Senin, 06 September 2010
Asuhan Keperawatan CA Mamae
Asuhan Keperawatan KANKER PAYUDARA
A. Definisi
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik DNA seluler (Smeltzer, 2002: 317). Menurut Sabiston (1995: 385) kanker payudara adalah neoplasma spesifik tempat yang terlazim pada wanita dan merupakan sebab utama kematian akibat kanker dalam wanita berusia 40-44 tahun. Kenker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif dan dapat bermetastase (FKUI, 1995: 356).
Kanker payudara dibagi dalam tahap-tahap berdasarkan TNM (Tumor, Nodus, Metastasis). Pentahapan tersebut mencakup mengklasifikasikan kanker payudara berdasarkan pada keluasan penyakit. Tahap kanker payudara yaitu:
Tahap 0
Tahap 1
Tahap II A
Tahap II B
Tahap III A
Tahap III B
Tahap IV Tis
T1
T0
T1
T2
T2
T3
T0
T1
T2
T3
T3
T4
Sembarang T
Sembarang T N0
N0
N1
N1
N0
N1
N1
N2
N2
N2
N1
N2
Sembarang N
N3
Sembarang N M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M0
M1
Tumor primer (T)
T0: tidak ada bukti tumor primer
Tis: karsinoma insitu: karsinoma intraduktal, karsinoma lobular in situ, atau penyakit paget’s puting susu dengan atau tanpa tumor.
T1: tumor <>
T2: tumor > 2 cm tapi tidak 75 cm dalam dimensi terbesarnya.
T3: tumor > 5 cm tapi tidak 75 cm dalam dimensi terbesarnya.
T4: tumor sembarang ukuran degan arah perluasan ke dinding dada dan kulit.
Nodus limfe regional (N)
N0: tidak ada metastasis nodus limfe regional
N1: melatastase ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (S) yang dapat digerakkan.
N2: melatastase ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (S) terfiksasi pada satu sama lain atau pada struktur lainnya.
N3: melatastasis ke nodus limfe mamaria internal ipsilateral.
Metastase jauh (M)
M0: tidak ada melatastase yang jauh.
M1: melatastasis jauh (termasuk metastasis ke nodus limfe supakalvikular ipsilateral).
Gambar tahap kanker payudara
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1592)
Keterangan :
1. Diameter tumor kurang dari 2 cm dan terletak dalam payudara
2. Tumor kurang dari 5 cm atau lebih kecil dengan keterlibatan nodus limfe aksilaris yang dapat digerakkan.
3. Tumor lebih besar dari 5 cm atau tumor disertai dengan perbesaran nodus limfe yang terfiksasi satu sama lain atau pada jaringan didekatnya
4. Lesi lebih lanjut disertai nodulus satelit terfiksasi pada kulit atau dinding dada, ulserasi, edema atau dengan keterlibatan nodus supraklafikularis atau intra klavikular
5. Semua tumor dengan metastase jauh
B. Anatomi
Gambar Anatomi payudara
(Smeltzer & Bare, 2002 : 1579)
C. Etiologi
Etiologi kanker payudara dari beberapa sumber:
Menurut Sabiston (1995: 386) adalah:
1. Pengaruh diit.
2. Kanker majemuk.
3. Faktor genetik.
4. Pengaruh hormon.
5. Penyakit proliferasi dan hiperplasi atipik.
6. Radiasi ionisasi.
Menurut FKUI (1995: 344)
Faktor penyebab kanker payudara adalah:
1. Konstitusi genetik.
2. Pengaruh hormon.
3. Virogen.
4. Makanan (terutama yang banyak mengandung lemak).
5. Radiasi daerah dada.
Sedangkan faktor risiko tinggi kanker payudara:
1. Umur > 30 tahun.
2. Anak pertama lahir pada usia ibu > 35 tahun.
3. Tidak kawin.
4. Menarche <>
5. Menopause terlambat > 55 tahun.
6. Pernah operasi tumor jinak payudara.
7. Mendapat terapi hormon yang lama.
8. Adanya kanker payudara kontralateral.
9. Operasi ginekologi.
10. Radiasi dada.
11. Riwayat keluarga.
D. Pengkajian Fokus Mastektomi (Doenges 2000:751)
1. Aktivitas/ Istirahat
Gejala: Kerja, aktivitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/ pengulangan pola tidur (contoh tidur tengkurap)
2. Sirkulasi.
Tanda: Kongesti unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe)
3. Makanan/ cairan.
Gejala: Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
4. Integritas Ego.
Gejala: Stressor konstan dalam pekerjaan/ pola dirumah.
Stres/ takut diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
5. Nyeri/ Keamanan.
Gejala: Nyeri pada penyakit yang luas/ metastasik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini)
Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan “lucu” pada jaringan payudara.
Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrotik.
6. Keamanan.
Gejala: Masa nodul aksila
Edema, eritema pada kulit sekitar.
7. Seksualitas.
Gejala: Adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.
Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting meregang.
Riwayat menarche dini (kurang dari 12 tahun), menopause lambat (> 50 tahun), kehamilan pertama lambat (> 35 tahun).
Masalah tentang seksualitas/ keintiman.
Tanda: Perubahan pada kontur/ masa payudara, asimetris.
Kulit cekung/ berkerut, perubahan pada warna/ tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan/ panas pada payudara.
Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, rabas, berair meningkatkan kemungkinan kanker khususnya bila disertai benjolan).
E. Pathways
F. Fokus Intervensi
1. Takut/ Ansietas (Doenges, 2000: 753)
Dapat dihubungkan dengan:
a. Ancaman kematian, contoh penyakit luas.
b. Ancaman konsep diri: perubahan gambaran diri, gangguan perut, kehilangan bagian tubuh, seksual tak menarik.
c. Perubahan status nutrisi.
Hasil yang diharapkan:
a. Mengakui dan mendiskusikan masalah.
b. Menunjukkan rentang perasaan yang tepat.
c. Melaporkan takut dan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangani.
Intervensi:
a. Yakinkan informasi pasien tentang diagnosis, harapan, intervensi pembedahan dan terapi yang akan datang.
b. Jelaskan tujuan dan persiapan untuk test diagnostik,
c. Berikan lingkungan perhatian, keterbukaan dan penerimaan juga privasi untuk pasien dan orang terdekat.
d. Dorong pertanyaan dan berikan waktu untuk mengekspresikan takut.
e. Kaji tersedianya dukungan pada pasien.
f. Diskusikan/ jelaskan peran rehabilitasi setelah pembedahan.
2. Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan (Doenges, 2000: 903).
Dapat dihubungkan dengan:
a. Kurangnya pemajanan/ mengingat, salah interpretasi informasi.
b. Tidak akrab dengan sumber informasi.
Hasil yang diharapkan:
a. Mengutarakan pemahaman proses penyakit/ proses praoperasi dan harapan pasca operasi.
b. Melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
c. Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan.
Intervensi:
a. Kaji tingkat pemahaman pasien.
b. Tinjau ulang patologi khusus dan antisipasi prosedur pembedahan.
c. Gunakan sumber-sumber bahan pengajaran, audiovisual sesuai keadaan.
d. Melaksanakan program pengajaran praoperasi individual.
e. Sediakan kesempatan untuk melatih batuk nafas dalam dan latihan otot.
f. Informasikan pasien/ orang terdekat mengenai rencana perjalanan, komunikasikan dokter/ orang terdekat.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Doenges, 2000: 1006)
Dapat dihubungkan dengan:
a. Status hipermetabolik berkenaan dengan kanker.
b. Konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan, misal: anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa, mual.
c. Distress emosional, keletihan, kontrol nyeri buruk.
Hasil yang diharapkan:
a. Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan BB progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi.
b. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat.
c. Berpartisipasi dalam intervensi spesifik untuk merangsang nafsu makan/ peningkatan masukan diit.
Intervensi:
a. Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan sesuai indikasi.
b. Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep. Timbang BB tiap hari.
c. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori, kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat.
d. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
e. Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi, latihan sedang sebelum makan.
f. Identifikasi pasien yang mengalami mual/ muntah yang diantisipasi.
g. Pasang/ pertahankan selang NG/ pemberian makan untuk makanan enteral atau jalur sentral untuk hiperalimentasi parenteral bila diindikasikan.
4. Nyeri (akut) (Doenges, 2000: 755)
Dapat dihubungkan dengan:
a. Prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
Hasil yang diharapkan:
a. Mengekspresikan penurunan nyeri/ ketidaknyamanan.
b. Tampak rileks, mampu tidur/ istirahat dengan tepat.
Intervensi:
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas. Perhatikan petunjuk verbal dan non verbal.
b. Diskusikan sensasi masih adanya payudara normal.
c. Bantu pasien menemukan posisi nyaman.
d. Berikan tindakan kenyamanan dasar, dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik.
e. Tekan/ sokong dada untuk latihan batuk/ nafas dalam.
f. Berikan obat nyeri yang cepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat/ sebelum aktivitas.
5. Keletihan (Doenges,2000:1009)
Dapat dihubungkan dengan:
a. Penurunan produksi energi metabolik, peningkatan kebutuhan energi (status hipermetabolik).
b. Kebutuhan psikologik/ emosional berlebihan.
c. Perubahan kimia tubuh.
Hasil yang diharapkan:
a. Melaporkan perbaikan rasa berenergi.
b. Melakukan AKS dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan pada tingkat kemampuan.
Intervensi:
a. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat. Jadwalkan aktivitas periodik bila pasien mempunyai energi paling banyak.
b. Buat tujuan aktivitas realistik dengan pasien.
c. Dorong pasien untuk melakukan apa saja bila mungkin, misal: mandi. Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai kemampuan.
d. Pantau respons fisiologis terhadap aktivitas misal: perubahan tekanan darah dan pernafasan.
e. Dorong masukan nutrisi.
f. Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
g. Rujuk pada terapi fisik/ okupasi.
6. Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder akibat pembedahan (Carpenito, L.J., 2001: 204).
Kriteria hasil:
a. Memperlihatkan teknik cuci tangan yang sangat cermat pada waktu pulang.
b. Bebas dari proses infeksi nosokomial selama perawatan di rumah sakit.
c. Memperlihatkan pengetahuan tentang faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat untuk mencegah infeksi.
Intervensi:
a. Identifikasi individu yang berisiko terhadap infeksi nosokomial.
b. Kurangi organisme yang masuk kedalam individu.
c. Lindungi individu yang mengalami defisit imun dari infeksi.
d. Kurangi kerentangan individu terhadap infeksi.
e. Amati terhadap manifestasi klinis infeksi.
f. Instruksikan individu dan keluarga mengenai penyebab, risiko dan kekuatan penularan dari infeksi.
7. Sindrom disuse berhubungan dengan kondisi muskuloskeletal (Carpenito, L.J., 2001: 107)
Kriteria hasil:
a. Integritas kulit/ jaringan utuh.
b. Fungsi paru-paru maksimum.
c. Aliran darah perifer maksimum.
d. Rentang gerak, batasan gerak sempurna.
Intervensi:
a. Bantu untuk mengubah posisi, membalik dengan sering dari satu sisi ke sisi lain.
b. Cegah ilkus karena tekanan.
c. Jangan masase area yang kemerahan.
d. Lakukan latihan rentang gerak.
e. Posisi individu dalam kelurusan untuk mencegah komplikasi.
f. Berikan penopang beban berat bila mungkin.
g. Tinggikan ekstremitas diatas letak jantung.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Blog Archive
-
2016
(1)
- 09/18 - 09/25 (1)
-
2015
(10)
- 10/11 - 10/18 (1)
- 09/13 - 09/20 (1)
- 09/06 - 09/13 (1)
- 07/05 - 07/12 (1)
- 05/17 - 05/24 (6)
-
2014
(1)
- 04/13 - 04/20 (1)
-
2012
(770)
- 02/19 - 02/26 (5)
- 02/12 - 02/19 (10)
- 02/05 - 02/12 (4)
- 01/29 - 02/05 (27)
- 01/22 - 01/29 (88)
- 01/15 - 01/22 (101)
- 01/08 - 01/15 (169)
- 01/01 - 01/08 (366)
-
2011
(4478)
- 12/25 - 01/01 (336)
- 12/18 - 12/25 (62)
- 12/11 - 12/18 (70)
- 12/04 - 12/11 (77)
- 11/27 - 12/04 (40)
- 11/20 - 11/27 (67)
- 11/13 - 11/20 (198)
- 11/06 - 11/13 (187)
- 10/30 - 11/06 (340)
- 10/23 - 10/30 (32)
- 10/16 - 10/23 (109)
- 10/09 - 10/16 (80)
- 08/14 - 08/21 (75)
- 08/07 - 08/14 (81)
- 07/31 - 08/07 (82)
- 07/24 - 07/31 (66)
- 07/17 - 07/24 (91)
- 07/10 - 07/17 (47)
- 07/03 - 07/10 (44)
- 06/26 - 07/03 (53)
- 06/19 - 06/26 (59)
- 06/12 - 06/19 (47)
- 06/05 - 06/12 (65)
- 05/29 - 06/05 (63)
- 05/22 - 05/29 (77)
- 05/15 - 05/22 (115)
- 05/08 - 05/15 (65)
- 05/01 - 05/08 (104)
- 04/24 - 05/01 (45)
- 04/17 - 04/24 (70)
- 04/10 - 04/17 (134)
- 04/03 - 04/10 (72)
- 03/27 - 04/03 (18)
- 03/20 - 03/27 (47)
- 03/13 - 03/20 (68)
- 03/06 - 03/13 (40)
- 02/27 - 03/06 (56)
- 02/20 - 02/27 (77)
- 02/13 - 02/20 (76)
- 02/06 - 02/13 (198)
- 01/30 - 02/06 (194)
- 01/23 - 01/30 (132)
- 01/16 - 01/23 (196)
- 01/09 - 01/16 (202)
- 01/02 - 01/09 (121)
-
2010
(2535)
- 12/26 - 01/02 (156)
- 12/19 - 12/26 (65)
- 12/12 - 12/19 (73)
- 12/05 - 12/12 (84)
- 11/28 - 12/05 (80)
- 11/21 - 11/28 (68)
- 11/14 - 11/21 (63)
- 11/07 - 11/14 (50)
- 10/31 - 11/07 (50)
- 10/24 - 10/31 (36)
- 10/17 - 10/24 (58)
- 10/10 - 10/17 (35)
- 10/03 - 10/10 (31)
- 09/26 - 10/03 (21)
- 09/19 - 09/26 (26)
- 09/12 - 09/19 (55)
-
09/05 - 09/12
(65)
- Waspadai Penyakit Sesudah Lebaran
- Waspadai Ketajaman Penglihatan Anda
- Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol
- Ratusan ribu lansia Jepang 'hilang'
- Persahabatan Bikin Panjang Umur
- Seputar Penyakit Wanita Pekerja
- Kurang Tidur Sebabkan Obesitas
- Pembukaan CPNS Bengkulu
- Waspada Penyakit Pasca Lebaran
- Konsumsi Asam Folat sejak Dini Cegah Bayi Lahir Cacat
- Belasan Warga Keracunan Makan Bakso
- Hati-hati Dengan Klaim Berlebihan Minuman Berenergi
- Manfaat Beras Hitam
- Beras Hitam Siap Jadi Alternatif Beras Putih
- Manfaat Bermaaf-maafan bagi Kesehatan
- Tai Lalat
- Jabat Tangan yang Kuat Tanda Berumur Panjang
- Awas, Penyakit Kronis Kumat Saat Lebaran!
- Epidemi Penyakit Tidak Menular
- Hilang, 230 Ribu Orang Supertua Jepang
- WHO Tetapkan Bunuh Diri Masalah Besar Dunia
- H+1 Lebaran Stasiun Senen Masih dipadati Pemudik
- Pelayanan Kesehatan 24 Jam Dapat Apresiasi
- Penerimaan PNS Tarakan Mulai Oktober 2010
- Pembukaan CPNS Pemkot Tarakan
- Faktor-Faktor Resiko Diabetes Melitus
- Sugeng Riyadi nggiiih
- SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H
- 1 tahun yang lalu
- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
- Egoku ingin merayakan kemenangan
- Mencegah penyakit pasca lebaran
- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
- 1 Menit Terindeks, spektakuler atau hanya kebetula...
- 1 Menit Terindeks, antara spektakuler dan kebetulan
- ASKEP GOUT
- Parsel lebaran dari Human (Mas Bejo)
- Idul fitri 1431 H, waktunya bermaaf-maafan
- maaf baru dalam perbaikan
- Apa Itu Diabetes Melitus ?
- KUMPULAN SMS LEBARAN
- Cara Mengatasi Nyeri Haid
- Asuhan Keperawatan Cidera Kepala
- Asuhan Keperawatan CA Recti
- Asuhan Keperawatan CA Mamae
- Asuhan Keperawatan Kanker Kolon
- Asuhan Keperawatan Benigna Prostat Hipertropi ( BPH )
- Asuhan Keperawatan Batu Ginjal
- Asuhan Keperawatan Aritmia Jantung
- Asuhan Keperawatan Asma Bronkiale
- Asuhan Keperawatan Apendiks
- Asuhan Keperawatan Angina Pektoris
- Asuhan Keperawatan Anemia
- Asuhan Keperawatan Amputasi
- Asuhan Keperawatan AIDS / HIV
- Asuhan Keperawatan Abses
- 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional
- 6 Tips Meredam Hipertensi
- 1001 JUDUL KARYA TULIS ILMIAH KEBIDANAN
- Anoreksia
- Askep Delirium
- Manfaat Buah Semangka
- Travelling Aman dan Nyaman untuk Si Ibu Hamil
- Kepala Puskesmas Sekaligus Pengedar Sabu
- Sebanyak 144 Anggota TNI di Papua Terjangkit HIV/AIDS
- 08/29 - 09/05 (33)
- 08/22 - 08/29 (70)
- 08/15 - 08/22 (45)
- 08/08 - 08/15 (35)
- 08/01 - 08/08 (37)
- 07/25 - 08/01 (27)
- 07/18 - 07/25 (19)
- 07/11 - 07/18 (30)
- 07/04 - 07/11 (56)
- 06/27 - 07/04 (28)
- 06/20 - 06/27 (22)
- 06/13 - 06/20 (30)
- 06/06 - 06/13 (21)
- 05/30 - 06/06 (5)
- 05/16 - 05/23 (6)
- 05/09 - 05/16 (29)
- 05/02 - 05/09 (59)
- 04/25 - 05/02 (28)
- 04/18 - 04/25 (38)
- 04/11 - 04/18 (70)
- 04/04 - 04/11 (59)
- 03/28 - 04/04 (65)
- 03/21 - 03/28 (89)
- 03/14 - 03/21 (218)
- 03/07 - 03/14 (95)
- 02/28 - 03/07 (135)
- 02/21 - 02/28 (102)
- 01/03 - 01/10 (68)
-
2009
(1652)
- 12/27 - 01/03 (36)
- 12/20 - 12/27 (22)
- 12/13 - 12/20 (100)
- 12/06 - 12/13 (45)
- 11/29 - 12/06 (24)
- 11/22 - 11/29 (22)
- 11/15 - 11/22 (19)
- 11/08 - 11/15 (28)
- 11/01 - 11/08 (11)
- 10/25 - 11/01 (17)
- 10/18 - 10/25 (38)
- 10/11 - 10/18 (33)
- 10/04 - 10/11 (15)
- 09/27 - 10/04 (21)
- 09/20 - 09/27 (7)
- 09/13 - 09/20 (84)
- 09/06 - 09/13 (35)
- 08/30 - 09/06 (48)
- 08/23 - 08/30 (118)
- 08/16 - 08/23 (26)
- 08/09 - 08/16 (34)
- 08/02 - 08/09 (35)
- 07/26 - 08/02 (31)
- 07/19 - 07/26 (14)
- 07/12 - 07/19 (16)
- 07/05 - 07/12 (28)
- 06/28 - 07/05 (26)
- 06/21 - 06/28 (76)
- 06/14 - 06/21 (26)
- 06/07 - 06/14 (21)
- 05/31 - 06/07 (43)
- 05/24 - 05/31 (38)
- 05/17 - 05/24 (26)
- 05/10 - 05/17 (52)
- 05/03 - 05/10 (15)
- 04/26 - 05/03 (38)
- 04/19 - 04/26 (32)
- 04/12 - 04/19 (22)
- 04/05 - 04/12 (20)
- 03/29 - 04/05 (40)
- 03/22 - 03/29 (43)
- 03/15 - 03/22 (18)
- 03/08 - 03/15 (14)
- 03/01 - 03/08 (22)
- 02/22 - 03/01 (12)
- 02/15 - 02/22 (9)
- 02/08 - 02/15 (11)
- 02/01 - 02/08 (19)
- 01/25 - 02/01 (37)
- 01/18 - 01/25 (21)
- 01/11 - 01/18 (33)
- 01/04 - 01/11 (31)
-
2008
(700)
- 12/28 - 01/04 (13)
- 12/21 - 12/28 (9)
- 12/14 - 12/21 (57)
- 12/07 - 12/14 (5)
- 11/30 - 12/07 (18)
- 11/23 - 11/30 (33)
- 11/16 - 11/23 (31)
- 11/09 - 11/16 (23)
- 11/02 - 11/09 (18)
- 10/26 - 11/02 (11)
- 10/19 - 10/26 (15)
- 10/12 - 10/19 (13)
- 10/05 - 10/12 (25)
- 09/28 - 10/05 (2)
- 09/21 - 09/28 (14)
- 09/14 - 09/21 (19)
- 09/07 - 09/14 (43)
- 08/31 - 09/07 (3)
- 08/24 - 08/31 (33)
- 08/17 - 08/24 (65)
- 08/10 - 08/17 (4)
- 08/03 - 08/10 (26)
- 07/27 - 08/03 (6)
- 07/20 - 07/27 (19)
- 07/13 - 07/20 (18)
- 07/06 - 07/13 (60)
- 06/29 - 07/06 (53)
- 06/22 - 06/29 (49)
- 06/15 - 06/22 (11)
- 06/08 - 06/15 (4)
Popular Posts
-
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM A. PengertianPost partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik...
-
KTI KEBIDANAN HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan wanita merupakan hal yang s...
-
Setelah beberapa minggu ini cari materi buat postingan baru, mendadak dapat inspirasi setelah rekan Anton Wijaya menulis di buku tamu Keper...
-
PATHWAY ASFIKSIA NEONATORUM Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Asfiksia Neonatorum Via Ziddu Download Askep Asfiksia N...
-
DEFINISI Ikterus ialah suatu gejala yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh pada neonatus. Ikterus ialah suatu diskolorasi kuning pa...
-
Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) Pendahuluan Metode kalender atau pantang berkala merupakan met...
-
Pathway Combustio Klik Pada Gambar Untuk melihat pathway Download Pathway Combustio Via Ziddu Tag: Pathways combustio , pathways luka baka...
-
Pathway Hematemesis Melena Klik pada gambar untuk melihat pathway Download Pathway Hematemesis Melena Via Ziddu
-
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Pengertian - Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencana...
-
Metode Suhu Basal Tubuh (Basal Body Temperature Method) Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau ...
© ASUHAN KEPERAWATAN 2013 . Powered by Bootstrap , Blogger templates and RWD Testing Tool Published..Gooyaabi Templates
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan: