Kamis, 08 April 2010
Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh bidan di ruang kebidanan RSUD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam bidang kesehatan. Hal itu tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan kematian neonatal. Setiap tahun diperkirakan terdapat sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 bayi diantaranya ternyata meninggal dunia pada neonatal atau sebelum menginjak usia sebulan, dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi meninggal oleh berbagai sebab (Depkes RI, 2003).
Pelayanan kesehatan terutama untuk neonatal oleh tenaga kesehatan masih rendah sehingga keterampilan tenaga kesehatan perlu selalu ditingkatkan, salah satunya adalah menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta menilai hasil yang dicapai dalam menyusun rencana tindakan selanjutnya (Saifuddin, 2002)
Pada dasarnya kurang baiknya penanganan 6 jam pertama pada bayi baru lahir menyebabkan kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksia dan mengakibatkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok dan beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang, contoh lain misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang mengakibatkan kesulitan bernapas, kekurangan zat asam dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak, dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang (Saifuddin, 2002).
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, kematian bayi khususnya neonatal sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi baru lahir masih sangat tinggi (Manuaba, 1998).
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, Angka Kematian Bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup. Pelaksanaan ”Making Pregnancy Safer (MPS)”, target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian bayi baru lahir menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).
Sebagai indikator derajat kesehatan masyarakat, kematian neonatal pada umur 0-28 hari yang seharusnya 45 per 1.000 kelahiran, tahun 2006 ditemukan 861 kasus. Penyebab kematian bayi di Lampung, disebabkan karena kasus asfiksia dengan jumlah 199 kasus (31%), berat badan lahir rendah sebanyak 226 kasus (36%), tetanus neonatorum sebanyak 2 kasus dan penyebab lain 210 kasus (33%) (Wiwiek.depkes.go.id, 2004).
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan terhadap infeksi, mempertahankan suhu tubuh, membebaskan jalan nafas, serta pemberian ASI terutama kolostrum merupakan usaha dalam menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan (Saifuddin, 2002).
Hasil pra survei yang dilakukan pada bulan Maret 2008, dari catatan Medical Record di RSUD Ahmad Yani Metro, didapatkan data bayi lahir hidup pada tahun 2007 sejumlah 776 bayi. Berdasarkan data tersebut terdapat bayi yang mengalami asfiksia sebesar 43 kasus (5,54%) sedangkan bayi yang mengalami hipotermia sebesar 37 kasus (4,77%) dan dari hasil pengamatan 15 bidan terdapat 6 bidan yang tidak melakukan cuci tangan sebelum tindakan pertolongan persalinan.
Ditemukan bayi baru lahir mengalami asfiksia dan hipotermia diatas, kemungkinan merupakan akibat bila salah satu penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir tidak dilakukan, sehingga diantaranya dapat menimbulkan asfiksia dan hipotermia yaitu dikarenakan kurang baiknya pembersihan jalan nafas, pencegahan infeksi yang tidak terlaksana dan suhu tubuh yang tidak terjaga. Asfiksia dan hipotermia pada bayi dapat dicegah salah satunya dapat dilakukan penatalaksanaan bayi baru lahir normal dengan baik. Atas dasar itulah penulis ingin melakukan penelitian tentang penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal. Menurut masalah yang terjadi, penulis berminat melakukan penelitian di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tentang bagaimana penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini “Bagaimanakah penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008.”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subyek penelitian : Bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro
3. Obyek penelitian : Penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal
4. Lokasi penelitian : Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro
5. Waktu penelitian : 4-18 Juni 2008
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini yaitu mengetahui gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini meliputi :
a. Diketahuinya pencegahan infeksi merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
b. Diketahuinya pencegahan kehilangan panas merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
c. Diketahuinya pembersihan jalan nafas merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
d. Diketahuinya pemberian ASI segera setelah bayi baru lahir merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat pada penelitian ini yaitu :
1. Bagi Peneliti
Mengetahui dengan jelas mengenai penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal, menambah wawasan dan bahan penerapan ilmu yang telah didapat.
2. Bagi Bidan di Ruang Kebidanan
Sebagai bahan masukan mengenai penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. Bagi Institusi Prodi Kebidanan Metro
Menambah referensi tentang penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi atau bacaan bagi peneliti lain dikemudian hari terutama untuk meneliti hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.
Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam bidang kesehatan. Hal itu tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan kematian neonatal. Setiap tahun diperkirakan terdapat sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 bayi diantaranya ternyata meninggal dunia pada neonatal atau sebelum menginjak usia sebulan, dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi meninggal oleh berbagai sebab (Depkes RI, 2003).
Pelayanan kesehatan terutama untuk neonatal oleh tenaga kesehatan masih rendah sehingga keterampilan tenaga kesehatan perlu selalu ditingkatkan, salah satunya adalah menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta menilai hasil yang dicapai dalam menyusun rencana tindakan selanjutnya (Saifuddin, 2002)
Pada dasarnya kurang baiknya penanganan 6 jam pertama pada bayi baru lahir menyebabkan kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksia dan mengakibatkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok dan beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang, contoh lain misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang mengakibatkan kesulitan bernapas, kekurangan zat asam dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak, dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang (Saifuddin, 2002).
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, kematian bayi khususnya neonatal sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi baru lahir masih sangat tinggi (Manuaba, 1998).
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, Angka Kematian Bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup. Pelaksanaan ”Making Pregnancy Safer (MPS)”, target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian bayi baru lahir menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).
Sebagai indikator derajat kesehatan masyarakat, kematian neonatal pada umur 0-28 hari yang seharusnya 45 per 1.000 kelahiran, tahun 2006 ditemukan 861 kasus. Penyebab kematian bayi di Lampung, disebabkan karena kasus asfiksia dengan jumlah 199 kasus (31%), berat badan lahir rendah sebanyak 226 kasus (36%), tetanus neonatorum sebanyak 2 kasus dan penyebab lain 210 kasus (33%) (Wiwiek.depkes.go.id, 2004).
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan terhadap infeksi, mempertahankan suhu tubuh, membebaskan jalan nafas, serta pemberian ASI terutama kolostrum merupakan usaha dalam menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan (Saifuddin, 2002).
Hasil pra survei yang dilakukan pada bulan Maret 2008, dari catatan Medical Record di RSUD Ahmad Yani Metro, didapatkan data bayi lahir hidup pada tahun 2007 sejumlah 776 bayi. Berdasarkan data tersebut terdapat bayi yang mengalami asfiksia sebesar 43 kasus (5,54%) sedangkan bayi yang mengalami hipotermia sebesar 37 kasus (4,77%) dan dari hasil pengamatan 15 bidan terdapat 6 bidan yang tidak melakukan cuci tangan sebelum tindakan pertolongan persalinan.
Ditemukan bayi baru lahir mengalami asfiksia dan hipotermia diatas, kemungkinan merupakan akibat bila salah satu penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir tidak dilakukan, sehingga diantaranya dapat menimbulkan asfiksia dan hipotermia yaitu dikarenakan kurang baiknya pembersihan jalan nafas, pencegahan infeksi yang tidak terlaksana dan suhu tubuh yang tidak terjaga. Asfiksia dan hipotermia pada bayi dapat dicegah salah satunya dapat dilakukan penatalaksanaan bayi baru lahir normal dengan baik. Atas dasar itulah penulis ingin melakukan penelitian tentang penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal. Menurut masalah yang terjadi, penulis berminat melakukan penelitian di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tentang bagaimana penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini “Bagaimanakah penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008.”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Jenis penelitian : Deskriptif
2. Subyek penelitian : Bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro
3. Obyek penelitian : Penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal
4. Lokasi penelitian : Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro
5. Waktu penelitian : 4-18 Juni 2008
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini yaitu mengetahui gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh Bidan di Ruang Kebidanan RSUD Ahmad Yani Metro.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini meliputi :
a. Diketahuinya pencegahan infeksi merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
b. Diketahuinya pencegahan kehilangan panas merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
c. Diketahuinya pembersihan jalan nafas merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
d. Diketahuinya pemberian ASI segera setelah bayi baru lahir merupakan langkah penatalaksanaan 6 jam pertama pada bayi baru lahir normal.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat pada penelitian ini yaitu :
1. Bagi Peneliti
Mengetahui dengan jelas mengenai penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal, menambah wawasan dan bahan penerapan ilmu yang telah didapat.
2. Bagi Bidan di Ruang Kebidanan
Sebagai bahan masukan mengenai penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. Bagi Institusi Prodi Kebidanan Metro
Menambah referensi tentang penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi atau bacaan bagi peneliti lain dikemudian hari terutama untuk meneliti hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.
DOWNLOAD KLIK DISINI:
Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru lahir normal oleh bidan di ruang kebidanan RSUD
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
-
04/04 - 04/11
(59)
- Tips Simple Merencanakan Diet Sehat dan Selalu Ber...
- Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
- Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan n...
- KONSEP PERSALINAN
- ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM RISIKO TINGGI
- Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...
- Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
- Gambaran penatalaksanaan perdarahan post partum di...
- Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
- Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
- Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...
- Gambaran penatalaksanaan manajemen aktif kala III ...
- Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu meny...
- Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...
- Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru l...
- Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawa...
- Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
- Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
- Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
- Decomp cordis
- ASKEP infeksi saluran kemih
- Teknik Amputasi
- ASKEP ANAK DENGAN HIRSPRUNG
- ASKEP HIPERBILIRUBIN
- ASKEP HIPERTENSI
- ASKEP KANKER KANDUNG KEMIH
- DEMAM THYPOID
- Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
- Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...
- Gambaran ibu hamil dengan kekurangan energi kronis...
- ASKEP KOMUNITAS
- Askep Cedera Kepala
- Cara Memerahkan Bibir
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya s...
- ASKEP ANLL/ AML
- askep hiv - aids
- MOSES, Solusi Malaria Daerah Terpencil
- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pre men...
- Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya akseptor ...
- Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mastitis...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutse...
- Gambaran aktivitas seksual wanita menopause di desa
- Internet Dapat Mencegah Pikun.
- Gambaran efek samping KB suntik depo progestin di ...
- Gambaran faktor penyebab rendahnya peran serta ibu...
- Gambaran faktor penyebab akseptor tidak melanjutka...
- Gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya ketuban...
- Gambaran faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak m...
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates