Kamis, 08 April 2010
Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (BATITA) di posyandu
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya (Depkes RI, 2005 : 1).
Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa baik dari segi motorik, emosi, kognitif maupun psikososial (Harlimsyah, 2007: 1). Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf, otot dan serabut saraf spinal (Amori, 2008: 1). Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia batita (bawah tiga tahun) (Irwan, 2008: 1) diawali dengan kemampuan duduk, merangkak, berdiri dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan gerak ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otak untuk menjaga keseimbangan tubuh (Widyastuti dan Widyani, 2007 : 20).
Faktor-faktor yang menghambat perkembangan motorik meliputi kondisi ibu yang kurang menyenangkan selama kehamilan, trauma di kepala akibat kelahiran yang sulit, IQ di bawah normal, perlindungan yang berlebihan atau kelahiran sebelum waktunya, gizi yang kurang setelah lahir, kurangnya rangsangan, dorongan dan kesempatan menggerakkan semua bagian tubuh akan dapat memperlambat perkembangan kemampuan motorik anak (Widyastuti dan Widyani, 2007 : 20)
Perkembangan seorang anak merupakan suatu kesatuan yang utuh (Kavindra, 2005: 1). Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri bila pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat, karena itu perkembangan awal merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya (Depkes RI, 2005:4). Sehingga apabila perkembangan motorik anak terganggu, maka perkembangan selanjutnya akan terganggu pula dan jika tidak ditangani dengan baik, apalagi tidak terdeteksi, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kelak kemudian (FKUI, 1996 : 12).
Sekitar 16 % dari anak usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat (Depkes, 2006: 1) Menurut Pusponegoro (2006: 1), setiap 2 dari 1.000 bayi mengalami gangguan perkembangan motorik, karenanya perlu kecepatan menegakkan diagnosis dan melakukan terapi untuk proses penyembuhannya.
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang pada bulan Maret 2008, terdapat 79 Batita, dari 10 Batita yang penulis amati terdapat 2 Batita yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar yaitu anak usia 2 tahun belum dapat berjalan yang seharusnya sudah mempunyai kemampuan berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik dan berjalan tanpa terhuyung-huyung dan anak usia 1 tahun hanya memiliki kemampuan duduk dan merangkak yang seharusnya mempunyai kemampuan mengangkat badannya ke posisi berdiri, belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi dan dapat berjalan dengan dituntun.
Berdasarkan uraian dan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008.
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal atau antara kenyataan yang ada terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi antara harapan dan kenyataan (Notoatmodjo, 2002: 51).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008 ?”.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subjek penelitian : Batita di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008.
3. Objek penelitian : Kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang
4. Lokasi penelitian : Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang
5. Waktu : Pada tanggal 10 Juni 2008
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 0 - 1 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
b. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 1 - 2 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
c. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 2 - 3 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Institusi Puskesmas
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai kemampuan motorik batita dan sebagai tambahan informasi dalam kegiatan penyuluhan.
2. Bagi institusi pendidikan Prodi Kebidanan Metro
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan sebagai dokumen bagi Prodi Kebidanan Metro.
3. Bagi Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melakukan penelitian lain atau penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap, dan metode penelitian yang berbeda.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya (Depkes RI, 2005 : 1).
Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa baik dari segi motorik, emosi, kognitif maupun psikososial (Harlimsyah, 2007: 1). Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf, otot dan serabut saraf spinal (Amori, 2008: 1). Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia batita (bawah tiga tahun) (Irwan, 2008: 1) diawali dengan kemampuan duduk, merangkak, berdiri dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan gerak ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otak untuk menjaga keseimbangan tubuh (Widyastuti dan Widyani, 2007 : 20).
Faktor-faktor yang menghambat perkembangan motorik meliputi kondisi ibu yang kurang menyenangkan selama kehamilan, trauma di kepala akibat kelahiran yang sulit, IQ di bawah normal, perlindungan yang berlebihan atau kelahiran sebelum waktunya, gizi yang kurang setelah lahir, kurangnya rangsangan, dorongan dan kesempatan menggerakkan semua bagian tubuh akan dapat memperlambat perkembangan kemampuan motorik anak (Widyastuti dan Widyani, 2007 : 20)
Perkembangan seorang anak merupakan suatu kesatuan yang utuh (Kavindra, 2005: 1). Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri bila pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat, karena itu perkembangan awal merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya (Depkes RI, 2005:4). Sehingga apabila perkembangan motorik anak terganggu, maka perkembangan selanjutnya akan terganggu pula dan jika tidak ditangani dengan baik, apalagi tidak terdeteksi, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kelak kemudian (FKUI, 1996 : 12).
Sekitar 16 % dari anak usia di bawah lima tahun (balita) Indonesia mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat (Depkes, 2006: 1) Menurut Pusponegoro (2006: 1), setiap 2 dari 1.000 bayi mengalami gangguan perkembangan motorik, karenanya perlu kecepatan menegakkan diagnosis dan melakukan terapi untuk proses penyembuhannya.
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang pada bulan Maret 2008, terdapat 79 Batita, dari 10 Batita yang penulis amati terdapat 2 Batita yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar yaitu anak usia 2 tahun belum dapat berjalan yang seharusnya sudah mempunyai kemampuan berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik dan berjalan tanpa terhuyung-huyung dan anak usia 1 tahun hanya memiliki kemampuan duduk dan merangkak yang seharusnya mempunyai kemampuan mengangkat badannya ke posisi berdiri, belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi dan dapat berjalan dengan dituntun.
Berdasarkan uraian dan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008.
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal atau antara kenyataan yang ada terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi antara harapan dan kenyataan (Notoatmodjo, 2002: 51).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008 ?”.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subjek penelitian : Batita di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2008.
3. Objek penelitian : Kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang
4. Lokasi penelitian : Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang
5. Waktu : Pada tanggal 10 Juni 2008
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 0 - 1 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
b. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 1 - 2 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
c. Untuk mengetahui gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (Batita) usia 2 - 3 tahun di Posyandu Melati wilayah kerja Puskesmas Daya Murni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Institusi Puskesmas
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai kemampuan motorik batita dan sebagai tambahan informasi dalam kegiatan penyuluhan.
2. Bagi institusi pendidikan Prodi Kebidanan Metro
Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan sebagai dokumen bagi Prodi Kebidanan Metro.
3. Bagi Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melakukan penelitian lain atau penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap, dan metode penelitian yang berbeda.
DOWNLOAD KLIK DISINI:
Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawah tiga tahun (BATITA) di posyandu
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
-
04/04 - 04/11
(59)
- Tips Simple Merencanakan Diet Sehat dan Selalu Ber...
- Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
- Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan n...
- KONSEP PERSALINAN
- ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM RISIKO TINGGI
- Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...
- Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
- Gambaran penatalaksanaan perdarahan post partum di...
- Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
- Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
- Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...
- Gambaran penatalaksanaan manajemen aktif kala III ...
- Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu meny...
- Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...
- Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru l...
- Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawa...
- Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
- Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
- Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
- Decomp cordis
- ASKEP infeksi saluran kemih
- Teknik Amputasi
- ASKEP ANAK DENGAN HIRSPRUNG
- ASKEP HIPERBILIRUBIN
- ASKEP HIPERTENSI
- ASKEP KANKER KANDUNG KEMIH
- DEMAM THYPOID
- Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
- Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...
- Gambaran ibu hamil dengan kekurangan energi kronis...
- ASKEP KOMUNITAS
- Askep Cedera Kepala
- Cara Memerahkan Bibir
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya s...
- ASKEP ANLL/ AML
- askep hiv - aids
- MOSES, Solusi Malaria Daerah Terpencil
- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pre men...
- Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya akseptor ...
- Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mastitis...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutse...
- Gambaran aktivitas seksual wanita menopause di desa
- Internet Dapat Mencegah Pikun.
- Gambaran efek samping KB suntik depo progestin di ...
- Gambaran faktor penyebab rendahnya peran serta ibu...
- Gambaran faktor penyebab akseptor tidak melanjutka...
- Gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya ketuban...
- Gambaran faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak m...
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates