Para pakar percaya kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan dalam hormon yang mengontrol nafsu makan. Artinya mereka yang kurang tidur lebih mungkin merasa lapar dan mendambakan makanan tinggi kalori sepanjang hari.
Penelitian sebelumnya sudah menghubungkan kurang tidur dengan obesitas pada anak-anak dan remaja, tetapi penelitian ini merupakan penelitian pertama yang melihat anak-anak.
Para peneliti dari Universitas Washington dan California melihat kebiasaan tidur dari hampir 1.000 anak-anak dibawah usia lima tahun.
Mereka menemukan mereka yang tidur kurang dari sepuluh jam kemungkinan mengalami obesitas dua kali lebih besar lima tahun ke depan, bahkan beberapa secara klinis gendut.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal "Archives of Paediatrics and Adolescent Medicine" di Amerika, seperti dikutip Daily Mail. Para peneliti juga melihat anak-anak usia lima hingga 13 tahun, tetapi mereka tidak menemukan kecenderungan berarti.
Obesitas masa kanak-kanak meningkat selama 20 tahun terakhir dan seperempat siswa sekolah menengah dinilai kelebihan berat badan yang berisiko bagi kesehatan mereka. Kira-kira 10 persen dari anak berusia enam tahun kelebihan berat badan, angka ini diprediksi akan meningkat selama beberapa tahun ke depan.
Para pakar percaya tidur atau kurang tidur bisa menjadi penyebab utama obesitas, dengan rata-rata anak-anak jaman sekarang tidur satu jam lebih sedikit dari anak-anak 30 tahun lalu.
"Kurangnya waktu tidur malam pada bayi dan anak-anak pra-usia sekolah tampaknya menjadi faktor risiko yang berlangsung pada obesitas selanjutnya," demikian kesimpulan para peneliti.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa ada garis waktu sebelum usia lima tahun ketika tidur di malam hari mungkin penting bagi keadaan obesitas nanti. Durasi tidur merupakan faktor risiko dengan implikasi potensial yang penting untuk pencegahan dan pengobatan obesitas."
Para peneliti China tahun lalu meneliti lebih dari 5.000 anak muda dan menemukan bahwa mereka yang bisa tidur pada akhir pekan kemungkinan mengalami peningkatan berat badan jauh lebih rendah.
Para ilmuwan juga menemukan kaitan antara kurang tidur dan diabetes tipe 2. Tahun lalu, para ilmuwan Kanada menemukan bahwa mereka yang tidak tidur selama tujuh atau delapan jam setiap malam dua setengah kali lebih berisiko terserang penyakit.(antara)