Minggu, 28 Februari 2010
Askeb Nifas dengan Kesedihan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN KESEDIHAN
TERHADAP NY. R DI DESA
TERHADAP NY. R DI DESA
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Masa nifas (peurperium) adalah masa pulih kembali, dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Persalinan merupakan peristiwa yang mencekam bagi seorang wanita, baik secara fisik maupun emosionaal sehingga terkadang menimbulkan sikap emosi psikis yang dalam. Persalinan tidak hanya melelahkan, tapi terkadang juga membuat seorang wanitaa tidak berminat untuk hamil lagi. Pada hari-hari pertama setelah persalinan, perasaan yang sering hadir pada seorang ibu adalah perasaan gembira. Namun hari-hari berikutnya banyak wanita yang menjadi sedih, tidak bergairaah dan apatis.
(Prawirohardjo, 2001)
B. PENILAIAN KLINIS
Memang ada kalanya kelahiran bayi itu justru membawakan suasana hati yang sebaliknya, yaitu : kesenduan, kepedihan, kekecewaan, kepahitan hati, dan penderitaan batin. Kejadian tersebut lebih memanifestasikan peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Sedang motivsi-motivasi dan sebab-sebanya sangat bervariasi dan sering obscure (kurang jelas, gelap) sifatnya.
Umpamanya saja pada ibu-ibu yang tidak kawin dan disebabkan oleh kelahiran anaknya diluar status pernikahan “tanpa ayah”. Hal tersebut justru memberikan beban perasaan dosa dan noda yang cukup berat bagi hidupnya. Maka ikatan emosionalnya dengan anaknya itu justru merupakan elemen yang mengganggu kebahagiaannya. Bahkan ada kalanya ibu tersebut tidak dapat merasakan afeksi cinta kasih secuilpun terhadap anaknya, sebab anak tersebut dianggap sebagai benda asing yang menggetirkan kehidupannya sampai-sampai ia ingin membunuh bayinya.
Juga wanita-wanita yang tidak bahagia dalam perkawinaannya yang segera akan bercerai atau sudah bercerai dengan suaminya. Sering menanggapi ikatan dengan anaknya sebagai tugas yang terpaksa dan tidak menyenangkan. Lalu ada pula wanita-wanita histeris, yang pada awalnya mengkhayalkan kelahiran bayinya secara grandius berlebih-lebihan, kemudian menjadi sangat kecewa setelah melihat realita bayinya yang terlalu “simple” sertaa “tidak ada apa-apanya”. Selanjutnya, wanita yang dihinggapi neurosaa-obsessif yang selalu dikejar-kejar oleh emosi-emosi ambivalen dan kelelahan psikis, akan mengembangkan sikap acuh tak acuh dan tidak peduli kepada bayinya.
Wanita yang dihinggapi gejala schizofrenia, selalu mengharapkan hiburan dan kemesraan dari bayinya, akan tetapi dia sendiri justru tidak mampu mengembangkan perasaan afeksi dan kasih mesra keibuan.
Ada pula wanita-wanita infantil yang merasa tidak sanggup dan tidak berani bertanggung jawab terhadap pemeliharaan bayinya. Dia merasa sangat tidak bahagia dan enggan melakukan tugas-tugas baru mengasuh dan merawat bayinya. Juga wanita-wanita yang sangat narsistis dan hyper-maskulin, akan menganggap tugas merawat bayi dan mendidik anak kandungannya sebagai beban yang “mendegradasikan dirinya”, serta sangat tidak menyenangkan, sehingga relasi dengan anaknya justru memberikan rasa kepedihan dan ketidak-bahagiaan. Selain itu, kegagalan melahirkan anak dengan selamat (anak meninggal saat/sesaat setelah dilahirkan) akan membuat ibu larut dalam kesedihan yang berkelanjutan.
(Agus Hardjana, 2000)
C. GEJALA DAN PERAWATAN
Bila kesedihan berat menyebabkan gejala-gejala seperti gangguan pola tidur, gangguan siklus menstruasi dan kehilangan dorongan seks. Namun, perasaan paling khas yang dialami mencakup ketegangan dan sifat lekas marah, kehilangan motivasi dan energi untuk aktivitas sehari-hari sampai ketingkat dimana penderitaan hanya ingin berbaring di tempat tidur, dan rasa tanpa harapan dan kekurangan harga diri begitu mendalam sehingga yang mungkin dipikirkan atau dicoba adalah bunuh diri. Kebutuhan pertama dan paling mendesak adalah kebutuhan akan seorang yang mau mendengar dengan simpatik. Walaupun sahabat tidak dapat mengubah apa yang menyebabkan kesusahan, mereka dapat benar-benar membantu penderitaaa dengan siap mendengarkan. Dokter keluarga mungkin sanggup membanttu dengan beberapa cara, tetapi seharusnya sanggup menyerahkan kepada seorang spesialis atau layanan konseling.
Kesedihan adakalanya diakibatkan oleh penyakit fisik (ringan) dan perawatan medik mungkin perlu. Dalam kasus-kasus yang berat diperlukan obat untuk perawatan, baik dalam bentuk obat-obat anti depresan yang sangat efektif tetapi membutuhkan beberapa hari untuk mulai dapat bekerja atau penggunaan obat-obat penenang dengan waktu pendek, kendati semuanya ini mungkin menciptakan masalah-masalah ketergantungan dan hanya menunda proses kesesuaian dengan apa yang sesungguhnya menyebabkan kesedihan. Cara pertolongan bisa dilakukan seperti orang somaria yang memberikan layanan mau mendengarkan dan dukungan kaum wanita dan kelompok-kelompok bantu diri mungkin mampu memberi nasihat dengan tersedianya bantuan spesialis atau bahkan memberi layanan seperti konseling bersama.
Kesedihan sering terjadi bergantian dengan masa-masa normalitas, relatif, dan beberaoa penderita mendapati bahwa mereka sanggup menggunakan waktu-waktu istirahat untuk memformulasikan cara-cara menemukan dan menangani serangan depresi. Meskipun masing-masing orang mengalami kesedihan karena alasan-alasan yang berbeda, dan pengobatan satu orang mungkin tidak jalan untuk yang lain, pengobatan untuk banyak orang dapat diperoleh dari diskusi dalam kelompok swa-bantu, termasuk dukungan simpatik yang dapat di berikan oleh anggota pendiri.
(Agus Hardjana, 2000)
Masa nifas (peurperium) adalah masa pulih kembali, dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Persalinan merupakan peristiwa yang mencekam bagi seorang wanita, baik secara fisik maupun emosionaal sehingga terkadang menimbulkan sikap emosi psikis yang dalam. Persalinan tidak hanya melelahkan, tapi terkadang juga membuat seorang wanitaa tidak berminat untuk hamil lagi. Pada hari-hari pertama setelah persalinan, perasaan yang sering hadir pada seorang ibu adalah perasaan gembira. Namun hari-hari berikutnya banyak wanita yang menjadi sedih, tidak bergairaah dan apatis.
(Prawirohardjo, 2001)
B. PENILAIAN KLINIS
Memang ada kalanya kelahiran bayi itu justru membawakan suasana hati yang sebaliknya, yaitu : kesenduan, kepedihan, kekecewaan, kepahitan hati, dan penderitaan batin. Kejadian tersebut lebih memanifestasikan peristiwa-peristiwa yang luar biasa. Sedang motivsi-motivasi dan sebab-sebanya sangat bervariasi dan sering obscure (kurang jelas, gelap) sifatnya.
Umpamanya saja pada ibu-ibu yang tidak kawin dan disebabkan oleh kelahiran anaknya diluar status pernikahan “tanpa ayah”. Hal tersebut justru memberikan beban perasaan dosa dan noda yang cukup berat bagi hidupnya. Maka ikatan emosionalnya dengan anaknya itu justru merupakan elemen yang mengganggu kebahagiaannya. Bahkan ada kalanya ibu tersebut tidak dapat merasakan afeksi cinta kasih secuilpun terhadap anaknya, sebab anak tersebut dianggap sebagai benda asing yang menggetirkan kehidupannya sampai-sampai ia ingin membunuh bayinya.
Juga wanita-wanita yang tidak bahagia dalam perkawinaannya yang segera akan bercerai atau sudah bercerai dengan suaminya. Sering menanggapi ikatan dengan anaknya sebagai tugas yang terpaksa dan tidak menyenangkan. Lalu ada pula wanita-wanita histeris, yang pada awalnya mengkhayalkan kelahiran bayinya secara grandius berlebih-lebihan, kemudian menjadi sangat kecewa setelah melihat realita bayinya yang terlalu “simple” sertaa “tidak ada apa-apanya”. Selanjutnya, wanita yang dihinggapi neurosaa-obsessif yang selalu dikejar-kejar oleh emosi-emosi ambivalen dan kelelahan psikis, akan mengembangkan sikap acuh tak acuh dan tidak peduli kepada bayinya.
Wanita yang dihinggapi gejala schizofrenia, selalu mengharapkan hiburan dan kemesraan dari bayinya, akan tetapi dia sendiri justru tidak mampu mengembangkan perasaan afeksi dan kasih mesra keibuan.
Ada pula wanita-wanita infantil yang merasa tidak sanggup dan tidak berani bertanggung jawab terhadap pemeliharaan bayinya. Dia merasa sangat tidak bahagia dan enggan melakukan tugas-tugas baru mengasuh dan merawat bayinya. Juga wanita-wanita yang sangat narsistis dan hyper-maskulin, akan menganggap tugas merawat bayi dan mendidik anak kandungannya sebagai beban yang “mendegradasikan dirinya”, serta sangat tidak menyenangkan, sehingga relasi dengan anaknya justru memberikan rasa kepedihan dan ketidak-bahagiaan. Selain itu, kegagalan melahirkan anak dengan selamat (anak meninggal saat/sesaat setelah dilahirkan) akan membuat ibu larut dalam kesedihan yang berkelanjutan.
(Agus Hardjana, 2000)
C. GEJALA DAN PERAWATAN
Bila kesedihan berat menyebabkan gejala-gejala seperti gangguan pola tidur, gangguan siklus menstruasi dan kehilangan dorongan seks. Namun, perasaan paling khas yang dialami mencakup ketegangan dan sifat lekas marah, kehilangan motivasi dan energi untuk aktivitas sehari-hari sampai ketingkat dimana penderitaan hanya ingin berbaring di tempat tidur, dan rasa tanpa harapan dan kekurangan harga diri begitu mendalam sehingga yang mungkin dipikirkan atau dicoba adalah bunuh diri. Kebutuhan pertama dan paling mendesak adalah kebutuhan akan seorang yang mau mendengar dengan simpatik. Walaupun sahabat tidak dapat mengubah apa yang menyebabkan kesusahan, mereka dapat benar-benar membantu penderitaaa dengan siap mendengarkan. Dokter keluarga mungkin sanggup membanttu dengan beberapa cara, tetapi seharusnya sanggup menyerahkan kepada seorang spesialis atau layanan konseling.
Kesedihan adakalanya diakibatkan oleh penyakit fisik (ringan) dan perawatan medik mungkin perlu. Dalam kasus-kasus yang berat diperlukan obat untuk perawatan, baik dalam bentuk obat-obat anti depresan yang sangat efektif tetapi membutuhkan beberapa hari untuk mulai dapat bekerja atau penggunaan obat-obat penenang dengan waktu pendek, kendati semuanya ini mungkin menciptakan masalah-masalah ketergantungan dan hanya menunda proses kesesuaian dengan apa yang sesungguhnya menyebabkan kesedihan. Cara pertolongan bisa dilakukan seperti orang somaria yang memberikan layanan mau mendengarkan dan dukungan kaum wanita dan kelompok-kelompok bantu diri mungkin mampu memberi nasihat dengan tersedianya bantuan spesialis atau bahkan memberi layanan seperti konseling bersama.
Kesedihan sering terjadi bergantian dengan masa-masa normalitas, relatif, dan beberaoa penderita mendapati bahwa mereka sanggup menggunakan waktu-waktu istirahat untuk memformulasikan cara-cara menemukan dan menangani serangan depresi. Meskipun masing-masing orang mengalami kesedihan karena alasan-alasan yang berbeda, dan pengobatan satu orang mungkin tidak jalan untuk yang lain, pengobatan untuk banyak orang dapat diperoleh dari diskusi dalam kelompok swa-bantu, termasuk dukungan simpatik yang dapat di berikan oleh anggota pendiri.
(Agus Hardjana, 2000)
http://askep-askeb.cz.cc/2010/02/askeb-nifas-dengan-kesedihan.html
silahkan download Askeb Nifas dengan Kesedihan
(isi: tinjauan teoritis; tinjauan kasus dan daftar kepustakaan)
(isi: tinjauan teoritis; tinjauan kasus dan daftar kepustakaan)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
-
02/28 - 03/07
(135)
- Menyusui Dapat Mencegah Kanker Payudara
- PERUBAHAN DALAM MASA NIFAS
- Penyapihan
- Menyusui
- Menyusui pasca Persalinan Cesarea
- Kunci Sukses ASI Eksklusif
- Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui
- Let Down Refleks
- Manajemen Laktasi
- Asuhan Keperawatan Asma Bronchiale
- TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKI...
- GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI USIA 10-...
- GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANG...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERU...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK YANG ...
- PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN B...
- Inisiasi Menyusui Dini
- ASI Dapat Mencegah Infeksi pada Neonatus
- Ingin Anak Pintar Beri ASI Eksklusif
- Apakah Bayi Sudah Cukup Mendapatkan ASI
- Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui
- Permasalahan Seputar Nifas
- NIFAS
- Infeksi Nifas
- Masa Nifas
- penkes cikungunya
- Tanda-tanda Mulainya Toilet Training
- Askep Anemia
- Solusio Plasenta
- Tips Supaya Tidak Digunting
- Tanda-tanda si Kecil Lahir ke Dunia
- Tetesan Oksitosin pada Persalinan
- Seputar Persalinan
- Proses Persalinan Sectio Caesar
- Persalinan Normal
- Persalinan dengan Teknik ILA
- Pedoman Asuhan Persalinan Normal
- Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
- Sepenggal cerita tentang Perawat pejuang, Mary jan...
- Askep Benigne Prostat Hyperplasia
- KARSINOMA OVARIUM
- DEMAM TIFOID
- Partus Prematurus
- Menyiapkan Kelahiran
- Ketuban Pecah Dini
- Kardiotokografi dalam Persalinan
- Kamar Ibu Bersalin dan Rawat Gabung
- Kala Satu Persalinan
- Distosia bahu
- Jika Buah Hati Lahir Lebih Dini
- Distosia bahu
- Jika Buah Hati Lahir Lebih Dini
- Hamil Kembar antara Senang dan Cemas
- Induksi Persalinan
- Askep Osteoarthritis
- GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV-...
- GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH...
- GAMBARAN IBU MELAKUKAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI...
- GAMBARAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KER...
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR...
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA DALAM KEHAM...
- Tips Tidur yang Sehat untuk Jantung
- Lowongan Kerja Perawat ke Luar Negeri
- Askep Apendisitis
- Bekas Luka Sectio Caesarea
- Asuhan Persalinan Normal
- APN 58 Langkah
- Apakah Kualitas Sperma dapat Penyebab Kemandulan
- Kanker Alat Reproduksi Wanita
- ASKEP DENGAN TRAUMA KEPALA
- Macam Jenis Phobia Fobia
- Anemia Penyebab Angka Kematian Ibu Masih Tinggi
- ASKEP KELUARGA DENGAN GASTROENTERITIS
- ASKEB IBU NIFAS NORMAL
- KONSEP DASAR ATRESIA ANI
- ASKEP KOMUNITAS KELUARGA DENGAN ARTRITIS REMATOID ...
- ASKEP DENGAN APPENDISITIS
- ASKEP ANAK DENGAN THYPOID
- PENGERTIAN ETIKA
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Hemato...
- Award "FRIENDLY VISITORS" Backlink dari Blog Tips ...
- Demam Tifoid
- ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH...
- Penyusunan Tinjauan Pustaka
- Endarterektomi karotis
- Arteri Karotis
- Askep Tifoid
- ASKEP DIABETES MELLITUS TIPE II (NIDDM) - KTI FULL
- ASKEB PLASENTA LETAK RENDAH
- ASKEP POST OP APENDISITIS - KTI FULL
- ASKEB BBL KEJANG
- ASKEB BUMIL DENGAN PRE EKLAMSI SEDANG
- ASKEB DENGAN PERSALINAN PALSU
- ASKEB DENGAN POSTPARTUM BLUES
- ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI
- DIET DAN OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Tanda-Tanda V...
- ASKEB DENGAN PRESENTASI MAJEMUK
- Endometriosis
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates