Selasa, 09 Maret 2010
PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL
Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak harmonis.
CENDERUNG MALAS
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan
pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. “Jadi tidak ada salahnya
bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan
menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
LEBIH SENSITIF
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit
tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang
menyenangngkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini
nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila suami membalas kembali dengan kemarahan,
bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
MINTA PERHATIAN LEBIH
Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih manja dan selalu
ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk
menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa
memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika
istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk
mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan
bahwa hal ini memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran
untuk menghadapinya.
GAMPANG CEMBURU
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat
sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan
hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila
suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan
dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting
dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas.
AKIBAT HORMON PROGESTERON
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi
hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk
psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis
dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid,
perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu
hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal ini, disebabkan
kerentanan psikis setiap orang yang berbeda-beda. Nah, daya tahan psikis dipengaruhi
oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut.
Biasanya ibu yang menerima
atau bahkan sangat mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan. Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap.
Berbeda dari ibu yang tidak siap, umpamanya karena kehamilannya tidak diinginkan,
umumnya merasakan hal-hal yang lebih berat. Begitu pula dengan ibu yang sangat
memperhatikan estetika tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan perubahan fisik yang
terjadi selama kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya yang semakin
gendut, pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan sebagainya.
Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil.
Perubahan psikis umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan. Kala itu pula,
ibu masih harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi. Lalu
berangsur hilang di trimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan
dirinya.
WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN
Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal, tidak akan mengganggu
proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang mesti
diwaspadai, yakni saat perilaku ibu sudah “keterlaluan”. Kriteria keterlaluan memang
terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai jika ibu terlihat dilanda kecemasan berlebih
atau stres sehingga perilakunya bisa “membahayakan” janin. Misalnya, kemalasan ibu
sampai membuatnya masa bodoh dengan kehamilannya. Atau kemarahan yang terjadi sudah
sering berubah menjadi amukan.
kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas
fisiologis dalam diri ibu. Umpamanya, suasana hati yang kelam dan emosi yang
meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin,
aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam lambung. Di samping itu, dapat pula
memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua dampak
ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si kecil sudah dapat merasakan
dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar dirinya. Apalagi masa
trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ tubuh janin.
Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas, pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul di
masa hamil, Banyak hal yang bisa
dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu maupun janin akan
lebih sehat kondisinya. Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.
1. Menyimak Informasi Seputar kehamilan
Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid,
atau situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu
bisa lebih tenang menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana
yang tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu terhadap
perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul berbagai perasaan yang mungkin saja
sangat mengganggu kondisi psikis.
2. Kontrol Teratur
Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan. Saat konsultasi, ibu bisa
menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan
lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau
psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.
3. Perhatian Suami
Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu. Misalnya, ibu
bisa saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar
merasa lebih nyaman karena ada perhatian dari pasangan.
4. Jalin Komunikasi
Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu
kepada suami. Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan
psikologis yang dibutuhkan. Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat
berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang
dipendam sendiri tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu
jadi berkepanjangan.
5. Beraktivitas
Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak
perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya,
ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut
dengan lebih baik.
6. Perhatikan Kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan
psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan
gizi. Hindari mengonsumsi makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang
mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi
kehamilan.
7. Relaksasi
Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan
mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam
yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
-
03/07 - 03/14
(95)
- ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
- ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BBLR
- PEMERIKSAAN KEHAMILAN
- ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL
- ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
- ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA
- LEUKIMIA
- Appendisitis Akut
- Apendisitis akut 2
- MIOMA UTERI
- LIMFOMA
- TES GOLONGAN DARAH
- PERDARAHAN POSTPARTUM
- Pap Smear
- ASUHAN KEPERAWATAN STROKE
- PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG NEONATUS, BAYI DAN BALITA
- Apakah kesehatan reproduksi itu
- KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI REMAJA
- Obat Tradisional Penyembuh Darah Rendah / Hipotensi
- PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN DARAH
- PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
- Mortalitas
- Asites
- Dispepsia
- HIPEREMESIS GRAVIDARUM
- Tuntunan Shalat
- KARSINOMA PAYUDARA
- Sampel Darah Melalui Vena
- Askep Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease ...
- Abortus Imminens
- Askep BPH
- Pemeriksaan laju endap darah
- REUMATIK
- AKUT RESPIRATORI DISTRES SINDROM
- Typoid Fever
- Typus Abdominalis
- Ulkus Peptikum
- Keperawatan Batu Saluran Kemih
- Keperawatan Bronkhitis
- TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN SEMESTER IV STIKES BARA...
- Askep Congestive Heart Failure (CHF)
- KONSEP SEHAT - SAKIT
- Asuhan Keperawatan Klien Fraktur
- ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HERNIA
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Endokrin
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Muskul...
- HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-KLIEN
- KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA SEKOLAH
- Alasan Pria Memilih Wanita Lebih Muda
- Penyebab Anak Rentan Alergi
- SURVEILANS KUALITAS AIR BERSIH
- Askep Endokarditis
- Tips Agar Hamil
- Senam Hamil
- Resiko Hamil pada Usia Tua
- PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL
- Perdarahan pada Kehamilan Muda
- Nutrisi dan Suplemen Saat Hamil
- KETUBAN PECAH DINI
- Kehamilan
- Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi
- Hormon HCG dan Uji Kehamilan
- HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DENGAN KEJADIAN APENDISITI...
- HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DENGAN CAKUPAN IMUNI...
- HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEN...
- GAMBARAN PENGETAHUAN KLIEN TENTANG GASTRITIS DI RS...
- Merawat hari ini untuk sehat besok
- Swine Influenza (Flu Babi)
- Hamil di Usia Tua
- Abortus
- Masih Muda Bisa Terkena Menopause
- Toksoplasmosis
- Premenopause
- Hamil di Usia Tua
- Menopause Dan Klimakterik
- MIOM (TUMOR) RAHIM
- Menstruasi
- Menstruasi tidak Teratur
- Payudara Harus Dirawat Selama Hamil
- TANDA-TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
- INFERTILITAS
- Cantengan (paronikia)
- Obat Tradisional Penyembuh Darah Tinggi / Hipertensi
- Pengkajian Keperawatan
- Profesi perawat di mata blogger
- KETIKA MENSTRUASI BERKEPANJANGAN
- Menopause
- KLIMAKTERIUM
- KISTA OVARIUMKista Ovarium Apakah kista ovarium i...
- KEPUTIHAN
- ENDOMETRIOSIS SUATU PENYAKIT WANITA KARIER : BAGAI...
- Berbagai Macam Penyebab Telat Haid
- KELOID
- Gejala-Gejala Menopause
- Seputar Menopause
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates