketika terjadi ggn, flora pathogen berkembang didominasi oleh Pseudomonas aeruginosa dan Stapilococcus aureus. Tanda dan gejala dari otitis eksterna dengan penyebab bakteri dirawat lebih giat dari penyakit lain. Otalgia mungkin cukup berat, untuk itu diberikan anlgetik seperti Codein dan obat anti inflamasi non steroid.


Jamur Otitis Externa

Jamur dikenal kira-kira 10% dari kasus otitis externa. Pathogen yg terbesar dan umum adalah Aspergillus dan Candida. Infeksi jamur terjadi sebagai hasil dari pengobatan yang lama dari bakteri otitis eksterna yang menggantikan flora dari saluran telinga. Jamur kadang-kadang pathogen utama pada otitis externa, khususnya dgn adanya lembab yg berlebihan atau panas. Ineksi biasanya tidak bergejala dan diagnosa dibuat dengan mengamati perubahan dalam saluran telinga luar. Jamur dpt menyebabkan pruritis dan rasa penuh pada telinga. Pruritis mungkin hebat, menyebabkan kerusakan pada epidermis akibat garukan. Tinnitus juga umum terjadi.


MANIFESTASI KLINIK

Pasien biasanya datang dgn nyeri, cairan dari kanalis auditorius externa, nyeri tekan aural (biasanya tidak terdapat pada inf telinga tengah), dan kadang demam, selulitis dan limfadenopati. Kleuhan lain dapat meliputi pruritus dan kehilangan pendengaran atau perasaan penuh. Pada pemeriksan otoskopis, kanalis telinga nampak eritema dan edema. Cairan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk. Pada infeksi jamur bahkan dapat terlihat spora hitam seperti rambut.


EVALUASI DIAGNOSTIK

CT-Scan tulang tengkorak — mastoid terlihat kabur, ada kerusakan tulang

Scan Galium-67 — terlihat focus inf akut yg akan kembali normal dgn resolusi inf.

Scan Tekhnetium-99 — terlihat aktifitas osteoblastik yg akan kembali normal beberapa bulan setelah resolusi klinik

MRI — monitor serebral, pembuluh darah yang terkait

Tes Laboratorium — sample nanah untuk kultur dan tes sensitivitas antibiotic


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Gangguan sensori persepsi : pendengaran b/d banyaknya kotoran telinga, cairan atu benda asing

Tujuan : memperbaiki fx pendengaran

Intervensi :

Mengambil serumen dgn irigasi, sunction atau instrumentasi

R/ usaha lain untuk membersihkan kanalis auditorius externa seperti dgn korek api, jepit rambut atau alat lain dapat membahayakan klien

Memberikan antibiotic/hydrogen peroksida

R/ dapat melembutkan serumen yg akan dikeluarkan.

2.Nyeri b/d proses inflamasi

Tujuan : mengurangi nyeri

Intervensi :

Kaji tingkat nyeri ssi skala nyeri

R/ memberi info untuk mengkaji respon terhadap intervensi

Kai dan catat respon pasien terhadap intervensi

R/ membantu dalam memberi intervensi selanjutnya


Kolaborasi beri preparat analgetik

R/ mengurangi nyeri

Memasang sumbu bila kanalis auditorius mengalami edema

R/ untuk menjaga kanalis tetap terbuka

3.Kegagalan interaksi sosial b/d hambatan komunikasi

Tujuan : membantu pasien berinteraksi

Intervensi :

Berikan alat Bantu pendengaran

R/ untuk membantu pendengaran klien

Ajari klien menggunakan tanda nonverbal dan bentuk komunikasi lainnya

R/ merupakan alternative lain untuk mempermudah komunikasi dgn orla

Ajari keluarga atau orang terdekat praktik komunikasi yang eektif

R/ mampu berkomunikasi yg baik dgn klien

Mengurangi kegaduhan lingkungan

R/ ketenangan lingkungan dapat membantu kelancaran komunikasi.

4.Ansietas b/d kurang pengetahuan ttg penyakit, penyebab infeksi dan tindakan pencegahannya

Tujuan : mengurangi ansietas

Intervensi :

Dengarkan dgn cermat apa yg dikatakan klien tentang penyakit dan tindakannya

R/ mendengar memungkinkan deteksi dan koreksi mengenai kesalahpahaman dan kesalahan informasi

Berikan penjelasan singkat ttg organisme penyebab; sasarn penaganan; jadwal tindak lanjut; dan pencegahan penularan thd orang lain

R/ pengetahuan ttg diagnosa spesifik dan tindakan dapat meningkatkan kepatuhan

Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya dan berdiskusi

R/ pertanyaan klien menandakan masalah yg perlu diklarifikasi

Tweet
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
 photo banner300x250-biru.gif

Blog Archive

  • 2016 (1)
    • 09/18 - 09/25 (1)
  • 2015 (10)
    • 10/11 - 10/18 (1)
    • 09/13 - 09/20 (1)
    • 09/06 - 09/13 (1)
    • 07/05 - 07/12 (1)
    • 05/17 - 05/24 (6)
  • 2014 (1)
    • 04/13 - 04/20 (1)
  • 2012 (770)
    • 02/19 - 02/26 (5)
    • 02/12 - 02/19 (10)
    • 02/05 - 02/12 (4)
    • 01/29 - 02/05 (27)
    • 01/22 - 01/29 (88)
    • 01/15 - 01/22 (101)
    • 01/08 - 01/15 (169)
    • 01/01 - 01/08 (366)
  • 2011 (4477)
    • 12/25 - 01/01 (336)
    • 12/18 - 12/25 (62)
    • 12/11 - 12/18 (70)
    • 12/04 - 12/11 (77)
    • 11/27 - 12/04 (40)
    • 11/20 - 11/27 (67)
    • 11/13 - 11/20 (198)
    • 11/06 - 11/13 (187)
    • 10/30 - 11/06 (340)
    • 10/23 - 10/30 (32)
    • 10/16 - 10/23 (109)
    • 10/09 - 10/16 (80)
    • 08/14 - 08/21 (75)
    • 08/07 - 08/14 (81)
    • 07/31 - 08/07 (82)
    • 07/24 - 07/31 (65)
    • 07/17 - 07/24 (91)
    • 07/10 - 07/17 (47)
    • 07/03 - 07/10 (44)
    • 06/26 - 07/03 (53)
    • 06/19 - 06/26 (59)
    • 06/12 - 06/19 (47)
    • 06/05 - 06/12 (65)
    • 05/29 - 06/05 (63)
    • 05/22 - 05/29 (77)
    • 05/15 - 05/22 (115)
    • 05/08 - 05/15 (65)
    • 05/01 - 05/08 (104)
    • 04/24 - 05/01 (45)
    • 04/17 - 04/24 (70)
    • 04/10 - 04/17 (134)
    • 04/03 - 04/10 (72)
    • 03/27 - 04/03 (18)
    • 03/20 - 03/27 (47)
    • 03/13 - 03/20 (68)
    • 03/06 - 03/13 (40)
    • 02/27 - 03/06 (56)
    • 02/20 - 02/27 (77)
    • 02/13 - 02/20 (76)
    • 02/06 - 02/13 (198)
    • 01/30 - 02/06 (194)
    • 01/23 - 01/30 (132)
    • 01/16 - 01/23 (196)
    • 01/09 - 01/16 (202)
    • 01/02 - 01/09 (121)
  • 2010 (2535)
    • 12/26 - 01/02 (156)
    • 12/19 - 12/26 (65)
    • 12/12 - 12/19 (73)
    • 12/05 - 12/12 (84)
    • 11/28 - 12/05 (80)
    • 11/21 - 11/28 (68)
    • 11/14 - 11/21 (63)
    • 11/07 - 11/14 (50)
    • 10/31 - 11/07 (50)
    • 10/24 - 10/31 (36)
    • 10/17 - 10/24 (58)
    • 10/10 - 10/17 (35)
    • 10/03 - 10/10 (31)
    • 09/26 - 10/03 (21)
    • 09/19 - 09/26 (26)
    • 09/12 - 09/19 (55)
    • 09/05 - 09/12 (65)
    • 08/29 - 09/05 (33)
    • 08/22 - 08/29 (70)
    • 08/15 - 08/22 (45)
    • 08/08 - 08/15 (35)
    • 08/01 - 08/08 (37)
    • 07/25 - 08/01 (27)
    • 07/18 - 07/25 (19)
    • 07/11 - 07/18 (30)
    • 07/04 - 07/11 (56)
    • 06/27 - 07/04 (28)
    • 06/20 - 06/27 (22)
    • 06/13 - 06/20 (30)
    • 06/06 - 06/13 (21)
    • 05/30 - 06/06 (5)
    • 05/16 - 05/23 (6)
    • 05/09 - 05/16 (29)
    • 05/02 - 05/09 (59)
    • 04/25 - 05/02 (28)
    • 04/18 - 04/25 (38)
    • 04/11 - 04/18 (70)
    • 04/04 - 04/11 (59)
    • 03/28 - 04/04 (65)
    • 03/21 - 03/28 (89)
    • 03/14 - 03/21 (218)
      • Kanker paru, jangan ambil ayahku
      • PROSES PENYEMBUHAN LUKA
      • TAHAP - TAHAP TIDUR
      • TIDUR
      • Menyiapkan Injeksi dari Vial / Flacon
      • Melakukan Skin Test
      • Sampel Urine untuk Pemeriksaan Laboratorium
      • Sampel Darah Melalui Vena
      • Menyiapkan Injeksi dari Vial / Flacon
      • Melakukan Skin Test
      • Sampel Urine untuk Pemeriksaan Laboratorium
      • Sampel Darah Melalui Vena
      • Mengganti Balutan Pada Pasien Luka Bakar
      • Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul
      • Mengganti Balutan Pada Pasien Luka Bakar
      • Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanul
      • PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
      • PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
      • PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ( Hb )
      • PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ( Hb )
      • Askeb Nifas
      • Askeb Nifas
      • PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PER...
      • PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PER...
      • PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS 0-7 HARI ...
      • PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS 0-7 HARI ...
      • KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE D...
      • KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE D...
      • KARAKTERISTIK IBU YANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI R...
      • KARAKTERISTIK IBU YANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI R...
      • KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGKONSUMSI TABLET F...
      • KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGKONSUMSI TABLET F...
      • KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE-EKLAMSI DI RUMA...
      • KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE-EKLAMSI DI RUMA...
      • KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI R...
      • KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI R...
      • KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI DESA …….. WILA...
      • KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI DESA …….. WILA...
      • KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB ALAT KONTRASEPSI DALAM R...
      • KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB ALAT KONTRASEPSI DALAM R...
      • KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI)...
      • KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI)...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEN...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEN...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKA...
      • GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKA...
      • GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PE...
      • GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PE...
      • GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PE...
      • GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PE...
      • GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI P...
      • GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI P...
      • GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DE...
      • GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DE...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS II TENTANG...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS II TENTANG...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANG...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANG...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSY...
      • GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSY...
      • ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKAS...
      • ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKAS...
      • LEPTOSPIRA
      • LEPTOSPIRA
      • Konsep Kehamilan
      • REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR
      • Konsep Kehamilan
      • REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR
      • ILMU KANDUNGAN (GINEKOLOGI)
      • ILMU KANDUNGAN (GINEKOLOGI)
      • Memberikan Obat Melalui Oral
      • ASKEP FRAKTUR CRURIS
      • Memberikan Obat Melalui Oral
      • ASKEP FRAKTUR CRURIS
      • posisi tidur saat hamil
      • ELEKTROKARDIOGRAM ( EKG )
      • posisi tidur saat hamil
      • ELEKTROKARDIOGRAM ( EKG )
      • Melakukan Injeksi Intravena
      • Melakukan Injeksi Intravena
      • CRITICAL CARE NURSING
      • PENATALAKSANAAN TETANUS
      • Sudah 2 jam, mana inspirasiku
      • Mereka yang Harus Mengukur Kadar Gula Darahnya
      • Periksa Kadar Gula Darah Anda
      • Rumus Menghitung Masa Subur Sistem Kalender
      • Tidur Pada Usia 40-an itu Penting untuk Kesehatan ...
      • TUMBUH KEMBANG ANAK
      • TONSILITIS AKUT
      • TUMBUH KEMBANG ANAK
      • TONSILITIS AKUT
      • Grafik DDST
      • USG DAN CTG DALAM OBSTETRI
      • Grafik DDST
      • USG DAN CTG DALAM OBSTETRI
      • Fibroadenoma
    • 03/07 - 03/14 (95)
    • 02/28 - 03/07 (135)
    • 02/21 - 02/28 (102)
    • 01/03 - 01/10 (68)
  • 2009 (1652)
    • 12/27 - 01/03 (36)
    • 12/20 - 12/27 (22)
    • 12/13 - 12/20 (100)
    • 12/06 - 12/13 (45)
    • 11/29 - 12/06 (24)
    • 11/22 - 11/29 (22)
    • 11/15 - 11/22 (19)
    • 11/08 - 11/15 (28)
    • 11/01 - 11/08 (11)
    • 10/25 - 11/01 (17)
    • 10/18 - 10/25 (38)
    • 10/11 - 10/18 (33)
    • 10/04 - 10/11 (15)
    • 09/27 - 10/04 (21)
    • 09/20 - 09/27 (7)
    • 09/13 - 09/20 (84)
    • 09/06 - 09/13 (35)
    • 08/30 - 09/06 (48)
    • 08/23 - 08/30 (118)
    • 08/16 - 08/23 (26)
    • 08/09 - 08/16 (34)
    • 08/02 - 08/09 (35)
    • 07/26 - 08/02 (31)
    • 07/19 - 07/26 (14)
    • 07/12 - 07/19 (16)
    • 07/05 - 07/12 (28)
    • 06/28 - 07/05 (26)
    • 06/21 - 06/28 (76)
    • 06/14 - 06/21 (26)
    • 06/07 - 06/14 (21)
    • 05/31 - 06/07 (43)
    • 05/24 - 05/31 (38)
    • 05/17 - 05/24 (26)
    • 05/10 - 05/17 (52)
    • 05/03 - 05/10 (15)
    • 04/26 - 05/03 (38)
    • 04/19 - 04/26 (32)
    • 04/12 - 04/19 (22)
    • 04/05 - 04/12 (20)
    • 03/29 - 04/05 (40)
    • 03/22 - 03/29 (43)
    • 03/15 - 03/22 (18)
    • 03/08 - 03/15 (14)
    • 03/01 - 03/08 (22)
    • 02/22 - 03/01 (12)
    • 02/15 - 02/22 (9)
    • 02/08 - 02/15 (11)
    • 02/01 - 02/08 (19)
    • 01/25 - 02/01 (37)
    • 01/18 - 01/25 (21)
    • 01/11 - 01/18 (33)
    • 01/04 - 01/11 (31)
  • 2008 (700)
    • 12/28 - 01/04 (13)
    • 12/21 - 12/28 (9)
    • 12/14 - 12/21 (57)
    • 12/07 - 12/14 (5)
    • 11/30 - 12/07 (18)
    • 11/23 - 11/30 (33)
    • 11/16 - 11/23 (31)
    • 11/09 - 11/16 (23)
    • 11/02 - 11/09 (18)
    • 10/26 - 11/02 (11)
    • 10/19 - 10/26 (15)
    • 10/12 - 10/19 (13)
    • 10/05 - 10/12 (25)
    • 09/28 - 10/05 (2)
    • 09/21 - 09/28 (14)
    • 09/14 - 09/21 (19)
    • 09/07 - 09/14 (43)
    • 08/31 - 09/07 (3)
    • 08/24 - 08/31 (33)
    • 08/17 - 08/24 (65)
    • 08/10 - 08/17 (4)
    • 08/03 - 08/10 (26)
    • 07/27 - 08/03 (6)
    • 07/20 - 07/27 (19)
    • 07/13 - 07/20 (18)
    • 07/06 - 07/13 (60)
    • 06/29 - 07/06 (53)
    • 06/22 - 06/29 (49)
    • 06/15 - 06/22 (11)
    • 06/08 - 06/15 (4)

Popular Posts

  • ASKEP NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
    ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
  • Hubungan Usia Terhadap Perdarahan Post Partum Di RSUD
    KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
  • PATHWAY HEMATEMESIS MELENA
    Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
  • PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM
    PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
  • Ikterus
    DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
  • PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
    PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
  • Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence)
    Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
  • Materi Kesehatan: Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
     Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) PERBANDINGAN AKURASI TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN MENGGUNAKAN RUMUS JOHNSON TOHSACH DENGAN MODIFIKASI RUMUS...
  • PATHWAY COMBUSTIO
    Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
  • Askep Kolostomi
    ASUHAN KEPERAWATAN KOLOSTOMI A. Pengertian Kolostomi adalah pembukaan suatu bagian kolon ke permukaan abdomen untuk mengalihkan feses baik...

Statistik

© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates