Sabtu, 08 Mei 2010
Karakterisitk Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi) di Kelurahan
KTI KEBIDANAN
KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI) DI KELURAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI) DI KELURAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi .......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk perempuan. Sejak tahun 1971 atau sekitar 30 tahun terakhir, jumlah penduduk .......... telah meningkat hampir 300%, yaitu sebesar 2,78 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi 6,71 juta jiwa pada tahun 2002. Namun demikian jika mengalami penurunan hampir lima kali lipat dari 5,77% (1971-1980) menjadi penduduk 1,04% (1995-1999). Kondisi ini merefleksikan bahwa upaya pengendalian penduduk telah berjalan selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan, termasuk faktor kesehatan penduduknya. Angka pertumbuhan penduduk Propinsi .......... tahun 2004 sekitar 31,57% (Profil Dinas Kesehatan Propinsi .........., 2004).
Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan keluarga dalam memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, serta untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Depkes RI, 1997).
Keluarga kecil yang bahagia dicanangkan dengan adanya program KB pada awal 1970, tercatat angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) turun dari 5,61 per Pasangan Usia Subur (PUS) pada tahun 1971 menjadi 2,78 per PUS pada tahun 1997. Demikian juga dengan jumlah peserta KB meningkat terus dari 53.000 pada awal program hingga 27 juta akseptor pada awal tahun 2000. Keberhasilan program KB di Indonesia tidak bisa lepas dari peran dan partisipasi perempuan dan ibu rumah tangga. Namun sangat disayangkan ketika melihat angka partisipasi pria, jumlahnya sangat minim (BKKBN, 2003).
Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam mewujudkan keberhasilan KB di Indonesia. Program KB yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga kecil sejahtera yang serasi dan selaras dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Kebijakan operasional dikembangkan berdasarkan empat misi gerakan KB Nasional yaitu pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteran keluarga, yang selanjutnya secara garis besar dapat diklasifikasi menjadi pelayanan kesehatan reproduksi, pemberdayaan ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga gerakan KB Nasional (Depkes RI, 1999).
Ada beberapa hal yang dapat mendukung terwujudnya gerakan KB nasional. Pada tahun 2003 adalah bahwa lebih dari 198.012 orang wanita (67,53%) berstatus menikah pernah menggunakan salah satu alat kontrasepsi dan sekitar 1.782.108 orang
wanita (51,66%) berstatus menikah sedang menjadi peserta KB aktif (Badan Pusat Statistik, 2003). Dalam pelaksanaannya, program KB nasional digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan menghentikan kehamilan atau kesuburan. Salah satu alat kontrasepsi yang efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan Suntik KB (Hartanto, 2003).
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan program KB. Menurut data Susenas (2001) yang menyatakan bahwa pada tahun 2001 persentase peserta KB aktif, yaitu pasangan usia 15-49 tahun yang berstatus kawin dan sedang menggunakan/memakai salah satu alat kontrasepsi adalah 52,54%. Di wilayah perkotaan prosentase mereka yang menggunakan alat-alat kontrasepsi (54,6%) sedikit lebih tinggi daripada di pedesaan (51,0%). Dari mereka yang sedang menggunakan/memakai alat kontrasepsi, sebagian besar (47,36%) menggunakan alat/cara KB suntik, (25,99%) menggunakan pil KB, (11,31%) menggunakan AKDR/IUD, dan sisanya (15,34%) menggunakan alat/cara KB MOW, MOP, susuk,
kondom dan lainnya (Depkes RI, 2002). Rincian persentase yang digunakan diperkotaan dan pedesaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Persentase Pasangan Usia Subur yang sedang Ber-KB (Peserta KB Aktif) Menurut Alat Kontrasepsi di Indonesia Tahun 2001)
Alat/Cara KB Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan
Suntik 47,86 46,98 47,36
Pil KB 25,23 26,57 25,99
AKDR/IUD 14,11 9,14 11,31
Susuk KB 4,90 11,92 8,86
MOW 4,66 3,24 3,86
MOP 0,80 0,65 0,72
Kondom 0,67 0,18 0,39
Alat/Cara Tradisional 1,57 1,27 1,40
Lainnya 0,20 0,06 0,12
Sumber : Susenas 2001 dalam Depkes RI, 2002.
Berdasarkan data pra-survey yang penulis lakukan pada bulan Januari tahun 2009 di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. terdapat 195 akseptor KB suntik (47,57%), KB pil 139 akseptor (33,90%), Implant 26 akseptor (6,34%), IUD 37 akseptor (9,02%), MOW 9 akseptor (2,19%), MOP 3 akseptor (0,73%), kondom 1 akseptor (0,25%). Dari beberapa jenis KB yang ada, KB suntik merupakan alat kontrasepsi dengan persentase paling tinggi diantara kontrasepsi lainnya.
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai karakteristik akseptor KB suntik di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. berdasarkan usia, pengetahuan, pendidikan dan tingkat ekonomi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.2.1 Tingginya angka peningkatan jumlah penduduk di Propinsi .......... pada tahun 2004
1.2.2 Perlu mengurangi tekanan laju pertumbuhan penduduk
1.2.3 Adanya hal yang mendukung terwujudnya gerakan KB nasional
1.2.4 Banyaknya jumlah pemakai alat kontrasepsi di perkotaan dibandingkan di pedesaan
1.2.5 Di desa .........., prosentase akseptor KB suntik lebih tinggi daripada akseptor kontrasepsi lainnya
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut: "Bagaimana karakteristik akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?"
1.4 Pertanyaan Penelitian
1.4.1 Bagaimana karakteristik usia akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009 ?
1.4.2 Bagaimana karakteristik tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.4.3 Bagaimana karakteristik tingkat pendidikan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.4.4 Bagaimana karakteristik tingkat ekonomi akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran karakteristik akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2 Tujuan Khusus
1.5.2.1 Untuk mengetahui karakteristik usia akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.2 Untuk mengetahui karakteristik tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.3 Untuk mengetahui karakteristik tingkat pendidikan akseptor KB Suntik di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.4 Untuk mengetahui karakteristik tingkat ekonomi akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Akseptor KB suntik
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para akseptor tentang KB suntik.
1.6.2 Bagi Bidan
Diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
1.6.3 Bagi Puskesmas
Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan evaluasi bagi peningkatan upaya program KB.
1.6.4 Bagi Akademi Kebidanan Wira Buana Metro
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan, dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan karakteristik akseptor KB suntik.
1.6.5 Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama studi.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis memberi ruang lingkup sebagai berikut:
1.7.1 Jenis Penelitian : penelitian deskriptif
1.7.2 Objek Penelitian : karakteristik akseptor KB suntik
1.7.3 Subjek Penelitian : akseptor KB suntik di desa ..........
1.7.4 Lokasi Penelitian : desa .......... kecamatan .................. ..........
Selatan
1.7.5 Waktu Penelitian : bulan Januari sampai dengan Juni 2009
1.7.6 Alasan Penelitian : di desa .........., persentase akseptor KB suntik lebih tinggi daripada akseptor kontrasepsi lainnya sejumlah 195 orang akseptor (47,57%). Karena hal tersebut maka penulis ingin meneliti mengenai karakteristik akseptor KB suntik di Desa .......... berdasarkan tingkat usia, pengetahuan, pendidikan, dan ekonomi.
Laju kepadatan penduduk Indonesia 216 juta jiwa, dengan tingkat kepadatan pada tahun 2004 diperkirakan 112 jiwa per km2. Jumlah penduduk Propinsi .......... tahun 2004, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SP 2000 tercatat sebesar 6.915.950 jiwa, yang terdiri dari 3.563.310 jiwa penduduk laki-laki dan 3.352.640 jiwa penduduk perempuan. Sejak tahun 1971 atau sekitar 30 tahun terakhir, jumlah penduduk .......... telah meningkat hampir 300%, yaitu sebesar 2,78 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi 6,71 juta jiwa pada tahun 2002. Namun demikian jika mengalami penurunan hampir lima kali lipat dari 5,77% (1971-1980) menjadi penduduk 1,04% (1995-1999). Kondisi ini merefleksikan bahwa upaya pengendalian penduduk telah berjalan selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan, termasuk faktor kesehatan penduduknya. Angka pertumbuhan penduduk Propinsi .......... tahun 2004 sekitar 31,57% (Profil Dinas Kesehatan Propinsi .........., 2004).
Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan keluarga dalam memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, serta untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Depkes RI, 1997).
Keluarga kecil yang bahagia dicanangkan dengan adanya program KB pada awal 1970, tercatat angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) turun dari 5,61 per Pasangan Usia Subur (PUS) pada tahun 1971 menjadi 2,78 per PUS pada tahun 1997. Demikian juga dengan jumlah peserta KB meningkat terus dari 53.000 pada awal program hingga 27 juta akseptor pada awal tahun 2000. Keberhasilan program KB di Indonesia tidak bisa lepas dari peran dan partisipasi perempuan dan ibu rumah tangga. Namun sangat disayangkan ketika melihat angka partisipasi pria, jumlahnya sangat minim (BKKBN, 2003).
Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam mewujudkan keberhasilan KB di Indonesia. Program KB yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga kecil sejahtera yang serasi dan selaras dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Kebijakan operasional dikembangkan berdasarkan empat misi gerakan KB Nasional yaitu pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteran keluarga, yang selanjutnya secara garis besar dapat diklasifikasi menjadi pelayanan kesehatan reproduksi, pemberdayaan ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga gerakan KB Nasional (Depkes RI, 1999).
Ada beberapa hal yang dapat mendukung terwujudnya gerakan KB nasional. Pada tahun 2003 adalah bahwa lebih dari 198.012 orang wanita (67,53%) berstatus menikah pernah menggunakan salah satu alat kontrasepsi dan sekitar 1.782.108 orang
wanita (51,66%) berstatus menikah sedang menjadi peserta KB aktif (Badan Pusat Statistik, 2003). Dalam pelaksanaannya, program KB nasional digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan menghentikan kehamilan atau kesuburan. Salah satu alat kontrasepsi yang efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan Suntik KB (Hartanto, 2003).
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan program KB. Menurut data Susenas (2001) yang menyatakan bahwa pada tahun 2001 persentase peserta KB aktif, yaitu pasangan usia 15-49 tahun yang berstatus kawin dan sedang menggunakan/memakai salah satu alat kontrasepsi adalah 52,54%. Di wilayah perkotaan prosentase mereka yang menggunakan alat-alat kontrasepsi (54,6%) sedikit lebih tinggi daripada di pedesaan (51,0%). Dari mereka yang sedang menggunakan/memakai alat kontrasepsi, sebagian besar (47,36%) menggunakan alat/cara KB suntik, (25,99%) menggunakan pil KB, (11,31%) menggunakan AKDR/IUD, dan sisanya (15,34%) menggunakan alat/cara KB MOW, MOP, susuk,
kondom dan lainnya (Depkes RI, 2002). Rincian persentase yang digunakan diperkotaan dan pedesaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Persentase Pasangan Usia Subur yang sedang Ber-KB (Peserta KB Aktif) Menurut Alat Kontrasepsi di Indonesia Tahun 2001)
Alat/Cara KB Perkotaan Pedesaan Perkotaan + Pedesaan
Suntik 47,86 46,98 47,36
Pil KB 25,23 26,57 25,99
AKDR/IUD 14,11 9,14 11,31
Susuk KB 4,90 11,92 8,86
MOW 4,66 3,24 3,86
MOP 0,80 0,65 0,72
Kondom 0,67 0,18 0,39
Alat/Cara Tradisional 1,57 1,27 1,40
Lainnya 0,20 0,06 0,12
Sumber : Susenas 2001 dalam Depkes RI, 2002.
Berdasarkan data pra-survey yang penulis lakukan pada bulan Januari tahun 2009 di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. terdapat 195 akseptor KB suntik (47,57%), KB pil 139 akseptor (33,90%), Implant 26 akseptor (6,34%), IUD 37 akseptor (9,02%), MOW 9 akseptor (2,19%), MOP 3 akseptor (0,73%), kondom 1 akseptor (0,25%). Dari beberapa jenis KB yang ada, KB suntik merupakan alat kontrasepsi dengan persentase paling tinggi diantara kontrasepsi lainnya.
Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai karakteristik akseptor KB suntik di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. berdasarkan usia, pengetahuan, pendidikan dan tingkat ekonomi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.2.1 Tingginya angka peningkatan jumlah penduduk di Propinsi .......... pada tahun 2004
1.2.2 Perlu mengurangi tekanan laju pertumbuhan penduduk
1.2.3 Adanya hal yang mendukung terwujudnya gerakan KB nasional
1.2.4 Banyaknya jumlah pemakai alat kontrasepsi di perkotaan dibandingkan di pedesaan
1.2.5 Di desa .........., prosentase akseptor KB suntik lebih tinggi daripada akseptor kontrasepsi lainnya
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut: "Bagaimana karakteristik akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?"
1.4 Pertanyaan Penelitian
1.4.1 Bagaimana karakteristik usia akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009 ?
1.4.2 Bagaimana karakteristik tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.4.3 Bagaimana karakteristik tingkat pendidikan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.4.4 Bagaimana karakteristik tingkat ekonomi akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran karakteristik akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2 Tujuan Khusus
1.5.2.1 Untuk mengetahui karakteristik usia akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.2 Untuk mengetahui karakteristik tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.3 Untuk mengetahui karakteristik tingkat pendidikan akseptor KB Suntik di desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.5.2.4 Untuk mengetahui karakteristik tingkat ekonomi akseptor KB Suntik di Desa .......... Wilayah Kerja Puskesmas .................. Kecamatan .................. Tahun 2009.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Akseptor KB suntik
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para akseptor tentang KB suntik.
1.6.2 Bagi Bidan
Diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
1.6.3 Bagi Puskesmas
Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan evaluasi bagi peningkatan upaya program KB.
1.6.4 Bagi Akademi Kebidanan Wira Buana Metro
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan, dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan karakteristik akseptor KB suntik.
1.6.5 Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama studi.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis memberi ruang lingkup sebagai berikut:
1.7.1 Jenis Penelitian : penelitian deskriptif
1.7.2 Objek Penelitian : karakteristik akseptor KB suntik
1.7.3 Subjek Penelitian : akseptor KB suntik di desa ..........
1.7.4 Lokasi Penelitian : desa .......... kecamatan .................. ..........
Selatan
1.7.5 Waktu Penelitian : bulan Januari sampai dengan Juni 2009
1.7.6 Alasan Penelitian : di desa .........., persentase akseptor KB suntik lebih tinggi daripada akseptor kontrasepsi lainnya sejumlah 195 orang akseptor (47,57%). Karena hal tersebut maka penulis ingin meneliti mengenai karakteristik akseptor KB suntik di Desa .......... berdasarkan tingkat usia, pengetahuan, pendidikan, dan ekonomi.
KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI) DI KELURAHAN
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
-
05/02 - 05/09
(59)
- Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Pe...
- Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di P...
- Gambaran Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun di Desa
- Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas II Tentang...
- Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembang...
- Karakterisitk Akseptor KB POK (Pil Oral Kombinasi)...
- Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A di Posy...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang...
- Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentan...
- Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Saki...
- Temukan arti di balik matanya
- Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Terhadap...
- Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidika...
- Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Sen...
- Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Pe...
- Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Periksa P...
- Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Usia 10-...
- Karakteristik Akseptor Kb Suntik di Puskesmas Kabu...
- Gambaran Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Ker...
- Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas di BPS ...
- Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuh...
- Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Saki...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Peru...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang ...
- Gambaran Pengetahuan Primipara Terhadap Perkembang...
- Gambaran Akseptor KB AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas
- Gambaran Akseptor KB Metode Operatif Pria (Mop) Di...
- Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping...
- Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Keh...
- Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di...
- Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di P...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan B...
- Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Ttg Asi Terhadap ...
- Karakteristik Ibu Yang Memeriksakan Pap Smear Di R...
- Dihatiku ada kamu
- Pengetahuan dan Aplikasi Mahasiswi Tingkat II Akbi...
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Terhadap...
- Belajar Profesional dari Perawat 3 B
- Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV-...
- Obat Tradisional Untuk Menurunkan Berat Badan
- Penatalaksanaan Pijat Bayi Oleh Dukun Pada Bayi Us...
- Gambaran Penatalaksanaan Cara Memandikan Neonatus ...
- Gambaran Pelaksanaan 7T Pada Ibu Hamil di Wilayah...
- Gambaran Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Ker...
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keenganan Akseptor...
- Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari...
- ANATOMI FISIOLOGI TELINGAPENDAHULUANTelinga adalah...
- Sterilisasi Dan Disinfeksi Di Kedokteran gigi ...
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia dalam Keham...
- Hubungan Berat Badan Lahir dengan Ruptur Perineum ...
- Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Ef...
- Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahu...
- Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahu...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dp...
- Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusi...
- Gambaran Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Pada Ib...
- Gambaran Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Pada Ib...
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates