Senin, 01 Maret 2010
INFEKSI NIFAS DAN KETUBAN PECAH DINI
INFEKSI NIFAS DAN KETUBAN PECAH DINI
INFEKSI NIFAS
A. PENDAHULUAN
Istlah infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetal pada waktu persalinan dan nifas. Infeksi ini merupakan penyebab kematian maternal, di negara-negara sedang berkembang, dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, peran infeksi nifas masih besar (Sarwono, 2006. hal : 690).
B. PENYEBAB TERJADINYA INFEKSI NIFAS DAN PENANGGULANGAN
1. Penyebab
Infeksi nifas dapat terjadi karena tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus. Kemungkinan lain adalah sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau pembantu-pembatunya. (Sarwono, 2006, hal : 691).
Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain : kurangnya gizi atau malnutrisi, anemia, kelelahan, proses persalinan bermasalah yakni partus lama/macet, persalinan traumatik, kurang baiknya proses pencegahan infeksi, manipulasi yang berlebihan dan dapat berlanjut dalam masa nifas, (Abdul Bari Saifuddin, 2006. hal : 260).
2. Penanggulangan
Usaha-usaha pencegahan terdiri dari atas membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
Pengobatan dengan antibiotik memegang peranan yang sangat penting dalam pengobatan infeksi nifas. Jenis antibiotika yang baik yang mempunyai khasiat yang nyata terhadap kuman-kuman yang menjadi penyabab infeksi nifas. Disamping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk mempertinggi daya tahan tubuh tetap di perlukan. Perawatan sangatlah penting, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan cara yang cocok dengan keadaan penderita, bila perlu tranfusi darah dilakukan. (Sarwono, 2006, hal : 699).
Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis halus berlubang, lakukan jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi membaik. Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering di ganti. (Abdul Bari Saifuddin, 2006, hal : 264).
C. KESIMPULAN
Infeksi nifas adalah mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas, infeksi nifas dapat terjadi karena kuman pemeriksa atau penolong, penanggulangan membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2006, Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
KETUBAN PECAH DINI
A. PENDAHULUAN
Ketuban pecah dini (KPD) adalah suatu keadaan dimana selaput ketuban pecah pada kehamilan yang telah viable dan 6 jam setelah itu tidak diikuti dengan terjadinya persalinan (Achadiat, Chrisdiono M, 2004 : 81).
Kebanyakan ibu dengan KPD akan mengalami persalinan spontan dan hasilnya baik. Namun, ada bahaya yang berhubungan dengan ketuban pecah meliputi infeksi, tali pusat menumbung, infeksi latrogenik, asenden dari pemeriksaan vagina dan perlunya indukasi atau augmentasi persalinan dengan intervensi yang sesuai. (Chapman, Vicky, 2006 : 6).
B. MASALAH DAN PENANGULANGAN
1. Masalah
a. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu.
b. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
c. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
2. Penanggulangan
a. Penanganan umum
1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG.
2) Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan spekulum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakannya dengan urin.
3) Jika ibu mengelum perdarahan pada akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4) Tentukan ada tidaknya infeksi.
5) Tentukan tanda-tanda inpartu.
b. Penanganan khusus
1) Bau cairan ketuban yang khas
2) Jikamkeluarnya cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan nilai satu jam kemudian.
3) Dengan spekulum DTT, lakukan pemeriksaan inspekulo. Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks posterios. Jangan lakukan pemeriksaan dalam dengan jari, karena tidak membantu diagnosis dan dapat mengundang inspeksi.
4) Jika mungkin, lakukan :
- Tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah berubah menjadi biru menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis) darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif – palsu.
- Tes pakis, jangan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan biarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis. (Syaefuddin, Abdul Bari, 2002 ; M – 112 – M – 114).
C. KESIMPULAN
Pengelolaan ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah yang masih konstraversial dalam kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan baku masih belum ada, selalu berubah. KPD seringkali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan mordibitas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi ini antara lain di sebabkan karena kematian akibat kurang bulan dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus tak maju, partus lama dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus KPD terutama pada pengelolaan konservatif. .
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, Chrisdiono M, 2004, Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi, Jakarta : EGC.
Chapman, Vicky, 2006, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
INFEKSI NIFAS
A. PENDAHULUAN
Istlah infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetal pada waktu persalinan dan nifas. Infeksi ini merupakan penyebab kematian maternal, di negara-negara sedang berkembang, dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari sempurna, peran infeksi nifas masih besar (Sarwono, 2006. hal : 690).
B. PENYEBAB TERJADINYA INFEKSI NIFAS DAN PENANGGULANGAN
1. Penyebab
Infeksi nifas dapat terjadi karena tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus. Kemungkinan lain adalah sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau pembantu-pembatunya. (Sarwono, 2006, hal : 691).
Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain : kurangnya gizi atau malnutrisi, anemia, kelelahan, proses persalinan bermasalah yakni partus lama/macet, persalinan traumatik, kurang baiknya proses pencegahan infeksi, manipulasi yang berlebihan dan dapat berlanjut dalam masa nifas, (Abdul Bari Saifuddin, 2006. hal : 260).
2. Penanggulangan
Usaha-usaha pencegahan terdiri dari atas membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
Pengobatan dengan antibiotik memegang peranan yang sangat penting dalam pengobatan infeksi nifas. Jenis antibiotika yang baik yang mempunyai khasiat yang nyata terhadap kuman-kuman yang menjadi penyabab infeksi nifas. Disamping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk mempertinggi daya tahan tubuh tetap di perlukan. Perawatan sangatlah penting, makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan cara yang cocok dengan keadaan penderita, bila perlu tranfusi darah dilakukan. (Sarwono, 2006, hal : 699).
Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis halus berlubang, lakukan jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi membaik. Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering di ganti. (Abdul Bari Saifuddin, 2006, hal : 264).
C. KESIMPULAN
Infeksi nifas adalah mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas, infeksi nifas dapat terjadi karena kuman pemeriksa atau penolong, penanggulangan membatasi sebanyak mungkin kuman-kuman dalam jalan lahir.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2006, Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
KETUBAN PECAH DINI
A. PENDAHULUAN
Ketuban pecah dini (KPD) adalah suatu keadaan dimana selaput ketuban pecah pada kehamilan yang telah viable dan 6 jam setelah itu tidak diikuti dengan terjadinya persalinan (Achadiat, Chrisdiono M, 2004 : 81).
Kebanyakan ibu dengan KPD akan mengalami persalinan spontan dan hasilnya baik. Namun, ada bahaya yang berhubungan dengan ketuban pecah meliputi infeksi, tali pusat menumbung, infeksi latrogenik, asenden dari pemeriksaan vagina dan perlunya indukasi atau augmentasi persalinan dengan intervensi yang sesuai. (Chapman, Vicky, 2006 : 6).
B. MASALAH DAN PENANGULANGAN
1. Masalah
a. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu.
b. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
c. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
2. Penanggulangan
a. Penanganan umum
1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG.
2) Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan spekulum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakannya dengan urin.
3) Jika ibu mengelum perdarahan pada akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4) Tentukan ada tidaknya infeksi.
5) Tentukan tanda-tanda inpartu.
b. Penanganan khusus
1) Bau cairan ketuban yang khas
2) Jikamkeluarnya cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan nilai satu jam kemudian.
3) Dengan spekulum DTT, lakukan pemeriksaan inspekulo. Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks posterios. Jangan lakukan pemeriksaan dalam dengan jari, karena tidak membantu diagnosis dan dapat mengundang inspeksi.
4) Jika mungkin, lakukan :
- Tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah berubah menjadi biru menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis) darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif – palsu.
- Tes pakis, jangan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan biarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis. (Syaefuddin, Abdul Bari, 2002 ; M – 112 – M – 114).
C. KESIMPULAN
Pengelolaan ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah yang masih konstraversial dalam kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan baku masih belum ada, selalu berubah. KPD seringkali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan mordibitas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi ini antara lain di sebabkan karena kematian akibat kurang bulan dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus tak maju, partus lama dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus KPD terutama pada pengelolaan konservatif. .
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, Chrisdiono M, 2004, Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi, Jakarta : EGC.
Chapman, Vicky, 2006, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
-
02/28 - 03/07
(135)
- Menyusui Dapat Mencegah Kanker Payudara
- PERUBAHAN DALAM MASA NIFAS
- Penyapihan
- Menyusui
- Menyusui pasca Persalinan Cesarea
- Kunci Sukses ASI Eksklusif
- Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui
- Let Down Refleks
- Manajemen Laktasi
- Asuhan Keperawatan Asma Bronchiale
- TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKI...
- GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI USIA 10-...
- GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANG...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERU...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK YANG ...
- PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0...
- GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN B...
- Inisiasi Menyusui Dini
- ASI Dapat Mencegah Infeksi pada Neonatus
- Ingin Anak Pintar Beri ASI Eksklusif
- Apakah Bayi Sudah Cukup Mendapatkan ASI
- Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui
- Permasalahan Seputar Nifas
- NIFAS
- Infeksi Nifas
- Masa Nifas
- penkes cikungunya
- Tanda-tanda Mulainya Toilet Training
- Askep Anemia
- Solusio Plasenta
- Tips Supaya Tidak Digunting
- Tanda-tanda si Kecil Lahir ke Dunia
- Tetesan Oksitosin pada Persalinan
- Seputar Persalinan
- Proses Persalinan Sectio Caesar
- Persalinan Normal
- Persalinan dengan Teknik ILA
- Pedoman Asuhan Persalinan Normal
- Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
- Sepenggal cerita tentang Perawat pejuang, Mary jan...
- Askep Benigne Prostat Hyperplasia
- KARSINOMA OVARIUM
- DEMAM TIFOID
- Partus Prematurus
- Menyiapkan Kelahiran
- Ketuban Pecah Dini
- Kardiotokografi dalam Persalinan
- Kamar Ibu Bersalin dan Rawat Gabung
- Kala Satu Persalinan
- Distosia bahu
- Jika Buah Hati Lahir Lebih Dini
- Distosia bahu
- Jika Buah Hati Lahir Lebih Dini
- Hamil Kembar antara Senang dan Cemas
- Induksi Persalinan
- Askep Osteoarthritis
- GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV-...
- GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH...
- GAMBARAN IBU MELAKUKAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI...
- GAMBARAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KER...
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR...
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA DALAM KEHAM...
- Tips Tidur yang Sehat untuk Jantung
- Lowongan Kerja Perawat ke Luar Negeri
- Askep Apendisitis
- Bekas Luka Sectio Caesarea
- Asuhan Persalinan Normal
- APN 58 Langkah
- Apakah Kualitas Sperma dapat Penyebab Kemandulan
- Kanker Alat Reproduksi Wanita
- ASKEP DENGAN TRAUMA KEPALA
- Macam Jenis Phobia Fobia
- Anemia Penyebab Angka Kematian Ibu Masih Tinggi
- ASKEP KELUARGA DENGAN GASTROENTERITIS
- ASKEB IBU NIFAS NORMAL
- KONSEP DASAR ATRESIA ANI
- ASKEP KOMUNITAS KELUARGA DENGAN ARTRITIS REMATOID ...
- ASKEP DENGAN APPENDISITIS
- ASKEP ANAK DENGAN THYPOID
- PENGERTIAN ETIKA
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Hemato...
- Award "FRIENDLY VISITORS" Backlink dari Blog Tips ...
- Demam Tifoid
- ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH...
- Penyusunan Tinjauan Pustaka
- Endarterektomi karotis
- Arteri Karotis
- Askep Tifoid
- ASKEP DIABETES MELLITUS TIPE II (NIDDM) - KTI FULL
- ASKEB PLASENTA LETAK RENDAH
- ASKEP POST OP APENDISITIS - KTI FULL
- ASKEB BBL KEJANG
- ASKEB BUMIL DENGAN PRE EKLAMSI SEDANG
- ASKEB DENGAN PERSALINAN PALSU
- ASKEB DENGAN POSTPARTUM BLUES
- ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI
- DIET DAN OLAHRAGA BAGI PENDERITA DIABETES
- Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Tanda-Tanda V...
- ASKEB DENGAN PRESENTASI MAJEMUK
- Endometriosis
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates