Kamis, 08 April 2010
Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui di posyandu
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tidak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil dan menyusui adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit itu. Dalam menanti kelahiran bayi, si ibu harus menyiapkan terlebih dahulu keadaan psikologinya dalam menghadapi bayinya nanti, terutama dalam hal menyusui bayi (Widia, 2007)
Menyusui mengurangi resiko bayi terkena alergi, diare, intoleransi susu hewan, infeksi saluran nafas, penyakit saluran cerna, radang paru-paru, infeksi telinga dan radang selaput otak, mengurangi peluang bayi terkena diabetes dan obesitas, serta membantu meningkatkan kecerdasan bayi. Selain itu menyusui bayi sesegera mungkin setelah bayi lahir, juga memberikan keuntungan bagi ibu yaitu rahim ibu cepat mengecil sehingga perdarahan setelah melahirkan berkurang (Naya, 2007).
Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000).
dr. Josep Budi, S.SPA mengatakan meskipun menyusui itu mudah, namun ibu-ibu yang memiliki bayi harus tetap memahami teknik menyusui bayi yang baik dan benar banyak ibu yang menyusui bayinya, namun tidak banyak yang menyusui dengan sukses (Kelkes.biz, 2007).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Nursusanti Mahasiswi Akademi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 2006 pada 32 orang ibu post partum primipara di Puskesmas Sawoo Ponorogo Jawa Timur, didapatkan teknik menyusui buruk 19 orang (59,38%), teknik menyusui baik 13 orang (40,62%), sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Ria Puspita Mahasiswi Poltekkes Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro tahun 2006 pada 17 ibu primipara di BPS CH. Sudilah Ganjar Agung Metro Barat, ditemukan 11 orang yang masih salah dalam melakukan teknik menyusui (61,9). Kesalahan banyak terletak pada posisi menyusui dan langkah-langkah menyusui.
Masalah yang tersering dalam menyusui adalah Puting susu nyeri / lecet, sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya. Kebanyakan Puting nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui yaitu bayi tidak menyusu sampai kekalang payudara. (Soetjningsih, 1997). Sering kali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi (Suradi, 2008). Jika bayi tidak melekat dengan sempurna atau anda mendekap bayi sedemikian rupa sehingga menyebabkan puting menjadi nyeri, jika puting terus-menerus tergesek oleh lidah atau langit-langit bayi puting dapat mengalami abrasi atau luka. Puting yang lecet sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan perdarahan, jika puting yang lecet tidak segera diobati dapat menyebabkan mastitis dan abses di payudara. Selain menyebabkan puting susu lecet teknik menyusui yang salah juga dapat mengakibatkan ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu (Ramaiah. S, 2007).
Kurangnya asupan ASI pada minggu pertama akan berdampak ikterus pada bayi, karena ASI pada hari-hari pertama masih sedikit dan pengeluaran feses sedikit sehingga meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Menyusui dini sangat penting agar bayi mendapat kolostrum yang sifatnya furgatif. Ibu disuruh untuk menyusui lebih sering sehingga ASI lebih banyak dan pengeluaran feses lebih lancar (IDI, 2006).
Berdasarkan hasil perhitungan data Sensus Nasional (2006), jumlah bayi di Lampung sebanyak 167.857, yang diberi ASI eksklusif sebanyak 68.178 (40,62%). Target pencapaian ASI eksklusif sekitar 80%, jadi target yang belum tercapai sekitar 39,38% (Dinkes Provinsi Lampung, 2006). Di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2006 jumlah bayi sebanyak 19.709 yang diberi ASI eksklusif sebanyak 5.544 (28,13%), target yang belum tercapai sebanyak 51,87% (Dinkes Provinsi Lampung, 2006). Tahun 2008 jumlah bayi di Kabupaten Tanggamus meningkat sebanyak 20.135 bayi. Berdasarkan laporan Dinkes Kabupaten Tanggamus pada triwulan pertama tahun 2008 terjadi peningkatan presentasi cakupan ASI ekslusif, namun peningkatan ini tidak mancapai target. Bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak 6.040 (30%) dan target yang belum tercapai sebesar 50%. Sedangkan di Puskesmas Kota Agung dari 837 bayi, yang diberi ASI ekslusif 146 (17,46%) dan target yang belum tercapai sebanyak 62,55% (Dinkes Kabupaten Tanggamus 2008)
Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita. Akibat pemberian ASI yang salah maka sekitar 6,7 balita atau 27,3% dari seluruh balita di Indonesia menderita kurang gizi, sebanyak 1,5 juta diantaranya menderita gizi buruk (Wikio, 2008). Berdasarkan hasil perhitungan data Susenas 2006, jumlah balita yang menderita kurang gizi sebanyak 53664 (10,63 %) yang menderita gizi buruk 14976 (10, 63%) di Kabupaten Tanggamus jumlah balita yang menderita gizi kurang sebanyak 2427 (4,89%) yang menderita gizi buruk 721 (1,45%) (Dinkes Lampung, 2006). Berdasarkan laporan puskesmas Kota Agung pada triwulan pertama tahun 2008 jumlah balita yang menderita gizi kurang sebanyak 14 balita dan gizi buruk sebanyak 37 balita.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pelaksanaan teknik menyusui yang benar pada ibu nifas, didukung dengan hasil pra survey yang dilakukan penulis pada tanggal 19 Maret – 21 Maret 2008 di RB Restu Bunda Kota Agung ditemukan 5 ibu post partum yang sedang dirawat dan 2 ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas, dari 7 ibu tersebut penulis melakukan observasi mengenai teknik menyusui yang benar ditemukan hanya ada 1 yang dapat melakukan teknik menyusui yang benar dan 6 lainnya masih salah dalam melakukan teknik menyusui yang benar. Kesalahan itu banyak terletak pada langkah-langkah menyusui terutama cara melepaskan hisapan diakhir menyusui dan menyendawakan bayi. Sebagian besar ibu yang melahirkan di RB Restu Bunda membawa anaknya ke Posyandu Melati untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Perkiraan ibu menyusui yang mengunjungi Posyandu Melati pada bulan Juni sebanyak 20 – 25 orang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah Gambaran Pelaksanaan Teknik Menyusui Pada Ibu Menyusui di Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Objek Penelitian : Pelaksanaan teknik menyusui
3. Subjek Penelitian : Ibu menyusui
4. Tempat Penelitian : Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus
5. Waktu Penelitian : 10 – 17 Juni 2008
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui di Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus tahun 2008.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari lama dan frekuensi menyusui.
b. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari posisi menyusui yang benar.
c. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari langkah-langkah menyusui yang benar.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Ibu menyusui di Posyandu Melati
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta kesadaran ibu menyusui betapa pentingnya teknik menyusui.
2. Tenaga Kesehatan di Posyandu Melati
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi bidan sehingga klien dapat mendapatkan pelayanan khususnya mengenai teknik menyusui, diharapkan kinerja pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan diharapkan lebih baik.
3. Untuk Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan sumber bahan bacaan untuk menambah wawasan mahswa di Poltekkes Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro
4. Peneliti lain
Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dengan jenis penelitian lain atau penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap dengan metode penelitian yang berbeda.
DOWNLOAD KLIK DISINI:
Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui di posyandu
Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tidak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil dan menyusui adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit itu. Dalam menanti kelahiran bayi, si ibu harus menyiapkan terlebih dahulu keadaan psikologinya dalam menghadapi bayinya nanti, terutama dalam hal menyusui bayi (Widia, 2007)
Menyusui mengurangi resiko bayi terkena alergi, diare, intoleransi susu hewan, infeksi saluran nafas, penyakit saluran cerna, radang paru-paru, infeksi telinga dan radang selaput otak, mengurangi peluang bayi terkena diabetes dan obesitas, serta membantu meningkatkan kecerdasan bayi. Selain itu menyusui bayi sesegera mungkin setelah bayi lahir, juga memberikan keuntungan bagi ibu yaitu rahim ibu cepat mengecil sehingga perdarahan setelah melahirkan berkurang (Naya, 2007).
Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000).
dr. Josep Budi, S.SPA mengatakan meskipun menyusui itu mudah, namun ibu-ibu yang memiliki bayi harus tetap memahami teknik menyusui bayi yang baik dan benar banyak ibu yang menyusui bayinya, namun tidak banyak yang menyusui dengan sukses (Kelkes.biz, 2007).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Nursusanti Mahasiswi Akademi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 2006 pada 32 orang ibu post partum primipara di Puskesmas Sawoo Ponorogo Jawa Timur, didapatkan teknik menyusui buruk 19 orang (59,38%), teknik menyusui baik 13 orang (40,62%), sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Ria Puspita Mahasiswi Poltekkes Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro tahun 2006 pada 17 ibu primipara di BPS CH. Sudilah Ganjar Agung Metro Barat, ditemukan 11 orang yang masih salah dalam melakukan teknik menyusui (61,9). Kesalahan banyak terletak pada posisi menyusui dan langkah-langkah menyusui.
Masalah yang tersering dalam menyusui adalah Puting susu nyeri / lecet, sekitar 57% dari ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putingnya. Kebanyakan Puting nyeri atau lecet disebabkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui yaitu bayi tidak menyusu sampai kekalang payudara. (Soetjningsih, 1997). Sering kali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi (Suradi, 2008). Jika bayi tidak melekat dengan sempurna atau anda mendekap bayi sedemikian rupa sehingga menyebabkan puting menjadi nyeri, jika puting terus-menerus tergesek oleh lidah atau langit-langit bayi puting dapat mengalami abrasi atau luka. Puting yang lecet sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan perdarahan, jika puting yang lecet tidak segera diobati dapat menyebabkan mastitis dan abses di payudara. Selain menyebabkan puting susu lecet teknik menyusui yang salah juga dapat mengakibatkan ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu (Ramaiah. S, 2007).
Kurangnya asupan ASI pada minggu pertama akan berdampak ikterus pada bayi, karena ASI pada hari-hari pertama masih sedikit dan pengeluaran feses sedikit sehingga meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Menyusui dini sangat penting agar bayi mendapat kolostrum yang sifatnya furgatif. Ibu disuruh untuk menyusui lebih sering sehingga ASI lebih banyak dan pengeluaran feses lebih lancar (IDI, 2006).
Berdasarkan hasil perhitungan data Sensus Nasional (2006), jumlah bayi di Lampung sebanyak 167.857, yang diberi ASI eksklusif sebanyak 68.178 (40,62%). Target pencapaian ASI eksklusif sekitar 80%, jadi target yang belum tercapai sekitar 39,38% (Dinkes Provinsi Lampung, 2006). Di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2006 jumlah bayi sebanyak 19.709 yang diberi ASI eksklusif sebanyak 5.544 (28,13%), target yang belum tercapai sebanyak 51,87% (Dinkes Provinsi Lampung, 2006). Tahun 2008 jumlah bayi di Kabupaten Tanggamus meningkat sebanyak 20.135 bayi. Berdasarkan laporan Dinkes Kabupaten Tanggamus pada triwulan pertama tahun 2008 terjadi peningkatan presentasi cakupan ASI ekslusif, namun peningkatan ini tidak mancapai target. Bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak 6.040 (30%) dan target yang belum tercapai sebesar 50%. Sedangkan di Puskesmas Kota Agung dari 837 bayi, yang diberi ASI ekslusif 146 (17,46%) dan target yang belum tercapai sebanyak 62,55% (Dinkes Kabupaten Tanggamus 2008)
Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita. Akibat pemberian ASI yang salah maka sekitar 6,7 balita atau 27,3% dari seluruh balita di Indonesia menderita kurang gizi, sebanyak 1,5 juta diantaranya menderita gizi buruk (Wikio, 2008). Berdasarkan hasil perhitungan data Susenas 2006, jumlah balita yang menderita kurang gizi sebanyak 53664 (10,63 %) yang menderita gizi buruk 14976 (10, 63%) di Kabupaten Tanggamus jumlah balita yang menderita gizi kurang sebanyak 2427 (4,89%) yang menderita gizi buruk 721 (1,45%) (Dinkes Lampung, 2006). Berdasarkan laporan puskesmas Kota Agung pada triwulan pertama tahun 2008 jumlah balita yang menderita gizi kurang sebanyak 14 balita dan gizi buruk sebanyak 37 balita.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pelaksanaan teknik menyusui yang benar pada ibu nifas, didukung dengan hasil pra survey yang dilakukan penulis pada tanggal 19 Maret – 21 Maret 2008 di RB Restu Bunda Kota Agung ditemukan 5 ibu post partum yang sedang dirawat dan 2 ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas, dari 7 ibu tersebut penulis melakukan observasi mengenai teknik menyusui yang benar ditemukan hanya ada 1 yang dapat melakukan teknik menyusui yang benar dan 6 lainnya masih salah dalam melakukan teknik menyusui yang benar. Kesalahan itu banyak terletak pada langkah-langkah menyusui terutama cara melepaskan hisapan diakhir menyusui dan menyendawakan bayi. Sebagian besar ibu yang melahirkan di RB Restu Bunda membawa anaknya ke Posyandu Melati untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Perkiraan ibu menyusui yang mengunjungi Posyandu Melati pada bulan Juni sebanyak 20 – 25 orang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah Gambaran Pelaksanaan Teknik Menyusui Pada Ibu Menyusui di Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Objek Penelitian : Pelaksanaan teknik menyusui
3. Subjek Penelitian : Ibu menyusui
4. Tempat Penelitian : Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus
5. Waktu Penelitian : 10 – 17 Juni 2008
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui di Posyandu Melati Kota Agung Tanggamus tahun 2008.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari lama dan frekuensi menyusui.
b. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari posisi menyusui yang benar.
c. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dilihat dari langkah-langkah menyusui yang benar.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Ibu menyusui di Posyandu Melati
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta kesadaran ibu menyusui betapa pentingnya teknik menyusui.
2. Tenaga Kesehatan di Posyandu Melati
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi bidan sehingga klien dapat mendapatkan pelayanan khususnya mengenai teknik menyusui, diharapkan kinerja pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan diharapkan lebih baik.
3. Untuk Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan sumber bahan bacaan untuk menambah wawasan mahswa di Poltekkes Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro
4. Peneliti lain
Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui dengan jenis penelitian lain atau penambahan variabel penelitian yang lebih lengkap dengan metode penelitian yang berbeda.
DOWNLOAD KLIK DISINI:
Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui di posyandu
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
- 09/05 - 09/12 (65)
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
-
04/04 - 04/11
(59)
- Tips Simple Merencanakan Diet Sehat dan Selalu Ber...
- Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
- Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...
- Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan n...
- KONSEP PERSALINAN
- ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM RISIKO TINGGI
- Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...
- Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
- Gambaran penatalaksanaan perdarahan post partum di...
- Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
- Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
- Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...
- Gambaran penatalaksanaan manajemen aktif kala III ...
- Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu meny...
- Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...
- Gambaran penatalaksanaan 6 jam pertama bayi baru l...
- Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawa...
- Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
- Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
- Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
- Decomp cordis
- ASKEP infeksi saluran kemih
- Teknik Amputasi
- ASKEP ANAK DENGAN HIRSPRUNG
- ASKEP HIPERBILIRUBIN
- ASKEP HIPERTENSI
- ASKEP KANKER KANDUNG KEMIH
- DEMAM THYPOID
- Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
- Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
- Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...
- Gambaran ibu hamil dengan kekurangan energi kronis...
- ASKEP KOMUNITAS
- Askep Cedera Kepala
- Cara Memerahkan Bibir
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ...
- Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak teraturnya s...
- ASKEP ANLL/ AML
- askep hiv - aids
- MOSES, Solusi Malaria Daerah Terpencil
- Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pre men...
- Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya akseptor ...
- Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mastitis...
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keikutse...
- Gambaran aktivitas seksual wanita menopause di desa
- Internet Dapat Mencegah Pikun.
- Gambaran efek samping KB suntik depo progestin di ...
- Gambaran faktor penyebab rendahnya peran serta ibu...
- Gambaran faktor penyebab akseptor tidak melanjutka...
- Gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya ketuban...
- Gambaran faktor-faktor penyebab wanita PUS tidak m...
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates